• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat (studi kasus pegadaian syariah cabang Jember Desa Kepatihan Kecamatan Kaliwates

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peran pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat (studi kasus pegadaian syariah cabang Jember Desa Kepatihan Kecamatan Kaliwates"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam Program Studi Perbankan Syariah

Oleh:

ULIN NUHA NIM : E20181002

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHAMD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

2022

(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi Salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.

E) Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Program Studi Perbankan Syariah

Oleh:

ULIN NUHA NIM : E20181002

Disetujui Pembimbing:

Dr. H. Abdul Wadud Nafis, Lc., M.E.I NIP. 196907062006041001

(3)
(4)



































Artinya: “Dan Katakanlah, bekerjalah kamu, maka Allah akan Melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Qs. At-Taubah:

105).1

1 At-Taubah:105

(5)

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Kepada kedua orang tua saya tercinta, Bapak H. Mahfud dan Ibu Rifatin yang telah memberikan dukungan moral serta doa tiada henti untuk kesuksesan saya. Terimakasih telah menjadi bagian terpenting dalam perjalanan hidup ini, pengalaman hidup yang sangat menginspirasi diri yang lemah untuk menjadi orang yang sukses dimasa yang akan datang. Mungkin untuk saat ini hanya tugas akhir skripsi ini yang dapat saya persembahkan untuk Bapak dan Ibu tercinta, semoga selalu dalam lindungan Allaah SWT.

2. Kepada keluarga besar saya, yang sangat saya sayangi, semoga kelak saya dapat membahagiakan dan membuat kalian bangga.

3. Kepada suami saya, Edi Baihaki yang selalu mendukung, menemani, dan memberikan semangat, hingga saya bisa berada di titik ini.

4. Kepada seluruh Guru dari SD sampai MAN, Serta Dosen yang sudah memberikan ilmu kepada saya.

5. Kepada sahabat-sahabat saya, Fitryatul, Laily, Amila, Silvia, Aan, Rifa Dan juga teman-teman saya Perbankan Syariah 1.

6. Serta Almamater Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tercinta.

(6)

Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Pegadaian Syariah Cabang Jember Desa Kepatihan Kecamatan Kaliwates)

Lembaga pegadaian merupakan sebuah lembaga keuangan formal di Indonesia, yang bertugas menyalurkan pembiayaan dengan bentuk pemberian uang pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan berdasarkan hukum gadai. Pegadaian syariah memberikan peranan dalam perekonomian di Indonesia, pegadaian syariah cocok untuk menunjang pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Oleh karena itu kontribusi dari pegadaian syariah dalam menggerakan ekonomi terutama bagi sektor UMKM sangat diharapkan.

Fokus penelitian yang diteliti skripsi ini adalah : 1. Bagaimana Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Kaliwates? 2. Apa Faktor Pendukung Dan Penghambat Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Kaliwates?.

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peran pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Kaliwates. 2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Kaliwates.

Dalam penelitian ini, metode penelitian yang yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field reseacrh). Sementara teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian untuk analisis data peneliti menggunakan tiga hal, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Selain itu, untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.

Demikian peneliti memperoleh kesimpulan, 1. Pegadaian Syariah Cabang Jember sangat berperan penting dalam membantu ekonomi masyarakat khususnya masyarakat kecamatan Kaliwates yang memiliki perekonomian menengah kebawah ataupun masyarakat yang meiliki usaha yang jelas dan usahanya betul- betul membutuhkan modal kerja. 2. Faktor pendukung Pegadaian Syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Kecamatan Kaliwates yaitu lokasi dan pelayanannya sangat menentukan bagi nasabah untuk melakukan transaksi gadai.

Sedangkam faktor penghambat Pegadaian Syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat yaitu kurangnya kesadaran dan kepercayaan masyarakat untuk turut andil dalam memajukan Pegadaian Syariah Cabang Jember.

Kata Kunci: Pegadaian Syariah, Ekonomi Masyarakat

(7)

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Pegadaian Syariah Cabang Jember Desa Kepatihan Kecamatan Kaliwates)” guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakulltas Ekonomi dan Bisnis Islam.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membina dan membawa kita ke zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah. Selama proses penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku rekor UIN KHAS Jember.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifa’i, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

3. Ibu Dr. Hj. Nurul Setianingrum, S.E., M.M selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah UIN KHAS Jember yang telah memberikan segala fasilistas yang membantu kelancaran atas terselesainya skripsi ini.

(8)

penyelesaian skripsi.

5. Bapak Nur Hidayat, SE., M.M selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan nasihat dalam kegiatan akademik.

6. Segenap dosen Universitas Islam Kiai Haji Achamad Siddiq (UIN KHAS) Jember.

7. Kepala perpustakaan UIN KHAS Jember dan segenap karyawan didalmnya, yang telah membantu menyediakan literature dan referensi yang menunjang teori-teori penelitian ini.

8. Direktur PT. Pegadaian Syariah Cabang Jember dan segenap karyawan yang telah memberikan izin sekaligus membantu kelancaran penelitian yang dilaksanakan oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimilliki oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jember, 10 Juni 2022

Ulin Nuha

(9)

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 9

BAB II KAJIAN KEPUSTKAAN ... 11

A. Penelitian Terdahulu ... 11

B. Kajian Teori ... 23

1. Peran ... 23

2. Pegadaian Syariah ... 24

3. Kesejahteraan ... 30

4. Ekonomi Masyarakat ... 32

5. Peran Pegadaian Syariah Menurut Ekonomi Islam ... 35

BAB III Metode Penelitian ... 40

A. Penedekatan dan Jenis Penelitian ... 40

B. Lokasi Penelitian ... 41

C. Subyek Penelitian ... 41

D. Teknik Pengumpulan Data ... 42

(10)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 50

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 50

B. Penyajian Data dan Analisis... 54

1. Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Kaliwates ... 55

2. Faktor Penghambat dan Pendukung Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Kaliwates ... 59

C. Pembahasan Temuan ... 63

1. Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Kaliwates ... 63

2. Faktor Penghambat dan Pendukung Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Kaliwates ... 66

BAB V PENUTUP ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

Tabel 1.2 Data Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Kaliwates ... 2 Tabel 2.1 Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 19

(12)

Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Cabang Jember ... 46 Keabsahan Data ... 54

(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pegadaian syariah memberikan peranan dalam perekonomian di Indonesia. Dan pegadaian syariah cocok untuk menunjang pertumbuhan UMKM di Indonesia. Oleh karena itu kontribusi dari pegadaian syariah dalam menggerakan ekonomi terutama bagi sektor UMKM sangat diharapkan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi pemerataan ekonomi dan kemaslahatan rakyat.

Kontribusi tersebut ialah memberikan persyaratan yang lebih mudah dalam pengajuan pembiayaan.

Lembaga pegadaian merupakan sebuah lembaga keuangan formal di Indonesia, yang bertugas menyalurkan pembiayaan dengan bentuk pemberian uang pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan berdasarkan hukum gadai. 2 Selain itu memberikan penyaluran gadai kepada masyarakat untuk membangun usaha (jual barang campuran, pakaian, dan modal usaha lainnya) dengan harapan agar masyarakat dapat lebih meningkatkan taraf hidupnya dan keluarga. Sampai saat ini sektor lembaga keuangan syariah khususnya di pegadaian syariah terus mengalami peningkatan dalam membantu perekonomian masyarakat sehingga masyarakat dalam kebutuhannya dengan menggadaikan di pegadaian syariah, berdasarkan tabel di bawah ini bahwasanya;

2 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009), 388.

(14)

Tabel. 1.1

Jumlah Nasabah Pegadaian Syariah Kaliwates

Tahun Jumlah Nasabah

2020 1254

2021 1527

Sumber : Dokumen Pegadaian Syariah Kaliwates, Tahun 2021 Berdasarkan tabel diatas terlihat sekali antuasiasnya masyarakat kaliwates dengan adanya pegadaiannya syariah yang terus mengalami peningkatan terhadap perekonomian masyarakat Kaliwates khususnya di bidang pertanian dan usaha-usaha UMKM dan masyarakat menengah ke bawah. Berdasarkan nasabah yang aktif di pegadaian syariah Kaliwates di tahun 2020 dengan jumlahnya yaitu 1254, sedangkan pada tahun 2021 sangat pesat perkembangkan nasabah sehingga mencapai 1527.

Tabel 1.2

Tabel Peningkatan Ekonomi Masyarakat Kaliwates

Tahun Angka Peningkatan Ekonomi

2019 6.31%

2020 7.43%

2021 8.35%

Sumber : pegadaian syariah, Tahun 2021

Kemajuan daerah dinilai dari beberapa aspek. Salah satunya berdasarkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Kaliwates yang menjadi kawasan pamminasta termasuk mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mencapai kisaran 8,35 persen, pada tahun lalu.

Ini artinya, sepanjang tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Kaliwates melaju pesat dibandingkan dengan daerah lainnya.

(15)

Bupati Jember, Hendy Siswanto mengatakan, tahun ini, Kaliwates Jember dapat mencapai pertumbuhan ekonomi hingga sembilan persen.

Dengan adanya pegadaian Syariah dapat meningkatkan ekonomi masyarakat semata-mata sebagai alternatif pilihan dari PT Pegadaian alternatif (Persero) untuk menawarkan jasa pinjaman dengan sistem gadai yang diharapkan bisa menggerakan sektor rill dengan bermacam kepentingan nasabah, semakin maraknya perkembangan produk-produk berbasis syariah tidak menutup kemungkinan nasabah tertarik untuk menggadaikan barangnya secara mudah dan cepat untuk memperoleh dana di Pegadaian Syariah.

Di pegadaian, masyarakat dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat dan tingkat biaya yang dikenakan juga masih terjangkau. Lembaga pegadaian memiliki keunggulan dari lembaga keuangan yang lain, yaitu diantaranya: hanya memerlukan waktu yang relatif singkat untuk mencairkan uang pinjaman tepat pada hari yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan prosedur pencairan yang tidak berbelit-belit.

Pegadaian menurut undang-undang hukum perdata pasal 1150 di sebutkan : “Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerak. Kemudian diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh orang lain atas namanya, serta memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut, yang didahulukan dari pada orang yang berpiutang lainnya. Dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-

(16)

biaya mana yang harus didahulukan.3 Berarti, barang yang dititipkan pada si piutang dapat di ambil kembali dalam jangka waktu tertentu. Dalam QS.

Al-Baqarah ayat 283 disebutkan :



































































Artinya : Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang).

akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Baqarah, 2:283).4

Secara eksplisit mengenai ayat di atas, bahwasanya menyebutkan barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. Dalam dunia finansial, barang tanggungan biasa dikenal sebagai jaminan (kolateral) atau objek gadai.

Tugas utama pegadaian adalah untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang tidak jatuh ke tangan rentenir yang bunganya

3 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana 2010), 387-388.

4 QS. Al-Baqarah, 2:283.

(17)

relatif tinggi.5 Dengan adanya pegadaian, masyarakat yang kekurangan dana dapat sewaktu-waktu memenuhi kebutuhannya akan uang tunai, karena sesuai dengan namanya pegadaian adalah tempat dimana masyarakat yang membutuhkan dana dapat datang membawa barang jaminan pribadinya dengan waktu yang cepat, aman dan mudah. Hal ini sesuai dengan motto pegadaian yaitu ”Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”.6

Peran pegadaian yang berorientasi untuk membantu dan melayani kebutuhan masyarakat berskala kecil sangat membantu pertumbuhan ekonomi.

Sebagai lembaga keuangan non-bank yang bergerak di bidang jasa pembiayaan, dan dengan tugas utamanya yaitu menyalurkan pembiayaan gadai.

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok lembaga keuangan, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak yang tergolong sebagai pihak yang mengalami kekurangan dana (deficit unit).7

Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan yang membantu dalam meningkatkan ekonomi masyarakat melalui produk pembiayaan melalui produk pembiayaan mikro ini, pegadaian diharapkan mampu menanggulangi masalah permodalan yang dialami oleh para pelaku usaha mikro.

Banyak masyarakat yang membutuhkan dana cepat mencari alternatif untuk mengatasi kekurangan dananya dengan mendatangi pegadaian. Di pegadaian, masyarakat dapat memperoleh dana yang dibutuhkan dengan waktu yang singkat dan tingkat biaya yang dikenakan juga masih terjangkau.

5 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), 24.

6 Julius R. Latumaerissa, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2011), 459.

7 Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah, (Jakarta: Salemba Empat, 2013), 103.

(18)

Memiliki modal usaha merupakan salah satu faktor penting agar usaha atau bisnis yang kita jalankan menjadi sukses. Mereka yang mempunyai modal besar akan berusaha secara mandiri. Namun berbeda dengan mereka yang tidak memiliki modal. Bagi mereka yang tidak memiliki modal akan mencari pihak kedua yang mau membantu mendanai usaha tersebut. Jika kebutuhan dana dan jumlahnya besar, maka dalam jangka pendek sulit untuk dipenuhi, apalagi jika dipenuhi lewat lembaga perbankan. Namun jika dana yang dibutuhkan relatif kecil tidak jadi masalah, karena banyak tersedia sumber dana yang murah dan cepat, mulai dari meminjam ke tetangga sampai ke peminjaman dari berbagai lembaga lainnya.

Untuk mengatasi kesulitan yang ada diatas dimana kebutuhan dana dapat dipenuhi tanpa kehilangan barang-barang berharga, maka masyarakat dapat menjaminkan barang-bararngnya kelembaga tertentu. Kegiatan menjaminkan barang-barang berharga untuk memperoleh sejumlah uang dan dapat ditebus kembali setelah jangka waktu tertentu kita sebut dengan usaha gadai.

Bertolak dari berbagai uraian di atas bila dikaitkan dengan berbagai latar belakang mngenai pegadaian yang bisa membantu perekonomian masyarakat, berangkat dari latar belakang di atas, maka peneliti terdorong membuat judul penelitian ini adalah: “PERAN PEGADAIAN SYARIAH DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT (STUDI

KASUS PEGADAIAN SYARIAH CABANG JEMBER DESA

KEPATIHAN KECAMATAN KALIWATES).”

(19)

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Kaliwates.?

2. Apa Faktor Pendukung Dan Penghambat Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Kecamatan Kaliwates.?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peran pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Kaliwates.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Kaliwates.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang ada maka dapat dijelaskan manfaat penelitiannya, sebagai berikut :

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan terutama yang berkaitan dengan peran pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Kaliwates.

(20)

2. Secara praktis a) Bagi Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan, pengalaman mengenai peran pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Kaliwates dan praktek serta untuk memperdalam ilmu tentang penelitian.

b) Bagi Pegadaian Syariah

Sebagai bahan informasi dan masukan dalam meningkatkan dan melayani perekonomian masyarakat melalui pegadaian syariah agar usaha masyarakat dapat terwujud.

c) Bagi UIN KHAS

Menambah khazanah perpustakaan mengenai peran pegadaian syariah dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Kaliwates.

E. Definisi Istilah

Untuk memudahkan pemahaman dan kejelasan dalam skripsi ini, maka dipandang perlu adanya pemaparan definisi yang tertera pada judul agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.

1. Pegadaian Syariah

Pegadaian syariah adalah lembaga keuangan yang dapat mempersembahkan pelayanan di masyarakat berupa pinjaman uang dimana mereka harus memberikan jaminan berupa barang terlebih dahulu. Dan

(21)

teknis operasionalnya disesuaikan dengan prinsip syariah dan tidak ada bunga didalamnya.8

2. Meningkatkan Ekonomi

Meningkatkan ekonomi adalah suatu usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dalam bidang ekonomi dan mendayagunakan kemampuan life skill (keahlian hidup) yang dimiliki oleh masyarakat.9

3. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok makhluk hidup yang terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi tertentu dan hukum tertentu yang sama, serta mengarah pada kehidupan kolektif. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang di hadapi manusia adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Sehingga jumlah kebutuhan setiap orang berbeda-beda.10

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga penutup. Sistematika pembahasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

8 Setiawan, Buku Ajar Lembaga Keuangan Non Bank, (Jakarta: Duta Media, 2017), 49.

9 Edi Sueharto, Metodologi Pengembangan Ekonomi Masyarakat, ( Jakarta : BEMJ PMI, 2004), 3.

10 Arifin Noor, Ilmu sosial Dasar untuk lain semua Faklutas dan jurusan komponen MKU, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), 85.

(22)

BAB I Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.

BAB II Kajian Kepustakaan, yang berisi tentang ringkasan kajian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan serta memuat tentang kajian teori.

BAB III Metode Penelitian, yang berisi tentang metode yang digunakan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.

BAB IV Penyajian Data dan Analisis, yang berisi tentang inti atau hasil penelitian, objek penelitian, penyajian data, analisis data dan pembahasan temuan.

BAB V Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilengkapi dengan saran peneliti.

(23)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan selanjutnya di samping itu kajian terdahulu membantu penelitian dalam memposisikan penelitian serta menunjukkan orisinilitas dari penelitian, maka dengan melakukan penelitian terdahulu ini akan tampak orisinilitas dan posisi peneliti yang hendak dilakukan:

a. Penelitian yang di lakukan oleh Lora Sartika pada tahun 2021, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang berjudul “Peran Pegadaian Syariah Menghadapi Masalah Sosial Ekonomi Saat Pandemi Covid-19”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa peran pegadaian syariah menghadapi masalah ekonomi pada masa pandemi Covid-19 ialah sebagai pelaksana penyaluran kegiatan sosial. Peran lainnya adalah menyalurkan program pemerintah dalam mempermudah proses penyaluran pembiayaan seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat), bantuan modal usaha unggulan saat krisis karena tengah-tengah krisis, tidak sedikit sektor usaha atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjuang agar tetap eksis. Serta memberikan keringanan angsuran kepada nasabah yang terkena dampak Covid-19, dan pelaku UMKM.11

11 Lora Sartika, Peran Pegadaian Syariah Menghadapi Masalah Sosial Ekonomi Saat Pandemi Covid-19. Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, 2021.

(24)

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian syariah dan sama-sama menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Lora Sartika membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Menghadapi Masalah Sosial Ekonomi Saat Pandemi Covid-19, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.

b. Penelitian yang di lakukan oleh Indah pada tahun 2019, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Makassar yang berjudul “Peran PT Pegadaian Cab. Makassar Dalam Meningkatkan Ekonomi Umat Di Kab. Makassar”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa Pegadaian mempunyai peranan penting dalam penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai kepada masyarakat. Oleh karena itu, dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan pengembangan usaha diperlukan dana yang cukup besar. Sumber dana yang selama ini dipergunakan untuk keperluan penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai berasal dari dana intern Perusahaan dan pinjaman dari lembaga keuangan masih belum mencukupi, maka diperlukan dana dari sumber lain yang sah.12

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian dan juga sama-sama menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian

12 Indah, Peranan Pegadaian Cab. Makassar Dalam Meningkatkan Ekonomi Ummat Di Kab.

Makassar, Skripsi Universitas Islam Negeri Makassar, 2019

(25)

yang dilakukan oleh Indah membahas tentang Peran Pegadaian Cabang Makassar Dalam Meningkatkan Ekonomi Ummat Di Kabupaten Makassar, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Kaliwates.

c. Penelitian yang di lakukan oleh Nurhidayah pada tahun 2018, Fakultas Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Parepare yang berjudul

“Peran Produk Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sidrap”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa peran produk pegadaian syariah Pangkajene juga sangat berperan penting dalam meningkatkan pendapatan nasabah, setiap produk yang ada dipegadaian syariah itu sangat membantu jika nasabah ingin menambah modal untuk meningkatkan usaha yang dikelola, dan mu’nah yang terdapat di setiap produk itu tidak membebani nasabah jika ingin menebus barang yang digadaikan. Adapun produk lebih berperan dalam meningkatkan pendapatan nasabah yaitu produk ar-rahn, karena cara mendapatkan dana pinjaman cuma dengan membawa identitas dan barang berharga, prosesnya hanya dengan 15 menit dana cair dan aman penyimpanannya.13

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian syariah dan juga sama-sama menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian

13 Nurhidayah , Peran Produk Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sidrap. Skripsi Institut Agama Islam Negeri Parepare, 2018.

(26)

yang dilakukan oleh Nurhidayah membahas tentang Peran Produk Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sidrap, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Kepatihan.

d. Penelitian yang di lakukan oleh Ritanita pada tahun 2018, Fakultas Perbankan Syariah, Universitas Islam Indonesia yang berjudul “Peran Produk-Produk Pegadaian Syariah Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Para Nasabah”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa sesungguhnya mekanisme sistem peran pegadaian syariah bisa membantu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke bawah melalui kegiatan utama berupa penyaluran dana yang menguntungkan dan menjadi selera konsumen atau nasabah.14

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian syariah. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ritanita membahas tentang Peran Produk-Produk Pegadaian Syariah Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Para Nasabah dan metode penelitiannya menggunakan penelitian lapangan (Field Research) dengan mencari data langsung ke lapangan, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat di Sukojember dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

14Ritanita, Peran Produk-Produk Pegadaian Syariah Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Para Nasabah, Skripsi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2018.

(27)

e. Penelitian yang di lakukan oleh Prihantono dalam Jurnal Khatulistiwa- Journal Of Islamic Studies Volume 4 Nomor 1Mei 2018 yang berjudul

“Peran Bank Dan Pegadaian Syariah Dalam Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Rumah Tangga”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa perbankan dan pegadaian syariah dengan produknya masing-masing, memiliki posisi dan peran tersendiri dalam mekanisme ekonomi rumah tangga yang sangat erat hubungannya dengan situasi dan kondisi keuangan rumah tangga.15

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian syariah akan tetapi penelitian Prihantono peran pegadaian syariah di padu dengan peran bank. Sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.

f. Penelitian yang di lakukan oleh Agusandi, Program Studi Ekonomi Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone 2020, “Aktualisasi Peran Pegadaian Dalam Pengembangan Usaha Menurut Perspektif Bisnis Syariah (Studi Kasus pada Usaha Pedagang Kaki Lima di Watampone)”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa peran aktual pegadaian dalam pengembangan usaha pedagang kaki lima di Watampone sangat berperan karena dapat meningkatkan usaha pedagang, membantu masyarakat untuk membuka usaha dan juga membantu meningkatkan pendapatan pedagang kaki lima.

15 Prihantono, Peran Bank Dan Pegadaian Syariah Dalam Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Rumah Tangga, Jurnal Khatulistiwa-Journal Of Islamic Studies Volume 4 Nomor 1 Mei 2018

(28)

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian akan tetapi dalam perspektif bisnis syariah dan juga sama-sama menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Agusandi Pratama membahas tentang Aktualisasi Peran Pegadaian Dalam Pengembangan Usaha Menurut Perspektif Bisnis Syariah (Studi Kasus pada Usaha Pedagang Kaki Lima di Watampone, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.

g. Penelitian yang di lakukan oleh Hidayani dalam jurnal yang berjudul

“Peran Pegadaian Syariah Sebagai Solusi Di Tengah Pandemic Covid-19 Pada Masyarakat Indonesia”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa pegadaian Syariah sangat bermanfaat, dibandingkan dengan Lembaga Keuangan non bank lainnya yang mana merupakan suatu solusi bagi masyarakat di tengah pandemic covid-19 karena dapat membantu dan mempermudah memenuhi kebutuhan masyarakat yang bersifat konsumtif, dan juga menguntungkan bagi masyarakat disamping itu masyarakat merasa tidak dirugikan karena berdasarkan suka sama suka dan tidak merasa terdzolimi pada saat menggadaikan barang.16

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian syariah dan sama-sama menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian

16 Hidayani, “Peran Pegadaian Syariah Sebagai Solusi Di Tengah Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Indonesia” Stit Al- Qur, Ittifaqiah Ogan, and Ilir Sumatera, 2, No. 01. 2020

(29)

yang dilakukan oleh Hidayani membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Sebagai Solusi Di Tengah Pandemic Covid-19 Pada Masyarakat Indonesia, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.

h. Penelitian yang di lakukan oleh Tulasmi dan Titania Mukti dalam Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam yang berjudul “Peran Pegadaian Syariah dalam Literasi Keuangan Syariah”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa pegadaian syariah memiliki peran penting untuk menyalurkan literasi keuangan bagi setiap nasabahnya. Dengan pengetahuan yang cukup masyarakat akan terhindar dari goncangan keuangan dan Pegadaian syariah juga memiliki regulasi yang berkekuatan hukum yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 31/POJK.05/2016 tentang usaha pegadaian.17

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian syariah dan sama-sama menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Titania Mukti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah dalam Literasi Keuangan Syariah, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.

i. Penelitian yang di lakukan oleh Ahmad Taufiki pada tahun 2019, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, yang berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Pegadaian Syariah Di Kota Probolinggot”. Dalam penelitian

17 Tulasmi dan Titania Mukti, Peran Pegadaian Syariah dalam Literasi Keuangan Syariah

“Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam , 6( 02 ), 2020

(30)

ini di ketahui bahwa perkembangan pegadaian selama tiga tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang sangat pesat yakni terjadi peningkatan jumlah barang yang digadaikan yakni 1619, 54% selama tahun 2017 hingga 2019. Kenaikan yang signifikan sesuai dengan penilaian persepsi dan pelayanan yang baik terhadap pegadaian syariah di Rantau Prapat.18

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian syariah. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Ismandianto membahas tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Pegadaian Syariah Di Kota Probolinggo dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

j. Penelitian yang di lakukan oleh Mayang Rosana dalam Jurnal yang berjudul “Eksistensi Pegadaian Syariah Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah”. Dalam penelitian ini di ketahui bahwa Pegadaian Syariah punya peranan yang besar dalam kehidupan masyarakat, khususnya untuk golongan menengah ke bawah. Dengan keterbatasan modal yang dirasakan oleh pedagang kecil, sangat diharapkan adanya akses serta terjangkaunya kredit finansial dengan jumlah yang relatif terjangkau, syarat dan prosedur yang mudah, dan tepat waktu. Disinilah keberadaan Pegadaian Syariah merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh kebutuhan dana dan pembiayaan dalam

18 Ahmad Taufiki, Persepsi Masyarakat Terhadap Pegadaian Syariah Di Kota Probolinggo, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Binis Islam 2019

(31)

mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian, terutama perekonomian UMKM.19

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang pegadaian syariah dan juga sama menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mayang Rosana membahas tentang Eksistensi Pegadaian Syariah Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah, sedangkan peneliti membahas tentang Peran Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat.

Tabel 2.1

Tabel Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu No Nama dan

Tahun Judul Persamaan Perbedaan

1

Lora Sartika, 2021

Peran Pegadaian Syariah Menghadapi Masalah Sosial Ekonomi Saat Pandemi Covid-19

Sama-sama membahas tentang pegadaian syariah dan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

Perbedaan dalam penelitian ini adalah lebih fokus pada menghadapi Masalah Sosial, sedangkan penelitian sekarang lebih ke

meningkatkan ekonomi masyarakat

2

Indah 2019 Peran Pegadaian Cab. Makassar Dalam

Meningkatkan Ekonomi Ummat Di

Sama-sama menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah di Objek penelitiannya

19 Mayang Rosana, Eksistensi Pegadaian Syariah Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Usaha Mikro Kecil Menengah, AHKAM, Volume 7, Nomor 1, Juli 2019

(32)

Kab. Makassar

3

Nurhidayah, 2018

Peran Produk Pegadaian Syariah Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Sidrap

sama-sama menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah lebih fokus pada Produk Pegadaian Syariah, sedangkan penelitian sekarang lebih ke

meningkatkan ekonomi

4

Ritanita, 2018

Peran Produk- Produk Pegadaian Syariah Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Para Nasabah

Sama-sama membahas tentang pegadaian syariah.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah Metode penelitiannya menggunakan penelitian lapangan (Field Research)

5

Prihantono, 2018

Peran Bank Dan Pegadaian Syariah Dalam Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Rumah Tangga

Sama-sama Membahas tentang pegadaian syariah

Perbedaan dalam penelitian ini adalah peran pegadaian syariah di padu dengan peran bank.

6

Agusandi, 2020

Aktualisasi Peran Pegadaian Dalam

Pengembangan Usaha

Menurut Perspektif Bisnis Syariah (Studi Kasus pada Usaha Pedagang Kaki Lima di

Watampone)

Sama-sama menggunakan jenis penelitian kualitatif.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah lebih fokus pada Aktualisasi Peran Pegadaian sedangkan penelitian sekarang lebih fokus ke meningkatkan ekonomi

(33)

masyarakat

7

Hidayani, 2020

Peran Pegadaian Syariah

Sebagai Solusi Di Tengah Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Indonesia

sama-sama menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah lebih fokus pada Solusi Di Tengah Pandemic Covid-19, sedangkan penelitian sekarang lebih ke

meningkatkan ekonomi masyarakat

8

Tulasmi dan Titania Mukti, 2020

Peran Pegadaian Syariah dalam Literasi Keuangan Syariah

sama-sama menggunakan pendekatan penelitian secara kualitatif.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah lbih fokus pada Literasi Keuangan Syariah, sedangkan penelitian sekarang lebih ke

meningkatkan ekonomi masyarakat

9

Ismandianto, 2019

Persepsi Masyarakat Terhadap Pegadaian Syariah Di Kota Rantau Prapat

Sama-sama membahas tentang pegadaian syariah.

Perbedaan dalam penelitian ini adalah

menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, sedangkan penelitian sekarang menggunakan penelitian kualitatif

(34)

10

Mayang Rosana, 2019

Eksistensi Pegadaian Syariah Dalam Upaya

Peningkatan Ekonomi Usaha Mikro Kecil

Menengah

Sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif.

Perbedaan dalampenelitian ini adalah lebih fokus pada Eksistensi Pegadaian Syariah, sedangkan penelitian sekarang lebih ke

meningkatkan ekonomi masyarakat Sumber: Data diolah oleh peneliti, Tahun 2022

Dari beberapa jenis penelitian yang telah dipaparkan di atas, terdapat persamaan dan perbedaan penelitian dengan penelitian yang telah dilakukan dan penelitian yang akan dilakukan penulis. Untuk persamaannya, dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama membahas tentang Peran Pegadaian Syariah dan menggunakan metode penelitian kualitatif. Sedangkan perbedaannya yaitu tentang bahasan pada peran Pegadaian Syariah, pada penelitian terdahulu membahas peran pegadaian syariah menghadapi masalah sosial, produk- produk pegadaian syariah, aktualisasi peran pegadaian dalam pengembangan usaha, peran pegadaian dalam meningkatkan literasi keuangan syariah. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti membahas tentang Peran pegadaian syariah dalam meningkatkan Ekonomi masyarakat.

(35)

B. Kajian Teori 1. Peran

Peran berarti sesuatu yang dimainkan atau dijalanka.20 Peran disefinisikan sebagai sebuah aktivitas yang diperankan atau dimainkan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan atau status sosial dalam organisasi. Peran menurut terminology adalah seperangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh yang berkedudukan dimasyarakat. Dalam bahasa inggris peran disebut “role” yang definisinya adalah “person‟s task or duty in undertaking”. Artinya “tugas atau kewajiban seseorang dalam suatu usaha atau pekerjaan”. Peran diartikan sebagai perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Sedangkan peranan merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang dalam suatu peristiwa.21

Peran adalah aktivitas yang dijalankan seseorang atau suatu lembaga/organisasi. Peran yang harus dijalankan oleh suatu lembaga/organisasi biasanya diatur dalam suatu ketetapan yang merupakan fungsi dari lembaga tersebut. Peran itu ada dua macam yaitu peran yang diharapkan (expected role) dan peran yang dilakukan (actual role). Dalam melaksanakan peran yang diembannya, terdapat faktor pendukung dan penghambat.

20 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat, (Jakarta,: PT Garamedia Pustaka Utama, 2014). Hlm 56

21 Syamsir, Torang. Organisasi & Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya & Perubahan Organisasi), (Bandung: Alfabeta) 2014

(36)

Pengertian lain dari peran adalah sebagaimana dikemukakan oleh J.R dan Allen. V.L yang dikutip oleh Miftah Thoha dalam bukunya kepemimpinan manajemen bahwa peran adalah “suatu rangkaian yang teratur yang ditimbulkan karena suatu jabatan”.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kecenderungan untuk hidup berkelompok. Dalam kehidupan berkelompok tadi akan terjadi interaksi antara anggota masyarakat. Tumbuhnya interaksi diantara mereka ada saling ketergantungan. Dalam kehidupan bermasyarakat itu muncullah apa yang dinamakan peran.

Berdasarkan pengertian diatas maka penulis melihat bahwa dalam peran terdapat unsur individu sebagai subyek yang melakukan peranan tertentu. Selain itu, dalam peran terdapat pula adanya status atau kedudukan seseorang dalam suatu masyarakat, artinya jika seseorang memiliki kedudukan (status) maka yang bersangkutan menjalankan peran tertentu pula. Dengan demikian antara peran dan kedudukan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

2. Pegadaian Syariah

Pegadaian (pawnshop) adalah salah satu bentuk lembaga keuangan bukan bank yang diperuntukkan bagi masyarakat luas berpenghasilan menengah kebawah yang membutuhkan dana dalam waktu segera. Dana ini digunakan untuk membiayai kebutuhan tertentu terutama yang sangat mendesak, misalnya biaya pendidikan anak pada awal tahun pelajaran, biaya pulang mengunjungi

(37)

keluarga yang terkena musibah, biaya pengobatan anggota keluarga yang sakit, dan biaya menghadapi lebaran idul fitri.22

Transaksi hukum gadai dalam fikih Islam disebut ar-rahn.

Ar-rahn adalah suatu jenis perjanjian untuk menahan suatu barang sebagai tanggungan utang.23 Dalam bahasa Arab disebut rahn yang menurut bahasa berarti tetap, kekal, dan jaminan. Sedangkan dalam hukum positif Indonesia disebut dengan barang jaminan, agunan, dan rungguhan. Dalam islam rahn merupakan sarana tolong menolong bagi umat Islam, tanpa adanya imbalan jasa.24

Gadai (ar-rahn) adalah membahas salah satu harta milik peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang di tahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai.25

Upaya Perum Pegadaian untuk mendirikan Pegadaian Syariah di Indonesia baru mulai menemukan titik terang pada tahun 2000-an ketika produk gadai (rahn) mulai diperkenalkan oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI). Namun dalam perjalanannya produk gadai ini tidak mengalami perkembangan karena fasilitas pembiayaannya kurang mendapatkan perhatian dari masyarakat dan sarana pendukung lainnya

22 Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta: Prenada media Group, 2015), 171.

23 Zainuddin Ali, Hukum Gadai Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2016), 1.

24 Muh. Baihaqi, Fiqih Muamalah Kontemporer, (Mataram: IAIN Mataram, 2016), 100.

25 Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah. (cet 1; Jakarta: Gema Insani 2001), 128.

(38)

belum optimal, seperti kurangnya sumber daya penaksir, alat untuk menaksir, teknologi informatika dan gudang penyimpanan barang jaminan.

Dengan adanya kerjasama antara perusahaan umum (Perum) Pegadaian dengan BMI, maka Pegadaian Syariah di Indonesia baru dapat diwujudkan secara resmi pada bulan Januari tahun 2003 yang pertama kali dibuka adalah Kantor Cabang Syariah Dewi Sartika Jakarta. Kantor cabang ini menjadi salah satu unit layanan gadai Syariah yang dilaksanakan oleh Perum Pegadaian di samping unit layanan konvensional.26

Gadai syariah merupakan produk jasa gadai (rahn) yang diklaim dilaksanakan sesuai dengan syariah, sebagai koreksi terhadap gadai konvensional yang haram karena memungut bunga (riba). Gadai syariah berkembang pasca keluarnya Fatwa DSN MUI No.25/DSN- MUI/III/2002 tentang rahn, Fatwa DSN MUI No.26/DSN- MUI/III/2002 tentang rahn emas, dan Fatwa DSN MUI No.68/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn tasjily. Sejak itu marak berbagai jasa gadai syariah, baik di Pegadaian Syariah maupun di berbagai bank Syariah.27 Landasan ini kemudian diperkuat dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 25/DSNMUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002 yang menyatakan bahwa pinjaman dengan menggadaikan

26 Sasli Rais, Pegadaian Syariah: Konsep dan Sistem Operasional (Suatu Kajian Kontemporer), (Jakarta: UI-Press, 2008), 92

27 Muhammad, Lembaga Perekonomian Islam Perspektif Hukum, Teori, dan Aplikasi, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2017), 276.

(39)

barang sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn diperbolehkan dengan beberapa ketentuan yang terdapat dalam fatwa tersebut.

Dasar hukum rahn adalah Al Qur’an, khususnya surat Al–

Baqarah ayat 282 yang mengajarkan agar perjanjian hutang piutang itu diperkuat dengan catatan dan saksi–saksi, serta ayat 283 yang membolehkan meminta jaminan barang atas hutang.



















































































































































































































































































(40)



















































Artinya :

282. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan.

jika kamu lakukan (yang demikian), maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah;

Allah mengajarmu; dan Allah maha mengetahui segala sesuatu.

283. Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang menyembunyikannya, maka

(41)

sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.28

Dasar hukum lainnya adalah Sunnah Rasul, khususnya yang meriwayatkan Nabi Muhammad SAW Pernah membeli makanan dari seorang Yahudi dengan harga yang diutang dengan jaminan berupa baju besinya.29

Diriwayatkan oleh Bukhari dari Aisyah r.a., berkata :

ُهَّللا َيِضَر َةَشِئاَع ْنَع ِدَوْسَْلْا ْنَع َميِهاَرْ بِإ ْنَع ِشَمْعَْلْا ْنَع ٌريِرَج اَنَ ثَّدَح ُةَبْيَ تُ ق اَنَ ثَّدَح َمَّلَسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص ِهَّللا ُلوُسَر ىَرَ تْشا ْتَلاَق اَهْ نَع ُهَعْرِد ُهَنَهَرَو اًماَعَط ٍّيِدوُهَ ي ْنِم

Artinya :

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah. Ia berkata : Telah bercerita kepada kami Jarir, dari al-A’masy, dari Ibrahim, dari al- Aswad, dari Aisyah ra, ia berkata : Rasulullah Saw pernah membeli makanan dari seorang Yahudi (Abu Syahm) dan menggadaikan baju perangnya kepada Yahudi tersebut”.

Dasar hukum berikutnya adalah Ijma’ ulama atas hukum mubah (boleh) perjanjian gadai. Selanjutnya yang menyangkut segi-segi teknis, seperti ketentuan tentang siapa yang harus menanggung biaya pemeliharaan selama marhun berada ditangan murtahin, tata cara penentuan biayanya, dan sebagainya, adalah merupakan ijtihad yang dilakukan para fukaha.30

28 Q.S al-Baqarah 2:282-283

29 Sayid Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid 12, (PT. Al – Ma’rif, Bandung, 1988),140

30 Karnaen A. Perwataatmadja, Konsep, Operasionalisasi, dan Prospek Pegadaian Syariah di Indonesia, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Desember 1999, 25

(42)

3. Kesejahteraan

a. Pengertian Kesejahteraan

Pengertian kesejahteraan menurut kamus bahasa Indonesia berasal dari kata sejahtera yang mempunyai makna aman, sentosa, makmur, dan selamat (terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran, dan sebagainya). Kata sejahtera mengandung pengertian dari bahasa sansekerta “catera” yang berarti payung. Dalam konteks kesejahteraan, “catera” adalah orang yang sejahtera, yakni orang yang dalam hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan, ketakutan, ataukekhawatiran sehingga hidupnya aman dan tentram, baik lahir maupun batin.

Kesejahteraan merupakan sejumlah kepuasan yang yang diperoleh seseorang dari hasil mengkonsumsi pendapatan yang diterima, namun tingkatan dari kesejahteraan itu sendiri merupakan sesuatu yang bersifat relative karena tergantung dari besarnya kepuasan yang diperoleh dari hasil mengkonsumsi pendapatan tersebut. Keterkaitan antara konsep kesejahteraan dan konsep kebutuhan adalah dengan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka seseorang sudah dinilai sejahtera , karena tingkat kebutuhan tersebut secara tidak langsung sejalan dengan indikator kesejahteraan.

(43)

b. Indikator Kesejahteraan

Terdapat beberapa indikator kesejahteraan di antaranya adalah 1.

adanya kenaikan penghasilan secara kuantitatif, 2. adanya kesehatan keluarga yang lebih baik secara kualitatif, dan 3. adanya investasi ekonomis keluarga berupa tabungan. Di Indonesia kesejahteraan sosial sering dipandang sebagai tujuan atau kondisi kehidupan yang sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan pokok manusia.

Meskipun tidak ada suatu batasan substansi yang tegas tantang kesejahteraan, namun tingkat kesejahteraan mencakup pangan, pendidikan, kesehatan, dan seringkali diperluas kepada perlindungan social lainya seperti kesempatan kerja, perlindungan hari tua, keterbebasan dari kemiskinan, dan sebagainya. Indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ada sepuluh, yaitu umur, jumlah tangungan, pendapatan, konsumsi atau pengeluaran kelaurga, keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal, kesehatan anggota keluarga, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan, kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan dan kemudahan mendapatkan fasilitas.

c. Hal-hal yang meningkatkan Kesejahteraan

1) Meningkatkan ketahanan budaya dan sosial masyarakat berdasarkan nilai luhur dari budaya lokal.

2) Menata kehidupan masyarakat menjadi tertib, taat hukum, aman, dan harmonis.

(44)

3) Mengembangkan kreativitas masyarakat di dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

4) Menciptakan program untuk mewujudkan masyarakat yang sadar terhadap pola hidup sehat, kesehatan, gizi, dan kebersihan, baik dari sisi jasmani serta rohani.

4. Ekonomi Masyarakat a. Pengertian Ekonomi

Dalam konteks permasalahan sederhana, ekonomi rakyat merupakan strategi “bertahan hidup” yang dikembangkan oleh penduduk masyarakat miskin, baik dikota maupun desa. 31 Meningkatkan kesejahteraan, ekonomi merupakan kegiatan dalam pemberdayaan di masyarakat. Ekonomi dapat diartikan sebagai upaya dalam mengelola rumah tangga. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui tiga kegiatan uatama yaitu:

produksi, distribusi, dan konsumsi. Pemenuhan hidup dengan kendala terbatasnya sumber daya, erat kaitannya dengan upaya meningkatka kemakmuran dan kesejahteraan.32

Produksi, distribusi dan konsumsi, merupakan rangkaian kegiatan yang berlangsung secara terus menerus dan sering disebut sebagai proses yang berkesinambungan. Proses ini berjalan secara alamiah sejalan dengan perkembangan masyarakat dibidang sosial, ekonomi, budaya dan politik. Secara ekonomi, proses alamiah

31 Mubyarto, Ekonomi Rakyat dan Program IDT, (Yogyakarta: Adtya Media, 1996), 4

32 Gunawan Sumodiningrat, Membangun Perekonomian Rakyat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), 24

(45)

yaitu bahwa yang menhasilkan (produksi) harus dinikmati (konsumsi), dan sebaliknya yang menikmati harus yang menghasilkan.33

Meningkatkan Ekonomi Masyarakat merupakan upaya merelokasikan aktivitas ekonomi dalam masyarakat agar dapat mendapatkan keuntungan bagi masyarakat dan untuk merevitalisasi masyarakat serta untuk memperbaiki kualitas kehidupan.34

Maka dengan demikian yang dimaksud dengan pengembangan ekonomi masyarakat adalah upaya atau metode dalam menjalankan aktivitas ekonomi guna pemenuhan kebutuhan masyarakat secara individu dan kelompok demi terciptanya kesejahteraan masyarakat. Strategi efektif dalam merealisasikan pengembangan ekonomi masyarakat adalah dengan cara memberdayakan masyarakat melalui pemberian penguatan, kemampuan, pengetahuan dalam mengelola asset yang ada di dalam masyarakat agar tercapainya kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggi.

b. Proses Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Didalam konsep pengembangan masyarakat terkandung kata pemberdayaan (empowering) yaitu upaya untuk membuat masyarakat berdaya. Pemberdayaan menjadi prinsip utama dalam

33 Ibid, 25

34 Jim ife Frank Tesoriere, Alternatif Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi :Community Development, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2008), 423.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal-hal yang diuraikan dalam penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama , yang selama ini dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

(2004) menyimpulkan bahwa sistem tanam jajar legowo memiliki beberapakelebihan yaitu sinar matahari dapat dimanfaatkan lebih banyak untuk fotosintesis serta pemupukan dan

Dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa ternyata masih banyak remaja di Desa Padang, Grobogan yang belum dapat mengelola privasi dengan baik sehingga

Dari hasil analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan pemangkasan buah dan aplikasi pupuk hayati menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berat buah per tanaman sedangkan

Tema hasil jangka panjang program KKS-Pengabdian ini adalah keberdayaan masyarakat melalui sentuhan ilmu dan teknologi pada komoditas ikan untuk menggerakkan

8% Dalam sistem hidrolik yang ,ertugas se,agai pemindah oli dari tangki ke sistem dan se,agai pengu,ah energi mekanis menjadi energi hidrolik  adalah1.. a% Tangki hidrolik   ,%

Hasil dari seluruh laporan perguruan tinggi penerima program 1000 Sarjana akan di rangkum dan dianalisis oleh Lazismu Pusat sebagai bahan evaluasi dan pengembangan