• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI SISTEM PENCARI OBJEK GEOGRAFI YANG DIGERAKKAN OLEH OBJEK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI SISTEM PENCARI OBJEK GEOGRAFI YANG DIGERAKKAN OLEH OBJEK."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI SISTEM PENCARI OBJEK GEOGRAFI

YANG DIGERAKKAN OLEH OBJEK

Surya Afnarius dan Edrizal Nofemli

Jurusan Teknik Elektro Univ. Andalas Kampus Univ. Andalas Limau Manih Padang

E-mail : s_afnarius@yahoo.com

ABSTRACT

Geographic object search is a problem in tourism information system. Geographic object search is used to help Tourists Decision Making. One kind of geographic object search is the object driven search. This reports the results of an effort to implement the object driven search, such : a) Location of a specific object, b) Nearest object to a specific object and c) All objects which don’t exceed a definite distance to a specific object. To implement the object driven search, a spatial database, an user interface and a process design had been created. The spatial database consist of touristic map of Kota Padang. The user interface was used to data entry. Form of SQl commands that implement user requirements was constructed. The design was implemented into MapServer Chameleon Framework using PostGIS, PHP and Apache. Some PostGIS functions were used, such distance, expand and ST_Dwithin function. The software was tested using black box test and touristic map of Kota Padang. The results showed that the software fulfills the user requirements in tourism service.

Key words : Geographic Object Search, MapServer Chameleon Framework, PostGIS and Tourists Decision Making.

ABSTRAK

Pencarian objek geografi merupakan satu persoalan dalam sistem informasi pariwisata. Pencarian objek geografi berguna untuk membantu Tourists Decision Making. Salah satu bentuk pencarian objek geografi adalah pencarian geografi yang digerakkan oleh objek. Paper ini melaporkan hasil implementasi sistem pencari geografi yang digerakkan oleh objek, meliputi : a) Location of a specific object, b) Nearest object to a specific object dan c) All objects which don’t exceed a definite distance to a specific object. Untuk mengimplementasikan sistem ini telah dirancang satu database spatial, antarmuka pemakai dan proses. Database spasial yang dibuat terdiri dari peta pariwisata Kota Padang. Antarmuka pemakai digunakan untuk masukan data yang diperlukan oleh pemakai. Bentuk-bentuk perintah SQL yang mengimplementasikan kebutuhan pemakai telah dibuat. Rancangan tersebut diimplementasikan ke dalam kerangka Chameleon MapServer dengan menggunakan PostGIS, PHP dan Apache. Beberapa fungsi spatial PostGIS digunakan, diantaranya fungsi distance, expand dan ST_Dwithin. Hasil implementasi ini diuji dengan pengujian black box dan data pariwisata Kota Padang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa implementasi sistem pencari geografi yang dibuat telah memenuhi keperluan pemakai dalam pelayanan pariwisata.

Kata kunci : Pencarian Objek Geografi, Kerangka Chameleon MapServer, PostGIS dan Tourists Decision Making.

1. Pendahuluan

Peranan industri pariwisata bagi ekonomi kerakyatan di Indonesia adalah sangat besar. Karena itu, menurut Presiden SBY semua sektor termasuk Sistem Informasi harus mendukungnya [1]. Selain itu, menurut hasil studi UNDP dan USAID, pariwisata merupakan sektor unggulan perekonomian Indonesia dengan multiplier effect

terbesar [2]. Dengan upaya dan biaya yang lebih kecil dibanding dengan Investasi dan Ekspor, pariwisata akan memberikan hasil lebih besar.

Menurut Abu Rizal Bakri, pemerintah dalam program Tourism Summit menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2009 sebanyak 10 juta orang dengan dana promosi US$50 juta dan pemasukan devisa US$10 milyar (Media Indonesia, 2006b). Target ini sebenarnya masih sangat rendah dibandingkan dengan pencapaian

yang telah diraih oleh Malaysia tahun 2004 sebanyak 14 juta orang ataupun Thailand sebanyak 10 juta orang (Bali Post, 2005).

Di tingkat dunia, diperkirakan pada tahun 2020 industri pariwisata ini akan menjadi industri terbesar di dunia. Menurut World Travel and Tourism Council besarnya belanja para wisatawan adalah US$5 milyar per hari (WTO, 2006). Satu peluang besar buat Indonesia yang kaya dengan daerah wisata. Karena itu program promosi pariwisata

Tourism Summit dengan dana promosi US$50 juta perlu ditunjang dengan teknologi informasi yang sesuai.

(2)

Indonesia. Informasi objek wisata ini perlu dilengkapi dengan peta daerah wisata. Untuk itu diperlukan teknologi Geographical Information System (GIS) sebagai pemroses informasi (spatial analysis) dari peta. Dengan demikian harus dilakukan integrasi kedua teknologi dan ini dikenal dengan istilah Internet-GIS. Namun perangkat lunak Internet-GIS ini sangat mahal, seperti yang dinyatakan oleh GIS Lounge (2002), sebagai contoh : ArcIMS : US$ 7.500; MapGuide 5 US$ 9.900; SpatialDirect US$ 20.000; EarthKey Internet Mapping US$ 25.000. Itu baru harga Internet-GIS

-nya, belum lagi biaya pembangunan sistemnya yang jauh lebih mahal. Sehingga penerapan konsep Internet-GIS di dalam e-government pelayanan pariwisata di Indonesia menjadi terkendala.

Selain pentingnya industri pariwisata bagi perekonomian rakyat dan mahalnya teknologi Internet-GIS, kajian ini juga menjawab persoalan yang ada di dalam sistem informasi pariwisata. Menurut Polkaska et.al (2002), The development and the availability of efficient and appropriate search functions are still a challange in the field of Database and Informations Systems. Especially in the Context of Tourism Information System, search functions play an important role. Danzar dan Potier (2005) dan Förster (2005) mengungkapkan perlunya

geographic search untuk para wisatawan. Kajian ini juga menjawab persoalan pembangkitan peta web secara on the fly (Adcock, 2004).

Karena itu semua, maka telah dilakukan riset pembangunan program pencarian objek geografi untuk keperluan pariwisata. Dalam implementasinya telah digunakan perangkat lunak open source

PostGreSQL : PostGIS dan kerangka Chameleon MapServer.

2. Model, Analisa, Disain dan

Implementasi

2.1. Model

Pemakai dalam hal ini adalah wisatawan yang akan bepergian atau telah berada di daerah tujuan wisata dapat menggunakan sistem pencari ini. Sistem pencari ini dapat digunakan untuk mencari objek geografi yang digerakkan oleh objek dengan tiga alternatif pencarian, yaitu : a) Location of a specific object, b) Nearest object to a specific object dan c)

All objects which don’t exceed a definite distance to a specific object. Pemakai menentukan kriteria pencarian objek geografi ini ditampilkan oleh sistem pencari dengan menggunakan kerangka Chameleon MapServer.

2.2. Teori

2.2.1.DSS dan GIS

Decision Support Systems (DSS) adalah “interactive computer based systems, which help decision makers utilize data and models to solve unstructured problems” [12]. GIS adalah “Data Acquisition, preprocessing, data management, manipulation and analysis, and product generation” yang berhubungan dengan kebumian [13]. Cowen dalam [14] menyatakan Geographic Information System

(GIS) itu adalah Decision Support System (DSS). GIS itu telah disiapkan menjadi Decision Support System.

2.2.2. PostGIS

PostGIS adalah satu struktur data spatial yang diimplementasikan pada web server PostGreSQL [15]. PostGIS ini mendukung semua fungsi dan objek yang didefinisikan oleh openGIS, yaitu Simple Features for SQL specification [16]. PostGIS didisain untuk mengimplementasikan SQL 92 untuk jenis data geometri pada PostGreSQL. Dengan demikian, dimungkinkan menggunakan berbagai fungsi spatial yang ada pada PostGIS [17]. Perintah spatial yang telah diimplementasikan berjumlah lebih kurang 600 perintah [15].

PostGIS versi 0.1 yang dikeluarkan pada tahun 2001 mendukung tipe data objek spatial dan metode pengindekan objek spatial : GiST. Menurut [17], PostGIS menyediakan berbagai fasilitas diantaranya adalah :

1. Definisi abstract Data Type untuk objek spatial sesuai dengan spesifikasi OpenGIS Consortium.

2. Dukungan terhadap format WKT (Well Known Text) dan WKB (Well Known Binary).

3. Metode pengindekan GiST yang sesuai untuk objek spatial.

4. Dukungan akses aplikasi melalui JDBC.

2.2.3. Tourists Decision Making

(3)

2.3. Analisis

Menurut [8], ada persoalan dalam mengintegrasikan data spasial dan data atribut untuk keperluan pariwisata. Jika integrasi data pariwisata ini berhasil diimplementasikan, maka akan memberikan kemudahan bagi calon wisatawan untuk melakukan pencarian lokasi suatu object atau geographic search. Pencarian objek geografi ini berguna untuk membantu Tourists Decision Making pada fase pencarian dan penilaian informasi kepariwisataan [8]. Dalam kajiannya [8] mengusulkan tiga konsep integrasi data pariwisata ini, yaitu : Objectc Driven Search, Area Base Search dan Extended Search. Dari ketiga usulan tersebut, kajian yang dilaporkan ini memfokuskan diri pada Object Diven Search.

2.4. Desain

2.4.1. Database

Rancangan database sistem pencari geografi ini dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Rancangan database sistem pencari geografi

2.4.2. Antarmuka Pemakai dan

Proses

Untuk memudahkan pemakai dalam menggunakan sistem yang dibangun, maka dibuat 3 buah form user interface yaitu : (1) form user interface pada gambar 2 untuk menjawab query Location Of The Specific Object, (2) formuser interface pada gambar 3 untuk menjawab query Nearest Object To A Specific Object dan (3) form user interface pada gambar 4 untuk menjawab query All Object Which Difinite Distance To A Specific Object. Isian form user interface disesuaikan dengan fungsi pencarian dalam bentuk SQL yang dibuat. Isian tersebut digunakan untuk melakukan seleksi data spatial

database PostGIS. Selanjutnya hasil seleksi data

spatial database PostGIS digunakan untuk membuat

mapfile dinamis dari kerangka Chameleon MapServer.

Seleksi data pada pencarian Location Of The Specific Object menggunakan perintah SQL berikut ini :

select nama_hotel, AsText(the_geom) from hotel

where bintang hotel=1

Untuk seleksi data pencarian Nearest Object To A Specific Object digunakan perintah SQL :

Select y.nama_hotel,x.nama_restoran, distance(y.the_geom,x.the_geom),x.the_geom from restoran x ,hotel y

where nama_hotel='Pangeran Beach' AND expand(x.the_geom, 100000000000) && y.the_geom order by distance limit 1

Sedangkan seleksi data pencarian All Object Which Difinite Distance To A Specific Object dijawab pusat perbelanjaan, hotel dan restoran dikonversikan ke bentuk shapefile ArcView dengan menggunakan universal translator. Selanjutnya digunakan

shp2pgsql untuk mengkonversikan file.shp hasil universal translator ke file.sql. Selanjutnya file ini dieksekusi di dalam PostGreSQL/PostGIS untuk pembuatan database dan tabel. Setelah database dibuat, dilakukan implementasi sistem ke dalam kerangka Chameleon MapServer dengan menggunakan PostGIS, PHP dan Apache. Beberapa fungsi spatial PostGIS digunakan, diantaranya fungsi distance, expand dan ST_Dwithin. MapFile dari MapServer dibuat secara dinamis untuk membangkitkan peta wisata secara on the fly atau sesuai dengan keinginan dan seketika.

3. Hasil

(4)

dari pusat perbelanjaan yang bernama Matahari. Gambar 12 dan 13 adalah hasil eksekusi hotel yang berjarak 500 m dari pusat perbelanjaan yang bernama Matahari.

Gambar 5. User Interface Pencarian hotel yang harga kamarnya kurang sama dengan Rp.

200.000,-Gambar 6. Browser Hasil pencarian hotel yang harga kamarnya kurang sama dengan Rp.

200.000,-Gambar 7. Hasil pembangkitan peta hotel yang harga kamarnya kurang sama dengan Rp.

200.000,-Gambar 8.User Interface Pencarian hotel terdekat dari pusat perbelanjaan Matahari

Gambar 9.BrowserHasil pencarian hotel terdekat dari pusat perbelanjaan Matahari

Gambar 10. Hasil Pembangkitan petahotel terdekat dari pusat perbelanjaan Matahari

(5)

Gambar 12. Browser Hasil pencarian hotel yang berjarak 500 m dari pusatperbelanjaan Matahari

Gambar 13. Hasil Pembangkitan peta hotel yang berjarak 500 m dari pusatperbelanjaan Matahari

4. Kesimpulan

Implementasi sistem pencari geografi telah berhasil dilakukan. Rancangan yang dibuat telah diimplementasikan ke dalam kerangka Chameleon MapServer dengan menggunakan PostGIS, PHP dan Apache. Dari hasil implementasi tersebut dapat dinyatakan bahwa model yang dibuat telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Model dapat menentukan tempat-tempat yang dicari pemakai berdasarkan masukan yang diberikan. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk merancang sistem pencari geografi berdasarkan Area Base Search secara on the fly.

5.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kami tujukan kepada Dikti Depdiknas atas dana riset Hibah Bersaing tahun 2009 yang diberikan serta Muhammad Iqbal dan Emilham Mirshad (mahasiswa T. Elektro Univ. Andalas) yang aktif bersama penulis melakukan implementasi sistem pariwisata menggunakan PostGIS dan Indonesia”, dlm Kompas Jumat 9 Maret 2007. hlm. 6.

[3] Media Indonesia (2006b). Kunjungan Wisman Ditargetkan 10 Juta Pada 2009. 21 April 2006. [4] BaliPost (2005). “Meneg Budpar Targetkan 6

Juta Wisman Tahun 2005”. BaliPost.Co.id, 1 Februari 2005.

[6] ESRI, How ESRI Uses the Internet / Intranet to Deliver GIS on Line, Calofornia : Amerika Serikat, 1997.

[7] GIS Lounge, Internet Map Servers, www.Gislounge.com, 2002.

[8] Polkaska: Jorgan; Puhretmair; Fransz; Tjoa; A Min; Wagner; Roland.R dan Wob. Wollfan,

“Advanced Query Mechanism In Tourism Information System”, ENTER 2002.

[9] Danzart, Annie dan Potier, Christine, SVG Dynamic Cartographic Application, SVG Open 2005 Conference, Eschede, Belanda, Agustus 2005.

[10]Förster, Klaus., Tirol Atlas Topo, SVG on top of a dynamic mapping system, SVG Open Conference 2005, Eschede, Belanda, Agustus 2005.

[11]Adcock, Vincent T., Implementing an Integrated SVG Application for Real Time Dynamically Generated Internet Mapping, SVG Open Conference 2004, Tokyo, Jepang, September 2004.

[12]Scott-Morton, M.S., “Management Decision Systems : Computer Based Support for Decision Making”, Cambridge, MA : Division of Research, harvard University, 1971.

[13]Jones, Christopher B., “geographical Information Systems and Computer Cartography”, Essex, England, Addison Wesley Longman Limited, 1997.

(6)

Gambar 2. Location Of The Specific Object

Gambar 3. Nearest Object To A Specific Object

Gambar

Gambar 1. Rancangan database sistem pencari
Gambar 8. User Interface Pencarian hotel terdekatdari pusat perbelanjaan Matahari
Gambar 13. Hasil Pembangkitan peta hotel yang
Gambar 2. Location Of The Specific Object

Referensi

Dokumen terkait

Studi mekanisme untuk mengetahui jenis interaksi yang terjadi antara ion Pb(II) dengan adsorben dapat dilakukan dengan mengelusidasi ion logam yang teradsorpsi menggunakan

Peserta dapat menganalisa sistem SWD linear time invariant (LTI) melalui penguraian sinyal input ke dalam kombinasi linier dari subsinyal, memproses subsinyal, dan

Dari daftar sidik ragam (Lampiran 7 dan 8) dapat dilihat bahwa pengaruh Waktu Maserasi kornet babi dan lemak babi memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p< 0,01)

Sistem V-BLAST pada kanal flat fading yang menggunakan tingkat modulasi QAM yang sama, memiliki unjuk kerja yang lebih baik dari sistem V-BLAST pada kanal FSF untuk kondisi

Saran dari peneliti tentang dekonstruksi peran keibuan yaitu tetap menjadi diri sendiri, karena bagaimanapun wanita tetaplah wanita tidak bisa menggantikan peran laki –

pendapatan yang lebih besar dari pada kenaikan biaya, sehingga laba bank akan. meningkat dan ROA juga

3. Siswa tidak mampu menyimpulkan atau membuat hasil diskusi. Proses analisis untuk data aktivitas siswa adalah sebagai berikut. a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa

Selain itu, penerapan alternatif penyelesaian sengketaterhadap tindak pidana pencurian bernilai ringansudah diterapkan berdasarkan Surat Kapolri No.Pol/3022/XII/SDEOPS/2009