• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PERANGKAT LUNAK UNTUK PENJADWALAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (STUDI KASUS :PERUSAHAAN ROKOK RIZKY B SIDOARJO).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PERANGKAT LUNAK UNTUK PENJADWALAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (STUDI KASUS :PERUSAHAAN ROKOK RIZKY B SIDOARJO)."

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(STUDI KASUS : PERUSAHAAN ROKOK RIZKY B SIDOARJ O)

SKRIPSI

Disusun oleh :

TUWIN FILLAH ANGGRAENI

NPM. 0834010131

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

"

VETERAN

"

J AWA TIMUR

SURABAYA

(2)

UNTUK PENJ ADWALAN PRODUKSI

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(STUDI KASUS : PERUSAHAAN ROKOK RIZKY B SIDOARJ O)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh :

TUWIN FILLAH ANGGRAENI

NPM. 0834010131

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

SURABAYA

(3)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PERANGKAT LUNAK

UNTUK PENJ ADWALAN PRODUKSI

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(STUDI KASUS : PERUSAHAAN ROKOK RIZKY B SIDOARJ O)

Disusun Oleh :

TUWIN FILLAH ANGGRAENI

NPM. 0834010131

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lisan Tahun Akademik 2011/2012

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Bar r y Nuqoba, S.Si, M.Kom Doddy Ridwandono, S.Kom

NPT. 38411 090 1551 NPT. 3 7805 07 0218 1

Mengetahui,

Ketua J ur usan Teknik Infor matika Fak ultas Tek nologi Industr i UPN ” Veter an” J awa Timur

(4)

UNTUK PENJ ADWALAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(STUDI KASUS : PERUSAHAAN ROKOK RIZKY B SIDOARJ O) Disusun Oleh :

TUWIN FILLAH ANGGRAENI

NPM. 0834010131

Telah diper tahankan di hadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi J ur usan Teknik Infor matika Fak ultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur Pada Tanggal 19 J uli 2012

Pembimbing : Tim Penguji :

1. 1.

Bar r y Nuqoba, S.Si, M.Kom Pr of. Dr . Ir . Sr i Redjeki, MT

NPT. 38411 090 1551 NIP. 19570314 198603 2 001

2. 2.

Doddy Ridwandono, S.Kom I Gede Susr ama Mas Diyasa, ST, M.Kom

NPT. 3 7805 07 0218 1 NPT. 3 7006 06 0210 1

3.

Achmad J unaidi, S.Kom NPT. 37811 040 1991 Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industr i

Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an” J awa Timur

(5)

PANITIA UJ IAN SKRIPSI / KOMPREHENSIF

J l. Raya Rungkut Madya G unung Anyar Telp. (031) 8706369 (Hunting). Fax. (031) 8706372 Sur abaya 60294

KETERANGAN REVISI Mahasiswa di bawah ini :

Nama : Tuwin Fillah Anggraeni NPM : 0834010131

Jurusan : Teknik Informatika

Telah mengerjakan revisi/ tidak ada revisi*) pra rencana (design) / skripsi ujian lisan, TA 2011/2012 dengan judul:

”DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PERANGKAT LUNAK

UNTUK PENJ ADWALAN PRODUKSI PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR (STUDI KASUS : PERUSAHAAN ROKOK RIZKY B SIDOARJ O)"

Surabaya, Juli 2012 Dosen Penguji yang memerintahkan revisi:

1) Prof. Dr. Ir. Sri Redjeki, MT NIP. 19570314 198603 2 001

2) I Gede Susrama Mas Diyasa, ST, M.Kom NPT. 3 7006 06 0210 1

3) Achmad Junaidi, S.Kom NPT. 37811 040 1991

(6)

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhhir, dengan judul “Desain dan Implementasi Sistem Per angkat Lunak untuk Penjadwalan Pr oduk si pada Per usahaan Manufaktur (Studi Kasus : Per usahaan Rokok Rizky B Sidoar jo)”. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah atas Nabi Muhammad SAW, para kerabat, serta pengikutnya hingga hari kiamat nanti.

Penyusunan Tugas Akhir merupakan sebagian upaya untuk memenuhi syarat kelulusan studi serta syarat untuk memperoleh gelar sarjana dari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan guna peneympurnaan dimasa mendatang.

Akhir kata, semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Surabaya, Juli 2012

(7)

Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak bimbingan dan pengarahan serta bantuan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Firza Prima Aditiawan, S.Kom., Selaku PIA Tugas Akhir Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Barry Nuqoba, S.Si. M.Kom. selaku dosen pembimbing utama pada proyek Tugas Akhir ini di UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah banyak memberikan banyak ide, petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta bersedia meluangkan waktu untuk membimbing dan membantu.

6. Bapak Doddy Ridwandono, S.Kom selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan masukan, dan bimbingan yang bermanfaat bagi Tugas Akhir ini. 7. Keluarga tercinta, terutama Mamaku tersayang, terima kasih atas semua doa,

(8)

8. Abangku, yang sudah memberi dukungan dan memberi nasehat yang berarti bagi penulis. Terimakasih banyak bang.

9. Tante Danik sekeluarga, terimakasih sudah banyak membantu keluarga penulis terutama pada saat jalannya Tugas Akhir ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan tante sekeluarga.

10.Keluarga di Pasuruan dan Probolinggo, terimakasih atas doanya.

11.Buat temen-temen 2008 khususnya Ika yang sudah membantu mencari tempat studi kasus. Tika (Bu Jalal) dan Vita yang sudah memberi pinjaman modem dan mau menolong, makasih banyak ya. Marie yang sudah bersedia memberi tumpangan ke Sidoarjo. Ike makasih atas pertolongannya. Kalian sangat membantu penulis. Semangat buat temen-temen yang lain.

(9)

Halaman

2.1 Gambaran Umum Perusahaan Rokok Rizky B Sidoarjo ... 7

(10)

2.2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 11

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 27

3.1 Analisis Sistem ... 27

3.3.2 Antarmuka Administrator ... 57

(11)

4.3 Implementasi Data ... 76

4.4 Implementasi Antarmuka ... 82

4.4.1 Antarmuka Login User ... 83

4.4.2 Antarmuka Administrator ... 83

4.4.3 Antarmuka Manajer ... 85

4.4.4 Antarmuka Supervisor ... 86

4.4.5 Antarmuka Pegawai ... 88

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... 90

5.1 Uji Coba Login User ... 90

5.2 Uji Coba Halaman Utama Adminstrator ... 90

5.3 Uji Coba Halaman Utama Manajer ... 96

5.4 Uji Coba Halaman Utama Supervisor ... 100

5.5 Uji Coba Halaman Utama Pegawai ... 103

BAB VI PENUTUP ... 105

6.1 Kesimpulan ... 105

(12)

DOSEN PEMBIMBING I : BARRY NUQOBA, S.Si, M.Kom. DOSEN PEMBIMBING II : DODDY RIDWANDONO, S.Kom. PENYUSUN : TUWIN FILLAH ANGGRAENI

ABSTRAK

Globalisasi dunia manufaktur menuntut Perusahaan Rokok Rizky B Sidoarjo untuk dapat mengelola informasi dengan baik, sehingga kebutuhan informasi masing-masing pihak yang berkepentingan dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat. Perkembangan teknologi informasi yang hingga saat ini terus berkembang dapat mengotomatisasi proses pengelolaan informasi dari mulai proses memasukkan informasi, menyimpan, dan memperbaruinya setiap saat sehingga setiap karyawan bisa mendapatkan informasi terbaru dan melakukan analisis dengan lebih mudah.

Dalam sistem informasi manufaktur ini, khususnya mencakup divisi produksi. Yang di mulai dari pembagian production task, pembuatan jadwal produksi, merespon production task, serta membuat jadwal pegawai. Dimana keluaran dari sistem informasi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dan up to date bagi berbagai pihak (manajer, supervisor, pegawai).

Dengan menyajikan proses implementasi yang tepat, maka sistem ini akan dapat menyediakan informasi yang lebih baik dan dapat membuat user untuk melakukan aktivitas yang lebih mudah, aman dan efisien. Untuk itu diperlukan rancangan terhadap sistem informasi ini.

Dalam merancang dan mengembangkan sistem informasi terdapat tiga metode yang sering digunakan, yaitu : metode trestruktur, metode rapid application development, metode berorientasi obyek. Pada sistem ini menggunakan metode beroientasi obyek, karena metode ini merupakan metode yang berfokus pada objek yang konsisten mulai tahap analisis, perancangan, dan implementasi sistem informasi.

(13)

1.1 Latar Belaka ng

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi. Sebagaimana perusahaan pada umumnya, dalam perusahaan manufaktur terdapat beberapa sub sistem, yaitu sub sistem penjualan, sub sistem pembelian, sub sistem produksi, dan lain-lain. Dari semua sub sistem tersebut, yang paling kompleks adalah sub sistem produksi. Hal tersebut karena pada perusahaan manufaktur terdapat proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

Sub sistem produksi merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan. Beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk perusahaan, lokasi perusahaan, letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para pegawai serta standar produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut.

(14)

lebih terencana. Aplikasi ini merupakan solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan prospeknya dalam jangka panjang.

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan tersebut akan dijadikan sebagai tema dari Tugas Akhir ini dengan judul “Desain dan Implementasi Sistem Perangkat Lunak untuk Penjadwalan Produksi pada Perusahaan Manufaktur (Studi Kasus : Perusahaan Rokok Rizky B Sidoarjo)”.

1.2 Per umusan Masalah

Pada Tugas Akhir ini terdapat suatu permasalahan yang bisa teridentifikasi, yaitu bagaimana merancang dan membuat sistem informasi untuk membantu kegiatan penjadwalan produksi pada perusahaan manufaktur supaya kegiatan proses produksi dapat berjalan sesuai rencana.

1.3 Tujuan

Terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Beberapa tujuan tersebut diantaranya, yaitu :

a. Membantu divisi produksi dalam pelaksanaan proses produksi yang bergantung pada penjadwalan yang terstruktur.

b. Mengatur pembagian tugas produksi kepada masing-masing pekerja supaya proses produksi berjalan dengan semestinya.

(15)

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah ini akan membatasi permasalahan-permasalahan yang akan dibahas pada pembuatan Tugas Akhir ini agar tidak menyimpang dari tujuan yang diharapkan. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah aplikasi ini hanya berfokus pada ruang lingkup divisi produksi untuk perusahaan manufaktur, yang mengatur proses penjadwalan produksi, penjadwalan pekerja, guna terciptanya suatu proses yang lebih terencana.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dari pembuatan Tugas Akhir ini, adalah sebagai berikut :

a. Data lebih terstruktur karena menggunakan sistem database yaitu SQL Server 2005.

b. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi produksi yang akurat dan terpercaya.

c. Membantu manajer dan supervisor dalam pembuatan jadwal produksi dan pengontrolan proses produksi sehari-hari.

1.6 Metodologi Penelitian

(16)

a. Studi literatur, yaitu dengan membaca buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan sistem informasi manufaktur khususnya pada divisi produksi dan perancangan sistem informasi.

b. Analisa kebutuhan, yaitu mengumpulkan kebutuhan secara lengkap baik dari penelitian lapangan secara langsung maupun dari berbagai sumber yang kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh aplikasi yang akan dibangun ini. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

c. Perancangan sistem, yaitu merancang atau mendesain sistem sesuai dengan hasil analisa kebutuhan, baik rancangan input, output maupun cara kerja sistem yang akan dirancang. Desain sistem dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

d. Implementasi, yaitu desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio 2005.

e. Pengujian, adapun pengujian baik secara unit maupun sistem. Pengujian unit, yaitu program yang dibangun akan langsung diuji baik secara unit. Pengujian sistem, yaitu penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).

1.7 Sistematika Penulisan

(17)

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang yang menjelaskan tentang ide pokok pembuatan aplikasi ini, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini.

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang uraian teoritis dan juga teori mengenai sistem informasi yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang hasil dari perancangan yang telah dibuat sebelumnya yaitu terdiri dari perancangan sistem, perancangan data, dan perancangan antarmuka.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi tentang implementasi dan pembahasan secara menyeluruh dari pembuatan aplikasi Tugas Akhir ini.

BAB V UJ I COBA DAN EVALUASI

(18)

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari keseluruhan isi dari laporan dan Tugas Akhir serta saran yang disampaikan penulis untuk pengembangan sistem demi kesempurnaan sistem yang lebih baik.

(19)

2.1 Gambar an Umum Per usahaan Rokok Rizky B Sidoar jo

Dalam lingkup ini akan dijelaskan sejarah dan struktur organisasi Perusahaan Rokok Rizky B Sidoarjo.

2.1.1 Sejar ah dan Lokasi Per usahaan

Berdirinya perusahaan ini berawal dari perusahaan Rizky A Pasuruan yang berdiri pada tahun 1993 tepatnya di desa Rembang Pasuruan. Home industri kecil dengan pegawai 10 orang dan memproduksi satu jenis rokok.

Perusahaan ini berjalan hanya satu tahun dan menghentikan produksinya akibat menurunnya tingkat penjualan yang disebabkan kurangnya kepercayaan dan selera konsumen terhadap rokok Rizky A, sehingga semakin hari semakin menurun omzet penjualan rokok tersebut. Menghadapi keadaan ini pimpinan perusahaan saat ini mengalami kesulitan dalam hal dana untuk memulihkan kembali usahanya. Sehingga untuk sementara waktu peursahaan berhenti memproduksi, tetapi pembayaran atas pajak bumi dan bangunan terus berjalan, meski perusahaan tersebut berhenti berproduksi.

(20)

dari pemerintah dengan surat ijin berdiri nomor NPWP 7.028,941.8-603. Perusahaan rokok Rizky B Sidoarjo saat ini terletak di Jalan Raya Pangkemiri RT.03 RW.03 Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Dengan pengalaman yang terbatas dan usaha yang keras dari Bapak Dulawi serta didukung dengan alat-alat yang sederhana, maka sedikit demi sedikit perusahaan ini berkembang ke arah yang lebih maju. Yang mulanya hanya memproduksi satu jenis rokok, sekarang menjadi empat jenis rokok. Ini menunjukkan permintaan pasar dari tahun ke tahun semakin meningkat sampai sekarang.

2.1.2 Bentuk Badan Huk um

Bentuk badan hukum perusahaan rokok Rizky B Sidoarjo berbentuk perusahaan perorangan denganizin perusahaan dari pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Sidoarjo No. 510/13-17/064/404.58/1995. Izin dari Departemen Perindustrian Dati II Sidoajo NPPBKC.0705.1.3064 pada 16 Juli 1995.

2.1.3 Str uktur Or ganisasi

(21)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perushaan Rokok Rizky B Sidoarjo.

Uraian tugas pada struktur organisasi gambar 2.1 akan dijelaskan hanya divisi produksi saja, yaitu manajer mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses produksi.

b. Menetapkan cara-cara yang paling efektif untuk proses produksi dalam hal membuat production task (pembagian tugas terhadap masing-masing supervisor).

c. Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi.

Manajer membawahi beberapa supervisor yang mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :

a. Membuat jadwal produksi sesuai dengan planned selesai. b. Membuat jadwal untuk para pegawai.

c. Mengawasi pelaksanaan kerja pegawai produksi.

(22)

e. Membuat laporan kepada manajer tentang hasil-hasil yang telah dicapai.

2.2 Konsep Dasar Sistem Infor masi

Mempersoalkan sistem sebenarnya bukan membahas sesuatu hal yang baru. Kalaupun ada sesuatu hal yang baru, sebenarnya sudah lama ada. Di nilai baru karena baru ditemukan dan baru diungkapkan serta baru diketahui oleh orang banyak.

2.2.1 Penger tian Sistem

Terdapat dua kelompok dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk bisa mencapai suatu tujuan tertentu.

(23)

2.2.2 Penger tian Infor masi

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah fakta atau kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang mempunyai arti sendiri. Informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang memiliki arti (Raymond McLeod, Jr. Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia, 1995). Sedangkan kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu :

a. Akurat : berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, akurat juga berarti harus mencerminkan maksudnya, harus akurat dari sumber sampai penerima informasi.

b. Tepat Waktu : informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah tidak berlalu tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan diadakannya pengambilan keputusan, bila keputusan terlambat maka akan berakibat fatal bagi organisasi/perusahaan. c. Relevan : yaitu informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda.

2.2.3 Penger tian Sistem Infor masi

Sistem informasi adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. (Raymond McLeod, Jr. Jilid 2 Edisi Tujuh, 1996).

(24)

bersifat eksternal untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai suatu tujuan.

2.2.4 Penger tian Sistem Infor masi Manufaktur

Kata Manufaktur berasal dari bahasa Latin manus dan factus yang berarti dibuat dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683.

Manufaktur, dalam arti yang paling luas adalah proses mengubah bahan baku menjadi produk. Sedangkan, secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service, dan customer service.

(25)

Gambar 2.2 Model Sistem Informasi Manufaktur

• Sistem Informasi Akuntansi : adalah mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasoknya.

Sub Sistem Industrial Engineering : yaitu merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Industrial Engineering dapat merupakan seorang anggota tim proyek yang mengembangkan sistem pengumpulan data dan tiap sub sistem output.

• Sub Sistem Intelijen Manufaktur : berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mngetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin.

(26)

• Sub Sistem Persediaan : tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata‐ rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain‐ lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory).

• Sub Sistem Kualitas : adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (process control), perawatan (maintenance), dan spesifikasi (specification) baik produk jadi maupun material.

(27)

2.3 UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma

object oriented.

UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. UML tidak hanya merupakan sebuah bahasa pemograman visual saja, namun juga dapat secara langsung dihubungkan ke berbagai bahasa pemograman, seperti JAVA, C++, Visual Basic, atau bahkan dihubungkan secara langsung ke dalam sebuah object oriented database.

UML terdiri atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut aspek atau sudut pandang tertentu. Diagram adalah yang menggambarkan permasalahan maupun solusi dari permasalahan suatu model. UML mempunyai 9 diagram, yaitu: Use Case Diagram, Class Diagram, Package Diagram, Sequence Diagram,

Collaboration Diagram, State Chart Diagram, Activity Diagram, Component dan

Deployment Diagram

(28)

2.3.1 Use Case Diagr am

Use case diagram menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh

suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Yang menjadi persoalan itu “apa yang dilakukan” bukan “bagaimana melakukannya”. Use case diagram dekat kaitannya dengan kejadian-kejadian. Kejadian (scenario) merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan sistem. Untuk lebih memperjelas lihat gambar 2.3 yang merupakan suatu peristiwa untuk sebuah klinik kesehatan di bawah ini :

Gambar 2.3 Contoh Use Case Diagram

2.3.2 Class Diagr am

Class diagram memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem

dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan mereka. Class diagram bersifat statis, yaitu “menggambarkan hubungan apa yang terjadi” bukan “apa yang terjadi jika mereka berhubungan”. Class diagram mempunyai 3 macam

relationship (hubungan), sebagai berikut :

Association : suatu hubungan antara bagian dari dua kelas. Terjadi

association antara dua kelas jika salah satu bagian dari kelas mengetahui

yang lainnya dalam melakukan suatu kegiatan. Di dalam diagram, sebuah

association adalah penghubung yang menghubungkan dua kelas.

Aggregation : suatu association dimana salah satu kelasnya merupakan

(29)

mencakup keseluruhan bagian. Sebagai contoh : OrderDetail merupakan kumpulan dari Order.

Generalization : suatu hubungan turunan dengan mengasumsikan satu

kelas merupakan suatu superClass (kelas super) dari kelas yang lain.

Generalization memiliki tingkatan yang berpusat pada superClass.

Contoh: Payment adalah superClass dari Cash, Check, dan Credit.

Untuk tambahan bahwa association mempunyai 2 titik. Salah satu titik bisa memiliki label untuk menjelaskan association tersebut. Contoh: OrderDetail adalah line Item untuk setiap permintaan.

Panah navigability (pengatur alur arah) dalam suatu association menggambarkan arah mana association dapat ditransfer atau disusun. Seperti dalam contoh : OrderDetail dapat disusun dari item-nya, namun tidak bisa sebaliknya. Panah ini juga menjelaskan siapa “memiliki” implementasi dari

association, dalam kasus ini OrderDetail memiliki Item. Association tanpa arah

panah merupakan bidirectional (bolak-balik).

Multiplicity dari suatu titik association adalah angka kemungkinan bagian

dari hubungan kelas dengan single instance (bagian) pada titik yang lain.

Multiplicity berupa single number (angka tunggal) atau range number (angka

batasan). Pada contoh, hanya bisa satu “customer” untuk setiap “order”, tapi satu “customer” hanya bisa memiliki beberapa “order”. Tabel 2.1 di bawah ini mengenai multiplicity yang sering digunakan :

Tabel 2.1 Multiplicity Class Diagram

Multiplicities Ar ti

(30)

sampai m bagian.

0..* or * Tak hingga pada jangkauan bagian (termasuk kosong). 1 Tepat satu bagian.

1..* Sedikitnya hanya satu bagian.

Setiap class diagram memiliki class (kelas), association, dan multiplicity. Sedangkan navigability (alur arah) dan role (kegiatan) merupakan optional (tidak diharuskan). Lihat pada gambar 2.4 :

Gambar 2.4 Contoh Class Diagram

2.3.3 Sequence Diagr am

Class diagram dan object diagram merupakan suatu gambaran model

statis. Namun ada juga yang bersifat dinamis, seperti Interaction diagram.

Sequence diagram merupakan salah satu interaction diagram yang

(31)

Obyek-obyek yang berkaitan dengan proses berjalannya operasi diurutkan dari kiri ke kanan berdasarkan waktu terjadinya dalam pesan yang terurut.

Gambar 2.5 dibawah ini adalah sequence diagram untuk pembuatan Hotel Reservation. Obyek yang mengawali urutan message adalah “aReservation Window”.

Gambar 2.5 Contoh Sequence Diagram.

2.3.4 Activity Diagr am

Pada dasarnya activity diagram sering digunakan oleh flowchart. Diagram ini berhubungan dengan state chart diagram. State chart diagram berfokus pada “obyek yang dalam suatu proses” (atau proses menjadi suatu obyek).

Activity diagram berfokus pada “aktifitas-aktifitas yang terjadi yang terkait

(32)

Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram

2.4 Visual Basic 2005 (VB 8.0)

(33)

- Edit and Continue. Fitur ini sebelumnya terdapat di dalam Visual Basic,

akan tetapi dihapus di dalam Visual Basic .NET. Dengan keberadaan fitur ini, para programmer dapat memodifikasi kode pada saat program dieksekusi dan melanjutkan proses eksekusi dengan kode yang telah dimodifikasi tersebut.

- Evaluasi ekspresi pada saat waktu desain.

- Munculnya Pseudo-Namespace "My", yang menyediakan :

§ Akses yang mudah terhadap beberapa area tertentu dari dalam .NET Framework yang tanpanya membutuhkan kode yang sangat signifikan. § Kelas-kelas yang dibuat secara dinamis (khususnya My.Forms). - Peningkatan yang dilakukan terhadap konverter source code dari Visual

Basic ke Visual Basic .NET.

- Penggunaan kata kunci (keyword) Using, yang menyederhanakan penggunaan objek-objek yang membutuhkan pola Dispose untuk membebaskan sumber daya yang sudah tidak terpakai.

- Just My Code, yang menyembunyikan kode reusable yang ditulis oleh alat

bantu Integrated Development Environment (IDE) Visual Studio .NET. - Pengikatan sumber data (Data Source Binding), yang mampu

mempermudah pengembangan aplikasi basis data berbasis client-server. - Bawaan .NET Framework 2.0 :

§ Generics.

§ Partial class, sebuah metode yang dapat digunakan untuk

(34)

khususnya ketika mengintegrasikan kode pengguna dengan kode yang dibuat secara otomatis.

§ Nullable Type.

- Komentar XML yang dapat diproses dengan menggunakan beberapa alat bantu seperti NDoc untuk membuat dokumentasi secara otomatis.

- Operator overloading.

- Dukungan terhadap tipe data bilangan bulat tak bertanda (unsigned

integer) yang umumnya digunakan di dalam bahasa lainnya.

Fungsi-fungsi yang tersebut di atas (khususnya My) ditujukan untuk memfokuskan Visual Basic .NET sebagai sebuah platform pengembangan aplikasi secara cepat dan "menjauhkannya" dari bahasa C#.

2.5 SQL (Structured Query Language)

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara

de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data

relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya. Dalam penggunaannya, perintah SQL dikategorikan menjadi tiga sub perintah, yaitu :

a. DDL (Data Definition Language), merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk membangun kerangka database. Ada tiga perintah yang termasuk dalam DDL, yaitu :

(35)

• ALTER : perintah ini digunakan untuk mengubah struktur tabel yang telah dibuat. Pekerjaannya mencakup mengganti nama tabel, menambah kolom, mengubah kolom, menghapus kolom, maupun memberikan atribut pada kolom.

• DROP : perintah ini digunakan untuk menghapus database dan tabel.

b. DML (Data Manipulation Language), merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk memanipulasi data dalam database yang telah terbuat. Perintah yang digunakan, diantaranya :

• INSERT : perintah ini digunakan untuk menyisipkan atau memasukkan data baru ke dalam tabel. Penggunaannya setelah database dan tabel selesai dibuat.

• SELECT : perintah ini digunakan untuk mengambil data atau menampilkan data dari satu tabel atau beberapa tabel dalam relasi. Data yang diambil dapat ditampilkan dalam layar prompt MySQL secara langsung maupun ditampilkan pada tampilan aplikasi.

• UPDATE : perintah ini digunakan untuk memperbaharui data lama menjadi data terkini. Jika memiliki data yang salah atau kurang Up

To Date dengan kondisi sekarang, maka dapat diubah isi datanya

dengan menggunakan perintah UPDATE.

(36)

dapat digagalkan, sehingga data yang telah hilang tidak dapat dikembalikan lagi.

c. DCL (Data Control Language), merupakan sub bahasa SQL yang digunakan untuk melakukan pengontrolan data dan server databasenya. Perintah DCL, diantaranya :

• GRAND : perintah ini digunakan untuk memberikan hak/izin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapus (DELETE), mengubah (UPDATE) dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya.

• REVOKE : perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator.

2.6 SQL Ser ver 2005

Pada dasarnya pengertian dari SQL Server itu sendiri adalah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relation. Bahasa ini secara

defacto adalah bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data

relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini dalam manajemen datanya. SQL server 2005 merupakan salah satu produk dari Relational Database Management System (RDBMS). SQL Server 2005 terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut :

a. Relational Database Engine : komponen utama atau jantung SQL Server

(37)

b. Analysis Services : basis dari solusi intelijen bisnis yang ampuh

(powerful), dan mendukung aplikasi-aplikasi OLAP (Online Analytical

Processing), serta data minning.

c. Data Transformation Service (DTS) : sebuah mesin untuk membuat solusi

ekspor dan impor data, serta untuk mentransformasi data ketika data tersebut ditransfer.

d. Notification Services : sebuah framework untuk solusi dimana pelanggan

akan dikirimi notifikasi ketika sebuah event muncul.

e. Reporting Services : service yang akan mengambil data dari SQL Server,

dan menghasilkan laporan-laporan.

f. Service Broker : sebuah mekanisme antrian yang akan menangani

komunikasi berbasis pesan diantara service.

g. Native HTTP Support : dukungan yang memungkinkan SQL server 2005

yang (jika diinstall pada Windows Server 2003) akan merespon request terhadap HTTP endpoint, sehingga memungkinkan pembangunan sebuah

web service untuk SQL Server tanpa menggunakan IIS.

h. SQL Server Agent : akan mengotomatiskan perawatan database dan

mengatur task, event dan alert.

i. .NET CLR (Common Language Runtime) : akan memungkinkan pembuatan solusi menggunakan managed code yang ditulis dalam salah satu bahasa .NET.

j. Replication : serangkaian teknologi untuk menjalin dan mendistribusikan

(38)

k. Full-Text Search : memungkinkan pengindeksan yang cepat dan flexible

(39)

3.1 Analisis Sistem

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisa dari sistem perangkat

lunak untuk divisi produksi. Dimana sistem ini nantinya akan dijadikan sebagai

aplikasi pendukung dalam memperlancar kegiatan proses produksi.

Pengguna aplikasi ini terdiri dari beberapa user, yaitu Manajer,

Supervisor, Pegawai, dan Administrator. Dimana tiap user memiliki peranan yang

berbeda-beda. Untuk manajer memiliki peranan yaitu, membuat production task

(pembagian tugas produksi kepada supervisor), melihat daftar para pegawai dan

supervisor, dan lain-lain. Untuk supervisor memiliki peranan yaitu, membuat

jadwal produksi dan membuat jadwal pegawai. Untuk pegawai memiliki peranan

yaitu, melihat jadwal kerja. Untuk administrator memiliki peranan yaitu

memanajemen semua data master dan merangkap sebagai operator yang memberi

absen kepada supervisor dan pegawai.

Karena pada studi kasus ini membutuhkan pekerja yang banyak. Maka aplikasi ini juga untuk mengatur penjadwalan pekerja, penjadwalan produksi, dan lain-lain agar proses produksi manufaktur menjadi lebih terencana.

3.2 Per a ncangan Pr oses

(40)

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan object oriented, maka model yang digunakan yaitu dengan UML (Unified Modelling Language). Sebelumnya akan dibuat perancangan workflow dan flowchart.

3.2.1 Per a ncangan Workflow

Workflow adalah fasilitas otomatisasi sebagian atau seluruhnya dari sebuah

proses bisnis. Dokumen, informasi, atau task akan diproses sesuai dengan aturan prosedural yang berlaku.

Pembuatan workflow digunakan untuk menggambarkan alur suatu sistem yang meliputi proses, decision, manual operation dan output dari proses.

Workflow dalam sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.1 yang menjelaskan

tentang manajer yang menerima order dari customer, lalu membuat production

task atau pembagian tugas terhadap masing-masing supervisor terpilih. Kemudian

supervisor akan membuat jadwal produksi sesuai order dan merespon production

task yang telah diberikan oleh manajer serta membuat jadwal pegawai untuk para

pegawai. Selanjutnya pegawai akan menyerahkan ID Card kepada admin /

(41)

Sistem Informasi Manufaktur – Divisi Produksi

Gambar 3.1 Workflow Sistem Manfuaktur – Penjadwalan Produksi

3.2.2 Flowchar t

(42)

Gambar 3.2 Flowchart Sistem Manfuaktur – Penjadwalan Produksi

Penjelasan : a. Start.

b. Manajer menerima order dari divisi marketing, kemudian membuat

production task yang terdiri dari jumlah produk yang akan diproduksi,

tanggal rencana mulai dan selesainya produksi, serta memilih atau menunjuk supervisor yang bersangkutan untuk bertanggung jawab terhadap production task tersebut.

c. Supervisor menerima production task yang telah dibuat oleh manajer, kemudian membuat jadwal produksi yang terdiri dari jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk melaksanakan production task, jumlah produk dan tanggal produksinya. Ketika supervisor membuat jadwal produksi untuk

production task yang bersangkutan, sudah otomatis merespon actual

production task tersebut (tanggal kenyataan mulai dan selesai).

d. Setelah supervisor membuat jadwal produksi dan merespon production

(43)

pegawai siapa saja untuk melaksanakan proses produksi sesuai dengan jadwal produksi yang telah dibuat sebelumnya.

e. Pegawai menerima jadwal kerja (jadwal produksi) dari supervisor dan mulai bekerja sesuai dengan jadwal.

f. Sebelum mulai bekerja, pegawai wajib absen terlebih dahulu kepada operator (admin).

g. End.

3.2.3 Use Case Diagr am

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Gambar 3.3 merupakan gambaran use case diagram dari sistem ini.

(44)

3.2.4 Activity Diagr am

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

Activity Diagr am Login

Gambar 3.4 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi user untuk melakukan login terlebih dahulu sebelum memasuki menu utama.

Buka aplikasi

Input username, password, & posisi

Aplikasi terbuka

Validasi

Menu utama Tidak lengkap

Lengkap

Sis tem Us er

Gambar 3.4 Activity Diagram Login

Activity Diagr am Manajemen Manajer

(45)

Buka form

Gambar 3.5 Activity Diagram Manajemen Manajer

Activity Diagr am Manajemen Super visor

Gambar 3.6 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi admin untuk memanajemen data supervisor.

Buka form

Gambar 3.6 Activity Diagram Manajemen Supervisor

Activity Diagr am Manajemen Pegawai

(46)

Buka form

Gambar 3.7 Activity Diagram Manajemen Pegawai

Activity Diagr am Manajemen Satuan

Gambar 3.8 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi admin untuk memanajemen data satuan yang digunakan untuk bahan

(47)

Activity Diagr am Manajemen Bahan Mentah

Gambar 3.9 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi admin untuk memanajemen data bahan mentah.

Buka form

Gambar 3.9 Activity Diagram Manajemen Bahan Mentah

Activity Diagr am Manajemen Pr oduk

Gambar 3.10 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi admin untuk mengisi data produk.

Buka form

Gambar 3.10 Activity Diagram Manajemen Produk

Activity Diagr am Manajemen Pr oses

(48)

Buka form

Gambar 3.11 Activity Diagram Manajemen Proses

Activity Diagr am Manajemen Shift Ker ja

Gambar 3.12 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi admin untuk mengisi data shift kerja.

Buka form

Ga mbar 3.12 Activity Diagram Manajemen Shift Kerja

Activity Diagr am Manajemen Komposisi

(49)

Buka form

Gambar 3.13 Activity Diagram Manajemen Komposisi

Activity Diagr am Manajemen Pr oses-Pr oduk

Gambar 3.14 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi admin untuk mengisi data proses & produk yang saling berkaitan.

Buka form

(50)

Activity Diagr am Absensi

Gambar 3.15 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi admin untuk memberi absen kepada pegawai. Jadi sebelum bekerja,

Gambar 3.15 Activity Diagram Absensi

Activity Diagr am Melihat Data Super visor

Gambar 3.16 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi manajer untuk melihat data para supervisor.

Buka form

Gambar 3.16 Activity Diagram Melihat Data Supervisor

Activity Diagr am Melihat Data Pegawai

(51)

Buka form

Gambar 3.17 Activity Diagram Melihat Data Pegawai

Activity Diagr am Membuat Production Task

Gambar 3.18 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi manajer untuk membuat production task.

Buka form

Ga mbar 3.18 Activity Diagram Membuat Production Task

Activity Diagr am Melihat Lapor an Pr oduksi

(52)

Input kata

Gambar 3.19 Activity Diagram Melihat Laporan Produksi

Activity Diagr am Melihat Kiner ja Pegawai

Gambar 3.20 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi manajer untuk melihat kinerja pegawai, apakah rajin atau tidak.

Buka form

Ga mbar 3.20 Activity Diagram Melihat Kinerja Pegawai

Activity Diagr am Melihat Komposisi

(53)

Buka form

Gambar 3.21 Activity Diagram Melihat Komposisi

Activity Diagr am Melihat Pr oses-Pr oduk

Gambar 3.22 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi supervisor untuk melihat suatu proses dari produk yang diproduksi.

Buka form

Gambar 3.22 Activity Diagram Melihat Proses-Produk

Activity Diagr am Membuat J adwal Pr oduk si

Gambar 3.23 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi supervisor untuk membuat jadwal produksi.

Buka form jadwal

(54)

Activity Diagr am Mer espon Production Task

Gambar 3.24 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi supervisor untuk merespon production task yang diberikan oleh manajer, pada sistem ini sudah otomatis respon ketika supervisor membuat jadwal produksi.

Gambar 3.24 Activity Diagram Merespon Production Task

Activity Diagr am Membuat J adwal Pegawai

Gambar 3.25 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi supervisor untuk membuat jadwal bagi para pegawai.

Buka form

(55)

Activity Diagr am Melihat J adwal Ker ja

Gambar 3.26 merupakan activity diagram yang menggambarkan aktifitas bagi pegawai untuk melihat jadwal kerja.

Buka form

Gambar 3.26 Activity Diagram Melihat Jadwal Kerja

3.2.5 Sequence Diagr am

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence Diagr am Login

Gambar 3.27 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi user untuk melakukan login terlebih dahulu sebelum masuk ke menu utama.

User : User

User : User SistemSistem DatabaseDatabase 1: Input username, password, & posisi

2: Cek verifikasi data 3: Konfirmasi data 4: Halaman utama

(56)

Sequence Diagr am Manajemen Manajer

Gambar 3.28 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi Admin untuk memanajemen data manajer.

Admin : Admin

Admin : Admin Form ManajerForm Manajer DatabaseDatabase 1: Buka form

Gambar 3.28 Sequence Diagram Manajemen Manajer

Sequence Diagr am Manajemen Super visor

Gambar 3.29 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi Admin untuk memanajemen data supervisor.

Admin : Admin

Admin : Admin SupervisorSupervisorForm Form DatabaseDatabase 1: Buka form

Ga mbar 3.29 Sequence Diagram Manajemen Supervisor

Sequence Diagr am Manajemen Pegawai

(57)

Admin : Admin

Admin : Admin Form PegawaiForm Pegawai Database Database PegawaiPegawai 1: Buka form

2: Form terbuka 3: Input data pegawai

4: Verifikasi kelengkapan data

5: Simpan

6: Data berhasil disimpan 7: Kembali ke form pegawai

8: Update data pegawai

9: Verifikasi kelengkapan data

10: Simpan pembaruan data

11: Data berhasil di update 12: Kembali ke form pegawai

13: Hapus data pegawai

14: Hapus data

15: Data berhasil dihapus

Gambar 3.30 Sequence Diagram Manajemen Pegawai

Sequence Diagr am Manajemen Satuan

Gambar 3.31 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi Admin untuk memanajemen data satuan.

Admin : Admin

Admin : Admin Form SatuanForm Satuan DatabaseDatabase 1: Buka form

Gambar 3.31 Sequence Diagram Manajemen Satuan

Sequence Diagr am Manajemen Bahan Mentah

(58)

Admin : Admin

Admin : Admin Form Bahan Mentah

Gambar 3.32 Sequence Diagram Manajemen Bahan Mentah

Sequence Diagr am Manajemen Pr oduk

Gambar 3.33 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi Admin untuk memanajemen data produk.

Admin : Admin

Admin : Admin Form ProdukForm Produk DatabaseDatabase 1: Buka form

Gambar 3.33 Sequence Diagram Manajemen Produk

Sequence Diagr am Manajemen Pr oses

(59)

Admin : Admin

Admin : Admin Form ProsesForm Proses DatabaseDatabase

1: Buka form

Gambar 3.34 Sequence Diagram Manajemen Proses

Sequence Diagr am Manajemen Shift Ker ja

Gambar 3.35 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi Admin untuk memanajemen data shift kerja.

Admin : Admin

Admin : Admin Form Shift Kerja 3: Input data shift kerja

4: Verifikasi kelengkapan data

5: Simpan 6: Data berhasil disimpan

Gambar 3.35 Sequence Diagram Manajemen Shift Kerja

Sequence Diagr am Manajemen Komposisi

(60)

Admin : Admin 7: Kembali ke form komposisi

8: Update data komposisi

9: Verifikasi kelengkapan data

10: Simpan pembaruan data

11: Data berhasil di update 12: Kembali ke form komposisi

13: Hapus data komposisi

14: Hapus data

15: Data berhasil dihapus

Ga mbar 3.36 Sequence Diagram Manajemen Komposisi

Sequence Diagr am Manajemen Pr oses-Pr oduk

Gambar 3.37 merupakan sequence diagram bagi Admin untuk memanajemen data proses & produk yang saling berkaitan.

Admin : Admin

Admin : Admin Form Proses-Form Proses-ProdukProduk DatabaseDatabase 1: Buka form 11: Data berhasil di update

12: Kembali ke form

13: Hapus data proses-produk

14: Hapus data 15: Data berhasil dihapus

(61)

Sequence Diagr am Absensi

Gambar 3.38 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi admin untuk memberi absen kepada pegawai.

Admin : Admin

Admin : Admin Form AbsenForm Absen DatabaseDatabase 1: Buka form absen

Gambar 3.38 Sequence Diagram Absensi

Sequence Diagr am Melihat Data Super visor

Gambar 3.39 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi manajer untuk melihat data para supervisor.

Manajer : Manajer

Manajer : Manajer Form Supervisor

Gambar 3.39 Sequence Diagram Melihat Data Supervisor

Sequence Diagr am Melihat Data Pegawai

(62)

Manajer : Manajer

Manajer : Manajer Form PegawaiForm Pegawai

1: Buka form pegawai

2: Form terbuka

3: Tampil data pegawai

4: Lihat data

Gambar 3.40 Sequence Diagram Melihat Data Pegawai

Sequence Diagr am Membuat Production Task

Gambar 3.41 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi manajer untuk membuat production task.

Manajer : Manajer

Manajer : Manajer Form Production Task Form Production

Task

Database Database

1: Buka form production task

2: Form terbuka

3: Input data production task

4: Input planned mulai & selesai

5: Verifikasi data

6: Simpan

7: Data berhasil disimpan

8: Kembali ke form

Gambar 3.41 Sequence Diagram Membuat Production Task

Sequence Diagr am Melihat Lapor an Pr oduk si

(63)

Manajer : Manajer

Manajer : Manajer Form Laporan Form Laporan ProduksiProduksi DatabaseDatabase

1: Buka form laporan 2: Form terbuka

3: Filter

4: Kirim instruksi 5: Tampil data berdasarkan filter

Gambar 3.42 Sequence Diagram Melihat Laporan Produksi

Sequence Diagr am Melihat Kiner ja Pegawai

Gambar 3.43 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi manajer untuk melihat kinerja pegawai.

Manajer : Manajer

Manajer : Manajer Form Kinerja Form Kinerja PegawaiPegawai 1: Buka form

2: Form terbuka 3: Tampil data kinerja

4: Lihat data

Ga mbar 3.43 Sequence Diagram Melihat Kinerja Pegawai

Sequence Diagr am Melihat Data Komposisi

Gambar 3.44 sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi supervisor untuk melihat data komposisi atau resep dari suatu produk.

Supervisor :

(64)

Sequence Diagr am Melihat Data Pr oses-Pr oduk

Gambar 3.45 sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi supervisor untuk melihat data proses suatu produk.

Supervisor :

Ga mbar 3.45 Sequence Diagram Melihat Data Proses-Produk

Sequence Diagr am Membuat J adwal Pr oduksi

Gambar 3.46 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi supervisor untuk membuat jadwal produksi

Supervisor :

Ga mbar 3.46 Sequence Diagram Membuat Jadwal Produksi

Sequence Diagr am Merespon Production Task

(65)

Supervisor :

1: Buka form jadwal produksi

2: Form terbuka

3: Edit input actual mulai & selesai

4: Kirim instruksi penyimpanan

5: Simpan

6: Data berhasil disimpan

7: Kembali ke form

Gambar 3.47 Sequence Diagram Merespon Production Task

Sequence Diagr am Membuat J adwal Pegawai

Gambar 3.48 merupakan sequence diagram yang menggambarkan interaksi bagi supervisor untuk membuat jadwal pegawai.

Supervisor :

3: Input data jadwal pegawai

4: Verifikasi data

5: Simpan

6: Data berhasil disimpan

Gambar 3.48 Sequence Diagram Membuat Jadwal Pegawai

Sequence Diagr am Melihat J adwal Ker ja

(66)

Pegawai : 1: Buka form jadwal kerja

2: Form terbuka 3: Tampil jadwal kerja

4: Lihat jadwal

Ga mbar 3.49 Sequence Diagram Melihat Jadwal Kerja

3.2.6 Class Diagr am

Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis obyek yang terlibat dalam

suatu sistem. Gambar 3.50 ini memberikan gambaran yang lebih mendetail untuk suatu objek dengan menggambarkan dimana suatu informasi tersimpan dan fungsi apa saja yang dimiliki oleh masing–masing objek

(67)

Pada entitas pengguna terdiri dari manajer, supervisor, dan pegawai. Dimana tiap supervisor memiliki banyak absen, dan banyak pegawai memiliki satu proses.

Entitas production task digunakan untuk menyimpan data-data pembagian tugas produksi untuk setiap supervisor yang bersangkutan. Dimana pada entitas

production task tersebut memiliki relasi dengan entitas supervisor dan entitas

produk. Tiap produk dapat memiliki banyak production task, dan tiap supervisor dapat memiliki banyak production task juga.

Kemudian pada entitas jadwal produksi digunakan untuk menyimpan data-data pembuatan jadwal produksi yang memiliki relasi dengan production task dan shift kerja. Dimana tiap shift kerja dapat memiliki banyak jadwal produksi, dan tiap production task juga dapat memiliki banyak jadwal produksi.

Banyak jadwal produksi dapat memiliki banyak pegawai sehingga diperoleh entitas baru yaitu entitas absen pegawai. Dimana entitas ini digunakan untuk membuat dan menyimpan jadwal para pegawai beserta absennya. Banyak jadwal produksi juga dapat memiliki banyak proses sehingga diperoleh entitas baru yaitu entitas jadwal produksi proses. Dimana pada entitas ini digunakan untuk menyimpan jadwal produksi per proses dan jumlah pegawainya.

(68)

3.3 Per a ncangan Antar muka

Antarmuka merupakan perancangan halaman aplikasi yang berinteraksi langsung dengan user, yaitu administrator, manajer, supervisor dan pegawai.

3.3.1 Antar muka Login User

Saat pertama kali membuka aplikasi, antarmuka yang disediakan adalah antarmuka untuk login seperti gambar 3.51. User harus mengisi username dan

password. Jika login berhasil, selanjutnya user akan dapat mengakses menu-menu

yang telah disediakan, sebagaimana dijelaskan pada gambar 3.52 :

Gambar 3.51 Interface Form Login

(69)

3.3.2 Antar muka Administr ator

Gambar 3.53 merupakan struktur menu yang dapat diakses oleh administrator. Menu yang dapat diakses antara lain manajemen bahan, manajemen proses, manajemen sumber daya, dan manajemen jadwal.

Ga mbar 3.53 Diagram Menu Admin

3.3.3 Antar muka Manajer

(70)

Gambar 3.54 Diagram Menu Manajer

3.3.4 Antar muka Super visor

Gambar 3.55 merupakan struktur menu yang dapat diakses oleh supervisor. Menu yang dapat diakses yaitu menu produksi.

(71)

3.3.5 Antar muka Pegawai

Gambar 3.56 merupakan struktur menu yang dapat diakses oleh pegawai. Menu yang dapat diakses antara lain menu absensi dan menu jadwal kerja.

(72)

4.1 Spesifikasi Sistem

Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun dan mendukung aplikasi ini memiliki spesifikasi sebagai berikut :

Per a ngkat k er as :

a. Processor Intel Core i3 b. Memori RAM 2GB DDR 3 c. 250GB HDD

Per a ngkat lunak :

a. Sistem operasi windows 7 ultimate b. Visual Basic 2005

c. Microsoft SQL Server 2005 d. Rational Rose 2003

e. Microsoft Visio 2007

4.2 Implementasi Pr oses

(73)

Implementasi Pr oses Login

Pada gambar 4.1 menjelaskan tentang Login, dimana tiap user harus melakukkan identifikasi data sebelum masuk ke menu utama dengan memasukkan

ID User, password, dan posisi .

Ga mbar 4.1 Implementasi Proses Login

Potongan source code pada Gambar 4.2 menjelaskan tentang proses Login, dimana terdapat 4 posisi, yaitu Administrator, Manajer, Supervisor, dan Pegawai.

(74)

FormMenuUtama.mnAbsensi.Visible = True

Gambar 4.2 Source Code Proses Login

• Implementasi Pr oses Manajemen Manajer

Pada gambar 4.3 menjelaskan tentang proses memanajemen data manajer yang dilakukan oleh admin.

Gambar 4.3 Implementasi Proses Manajemen Manajer

Potongan source code pada gambar 4.4 merupakan salah satu contoh untuk proses menambah data manajer.

Sub SaveRecordManajer()

.txtNama.Text & "','" & .txtUsername.Text & "','" & .txtSandi.Text & "','"

sqlDok += .txtAlamat.Text & "','" & .txtTelp.Text & "','" & .cbxJk.Text & "')"

(75)

• Implementasi Pr oses Manajemen Super visor

Pada gambar 4.5 menjelaskan tentang proses memanajemen data supervisor yang dilakukan oleh admin.

Gambar 4.5 Implementasi Proses Manajemen Supervisor

• Implementasi Pr oses Manajemen Pegawai

Pada gambar 4.6 menjelaskan tentang proses memanajemen data pegawai yang dilakukan oleh admin.

Ga mbar 4.6 Implementasi Proses Manajemen Pegawai

(76)

Sub EditRecordPegawai() .txtKodePeg.Text & " dan Nama " & .txtNama.Text & " berhasil di edit.", MsgBoxStyle.Information, "Editing record")

Gambar 4.7 Source Code Edit Data

Potongan source code pada gambar 4.8 merupakan salah satu contoh proses menghapus data pegawai.

BukaDataba se()

Dim sqlDelete As String

Dim cmd As SqlClient.SqlCommand Dim hapus As Int16

hapus = MsgBox("Benar record ini akan dihapus " & .txtNama.Text & "?", MsgBoxStyle.OkCancel, "Delete record")

Select Case hapus Case vbCancel

Exit Sub Case vbOK

sqlDelete = "Delete from Pegawai where Id_peg= '" & .txtKodePeg.Text & "'"

cmd = New SqlClient.SqlCommand(sqlDelete) cmd.Connection = conn

conn.Open()

cmd.ExecuteNonQuery() conn.Close()

MsgBox("Record pada tabel Pegawai, dengan Kode " & .txtKodePeg.Text & " dan Nama " & .txtNama.Text & " telah terhapus", MsgBoxStyle.Information, "Delete record")

End Select

(77)

• Implementasi Pr oses Manajemen Satuan

Pada gambar 4.9 menjelaskan tentang proses memanajemen data satuan yang dilakukan oleh admin.

Ga mbar 4.9 Implementasi Proses Manajemen Satuan

• Implementasi Pr oses Manajemen Bahan Mentah

Pada gambar 4.10 menjelaskan tentang proses memanajemen data bahan mentah yang dilakukan oleh admin.

(78)

• Implementasi Pr oses Manajemen Pr oduk

Pada gambar 4.11 menjelaskan tentang proses memanajemen data produk yang dilakukan oleh admin.

Ga mbar 4.11 Implementasi Proses Manajemen Produk

• Implementasi Pr oses Manajemen Pr oses

Pada gambar 4.12 menjelaskan tentang proses memanajemen data proses yang dilakukan oleh admin.

(79)

• Implementasi Pr oses Manajemen Shift Ker ja

Pada Gambar 4.13 menjelaskan tentang proses memanajemen data shift kerja yang dilakukan oleh admin.

Gambar 4.13 Implementasi Proses Manajemen Shift Kerja

• Implementasi Pr oses Manajemen Komposisi

Pada gambar 4.14 menjelaskan tentang proses memanajemen data komposisi yang dilakukan oleh admin.

Gambar 4.14 Implementasi Proses Manajemen Komposisi

• Implementasi Pr oses Manajemen Pr oses-Pr oduk

(80)

Gambar 4.15 Implementasi Proses Manajemen Proses-Produk

• Implementasi Pr oses Absensi

Pada gambar 4.16 menjelaskan tentang proses Absen Pegawai, dimana admin merangkap sebagai operator untuk memberikan absen kepada pegawai.

(81)

Potongan source code gambar 4.17 menjelaskan tentang proses Absen Pegawai, dimana pada proses ini akan bernilai “True” jika pegawai tersebut telah absen. Id_jadwalprod='" & .txtIdJadwal.Text & "' "

cmd = New SqlClient.SqlCommand(sql)

Format(.dtWaktu.Value, "M/d/yyyy h:mm") & " ('" & .txtKet.Text & "')", MsgBoxStyle.Information, "Absensi")

Gambar 4.17 Source Code Proses Absensi

• Implementasi Pr oses Melihat Data Super visor

(82)

Ga mbar 4.18 Implementasi Proses Melihat Data Supervisor

Potongan source code gambar 4.19 merupakan salah satu contoh proses dalam pencarian data supervisor.

Dim Sql As String

Dim nomer As Integer

Sql = "select Id_spv As [ID Supervisor],Nama_spv As [Nama],Sandi As [Sandi],Alamat_spv As [Alamat],Telp_spv As [Telepon],Jk_spv As [Jenis Kelamin] from Supervisor where "

nomer = 0

If .ckbId.Checked = True Then If nomer = 0 Then

Sql = Sql & "Id_spv = '" & .txtCariId.Text & "'" Else

Sql = Sql & "and Id_spv = '" & .txtCariId.Text & "'" End If

nomer = nomer + 1 End If

If .ckbNama.Checked = True Then If nomer = 0 Then

Sql = Sql & "Nama_spv = '" & .txtCariNama.Text & "'" Else

Sql = Sql & "and Nama_spv = '" & .txtCariNama.Text & "'" End If

nomer = nomer + 1 End If

Gambar 4.19 Source Code Pencarian Data

• Implementasi Pr oses Melihat Data Pegawai

(83)

Gambar 4.20 Implementasi Proses Melihat Data Pegawai

Implementasi Pr oses Membuat Production Task

Pada gambar 4.21 menjelaskan tentang proses membuat production task yang dilakukan oleh manajer, dimana manajer dapat menambah data production

task dan memilih supervisor yang bertanggung jawab.

Gambar 4.21 Implementasi Proses Membuat Production Task

• Implementasi Pr oses Melihat Lapor an Pr oduksi

(84)

Gambar 4.22 Implementasi Proses Melihat Laporan Produksi

• Implementasi Pr oses Melihat Kiner ja Pegawai

Pada gambar 4.23 menjelaskan tentang proses melihat kinreja pegawai. Disini manajer akan mengetahui total jadwal kerja dan kehadirannya.

Gambar 4.23 Implementasi Proses Melihat Kinreja Pegawai

• Implementasi Pr oses Melihat Komposisi

(85)

Gambar 4.24 Implementasi Proses Melihat Komposisi

• Implementasi Pr oses Melihat Proses-Pr oduk

Pada gambar 4.25 menjelaskan tentang proses melihat data proses dari suatu produk oleh supervisor.

Ga mbar 4.25 Implementasi Proses Melihat Proses-Produk

• Implementasi Pr oses Membuat J adwal Pr oduksi

(86)

Gambar 4.26 Implementasi Proses Membuat Jadwal Produksi

Implementasi Pr oses Mer espon Production Task

Pada gambar 4.27 menjelaskan tentang proses merespon production task oleh supervisor. Pada sistem ini sudah otomatis merespon actual mulai dan actual selesai ketika membuat jadwal produksi.

(87)

• Implementasi Pr oses Membuat J adwal Pegawai

Pada gambar 4.28 menjelaskan tentang proses membuat jadwal pegawai oleh supervisor.

Gambar 4.28 Implementasi Proses Membuat Jadwal Pegawai

• Implementasi Pr oses Melihat J adwal Ker ja

Pada gambar 4.29 menjelaskan tentang proses pegawai melihat jadwal kerja.yang telah dibuat oleh supervisor.

(88)

4.3 Implementasi Data

Pada aplikasi ini, menggunakan database dengan nama produksi yang terdiri dari 16 tabel, terdiri dari tabel Absen_Pegawai, Absen_Spv, Admin, Bahan_Mentah, Jadwal_Produksi, JadwalProduksi_Proses, Komposisi, Manajer, Pegawai, Production_Task, Produk, Proses, Proses_Produk, Satuan, Shift_Kerja, dan Supervisor. Berikut ini adalah detail dari masing-masing tabel yang dapat diuraikan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan sebagai media input, penyimpanan data serta sebagai media output :

v Tabel Absen_Pegawai

Tabel 4.1 ini dibuat untuk mengatur penjadwalan pegawai beserta absensinya. Tabel ini dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan.

Tabel 4.1 Struktur Tabel Absen Pegawai

Field Name Type and Widht Descr iption Id_jadwalprod Varchar (10) Foreign Key

Id_peg Varchar (10) Foreign Key

Absen Varchar (5)

Jam_absen Datetime

Keterangan Varchar (10)

v Tabel Absen_Spv

Tabel 4.2 ini dibuat untuk mencatat absensi supervisor. Tabel ini dibuat sesuai dengan yang dibutuhkan.

Tabel 4.2 Struktur Tabel Absen Supervisor Field Name Type and Widht Descr iption

Tgl_absen Varchar (30) Primary Key

Gambar

Gambar 2.6 Contoh Activity Diagram
Gambar 3.1 Workflow Sistem Manfuaktur – Penjadwalan Produksi
Gambar 3.13 Activity Diagram Manajemen Komposisi
Gambar 3.25 Activity Diagram Membuat Jadwal Pegawai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 5.18 Tampilan Skenario Menampilkan Data Ke Textbox Pada saat admin ingin mengedit atau menghapus data maka admin harus memilih menampilkan data yang ingin

profit oriented yang bergerak dibidang jasa, perdagangan dan manufaktur baik swasta maupun BUMN yang telah mengembangkan sistem informasi berbasis komputer 3 Sunarti

• SIMA adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam

Dalam proses pengembangan sebuah sistem informasi, pengembangan sistem informasi itu sendiri dianggap sebagai sebuah projek dimana pengertian sebuah projek adalah suatu

Sistem informasi manufaktur adalah suatu system berbasis komputer yang berkerja berhubungan dengan ssistem informasi fungsional untuk mendukung manajemen perusahaan dalam

aktor / actor orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri,

Menurut Mcleod (2001, p344) pengertian Sistem informasi pemasaran adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang bekerja sama dengan sistem informasi fungsional lainnya