• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Kecedasan Emosi dan Kualitas Komunikasi dengan Kemandirian Pengambilan Keputusan pada Remaja yang memiliki Ibu sebagai Orang Tua Tunggal di SMP Negeri Delanggu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Kecedasan Emosi dan Kualitas Komunikasi dengan Kemandirian Pengambilan Keputusan pada Remaja yang memiliki Ibu sebagai Orang Tua Tunggal di SMP Negeri Delanggu."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak.

Keluarga merupakan pendidikan pertama bagi anak dalam berperilaku yang kemudian

dibawanya sebagai bekal dalam bergaul di masyarakat. Hal ini sesuai dengan penelitian

Melvin Kohn (Ihromi,1999) bahwa nilai yang dianut dalam keluarga akan mengarahkan

perkembangan anak selanjutnya.

Goode (Ihromi,1999) menyatakan akibat dari proses industrialisasi, sistem keluarga juga

telah berubah dari keluarga tradisional menjadi keluarga modern yang menganut keluarga

konjugal. Sistem keluarga konjugal menjadikan keluarga batih agak sama kedudukannya

yang mempengaruhi pola-pola pengambilan keputusan antara suami dan istri. Pada saat yang

sama, peran ayah telah berkembang, dan masyarakat sekarang mengakui pentingnya mereka

tidak hanya sebagai pencari nafkah, tetapi juga sebagai pengasuh.Demikian pula peran ibu

yang bergeser dari pengasuh menjadi penyokong ekonomi keluarga terutama di kota-kota

besar karena kesempatan wanita untuk berkarir menjadi luas. Hal ini berdampak pada proses

sosialisasi anak karena kurangnya ketersediaan ibu di masa sosialisasinya sehingga akan

berdampak pada kemandirian anak.

Menurut Desmita (2010) masa remaja adalah masa di mana terjadi peningkatan pengambilan

keputusan. Hasil penelitian Meg merker, MD (dalam Kristo, 2013) yang menyatakan bahwa

76% remaja putri dalam melakukan sesuatu dan mengambil keputusan dipengaruhi oleh ayah.

Pada saat ini menjadi orang tua tunggal, ibu lebih berperan dalam mengambil keputusannya

secara mandiri dibandingkan saat masih bersuami dan cenderung membentuk sikap

kemandirian kepada anak (Suryasoemirat, 2007). Tidak adanya figur ayah dalam keluarga

membuat anak kurang disiplin dan kurang memiliki kepercayaan diri. Ibu tunggal sering

(2)

Remaja yang memiliki ibu tunggal menyatakan bahwa hidup dengan satu orang tua

merupakan beban yang berat bagi remaja dan merasa memiliki beban psikologis untuk tidak

merepotkan keluarga yang lainnya. Hal ini disebakan pula karena keterbatasan orang tua

dalam mengawasi dan membimbing secara tidak langsung membuat anak lebih mandiri.

Namun pada kenyataan sekarang ini peran orang tua dalam memberikan kesempatan untuk

belajar mandiri belum sepenuhnya ada terutama kaum ibu. Berbeda dengan sikap ayah yang

cenderung memberikan pembelajaran mandiri pada usia dini.

Banyak hal yang mempengaruhi pengambilan keputusan baik secara internal maupun

eksternal. Salah satu faktor internal dalam mengambil sebuah keputusan adalah ciri-ciri

pribadi pengambil keputusan. Apabila masalahnya menyangkut pengambilan keputusan dan

tindakan, aspek perasaan sama pentingnya, dan sering kali lebih penting daripada nalar. Salah

satu faktor yang berpengaruh adalah kecerdasan emosi. Sumbangan kecerdasan emosional

terhadap kemandirian remaja dalam pengambilan keputusan sebesar 41,3% karena di

dalamnya terdapat aspek pengelolaan emosi yang tentunya berpengaruh bagi pengendalian

diri remaja yang berdampak pada kemandirian remaja dalam pengambilan keputusan

(Rustanto, 2002).

Selain kecerdasan emosi, komunikasi yang diterapkan pada keluarga merupakan elemen

penting dari penentu keputusan pada remaja. Kualitas komunikasi yang terjalin antara orang

tua dan anak merujuk pada aspek hubungan. Komunikasi dilakukan oleh keluarga untuk

memelihara hubungan baik sehingga anak dapat memahami apa yang diinginkan oleh

orangtuanya dan begitu pula sebaliknya.

Hal senada juga dinyatakan dalam penelitian Retnowati (2008) bahwa pola komunikasi

interaksi membentuk kemandirian anak dengan cara menumbuhkan rasa mampu pada diri

(3)

kepentingannya, melatih anak bertanggungjawab, dan melibatkan anak dalam mengerjakan

tugas-tugas di rumah.

Proses komunikasi interpersonal banyak digunakan antara orang tua tunggal dengan anak

remajanya dalam memberikan pendidikan kepribadian. Komunikasi pada orang tua tunggal

beberapa mengalami kemajuan namun ada pula yang mengalami kemunduran, hal ini

disebabkan orang tua tunggalterlalu sibuk mengurusi masalah finansial keluarga mereka saja

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan produktivitas adalah suatu tahap yang menentukan program peningkatan produktivitas , dengan adanya perencanaan yang baik maka... suatu perusahaan dapat menelusuri

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Bioavailabilitas Karotenoid Ekstrak Buah Merah (Pandanus Conoideus Lam.) pada Hati Dan Plasma Tikus adalah karya saya dengan arahan dari

Perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dari ke tiga penulis tersebut yaitu penelitian ini berjudul Hubungan Antara Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

[r]

17 GURU SISWA ADMIN 1 5 4 3 2 Proses Login Proses Kelola User Proses Kelola Kelas Proses Kelola Semester Proses Kelola Tahun Ajaran 6 Proses Kelola Mapel 7 Proses Kelola Nilai

[r]

Dengan menggunakan teknologi J2ME, PHP dan MySQL perangkat telekomunikasi mobile berupa ponsel dapat digunakan sebagai media alternatif untuk memperoleh informasi jadwal penerbangan

Paket Pekerjaan ini terbuka untuk Penyedia Jasa Konsultansi yang memenuhi persyaratan Kualifikasi Bidang Sipil Sub Jasa Nasehat/Pra-Desain dan Desain Enjinering Pekerjaan Teknik