32 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1Deskripsi Subjek Penelitian 4.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai hubungan konformitas dengan penggunaan
minuman beralkohol dilakukan di SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran
2012/2013.
4.1.2 Subjek Penelitian
Pengambilan subjek penelitian menggunakan total sampling. Subjek
penelitian yakni siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran
2012/2013 sebanyak 270 siswa, siswa laki-laki berjumlah 106 siswa dan siswa
perempuan berjumlah 164 siswa yang terbagi dalam tiga jurusan antara lain kelas
XI IPA, IPS dan Bahasa.
Tabel 4.1 Sebaran Subjek Penelitian
Kelas Siswa laki-laki
Siswa
perempuan Jumlah siswa
XI IPA 1 10 24 34
XI IPA 2 10 23 33
XI IPA 3 9 24 33
XI IPA 4 11 23 34
XI IPS 1 19 13 32
XI IPS 2 14 17 31
XI IPS 3 13 13 26
XI IPS 4 15 15 30
XI BAHASA 5 12 17
33 4.2 Pelaksanaan Penelitian
4.2.1 Perizinan Penelitian
Surat ijin penelitian dikirimkan Dekan FKIP UKSW pada tanggal 23
Februari 2013, surat yang ditujukan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Tengaran berisi permohonan ijin penelitian disetujui oleh pihak sekolah melalui
ijin dari Kepala sekolah, kesiswaan dan guru BK.
4.2.2 Pengumpulan Data
Penelitian dengan menyebarkan skala konformitas dan skala
penggunaan alkohol pada remaja, penyebaran dilaksanakan pada jam pelajaran
Bimbingan dan Konseling di tiap kelas XI dengan waktu yang berbeda-beda.
Adapun daftarnya sebagai berikut :
Tabel 4.2 Pelaksanaan Penyebaran Instrumen
Kelas Hari/Tgl Waktu Jumlah
siswa
Sampel Penelitian XI IPA 1 Rabu, 6 Maret 2013 12.45 – 13.30 34 6 XI IPA 2 Rabu, 6 Maret 2013 08.30 – 09.15 33 6 XI IPA 3 Selasa, 26 Februari 2013 07.45 – 08.30 33 1 XI IPA 4 Kamis, 28 Februari 2013 11.00 – 11.45 34 9 XI IPS 1 Senin, 4 Maret 2013 12.00 – 12.45 32 15 XI IPS 2 Rabu, 27 Februari 2013 09.15 – 10.00 32 7 XI IPS 3 Jumat, 8 Maret 2013 10.15 – 11.00 26 8 XI IPS 4 Rabu, 6 Maret 2013 11.00 – 11.45 29 5 XI BAHASA Senin, 25 Februari 2013 12.45 – 13.30 17 8
34 4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Statistik Deskriptif Konsumsi Minuman Beralkohol
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Skor Konsumsi Minuman Beralkohol Siswa kelas X SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2012/2013
Pengklasifikasian penggunaan minuman beralkohol didasarkan pada
penilaian yang telah ditetapkan pada skala oleh Filstead (1979), berikut kategori
serta hasilnya :
Tabel 4.4. Keterlibatan Alkohol pada Remaja Kategori Interval Frekuensi (f) Prosentase Penggunaan
minuman beralkohol
1-36 36 55,39 %
Peminum berat 37-80 29 44,61 %
Total 65 100 %
Minimum 14
Maksimum 59
Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 65 siswa yang pernah
mengkonsumsi minuman beralkohol, siswa yang berada pada kategori
penggunaan minuman beralkohol dengan rentang skor 1-36 sebanyak 36 siswa
(55,39 %), sedangkan pada kategori peminum berat dengan rentang skor 37-80
sebanyak 29 siswa (44,61%). Adapun skor minimum yakni 14, sedangkan skor
maksimum yakni 59. Hal ini berarti lebih banyak siswa mengkonsumsi minuman
beralkohol yang termasuk ke dalam penggunaan minuman beralkohol, namun Descriptive Statistics
65 14.00 59.00 35.3846 10.36173
65 skoralko
Valid N (listwise)
35
selisih dengan jumlah siswa yang termasuk ke dalam peminum berat/alkoholik
tidak terpaut jauh.
4.3.2 Statistik Deskriptif Konformitas
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Skor Konformitas Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2012/2013
Pengukuran skor konformitas didasarkan pada tinggi rendahnya skor
melalui perhitungan dengan rumus skor maksimum dikurangi skor minimum pada
sampel penelitian, sehingga diperoleh interval sebagai berikut :
Interval = 124 – 81 = 10,75
4
Berdasarkan interval tersebut, maka kategori skor konformitas siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2012/2013 hasilnya seperti
tabel 4.6 dibawah ini :
Tabel 4.6 Konformitas Sample Penelitian Kategori Interval Frekuensi (f) Prosentase
Rendah 81-91 4 6,15 %
Agak Rendah 92-102 25 38,46 % Agak Tinggi 103-113 27 41,54 %
Tinggi 114-124 9 13,85 %
Total 65 100 %
Minimum 81
Maksimum 124
Rata-rata 104,70
Descriptive Statistics
65 81.00 124.00 104.0769 8.48769
65 skorkon
Valid N (listwise)
36
Dari data yang didapat seperti tabel 4.6 diatas diatas dapat diketahui
bahwa dari ke 65 siswa, terdapat 4 siswa (6,15%) yang berada pada kategori
konformitas rendah dengan interval 81-91, sedangkan 25 siswa (38,46%) berada
pada kategori konformitas agak rendah dengan interval 92-102, dan 27 siswa
(41,54%) siswa berada pada konformitas yang agak tinggi dengan interval
103-113, lalu 9 siswa (13,85%) berada pada kategori konformitas tinggi dengan
interval 114-124.
Adapun skor minimum yakni 81 sedangkan skor maksimum 124, dan
rata-rata skor yakni 104,70. Jadi siswa yang mempunyai kategori konformitas
agak rendah dan agak tinggi lebih dominan dari pada kategori rendah dan tinggi.
4.3.3 Hubungan Antara Konformitas dengan Konsumsi Minuman Beralkohol
Tabel 4.7 Hubungan antara Konformitas dengan Konsumsi Minuman Beralkohol
Pedoman dalam menafsirkan koefisien korelasi didasarkan pada
interpretasi nilai koefisien korelasi menurut Sugiyono (2008) sebagai berikut :
1. Koefisien korelasi 0,00 – 0,199 = tingkat hubungan sangat rendah
2. Koefisien korelasi 0,20 – 0,399 = tingkat hubungan rendah Correlati ons
1.000 -.374**
. .002
65 65
-.374** 1.000
.002 .
65 65
Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)
N
Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)
N skorkon
skoralko Spearman's rho
skorkon skoralko
37
3. Koefisien korelasi 0,40 – 0,599 = tingkat hubungan sedang
4. Koefisien korelasi 0,60 – 0,799 = tingkat hubungan kuat
5. Koefisien korelasi 0,80 – 1,00 = tingkat hubungan sangat kuat
Dari tabel 4.7 hasil korelasi diatas menunjukkan bahwa antara
konformitas dengan penggunaan minuman beralkohol menunjukkan hubungan
negatif signifikan, dengan rxy= - 0,374** dan p= 0,002<0,05. Berarti koefisien
korelasinya negatif , maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik, tingkat
hubungan antara kedua variabel rendah, dan signifikan.
4.4 Uji Hipotesis
Hipotesa yang diajukan penulis adalah ada hubungan yang positif
signifikan antara konformitas dengan konsumsi minuman beralkohol pada siswa
kelas XI SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2012/2013.
Pada pengolahan hasil uji statistik diketahui hasil rxy= -0,374** dan p=
0,002<0,05 yang menyatakan ada hubungan yang negatif signifikan antara
konformitas dengan konsumsi minuman beralkohol siswa kelas XI SMA Negeri 1
Tengaran tahun pelajaran 2012/2013 sehingga hipotesa yang telah dikemukakan
ditolak.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data uji korelasi mengenai konformitas dengan konsumsi
minuman beralkohol siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Pelajaran
2012/2013 menunjukkan adanya hubungan negatif signifikan. Hal ini dapat
38
koefisien korelasinya negatif , maka kedua variabel mempunyai hubungan
terbalik, tingkat hubungan antara kedua variabel rendah dan signifikan.
Beberapa kemungkinan faktor dapat mempengaruhi hasil uji korelasi
yang menyatakan ada hubungan yang negatif signifikan, seperti konformitas yang
dimiliki siswa yakni konformitas positif, konsumsi minuman beralkohol siswa
tidak hanya disebabkan oleh konformitas saja namun bisa karena keinginan
sendiri dan lainnya, konformitas siswa kemungkinan bukan hanya pada konsumsi
minuman beralkohol namun bisa pada yang lain misalnya membolos, merokok,
dll. Kesalahan penulis dalam menuliskan instrumen, masalah dalam analisa data,
atau siswa mengisi instrumen secara asal-asalan dan tergesa-gesa juga dapat
mempengaruhi hasil uji korelasi diatas.
Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan Ambrosino (2012)
mengenai “Hubungan antara konformitas dengan penggunaan alkohol”
didapatkan hasil bahwa konformitas mempunyai hubungan yang negatif
signifikan terhadap penggunaan minuman beralkohol.
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Jawaludin (2009) megenai “Hubungan Antara Konformitas Dengan Perilaku
Minum-Minuman Keras Pada Remaja”, menunjukkan bahwa ada hubungan
positif yang sangat signifikan antara konformitas dengan perilaku
minum-minuman keras.
Kesignifikanan hubungan yang negatif antara konformitas dengan
konsumsi minuman beralkohol disebabkan oleh beberapa faktor yang mendukung
adanya hubungan antara konformitas dengan konsumsi minuman beralkohol.
39
konformitas pada remaja yang berada lingkungan peminum antara lain
keterpaduan karena memiliki ikatan yang kuat terhadap kelompoknya, merasa
bahwa kelompoknya merupakan hal yang penting dalam hidupnya dan sangat
besar pengaruhnya.
Hasil penelitian oleh Soejono (dalam Bachtiar, 2006) seorang pakar ilmu
Kedokteran Jiwa dinyatakan bahwa 50% dari pelajar sudah pernah
minum-minuman keras, dan alasan pelajar untuk mengkonsumsi minum-minuman beralkohol
adalah untuk menenangkan pikiran didapat data sebanyak 40%, disusul karena