28 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Karakteristik Subjek
Subjek penelitian adalah siswa kelas II SD Negeri 182/I Hutan Lindung yang akan dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Dipilihnya kelas ini mengingat penulis sendiri ikut membantu membina di kelas II bersama dengan guru pembina di kelas II. Latar belakang sosial-ekonomi siswa mayoritas dengan tingkat kesejahteraan menengah ke bawah. Buku-buku pembelajaran yang dimiliki sendiri masih terbatas, rata-rata mereka memanfaatkan buku yang disediakan oleh perpustakaan sekolah. Kemampuan akademik siswa masih terbatas karena motivasi belajar siswa masih rendah. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum optimal, siswa masih belum seluruhnya mempunyai kesadaran untuk disiplin dalam belajar. Berikut kami sajikan tabel data dari subjek penelitian berdasarkan usia dan jenis kelamin.
Tabel 3.1 Subjek Penelitian Usia dan Jenis Kelamin Siswa
Jumlah Siswa
6 Tahun 7 Tahun
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
1 Orang 4 Orang 9 Orang 5 Orang 10 Orang 9 Orang
3.2 Karakteristik Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri 182/I Hutan Lindung.
Alamat sekolah di Jalan Pendidikan. Lokasi sekolah tepatnya di Kelurahan Rengas Condong Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi. Lingkungan SD Negeri 182/I terletak dekat dengan perkebunan kelapa sawit, sehingga jauh dari kebisingan jalan raya. Letak ruang kelas yang akan diberikan tindakan berada di ujung bagian bangunan sekolah yang berbentuk L.
Ventilasi udara yang ada di kelas sudah cukup, hanya kelas tampak gelap karena cat kelas yang sudah kusam.
3.3 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kolaboratif, dimana peneliti bekerja sama dengan guru kelas. Tujuan utama penelitian tindakan ini ialah untuk meningkatkan praktik-praktik sikap disiplin belajar di kelas yang terkait dengan waktu belajar, tempat belajar, dan norma belajar.
Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Menurut Kurt lewin (dalam Daryanto, 2011:15) konsep pokok penelitian tindakan kelas (action research) terdiri dari empat komponen, yaitu “1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), dan 4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus.” Prosedur penelitian tindakan ini direncanakan terdiri atas 2 siklus dan tiap siklus teridiri dari 3 pertemuan. Kedua siklus tersebut merupakan rangkaian
kegiatan yang saling berkaitan, artinya pelaksanaan siklus II merupakan kelanjutan dan perbaikan dari pelaksanaan siklus I dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup. Prosedur penelitian ini tampak seperti berikut.
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
3.3.1 Perencanaan Tindakan
Setiap siklus merupakan satu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas 3 pertemuan, dalam satu pertemuan akan berlangsung selama 5 jam pelajaran.
Berikut rencana kegiatan tiap-tiap siklus.
Hasil Refleksi I
Observasi dan Evaluasi I
Observasi dan Evaluasi II Pengamatan
Awal
1. Membuat Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) atau skenario Pembelajaran dengan menerapkan pemberian punishment ala Ki Hajar Dewantara;
2. Mempersiapkan media pembelajaran dan sumber belajar yang akan digunakan;
3. Membuat lembar observasi atau instrumen penelitian untuk memantau proses pembelajaran dengan menerapkan punishment ala Ki Hajar Dewantara.
3.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Deskripsi tindakan yang dilakukan sesuai dengan judul penelitian ini adalah menerapkan pemberian hukuman, dimana skenario tindakan meliputi.
1. Menyampaikan pada siswa tata tertib yang harus dipatuhi dalam mengikuti proses pembelajaran siswa dan sanksi yang akan diterima siswa jika melanggar tata tertib;
2. Apersepsi untuk menyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan dipelajari siswa;
3. Berbicara untuk membangkitkan semangat siswa untuk mencapai tujuan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan;
4. Memulai kegiatan pembelajaran sesuai yang telah direncanakan di dalam RPP;
5. Melakukan evaluasi tindakan.
3.3.3 Observasi dan Evaluasi
Observasi adalah cara untuk mengadakan penelitian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung pada suatu obyek yang difokuskan pada perilaku tertentu. Pelaksanaan pengamatan melibatkan beberapa pihak diantaranya guru, peneliti, dan teman sejawat. Pelaksanaan observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti. Hal yang harus diamati oleh observer adalah sikap disiplin siswa yang terkait dengan waktu belajar di sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas di sekolah, disiplin dalam mengikuti pelajaran di sekolah dan disiplin dalam menaati tata tertib di sekolah selama berlangsungnya proses pembelajaran, dan kesesuaian guru dalam melaksanakan tindakan berdasarkan prosedur pelaksanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya. Selanjutnya dilakukan analisis hasil observasi untuk mengetahui perubahan sikap disiplin belajar siswa setelah diberikan tindakan perbaikan, dan kemampuan guru dalam melaksanakan tindakan.
Yang akan menjadi objek observasi dalam lembar pedoman observasi siswa dan lembar observasi guru pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Tabel 3.2 Lembar Indikator Observasi
Lembar observasi disiplin siswa Lembar observasi kinerja guru Disiplin yang terkait dengan waktu
belajar
1. Tepat waktu datang ke sekolah.
2. Tepat waktu masuk kelas setelah jam istirahat selesai.
Disiplin yang terkait pelaksanaan kegiatan belajar
1. Membuang sampah pada tempatnya.
2. Menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
3. Tidak menyontek saat mengerjakan tugas.
Disiplin yang terkait dengan waktu 1. Hukuman selaras dengan
kesalahannya.
2. Hukuman dilakukan dengan adil.
3. Hukuman lekas dijatuhkan.
Disiplin yang terkait pelaksanaan kegiatan belajar.
1. Hukuman selaras dengan kesalahannya.
2. Hukuman dilakukan dengan adil.
3. Hukuman lekas dijatuhkan.
Evaluasi digunakan untuk melihat peningkatan sikap disiplin belajar siswa yang telah dicapai setelah pelaksanaan tindakan. Jika hasil dari pelaksanaan tindakan kurang memuaskan maka perlu diadakan perbaikan, tetapi bila tindakan yang menghasilkan hasil belajar yang cukup baik perlu dipertahankan atau ditingkatkan lagi. Evaluasi sikap disiplin belajar siswa dengan memberikan skor menggunakan skala 4. Dengan deskripsi sebagai berikut.
Tabel 3.3 Rubrik Skor Observasi Sikap Disiplin
No Deskriptor Sikap
Disiplin Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1 Tepat waktu datang ke sekolah
Dalam 3 pertemuan siswa 3 kali
berturut- turut datang ke sekolah tepat waktu
Dalam 3 pertemuan siswa 2 kali datang ke sekolah tepat waktu
Dalam 3 pertemuan siswa 1 kali datang ke sekolah tepat waktu
Dalam 3 pertemuan siswa tidak pernah datang tepat waktu ke sekolah
2 Tepat waktu masuk kelas setelah jam istirahat
Dalam 3 pertemuan siswa 3 kali
berturut- turut tepat waktu masuk kelas setelah jam istirahat
Dalam 3 pertemuan siswa 2 kali tepat waktu masuk kelas setelah jam istirahat
Dalam 3 pertemuan siswa 1 kali tepat waktu masuk kelas setelah jam istirahat
Dalam 3 pertemuan siswa tidak pernah tepat waktu masuk kelas
setelah jam istirahat 3 Menyelesaikan
tugas yang
diberikan guru sesuai waktu yang telah ditentukan
Dalam 3 pertemuan siswa Selalu menyele-
Dalam 3 pertemuan siswa 1-2 kali tidak menyelesai-
Dalam 3 pertemuan siswa 3-4 kali tidak menyelesai-
Dalam 3 pertemuan siswa tidak pernah
saikan tugas yang diberikan guru tepat waktu
kan tugas yang
diberikan guru tepat waktu
kan tugas yang
diberikan guru tepat waktu
menyelesai kan tugas yang
diberikan guru tepat waktu 4 Membuang sampah
pada tempatnya
Dalam 3 pertemuan siswa selalu mem- buang sampah pada tempatnya
Dalam 3 pertemuan siswa 1-2 kali tidak membuang sampah pada tempatnya
Dalam 3 pertemuan siswa 3-4 kali tidak membuang sampah pada tempatnya
Dalam 3 pertemuan siswa tidak pernah membuang sampah pada tempatnya 5 Tidak menyontek
saat mengerjakan tugas
Dalam 3 pertemuan siswa tidak pernah menyon- tek saat mengerjak an tugas
Dalam 3 pertemuan siswa 1-2 kali
menyontek saat
mengerja- kan tugas
Dalam 3 pertemuan siswa 3-4 kali
menyontek saat
mengerja- kan tugas
Dalam 3 pertemuan siswa selalu menyontek saat
mengerja- kan tugas
Pengamatan kinerja guru melaksanakan tindakan akan dikemukakan oleh peneliti dengan mendaftar objek yang diamati, kemudian dideskripsikan kejadiannya.
3.3.4 Refleksi dan Perencanaan Tindak Lanjut
Hakikatnya refleksi merupakan pengungkapan secara sadar dan jujur perilaku individu, khususnya perilaku yang sudah terjadi sebagai dasar untuk melakukan secara aktif, arif dan bijak tindakan berikutnya. Refleksi dilakukan pada bagian akhir siklus, karena refleksi itu akan digunakan sebagai pijakan untuk memasuki siklus berikutnya. Materi yang direfleksikan selalu dikaitkan dengan proses pembelajaran baru selesai berlangsung. Refleksi akhir dilakukan pada waktu keseluruhan siklus telah selesai dilaksanakan. Materi yang direfleksikan tidak lagi proses tindakan dari sessi ke sessi, melainkan seluruh persoalan penelitian tindakan yang dilaksanakan. Hasilnya akan menjadi data pendukung temuan-temuan alternatif meningkatkan disiplin belajar siswa. Pada tahap refleksi akan menjawab pertanyaan berikut.
1. Bagian mana yang sudah baik pada siklus yang sudah dilaksanakan?
2. Bagian mana yang perlu diperbaiki pada siklus yang telah dilaksanakan?
3. Tindakan apa untuk perbaikan kegiatan dalam siklus selanjutnya?
3.4 Analisis Data
Analisis data dilakukan dalam suatu penelitian untuk menarik kesimpulan dari seluruh data yang telah diperoleh. Data-data yang dianalisis pada penelitian
ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dengan hasil observasi kemampuan guru melaksanakan tindakan, dan hasil catatan lapangan kemudian dianalisis berupa deskripsi dalam bentuk penarikan kesimpulan.
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan angka- angka. Data kuantitatif berupa hasil evaluasi sikap disiplin siswa. Rumus yang digunakan untuk menghitung perolehan skor pada tiap butir indikator adalah sebagai berikut (Arikunto, 2014:286-287).
? ? ∑ ???? ???? ??? ???? ??? ???? ??? ????
? Keterangan:
X= Rata-rata
??? Banyak subjek
??? Skor
? = Jumlah Subjek
Selanjutnya untuk memperoleh persentase keberhasilan tindakan pengukuran menggunakan data kuantitatif digunakan rumus, sebagai berikut.
? ?
??? ????
Keterangan:
F= Jumlah skor rata-rata butir deskriptor N = Jumlah skor tertinggi
P = angka persentase
3.5 Kriteria Keberhasilan
Penelitian ini akan dikatakan berhasil apabila sudah mengalami peningkatan antara disiplin belajar siswa dari kondisi awal, dan setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan pemberian hukuman ala Ki Hajar Dewantara sampai selesai tindakan. Menurut Mulyasa (2013:215) “adapun dari segi hasil, pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya 80%”. Maka penelitian ini dikatakan berhasil apabila adanya rata-rata disiplin belajar dari semua siswa kelas II SD Negeri 182/I Hutan ≥ 80% dengan indikator yang sudah dijelaskan sebelumnya.