PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL
TEACHING DAN LEARNING ( CTL ) DAN EKSPOSITORI
BERBASIS MEDIA SOFTWARE EKTS PADA HASIL
BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN
MSPEM PADA SISWA KELAS XI
TITL SMK NEGERI 5 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
DANIEL SOLIN
NIM : 5102131003
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
Daniel Solin, NIM : 5102131003: Pengaruh Strategi Pembelajaran Contextual Teaching dan Learning (CTL) Dan Ekspositori Berbasis Media Software EKTS Pada Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran MSPEM pada Siswa Kelas XI TITL SMK Negeri 5 Medan.
Skripsi, Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Elektro: UNIMED,
2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok penelitian.
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 5 Medan pada semester dua tahun ajaran 2013/2014. Subjek penelitian yaitu seluruh siswa kelas XI Program Keahlian Teknik KetenagaListrikan yang terbagi atas dua kelas. Secara acak kelas dibagi atas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas XI TITL 3 menjadi kelas eksperimen yang diajar dengan strategi pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS dan kelas XI Listrik 1 menjadi kelas kontrol yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori.
Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik yang diajar dengan strategi pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS adalah berdistribusi normal dimana L0 = 0,1077 < Ltabel = 0,161 dan data hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori adalah distribusi normal dimana L0 = 0,08512 < Ltabel = 0,161 dan data hasil belajar MSPEM yang diajar dengan strategi pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS dan Ekspositori adalah data yang
Homogen dan kedua varians data adalah Homogen (2 hitung = 0,02479 <
2
tabel = 3,84).
v
BAB II KAJIAN TEORITIS , KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOSTESIS
3. Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) ... 20
vi
4. Hakekat Pembelajaran Ekspositori ... 27
5 Penggunaan Media Software EKTS ... 32
a. Install Software ... 32
b. Petunjuk Tampilan ... 33
c. Pemasangan Komponen... 34
d. Prosedur Pelaksanaan Dengan Menggunakan Media EKTS ... 38
e. Media Pembelajaran EKTS Dalam Meningkatkan Hasil Belajar ... 38
B. Penelitian Relevan ... 39
C. Kerangka Berpikir ... 40
1. Pengaruh Strategi Pembelajaran CTL Berbasis Media Soft EKTS ... 40
2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 41
D. Pengajuan Hipotesis... 41
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 43
1. Variabel Penelitian... 43
2. Definisi Operasional ... 44
D. Desain Penelitian ... ` 45
1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 46
vii
d. Daya Beda ... 53
2. Uji Coba Instrumen Ranah Psikomotorik ... 54
a. Anava Satu Jalur ... 51
1. Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS ... 61
2. Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 63
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73
B. Implikasi ... 74
C. Saran ... 74
Daftar Pustaka ... 76
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tampilan Awal Instalasi EKTS ... 33
Gambar 2.2 Petunjuk Tampilan ... 34
Gambar 2.3 Memberi nama/label pada komponen relay ... 35
Gambar 2.4 Memutar Komponen ... 35
Gambar 2.5 Membuat Sambungan ... 36
Gambar 2.6 Mode run rangkaian yang dirancang ... 37
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 48
Gambar 3.2 Ilustrasi Penerimaan Hipotesis ... 60
Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 62
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kompetensi dan Materi Pokok Pembelajaran MSPEM ... 18
Tabel 2.2 Keunggulan dan kelemahan strategi CTL ... 26
Tabel 2.3 Sintaks Strategi Pembelajaran Ekspositori... 31
Tabel 2.4 Keunggulan dan kelemahan strategi ekspositori ... 31`
Tabel 3.1 Jumlah siswa kelas XI jurusan TITL ... 42
Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 45
Tabel 3.3 Tahap Perlakuan Strategi Pembelajaran CTL ... 47
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Ranah Kognitif ... 49
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Ranah Psikomotorik ... 49
Tabel 3.6 Petunjuk Penskoran Tes Ranah Psikomorik ... 50
Tabel 3.7 Keterangan Penskoran Tes Ranah Psikomorik ... 50
Tabel 3.8 Uji Barlet ... 57
Tabel 4.1 Ringkasan Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 61
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen .... 62
Tabel 4.3 Ringkasan Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 63
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 64
Tabel 4.5 Uji Homogenitas Test Hasil Belajar MSPEM ... 66
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Hadir Siswa ... 78
Lampiran 2 Silabus ... 82
Lampiran 3 RPP ... 89
Lampiran 4 Instrumen Tes Hasil Belajar MSPEM... 104
Lampiran 5 Perhitungan Validitas Tes Hasil Belajar MSPEM ... 115
Lampiran 6 Perhitungan Realibitas Tes Hasil Belajar MSPEM ... 117
Lampiran 7 Indeks Kesukaran Butir Soal Tes MSPEM ... 118
Lampiran 8 Perhitungan Indeks Daya Beda Tes MSPEM ... 119
Lampiran 9 Tes Uji Coba Instrumen Psikomotorik MSPEM ... 121
Lampiran 10 Nilai Test CTL ... 123
Lampiran 11 Nilai Test Ekspositori ... 124
Lampiran 12 Pehitungan Mean,Standar Deviasi dan Harga Rata-rata ... 125
Lampiran 13 Uji Normalitas ... 130
Lampiran 14 Uji Homogenitas ... 133
Lampiran 15 Uji Hipotesis Penelitian ... 134
Lampiran 16 Data Hasil Penelitian (Postest)... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pentingnya pendidikan untuk kemajuan bangsa telah menjadi perhatian
serius. Sebagaimana disadari bahwa pendidikan dapat memperbaiki kualitas
sumber daya manusia dan merupakan investasi masa depan. Perkembangan
pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan sesuai
tuntutan persoalan pendidikan. Persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa
Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan
pendidikan, khususnya pendidikan menengah kejuruan.
Sekolah menengah kejuruan adalah salah satu lembaga pendidikan
memiliki peran sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan sumber
daya manusia yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan berdasarkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat (3),
pendidikan menengah kejuruan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian , akhlak mulia , serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidkan lebih lanjut sesuai kejuruannya.
Melalui riset yang didukung Direktorat Pembinaan SMK Depdiknas
dengan penanggung jawab Harry Suliswanto, ditemukan bahwa SMK memang
memiliki peralatan, laboratorium, atau bengkel sebagai tempat praktik siswa.
2
dibandingkan dengan jumlah siswa dan kualitasnya. Selain itu, sekolah juga
belum mengetahui standar peralatan yang harus dimiliki supaya tidak ketinggalan
dengan yang dimiliki dunia usaha ( Kompas, 25 Febuari 2014 ).
Kalangan pengguna tenaga kerja lulusan SMK masih mengeluh karena
kompetensi yang dimiliki belum optimal sehingga kepercayaan dunia usaha dan
dunia industry ( DU/DI ) terhadap lulusan SMK menjadi kurang. Komite tetap
pembinaan asosiasi serta himpunan pedagang dan Industri (Kadim) Sumut, T.F
Simbolon, mengatakan, rendahnya SDM menghadapi persaingan ekonomi global
sebagai dampak keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan merupakan
bukti kegagalan pembangunan. Rendahnya kualitas SDM mengakibatkan lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) belum siap di pasar kerja, katanya saat
pembukaan lomba keterampilan siswa anatar SMK se-Sumut ( Waspada, 13
Januari 2014).
Dalam proses kegiatan belajar target pencapaian bukan hanya pada
penyampaian materi pembelajaran saja, melainkan juga ketuntasan belajar peserta
didik terhadap materi pembelajaran. Ketuntasan belajar menunjukkan belajar
peserta didik dalam penguasaan seluruh materi pelajaran selama pembelajaran.
Untuk mencapai ketuntasan belajar peserta didik, pengajar perlu mengupayakan
efektifitas dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian
seorang pengajar perlu memainkan perannya dalam mencapai tujuan
3
Pandangan pembelajaran Ekspositori umumnya menempatkan guru di
tengah-tengah kelas sebagai seseorang yang dianggap ahli dalam mata pelajaran
yang dibawakannya dan semua pelajar duduk serta mendengarkan semua
informasi yang dipancarkan terpusat oleh sang expert. Proses ini berlangsung
terus menerus dan kebanyakan menghabiskan sebagian besar waktu yang tersedia
sementara sebagian besar pelajar tidak memperoleh pengalaman belajar interaktif
yang dapat memberikan konstribusi yang signifikan dalam pemahaman materi
dan menciptakan paradigma mengenai subjek tersebut. Akan tetapi, sistem ini
memberikan rasa nyaman bagi pelajar karena mereka tidak perlu bersikap kritis
dan mencari berbagai sumber untuk melengkapi ketidaktahuan mereka tentang
subjek yang dibahas tersebut. Namun dalam hasil tes belajar siswa ditemukan
hasil yang tidak memuaskan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Fadli,Chairul : 2013, di SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam TA 2012/2013 ditemukan bahwa masih rendahnya nilai
yang diperoleh oleh siswa pada strategi pembelajaran ekspositori pada mata
pelajaran MSPEM dengan 75% siswa memperoleh nilai 69,7 dan hanya 25 %
yang memperoleh nilai diatas 69,7 karena strategi yang digunakan kurang inovatif
dan menarik. Selanjutnya kurangnya kemampuan guru dalam menggunakan
media belajar di sekolah yang membuat siswa kurang berminat dalam melakukan
hal lebih selain praktikum di ruang Laboratorium yang membuat siswa cenderung
malas berlatih dalam mata pelajaran yang telah disampaikan guru.
Salah satu mata pelajaran pada program keahlian teknik instalasi tenaga
4
MSPEM). Penulis melakukan observasi ke SMK Negeri 5 Medan menunjukkan
hasil belajar MSPEM siswa masih berada dibawah standar rata-rata yang
ditetapkan oleh Kemendiknas untuk mata diklat produktif yaitu 70 untuk
kompetensi keahlian Sekolah Menengah Kejuruan. Berdasarkan observasi yang
dilakukan di lapangan dengan mendengarkan pendapat guru bidang studi
bahwasanya hasil belajar siswa pada saat ulangan harian rata-rata 70,12( untuk
seluruh siswa) dan 12 siswa dinyatakan berada dibawah nilai KKM. Beberapa
siswa yang memperoleh nilai dibawah syarat kelulusan yang telah diatur
selanjutnya mengikuti remedial.
Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan maka dihasilkan
berbagai strategi pembelajaran yang mendukung perkembangan dunia pendidikan.
Salah satu strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar
siswa adalah strategi pembelajaran CTL (Sanjaya,Wina : 253). Menurut Uli sinta
(2010) dalam penelitiannya dengan judul Pengaruh Pendekatan Pembelajaran
Contextual Teaching And Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Pengidentifikasian Komponen Elektronika Pada Siswa Kelas X SMK Swasta
Pemda Kisaran mampu meningkatkan nilai hasil belajar siswa dengan nilai
rata-rata 80,00. Menurut Fadli Chairul (2013) dalam penelitiannya dengan judul
Pengaruh Model CTL terhadap Hasil belajar MSPEM Kelas XI SMK Negeri 1
Lubuk Pakam mengungkapkan bahwa hasil belajar meningkat sampai 33,33 %
dari hasil belajar ekspositori.
Pada saat pelaksanaan praktik masih ada siswa yang belum memahami
5
tersebut pengunaan media dalam pembelajaran dianggap sebagai salah satu
pemecahan yang sesuai. Pesatnya pertumbuhan teknologi yang membantu dan
mempermudah pekerjaan. Berbagai produk elektronik diciptakan, pemanfaatan
computer dengan software simulator yang dapat digunakan untuk merancang
sistem elektromekanik. Simulator (EKTS) untuk pendidikan teknik control listrik
di kembangkan untuk belajar lebih mudah, untuk penelitian di luar laboratorium
( kelas) dan meningkatkan rasio partisipasi aktif.
Dengan menggunakan software simulator, percobaan kontrol dalam di
kelas dijalankan di lebih aman. Guru akan merasa terbaru dalam melaksanakan
pembelajaran karena materi pembelajaran di distribusikan tidak hanya bersumber
dari guru. Serta waktu siswa dalam melakukan percobaan rangkaian MSPEM
menjadi sangat banyak karena praktikum tidak hanya bisa dilakukan di
laboratorium melainkan di rumah siswa sendiri.
Salah satu hal yang menyebabkan rendahnya nilai adalah saat belajar
Mengoprasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM) siswa memiliki
ketergantung akan gambar rangkaian yang diberikan oleh guru. Siswa hanya
mengikuti gambar rangkaian dan kurang mengembangkan kreativitas untuk
memahami konsep dan prinsip kerja sari suatu sistem pengendali. Dengan adanya
software EKTS siswa dapat berkreasi dan mendapatkan waktu tambahan
mempelajari gambar rangkaian elektromagnetik.
Dengan adanya Strategi Pembelajaran CTL berbasis media software EKTS
6
tambahan untuk melakukan praktek selain di lab dengan menggunakan media
computer. Hal itu diperkuat karena kecanggihan teknologi sudah biasa digunakan
masyarakat umum seluas mungkin dengan adanya komputer dan laptop.
Melalui rancangan Strategi pembelajaran CTL yang interaktif dan
inovatif yang meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan begitu, Stategi
pembelajaran CTL dengan berbasis media software EKTS , diharapkan dapat
meningkatkan kompetensi siswa dalam Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik (MSPEM) . Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi
Pembelajaran Contextual Teaching Dan Learning ( CTL ) Berbasis Media
Software Ekts Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran MSPEM Pada Siswa Kelas
XI TITL SMK Negeri 5 Medan”.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan , maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini, sebagai
berikut :
1. Kurangnya penggunaan strategi dan media dalam proses belajar mengajar di
sekolah.
2. Kurangnya penguasaan siswa dalam kompetensi dasar Memahami Prinsip kerja
pengoprasian sistem kendali elektromagnetik, terbukti dari hasil belajar
7
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Strategi CTL Berbasis media
software EKTS yang di kelas eksperimen dan Ekspositori Berbasis media
software EKTS yang di kelas kontrol.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester II SMK Negeri 5 Medan TA
2013/2014.
3. Penelitian ini di khususkan pada kompentensi dasar Memahami Prinsip kerja
pengoprasian sistem kendali elektromagnetik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka penulis merumuskan masalah
yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tingkat kecendrungan strategi pembelajaran CTL berbasis
media software EKTS terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran MSPEM
kelas XI TITL SMK Negeri 5 Medan ?
2. Bagaimanakah pengaruh strategi pembelajaran CTL berbasis media software
EKTS terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran MSPEM XI TITL SMK
8
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat kecendrungan strategi pembelajaran CTL berbasis
media software EKTS terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
MSPEM di kelas XI SMK Negeri 5 Medan T.A 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran CTL berbasis media software EKTS dalam mata pelajaran
Mengoprasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Manfaat secara teoritis , antara lain :
a) Sebagai bahan referensi bagi sekolah untuk meningkatkan keterampilan
mengajar guru dengan menggunakan CTL khususnya dalam mata pelajaran
MSPEM (Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik). Dapat
menggunakan Strategu CTL dalam proses belajar mengajar, khususnyanya
pada materi MSPEM.
b) Memperluas wawasan penulis akan hakekat mengajar yang efektif dan
efisien.
c) Untuk mengetahui strategi manakah yang lebih cendrung dalam
9
2. Manfaat Secara Praktis
a) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi
pembelajaran CTL berbasis media software EKTS di SMK Negeri 5
Medan.
b) Untuk menambah penggunaan media yang inovatif dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, contoh menggunakan media software EKTS dalam mata
73
BAB V
KESIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh
beberapa kesimpulan, yaitu :
1. Hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik kelas XI
SMK Negeri 5 Medan yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
CTL Berbasis Media Software EKTS memperoleh skor rata-rata 25,14
dengan skor tertinggi 30 dan skor terendah 19 dan nilai rata-rata 93,11 serta telah memenuhi standar KKM yaitu 70,00 (Lampiran 12) sedangkan model
pembelajaran Ekspositori Berbasis Media Software EKTS memperoleh skor
rata 19,11 dengan skor tertinggi 26 dan skor terendah 15 dan nilai
rata-rata 73,5 serta telah memenuhi standar KKM yaitu 70,00 (Lampiran 12) 2. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran CTL Berbasis
Media Software EKTS lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa
yang diajar dengan menggunakan Model ekspositori Berbasis Media
Software EKTS pada mata pelajaran Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik di kelas XI SMK Negeri 5 Medan tahun ajaran 2013/2014,
hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana thitung > ttabel yaitu 8,63
74
B. IMPLIKASI
1) Jika model pembelajaran CTL Berbasis Media Software EKTS diterapkan
oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar , maka hasil belajar
Mengoperasikan sistem pengendali elektromagnetik pada siswa kelas XI
SMK Negeri 5 Medan akan semakin meningkat dan mencapai KKM.
2) Jika model pembelajaran ekspositori diterapkan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar, maka hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik pada siswa kelas XI SMK Negeri 5 Medan tidak mencapai
KKM.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah :
1. Kepada guru kompetensi dapat menjadikan model pembelajaran CTL
Berbasis Media Software EKTS sebagai salah satu alternative dalam memilih
model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada guru kompetensi dapat menerapkan model pembelajaran CTL
Berbasis Media Software EKTS sebagai model pembelajaran yang
diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti
pelajaran dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar proses
pembelajaran dapat berjalan dengan efisien.
3. Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian dengan model
75
berbeda sehingga hasil penelitian dapat berguna untuk menguatkan hasil
76
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta.
Arikunto, S, (2005), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta: Jakarta.
Fadli,Chairul , (2013) , Pengaruh Model CTL (Contextual Teaching And Learning) Terhadap Hasil BelajarMengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam TA 2012/2013,
Medan: Unimed
Gagne, (1988), Dasar-Dasar Belajar, Dahar : Jakarta.
Hilgard, (2008), Teknik-Teknik Mengajar, Sanjaya:Jakarta.
Jhonson, Elaine, B, (2007), Contextual Teaching & Learning, MLC: Bandung.
Kompas, 25 Febuari 2014
Mulich, M, (2007), KTSP Pembelajaran Bervasis Kompetensi dan Kontekstual, Bumi Aksara: Jakarta
Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK, Universitas Negeri Malang: Malang.
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Gramedia Widiasarana: Jakarta.
Sagala, Syaiful, H, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta: Bandung.
Sanjaya, W, (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana: Jakarta.
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito: Bandung.
Suyadi, (2013), Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT.Remaja Rosdakarya : Bandung
Trianto (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif, Kencana Prenada: Jakarta.
Uli,Sinta (2010), Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Pengidentifikasian Komponen Elektronika Pada Siswa Kelas X SMK
Swasta Pemda Kisaran.Skripsi , Medan: Unimed.
77