• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI PRASANGKA ANTAR KELOMPOK SISWA KELAS X MAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI PRASANGKA ANTAR KELOMPOK SISWA KELAS X MAN 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI PRASANGKA ANTAR KELOMPOK

SISWA KELAS X-6 MAN 1 MEDAN T.A 2013 / 2014

SKRIPSI

Oleh :

MEI LINA HANDAYANI SIREGAR NIM. 1101151013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI DALAM MENGURANGI PRASANGKA ANTAR KELOMPOK

SISWA KELAS X-6 MAN 1 MEDAN T.A 2013 / 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Psikologi Pendidikan Dan Bimbingan

Oleh :

MEI LINA HANDAYANI SIREGAR NIM. 1101151013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puja danpuji yang dalam dan syukur penulis ucapkan kahadirat Allah Swt, Tuhan Semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik – baiknya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan alam, penghulu sekalian Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul : Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Prasangka Antar Kelompok Siswa Kelas X-6 MAN 1 MEDAN, adalah sebuah usaha yang disusun penulis untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat – syarat dalam mencapai gelar Serjana Pendidikan ( S.Pd ) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa untuk kesempurnaan skripsi ini, penulis tidak dapat menafikan partisipasi pihak lain yang turut memberikan bantuan moril maupun materil, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih sedalam – dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan, Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku pembantu dekan I, bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku pembantu dekan II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku pembantu Dekan III. 3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi

(8)

iii

4. Ibu Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik ( PA ) saya, yang telah banyak memberikan bimbingan selama masa perkuliahan di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Unimed

5. IbuNani Barorah Nst, S.Psi., MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi ( PS ) saya, yang telah banyak memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi saya selama masa perkuliahan di Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Unimed.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah banyak memberikan Ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun diluar perkuliahan.

7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha surat – menyurat.

8. Bapak Kepala Sekolah MAN 1 Medan, yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di MAN 1 Medan, serta bantuan dan kerjasama kepada penulis selama penelitian di sekolah tersebut.

9. Rasa Hormat dan terimaksih penulis kepada seluruh Guru BK, serta guru bidang studi dan seluruh staf dan pegawai di MAN 1 Medan yang telah banyak membantu, membimbing, dan atas sikap kekeluargaan yang penulis terima sejak mulai melakukan observasi sehingga selesai di MAN 1 Medan.

(9)

iv

11.Saudara-saudaraku yang sangat kusayangi: Imanuddin Siregar, S.Pd., dan Ahmad Hanafi, Amd.

12.Sahabat-sahabatku: Dewi Sartika, Khairunnisa, Syeiha Gerar Hendri, Febrisa Rahim, Lailan Syafira Putri Lubis, serta Buat Teman – teman BK reguler B 2010 tanpa terkecuali, dan teman-teman satu bimbingan terkhusus untuk Minah, serta teman-teman BK lainnya yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

13.Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada siswa/i MAN 1 Medan yang membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

Atas segala dukungan dan jasa mereka penulis tidak dapat membalasnya, seiring doa semoga ALLAH SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, serasa mengharap ridho-Nya dan dengan segala kerendahan hati penulis menyerahkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang bimbingan dan konseling . Terimakasih.

Medan, 2014 Penulis

(10)

i ABSTRAK

MEI LINA HANDAYANI SIREGAR. Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Prasangka Antar Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014, Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi prasangka antar kelompok siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh kelas X-6 MAN 1 Medan yang berjumlah 42 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 10 siswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah angket prasangka antar kelompok. Angket uji coba prasangka antar kelompok sebanyak 40 butir pernyataan yang diberikan kepada seluruh siswa kelas X-7 MAN 1 Medan yang berjumlah 44 siswa dan yang tidak hadir 2 siswa. Angket prasangka antar kelompok yang valid sebanyak 34 butir pernyataan yang akan diberikan kepada 10 siswa yang mendapatkan perlakuan (Bimbingan Kelompok). Teknik Analisis data menggunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pre-test = 84,2 dan Standar Deviasi (SD) = 24,88, sedangkan nilai rata-rata post-test = 106,2 dan Standar Deviasi (SD) = 17,44. Dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dapat mengurangi prasangka antar kelompok siswa. Dari hasil analisis uji diperoleh thitung sebesar 5,47 dan ttabel pada N-1 = 10-1 dengan taraf signikfikan 5% sebesar 1,83, dimana thitung > ttabel = (5,47 > 1,83). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bimbingan kelompok teknik diskusi mempunyai pengaruh dalam mengurangi prasangka antar kelompok siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini berarti hipotesis penelitian yang berbunyi “ada pengaruh layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi prasangka antar kelompok siswa kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013/2014” dapat diterima.

(11)

v

2.1.1.5. Faktor-faktor Yang Menjadi Timbulnya Prasangka ……..………... 20

2.1.1.6. Indikator Perilaku Prasangka ……...………. 25

2.1. 1.7. Macam-macam Prasangka ………...……... 27

(12)

vi

(13)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ………... 66

4.1.1. Keadaan MAN 1 Medan ………... 66

4.1.2. Deskripsi Subjek ………... 68

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ……….….... 68

4.2.1. Uji Validitas ………... 69

4.2.2Uji Reliabilitas ………... 71

4.3. Uji Persyaratan Analisis ………..…... 71

4.3.1. Uji Normalitas ………... 71

4.3.1.1. Uji Normalitas Pre-Test ... 71

4.3.1.2. Uji Normalitas Post-Test ... 72

4.3.2. Uji Homogenitas ………....……… 72

4.4. Kategori Prasangkaantar Kelompok Siswa Berdasarkan Pengukuran Deviasi Kuartil ……….…...…. 73

4.4.1. Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-test ... 73

4.4.2. Pengukuran Deviasi Kuartil Post-test ... 74

4.5. Deskripsi Data Hasil Penelitian ……….….. 75

4.6. Uji Hipotesis ……….…. 79

4.7. Pembahasan Penelitian ……….…. 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ……… 83

5.2. Saran ……….. 83

DAFTAR PUSTAKA ………..………..... 85

(14)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1

Bentuk-Bentuk Diskusi Kelompok Dilihat Dari Berbagai Aspek ….… 46 Tabel 3.1

Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert …...………….…. 60 Tabel 3.2

Kisi-Kisi Angket Prasangka Antar Kelompok ………...………….… 60 Tabel 4.1

Kisi-Kisi Angket Prasangka Antar Kelompok Yang Valid……… 70 Tabel 4.2

Normalitas Data Pre-Test Dan Post-Test ………. 72 Tabel 4.3

Hasil Kategori Prasangka Antar Kelompok Pengukuran Pre-Test …… 73 Tabel 4.4

Hasil Kategori Prasangka Antar Kelompok Pengukuran Post-Tes….... 74 Tabel 4.5 Persentase Hasil Pre-Test ………... 75 Tabel 4.6 Persentase Hasil Post-Test ……… 76 Tabel 4.7 Persentase Hasil Pre-Test Dan Post-Test ………….….…… 77 .

(15)

ix

DAFTAR GAMBAR

(16)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket ……….……….. 87

Lampiran 2. Uji Validitas …….……….. 90

Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Prsangka Antar Kelompok Siswa …….……….. 92

Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas Angket Prasangka Antar Kelompok Siswa………...……….... 96

Lampiran 5. Angket Prasangka Antar Kelompok yang Valid…….. 100

Lampiran 6. Skor Data Pre-Test ……..………..…. 103

Lampiran 7. Skor Data Pre-Test……...……….... 104

Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian ……….……….. 105

Lampiran 9. Perhitungan Kategori Pre-Test…...………... 106

Lampiran 10. Perhitngan Rata-Rata (M) dan Deviasi Kuartil (SD) Pre-Test ……….……….. 108

Lampiran 11. Perhitungan Kategori Pre-Test ……….. 110

Lampiran 12. Perhitngan Rata-Rata (M) dan Deviasi Kuartil (SD) Post-Test……….. 112

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Prasangka Antar Kelompok…... 114

Lampiran 14. Uji Homogenitas ………... 118

(17)

xi

Lampiran 16. Perhitungan Pengurangan Prasangka Antar

Kelompok Siswa ………. 121

Lampiran 17. RPLBKp ……...……….. 122

Lampiran 18. RPLBKp……….……….. 129

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Permasalahan yang dialami para siswa di sekolah sering kali tidak dapat dihindari, meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal ini terlebih lagi disebabkan karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak yang terletak di luar sekolah ( Prayitno, 2004: 29 ).

Sekolah biasanya hanya memusatkan perhatian pada aspek akademis saja. Padahal salah satu aspek yang juga perlu mendapat perhatian ialah aspek sosial, yaitu berupa hubungan sosial di kalangan murid-murid,sehingga tidak adanya perbedaan antara murid yang satu dengan murid lainnya. Yang diutamakan ialah adanya hubungan yang erat antara individu satu dengan individu lainnya. Ada tidaknya golongan minoritas di kalangan mereka mempengaruhi hubungan antar kelompok itu. Kebanyakan negara mempunyai penduduk yang multi-rasial, menganut agama yang berbeda-beda, dan mengikuti adat kebiasaan yang berlainan. Karena banyaknya perbedaan, hal tersebut bisa memicu konflik antar kelompok pada siswa.Perbedaan kelompok dapat juga disebabkan oleh perbedaan kedudukan sosial ekonomi ( Nasution, S. 2009: 51 ).

(19)

2

memanfaatkan lingkungannya, individu dapat berperan serta (berpartisipasi) dengan lingkungannya dan terakhir individu dapat menyesuaikan dengan lingkungannya. Lingkungan di sini termasuk di dalamnya adalah kehadiran orangatau kelompok lain. Dengan demikian, individu tidak akan bisa terlepas dengan individu lainnya.

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam suku, budaya, adat-istiadat, agama dan bahasa.Keseluruhan aspek tersebut melatarbelakangi perbedaan karakteristik individu. Untuk memperkuat karakteristik itu, individu mencari kesamaan-kesamaan dengan individu lainnya dengan membentuk suatu komunitas sebagai identitas sosial. Pesatnya arus globalisasi terutama dalam penggunaan media membuat individu dengan mudah membentuk kelompok-kelompok itu. Melalui media pula, individu-individu yang tergabung dalam kelompok tersebut dapat dengan mudah mengekspresikan sikap atau tindakan tertentu sebagai eksistensi identitas kelompoknya untuk mendapatkan pengakuan terhadap kelompok lain. Di sisi lain, hal yang sama dilakukan oleh kelompok lain pula. Persaingan ini dapat melahirkan konflik antar kelompok ( Fitria, 2013: 72 ).

(20)

3

Konflik antar kelompok juga terjadi di lingkungan sekolah. Banyak media massa memberitakan tawuran antar pelajar kian marak. Pada tanggal 24 September 2012 situs berita online lensaindonesia.com memuat kabar tawuran antar pelajar SMA 6 dengan SMAN 70 di Bundaran Bulungan Jakarta Selatan telah menelan satu orang korban ( Fitria, 2013: 72 ).

Ketika anak dilahirkan, mereka tidak dilahirkan dengan prasangka. Mereka baru akan memperolehnya di dalam perkembangannya apabila mereka bergaul erat dengan orang-orang yang telah mempunyai prasangka. Hal ini berlangsung dengan sendirinya dan pada taraf tidak sadar melalui proses sosialisasi dan pergaulan. Secara tidak sadar mereka lambat laun mungkin memperoleh sikap-sikap tertentu terhadap golongan-golongan tertentu, yang lambat-laun dapat melahirkan stereotip-stereotip. Dilihat dari sudut psikologi perkembangan, terbentuknya prasangka pada manusia itu merupakan kelangsungan yang tidak berbeda dengan perkembangan attitude-attitude lainnya pada diri manusia itu, kalau anak-anak itu kebetulan bergaul erat dengan orang-orang yang sudah berprasangka itu. Pembentukan prasangka semacam ini dapat berlangsung terus sebagaimana digambarkan, sampai orang itu menjadi dewasa, dan dengan demikian ikut juga memiliki sikap-sikap perasaan dan stereotip-stereotip terhadap golongan-golongan tertentu, yang dapat dugunakan oleh orang-orang yang berkepentingan ( Gerungan, 1996: 173 ).

(21)

4

atau kebudayaan, yang berlainan dengan golongan orang yang berprasangka itu. Prasangka terdiri atas attitude-attitude sosial yang negatif terhadap golongan lain, dan mempengaruhi tingkah lakunya terhadap golongan manusia lain tadi. Prasangka yang pada mula-mulanya hanya merupakan sikap-sikap perasaan negatif itu, lambat laun menyatakan dirinya dalam tindakan-tindakan yang diskriminatif terhadap orang-orang yang termasuk golongan yang diprasangkai itu, tanpa terdapat alasan-alasan yang objektif pada pribadi orang yang dikenakan tindakan diskriminatif. Tindakan-tindakan diskriminatif diartikan sebagai tindakan-tindakan yang bercorak menghambat-hambat, merugikan perkembangannya, bahkan mengancam kehidupan pribadi orang-orang hanya karena mereka kebetulan termasuk golongan yang diprasangkai itu ( Hartono & Arnicun, 2004: 259 ).

Dalam membicarakan prasangka dalam hubungan antar-kelompok perlu kita ketahui bahwa prasangka bukanlah suatu instink yang di bawa lahir, melainkan sesuatu yang dipelajari. Karena prasangka dipelajari, maka dapat diubah atau dikurangi dan dapat pula dicegah timbulnya ( Nasution, S. 2009: 49 ).

Bertambah dan berkurangnya prasangka dan diskriminasi selama masa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan di mana remaja berada dan oleh sikap serta perilaku rekan-rekan dan teman-teman baiknya. Remaja sebagai kelompok,

cenderung lebih “pemilih-milih” dan memilih rekan dan teman-teman baik

(22)

5

memperdulikan dan tidak menyatakan perasaan superioritasnya sebagaimana dilakukan oleh anak yang lebih besar ( Hurlock, 1997: 124 ).

Murid-murid di sekolah juga sering menunjukkan perbedaan tentang asal kebangsaan, kesukuan, agama, adat-istiadat, kedudukan sosial. Berdasarkan perbedaan-perbedaan itu mungkin timbul golongan minoritas di kalangan murid-murid, yang tersembunyi ataupun yang nyata-nyata ( Nasution, S. 2009: 51 ).

Guru-guru hendaknya memperhatikan struktur golongan-golongan di kalangan murid-muridnya. Apakah anak-anak yang berasal dari daerah tertentu, yang berasal dari keturunan asing, atau yang berlainan agama diperlakukan dengan cara yang tak wajar, diancam, diperas oleh teman-temannya atau disingkirkan dari kegiatan-kegiatan tertentu ( Nasution, S., 2009: 51 ).

Tiap sekolah perlu memerhatikan hubungan murid dan antar-kelompok, terlebih-lebih jika terdapat di dalamnya apa yang dianggap golongan minoritas. Berbagai usaha dapat dijalankan untuk memperbaiki hubungan

antar-kelompok, walaupun kekuasaan sekolah sering sangat terbatas. Sikap yang berprasangka yang telah tertanam dalam hati masyarakat sangat menghalangi usaha sekolah.Namun, ada yang dapat diusahakan sekolah (Nasution, S. 2009: 52).

(23)

6

(24)

7

Berdasarkan data di atas, dapat diasumsikan bahwa konflik yang terjadi berakar dari pembentukan kelompok yang dilandasi oleh ide-ide tertentu kemudian masing-masing kelompok mempunyai anggapan berbeda terhadap kelompok lain yang dikenal dengan prasangka. Hal ini berdasarkan pendapat Joesep ( dalam Fitria, 2013: 72 ) mengenai karakteristik orang berprasangka diantaranya menunjukkan corak hanya berhubungan dengan golongan sendiri, merasa kelompoknya lebih unggul dan streotip.

Di sinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling di samping kegiatan pengajaran.Dalam tugas pelayanan yang luas, bimbingan dan konseling di sekolah adalah pelayanan untuk semua murid yang mengacu pada keseluruhan perkembangan mereka ( Prayitno, 2004: 29 ).

Prayitno ( 2004: 254-255 ) membagi ke dalam tujuh jenis layanan bimbingan dan konseling yaitu : layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok.

Layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok. Dalam layanan bimbingan kelompok, aktivitas, dan dinamika kelompok harus diwujudkan untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan atau pemecahan masalah individu (siswa) yang menjadi peserta layanan ( Tohirin, 2013: 164 ).

(25)

8

diskusi ini, dapat mendorong siswa untuk berdialog dan bertukar pendapat agar siswa dapat terdorong untuk berpartisipasi secara optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti asas-asas yang ada dan telah disepakati bersama. Di dalam kegiatan diskusi kelompok seluruh anggota diskusi berusaha menciptakan situasi yang mendorong semua anggota diskusi untuk ikut terlibat dalam diskusi dan selalu aktif berpartisipasi, sehingga siswa dapat mengurangi prasangkanya terhadap suatu kelompok.

Bertitik tolak pada uraian diatas maka penelitian ini berfokus pada untuk mengetahui “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusidalam Mengurangi Prasangka Antar Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan Tahun Ajaran 2013 / 2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, antara lain :

a. Siswa masih berteman dengan orang-orang tertentu saja yang dianggap sesuai dengan dirinya.

b. Siswa masih mudah terpengaruh oleh kelompoknya atas prasangka yang belum tentu kebenarannya.

c. Siswa masih belum bisa menerima perbedaan status sosial yang ada di dalam kelas sehingga timbul kelompok-kelompok yang didalamnya terdiri dari orang-orang yang berstatus sosial sama.

(26)

9

1.3. Batasan Masalah

Bertolak dari identifikasi masalah, maka peneliti perlu membatasi pada satu permasalahan penelitian agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah. Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dibatasi dengan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengurangi Prasangka Antar Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan T.A 2013/2014.

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Dalam Mengurangi Prasangka Antar Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan? .”

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini di bagi atas: a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi dalam Mengurangi Prasangka antar Kelompok Siswa Kelas X MAN 1 Medan T.A 2013/2014.

b. Tujuan Khusus

(27)

10

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara konseptual dan praktis. Adapun manfaat kedua hal ini di uraikan sebagai berikut :

1.6.1. Manfaat Konseptual

Penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan ilmu bimbingan dan konseling menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi serta mengurangi prasangka.

1.6.2. Manfaat Praktis

(28)

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh layanan bimbingan kelompok dalam mengurangi prasangka antar kelompok siswa kelas X MAN 1 Medan tahun ajaran 2013/2014, hal ini diketahui dari hasil pre-test mempunyai rata-rata (M) = 84,2 dan Standard Deviasi (SD) = 24,88 sedangkan post-test rata-rata (M) = 106,2 dan Standard Deviasi (SD) = 17,44, selisih data pre-test dan post-pre-test = 22, dan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh harga thitung > ttabel yaitu = 5,47 > 1,83. Maka hipotesa yang menyatakan, terdapat pengaruh yang signifikan dalam layanan bimbingan kelompok teknik diskusi dalam mengurangi prasangka antar kelompok siswa kelas X MAN 1 Medan tahun ajaran 2013/2014, dapat diterima.

5.2. Saran-saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis dalam penelitian ini adalah: a) Saran kepada Kepala Sekolah

Kepala sekolah hendaknya lebih memperhatikan program-program bimbingan konseling yang dirancang untuk meningkatkan aspek yang berkaitan dengan siswa, baik aspek pribadi, belajar, dan sosial.

b) Saran Kepada Konselor ( Guru Pembimbing ) Sekolah

(29)

84

bimbingan dan konseling di sekolah. Dan konselor sekolah hendaknya lebih kreatif lagi dalam memberikan layanan, contohnya layanan informasi secara klasikal dengan menggunakan berbagai media seperti video dan media bimbingan kelompok juga dapat mengurangi prasangka antar kelompok siswa.

c) Kepada Guru dan Wali kelas

Kepada guru dan wali kelas hendaknya lebih mengayomi seluruh siswa manapun, dan lebih memperhatikan pertemanan siswa dalam kelompok-kelompok agar tidak timbulnya konflik sosial. Dan menanamkan nilai-nilai sosial yang dapat mengurangi prasangka.

d) Saran Kepada Peneliti Lain

Kepada peneliti lain yang menaruh perhatian meneliti tentang prasangka antar kelompok, agar lebih memperhitungkan aspek – aspek lain yang memiliki hubungan dengan konsep diri siswa seperti aspek fisik, aspek moral, aspek pribadi, aspek keluarga, dan aspek sosial.

e) Saran kepada siswa

(30)

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Fitria, Nita. 2013. Model Bimbingan Kelompok Berbasis Falsafah Hidup Masyarakat Lampung Untuk Mengurangi Prasangka Sosial, (Online), Vol.02 No. 02 (http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk, di akses 08 Maret 2014) Gerungan.W.A. 1996.Psikologi Sosial.Bandung : Penerbit PT. Eresco

Harnes, Nindia. 2013. Penerapan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII D Smp Negeri 1 Ngariboyo, (Online), Vol. 03 No. 01, dalam

(http://ebookbrowsee.net/di/diskusi-kelompok-untuk-meningkatkan-motivasi-belajar, di akses 14 Februari 2013)

Hartono., Arnicun. 2004. MKDU: Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Bumi Aksara. Hurlock, Elisabeth. 1997. Psikologi Perkembangan :Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, Joko. 2007. Prasangka dan Diskriminasi. (Online), dalam (http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/proyeksi/article/viewFile/236/212, di akses 23 Februari 2014)

Nasution, S. 2009. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Nur, Muhammad. 2009. Hubungan Antara Prasangka Dengan Perilaku Agresif PadaMasyarakat Jawa Terhadap Masyarakat Tionghoa Di Kelurahan Kemlayan Surakarta.Skripsi diterbitkan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Prayitno.1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia.

(31)

86

Rajab Ali,Rajab., Sri, Endang., Mujab, Achmad. 2010. Hubungan Antara Identitas Etnik Dengan Prasangka Terhadap Etnik Tolaki Pada Mahasiswa Muna Di Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi Tenggara, (Online), Vol. 7, No. 1, dalam (http://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2943, di akses 14 Februari 2014).

Rumeangan, Jemmy. 2010. Metode Penelitian dengan SPSS. Batam: Uniba Press.

Sudjana. 2008. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sukardi, Dewa, Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Sunarto, Kamarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : FE UI.

S, Suparman. 2010. Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.

Suryosubroto, B. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah : Wawasan Baru, Beberapa Metode Pendukung dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. Jakarta: Rineka Cipta

Syahputra, Hermawan. 2013. Pengaruh Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Karakter Hormat Siswa Kepada Orang Tua di SMA N 1 Percut Sei Tuan Kelas XI IPS T.A 2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Universitas Negeri Medan

Sudjana. 2008. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali

Wade, Carole., Tavris, Carol. 2007. Psikologi. Jakarta : Erlangga.

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta: Andi.

Winkel, W. S., Hastuti, Sri. 2006. Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Gambar

Gambaran Umum Lokasi Penelitian …………….....         66
Tabel 2.1  Bentuk-Bentuk Diskusi Kelompok Dilihat Dari Berbagai Aspek
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

The requesting Authority's use or disclosure (including disclosure in an administrative, prosecutorial or judicial proceeding) of the infonnation provided in response

Model hasil reduksi menunjukkan semua peubah nyata pada taraf 5% sehingga diperoleh faktor-faktor yang berperan terhadap kekonsistenan jawaban responden dalam mengevaluasi

siswa yang dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik akan memiliki dasar.. untuk meraih keberhasilan pada

Despite its problems; the novel's thrilling plot, the great acting and the superb score (by Hans Zimmer) make the movie an enjoyable experience, and while it definitely could had

Oleh karena itu, analisis break event merupakan alat yang efektif dalam menyajikan informasi manjemen untuk keperluan perencanaan laba sehingga manajemen dapat memilih berbagai

[r]

[r]

Analisis kuadran dalam penelitian ini digunakan untuk melihat dampak implementasi program PEMP periode 2005-2009 terhadap 20 kabupaten/kota pesisir, yaitu