commit to user
JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA
EFEKTIVITAS MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN
PENGUASAAN KOSAKATA PADA ANAK TUNARUNGU
SLB B YRTRW SURAKARTA
Nama : Danik Lia Istiqomah
NIM : K5112015
Email : danikliaistiqomah@student.uns.ac.id
No. HP : 085743924305
Pembimbing : 1. Dr. Abdul Salim, M.Kes
2. Erma Kumala Sari, S.Psi., M.Psi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
1
EFEKTIVITAS MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN
PENGUASAAN KOSAKATA PADA ANAK TUNARUNGU
SLB B YRTRW SURAKARTA
Danik Lia Istiqomah, Abdul Salim, dan Erma Kumala Sari
Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
danikliaistiqomah@student.uns.ac.id
ABSTRAK
Danik Lia Istiqomah. K5112015. EFEKTIVITAS MIND MAPPING
DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA PADA ANAK TUNARUNGU SLB B YRTRW SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas mind mapping dalam meningkatkan penguasaan kosakata pada anak tunarungu kelas V B SLB-B YRTRW Surakarta tahun 2015/2016.
Penelitian ini menggunakan penelitian pre eksperimen dengan desain eksperimental one group pretest-posttes. Jumlah sampel yang digunakan berjumlah 8 anak tunarungu kelas V B SLB-B YRTRW Surakarta tahun 2015/2016. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes obyektif. Penelitian ini menggunakan teknik non parametric yaitu analisis tes ranking bertanda wilcoxon sign rank test.
Hasil analisis data diperoleh nilai Z hitung = -2.521 dengan Asymp.Sig (2-tailed) = 0. 012. Hasil analisis deskriptif diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 3.70, sedangkan nilai rata-rata posttest meningkat hingga 7.72, maka nilai pretest<posttest sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan
bahwa Mind Mapping efektif dalam meningkatkan penguasaan kosakata anak
tunarungu kelas 5B SLB-B YRTRW Surakarta tahun 2015/2016.
commit to user
2
THE EFFECTIVENESS OF MIND MAPPING TO IMPROVE
MASTERY VOCABULARY OF CHILDREN WITH HEARING IMPAIRMENT
IN SLB-B YRTRW SURAKARTA
Danik Lia Istiqomah, Abdul Salim, dan Erma Kumala Sari
Pendidikan Luar Biasa, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
danikliaistiqomah@student.uns.ac.id
ABSTRACT
Danik Lia Istiqomah. K5112015. THE EFFECTIVENESS OF MIND
MAPPING TO IMPROVE MASTERY VOCABULARY OF CHILDREN WITH
HEARING IMPAIRMENT IN SLB-B YRTRW SURAKARTA. Skripsi, Surakarta:
Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. June 2016. This research purpose is to find out the effectiveness of Mind Mapping to improve mastery vocabulary of children with hearing impairment in fifth B grade of SLB-B YRTRW Surakarta year 2015/2016
This research is pre experimental research with one group pretest-posttest design. Samples of this research are 8 children with hearing impairment in fifth B grade of SLB-B YRTRW Surakarta year 2015/2016. Data collection technique used in this research is objective description test. This study uses a non-parametric technique with wilcoxon sign rank test.
Results of data analysis obtained were value of Z count = -2521 with Asymp.Sig (2-tailed) = 0. 012. Descriptive analysis obtained an average pretest score of 3.70, while the average posttest score increased to 7.72, the pretest score is lower than posttest score so that Ho is refused and Ha is accepted. Based on these results, we can conclude that Mind Mapping is effective to improve mastery vocabulary of children with hearing impairment in fifth B grade of SLB-B YRTRW Surakarta year 2015/2016
.
commit to user
3 PENDAHULUAN
Mendapat pendidikan yang sama
merupakan hak setiap individu yang
menempati suatu negara tanpa
terkecuali pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini
sejalan dengan yang dijelaskan dalam
UU No. 20 Tahun 2003 pasal 5 ayat 2
tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menyatakan bahwa, “Warga
negara yang memiliki kelainan fisik,
emosional, mental, intelektual dan/atau
sosial berhak memperoleh pendidikan
khusus”.
Anak tunarungu merupakan
salah satu anak berkebutuhan khusus
yang mengalami hambatan dalam
komunikasi. Menurut Haenudin (2013:
56) bahwa anak tunarungu merupakan
seseorang yang mengalami kekurangan
atau kehilangan kemampuan
mendengar baik sebagian atau
seluruhnya yang diakibatkan karena
tidak berfungsinya sebagian ataun
seluruh alat pendengaran sehingga ia
tidak dapat menggunakan alat
pendengarannya dalam kehidupan
sehari-hari yang membawa dampak
dalam kehidupan secara komplek.
Secara umum anak tunarungu
dapat diartikan sebagai anak yang
mengalami gangguan pendengaran dan
secara fisik tidak berbeda dengan anak
pada umumnya. Anak tunarungu akan
terlihat ketunarunguannya ketika
mereka melakukan komunikasi.
Gangguan mendengar yang
dialami anak tunarungu mengakibatkan
terhambatnya kemampuan
berkomunikasi. Kesulitan dalam
komunikasi mengakibatkan anak
tunarungu mengalami kesulitan dalam
mengembangkan kemampuan
intelektualnya. Menurut Haenudin
(2013: 55) bahwa rendahnya prestasi
belajar anak tunarungu bukan berasal
dari kemampuan intelektual yang
rendah, tetapi pada umumnya
disebabkan oleh intelegensinya yang
tidak mendapat kesempatan untuk
berkembang secara optimal.
Komunikasi sangat
berhubungan erat dengan keterampilan
bahasa, selain itu komunikasi berperan
penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tunarungu mengalami hambatan dalam
commit to user
4 berdampak pada kemampuan lain.
Khususnya dalam kemampuan bahasa,
karena bahasa bagi manusia
mempunyai peranan penting dalam
menempuh kehidupannya, antara lain
untuk mengembangkan diri,
menyesuaikan diri, dan kontak sosial
dalam proses belajarnya. Padahal pada
dasarnya tingkat intelegensi anak
tunarungu sama dengan anak normal.
Untuk mengembangkan kemampuan
intelektual seseorang haruslah memiliki
kemampuan untuk memperoleh
informasi yakni komunikasi yang baik.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI edisi 4 hlm. 721)
bahwa, “Komunikasi merupakan
pengiriman dan penerimaan pesan atau
berita antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami, hubungan; kontak”. Selain
itu, seseorang dapat dikatakan sebagai
orang yang terampil dalam komunikasi
apabila memiliki penguasaan
perbendaharaan kata yang luas.
Menurut Tarigan (2011: 2)
bahwa, “Kualitas keterampilan
berbahasa seseorang bergantung kepada
kuantitas dan kualitas kosakata yang
dimilikinya. Semakin kaya kosakata
yang kita miliki, semakin besar pula
kemungkinan kita terampil berbahasa”.
Dengan demikian, mereka yang
memiliki sedikit kosakata akan
mengalami hambatan dalam
mengungkapkan ide atau gagasan
maupun bahasa. Terbatasnya
kepemilikan perbendaharaan kosakata
merupakan hambatan utama anak
tunarungu. Akibat dari terbatasnya
kosakata yang dimiliki anak tunarungu,
tidak sedikit anak tunarungu
menggunakan bahasa isyarat dalam
berkomunikasi tanpa memahami
kosakata yang dikomunikasikan.
Anak tunarungu kelas V B SLB
B YRTRW memiliki hambatan dalam
kemampuan berkomunikasi, hal ini
mengakibatkan tidak sedikit dari
mereka dalam berkomunikasi
menggunakan bahasa isyarat. Pada
akhirnya, mereka hanya mengerti
bahasa isyarat namun tidak dapat
memahami kosakata yang diisyaratkan.
Kasus ini sering terjadi, sehingga anak
tunarungu akan mengalami kesulitan
dalam meningkatkan kosakata yang
commit to user
5 komunikasinya. Selain itu, berdasarkan
hasil observasi di kelas pada saat
pembelajaran bahwa beberapa siswa
kelas V B mengalami kesulitan dalam
hal perbendaharaan kata. Misalnya
pada saat penyampaian materi dengan
tema Hewan Peliharaanku, dimana saat
diperlihatkan gambar mereka dapat
mengisyaratkan namun tidak tahu nama
hewan tersebut. Dalam kasus seperti
ini, kegiatan pembelajaran bagi anak
tunarungu diharapkan menggunakan
metode pembelajaran kreatif, yang
dapat menarik minat belajar dan
mampu meningkatkan kemampuan
intelektual anak tunarungu berkembang
khususnya dalam meningkatkan
penguasaan kosakata.
Salah satu metode pembelajaran
yang dapat diterapkan pada
pembelajaran yang dapat diterapkan
pada pembelajaran bagi anak tunarungu
yaitu metode Mind Mapping. Menurut
Buzan dalam (Caroline, 2009: 3)
bahwa, “Mind Mapping adalah cara
termudah untuk menempatkan
informasi ke dalam otak dan
mengambil informasi keluar dari otak
dengan mencatat secara kreati, efektif
dan sederhana”. Gambar-gambar yang
bebas didesain sesuai dengan selera
anak serta bentuknya yang unik akan
menyeimbangkan kerja kedua otak
anak, sehingga keseimbangan kerja
otak inilah yang akan menyebabkan
rasa menyenangkan pada anak saat
mereka belajar.
Berdasarkan identifikasi
masalah dan pembatasan masalah maka
dapat dirumuskan masalah “Apakah
mind mapping efektif dalam
meningkatkan penguasaan kosakata
pada anak tunarungu kelas V B SLB B
YRTRW Surakarta tahun 2015/2016?”
Tujuan dalam penelitian adalah
mengetahui efektivitas mind mapping
dalam meningkatkan penguasaan
kosakata pada anak tunarungu kelas V
B di SLB B YRTRW Surakarta tahun
2015/2016.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SLB
B YRTRW Surakarta yang beralamatdi
Jl. Gumunggung RT. 01 RW. II Kel.
Gilingan Kec. Banjarsari Surakarta.
Waktu yang digunakan untuk penelitian
commit to user
6 Januari 2016 sampai dengan Juni 2016.
Desain penelitian yang digunakan
yakni desain pre-eksperimental.
Menurut Sugiyono (2013: 109),
dikatakan pre-eksperimental design,
karena desain ini belum merupakan
eksperimen sungguh-sungguh selain itu
masih masih terdapat variabel luar yang
ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
variabel dependen. Bentuk
pra-eksperimental design dalam penelitian
ini adalah one group pretest-posttest
design. Suryabrata (2010: 100)
menyatakan bahwa dalam rancangan
pra eksperimental bentuk one group
pretest-posttest design pertama-tama
dilakukan pengukuran, lalu dikenakan
perlakuan untuk jangka waktu tertentu,
kemudian dilakukan pengukuran untuk
kedua kalinya. Penelitian ini
menggunakan bentuk one-group
pretest-posttest design karena menurut
Aduyansyah (2012) bahwa desain satu
kelompok ini merupakan desain yang
banyak digunakan. Seringkali peneliti
dalam kehidupan sehari-hari tidak
mempunyai kuasa atau sangat sulit
untuk membentuk kelompok-kelompok
penelitian dan melakukan randomisasi.
Penelitian ini diawali dengan
pretest 1 kali, kemudian diberi
perlakuaan (treatment) dengan mind
mapping selama 3 kali pertemuan dan
diakhiri dengan posttest 1 kali
pertemuan.
Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah mind mapping. Variabel
terikat berupa kemampuan penguasaan
kosakata anak. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa
tunarungu kelas V B SLB B YRTRW
Surakarta. Sampel yang diambil adalah
seluruh populasi kelas V B SLB B
YRTRW Surakarta yang berjumlah 8
siswa. Teknik sampel yang digunakan
adalah sampling jenuh. Teknik
pengumpulan data menggunakan tes.
Menurut Widoyoko (2012: 50) bahwa
tes merupakan salah satu alat untuk
melakukan pengukuran yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik
suatu objek.
Tes dalam penelitian ini berupa
tes uraian objektif berjumlah 10
nomor. Tes dilakukan sebanyak dua
kali yaitu pretest dan posttest. Maka
dari itu, penelitian ini menggunakan
commit to user
7
Widoyoko (2012: 143) bahwa
instrument yang berbentuk tes untuk
mengukur hasil belajar. Untuk
menyusun instrument tes yang
mempunyai validitas isi, maka
instrument harus disusun berdasarkan
materi pelajaran yang telah dipelajari
siswa atau kompetensi yang
dikembangkan dalam kegiatan
pembelajaran dalam kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan validitas
dalam penelitian dalam penelitian yang
digunakan adalah validitas isi melalui
pendapat professional (professional
judgement) maka reliabilitas yang
digunakan adalah reliabilitas hasil
rating (interrater reliability) merupakan
perbandingan pendapat professional
maka reliabilitas hasil rating (interater
reliability) merupakan perbandingan
pendapat professional terhadap
instrument yang digunakan berdasarkan
judgement.
Teknik analisis data
menggunkan statistic non parametric
analisis tes rangking bertanda
(wilcoxon sign rank test). Penelitian ini
menggunakan one group
pretest-posttest design yaitu sekelompok
subjek yang dikenai perlakuan dalam
jangka waktu tertentu, pengukuran
dilakukan sebelum dan sesudah
perlakuan yang diukur dari perbedaan
antara pengukuran awal O1 dan
perlakuan akhir O2
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini diolah
menggunakan statistic non parametric
analisis tes rangkang bertanda
(wilcoxon sign rank test) SPSS versi
23. Alasan menggunakan analisa
tersebut karena disesuaikan dengan
jenis eksperimen data. Dari perolehan
nila9 dan analisis data maka dapat
diketahui efektivitas mind mapping
dalam meningkatkan penguasaan
kosakata berbagai jenis hewan
berdasarkan tempat hidup pada anak
tunarungu kelas V B SLB B YRTRW
Surakarta. Berikut data kemampuan
commit to user
8 Tabel 1. Nilai Siswa Sebelum
Perlakuan (pretest)
Berdasarkan data nilai pretest di
atas dapat diketahui nilai rat-rata
(mean), skor tertinggi, skor terendah,
simpangan baku dan standar deviasi:
Tabel 2. Deskriptif Statistik
Nilai Pretest
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
Nilai Pretest
Dari perhitungan data nilai
pretest siswa di atas dapat disajikan
dalam bentuk histogram sebagai
berikut:
Histogram 1. Nilai Pretest
Berikut ini deskripsi data nilai,
penguasaan kosakata berbagai jenis
hewan berdasarkan tempat hidup pada
anak tunarungu setelah diberikan
perlakuan berupa penggunaan mind
commit to user
9 Tabel 4. Nilai Siswa setelah
Perlakuan (posttest)
Tabel 5. Deskriptif Statistik
Nilai Posttest
Tabel 6. Distribusi Frekuensi
Nilai Posttest
Dari perhitungan data nilai
posttest dapat disajikan dalam bentuk
histogram sebagai berikut:
Histogram 2. Nilai Posttest
Berikut penjabaran hasil olah
data yang diperoleh dari hasil output
SPSS versi 23. Dalam penelitian ini
menggunakan kepercayaan kebenaran
perhitungan sebesar 95 % yaitu α =
0,05 % atau 0,05. Selain perhitungan di
atas proses selanjutnya adalah
menghitung rangking dari data nilai
pretest dan posttest.
Berdasarkan hasil statistic nilai
pretest dan posttest dari data yang telah
disajikan sebelumnya, maka diperoleh
nilai Zhitung = -2.521 dengan Asymp.
Sig. (2-tailed) = 0.012. Nilai
probabilitas dalam Zhitung kemudian
dibandingkan dengan probabilitas yang
commit to user
10
Dari perhitungan diperoleh,
tingkat probabilitas yang digunakan
0,05 yang berarti tingkat kebenaran
perhitungan sebesar 95% dan terdapat
perbedaan signifikan. Nilai p sebesar
0,012 yang lebih kecil dari probablitas
sebesar 0,05 menunjukkan bahwa
hipotesis peneliti yang berbunyi “mind
mapping efektif dalam meningkatkan
penguasaan kosakata pada anak
tunarungu kelas V B di SLB B
YRTRW Surakarta tahun 2015/2016”.
Mind mapping efektif dalam
meningkatkan penguasaan kosakata
anak tnarungu. Mind mapping
merupakan cara maupun metode yang
efektif dan efisien untuk memasukkan,
menyimpan, mengeluarkan dan
menempatkan informasi dari atau ke
otak dengan mencatat secara kreatif,
efektif, dan sederhana. Pembelajaran
menggunakan mind mapping dilakukan
seelah pelaksanaan pretest. Saat
pelaksanaan pretest terlihat anak
tunarungu mengalami kesulitan saat
menjawab soal uraian objektif yang
dibuktikan dengan nilai hasil pretest
yang rendah.
Memasuki praktik selanjutnya
yakni pembelajaran menggunakan mind
mapping (treatment) yang diberikan
kepada seluruh siswa kelas VB.
Melalui pembelajaran menggunakan
mind mapping di kelas siswa dapat
dengan bebas mengungkapkan
pendapat berdasarkan pengetahuannya,
Karena dengan mind mapping yang
dibantu dengan gambar anak dapat
secara langsung berpikir berdasarkan
apa yang dilihat atau diketahui anak.
Pernyataan ini sejalan dengan
pendapat Windura (2013: 12) bahwa
cara kerja pikiran manusia (secara
alami) adalah memancar dari satu titik
pikiran ke berbagai asosiasi pemikiran
yang lain, dan selalu menyebar kembali
dengan tidak terbatas, atau diistilahkan
dengan Radiant Thinking. Ketika
peneliti menjelaskan materi
menggunakan mind mapping tampak
terlihat siswa aktif mengungkapkan
pendapatnya mengenai hewan
berdasarkan tempat hidup dengan
bantuan gambar. Langkah-langkah
pembelajaran menggunakan mind
mapping yaitu sebelum anak
commit to user
11 dahulu peneliti menjelaskan mengenai
konsep. Sangat diperlukan menjelaskan
mengenai konsep terlebih dulu pada
anak tunarungu hal ini supaya anak
tunarungu paham kosakata yang
dikuasainya sehingga meningkatkan
penguasaan kosakatanya. Hal ini karena
pengembangan kosakata juga
merupakan pengembangan konseptual
(Tarigan, 2011: 3).
Waktu pembelajaran peneliti
menjelaskan mengenai konsep hewan
yang kegiatannya di darat, air, udara,
air dan darat. Selain menjelaskan
mengenai konsep hewan yang yang
kegiatannya di darat, air, udara, air dan
darat, peneliti juga menjelaskan
mengenai hewan yang dapat dipelihara
dan sebaiknya tidak dipelihara di
lingkungan sekitar rumah. Mengingat
materi kelas V yang berhubungan
dengan jenis hewan yaitu mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) dengan tema Hewan
Peliharaanku. Oleh karena itu, penting
untuk menjelaskan mengenai konsep
hewan yang dapat dipelihara dan
sebaiknya tidak dipelihara di
lingkungan sekitar rumah terlebih
dahulu. Pernyataan tersebut sebagai
cara untuk membantu permasalahan
anak tunarungu yang dimana anak
tunarungu mengalami hambatan dalam
mengartikan kata-kata yang bersifat
abstrak (Haenudin, 2013: 81).
Ketika anak tunarungu
menyebutkan berbagai jenis hewan
melalui mind mapping dapat diketahui
bahwa anak tunarungu belum bisa
dalam menggolongkan jenis hewan
berdasarkan tempat hidup dan
pemahaman mengenai hewan yang
dapat dipelihara maupun yang
sebaiknya tidak dipelihara di
lingkungan sekitar rumah. Hal tersebut
mengakibatkan anak tunarungu
mengalami keterbatasan dalam
kosakata. Keterbatatasan dalam
kosakata juga diakibatkan karena anak
tunarungu mengalami kesulitan dalam
pemahaman kalimat yang panjang
sehingga pada saat pembelajaran di
kelas anak tunarungu akan meminta
supaya informasi diulang dan terlihat
memiliki masalah dalam menyimak
(Thompson, 2010: 106).
Melalui mind mapping materi
commit to user
12 dapat disederhanakan dengan cara
menghubungkan antara pusat pikiran
dapat berupa gabar atau kata kunci
(keyword) dengan cabang utama (Basic
Ordering Ideas). Perpaduan antara kata
kunci (keyword) dengan gambar akan
membuat anak untuk berpikir menyebar
dan ketika anak melihat gambar
tersebut maka akan terjelaskan ribuan
kata yang diwakili oleh kata kunci
(keyword) dan gambar tersebut. Dalam
pembelajaran dengan materi berbagai
jenis hewan berdasarkan tempat hidup
menggunakan mind mapping yang
dibantu dengan gambar dapat secara
langsung anak akan berpikir mengenai
jenis-jenis hewan berdasarkan
penggolongannya yakni darat, air,
udara, darat dan air.
Saat membuat mind mapping
disesuaikan dengan langkah-langkah
dalam membuat mind mapping yang
dikemukakan oleh Windura (2013: 32).
Adapun langkah-langkah membuat
mind mapping yaitu 1) dimulai dari
tengah kertas kosong yang diletakkan
mendatar 2) penentuan topic dapat
berupa gambar 3) membuat pusat mind
mapping 4) membuat cabang utama 5)
menghubungkan cabang utama,
cabang-cabang tingkat 6) menuliskan
kata kunci (keyword) 7) menambah
gambar untuk membantu dalam
berkreativitas. Membuat mind mapping
yang disesuaikan dengan
langkah-langkah membuat mind mapping , akan
lebih efektif dalam pemahaman materi
yang akan disampaikan. Pernyataan
tersebut sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Ahadini (2010) yang
berjudul Peningkatan Kemampuan
Membaca Pemahaman Bagi Anak
Tunarungu Kelas VI di SLB –
Karnamanohara Melalui Penerapan
Teknik Peta Pikir diperoleh hasil
penelitian bahwa mind mapping dapat
meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman bagi anak tunarungu.
Dalam penelitian tersebut
dibahas mengenai materi pemahaman
bacaan pendek dengan materi 5W +
1H, yang dimana dengan mind
mapping dibantu dengan gambar anak
tunarungu mampu memahami bacaan.
Dengan demikian, pembelajara mind
mapping sesuai dengan permasalahan
anak tunarungu kelas V B yang dimana
commit to user
13
keterbatasan penguasaan kosakata
materi berbagai jenis hewan
berdasarkan tempat hidup. Hal ini juga
diperkuat dengan penelitian yang
dilakukan oleh Amalia (2012) yang
berjudul Penggunaan Metode Mind
Mapping Dalam Meningkatkan
Kosakata Buah-Buahan Pada Anak
Tunarungu kelas D2 di SLB Budi Bakti
1 Kawali, hasil penelitian diperoleh
bahwa metode mind mapping dapat
meningkatkan penguasaan kosakata
buah-buahan anak tunarungu kelas D2.
Penelitian dengan desain Single
Subject Research (SSR) di atas
menggunakan subyek penelitian satu
orang anak, yang mengalami hambatan
dalam membedakan jenis buah yang
hampir sama. Misalnya buah berduri
dapat berupa sirsak, durian, dan
nangka. Buah yang berbentuk bulat
misalnya melon, semangka, dan labu.
Berdasarkan hasil analisis data yang
telah dilakukan, dan diperkuat dengan
beberapa teori serta penelitian yang
relevan dapat ditarik kesimpulan bahwa
mind mapping efektif dalam
meningkatkan penguasaan kosakata
pada anak tunarungu kelas V B SLB B
YRTRW Surakarta tahun 2015/2016.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa mind mapping
efektif dalam meningkatkan
penguasaan kosakata pada anak
tunarungu kelas V B SLB B YRTRW
Surakarta tahun 2015/2016.
Berdasarkan kesimpulan yang
telah diuraikan, maka peneliti
memberikan saran. Bagi guru,
diharapkan guru SLB dapat
mengoptimalkan penggunaan mind
mapping dalam meningkatkan
penguasaan kosakata berbagai jenis
hewan berdasarkan tempat hidup pada
anak tunarungu kelas V B SLB B
YRTRW Surakarta.
Bagi siswa, diharapkan siswa
tunarungu kelas V B SLB B YRTRW
Surakarta memaksimalkan penerapan
mind mapping dalam meningkatkan
penguasaan kosakata berbagai jenis
hewan berdasarkan tempat hidup.
Bagi peneliti lain, diharapkan
commit to user
14 penelitian lain mengenai mind mapping
dalam meningkatkan penguasaan
kosakata berbagai jenis hewan
berdasarkan tempat hidup pada anak
tunarungu dilakukan di sekolah lain
sehingga dapat memperkaya wawasan
bagi yang memerlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahadini. (2010). Peningkatan
Kemampuan Membaca
Pemahaman Bagi Anak
Tunarungu Kelas VI di SLB-B
Karnamanohara Melalui
Penerapan Teknik Peta Pikir. Skripsi pada PLB UNY
Amalia. (2012). Penggunaan Metode
Mind Mapping Dalam
Meningkatkan Kosakata Buah-buahan Pada Anak Tunarungu Kelas D2 di SLB Budi Bakti I Kawali. Skripsi pada PLB UPI
Caroline, Edward. (2009). Mind
Mapping untuk Anak Sehat dan Cerdas: Yogykarta.
Efendi. (2008). Pengantar
Psikopedagogik Anak
Berkelainan. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Haenudin. (2013). Pendidikan Anak
Berkebutuhan Khusus
Tunarungu. Jakarta Timur: PT. Luxima Metro Media.
Sugiyono. (2012). Metodologi
Penelitian Kuantitatif Kualitatif
dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suryabrata. (2010). Metodologi
Penelitian. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Tarigan, Henry Guntur. (1994).
Menulis sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa.
Bandungan: Angkasa
Thompson, Jenny. (2010). Memahami Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Erlangga Group.
Widoyoko. (2013). Teknik Penyusunan
Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Windura, Sutanto. (2013). 1ST Mind
Map Teknik Berpikir dan
Belajar Sesuai Cara Kerja
Alami Otak Jakarta: PT.