• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KEJERUAN BINGAI TERHADAPKEBERADAAN KESULTANAN LANGKAT TAHUN 1824-1896 ABAD KE XIX.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN KEJERUAN BINGAI TERHADAPKEBERADAAN KESULTANAN LANGKAT TAHUN 1824-1896 ABAD KE XIX."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN KEJERUAN BINGAI TERHADAP

KEBERADAAN KESULTANAN LANGKAT

TAHUN 1824-1896 ABAD KE XIX

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DEVITA SYAHFITRI

NIM. 309121012

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Devita Syahfitri

Nim : 309121012

Jurusan : Pendidikan Sejarah

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktiksn sendiri ini hasil

jiplakan, maka saya bersedia sanksi atas perbuatan tersebut.

Medan, Januari 2014

Saya Yang Membuat Pernyataan

(5)

ABSTRAK

Devita Syahfitri, Nim : 309121012, “Peranan Kejeruan Bingai Terhadap Keberadaan Kesultanan Langkat Tahun 1824-1896 Abad Ke XIX”. Skripsi S1. Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. 2013.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan rahmat-NYA, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Adapun judul dari skripsi ini adalah “ Peranan Kejeruan Bingai

Terhadap Keberadaan Kesultanan Langkat Pada Tahun 1824-1896 Abad Ke XIX“. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Sejarah.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan moril

maupun materil. Peneliti juga menyadari banyak hambatan dan kesulitan yang

dialami dalam penysunan skripsi ini. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak,

akhirnya peneliti dapat menyelesaikannya tepat waktu. Dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku rektor Universitas Negeri Medan

beserta jajarannya.

2. Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan beserta jajarannya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ibu Ketua Jurusan dan Ibu Dra.

Hafnita S.D Lubis, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah

Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Lukitaningsih M.Hum selaku Pembimbing Akademik (PA) dan

penguji utama yang telah banyak membimbing dan memeberi masukan

(7)

5. Ibu Dr. Samsidar Tanjung M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi (PS),

yang telah meluangkan waktunya untuk memberi saran dan masukan

kepada penulis.

6. Para penguji Bapak hidayat dengan bapak tappil selaku penguji yang telah

member banyak saran dalam memperbaiki penyusunan perbaikan skripsi,

serta seluruh Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED yang

telah membuka cakrawala pengetahuan sekaligus mendidikasi melalui

proses belajar mengajar selama bebearapa tahun saya ucapkan terimakasih

atas bimbingannya.

selaku Staf . Kantor Pariwisata. Terimakasih telah meluangkan waktunya

untuk memberikan banyak informasi dan data kepada saya, serta

terimakasih kepada seluruh narasumber saya saat penelitian.

9. Kepada sahabat saya yg paling saya sayangi, susah senang selalu bersama

Rita Musrifah terima kasih untuk dukungannnya selama ini. Tya Anugrah,

ayu Rahmah dan Rini. Terima kasih untuk canda tawa dan persahabatan

(8)

10.Kepada sahabat-sahabat saya ACP Lever, Lenov, Lusi, Tere, Sarah M,

Febri, yosefin terima kasih untuk persahabatan kita selama ini. Bahagia

bisa kenal dan bershabat dengan kalian. Dan seluruh teman-teman kelas

A,B Reguler 2009 dan A,B Ekstensi 2009 terima kasih untuk kebersamaan

kita selama ini.

11.Kepada teman PPL dan Murid-murid SMP DHARMA PATRA

PANGKALAN BERANDAN . terima kasih ats dukungannya.

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kapada pihak-pihak

yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan

terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi bahan masukan bagi yang

membutuhkannya.

Medan, Januari 2014

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

(10)

E. Teknik Analisis Data ... 23

BAB IV PEMBAHASAN ... 25

A. Gambaran Umum Langkat Dan Kesultanan Langkat Pada Abad XIX ... 25

1. Langkat ... 25

2. Kesultanan Langkat Abad XIX ... 27

B. Sejarah Berdirinya Kejeruan Bingai ... 34

C. Perkembangan Kejeruan Bingai Semasa Pemerintahan Kejeruan Bingai Raja Wan Desan ... 38

SILSILAH KESULTANAN LANGKAT……….. 43

TEROMBO DINASTI KEJERUAN BINGAI ... 44

D. Peran Kejeruan Bingai Terhadap Keberadaan Kesultanan Langkat ... 45

1. Sebagai Perisai (Pelindung) ... 46

2. Sebagai Kepala Wilayah... 48

3. Sebagai Perantara ... 50

E. Sisa-sisa Peninggalan Kejeruan Bingai ... 52

1. Bangunan Istana Kejeruan Bingai ... 52

2. Mesjid Papan Ar-Rahman ... 54

3. Makam Keluarga Kejeruan Bingai ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan... 64

B. Saran ... 65

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Wawancara

Lampiran 2 Daftar Informan

Lampiran 3 Foto Bersama Informan

Lampiran 4 Dokumentasi

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan

panjang masa lampau oleh para generasi sebelumnya atau para leluhur yang

diabadikan berupa kisah dengan dibuktikan oleh pelaku dan saksi sejarah yang

merupakan suatu pembuktian. Dari sejarah perjuangan bangsa dan rakyat

Indonesia ini tidak sedikit yang digadaikan dan tidak sedikit pula modal

pengorbanan yang diberikan untuk suatu kemerdekaan.

Telah diketahui sebelum terbentuk dan merdekanya Negara kesatuan

republik Indonesia, di Bumi Nusantara ini pernah ada dan berdiri beberapa negeri

berbentuk kerajaan yang bersifat tradisional. Kerajaan yang dipimpin seorang

Raja atau Sultan ini tumbuh subur dan cukup berkembang dizamannya. Menurut

pelly dkk dalam Azhari (2009:33) Berdasarkan geneologi (silsilah), Raja

Kesultanan Langkat berasal dari keturunan Dewa Syahdan. Ia diperkirakan datang

dari arah pantai yang berbatas dengan Kerajaan Aceh serta menjadi anak beru dari

Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo. Dewa Syahdan ini dipercaya sebagai pendiri

Kerajaan Balun Haru yang berpusat di Deli Tua. Setelah istananya di Deli Tua

hancur oleh serangan tentara Aceh yang berada di bawah pimpinan panglima

Gocah Pahlawan, ia menyelamatkan diri dan pindah ke Guri atau Buluh Cina.

Sistem politik dan pemerintahan kerajaan langkat sama halnya seperti

Kerajaan Deli, langkat juga memeiliki sistem pemerintahan menyerupai Deli.

(13)

amri. Dalam istilah islam, Sultan berarti Raja. Akan tetapi, pemerintahan di

Langkat lebih otokratis dibandingkan dengan kerajaan Melayu lain yang terdapat

di pesisir pantai timur Sumatera Utara. Hal ini tampak dari cara

kepemimpinannya, dimana sultan memiliki kuasa yang luas dalam membentuk

pemerintahannya sendiri. Sultan di kesultanan melayu Sumatera Timur dianggap

memiliki petuah. Sehingga muncul sebuah peribahasa: “di Langkat Raja menanti,

Orang Besar datang, di Deli Raja datang, Orang Besar menanti”, dengan kata lain

di Deli kedaulatan seorang sultan dipikul oleh Datuk berempat sedangkan di

Langkat sebaliknya menurut Sinar dalam Azhari ( 2009:39 ).

Kerajaan Langkat juga menerapkan sistem pemerintahan yang bersifat

tradisional, yang pembagian wilayahnya terdiri atas luhak, kejeruan, dan distrik.

Dibawah penghulu balai (Raja kecil karo) yang berada di Desa. Pemerintahan

luhak dipimpin oleh seorang pangeran, pemerintahan kejeruan di pimpin seorang

datuk, pemerintahan Distrik dipimpin oleh seorang kepala Distrik, dan untuk

jabatan kepala kejeruan / datuk harus dipegang oleh penduduk asli yang pernah

menjadi raja di daerahnya. Menurut Husni dalam Perret (2010:143) luhak terdiri

dari sekelompok kampung yang berada langsung di bawah kekuasaan datuk dan

kejuruan. Terkadang, luhak juga berada langsung di bawah kekuasaan wakil

sultan ( salah satu orang besar ).

Adapun daerah Bingai merupakan salah satu kejeruan yang berada di

bawah pemerintahan luhak langkat hilir. Pendiri kejeruan ini adalah Raja Wan

Desan seorang putera dari Raja Wan Jabar yang berperan sebagai raja Kejeruan

(14)

muda Ahmad maka Sultan Siak pun menetapkan putera kejeruan Muda Ahmad

bernama Tengku Musa sebagai penggantinya menjadi Raja Langkat. Tengku

Musa ini kemudian berangkat ke langkat dan menetap di kota dalam.

Penelitian ini membahas mengenai Kejeruan Bingai yang berada pada

Luhak Langkat Hilir yang berkedudukan di Kecamatan Wampu sekarang dan

dipimpin oleh Tengku Pangeran Ahmad. Selanjutnya peneliti membahas Kejeruan

Bingai dari awal berdirinya Kejeruan Bingai sampai kepemimpinan Sultan Musa

yang berakhir pada tahun 1896. Ketika Tengku Musa menjadi Sultan Langkat,

wilayah kekuasaannya cukup besar, disamping wilayah Kabupaten Langkat dan

Kota Binjai sekarang hingga ke wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi NAD

dahulu dikenal dengan Langkat Tamiang.

Berdasarkan uraian singkat diatas, peneliti akan mengadakan penelitian

untuk mengetahui sejauh mana peranan Kejeruan Bingai terhadap kesultanan

Langkat dan mendeskripsikan Kejeruan Bingai itu sendiri, dengan judul

penelitian: “ Peranan Kejeruan Bingai Terhadap Keberadaan Kesultanan Langkat Tahun 1824 - 1896 Abad ke XIX ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya,

terdapat beberapa pokok permasalahan yang dapat peneliti identifikasi, yaitu:

1. Sejarah berdirinya Kejeruan bingai pada abad XIX.

(15)

3. Bukti-bukti peninggalan Kejeruan Bingai di daerah Langkat yang

masih ada sampai saat sekarang ini.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, maka terdapat beberapa

pokok permasalahan yang menjadi kajian peneliti. Adapun rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah berdirinya Kejeruan Bingai pada abad XIX.

2. Bagaimana peran Kejeruan Bingai terhadap keberadaan kesultanan

Langkat.

3. Apa saja bukti-bukti peninggalan Kejeruan Bingai di daerah Langkat

Yang masih ada sampai saat sekarang ini.

D. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui sejarah berdirinya Kejeruan Bingai pada abad XIX.

2. Menegetahui peran Kejeruan Bingai terhadap keberadaan Kesultanan

Langkat.

3. Mengetahui bukti-bukti peninggalan Kejeruan Bingai di daerah

(16)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian sering di identifikasikan dengan tujuan penelitian, oleh

sebab itu perlu dijelaskan manfaat penelitian dari penulis ini adalah:

1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peneliti dan pembaca

mengenai peranan Kejeruan Bingai Langkat terhadap keberadaan

daerah Langkat.

2. Menambah referensi dalam penelitian lainnya yang ingin meneliti

tentang Kejeruan Bingai di daerah Langkat khususnya jurusan

pendidikan sejarah.

3. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan perbandingan bagi

peneliti-peneliti lainnya.

4. Sebagai penambah perbendaharaan karya ilmiah di perpustakaan

UNIMED, khususnya dilingkungan Fakultas Ilmu sosial, dan ruang

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka peneliti menarik

kesimpulan bahwa :

1. Sejarah berdirinya Kejeruan Bingai tidak terlepas dari Kesultanan

Langkat, karena Kejeruan Bingai berdiri dibawah pengaruh Kesultanan

Langkat. Pendiri Kejeruan Bingai adalah Raja Wan Desan anak dari Wan

Jabar Raja Selesai. Kejeruan Bingai merupakan kerajaan kecil dibawah

pengaruh Kesultanan Langkat. Kejeruan Bingai merupakan salah satu

Kejeruan yang ada di Kesultanan Langkat dan memerintah di Kejeruan

Bingai untuk mengatur wilayahnya namun masih dalam pemantauan

Kesultanan Langkat. Kejeruan Bingai sekarang menjadi Kecamatan

Wampu berubah sejak masa kemerdekaan.

2. Peran Kejeruan Bingai terhadap keberadaan Kesultanan Langkat terlihat

dari keikutsertaannya dalam membantu Sultan Langkat perang saudara

untuk memperebutkan kekuasaan di Kesultanan Langkat.

3. Sisa-sisa peninggalan Kejeruan Bingai masih dapat kita lihat sekarang

berupa Lokasi bekas Istana Kejeruan Bingai, Mesjid dan Makam

(18)

B. Saran

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sedikit pandangan

kepada pemerintah daerah, masyarakat dan mahasiswa bahwa sejarah itu sangat

penting, dan harus di perhatikan. Dengan ini penulis memberikan saran kepada :

1. Kepada pemerintah daerah khususnya agar memperhatikan peninggalan

Kejeruan Bingai yang masih ada hingga sekarang dengan memberikan

dana untuk merawat dan melestarikan peninggalan-peninggalan dari

Kejeruan Bingai yang masih ada saat sekarang ini. Dan menambah

referensi atau buku mengenai Kejeruan Bingai, karena selama saya

melakukan penelitian banyak sekali menemukan kendala dari segi

informasi dan buku yang kurang mengenai Kejeruan Bingai.

2. Kepada masyarakat khususnya yang ada disekitar wilayah Kejeruan Bingai

(sekarang kecamatan Wampu) bahwa sejarah itu sangatlah penting maka

jagalah dan perhatikan peninggalan sejarah yang ada diwilayah Bingai.

3. Kepada instansi-instansi lainnya agar ikut serta untuk memperhatikan

peninggalan sejarah yang ada di daerah kita agar sejarah yang ada di

daerah kita tidak tergerus oleh zaman dan hilang begitu saja akibat

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal.2013. Langkat Dalam Sejarah Dan Perjuangan Kemerdekaan. Medan : Mitra Medan

Azhari, Ichwan. Syafri, Syaiful. 2009. Jejak Sejarah Dan Kebudayaan Melayu

Di Sumatera Utara. Medan : CV Cipta Mandiri

Budiardjo, Miriam. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : Gramedia

Fokusmedia, Tim Redaksi. 2008. Pemerintahan Desa Dan Kelurahan. Bandung: Fokusmedia

Gotschalk, Louis. 2006. Mengerti Sejarah. Jakarta : UI – Press

Kartono, Kartini. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : Rajawali Pers

Kartodirdjo, Sartono. 1984. Kepemimpinan dalam dimensi sosial. Jakarta : LP3ES

Nur Rasyid, Harun. 2004. Mengenal Melayu Pesisir Sumatera. Jakarta : Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata

Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme Dan Etnisitas. Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia )

Sjamsudin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak

Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT Grasindo

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar Edisi Baru Keempat. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta

Supardo, Susilo. 2005. Kepemimpinan. Yogyakarta : Penerbit Andi

Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

(20)

Sinar, Luckman. 2006. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera

Timur. Medan : Yayasan Kesultanan Serdang.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 4 Tahun 2015 tentang Alokasi Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi

Adalah: Bagian dari akuntansi yang mengolah dan memberikan informasi kepada manajer dalam suatu organisasi, membantu dalam perencanaan, pengambilan keputusan,

Uji Normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari suatu populasi yang normal (Singgih Santoso, 2003: 379). Asumsi tersebut diuji dengan menggunakan

Berdasarkan hal tersebut, maka pada penelitian ini akan dilakukan pengujian minuman gambir dan minuman gambir kombucha lokal Bali secara in vivo pada mencit yang

To estimate the volume of timber stack its frontal area is measured and some control parts of a stack are used for stacking coefficient (wood density in a stack)

Untuk merealisasikan strategi pencapaian visi dan misi daerah tadi, secara fungsional Kecamatan Kraksaan dituntut untuk mampu menterjemahkannya kedalam berbagai

 Membuat kalimat sederhana menggunakan kosakata tentang ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks cerita yang terkait dengan nilai dan kesetaraan pecahan mata

1.Mengisi formulir yang disediakan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 2.Fotokopi Penetapan Pengadilan Negeri dan