• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Reduplikasi Adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Reduplikasi Adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

Nama : Marius

Program Studi : Sastra China

Judul : Perbandingan Reduplikasi Adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang

Skripsi ini membahas reduplikasi adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebagian besar berupa kalimat atau frasa dari hasil survei lapangan dan film-film berbahasa Hakka produksi Kota Singkawang. Penulis menganalisa pola dan makna reduplikasi adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Singkawang. Dari hasil analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa reduplikasi adjektiva Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang memiliki lebih banyak perbedaan dalam hal pola dan beberapa perbedaan dalam hal makna.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Nama : Marius

Program Studi : Sastra China

Judul : Comparison of Adjective Reduplication in Mandarin and Singkawang Hakka Dialect

This thesis discusses about the adjective reduplication in Mandarin and

Singkawang Hakka dialect. In this study the writer using descriptive, qualitative

and quantitative method. The largely data required in this study is a sentence or

phrase from the survey result, the Hakka language films of Singkawang

production. The writer analyzies the pattern and meaning of reduplicated

adjectives in Mandarin and Singkawang Hakka dialect. This result shows that

adjective reduplication of Mandarin and Singkawang Hakka dialect have more

differences in the pattern than in the meaning.

(3)

ix

摘要

姓名 :Marius

专业 :中文本科

论文题目 :现代汉语与山口洋客家话形容词重叠对比研究

本论文讨论现代汉语与山口洋客家话形容词重叠。在本论文中,作者使用的

研究方法是 述法、定性法和定 法。研究资料主要来自实地调查和山口洋

客家话生产的电影的句子和短语。作者分析了现代汉语与山口洋客家话形容

词重叠的形式和意义。研究结果显示出现代汉语与山口洋客家话形容词重叠

在形式方面的区别多于在意义方面的区别。

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

摘要 ... ix

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

1.5. Metode Penelitian ... 5

1.6. Teknik Pengumpulan Data ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Teori Linguistik Bandingan ... 6

2.2. Definis Reduplikasi (Pengulangan) ... 6

2.3. Definisi Reduplikasi (Pengulangan) dalam Bahasa Mandarin ... 6

2.4. Definisi Makna dalam Bahasa Mandarin ... 6

2.5. Adjektiva dalam Bahasa Mandarin ... 7

2.5.1. Ciri Gramatikal ... 7

2.5.2. Jenis Adjektiva ... 7

2.5.2.1. Adjektiva Umum (一般形容词) ... 7

2.5.2.2. Adjektiva Kondisi (状态形容词) ... 8

2.5.2.3. Adjektiva Non-Predikatif (非谓形容词) ... 8

2.5.2.4. Adjektiva Predikatif (唯谓形容词) ... 9

2.5.2.4. Adjektiva Jumlah (数 形容词) ... 9

(5)

xi

BAB III DATA REDUPLIKASI ADJEKTIVA DALAM DIALEK

HAKKA KOTA SINGKAWANG ... 12

BAB IV PERBANDINGAN REDUPLIKASI ADJEKTIVA DALAM BAHASA MANDARIN DAN DIALEK HAKKA KOTA SINGKAWANG ... 26

4.1. Pola ... 26

4.1.1. Sebagai Atribut ... 26

4.1.2. Sebagai Keterangan ... 28

4.1.3. Sebagai Pelengkap ... 29

4.1.4. Sebagai Predikat ... 31

4.1.5. Sebagai Objek ... 33

4.2. Makna ... 34

4.2.1 Makna dalam Bahasa Mandarin ... 34

4.2.2 Makna dalam Dialek Hakka Kota Singkawang ... 38

BAB V KESIMPULAN ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(6)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Mandarin Modern ( 现代汉语) merupakan bahasa dari suku Han

(suku mayoritas) di Tiongkok. Bahasa Mandarin Modern (现代汉语) disebut

juga sebagai bahasa pemersatu dan bahasa baku di Tiongkok. Standar bahasa baku tersebut adalah pelafalan menggunakan pelafalan Beijing, kosakata menggunakan dialek utara dan menggunakan tata bahasa dalam karya tulis modern yang menggunakan bahasa sehari-hari (白话文). Bahasa Mandarin

Modern (现代汉语) dalam pengertian yang lebih luas juga meliputi tujuh

bahasa daerah Suku Han diantaranya adalah 北方方言 ( běifāngfāngyán ) , 吴 方言 (wú fāngyán), 湘方言 ( xiāng fāngyán ), 赣方言 ( gàn fāngyán ), 粤方言

( yuè fāngyán ), 闽方言 ( mĭnfāngyán ) dan客家方言 ( kèjiāfāngyán ).

Bahasa daerah adalah bahasa yang lazim dipakai di suatu daerah; bahasa suku bangsa, seperti bahasa daerah Batak, bahasa daerah Jawa, bahasa daerah Sunda dan lain-lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga). Dialek adalah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai; misalnya bahasa dari suatu daerah tertentu, kelompok sosial tertentu, atau kurun waktu tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga). Bahasa Hakka (客 家 话: kèjiāhuà) secara harafiah berarti “bahasa keluarga tamu” atau di Indonesia umumnya disebut Bahasa Khek. Bahasa Hakka adalah bahasa yang dituturkan oleh orang Hakka yang merupakan suku Han yang tersebar di kawasan pegunungan provinsi Guangdong, Fujian, Jiangxi, dan provinsi lainnya1 . Masing-masing daerah ini juga memiliki khas Dialek Hakka yang berbeda pula tergantung provinsi dan letak geografisnya. Bahasa Hakka merupakan salah satu dari tujuh bahasa daerah yang ada di Tiongkok (Wàn Yìlíng, hal. 9).

Bahasa Hakka mempunyai banyak variasi dan dialek, tetapi salah satu dialek

1

(7)

2

yang diakui dan dijadikan standar sebagai bahasa Hakka adalah bahasa Hakka yang berasal dari Moi-yan (梅县: Méixiàn). (Wàn Yìlíng, hal. 9)

Di Indonesia juga tersebar penutur yang bisa berbahasa Hakka, diantaranya berada di Kalimantan Barat, Kepulauan Bangka-Belitung, Aceh dan kota lainnya. Masing-masing kota memiliki dialek yang berbeda meskipun menggunakan Bahasa Hakka yang sama. Dialek Hakka yang ada di kota Singkawang, kota Pontianak, kepulauan Bangka-Belitung berbeda dalam hal pelafalan maupun kosakata. Ini membuktikan bahwa perbedaan dialek di dalam sebuah bahasa ditentukan pula oleh letak geografis atau region kelompok pemakainya atau lingkungan masyarakat.

Kota Singkawang memiliki etnis Tionghoa keturunan puak Hakka yang paling mendominasi dan tercatat sebanyak 246.306 jiwa, mayoritas penduduk adalah orang Hakka/Khek sekitar 42% dan selebihnya orang Melayu, Dayak, Tio Ciu, Jawa dan pendatang lainnya2. Sebagian besar orang Tionghoa di Kalimantan Barat berasal dari daerah pedesaan di provinsi Guangdong, Tiongkok bagian selatan. Mereka merupakan komunitas yang berbahasa Hakka (Hari Poerwanto,154). Menurut masyarakat Tionghoa dari puak Hakka kata “Singkawang” berasal dari kata San Keuw Jong (Hanzi : 山口洋 pinyin : shānkŏuyáng, shān= gunung, kŏu = mulut sungai, dan yang = lautan) yang berarti kota yang terletak di antara laut, muara, gunung dan sungai ( Hari Poerwanto, 166) . Secara geografis kota Singkawang sebelah barat berbatasan dengan laut Natuna, sebelah timur dan selatan berbatasan dengan gunung Raya, Pasi, Poteng, Roban, sedangkan di dalam kota mengalir sungai Singkawang yang bermuara kelaut Natuna (M.D. La Ode, hal. 100). Dalam kehidupan sehari-hari puak Hakka di kota Singkawang berkomunikasi menggunakan Bahasa Hakka antar anggota masyarakat yang satu dengan lainnya. Hal inilah yang membuat kota Singkawang berbeda dengan kota lain yang ada di Indonesia, karena kota Singkawang masih sangat kental dengan budaya Tionghoa, serta mendapatkan julukan Kota 1001 klenteng/pekong (M.D. La Ode, hal. 100).

2

(8)

3

Universitas Kristen Maranatha Penulis merupakan salah satu keturunan etnis Tionghoa asal Singkawang yang mampu berbahasa Hakka dan sedang menekuni bahasa Mandarin. Dalam proses pembelajaran, penulis menemukan dalam kedua bahasa yang memiliki rumpun yang sama ini, yaitu Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan yang sering didapati penulis, misalnya adalah reduplikasi adjektiva : 我们要开开心心过日子( Dialek Hakka : sit ka

oi khoi khoi sim sim ko nyit tji ; Bahasa Indonesia : kita harus melewati

hari-hari dengan gembira); 张老师远远儿地走了过来( Dialek Hakka : cong sin sang jan jan ceu ko loi; Bahasa Indonesia : dari jauh guru Wang berjalan ke

arah sini); 慢 慢走( Dialek Hakka : man man cheu;Bahasa Indonesia :

jalannya pelan-pelan.); dalam hal kemiripan pelafalan dan arti : 慢 ( Dialek

Hakka : man ); 书包(Dialek Hakka : su pao); 水 (Dialek Hakka : sui ); 点钟

(Dialek Hakka : tiam cung) dan lain sebagainya. Persamaan-persamaan ini membuat penulis yang bisa berbahasa Hakka lebih mudah mengerti ketika belajar bahasa Mandarin. Selain persamaan, ada juga perbedaaannya. Perbedaannya dari segi tata bahasa misalnya : 慢慢儿骑 ( Dialek Hakka : khi

man man atau man man khi );你先走( Dialek Hakka : nyi cheu sian atau nyi sian cheu );多买一些菜 (Dialek Hakka : mai to jit tit choi ); Perbedaan antara bahasa Mandarin dan dialek Hakka membuat penulis yang sedang belajar bahasa Mandarin mengalami kesulitan dalam memahami tata bahasa.

Pada penelitian ini penulis memilih membahas reduplikasi adjektiva. Penulis memilih meneliti reduplikasi adjektiva dikarenakan di dalam masyarakat kota Singkawang khususnya puak Hakka sering didapati penggunaan reduplikasi adjektiva di dalam berkomunikasi dan ada persamaan dan perbedaan dengan bahasa Mandarin. Penulis mengambil judul “Perbandingan Reduplikasi Adjektiva Dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang”.

(9)

4

1. Apakah persamaan pola dan makna reduplikasi adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang?

2. Apakah perbedaan pola dan makna reduplikasi adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini, diantaranya :

1. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan pola reduplikasi adjektiva dalam bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang.

2. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan makna reduplikasi adjektiva dalam bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota Singkawang.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain :

1. Membuktikan kembali bahasa-bahasa serumpun memiliki persamaan dan perbedaan dengan mengadakan perbandingan mengenai unsur-unsur yang menunjukkan kekerabatannya.

2. Memberikan informasi tentang penggunaan reduplikasi adjektiva dalam bahasa Mandarin secara baik dan benar, serta memberikan pengetahuan akan pengulangan adjektiva dalam dialek Hakka kota Singkawang.

3. Memberikan kontribusi baru dalam penelitian linguistik, khususnya dalam hal perbandingan reduplikasi adjektiva dalam bahasa Mandarin dan dialek Hakka kota Singkawang.

(10)

5

Universitas Kristen Maranatha Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode deskriptif , metode kualitatif dan metode kuantitatif.

Metode deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran, gejala, fenomena maupun peristiwa yang bisa dijelaskan dengan menggunakan kata-kata maupun angka ( Punaji Setyosari ).

Metode kualitatif adalah penelitian mengamati manusia dalam kawasannya sendiri yang berhubungan dengan masyarakat melalui bahasanya ( Fatimah Djajajsudarma ).

Metode kuantitatif merupakan jenis penelitian yang berdasarkan persentase, rata-rata, chikuadrat dan perhitungan statistik ( Fatimah Djajasudarma).

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis membahas tentang perbandingan reduplikasi adjektiva dalam bahasa Mandarin dan dialek Hakka kota Singkawang, sehingga penulis menggunakan ketiga metode tersebut untuk mendukung penulisan karya ilmiah ini.

1.6 Teknik Pengumpulan Data

(11)

43 BAB V KESIMPULAN

Dari perbandingan pola reduplikasia djektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Singkawang dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

Persamaan :

1. Sama-sama memiliki Pola AA dan AABB.

2. Sebagai atribut sama-sama perlu ditambahkan kata bantu struktur (结构

助词) “的”,dalam Bahasa Mandarin dibaca ‘de’, sedangkan dalam

Dialek Hakka Kota Singkawang dibaca ‘kai’.

Perbedaan :

1. Dalam Bahasa Mandarin memiliki pola AA儿 sedangkan dalam Dialek

Hakka Singkawang tidak ditemukan. Standar pelafalan yang digunakan Bahasa Mandarin adalah lafal Beijing. Orang-orang bagian utara sering mengucapkan kata retroflek (儿 化 韵), sehingga dalam percakapan

sebagian kata ditambahkan dengan karakter“儿”. Dalam Dialek Hakka Kota Singkawang tidak ditemukan dikarenakan Dialek Hakka Kota Singkawang berasal dari Tiongkok selatan yang pada dasarnya tidak menambahkan karakter “儿” dalam percakapan dan tidak memiliki retroflek.

2. Sebagai atribut dalam Dialek Hakka Singkawang memiliki pola AA + kata bantu bilangan ( 词) sedangkan dalam Bahasa Mandarin tidak

ditemukan.

3. Sebagai atribut dalam Bahasa Mandarin memiliki Pola ABAB, sedangkan dalam Dialek Hakka Singkawang tidak ditemukan.

4. Sebagai keterangan dalam Bahasa Mandarin ada yang perlu ditambahkan kata bantu struktur (结构助词) “地” sedangkan dalam

(12)

44

Universitas Kristen Maranatha 5. Dalam Dialek Hakka Singkawang reduplikasi adjektiva sebagai

keterangan dapat diletakkan sebelum subjek sedangkan dalam Bahasa Mandarin tidak bisa.

6. Sebagai keterangan dalam Bahasa Mandarin memiliki pola AABB sedangkan Dialek Hakka Singkawang tidak ditemukan.

7. Sebagai pelengkap dalam pola AA Dialek Hakka Singkawang tidak ditemukan harus menambahkan kata bantu struktur sedangkan dalam Bahasa Mandarin harus ditambahkan kata bantu struktur (结构助词)

“得”.

8. Sebagai pelengkap dalam Bahasa Mandarin reduplikasi pola AABB

umumnya ditambahkan kata bantu struktur (结构助词) “得”.

9. Sebagai pelengkap pola AABB dalam Bahasa Mandarin diikuti kata

bantu modus (语 气助词 )“的” sedangkan dalamDialek Hakka

Singkawang tidak ditemukan.

10. Sebagai pelengkap dalam Bahasa Mandarin memiliki pola ABAB sedangkan dalam Dialek Hakka Singkawang tidak ditemukan.

11. Sebagai predikat Pola AABB dalam Bahasa Mandarin diikuti kata bantu modus (语气助词)“的” sedangkan dalam Dialek Hakka

Singkawang tidak ditemukan.

12. Bahasa Mandarin memiliki pola reduplikasi ABAB sedangkan dalam dialek Hakka Singkawang tidak ditemukan .

(13)

45

Dari perbandingan makna reduplikasi adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Singkawang dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :

1. Dalam Bahasa Mandarin reduplikasi adjektiva menyatakan makna derajat yang tinggi atau menekankan adjektivanya, hal ini sejalan dengan teori. Sedangkan dalam Dialek Hakka Kota Singkawang tidak selalu menyatakan makna derajat adjektiva yang tinggi atau menekankan adjektivanya.

Contoh :dalamBahasa Mandarin

a. 天已 暗暗的,好 要下雨了。(Menekankan makna mendung.)

b.大大儿的眼睛。(Menyatakan makna sangat besar.)

Contoh :dalam Dialek Hakka Kota Singkawang

a.ngai pai pak chiang chiang (净).(Menyatakan makna sangat bersih)

b. phui phui (肥肥) kai cu nyiuk ng mo na mai! (Menekankan makna sangat berlemak)

c. jin bui co co (早早) sit cu nyiuk moi cang kiang (tidak menyatakan sangat/menekankan adjektivanya, hanya menyatakan makna pagi hari). 2. Reduplikasi adjektiva dalam Bahasa Mandarin dan Dialek Hakka Kota

Singkawang sama-sama memungkinkan adanya perubahan rasa bahasa sesuai konteks.

Contoh : dalam Bahasa Mandarin

a. 我不能吃甜甜的东西,有了糖尿病。

“甜” = pada saat berdiri sendiri bermakna emotif, tetapi di dalam konteks kalimat ini berubah menjadi bermakna konotatif.

b.你的脸怎么红红的?

“红”= pada saat berdiri sendiri bermakna netral, tetapi ketika berada di dalam kalimat bermakna konotatif.

Contoh: dalam Dialek Hakka Kota Singkawang a. lia bong bong (黄黄) cungjiao pho to ng kiang. “bong”= pada konteks kalimat ini bermakna konotatif. b. nyia siu to mai bong bong (黄黄).

(14)

46

Universitas Kristen Maranatha 3. Dalam Bahasa Mandarin reduplikasi adjektiva lebih banyak bermakna

(15)

47

DAFTAR SUMBER A. Buku Berbahasa Mandarin

曹文. 2005. 汉语语音教程. 北京 : 北京语言大学出版社.

放玉清. 2003. 使用汉语语法. 北京: 北京语言大学出版社.

黄伯荣和廖序东. 2001. 现代汉语. 青岛: 高等教育出版社.

孙德金. 2005. 汉语语法教程. 北京 : 北京语言大学出版社.

万艺玲. 2006. 汉语词汇教程. 北京 : 北京语言大学出版社.

B. Buku Berbahasa Indonesia

Djajasudharma, Fatimah. 2010. Metode Linguistik. Bandung : PT. Refika Aditama.

Muslich, Masnur. 2010. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

Ode, la. 2012. Etnis Cina Indonesia dalam Politik : Politik Etnis Cina Pontianak

dan Singkawang di Era Reformasi 1998-2008. Jakarta : Yayasan Pustaka

Obor Indonesia.

Poerwanto, Hari. 2014. Cina Khek di Singkawang. Depok : Komunitas Bambu.

Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan

Pengembangan.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Soedjito. 1995. Kosa Kata Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Tim Penyusus Kamus Pusat Bahasa : Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

(16)

48

Universitas Kristen Maranatha C. Publikasi Elektronik

Baltyra, “Etnis suku di China orang Hakka” diakses pada tanggal 6 maret 2014

http://baltyra.com/2010/06/11/56-etnis-suku-di-china-orang-hakka/

Hapidi, Desi. 2013. “Perbandingan Bahasa/Dialek (Bahasa Palembang dan

Komering)” (Online) http://desihapidi.blogspot.com/2013/01/ linguistik

komparatif/perbandingan-bahasadialek-bahasa_8658.html. Diakses tanggal 21

Februari 2014

Wikipedia, Wikipedia “Profil kota Singkawang “ diakses dari pada tanggal 10

Desember 2013

Referensi

Dokumen terkait

mengadakan kegiatan penyuluhan, melakukan konseling, memberikan informasi mengenai KB dan alat kontrasepsi, akan tetapi sebagian responden tidak antusias

1) Pelatihan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kompetensi pegawai yang ada di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota

1) Disiplin kerja berpengaruh signifikan kearah positif terhadap kepuasan kerja pada karyawan Indomobil Nissan-Datsun Solobaru. 2) Stres kerja berpengaruh signifikan kearah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang paling fundamental karena perkembangan anak dimasa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh berbagai

Dalam tugas akhir ini akan dibahas tentang analisa operabilitas dan keandalan SPM 1134 CNOOC SES Ltd terhadap variasi beban gelombang seratus tahunan dengan mengacu pada

• Pantun sebagai jenis puisi Pantun sebag ai jenis puisi Melayu lama yang Melayu lama yang.. tertua dan asli

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap keberadaan mikroplastik pada 12 ikan terumbu karang yang ditangkap dari perairan di tiga pulau kecil dan terluar Papua

Walaupun ke- mampuan meningkatkan produksi usaha tani terkategori sedang, bila kita cermati dari ketiga aspek yang diukur, terlihat bahwa petani padi sawah lebak memiliki