commit to user
PERBEDAAN PENGARUH ANTARA DEKSAMETASON DAN
KETOROLAK TERHADAP AGREGASI TROMBOSIT
TESIS
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Magister Kesehatan
Program Studi Kedokteran Keluarga
Minat Utama : Ilmu Biomedik
Oleh :
Teopilus Mulia Purba
S 501008064
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :
1. Tesis yang berjudul : ”Perbedaan Pengaruh Antara Deksametason dan Ketorolak Terhadap Agregasi Trombosit” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perudang-undangan (Permendiknas No 17, tahun 2010).
2. Publikasi atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya satu semester (enam bulan sejak pengesahan Tesis) saya tidak melakukan publikasi dari sebagian atau keseluruhan Tesis ini, maka Prodi Kedokteran Keluarga UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan Prodi Kedokteran Keluarga UNS. Apabila saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Surakarta, Januari 2015
commit to user
v
ABSTRACT
Teopilus Mulia Purba, S 501008064, 2014. The Effect of Difference Between Dexamethasone And Ketorolac On Trombocytes Agregation. Supervisor I: Prof Bisma Murti, dr. MPH., Msc., Ph.D. Supervisor II: Purwoko, dr. Sp.An, KAKV,KAO. Anesthesiology and Intensive Therapy, Faculty of Medicine, Graduate Program, Master of Family Medicine, Sebelas Maret University Surakarta.
Background: Arachidonic acid is formed from cell injury or tissue that triggers
prostaglandin inflammation mediator, prostasicline and leucotryen. Dexamethasone blocks phospholipase A2 enzyme activity so that arachidonic acid is not formed, then arachidonic metabolism is going through cyclooxygenase pathway (prostaglandin, tromboxane A2, prostacycline) and lipoxygenase (leucotryne) are not occured. Ketorolac blocks cyclooxygenase, therefore prostaglandin, tromboxane A2, prostacycline are not formed, while arachidonic metabolism on lipoxygenase still occurs. Tromboxane A2 is trombocytes potent agonist. The blockade of trombocytes aggregation passes through tromboxane A2 synthesis blockade mechanism.
Purpose: To calculate difference of trombocytes aggregation on the administration of
dexamethasone compares to administration of ketorolac and to analyze the differences.
Methods: This research is clinical trial with randomized controlled trial double blind
design on patients who have elective surgeries as research subjects. Research groups are divided into two groups: the K1 group, which administered dexamethasone 5 mg IV one hour before incision, consists of 15 patients and K2 which is a group that administered ketorolac 30 mg IV one hour before incision, which consists of 15 patients. The examination of trombocytes aggregation was done with 10 cc vein blood samples before the treatment and one hour after incision and the examination is using agregometer device with ADP 2 µM, 5 µM, and 10 µM.
Result: The administration of ketorolac 30 mg IV 1 hour after incision produced
thrombocytes aggregation which was lower than dexamethasone 5 mg IV, using ADP as trombocytes aggregation inductor, and that difference is statistically significant. With ADP 2µM, it has differences which is statistically almost significant (mean difference= -8,91; P=0.073),with ADP 5µM, it has difference which is statistically significant (mean difference= -15.38; P=0.017), and with ADP 10µM, it has difference which is statistically significant (mean difference=-14.91; P=0.053).
Conclusion: The administration of ketorolac 30mg IV can lower trombocytes
aggregation by producing mean trombocytes aggregation level which is lower than the administration of dexamethasone 5 mg IV. Ketorolac 30 mg IV is significantly lowers the trombocytes aggregation which is higher than dexamethasone one hour after the administration.
commit to user
ABSTRAK
Teopilus Mulia Purba, S 501008064. 2014. Perbedaan Pengaruh Antara Deksametason Dan Ketorolak Terhadap Agregasi Trombosit. Pembimbing I : Prof. Bhisma Murti, dr. MPH.,MSc.,Ph.D. Pembimbing II : Purwoko, dr. Sp.An,KAKV,KAO. Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran, Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Latar Belakang : Terbentuknya senyawa asam arakhidonat dari kerusakan sel atau jaringan memicu terbentuknya mediator inflamasi prostaglandin, prostasiklin dan leukotrien. Deksametason menghambat aktivitas enzim fosfolipase A2 sehingga senyawa arakhidonat tidak terbentuk, selanjutnya metabolisme arakhidonat melalui jalur
cyclooxygenase (prostaglandin, tromboksan A2, prostasiklin) dan lipoxygenase
(leukotrien) tidak terjadi. Ketorolak menghambat aktivitas enzim cyclooxygenase
sehingga prostaglandin, tromboksan A2, prostasiklin tidak terbentuk, sementara metabolisme asam arakhidonat pada jalur lipoxygenase tetap terjadi. Tromboksan A2 merupakan agonis trombosit poten. Penghambatan agregasi trombosit melalui mekanisme penghambatan sintesis tromboksan A2.
Tujuan : Menghitung perbedaan agregasi trombosit pada pemberian deksametason dibandingkan dengan pemberian ketorolak dan menganalisis perbedaan tersebut.
Metode : Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized Controlled Trial Double Blind pada pasien yang menjalani operasi elektif sebagai subyek penelitian. Kelompok penelitian dibagi menjadi dua yaitu kelompok K1, merupakan kelompok yang diberikan deksametason 5 mg IV 1 jam sebelum insisi, terdiri dari 15 pasien dan K2 merupakan kelompok yang diberikan ketorolak 30 mg IV 1 jam sebelum insisi, terdiri dari 15 pasien. Pemeriksaan agregasi trombosit dilakukan dengan pengambilan darah vena sebanyak 10 cc sebelum perlakuan dan 1 jam paska insisi dan pemeriksaan agregasi trombosit menggunakan alat agregometer dengan induktor ADP 2
μM, 5 μM, dan 10μM.
Hasil : Pemberian ketorolak 30 mg IV 1 jam paska insisi menghasilkan kadar agregasi trombosit yang lebih rendah daripada deksametason 5 mg IV, dengan menggunakan berbagai kadar ADP sebagai induktor agregasi trombosit, dan perbedaan tersebut secara statistik signifikan. Dengan ADP 2μM didapatkan perbedaan secara statistik mendekati signifikan (beda mean= -8,91; P=0.073), dengan ADP 5 μM didapatkan perbedaan secara statistik signifikan (beda mean= -15,38; P=0.017), dan dengan ADP 10 μM didapatkan perbedaan secara statistik signifikan (beda mean= -14,91; P=0.053).
Kesimpulan : Pemberian ketorolak 30 mg IV dapat menurunkan agregasi trombosit dengan menghasilkan rata-rata kadar agregasi trombosit yang lebih rendah dari pemberian deksametason 5 mg IV. Ketorolak 30 mg IV secara signifikan menurunkan agregasi trombosit lebih besar daripada deksametason setelah pemberian 1 jam paska insisi.
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN Yang Maha Esa atas berkat, kasih dan anugerah yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul “Perbedaan Pengaruh Antara Deksametason Dan Ketorolak
Terhadap Agregasi Trombosit”.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati ijinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian tesis ini.
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret yang telah memberi kesempatan pendidikan dan bekerja pada penulis.
2. Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan, Sp.PD-KR, FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran UNS yang telah memberi kesempatan pendidikan dan bekerja pada penulis.
3. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir., MS, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, yang telah memberi kesempatan pendidikan dan bekerja pada penulis.
commit to user
5. Dr. dr. Hari Wujoso, Sp.F., MM, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga yang telah memberi kesempatan pendidikan dan bekerja pada penulis.
6. dr. M.H. Sudjito, Sp.An., KNA, selaku Kepala Program Studi Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi, atas kesediannya meluangkan waktu serta masukan yang diberikan selama membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
7. Prof. Bhisma Murti, dr.,MPH.,MSc.,Ph.D., selaku pembimbing I, atas segala bimbingan, perhatian dan kesediaannya meluangkan waktu serta masukan yang diberikan selama membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
8. dr. Purwoko, Sp.An., KAKV., KAO., selaku Pembimbing II, atas segala bimbingan, perhatian dan kesediaannya meluangkan waktu serta masukan yang diberikan selama membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
9. dr. Marthunus Judin, Sp.An, KAP., selaku Kepala Bagian SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr Moewardi atas segala bimbingan, perhatian dan kesediaannya meluangkan waktu serta masukan yang diberikan selama membimbing penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. 10. dr. Sugeng Budi Santosa, Sp.An, KMN., selaku pengajar yang memberi
commit to user
ix
11. dr. RTH Supraptomo, Sp.An, selaku pengajar yang memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi.
12. dr. Eko Setijanto, Msi., Med., Sp.An., KIC., selaku pengajar yang memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi.
13. dr. Heri Dwi Purnomo, M.kes., Sp.An, selaku pengajar yang memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi.
14. dr. Ardana Tri Arianto, Msi., Med., Sp.An, selaku pengajar yang memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi.
15. dr. Bambang N Putro, M.kes., Sp.An., Perf., selaku pengajar yang memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi.
16. dr. M. Husni Thamrin, M.kes., Sp.An, selaku pengajar yang memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi.
17. dr. Fitri, Sp.An, selaku pengajar yang memberi kesempatan penulis untuk menimba ilmu di SMF Anestesi dan Terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi.
commit to user
kakak dan adik keluarga besar Purba yang tetap setia dalam doa memberi dukungan pada penulis.
19. Istri terbaik yang diberikan Tuhan, dr. Esther C.V. Kuncoronita untuk dukungan doa, semangat, kasih, kesetiaan, dan kesabaran selama penulis menyelesaikan pendidikan Anestesiologi dan Terapi Intensif di FK UNS/RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
20. Anak-anakku tersayang, Trifena Dorothea Imanuel Purba, David Harvey Imanuel Purba, untuk doa, semangat, tawa serta canda yang selalu menjadi dorongan semangat bagi penulis dalam menjalani pendidikan.
21. Teman Angkatan Juli 2010, dr. Abd Latif, M.Kes.,Sp.An, dr. Yugo Irianto, dr. Joni Santoso, dr. Diah Kurniawati, dr. Arif Rahman (Alm), dr. Daniel Arwan Iljas, dr.Zaenal Abidin, dr. Aminuddin Efendi, dr. dedi S, akhirnya kita dapat menyelesaikan pendidikan ini dengan baik.
22. Rekan residen Anestesi dan terapi Intensif FK UNS/RSUD Dr. Moewardi untuk semua dukungan dan bantuan yang diberikan, Tuhan memberkati kalian semua
commit to user
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS ... iv
commit to user
d. Adhesi dan agregasi ... 9
e. Faktor yang mempengaruhi agregasi ... 11
commit to user
xiii
H. ALUR PENELITIAN ... 31
I. JALANNYA PENELITIAN ... 32
J. ALAT DAN BAHAN ... 33
K. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ... 34
L. PENGOLAHAN DATA ... 37
M. JADWAL KEGIATAN ... 38
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. DESKRISPSI DATA PENELITAN. ... 39
B. ANALISIS DATA PENELITIAN. ... 41
C. PEMBAHASAN ... 47
D. KETERBATASAN PENELITIAN ... 49
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. KESIMPULAN ... 51
B. SARAN. ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
Lampiran 1. Ethical Clearance ... 56
Lampiran 2. Penjelasan Penelitian ... 57
Lampiran 3. Informed Consent ... 58
commit to user
Tabel 4.5. Perbedaan Agregasi Trombosit Sebelum Diberi Perlakuan ... 43
Tabel 4.6. Perbedaan Agregasi Trombosit Setelah Diberi Perlakuan ... 44
Tabel 4.7. Hasil Analisis Regresi Linier Ganda Tentang Perbedaan Pemberian Deksametason dan Ketorolak Terhadap Agregasi Trombosit Dengan Mengontrol Kadar Agregasi Trombosit Sebelum Perlakuan dan Menggunakan ADP2μM Sebagai Induktor Agregasi Trombosit. ... 45
Tabel 4.8. Hasil Analisis Regresi Linier Ganda Tentang Perbedaan Pemberian Deksametason dan Ketorolak Terhadap Agregasi Trombosit Dengan Mengontrol Kadar Agregasi Trombosit Sebelum Perlakuan dan Menggunakan ADP5μM Sebagai Induktor Agregasi Trombosit. ... 45
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema aktivasi trombosit ... 11
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penghambatan oleh Deksametason ... 24
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penghambatan oleh Ketorolak ... 25
commit to user
DAFTAR SINGKATAN
ADP Adenosine Diphosphate
PDGF Platelet-Derived Growth Factor
PIP2 Phosphatidilositol 4,5-biphosphate
IP3 Inositol 1,4,5-triphosphate
PGG2 Prostaglandin G2
PGH2 Prostaglandin H2
TxA2 Tromboksan A2
cAMP Cyclic Adenosine Monophosphate PGI2 Prostaglandin I2
vWF Von Willebrand Factor
ATP Adenosine Triphosphate
GP Ib Glycoprotein Ib
NO Nitric Oxide
cGMP Cyclic Guanosine Monophosphate
TAT Tes Agregasi Trombosit
PRP Platelet Rich Plasma
PPP Platelet Poor Plasma
COX Cycloxygenase
commit to user
xvii
PAF Platelet Activating Factor
DDAVP 1-Deamino 8-D Arginin Vasopresin
ALT Alanine Aminotransferase
SGPT Serum Glutamic Pyruvic Transaminase
AST Aspartate Aminotransferase
SGOT Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase