• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING DAN LEARNING (CTL) DAN EKSPOSITORI BERBASIS MEDIA SOFWARE EKTS PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TITL SMK NEG.5 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING DAN LEARNING (CTL) DAN EKSPOSITORI BERBASIS MEDIA SOFWARE EKTS PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TITL SMK NEG.5 MEDAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL

TEACHING DAN LEARNING ( CTL ) DAN EKSPOSITORI

BERBASIS MEDIA SOFTWARE EKTS PADA HASIL

BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN

MSPEM PADA SISWA KELAS XI

TITL SMK NEGERI 5 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

DANIEL SOLIN

NIM : 5102131003

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

i

ABSTRAK

Daniel Solin, NIM : 5102131003: Pengaruh Strategi Pembelajaran Contextual Teaching dan Learning (CTL) Dan Ekspositori Berbasis Media Software EKTS Pada Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran MSPEM pada Siswa Kelas XI TITL SMK Negeri 5 Medan.

Skripsi, Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro: UNIMED,

2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok penelitian.

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 5 Medan pada semester dua tahun ajaran 2013/2014. Subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Teknik KetenagaListrikan yang terbagi atas dua kelas. Secara acak kelas dibagi atas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas XI TITL 3 menjadi kelas eksperimen yang diajar dengan strategi pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS dan kelas XI Listrik 1 menjadi kelas kontrol yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori.

Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik yang diajar dengan strategi pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS adalah berdistribusi normal dimana L0 = 0,1077 < Ltabel = 0,161 dan data hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori adalah distribusi normal dimana L0 = 0,08512 < Ltabel = 0,161 dan data hasil belajar MSPEM yang diajar dengan strategi pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS dan Ekspositori adalah data yang

Homogen dan kedua varians data adalah Homogen (2 hitung = 0,02479 <

2

tabel = 3,84).

(3)
(4)
(5)
(6)

v

BAB II KAJIAN TEORITIS , KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOSTESIS

3. Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) ... 20

(7)

vi

4. Hakekat Pembelajaran Ekspositori ... 27

5 Penggunaan Media Software EKTS ... 32

a. Install Software ... 32

b. Petunjuk Tampilan ... 33

c. Pemasangan Komponen... 34

d. Prosedur Pelaksanaan Dengan Menggunakan Media EKTS ... 38

e. Media Pembelajaran EKTS Dalam Meningkatkan Hasil Belajar ... 38

B. Penelitian Relevan ... 39

C. Kerangka Berpikir ... 40

1. Pengaruh Strategi Pembelajaran CTL Berbasis Media Soft EKTS ... 40

2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 41

D. Pengajuan Hipotesis... 41

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 43

1. Variabel Penelitian... 43

2. Definisi Operasional ... 44

D. Desain Penelitian ... ` 45

1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 46

(8)

vii

d. Daya Beda ... 53

2. Uji Coba Instrumen Ranah Psikomotorik ... 54

a. Anava Satu Jalur ... 51

1. Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS ... 61

2. Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 63

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73

B. Implikasi ... 74

C. Saran ... 74

Daftar Pustaka ... 76

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tampilan Awal Instalasi EKTS ... 33

Gambar 2.2 Petunjuk Tampilan ... 34

Gambar 2.3 Memberi nama/label pada komponen relay ... 35

Gambar 2.4 Memutar Komponen ... 35

Gambar 2.5 Membuat Sambungan ... 36

Gambar 2.6 Mode run rangkaian yang dirancang ... 37

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 48

Gambar 3.2 Ilustrasi Penerimaan Hipotesis ... 60

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 62

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kompetensi dan Materi Pokok Pembelajaran MSPEM ... 18

Tabel 2.2 Keunggulan dan kelemahan strategi CTL ... 26

Tabel 2.3 Sintaks Strategi Pembelajaran Ekspositori... 31

Tabel 2.4 Keunggulan dan kelemahan strategi ekspositori ... 31`

Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas XI jurusan TITL ... 42

Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 45

Tabel 3.3 Tahap Perlakuan Strategi Pembelajaran CTL ... 47

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Ranah Kognitif ... 49

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Ranah Psikomotorik ... 49

Tabel 3.6 Petunjuk Penskoran Tes Ranah Psikomorik ... 50

Tabel 3.7 Keterangan Penskoran Tes Ranah Psikomorik ... 50

Tabel 3.8 Uji Barlet ... 57

Tabel 4.1 Ringkasan Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 61

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen .... 62

Tabel 4.3 Ringkasan Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 63

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 64

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Test Hasil Belajar MSPEM ... 66

(11)
(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Hadir Siswa ... 78

Lampiran 2 Silabus ... 82

Lampiran 3 RPP ... 89

Lampiran 4 Instrumen Tes Hasil Belajar MSPEM... 104

Lampiran 5 Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar MSPEM ... 115

Lampiran 6 Perhitungan Realibitas Tes Hasil Belajar MSPEM ... 117

Lampiran 7 Indeks Kesukaran Butir Soal Tes MSPEM ... 118

Lampiran 8 Perhitungan Indeks Daya Beda Tes MSPEM ... 119

Lampiran 9 Tes Uji Coba Instrumen Psikomotorik MSPEM ... 121

Lampiran 10 Nilai Test CTL ... 123

Lampiran 11 Nilai Test Ekspositori ... 124

Lampiran 12 Pehitungan Mean,Standar Deviasi dan Harga Rata-rata ... 125

Lampiran 13 Uji Normalitas ... 130

Lampiran 14 Uji Homogenitas ... 133

Lampiran 15 Uji Hipotesis Penelitian ... 134

Lampiran 16 Data Hasil Penelitian (Postest)... 137

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pentingnya pendidikan untuk kemajuan bangsa telah menjadi perhatian

serius. Sebagaimana disadari bahwa pendidikan dapat memperbaiki kualitas

sumber daya manusia dan merupakan investasi masa depan. Perkembangan

pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan sesuai

tuntutan persoalan pendidikan. Persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa

Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan

pendidikan, khususnya pendidikan menengah kejuruan.

Sekolah menengah kejuruan adalah salah satu lembaga pendidikan

memiliki peran sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan sumber

daya manusia yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan berdasarkan

kurikulum tingkat satuan pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat (3),

pendidikan menengah kejuruan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian , akhlak mulia , serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidkan lebih lanjut sesuai kejuruannya.

Melalui riset yang didukung Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas

dengan penanggung jawab Harry Suliswanto, ditemukan bahwa SMK memang

memiliki peralatan, laboratorium, atau bengkel sebagai tempat praktik siswa.

(14)

2

dibandingkan dengan jumlah siswa dan kualitasnya. Selain itu, sekolah juga

belum mengetahui standar peralatan yang harus dimiliki supaya tidak ketinggalan

dengan yang dimiliki dunia usaha ( Kompas, 25 Febuari 2014 ).

Kalangan pengguna tenaga kerja lulusan SMK masih mengeluh karena

kompetensi yang dimiliki belum optimal sehingga kepercayaan dunia usaha dan

dunia industry ( DU/DI ) terhadap lulusan SMK menjadi kurang. Komite tetap

pembinaan asosiasi serta himpunan pedagang dan Industri (Kadim) Sumut, T.F

Simbolon, mengatakan, rendahnya SDM menghadapi persaingan ekonomi global

sebagai dampak keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan merupakan

bukti kegagalan pembangunan. Rendahnya kualitas SDM mengakibatkan lulusan

Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) belum siap di pasar kerja, katanya saat

pembukaan lomba keterampilan siswa anatar SMK se-Sumut ( Waspada, 13

Januari 2014).

Dalam proses kegiatan belajar target pencapaian bukan hanya pada

penyampaian materi pembelajaran saja, melainkan juga ketuntasan belajar peserta

didik terhadap materi pembelajaran. Ketuntasan belajar menunjukkan belajar

peserta didik dalam penguasaan seluruh materi pelajaran selama pembelajaran.

Untuk mencapai ketuntasan belajar peserta didik, pengajar perlu mengupayakan

efektifitas dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian

seorang pengajar perlu memainkan perannya dalam mencapai tujuan

(15)

3

Pandangan pembelajaran Ekspositori umumnya menempatkan guru di

tengah-tengah kelas sebagai seseorang yang dianggap ahli dalam mata pelajaran

yang dibawakannya dan semua pelajar duduk serta mendengarkan semua

informasi yang dipancarkan terpusat oleh sang expert. Proses ini berlangsung

terus menerus dan kebanyakan menghabiskan sebagian besar waktu yang tersedia

sementara sebagian besar pelajar tidak memperoleh pengalaman belajar interaktif

yang dapat memberikan konstribusi yang signifikan dalam pemahaman materi

dan menciptakan paradigma mengenai subjek tersebut. Akan tetapi, sistem ini

memberikan rasa nyaman bagi pelajar karena mereka tidak perlu bersikap kritis

dan mencari berbagai sumber untuk melengkapi ketidaktahuan mereka tentang

subjek yang dibahas tersebut. Namun dalam hasil tes belajar siswa ditemukan

hasil yang tidak memuaskan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Fadli,Chairul : 2013, di SMK

Negeri 1 Lubuk Pakam TA 2012/2013 ditemukan bahwa masih rendahnya nilai

yang diperoleh oleh siswa pada strategi pembelajaran ekspositori pada mata

pelajaran MSPEM dengan 75% siswa memperoleh nilai 69,7 dan hanya 25 %

yang memperoleh nilai diatas 69,7 karena strategi yang digunakan kurang inovatif

dan menarik. Selanjutnya kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan

media belajar di sekolah yang membuat siswa kurang berminat dalam melakukan

hal lebih selain praktikum di ruang Laboratorium yang membuat siswa cenderung

malas berlatih dalam mata pelajaran yang telah disampaikan guru.

Salah satu mata pelajaran pada program keahlian teknik instalasi tenaga

(16)

4

MSPEM). Penulis melakukan observasi ke SMK Negeri 5 Medan menunjukkan

hasil belajar MSPEM siswa masih berada dibawah standar rata-rata yang

ditetapkan oleh Kemendiknas untuk mata diklat produktif yaitu 70 untuk

kompetensi keahlian Sekolah Menengah Kejuruan. Berdasarkan observasi yang

dilakukan di lapangan dengan mendengarkan pendapat guru bidang studi

bahwasanya hasil belajar siswa pada saat ulangan harian rata-rata 70,12( untuk

seluruh siswa) dan 12 siswa dinyatakan berada dibawah nilai KKM. Beberapa

siswa yang memperoleh nilai dibawah syarat kelulusan yang telah diatur

selanjutnya mengikuti remedial.

Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan maka dihasilkan

berbagai strategi pembelajaran yang mendukung perkembangan dunia pendidikan.

Salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar

siswa adalah strategi pembelajaran CTL (Sanjaya,Wina : 253). Menurut Uli sinta

(2010) dalam penelitiannya dengan judul Pengaruh Pendekatan Pembelajaran

Contextual Teaching And Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar

Pengidentifikasian Komponen Elektronika Pada Siswa Kelas X SMK Swasta

Pemda Kisaran mampu meningkatkan nilai hasil belajar siswa dengan nilai

rata-rata 80,00. Menurut Fadli Chairul (2013) dalam penelitiannya dengan judul

Pengaruh Model CTL terhadap Hasil belajar MSPEM Kelas XI SMK Negeri 1

Lubuk Pakam mengungkapkan bahwa hasil belajar meningkat sampai 33,33 %

dari hasil belajar ekspositori.

Pada saat pelaksanaan praktik masih ada siswa yang belum memahami

(17)

5

tersebut pengunaan media dalam pembelajaran dianggap sebagai salah satu

pemecahan yang sesuai. Pesatnya pertumbuhan teknologi yang membantu dan

mempermudah pekerjaan. Berbagai produk elektronik diciptakan, pemanfaatan

computer dengan software simulator yang dapat digunakan untuk merancang

sistem elektromekanik. Simulator (EKTS) untuk pendidikan teknik control listrik

di kembangkan untuk belajar lebih mudah, untuk penelitian di luar laboratorium

( kelas) dan meningkatkan rasio partisipasi aktif.

Dengan menggunakan software simulator, percobaan kontrol dalam di

kelas dijalankan di lebih aman. Guru akan merasa terbaru dalam melaksanakan

pembelajaran karena materi pembelajaran di distribusikan tidak hanya bersumber

dari guru. Serta waktu siswa dalam melakukan percobaan rangkaian MSPEM

menjadi sangat banyak karena praktikum tidak hanya bisa dilakukan di

laboratorium melainkan di rumah siswa sendiri.

Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya nilai adalah saat belajar

Mengoprasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM) siswa memiliki

ketergantung akan gambar rangkaian yang diberikan oleh guru. Siswa hanya

mengikuti gambar rangkaian dan kurang mengembangkan kreativitas untuk

memahami konsep dan prinsip kerja sari suatu sistem pengendali. Dengan adanya

software EKTS siswa dapat berkreasi dan mendapatkan waktu tambahan

mempelajari gambar rangkaian elektromagnetik.

Dengan adanya Strategi Pembelajaran CTL berbasis media software EKTS

(18)

6

tambahan untuk melakukan praktek selain di lab dengan menggunakan media

computer. Hal itu diperkuat karena kecanggihan teknologi sudah biasa digunakan

masyarakat umum seluas mungkin dengan adanya komputer dan laptop.

Melalui rancangan Strategi pembelajaran CTL yang interaktif dan

inovatif yang meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan begitu, Stategi

pembelajaran CTL dengan berbasis media software EKTS , diharapkan dapat

meningkatkan kompetensi siswa dalam Mengoperasikan Sistem Pengendali

Elektromagnetik (MSPEM) . Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi

Pembelajaran Contextual Teaching Dan Learning ( CTL ) Berbasis Media

Software Ekts Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran MSPEM Pada Siswa Kelas

XI TITL SMK Negeri 5 Medan”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan , maka dapat

diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, sebagai

berikut :

1. Kurangnya penggunaan strategi dan media dalam proses belajar mengajar di

sekolah.

2. Kurangnya penguasaan siswa dalam kompetensi dasar Memahami Prinsip kerja

pengoprasian sistem kendali elektromagnetik, terbukti dari hasil belajar

(19)

7

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Strategi CTL Berbasis media

software EKTS yang di kelas eksperimen dan Ekspositori Berbasis media

software EKTS yang di kelas kontrol.

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester II SMK Negeri 5 Medan TA

2013/2014.

3. Penelitian ini di khususkan pada kompentensi dasar Memahami Prinsip kerja

pengoprasian sistem kendali elektromagnetik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah

yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tingkat kecendrungan strategi pembelajaran CTL berbasis

media software EKTS terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran MSPEM

kelas XI TITL SMK Negeri 5 Medan ?

2. Bagaimanakah pengaruh strategi pembelajaran CTL berbasis media software

EKTS terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran MSPEM XI TITL SMK

(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan strategi pembelajaran CTL berbasis

media software EKTS terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

MSPEM di kelas XI SMK Negeri 5 Medan T.A 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi

pembelajaran CTL berbasis media software EKTS dalam mata pelajaran

Mengoprasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Manfaat secara teoritis , antara lain :

a) Sebagai bahan referensi bagi sekolah untuk meningkatkan keterampilan

mengajar guru dengan menggunakan CTL khususnya dalam mata pelajaran

MSPEM (Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik). Dapat

menggunakan Strategu CTL dalam proses belajar mengajar, khususnyanya

pada materi MSPEM.

b) Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan

efisien.

c) Untuk mengetahui strategi manakah yang lebih cendrung dalam

(21)

9

2. Manfaat Secara Praktis

a) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi

pembelajaran CTL berbasis media software EKTS di SMK Negeri 5

Medan.

b) Untuk menambah penggunaan media yang inovatif dalam meningkatkan

hasil belajar siswa, contoh menggunakan media software EKTS dalam mata

(22)

73

BAB V

KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh

beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik kelas XI

SMK Negeri 5 Medan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

CTL Berbasis Media Software EKTS memperoleh skor rata-rata 25,14

dengan skor tertinggi 30 dan skor terendah 19 dan nilai rata-rata 93,11 serta telah memenuhi standar KKM yaitu 70,00 (Lampiran 12) sedangkan model

pembelajaran Ekspositori Berbasis Media Software EKTS memperoleh skor

rata 19,11 dengan skor tertinggi 26 dan skor terendah 15 dan nilai

rata-rata 73,5 serta telah memenuhi standar KKM yaitu 70,00 (Lampiran 12) 2. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar

siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL Berbasis

Media Software EKTS lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa

yang diajar dengan menggunakan Model ekspositori Berbasis Media

Software EKTS pada mata pelajaran Mengoperasikan Sistem Pengendali

Elektromagnetik di kelas XI SMK Negeri 5 Medan tahun ajaran 2013/2014,

hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung > ttabel yaitu 8,63

(23)

74

B. IMPLIKASI

1) Jika model pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS diterapkan

oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar , maka hasil belajar

Mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik pada siswa kelas XI

SMK Negeri 5 Medan akan semakin meningkat dan mencapai KKM.

2) Jika model pembelajaran ekspositori diterapkan oleh guru dalam kegiatan

belajar mengajar, maka hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali

Elektromagnetik pada siswa kelas XI SMK Negeri 5 Medan tidak mencapai

KKM.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan

adalah :

1. Kepada guru kompetensi dapat menjadikan model pembelajaran CTL

Berbasis Media Software EKTS sebagai salah satu alternative dalam memilih

model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Kepada guru kompetensi dapat menerapkan model pembelajaran CTL

Berbasis Media Software EKTS sebagai model pembelajaran yang

diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti

pelajaran dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan efisien.

3. Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian dengan model

(24)

75

berbeda sehingga hasil penelitian dapat berguna untuk menguatkan hasil

(25)

76

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta.

Arikunto, S, (2005), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta: Jakarta.

Fadli,Chairul , (2013) , Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching And Learning) Terhadap Hasil BelajarMengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam TA 2012/2013,

Medan: Unimed

Gagne, (1988), Dasar-Dasar Belajar, Dahar : Jakarta.

Hilgard, (2008), Teknik-Teknik Mengajar, Sanjaya:Jakarta.

Jhonson, Elaine, B, (2007), Contextual Teaching & Learning, MLC: Bandung.

Kompas, 25 Febuari 2014

Mulich, M, (2007), KTSP Pembelajaran Bervasis Kompetensi dan Kontekstual, Bumi Aksara: Jakarta

Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK, Universitas Negeri Malang: Malang.

Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Gramedia Widiasarana: Jakarta.

Sagala, Syaiful, H, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta: Bandung.

Sanjaya, W, (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana: Jakarta.

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito: Bandung.

Suyadi, (2013), Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT.Remaja Rosdakarya : Bandung

Trianto (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Kencana Prenada: Jakarta.

Uli,Sinta (2010), Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pengidentifikasian Komponen Elektronika Pada Siswa Kelas X SMK

Swasta Pemda Kisaran.Skripsi , Medan: Unimed.

(26)

77

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Awal Instalasi EKTS ........................................

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan Berita Acara Hasil Kualifikasi Nomor : 420/ 01/BAHK/PPBJ ‐ DISPEN/VIII/2013, dengan ini diumumkan kepada seluruh peserta seleksi sederhana paket Pekerjaan Belanja Jasa

Sebagai alternatif, digunakan fuzzy use case points yang merupakan modifikasi dari use case points yaitu dengan menambahkan atau memodifikasi nilai pengali dari

Untuk membuka ( decrypt ) data tersebut digunakan juga sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (untuk kasus private key.. cryptography ) atau dengan kunci

10.Ip adalah adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet.. Panjang dari angka

[r]

Metode pendidikan sebaya juga meningkatkan sikap pengendalian HIV/AIDS mahasiswa secara signifikan dibandingkan metode ceramah (p= 0.019). Dapat disimpulkan bahwa: 1)

Diagram kontrol MEWMA digunakan untuk mendeteksi pergeseran rata-rata proses. Penerapan diagram kontrol ini dilakukan dengan pembobot 0&lt;λ&lt;1 dan H sebagai batas