• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perindustrian & Perdagangan UU No5 tahun 1984

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perindustrian & Perdagangan UU No5 tahun 1984"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Un d a n g Un d a n g N o. 5 Ta h u n 1 9 8 4

Te n t a n g : Pe r in d u st r ia n

Oleh : PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A Nom or : 5 TAHUN 1984 ( 5/ 1984)

Tanggal : 29 JUNI 1984 ( JAKARTA) Sum ber : LN 1984/ 22; TLN NO. 3274

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pr esiden Republik I ndonesia,

Menim bang :

a. bahw a t uj uan pem bangunan nasional adalah unt uk m ew uj udkan suat u m asyar akat adil dan m akm ur yang m er at a m at er iil dan spir it ual

ber dasar kan Pancasila, ser t a bahw a hakekat Pem bangunan Nasional adalah Pem bangunan Manusia I ndonesia seut uhnya, m aka landasan pelaksanaan Pem bangunan Nasional adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;

b. bahw a ar ah pem bangunan j angka panj ang di bidang ekonom i dalam pem bangunan nasional adalah t er capainya st r ukt ur ekonom i yang seim bang yang di dalam nya t er dapat kem am puan dan kekuat an indust r i yang m aj u yang didukung oleh kekuat an dan kem am puan per t anian yang t angguh, ser t a m er upakan pangkal t olak bagi bangsa I ndonesia unt uk t um buh dan ber kem bang at as kekuat annya sendir i;

c. bahw a unt uk m encapai sasar an pem bangunan di bidang ekonom i dalam pem bangunan nasional, indust r i m em egang per anan yang m enent ukan dan oleh kar enanya per lu lebih dikem bangkan secar a seim bang dan t er padu dengan m eningkat kan per an ser t a m asyar akat secar a akt if ser t a m endayagunakan secar a opt im al selur uh sum ber daya alam , m anusia, dan dana yang t er sedia;

(2)

Mengingat :

1. Pasal 5 ayat ( 1) , Pasal 20 ayat ( 1) , Pasal 27 ayat ( 2) , dan Pasal 33 Undang- Undang Dasar 1945;

2. Undang- Undang Nom or 7 Tahun 1960 t ent ang St at ist ik ( Lem bar an Negar a Tahun 1960 Nom or 109, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 2048) ;

3. Undang- Undang Nom or 12 Tahun 1967 t ent ang Pokok- Pokok

Per koper asian ( Lem bar an Negar a Tahun 1967 Nom or 23, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 2832) ;

4. Undang- Undang Nom or 1 Tahun 1970 t ent ang Keselam at an Ker j a ( Lem bar an Negar a Tahun 1970 Nom or 1, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 2918) ;

5. Undang- Undang Nom or 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok- Pokok

Pem er int ahan di Daer ah ( Lem bar an Negar a Tahun 1974 Nom or 38, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3037) ;

6. Undang- Undang Nom or 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- Ket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lem bar an Negar a Tahun 1982 Nom or 12, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3215) ;

7. Undang- Undang Nom or 20 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uan- Ket ent uan Pokok Per t ahanan Keam anan Negar a Republik I ndonesia ( Lem bar an Negar a Tahun 1982 Nom or 51, Tam bahan Lem bar an Negar a Nom or 3234) ;

Dengan per set uj uan

DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUBLI K I NDONESI A

MEMUTUSKAN :

Menet apkan :

(3)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang- Undang ini yang dir naksud dengan :

1. Per indust r ian adalah t at anan dan segala kegiat an yang ber t alian dengan kegiat an indust r i.

2. I ndust r i adalah kegiat an ekonom i yang m engolah bahan m ent ah, bahan baku, bar ang set engah j adi, dan/ at au bar ang j adi m enj adi bar ang dengan nilai yang lebih t inggi unt uk penggunaannya, t er m asuk kegiat an r ancang bangun dan per ekayasaan indust r i.

3. Kelom pok indust r i adalah bagian- bagian ut am a kegiat an indust r i, yakni kelom pok indust r i hulu at au j uga disebut kelom pok indust r i dasar , kelom pok indust r i hilir , dan kelom pok indust r i kecil.

4. Cabang indust r i adalah bagian suat u kelom pok indust r i yang m em punyai cir i um um yang sam a dalam pr oses pr oduksi.

5. Jenis indust r i adalah bagian suat u cabang indust r i yang m em punyai cir i khusus yang sam a dan/ at au hasilnya ber sifat akhir dalam pr oses pr oduksi.

6. Bidang usaha indust r i adalah lapangan kegiat an yang ber sangkut an dengan cabang indust r i at au j enis indust r i.

7. Per usahaan indust r i adalah badan usaha yang m elakukan kegiat an di bidang usaha indust r i.

8. Bahan m ent ah adalah sem ua bahan yang didapat dar i sum ber daya alam dan/ at au yang diper oleh dar i usaha m anusia unt uk dim anfaat kan lebih lanj ut .

9. Bahan baku indust r i adalah bahan m ent ah yang diolah at au t idak diolah yang dapat dim anfaat kan sebagai sar ana pr oduksi dalam indust r i.

10. Bar ang set engah j adi adalah bahan m ent ah at au bahan baku yang t elah m engalam i sat u at au beber apa t ahap pr oses indust r i yang dapat dipr oses lebih lanj ut m enj adi bar ang j adi.

11. Bar ang j adi adalah bar ang hasil indust r i yang sudah siap pakai unt uk konsum si akhir at aupun siap pakai sebagai alat pr oduksi.

12. Teknologi indust r i adalah car a pada pr oses pengolahan yang dit er apkan dalam indust r i.

13. Teknologi yang t epat guna adalah t eknologi yang t epat dan ber guna bagi suat u pr oses unt uk m enghasilkan nilai t am bah.

14. Rancang bangun indust r i adalah kegiat an indust r i yang ber hubungan dengan per encanaan pendir ian indust r i/ pabr ik secar a keselur uhan at au bagian- bagiannya.

15. Per ekayasaan indust r i adalah kegiat an indust r i yang ber hubungan dengan per ancangan dan pem buat an m esin/ per alat an pabr ik dan per alat an indust r i lainnya.

(4)

m ut u, dan lain- lain ser t a di segi lain m enyangkut car a m engolah, car a m enggam bar , car a m enguj i dan lain- lain.

17. St andar disasi indust r i adalah penyer agam an dan pener apan dar i st andar indust r i.

18. Tat anan indust r i adalah t er t ib susunan dan pengat ur an dalam ar t i seluas- luasnya bagi indust r i.

BAB I I

LANDASAN DAN TUJUAN PEMBANGUNAN I NDUSTRI

Pasal 2

Pem bangunan indust r i ber landaskan dem okr asi ekonom i, keper cayaan pada kem am puan dan kekuat an dir i sendir i, m anfaat , dan kelest ar ian lingkungan hidup.

Pasal 3

Pem bangunan indust r i ber t uj uan unt uk :

1. m eningkat kan kem akm ur an dan kesej aht er aan r akyat secar a adil dan m er at a dengan m em anfaat kan dana, sum ber daya alam , dan/ at au hasil budidaya ser t a dengan m em per hat ikan keseim bangan dan kelest ar ian lingkungan hidup;

2. m eningkat kan per t um buhan ekonom i secar a ber t ahap, m engubah st r ukt ur per ekonom ian ke ar ah yang lebih baik, m aj u, sehat , dan lebih seim bang sebagai upaya unt uk m ew uj udkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi per t um buhan ekonom i pada um um nya, ser t a

m em ber ikan nilai t am bah bagi per t um buhan indust r i pada khususnya; 3. m eningkat kan kem am puan dan penguasaan ser t a m endor ong

t er cipt anya t eknologi yang t epat guna dan m enum buhkan keper cayaan t er hadap kem am puan dunia usaha nasional;

4. m eningkat kan keikut ser t aan m asyar akat dan kem am puan golongan ekonom i lem ah, t er m asuk pengr aj in agar ber per an secar a akt if dalam pem bangunan indust r i;

5. m em per luas dan m em er at akan kesem pat an ker j a dan kesem pat an ber usaha, ser t a m eningkat kan per anan koper asi indust r i;

6. m eningkat kan pener im aan devisa m elalui peningkat an ekspor hasil pr oduksi nasional yang ber m ut u, disam ping penghem at an devisa m elalui pengut am aan pem akaian hasil pr oduksi dalam neger i, guna m engur angi ket er gant ungan kepada luar neger i;

(5)

8. m enunj ang dan m em per kuat st abilit as nasional yang dinam is dalam r angka m em per kokoh ket ahanan nasional.

BAB I I I

PEMBANGUNAN I NDUSTRI

Pasal 4

( 1) Cabang indust r i yang pent ing dan st r at egis bagi negar a dan yang m enguasai haj at hidup or ang banyak dikuasai oleh negar a.

( 2) Ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 5

( 1) Pem er int ah m enet apkan bidang usaha indust r i yang m asuk dalam kelom pok indust r i kecil, t er m asuk indust r i yang m enggunakan

ket r am pilan t r adisional dan indust r i penghasil benda seni, yang dapat diusahakan hanya oleh War ga Negar a Republik I ndonesia.

( 2) Pem er int ah m enet apkan j enis- j enis indust r i yang khusus dicadangkan bagi kegiat an indust r i kecil yang dilakukan oleh m asyar akat

pengusaha dar i golongan ekonom i lem ah.

( 3) Ket ent uan- ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 2) diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 6

Pem er int ah m enet apkan bidang usaha indust r i unt uk penanam an m odal, baik m odal dalam neger i m aupun m odal asing.

BAB I V

PENGATURAN, PEMBI NAAN, DAN PENGEMBANGAN I NDUSTRI

Pasal 7

(6)

1. m ew uj udkan per kem bangan indust r i yang lebih baik, secar a sehat dan ber hasil guna;

2. m engem bangkan per saingan yang baik dan sehat ser t a m encegah per saingan yang t idak j uj ur ;

3. m encegah pem usat an at au penguasaan indust r i oleh sat u kelom pok at au per or angan dalam bent uk m onopoli yang m er ugikan m asyar akat .

Pasal 8

Pem er int ah m elakukan pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan bidang usaha indust r i secar a seim bang, t er padu, dan t er ar ah unt uk m em per kokoh st r ukt ur indust r i nasional pada set iap t ahap per kem bangan indust r i.

Pasal 9

Pengat ur an dan pem binaan bidang usaha indust r i dilakukan dengan m em per hat ikan :

1. Penyebar an dan pem er at aan pem bangunan indust r i dengan m em anfaat kan sum ber daya alam dan m anusia dengan

m em per gunakan pr oses indust r i dan t eknologi yang t epat guna unt uk dapat t um buh dan ber kem bang at as kem am puan dan kekuat an

sendir i;

2. Pencipt aan iklim yang sehat bagi per t um buhan indust r i dan pencegahan per saingan yang t idak j uj ur ant ar a per

usahaan-per usahaan yang m elakukan kegiat an indust r i, agar dapat dihindar kan pem usat an at au penguasaan indust r i oleh sat u kelom pok at au

per or angan dalam bent uk m onopoli yang m er ugikan m asyar akat ; 3. Per lindungan yang w aj ar bagi indust r i dalam neger i t er hadap

kegiat ankegiat an indust r i dan per dagangan luar neger i yang ber t ent angan dengan kepent ingan nasional pada um um nya ser t a kepent ingan per kem bangan indust r i dalam neger i pada khususnya; 4. Pencegahan t im bulnya ker usakan dan pencem ar an t er hadap

lingkungan hidup, ser t a pengam anan t er hadap keseim bangan dan kelest ar ian sum ber daya alam .

Pasal 10

Pem er int ah m elakukan pem binaan dan pengem bangan bagi:

1. ket er kait an ant ar a bidang- bidang usaha indust r i unt uk m eningkat kan nilai t am bah ser t a sum bangan yang lebih besar bagi per t um buhan pr oduksi nasional;

2. ket er kait an ant ar a bidang usaha indust r i dengan sekt or - sekt or bidang ekonom i lainnya yang dapat m eningkat kan nilai t am bah ser t a

(7)

3. per t um buhan indust r i m elalui pr akar sa, per an ser t a, dan sw adaya m asyar akat .

Pasal 11

Pem er int ah m elakukan pem binaan t er hadap per usahaan- per usahaan indust r i dalam m enyelenggar akan ker j a sam a yang saling m engunt ungkan, dan m engusahakan peningkat an ser t a pengem bangan ker j a sam a t er sebut .

Pasal 12

Unt uk m endor ong pengem bangan cabang- cabang indust r i dan j enis- j enis indust r i t er t ent u di dalam neger i, Pem er int ah dapat m em ber ikan kem udahan dan/ at au per lindungan yang diper lukan.

BAB V

I Z I N USAHA I NDUSTRI

Pasal 13

( 1) Set iap pendir ian per usahaan indust r i bar u m aupun set iap per luasannya w aj ib m em per oleh I zin Usaha I ndust r i.

( 2) Pem ber ian I zin Usaha I ndust r i t er kait dengan pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan indust r i.

( 3) Kew aj iban m em per oleh I zin Usaha lndust r i dapat dikecualikan bagi j enis indust r i t er t ent u dalam kelom pok indust r i kecil.

( 4) Ket ent uan m engenai per izinan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dan ayat ( 3) diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 14

( 1) Sesuai dengan I zin Usaha I ndust r i yang diper olehnya ber dasar kan Pasal 13 ayat ( 1) , per usahaan indust r i w aj ib m enyam paikan infor m al indust r i secar a ber kala m engenai kegiat an dan hasil pr oduksinya kepada Pem er int ah.

(8)

( 3) Ket ent uan t ent ang bent uk, isi, dan t at a car a penyam paian infor m al indust r i sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 15

( 1) Sesuai dengan I zin Usaha I ndust r i yang diper olehnya ber dasar kan Pasal 13 ayat ( 1) , per usahaan indust r i w aj ib m elaksanakan upaya yang m enyangkut keam anan dan keselam at an alat , pr oses ser t a hasil pr oduksinya t er m asuk pengangkut annya.

( 2) Pem er int ah m engadakan pem binaan ber upa bim bingan dan penyuluhan, m engenai pelaksanaan upaya yang m enyangkut

keam anan dan keselam at an alat , pr oses ser t a hasil pr oduksi indust r i t ennasuk pengangkut annya.

( 3) Pem er int ah m elakukan pengaw asan dan pengendalian yang m enyangkut keam anan dan keselam at an alat , pr oses ser t a hasil pr oduksi indust r i t er m asuk pengangkut annya.

( 4) Tat a car a penyelenggar aan pengaw asan dan pengendalian sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3) diat ur dengan Per at ur an Pem er int ah.

BAB VI

TEKNOLOGI I NDUSTRI , DESAI N PRODUK I NDUSTRI , RANCANG BANGUN DAN PEREKAYASAAN I NDUSTRI ,

DAN STANDARDI SASI

Pasal 16

( 1) Dalam m enj alankan dan/ at au m engem bangkan bidang usaha indust r i, per usahaan indust r i m enggunakan dan m encipt akan t eknologi indust r i yang t epat guna dengan m em anfaat kan per angkat yang t er sedia dan t elah dikem bangkan di dalam neger i.

( 2) Apabila per angkat t eknologi indust r i yang diper lukan t idak t er sedia at au t idak cukup t er sedia di dalam neger i, Pem er int ah m em bant u pem ilihan per angkat t eknologi indust r i dar i luar neger i yang diper lukan dan m engat ur pengalihannya ke dalam neger i.

(9)

Pasal 17

Desain pr oduk indust r i m endapat per lindungan hukum yang ket ent uan-ket ent uannya diat ur dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 18

Pem er int ah m endor ong pengem bangan kem am puan r ancang bangun dan per ekayasaan indust r i.

Pasal 19

Pem er int ah m enet apkan st andar unt uk bahan baku dan bar ang hasil indust r i dengan t uj uan unt uk m enj am in m ut u hasil indust r i ser t a unt uk m encapai daya guna pr oduksi.

BAB VI I

WI LAYAH I NDUSTRI

Pasal 20

( 1) Pem er int ah dapat m enet apkan w ilayah- w ilayah pusat per t um buhan indust r i ser t a lokasi bagi pem bangunan indust r i sesuai dengan t uj uannya dalam r angka pew uj udan Waw asan Nusant ar a.

( 2) Ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

BAB VI I I

I NDUSTRI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SUMBER DAYA ALAM DAN LI NGKUNGAN HI DUP

Pasal 21

(10)

( 2) Pem er int ah m engadakan pengat ur an dan pem binaan ber upa bim bingan dan penyuluhan m engenai pelaksanaan pencegahan ker usakan dan penanggulangan pencem ar an t er hadap lingkungan hidup akibat kegiat an indust r i.

( 3) Kew aj iban m elaksanakan upaya sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dikecualikan bagi j enis indust r i t er t ent u dalam kelom pok indust r i kecil.

BAB I X

PENYERAHAN KEWENANGAN DAN URUSAN TENTANG I NDUSTRI

Pasal 22

Penyer ahan kew enangan t ent ang pengat ur an, pem binaan, dan

pengem bangan t er hadap indust r i, diat ur lebih lanj ut dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 23

Penyer ahan ur usan dan penar ikannya kem bali m engenai bidang usaha indust r i t er t ent u dar i Pem er int ah Pusat kepada Pem er int ah Daer ah dalam r angka pelaksanaan pem bangunan daer ah yang nyat a, dinam is, dan ber t anggung j aw ab, dilakukan dengan Per at ur an Pem er int ah.

BAB X

KETENTUAN PI DANA

Pasal 24

( 1) Bar ang siapa dengan sengaj a m elakukan per buat an yang

ber t ent angan dengan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 ayat ( 1) dan Pasal 14 ayat ( 1) dipidana penj ar a selam a- lam anya 5 ( lim a) t ahun at au denda sebanyak- banyaknya Rp 25.000.000,- ( dua puluh lim a j ut a r upiah) dengan hukum an t am bahan pencabut an I zin Usaha I ndust r inya.

( 2) Bar ang siapa kar ena kelalaiannya m elakukan per buat an yang

m elanggar ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 13 ayat ( 1) dan Pasal 14 ayat ( 1) dipidana kur ungan selam a- lam anya 1 ( sat u) t ahun at au denda sebanyak- banyaknya Rp 1.000.000,- ( sat u j ut a r upiah) dengan hukum an t am bahan pencabut an I zin Usaha

(11)

Pasal 25

Bar ang siapa dengan sengaj a t anpa hak m elakukan penir uan desain pr oduk indust r i sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 17, dipidana penj ar a selam a-lam anya 2 ( dua) t ahun at au denda sebanyak- banyaknya Rp 10.000.000,- ( sepuluh j ut a r upiah) .

Pasal 26

Bar ang siapa dengan sengaj a m elakukan per buat an yang ber t ent angan dengan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 19, dipidana penj ar a selam a- lam anya 5 ( lim a) t ahun at au denda sebanyak- banyaknya Rp

25.000.000,- ( dua puluh lim a j ut a r upiah) dengan hukum an t am bahan dicabut I zin Usaha I ndust r inya.

Pasal 27

( 1) Bar ang siapa dengan sengaj a m elakukan per buat an yang

ber t ent angan dengan ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 21 ayat ( 1) dipidana penj ar a selam a- lam anya 10 ( sepuluh) t ahun dan/ at au denda sebanyak- banyaknya Rp 100.000.000,- ( ser at us j ut a r upiah) .

( 2) Bar ang siapa kar ena kelalaiannya m elakukan per buat an yang

m elanggar ket ent uan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 21 ayat ( 1) dipidana kur uangan selam a- lam anya 1 ( sat u) t ahun dan/ at au denda sebanyak- banyaknya Rp 1.000.000,- ( sat u j ut a r upiah) .

Pasal 28

( 1) Tindak pidana sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 24 ayat ( 1) , Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 27 ayat ( 1) adalah kej ahat an.

( 2) Tindak pidana sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 24 ayat ( 2) , dan Pasal 27 ayat ( 2) adalah pelanggar an.

BAB XI

KETENTUAN PERALI HAN

Pasal 29

Pada saat m ulai ber lakunya Undang- Undang ini, sem ua per at ur an

(12)

ber t ent angan dengan Undang- Undang ini t et ap ber laku selam a belum dit et apkan penggant inya ber dasar kan Undang- Undang ini.

BAB XI I

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 30

Pada saat m ulai ber lakunya Undang- Undang ini, Bedr ij fsr eglem ent er ings-or donnant ie 1934 ( St aat sblad 1938 Nom ings-or 86) dinyat akan t idak ber laku lagi bagi indust r i.

Pasal 31

Hal- hal yang belum cukup diat ur dalam Undang- Undang ini diat ur dengan Per at ur an Pem er int ah.

Pasal 32

Undang- Undang ini m ulai ber laku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap or ang m enget ahuinya, m em er int ahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penem pat annya dalam Lem bar an Negar a Republik I ndonesia.

Disahkan di Jakar t a

pada t anggal 29 Juni 1984

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A

SOEHARTO

Diundangkan di Jakar t a pada t anggal 29 Juni 1984 MENTERI / SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A

(13)

PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 5 TAHUN 1984 TENTANG PERI NDUSTRI AN

I . UMUM

Gar is- Gar is Besar Haluan Negar a m enegaskan bahw a sasar an ut am a pem bangunan j angka panj ang adalah t er cipt anya landasan yang kuat bagi bangsa I ndonesia unt uk t um buh dan ber kem bang at as kekuat annya sendir i m enuj u m asyar akat yang adil dan m akm ur ber dasar kan Pancasila.

Di bidang ekonom i, sasar an pokok yang hendak dicapai dalam pem bangunan j angka panj ang adalah t er capainya keseim bangan ant ar a per t anian dan indust r i ser t a per ubahan- per ubahan fundam ent al dalam st r ukt ur ekonom i I ndonesia sehingga pr oduksi nasional yang ber asal dar i luar per t anian akan m er upakan bagian yang sem akin besar dan indust r i m enj adi t ulang

punggung ekonom i.

Disam ping it u pelaksanaan pem bangunan sekaligus har us m enj am in

pem bagian pendapat an yang m er at a bagi selur uh r akyat sesuai dengan r asa keadilan, dalam r angka m ew uj udkan keadilan sosial sehingga di sat u pihak pem bangunan it u t idak hanya dit uj ukan unt uk m eningkat kan pr oduksi, m elainkan sekaligus m encegah m elebar nya j ur ang pem isah ant ar a yang kaya dan yang m iskin,

Dengan m em per hat ikan sasar an pem bangunan j angka panj ang di bidang ekonom i t er sebut , m aka pem bangunan indust r i m em iliki per anan yang sangat pent ing. Dengan ar ah dan sasar an t er sebut , pem bangunan indust r i bukan saj a ber ar t i har us sem akin dit ingkat kan dan per t um buhannya diper cepat sehingga m am pu m em per cepat t er cipt anya st r ukt ur ekonom i yang lebih seim bang, t et api pelaksanaannya har us pula m akin m am pu m em per luas kesem pat an ker j a, m eningkat kan r angkaian pr oses pr oduksi indust r i unt uk m em enuhi kebut uhan dalam neger i sehingga m engur angi ket er gant ungan pada im por , dan m eningkat kan ekspor hasil- hasil indust r i it u sendir i.

Unt uk m ew uj udkan sasar an di at as, diper lukan per angkat hukum yang secar a j elas m am pu m elandasi upaya pengat ur an, pem binaan, dan

pengem bangan dalam ar t i yang seluas- luasnya t at anan dan selur uh kegiat an indust r i.

Dalam r angka kebut uhan inilah Undang- Undang t ent ang Per indust r ian ini disusun.

Masalah ini m enj adi sem akin t er asa pent ing, t er ut am a apabila dikait kan dengan kenyat aan yang ada hingga saat ini bahw a per at ur an- per at ur an yang digunakan bagi pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan indust r i selam a ini dir asakan kur ang m encukupi kebut uhan kar ena hanya m engat ur beber apa segi t er t ent u saj a dalam t at anan dan kegiat an indust r i, dan it upun ser ingkali t idak ber kait an sat u dengan yang lain.

(14)

Undang ini akan m em ber ikan kem ungkinan t er hadap penguasaan yang ber sifat m ut lak at as set iap cabang indust r i oleh Negar a.

Undang- Undang Dasar 1945 dan Gar is- Gar is Besar Haluan Negar a t elah secar a j elas dan t egas m enunj ukkan bahw a dalam kegiat an ekonom i,

t er m asuk indust r i, har us dihindar kan t im bulnya " et at ism e" dan sist em " fr ee fight liber alism " .

Sebaliknya m elalui Undang- Undang ini upaya pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan indust r i diber i ar ah kem ana dan bagaim ana pem bangunan indust r i ini har us dilakukan, dengan sebesar m ungkin m em ber ikan

kesem pat an kepada m asyar akat unt uk ber per an secar a akt if. Dalam hal ini, Undang- Undang ini secar a t egas m enyat akan bahw a pem bangunan indust r i ini har us dilandaskan pada dem okr asi ekonom i.

Dengan landasan ini, kegiat an usaha indust r i pada hakekat nya t er buka unt uk diusahakan m asyar akat .

Bahw a Undang- Undang ini m enent ukan cabang- cabang indust r i yang pent ing dan st r at egis bagi negar a dan m enguasai haj at hidup or ang banyak dikuasai oleh negar a, hal ini sebenar nya m em ang m enj adi salah sat u sendi dar ipada dem okr asi ekonom i it u sendir i.

Begit u pula penet apan bidang usaha indust r i yang m asuk dalam kelom pok indust r i kecil, t er m asuk indust r i yang m enggunakan ket r am pilan t r adisional dan indust r i penghasil benda seni dapat diusahakan hanya oleh War ga Negar a Republik I ndonesia.

Dengan landasan ini, upaya pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan yang dilakukan Pem er int ah diar ahkan unt uk m encipt akan iklim usaha

indust r i secar a sehat dan m ant ap. Dalam hubungan ini, bidang usaha indust r i yang besar dan kuat m em bina ser t a m em bim bing yang kecil dan lem ah agar dapat t um buh dan ber kem bang m enj adi kuat . Dengan iklim usaha indust r i yang sehat seper t i it u, dihar apkan indust r i akan dapat m em ber ikan

r angsangan yang besar dalam m encipt akan lapangan ker j a yang luas. Dengan upaya- upaya dan dengan t er cipt anya iklim usaha sebagai di at as, dihar apkan keper cayaan m asyar akat t er hadap kem am puan dan kekuat an sendir i dalam m em bangun indust r i akan sem akin t um buh dengan kuat pula. Dalam hubungan ini, adalah pent ing unt uk t et ap diper hat ikan bahw a

bagaim anapun besar nya keinginan yang dikandung dalam usaha unt uk m em bangun indust r i ini, t et api Undang- Undang inipun j uga m em er int ahkan t er w uj udnya keselar asan dan keseim bangan ant ar a usaha pem bangunan it u sendir i dengan lingkungan hidup m anusia dan m asyar akat I ndonesia.

Kem akm ur an, bet apapun bukanlah sat u- sat unya t uj uan yang ingin dicapai pem bangunan indust r i ini.

(15)

m em per hat ikan penggunaan sum ber daya alam secar a t idak bor os agar t idak m er usak t at a lingkungan hidup.

Dengan dem ikian m aka m asyar akat indust r i yang dibangun har us t et ap m enj am in t er w uj udnya m asyar akat I ndonesia yang ber kepr ibadian, m aj u, sej aht er a, adil dan lest ar i ber dasar kan Pancasila.

I I . PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1 sam pai angka 18 Cukup j elas.

Pasal 2

Seper t i t elah diut ar akan dalam penj elasan um um , pem bangunan indust r i dilandaskan pada :

a. dem okr asi ekonom i, yait u bahw a pelaksanaan pem bangunan indust r i dilakukan dengan sebesar m ungkin m engikut ser t akan dan

m eningkat kan per an ser t a akt if m asyar akat secar a m er at a, baik dalam bent uk usaha sw ast a m aupun koper asi ser t a dengan m enghindar kan sist em " fr ee fight liber alism " , sist em " et at ism e" , dan pem usat an kekuat an ekonom i pada sat u kelom pok dalam bent uk m onopoli yang m er ugikan m asyar akat ;

b. keper cayaan pada dir i sendir i, yait u bahw a segala usaha dan kegiat an dalam pem bangunan indust r i har us ber landaskan dan sekaligus

m am pu m em bangkit kan keper cayaan akan kem am puan dan kekuat an sendir i ser t a ber sendikan kepada kepr ibadian bangsa;

c. m anfaat , yait u bahw a pelaksanaan pem bangunan indust r i dan hasil-hasilnya har us dapat dim anfaat kan sebesar- besar ya bagi kem anusiaan dan peningkat an kesej aht er aan r akyat ;

d. kelest ar ian lingkungan hidup, yait u bahw a pelaksanaan pem bangunan indust r i t et ap har us dilakukan dengan m em per hat ikan keseim bangan dan kelest ar ian dar i lingkungan hidup dan sum ber daya alam ;

e. pem bangunan bangsa har us ber w at ak dem okr asi ekonom i ser t a m em ber i w uj ud yang m akin nyat a t er hadap dem okr asi ekonom i it u sendir i.

Pasal 3

(16)

Pasal 4

Ayat ( 1)

Cabang- cabang indust r i t er t ent u m engem ban per anan yang sangat pent ing dan st r at egis bagi negar a, dan yang m enguasai haj at hidup or ang banyak ant ar a lain kar ena :

a. m em enuhi kebut uhan yang sangat pokok bagi kesej aht er aan r akyat at au m enguasai haj at hidup or ang banyak;

b. m engolah suat u bahan m ent ah st r at egis

c. dan/ at au ber kait an langsung dengan kepent ingan per t ahanan ser t a keam anan negar a.

Yang dim aksud dengan dikuasai oleh negar a t idaklah selalu ber ar t i bahw a cabang- cabang indust r i dim aksud har us dim iliki oleh negar a, m elainkan Pem er int ah m em punyai kew enangan unt uk m engat ur pr oduksi dar i cabang- cabang indust r i dim aksud dalam r angka m em elihar a kem ant apan st abilit as ekonom i nasional ser t a ket ahanan nasional.

Sehubungan dengan per t im bangan- per t im bangan di at as, m aka cabang- cabang indust r i t er sebut dapat dit et apkan unt uk dim iliki

at aupun dikuasai oleh Negar a.

Ayat ( 2)

Cukup j elas.

Pasal 5

Ayat ( 1)

Kelom pok indust r i kecil, t er m asuk yang m enggunakan pr oses m oder n, yang m enggunakan ket r am pilan t r adisional, dan yang m enghasilkan benda- benda seni seper t i indust r i ker aj inan, yang kesem uanya

t er sebar di selur uh w ilayah I ndonesia, pada um um nya diusahakan oleh r akyat I ndonesia dar i golongan ekonom i lem ah. Oleh sebab it u indust r i ini dapat diusahakan hanya oleh War ga Negar a Republik I ndonesia.

Ayat ( 2)

Cukup j elas. Ayat ( 3)

Cukup j elas.

Pasal 6

Pem er int ah m enet apkan kebij aksanaan unt uk m em buka lapangan bagi

(17)

Pasal 7

Melalui pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan, Pem er int ah m encegah penanam an m odal yang bor os ser t a t im bulnya per saingan yang t idak j uj ur dan cur ang dalam kegiat an bidang usaha indust r i, dan sebaliknya

m engem bangkan iklim per saingan yang baik dan sehat . Melalui pengat ur an, pem binaan dan pengem bangan, Pem er int ah m encegah pem usat an dan penguasaan indust r i oleh sat u kelom pok at au per or angan dalam bent uk m onopoli yang m er ugikan m asyar akat .

Pasal 8

Yang dim aksud dengan pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan bidang usaha indust r i dalam Pasal ini adalah upaya yang dilakukan secar a t er us m ener us dan ber kesinam bungan dalam ar t i yang seluas- luasnya t er hadap kegiat an indust r i. Tugas dan t anggung j aw ab unt uk m encipt akan iklim dan suasana yang m engunt ungkan bagi per t um buhan dan

pengem bangan bidang usaha indust r i ini, pada dasar nya ber ada pada Pem er int ah.

Oleh kar enanya, adalah w aj ar bilam ana upaya pem binaan dan pengem bangan, dilakukan oleh Pem er int ah m elalui kegiat an pengat ur an yang kew enangannya ber ada di t angan Pem er int ah pula.

Dalam pelaksanaannya, kegiat an pengat ur an, pem binaan dan pengem bangan bidang usaha indust r i yang dilakukan oleh Pem er int ah dengan kew enangan yang diber ikan oleh Undang- Undang ini, dilakukan secar a seim bang, t er padu dan t er ar ah unt uk m em per kokoh st r ukt ur indust r i nasional pada set iap t ahap per kem bangan indust r i.

Pasal 9

Angka 1

Unt uk m ew uj udkan per ubahan st r ukt ur per ekonom ian secar a

fundam ent al, per lu diker ahkan dan dim anfaat kan seopt im al m ungkin selur uh sum ber daya alam dan sum ber daya m anusia yang t er sedia.

Ber sam aan dengan it u, t uj uan unt uk m eningkat kan

kem akm ur an dan kesej aht er aan r akyat m elalui indust r i ini m enunt ut pula dilaksanakan nya penyebar an dan pem er at aan pem bangunan dan pengem bangan indust r i di selur uh I ndonesia sesuai dengan cir i dan sum ber daya alam dan m anusia yang t er dapat di m asing- m asing daer ah.

(18)

m er upakan usaha agar dengan sum ber daya m anusia yang t er sedia dapat diper oleh m anfaat yang sebesar - besar nya dar i sum ber daya alam yang dim iliki bangsa I ndonesia unt uk kem akm ur an selur uh r akyat .

Angka 2

Unt uk t er cipt anya iklim yang m engunt ungkan dan per kem bangan indust r i secar a sehat , ser asi, dan m ant ap, Pem er int ah m elakukan pengat ur an, dan pem binaan secar a m enyelur uh dan t er ar ah unt uk m encegah per saingan yang t idak j uj ur ant ar a per usahaan- per usahaan yang m elakukan kegiat an indust r i; agar dapat dihindar kan pem usat an at au penguasaan indust r i oleh sat u kelom pok at au per or angan dalam bent uk m onopoli yang m er ugikan m asyar akat .

Dalam r angkaian kegiat an ini, diper lukan ber bagai sar ana penunj ang dan kebij aksanaan seper t i :

- infor m asi indust r i yang lengkap dan ber lanj ut ;

- kebij aksanaan per izinan yang diar ahkan unt uk m engem bangkan kegiat an indust r i;

- kebij aksanaan per lindungan indust r i m elalui pem binaan ser t a pengut am aan pr oduksi dalam neger i;

- kebij aksanaan yang m er angsang ekspor hasil indust r i;

- kebij aksanaan per bankan dan pasar m odal yang m endukung per kem bangan indust r i.

Angka 3

I ndust r i dalam neger i diar ahkan unt uk secepat nya m am pu m em bina dir inya agar m em iliki daya guna ker j a ser t a pr odukt ivit as yang t inggi, sehingga hasil pr oduksinya m am pu ber saing dengan bar ang- barang im por di pasar an dalam neger i, dan di pasar an int er nasional.

Unt uk it u, dalam t ahap per t um buhannya Pem er int ah dalam bat as- bat as yang w aj ar dapat m em ber ikan per lindungan kepada indust r i dalam neger i.

Di lain pihak, per lindungan yang diber ikan it u har us t et ap m enj am in agar konsum en dalam neger i j uga t idak dir ugikan.

Angka 4

Dalam pelaksanaan pem bangunan, sum ber - sum ber alam har us digunakan secar a r asional. Penggalian sum ber daya alam t er sebut har us diusahakan agar t idak m er usak t at a lingkungan hidup, dilaksanakan dengan kebij aksanaan yang m enyelur uh dan dengan m em per hit ungkan kebut uhan gener asi yang akan dat ang.

Pasal 10

(19)

ket er kait an yang ber ant ai ke segala j ur usan secar a seluas- luasnya yang saling m engunt ungkan :

a. ket er kait an ant ar a kelom pok indust r i hulu/ dasar , kelom pok indust r i hilir dan kelom pok indust r i kecil;

b. ket er kait an ant ar a indust r i besar , m enengah, dan kecil dalam ukur an besar nya invest asi;

c. ket er kait an ant ar a ber bagai cabang dan/ at au j enis indust r i;

d. ket er kait an ant ar a indust r i dengan sekt or- sekt or ekonom i lainnya.

Pasal 11

Yang dim aksud dengan pem binaan per usahaan indust r i dalam Pasal ini adalah pem binaan ker j a sam a ant ar a indust r i kecil, indust r i m enengah dan indust r i besar yang per lu dikem bangkan sebagai sist em ker j a sam a dan ket er kait an seper t i pengsubkont r akan pada um um nya, sist em bapak angkat , dan sebagainya.

Dengan pengem bangan sist em ini m aka ker j a sam a di ant ar a

per usahaan indust r i besar , m enengah, dan kecil dapat ber langsung dalam iklim yang posit if dan konst r ukt if, dalam ar t i ber sifat saling m em but uhkan dan saling m em per kuat dan saling m engunt ungkan.

Dalam m elakukan pem binaan ker j a sam a ant ar a per usahaan indust r i Pem er int ah m em anfaat kan per anan koper asi, Kam ar Dagang dan I ndust r i I ndonesia, ser t a asosiasi/ feder asi per usahaan- per usahaan indust r i sebagai w adah unt uk m eningkat kan pengem bangan bidang usaha indust r i.

Pasal 12

Yang dim aksud dengan kem udahan dan/ at au per lindungan yang diber ikan oleh Pem er int ah unt uk m endor ong pengem bangan cabang indust r i dan j enis indust r i adalah ant ara lain dalam bidang per paj akan, per m odalan dan

per bankan, bea m asuk dan cukai, ser t ifikat ekspor dan lain sebagainya.

Pasal 13

Ayat ( 1)

Cukup j elas. Ayat ( 2)

Cukup j elas. Ayat ( 3)

(20)

Ayat ( 4)

Cukup j elas.

Pasal 14

Ayat ( 1)

Yang dim aksud dengan infor m asi indust r i dalam Pasal ini adalah dat a st at ist ik per usahaan indust r i yang nyat a, benar dan lengkap yang diper lukan bagi dasar pengat ur an, pem binaan dan pengem bangan bidang usaha indust r i seper t i yang dim aksud dalam Pasal 8.

Ayat ( 2)

Cukup j elas. Ayat ( 3)

Cukup j elas.

Pasal 15

Ayat ( 1)

Cukup j elas. Ayat ( 2)

Dalam r angka pem binaan ber upa bim bingan dan penyuluhan, Pem er int ah m em ber ikan pet unj uk- pet unj uk pelaksanaan m engenai upaya m enj am in keam anan dan keselam at an t er hadap penggunaan alat , bahan baku ser t a hasil pr oduksi indust r i t er m asuk

pengangkut annya, dengan m em per hat ikan pula keselam at an ker j a. Adapun yang dim aksud dengan pengangkut an adalah pengangkut an bahan baku dan hasil pr oduksi indust r i yang ber bahaya.

Selain it u per lu diaw asi pula langkah- langkah pencegahan t im bulnya ker usakan dan pencem ar an t er hadap lingkungan hidup ser t a pengam anan t er hadap keseim bangan dan kelest ar ian sum ber daya alam .

Ayat ( 3)

Pengaw asan dan pengendalian yang m enyangkut keam anan dan keselam at an alat , pr oses dan hasil pr oduksi indust r i adalah unt uk m enj am in keam anan, dan keselam at an dalam pelaksanaan t ugas t eknis oper asional.

Ayat ( 4)

(21)

Pasal 16

Ayat ( 1)

Sesuai dengan pengelom pokan indust r i, m asing- m asing kelom pok indust r i hulu at au j uga disebut kelom pok indust r i dasar , kelom pok indust r i hilir at au um um j uga m enyebut aneka indust r i, dan kelom pok indust r i kecil, ser t a dengan m em per hat ikan m isinya, yakni unt uk per t um buhan at aupun pem er at aan, m aka pener apan t eknologi yang t epat guna dapat ber w uj ud t eknologi m aj u, t eknologi m adya at au t eknologi seder hana.

Pengar ahan unt uk m enggunakan t eknologi yang t epat guna dengan sej auh m ungkin m enggunakan bahan- bahan dalam neger i adalah unt uk m eningkat kan nilai t am bah, m em elihar a keseim bangan ant ar a peningkat an pr oduksi dan kesem pat an ker j a, ser t a pem er at aan pendapat an.

Ayat ( 2)

Yang dim aksud dengan Pem er int ah m em bant u pem ilihan per angkat t eknologi indust r i dar i luar neger i adalah pem ber ian dat a infor m asi t eknologi indust r i yang m enyangkut sum ber / asal t eknologi, pr oses, lisensi, pat ent , r oyalt i t er m asuk j asa dalam m enyusun pej anj ian, dan lain sebagainya.

Ayat ( 3)

Cukup j elas.

Pasal 17

Yang dim aksud dengan desain pr oduk indust r i adalah hasil r ancangan suat u bar ang j adi unt uk dipr oduksi oleh suat u per usahaan indust r i. Yang dim aksud dengan per lindungan hukum , adalah suat u lar angan bagi pihak lain unt uk dengan t anpa hak m elakukan penir uan desain pr oduk indust r i yang t elah dicipt a ser t a t elah t er daft ar .

Maksud dar i Pasal ini adalah unt uk m em ber ikan r angsangan bagi t er cipt anya desain- desain bar u.

Pasal 18

Pasal ini dim aksud agar bagi bangsa I ndonesia t er buka kesem pat an seluas- luasnya unt uk m em iliki keahlian dan pengalam an m enguasai

t eknologi dalam per encanaan pendir ian indust r i ser t a per ancangan dan pem buat an m esin pabr ik dan per alat an indust r i.

(22)

Pasal 19

Penet apan st andar indust r i ber t uj uan, unt uk m enj am in ser t a m eningkat kan m ut u hasil indust r i, unt uk nor m alisasi penggunaan bahan baku dan bar ang, ser t a unt uk r asionalisasi opt im alisasi pr oduksi dan car a ker j a dem i t er capainya daya guna sebesar - besar nya.

Dalam penyusunan st andar indust r i t er sebut di at as diikut ser t akan pihak sw ast a, Kam ar Dagang dan I ndust r i I ndonesia, Asosiasi, Balai- balai Penelit ian, Lem baga- lem baga I lm iah, Lem baga Konsum en dan pihak- pihak lain yang ber kepent ingan dengan pr oses dalam st andar disasi indust r i.

Selain unt uk kepent ingan indust r i, st andar disasi indust r i j uga per lu unt uk m elindungi konsum en.

Pasal 20

Ayat ( 1)

Pem bangunan indust r i dasar dengan skala besar yang dilakukan unt uk m engolah langsung sum ber daya alam t er m asuk sum ber ener gi yang t er dapat di suat u daer ah, per lu dim anfaat kan unt uk m endor ong pem bangunan cabang- cabang dan j enis- j enis indust r i yang saling m em punyai kait an, yang selanj ut nya dapat dikem bangkan m enj adi kaw asan- kaw asan indust r i.

Rangkaian kegiat an pem bangunan indust r i t er sebut di at as pada gilir annya akan m em acu kegiat an pem bangunan sekt or - sekt or

ekonom i lainnya beser t a pr asar ananya ant ar a lain yang pent ing adalah t er m inal- t er m inal pelayanan j asa, daer ah pem ukim an bar u dan daer ah per t anian bar u.

Wilayah yang dikem bangkan dengan ber pangkal t olak pada pem bangunan indust r i dalam r angkaian seper t i t er sebut di at as, yang dipadukan dengan kondisi daer ah dalam r angka m ew uj udkan kesat uan ekonom i nasional, m er upakan Wilayah Pusat Per t um buhan I ndust r i.

Ayat ( 2)

Cukup j elas.

Pasal 21

Ayat ( 1)

Per usahaan indust r i yang didir ikan pada suat u t em pat , w aj ib m em per hat ikan keseim bangan dan kelest ar ian sum ber daya alam yang diper gunakan dalam pr oses indust r inya ser t a pencegahan t im bulnya ker usakan dan pencem ar an t er hadap lingkungan hidup akibat usaha dan pr oses indust r i yang dilakukan.

Dam pak negat if dapat ber upa gangguan, ker usakan, dan bahaya t er hadap keselam at an dan kesehat an m asyar akat

(23)

udar a t er m asuk kebisingan suar a oleh kegiat an indust r i. Dalam hal ini, Pem er int ah per lu m engadakan pengat ur an dan pem binaan unt uk m enanggulanginya.

Ayat ( 2)

Cukup j elas. Ayat ( 3)

Cukup j elas.

Pasal 22

Penyelenggar aan pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan

t er hadap indust r i per lu dilakukan dalam bat as- bat as kew enangan yang j elas sehingga pelaksanaannya dapat benar - benar ber langsung seim bang dan t er padu dalam kait annya dengan sekt or - sekt or ekonom i lainnya.

Sehubungan dengan it u, m asalah penyer ahan kew enangan

pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan bidang usaha indust r i t er t ent u kepada inst ansi t er t ent u dalam lingkungan Pem er int ah, per lu diat ur lebih lanj ut secar a j elas.

Hal ini pent ing unt uk m enghindar kan duplikasi kew enangan

pengat ur an, pem binaan, dan pengem bangan bidang usaha indust r i di ant ar a inst ansi- inst ansi Pem er int ah, dan t er ut am a dalam upaya unt uk m endapat kan hasil guna yang sebesar - besar nya dalam pem bangunan indust r i.

Pasal 23

Yang dim aksud dengan penyer ahan ur usan m engenai bidang usaha indust r i t er t ent u dan penar ikannya kem bali dalam Pasal ini adalah t er ut am a

m engenai per izinan yang dilakukan sesuai dengan asas desent r alisasi dalam r angka pelaksanaan pem bangunan daer ah yang nyat a, dinam is dan

ber t anggung j aw ab.

Pasal 24 sam pai pasal 32

Cukup j elas.

Referensi

Dokumen terkait

peserta lelang dapat menyampaikan sanggahan tertulis kepada Pokja Pengadaan Barang dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya

Umum Kota Madiun, mengadakan rapat penjelasan Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi untuk :.. Nama Kegiatan : Kegiatan Pembangunan Gedung

[r]

[r]

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran digunakan beberapa media, antara lain partitur lagu dan alat musik yaitu pianika yang sudah disediakan sekolah (ruang

Kepada : Penyedia Barang/Jasa yang mengikuti Seleksi Umum dengan Prakualifikasi 1 File Paket Pekerjaan Pengawasan Ruas Jalan Sp. Berdasarkan Penetapan Pemenang Pelelangan

Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Badan Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 13)

Langkah selanjutnya adalah penyajian data dari hasil kegiatan mereduksi data dari seluruh data-data yang terkumpul secara jelas dan singkat dengan mengacu kepada