• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN BERPIKIR VERBAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SMA NEGERI 1 DI KABUPATEN ACEH TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN BERPIKIR VERBAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SMA NEGERI 1 DI KABUPATEN ACEH TIMUR."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Riama Tambunan, The Effed of Cooperative Leamiog Model and dle ability verbal

dlingkiug

on dle studmm' achievement Indonesian .language at SMA Negeri 1 ldi Kabuplten Aceb Tim1D'. Thesis: Educational Technology Graduate Program of UNIMED. 2011.

This research was aimed to find out : (I) The student's achievement in

Indonesian language that though

by cooperative learning model with jigsaw type is higher than cooperative learning model with STAD type (2) The student's achievement of Indonesian language who had high ability verbal thinking is higher than low ability verbal thingking, and (3) interaction between cooperative

learning

model

and

the

ability

verbal

thingking

on the students' achievement

in

Indonesian language.

The population of

this

research

was of students the

X

classes of

SMA

Negeri

1 Idi

Kabupaten Aceh timur, which

had

391 students, that consisted often classes. The sample was taken

by

using cluster random sampling method. The total sample of the research for learning mode). wich 40 students' taught by learning cooperative learning model with jigsaw type and 36 students' done by leaming of ST AD type. Instrument scale for Indonesian language achievement used the measure the achievement was test multiple choice with 4 options with 30 item test. To get the data of ability verbal thingking used tes valid according with 32 . questions. The research method used quasi.-experlment with factorial design

2

x

2.

Technique of analyzing data

used

ANOVA of two directions at significants a.= 0.05.

The finding of the research showed that: (1) the students' achievement in

Indonesian language that taught

by

cooperative learning model with jigsaw type

(X

=23.0&) is higher than the students' achievement that taught by cooperative learning model with STAD type

(X

=21.67), with F1111;0

=

8.38

>

Ftablc 3.95, (2) the

students' achievement in Indonesian language with

high

abilityverbal thingking

(X~ 23.37) is higher than low ability verbal thinking ( X : 20.98), with Fratio : 22.64 > Ftable = 3.95, (3) be found interaction between cooperative learning model and the ability verbal thingking on the students' achievement in Indonesian language, with Fratiu = 38.88 > Ftab1e = 3.95. The multiple comparation by Scheffe teste also showed significant difference of achievement in Indonesian language

between cooperative learning model with jigsaw type and cooperative Jeamins

(2)

ABSTRAK

Riama Tambunao, Pengaruh Model Pembelajtlran Kooperatif Dtm

Kemmnpuan Berpikir Verbal Terhtulap HtiSiJ Belajtlr BahtiSa IndonesiA

Siswa SM4 Negeri I /di Kabupaten Acell Timur. Tesis:

Program

Pasca Sarjana

Univenitu Negeri M.edan. 2011.

Penelitian ini bertujuan unruk mengetahui : ( 1) Hasil belajar babasa Indonesia siswu yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw lebih tinggi dari pada model pembelajaran kooperatif ST AD (2) Siswa. yang memiliki kemampuan

berpikir

verbal tinggi memperoleh

hasil

belajar bahasa Indonesia lebih tinggi dari pada siswa yang memiHki kemampuan berpikir verbal rendah, dan (3)Jnteraksi antara model pembelajaran dan kemampilan berpikir verbal terhadap basil belajar bahasa lndoesia.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri I Idi K.abupaten Aceh Timur, betjumlah 391 orang yang berasal dari .}0 kelas pararel. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Jumlah sampel penelitian untuk model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terd.iri 40 siswa dan 36 siswa untuk model pembelajaran kooperatif tipe ST AD. Instrumen pengukutan untuk mengukur basil beJajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang terd.iri dari 30 soal. Untuk menjaring data kemampuan berpikir verbal digunakan tes yang telah diujicoba dengan 32 item pernyataan. Metode penelitian menggunakan metode quasi eksperirnen dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Teknik

anal

isis data menggunakan ANA VA dua jalur pada taraf signifibn a.= 0,05.

Temuan penelitian menunjulckan bahwa : (1) basil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif dengan tipe jigsaw (X ....Q3,08) lebih tinggi. daripada basil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajara.n kooperatif

dengan

tipe

STAD

(X

,.21,67)J dengan Fhi~~mg = 8.38

>

(3)

: . ·

...

· .. , ....

. .: ... ~.,.:: .. ::; ~ .... _:·:~}!': ....

· · ·;~ ;· · . ./ · :.:.r·~,,: ·;-·~:::~ .. 5 .... ;•,: J:l.~il:'~.Hl

,::'.

~

·;!;

,

<::;Nx .

.-i 1' , • .._ .. .e,,,

~t?>-~~

'r.t? f~~~:}':· .•• d' .• .

.:'Y •• ·:i.:t.:-.... ~ ... ~~·~

:-_f~il5fS:.

~)l\_N

(4)

TESIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

DAN KEMAMPUAN BERl'IKIR VERBAL

TERHADAP HASH. BELA.JAR BAHASA INDONESIA

SISWA SMA NEGERI 1 IDI KABUP A lEN ACF..H TIMUR

Disusun dan diajukan oleh:

RIAMA TAMBUNAN

~:061188210014

Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tangga118 Februari 2011 dan

Dinyatakan

Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar magister pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 18 Februari 201 1

Menyetujui

Tim Pembimbing

PemiT:ing

n , ..

Pro£

Dr:~M.Pd.

NIP. 19600705 1986011 001 Mengetahui,

Program Studi

Teknologi Pendidikan

Program Pascasrujana

(5)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.

NAMA

1.

Prof. Dr. Muhammad Badiran , M.Pd

NIP. 19441030 197603 1 001

(Ketua)

2.

Prof.

Dr

.Hanm

Sitompul, M.Pd.

NIP.

19600705 1986011 001

(Sekretaris)

3.

Prof.

Dr. H.AbduJ Hamid K., M.Pd.

5.

NIP. 19580222 198103 1 001

(Anggota)

Prof.

Dr.

Khairjj

Ansari '

Jvj..Pd

NIP. 19630910 198803 1 002

(Anggota)

Dr.

R.

Mursid, M.Pd.

NIP.

19660711199303

1

003

(Anggota)

Mabasiswa

Nama

: Riama Tambunan

NIM

:

061188210014

(6)

Hal: Surat pernyataan bahwa tesis tidak plagiat

SURATPERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama

Program Studi NIM

Angkatan Judul Tesis

Riama Tambunan Teknologi Pendidikan 061188210014

XI

(sebelas)

Pengaruh Model Pembclajaran Kooperatif dan Kemampuan Berpikir Verbal Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa SMA Negeri I ldi Kabupaten Aceh Timur

Dcngan ini menyatakan bahwa tesis yang saya tulis adalah karya ilmiah asli dari pikiran saya sendiri.

Apabila kemudian hari terbukti bahwa te.sis tersebut merupakan plagiat, maka saya bersedia gelar dan ijazah yang telah says peroleh ditinjau kern bali.

Demikian surat pemyataan ini saya perbuat dengan pikiran yang sehat, tanpa tekanan dari siapapun.

Diketahui oleh

Syarifuddin, M.Sc. Ph.D NIP. 131570448

Medan, J anuari 20 ll

M. TJ;MP.EL

ETERAJ~Yang

membuat pernyataan, ~~ .. .._..:ttn:.U

FFAF1AAF468123 . ~ ~~~ .

({'~~~

..

w ..

~

...

~
(7)

ABSTRACT

Riatrut Tambuoan, The Eft'ed of Cooperative Leaming Model and the ability verbal thingking oo the studen1S' adlievement ludonesiao language at SMA

Negeri lldi

KabupateD

Aceh TinuD".

Thesis: Educational Tedulology Gnduote Prognun of UNIMED. 2011.

This research was aimed to find out : (1) The student's achievement in

Indonesian language that though by cooperative learning model with jigsaw type is higher than cooperative leaining model with STAD type (2) The student's achievement of Indonesian language who

had

high ability verbal thinking is higher than low ability verbal thingking, and (3) interaction between cooperative

learning

model and the

ability

verbal thingking on the students' achievement in

Indonesian language.

The population of this research was of students the X classes of SMA Negeri lldi

Kabupaten

Aceh

timur,

which had 391 students, that consisted often classes. The sample was taken by using cluster random sampling method. The total sample of the research for learning model· wich 40 students' taught by learning cooperative learning model with jigsaw type and 36 students' done by leaming of ST AD type. Instrument scale for Indonesian language achievement used the measure the achievement was test multiple choice with 4 options with

30

item test. To get the data of

ability

verbal thingking used tes valid according with 32 . questions. The reseMCh method used quasi-experiment with factoriat design 2

x

2. Technique of analyzing data used ANOV A of two directions

at

significants a.= 0.05.

The finding of the research showed that: (1) the students' achievement in

Indonesian language that taught by cooperative learning model with jigsaw type

(X

"'23.08) is higher than the students' achievement thal taught by cooperative learning model with ST AD type (X =21.67), with Frauo = 8.38

>

ftable 3. 95, (2) the students' achievement in Indonesian language with high abilityverbal thingking

(X~ 23.37) is higher than low ability verbal thinking (X= 20. 98), with Fra~io = 22.64 > Flable = 3.95, (3) be found interac.-tion between cooperative learning model and the ability verbal thingking on the students' achievement in Indonesian language, with Fra~io = 38.88 > Flab1e

=

3.95. The multiple comparation by Scheffc: teste also showed significant difference of achievement in Indonesian language

between cooperative learning model with jigsaw type and cooperative JeaminB

(8)

ABSlRAK

Riama

Tam.bunaa.

Penglll'ulr Model Pembelajaran Kooperatif Dan

Kemantpuan .&rpikir Verbal Tulradap Hasil Belajor Bahasa lndonesill

Siswa SMA Negeri 1 ldi Kabupaten Acelr Timur. Tesis:

Program

Pasca Sarjaoa

Univenttu Ne~eri Medan. lOll.

Penelitian in.i bertujuan untuk mengetahui : (I) H~il belajar bahasa lndone:;ia siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw lebih tinggi dari pada model pembelajaran kooperatif ST AD (2) Siswa

yang

memiliki kemampuan berpikir verbal tinggi memperoleh

hasil

belajar

bahasa

Indonesia lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki kemampuan berpikir verbal rendah, dan (3)Jnteraksi antara model pembelajaran dan kemampilan berpikir verbal terhadap basil belajar bahasa lndoesia.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri I Idi K.abupaten Aceh Timur, betjumlah 391 orang yang berasal dari .}0 kelas pararel. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Jumlah sampel penelitian Wltuk model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terd.iri 40 siswa dan 36 siswa untuk model pembelajaran kooperatiftipe STAD. Instrumen pengukuran untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentulc pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban yang terdiri dari 30 soal. Untuk menjaring data kemampuan berpikir verbal digunakan tes

yang

telah diujicoba dengan 32 item pernyataan. Metode penelitian menggunak.an metode quasi eksperimen dengan desain penelitian faktorial2 x 2. Teknik analisis data menggunakan ANAV A dua jalur pada taraf signifikan

a.=

0,05.
(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kepada Tuhan

Yang

Maha Kuasa atas segaJa rahmat dan berkatNya penulis

diberi

kesehatan dan

kemampuan

sehingga dapat menyusun tesis yang betjudul "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan berpikir verbal Terhadap Hasil Belajar Bahasa

Indonesia Siswa SMA

Negeri 1

ldi Kabupaten

Aceh Timur ''

Penulis menyampaikan rasa hormat

dan

terima kasih yang sebesar-besamya

kepada

dosen pembimbing

Prof. Dr.Muhammad Badiran, M.Pd, dan

Prof.

Dr.Harun

Sitompul, M.Pd, sdaku dosen pembimbing tesis yang

telah

membimbing penulis dan meluangkan waktu kepada pcnulis hingga selesainya tesis ini . Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada:

Prof. Dr. Belferik

Manullang,

selaku direktur

program

pascasarjana,

Dr.

Syarifuddin, M.Sc. Ph.D sebagai asisten direktur I, dan Prof.

Dr.Muhammad

Badiran,

M.Pd.

selaku ketua prodi Teknologi Pendidikan serta staf/pegawai program pascasarjana UNlMED

yang

telah memberikan kesempatan dan fasilitas belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan program pascasatjana

Universitas Negeri Medan.

Bapak Prof. Dr. H.

Abdul Hamid,

M.Pd, Prof. Dr.

Kbairil Ansari,

M.Pd,

dan Bapak Dr. R. Mursid, ST, M .Pd, selaku nara sumber yang telah memberikan kritik, saran dan masukan pada tesis ini, serta Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di program pasca satjana UNIMED.
(10)

Bapak kepala SMA Negeri

1

ldi Timur yang telah memberikan izin penelitian untuk melakukan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya. Bapak dan lbu Guru mata pel~jaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 ldi Kabupaten Aceh Timm yang membantu penulis dal.am pelaksanaan penelitian di lapangan.

Serta

seluruh siswa kelas X tahun ajaran 2010-2011 yang m~:njadi populasi serta sampel dalam penelitian ini.

Ayahanda dan ibunda tercinta serta suamiku, serta seluruh kcluarga yang telah memberikan dukungan moral dan materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Pendidikan Magister di program pasca sarjana UNIMED.

Rekan-rekan kuliah khususnya yang mcmbantu penulis dengan mcmbcrikan masukan dan mcmbantu penulis selama perkuliahan bcrlangsung hingga selesainya tesisi ini.

Akhlmya penulis mengakui bahwa karya ini masih jauh dari kcsempurnaan, namun penulis berharap semoga karya ini dapat berrnanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.

Medan, Februari 2011

Penulis,

RIAMA TAMBUNAN

(11)

DAFTAR lSI

Halaman

ABSTRAK ... .... .... ,, , ... ..

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... ... ... ... ut DAFTAR lSI... v

DAFTAR TABEL ... Vlll DAFT AR GAMBAR ... ... X DAFT AR LAMPIRAN ... XI BAB J PENDAHULUAN A. Latar Belakang MasaJah ... . B. ldentifikasi MasaJah ... 11

C. Pembatasan Masalah ... ... 12

D. Perwnusan Masalah ... ... ... ... 13

E. Tujuan Penelitian ... 14

F. Manfitat Penelitian ... ... 14

BAR II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKlR DAN PENGAJUAN IDPOTESIS A. Kaj ian Teori ... ... 16

I. Hakikat Hasil Belajar Bahasa Indonesia ... .... ... ... , .. . .. . .. ... ... ... .... ... . ... .... . 16

2. Ha1dkat Model Pembelajaran Kooperatif... 24

a Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw.... 31

b. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe

STAD...

36

3. Hakikat Kemampuan Berpikir Verbal ... .... . ... ... 44

B. Penelitian Yang Relevan ... ... 50

C. Kerangka Berpikir .... . .... ... . .... . ... ... ... . . ... . ... . . ... . .... . ... . . . 52

D. Pengajuan Hipotesis ... ... 67

BAB Ill METODOLOGI PENEUTIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 68

B. Populasi dan Sampel Penelitian .. . ... .... . ... ... . ... ... 68

C. Metode Penelitian .. .. . .. .. .. . . .. .. . .. .. .. . . .. .. .. .. . .. .. .. .. 69

D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel .. ... .. .. .... .... 70

E.

Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ...

73

F. Pengontrolan Perlakuan... ... .. .. ... ... ... 76

G. Teknik Pengumpulan Data dan lnstrumen Penelitian ... 78

H. Teknik Analisi Data ... ... .. ,.... ... ... . .. ... ... .... . 86

(12)

BAB IV

HASJL PENELITIAN

A. Deskripsi Data .. ... ... .... .... .... . ... .... .... .. .. .. ... . ... .... .... .. 88 1. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa yang

Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran

Kooperatif dengan Tipe Jigsaw... 88 2. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa yang

Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran

Kooperatif dengan Tipe ST AD ... . ... ... ... 89 3. Hasil BelaJar Bahasa Indonesia Siswa dengan

Kemampuan Berpikir Verbal Tinggi .... ... ... .... .. .... .... .... 91 4. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa dengan

Kemampuan Berpikir Verbal Rendah ... .... ... .... .. .... . ... 92

5.

Hasil BeJajar Bahasa Indonesia Siswa untuk Model

Pembelajaran Kooperatif dengan T ipe Jigsaw pada

Siswa dengan Kemampuan Berpikir Verbal Tinggi ... 94 6. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa untuk Model

Pembelajaran Kooperatif dengan tipe Jigsaw pada

Siswa dengan Kemampuan Berpikir Verbal Rendah .. ... 95 7. Hasil Be!ajar Bahasa Indonesia Siswa untuk Model

Pembelajar.m Koopecatif dengan Tipe STAD pada

S iswa dengan Kemampuan Berpikir Verbal Tinggi ... 97 8. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa untuk Model

Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe ST AD pada

Siswa dengan Kemampuan Berpikir Vema! Rendah . . ... 98 B. Pengujian Persyaratan Analisis

J. Uji Nonnalitas Data ... ... 100 2. Uji Homogenitas Varian Populasi .. .... .... .. ... . ... .. ... .. ... ... .. 102 C. Pengujian Hipotesis ... .... . ... .. .... ... .... ... ... .. . ... .. .... .... ... I OS

1. Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Antara Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw dan Model

Pcmbelajamn Kooperatif dengan Tipe ST AD... ... I 07 2. Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Antara

Siswa dengan Kem.ampuan Berpikir Verbal Tinggi

dan Kemampuan Berpikir Verbal Rendah ... 108 3. lnteraksi Antara Model Pembelajaran Dan

Kemampuan Berpikir Verbal Terhadap Hasil

Belajar Bahasa Indonesia .. .. .. .... ... .. . .. .. .. .. ... .... ... .. ... .. ... I 09 D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Indonesia antara Siswa yang diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw dan Model

Pembelajaran Kooperatifdengan Tipe STAD ... 113 2 . Perbedaan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Antara

Siswa Yang Memiliki Kemarnpuan Berpikir Verbal

(13)

3. Intcraksi Antara Model Pembelajaran Dan Kemampuan Berpikir Verbal Terhadap

Hasil

Bela jar Bahasa Indonesia .. ... .... ... .... .. .. .. .... .... .... .. .. 121

E. Keterbatasan Penelitian ... .... ... ... ... .... .... .. ... .... .... .. . 133

BAD V SIMPULAN, IMPUKASI DAN SARAN A. S.iJnpulan ... ... 136

B. l.Inplikasi ... 137

C. Saran ... .. .... ... .... .. ... ... ... ... .... ... ... . 141

DAFTAR PUSTAKA ... 143

~IRAN ... ... .... ... .... ... .... ... ... ... 147

(14)

DAFT

A.R

T ABEL

Tabel

1.1 . Hasil UN Mata Pelajaru.u Bahasa Indoncsin SMA Negeri 1 Idi Kabupaten Aceh Timur Tahun Pelajaran

Halaman

2005-2006 sampai dengan 2008-2009 ...

5

2.1 . Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif... 29 2.2. Sintakm.atik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw... ... 35 2.3. Sintakmatik Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD ... 41 2.4. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif ST AD

dan Model dengan Tipe Jigsaw... 44

3.1.

Distribusi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Idi Aceh Timur 68

3.2. Desain Faktorial2 x 2 ... ... ... ... ... 70 3.3. Kisi~kisi Tes Hasil Belajar Bahasa Indonesia Sebelum

Uji Coba ... 80 3.4. Kisi·kisi Tes Kemampuan Berpikir Verbal ... 81 3.5. Kisi·kisi Tes Hasil Belajar Bahasa Indones.ia Setelah

Uji Coba ... 85 4.1 . Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Untuk Model

PembeJajaran Kooperatif dengan tipe jigsaw ... 88 4.2. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Untuk Model

Pembelajaran Kooperatif dengan tipe ST AD ... 90 4.3. Hasil Belajar . Bahasa Indonesia Siswa untuk

Kemampuan Berpikir Verbal Tinggj... 91 4.4. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa untuk

[image:14.629.219.529.134.631.2]
(15)

4.5. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa untuk Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw pada

Siswa dengan Kemampuan Berpikir Verbal Tinggi .. .. ... ... 94

4.6. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa untuk Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw untuk.

dengan Kemampuan Berpikir Verbal Rendah . .. ... .. .. .. .. .. .. . 96

4.7. Hasil Bell\iar Bahasa Indonesia Siswa untuk Model Pembelajaran Kooperatif

dengan

tipe

STAD

untuk

Siswa

dengan

Kemampuan Berpikir Verbal Tinggj ... 97 4.8. Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa untuk Model

Pembelajaran Kooperatif

dcngan

tipe

ST AD

unruk

dengan Kemampuan Berpikir Verbal Rendah.... ... .... ... .. 99

4.9. Hasil AnaJisis Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw dan Model

Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe ST AD .. .. .. ... .. .... ... I 00

4.1 0. Rangkwnan Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Untuk Siswa dengan Kemampuan

Berpikir Verbal Tinggi Dan Rendah .... .. ... .. .... ... .. ... ... .... 1 01 4.11. Rangkuman Uji Normalitas Hasil Belajar Bahasa

Indonesia Siswa Untuk Model Pembelajaran Berdasarkan Kemmnpwm Berpikir Verbal Tinggi dan

Rendah... ... ... 102

4.12. Ringkasan Hasil Perhitunga.n Varians Model

Pembclajaran Kooperatif... .... . ... .. ... ... .. ... ... .. ... .. ... 1 03

4.13. Ringkasan

Hasil

perhitungan Varians Kemampuan

Berpikir Verbal... ... ... I 04 4.14. Ringk.asan Hasil Perhitungan Homogenitas Varians

Populasi Uji Bartlet ... 105

4.15. Rangkuman Data Hasil Perhitungan Anal isis

Deskriptif. .... . ... . . ... ... ... ... . . ... .. .... . ... . .... . . ... . ... . . .... ... 106

4.16. rungkasan Perhitungan ANA VA Faktorial2 x 2 ... 107

4.17. Rjngkasan H.asil Pengujian dengan menggunakan Uji

Scheffe .. . . ... . .... . .... .... . . ... . ... . . ... . ... ... ... .... . . .. . .. .. . . ... . . ... . .... ll 0

(16)

DAFT AR GAMBAR

Gam bar

Halaman

2.1. llustrasi Pembagian Tugas Kelompok Model

pembelajaran Kooperatif Jigsaw... 32 2.2. Prosedur Penskoran Pada Jigsaw... 33 4.1. Histogram

Hasil

Belajar Bahasa indonesia Siswa Untuk

Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw ... 89 4.2. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Untuk

Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe ST AD ... . . .. 90 4.3 . Histogr.un Hasil Belajar Bahasa lndonesia Siswa

dengan Kemampuan Berpikir Verbal Tinggi .. .... ... .. . .... .... 92 4.4. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa

dengan Kemampuan Be.rpikir Verbal Rendah ... 93 4.5. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Untuk

Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw

dengan Kemampuan Berpikir Verbal Tinggi . . ... ... ... .. 95

4.6. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Untuk Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe Jigsaw

dengan Kemampuan Berpikir Verbal Rendah... 96 4.7. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Untuk

Model

Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe ST AD

dengan Kemampuan Berpikir Verbal Tinggi ... 98 4.8. Histogram Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Untuk

Model Pembelajaran Kooperatif dengan Tipe ST AD

dengan Kemampuan Berpikir Verbal Rendah... 99 4.9. Interaksi Model PembeJajaran dan Kemampuan

Berpikir Verbal Terhadap Hasil Belajar Bahasa

(17)

DAFT AR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Validitas Instrumem Tes Kcmampuan Berpikir Verbal

dan lnstrurnen Tes Kemampuan Berpikir Verbal ... ... \47

2. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. ... 156

3. Perhitungan Uji Validitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda dan Reliabilitas lnstrumen Tes Hasil Belajar, lnstrumen Tes Hasil bel.ajar Bahasa Indonesia... 181

4. Data Deskriptif Penelitian ... 195

5.

Perhitungan Uji Normalitas ... 21 1 6. Perhitungan Uji Homogenitas ... 220

7. Perhitungan Uji Hipotesis Penelitian .. ... .. .... .... ... .... ... .. . .. 223

8. Perhitungan Uji Lanjut dengan Uji Schefee... 228

9. Tabel Konversi... ... 230

10. Surat Keterangan.. ... ... .... .... . ... . . ... ... ... ... ... ... 236

11. Daftar Riwayat Hidup ... 238

(18)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab

Peningk.atan mutu pendidikan merupakan salah satu agenda utama )lang dilakuk.an oleh pemerintah dalam rangka pengembangan sumber daya manusia

Indonesia. Bc:rbagai payw1g hukum dan panduan untuk mengembangkan

pendidikan yang bennutu telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah, namun

pdaksanaan ketentuan perundangan dan panduan tersebut diduga masih belum

berltembang

sebagaimana

diingink.an. Pendidikan Indonesia dapat dilakukan metalui dua aspek kegiatan, yakni ke.giatan pembudayaan dan kegiatan

pengajaran.

Kegiatan pembudayaan adalah upaya mentransformasi nilai-n.ilai moral

dan pembentuk.an kepribadian dengan berbagai aspek mental, spiritual dan

psikologis. Kegiatan pengajaran bertalian dengan upaya mentransfonnasi dan

peoguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sikap dan keterampilan serta penerapannya (S upannan, 1997). Sekolah menjadi salah satu sarana untuk. m ensosialisasikan nilai ~nilai kenuunpuan, sikap dan keterampilan yang diperlukan Wltuk hidup di masyarakat.

Guru

di sekolah berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran agar peserta didik dapat mentransfonnasik.an ilmu pengetahuan dan teknologi serta nilai~nilai dan keterampilan melalui kegiatan pem belajaran
(19)

pendidikan tinggi memerlukan masukan (intake) yang memenuhi syarat mutu agar efektivitas ma.upun produk:tivitas kegiatannya dapat ditingkatkan sesuai dengan perubahan lingkungan (Miarso, 2009).

Sekolah menengah atas (SMA) sebagai satuan pendidikan menengah di Indonesia juga memiliki peran penting dalam rnewujudkan swnber daya manusia yang bermutu. Menurut Sudjatrnik.o dan Nurlaili (2003) SMA merupakan satuan pendidikan menengah yang bertujuan untuk: (1 ) memberikan kemampuan minimal bag.i lulusan untuk melanjut.kJm pendidikan dan hidup di dalam masyarakat, (2) menyiapkan sebagian besar warga negara menuju masyarakat bela jar pada masa yang ak.an datang, dan (3) menyiapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengintemalisasi perangkat gagasan dan nilai masyarakat betadab dan cerdas.

Untuk menyiapkan lulusan sebagai anggota masyarakat yang mampu bersaing. maka pada jenjana SMA tiap siswa harus memiliki sejwnlah kompetensi berupa: (l) memiliki keyalcinan dan ketaqwaan yang tercermin dalam perilaku sehari-hari sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, (2) mengintemalisasi nilai dasar humaniora untuk menerapkan kebersamaan dalam

kehidupan bennasyarakat (3) memiliki wawasan kebangsaan dan bemegara, (4) memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya secara produktif, kompetitif, kooperatif, dan mampu memanfaatkan lin,gkungan secara bertanggWlg jawab, (5) berpikir logis, kritis, inovatif, dan kreatif dalam memecahkan masalah

serta berkomunikasi secara verbal baik lisan maupun tertulis sesuai dengan konteksnya melalui berbagai media teknologi informasi, (6) mengembangkan

(20)

kemampuan dan keterampilan akademik, (7) memanfaatkan kemampuan dan kecakapan yang dimiliki untuk hidup di masyarakat, (8) meningkatkan pengetahuan dan kecakapan melalui belajar secara mandiri dalam rangka membangun masyarakat belajar, (9) memiliki kem.ampuan berolah raga, menjaga kesehatan, membangun ketahanan dan kebugaran jasmani, serta (1 0) berekspresi dan menghargai seni dan keindahan (Nurhadi, 2004). Berdasarkan kompetensi ~

kompetensi ini, maka kurikulum SMA disusun memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan progr-.un keahlian, lingkungan sosial, kebutuban pembangUDa.n nasional perlcembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kesen.ian.

(21)

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 untuk tingkat sekolah meoengah atas (SMA), semua materi diformulasikan sedemikian rupa dengan lebih menekankan pada penguasaan mtlteri dan didukung olt:h model pembelajaran yang sesuai dan sarana pendukung kegiatan pendidikan lainnya. Dalam KTSP tersebut dijelaskan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia rnempunyai 4 (empat) tujuan umum, yakni: (1) untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam bahasa Indonesia baik

secara

lisan maupun

secara

tertulis. Sebagai sarana berkomunikasi bahasa digunakan sebagai sarana untuk rnengekspresikan infonnasi faktual, sikap intelektual, sikap emosional, sikap moral, perintah dan sosialisasi; (2) meningkatkan kemampuan berpikir, dan bemalar .• serta kemampuan untuk memperluas wawasan; (3) untuk mempertajarn kepekaan perasaan siswa. Siswa tidak hanya mampu metruihami informasi yang disampaikan secara tidak langsung atau tersirat; dan (4) untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi karya sastra, yang berkaitan erat dengan latihan mempertajam perasaan, penalaran, daya kbayal, kepekaan terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup (Depdiknas, 2006).

Selanjutnya, dijelaskan pula bahwa tujuan khusus peng~aran Bahasa dan Sastra Indonesia mencakup 3 (tiga) hal, yakni : (1) tujuan khusus pembelajaran kebahasaan, (2) meningkatkan kemampuan pemahaman, dan (3) penggtmaan bahasa. Pembelajaran kebahasaan mencakup lafal. ejaan dan tanda baca. struktur, kosa kata., paragrap, dan wacana. Pelafalan yang baik dan benar, dan mengucapkan yang jelas dan intonasi yang wajar sesuai dengan situasi kebahasaan.

(22)

Berdasarkan kompetensi dan persyaratan kompetensi lulusan SMA serta tujuan dan kompetensi mata peltYaran bahasa Indonesia yang telah dijelaskan sebelumnya, maka siswa SMA khususnya

diharapkan

telah memiliki sejumlah kemampuan dalam mengaplikasikan konsep-konsep bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam berkomunikasi di lingkungan sosialnya rnasing-masing. Namun kenyatannya masih banyak siswa yang belum dapat menguasai secara optimal kompetensi-kompetensi dasar dalam pembelajara.n bahasa Indonesia. Rendahnya mutu siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tercennin pada keterampilan berkomunikasi siswa yang salah satu tolak ukumya adalah hasil belajar mata pelajaran bahasa Indonesia, baik yang diujikan secara nasional melalui ujian nasional (UN), maupun secara 4iian praktek.

Rendahnya rata·rata

hasil

belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia terjadi pula di beberapa sekolah

di

Kabupaten Aceh Timur termasuk pada SMA Negeri I ldi Aceh Timur. Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Tata Usaha SMA Negeri 1 ldi Aceh Timur, dapa1 dilihat bahwa nilai rata-rata UN siswa untuk mata pelajaran bahasa Indonesia relatif masih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. seperti terlihat pada Tabe) l.l berikut.

Tabell.l. Basil UN

Mata

Pelajaran

Bahasa

Indonesia SMA Negeri 1 ldi Aeeb

Timur Tabun Pelaianll 100511006 umpai lia.aM~.l008ll009.

Ta..kuaP~a Nibd Rata-rata Nilai Tereadala N"llai Tertiaai

20051'l006 '-11 6.08 8.08

208611007 6.34) 6.ll 7.86

100711008 6.26 6.17 7.96

200812009 6.23 5.98 7.90

(23)

Dari Tabel 1.1. di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil belajar bahasa Indonesia di SMA Negeri I Idi Aceh Timur cenderung masih kw-ang memuaskan.

Hal

ini menyeh11hkan berbagai kalangan, khususnya di SMA Nt:gt!ri

1 ldi merasa kecewa dan kurang puas dengan hasil bclajar bahasa Indonesia terse but. Rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia

ini

juga tetjadi akibat adanya asumsi sebahagian besar siswa bahwa bahasa Indonesia hanya digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah saja, karena di lingktmgan rwnah sebahagian besar siswa menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar dalam berkomunikasi.

Ada banyak faktor ekstemal maupun internal yang menyebabkan masih rendahnya basil belajar siswa dalam beberapa mata pelajaran. Berkaitan dengan faktor-faktor tersebut, Dahar (1989) juga mengemukakan, sebab-sebab lulusan kurang bennutu atau belum memenuhl

luu:apan,

di antranya: (1) input yang kurang baik kualitasnya, (2) guru dan personal yang kurang tepat, (3) materi yang tidak atau kurang cocok, (4) metode mengajar dan sistem evaluasi yang kurang memadai, (5) kurangnya sarana penunjang, dan (6) sistem administrasi yang kurang tepat. Sedangkan menurut Hamalik (1999) faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa mencakup: (1) input mentah atau siswa, (2) lingkungan instruksional, (3) proses pembelajaran. dan (4) keluaran pembelajaran. Hamalik memandang pembelajaran sebagai suatu sistem, sedangk.a.n R eigeluth (1983) melihatnya dari sisi variabel pembelajaran yang satu sama lain saling

berpengaruh.

Berkaitan dengan proses pembelajaran guru mempunyai tugas yang sangat berat guna mengatasi persoalan basil belajar siswa, kareoa guru merniliki peran

(24)

penting dalam proses pembelajaran. Peran ini adalah mentransformasikan pengetahuan. keterarnpilan dan nilai-nilai kepada peserta didik. Bila pembelajaran itu dilihat sebagai suatu sistem, maka faktor yang turut mempengaruhi

lmaJitas

pembelajaran tersebut harus dipenuhi.

Dalam

rangka mengatasi persoalan perolehan basil belajar

bahasa

Indonesia

SMA Negeri 1 Idi Aceh Timur yang masih relatif rendah, mesk.ipun berbagai

upaya

telah dilakukan

untuk meningkatan

hasil belajar tersebut,

namun

sejauh ini

basil bel8jar bahasa Indonesia tersebut masih tetap rendah dan tidak menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti (signifikan).

Menurut pengamatan penulis di SMA Negeri 1 ldi Aceh Timur, basil belajar bahasa Indonesia yang masih relatif rendah di SMA tersebut diduga disebabkan kebanyakan guru mengajar dengan menggWlakan satu model berupa model pembelajaran konvensional dengan metode ceramab dan latihan saja, guru yang mendominasi proses belajar mengajar dan siswa tidak diaktitkan dalam suasana pembelajaran demok.ratis yang dapat memotivasi siswa dalam belajar. Kenyataannya dalam praktik pembelajaran bahasa Indonesia yang telah dilaksanakan, guru beranggapan bahwa proses dan isi mata pelajaran tidak. begitu penting. Bahkan menurut Sanjaya (2007) pembelajaran mata pelajaran bahasa tidak diarahkan

untuk

mengembangkan kemampuan berkomunikasi, karena yang dipelajari lebih banyak bahasa sebagai ilmu bukan sebagai alat komunikasi.
(25)

hubungan antara pengetahuan yang ditnilikinya dengan penerapannya dalam kehldupan mereka sebagai anggota keluarga dan anggota

masyarakat.

Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk

kegiatan siswa

bukan transfer pengetahuan langsung dari

guru

ke siswa (Nurhadi, 2002). Bila siswa tidak mengetahui kebennanfaatan suatu materi pelajaran akan mengakibatkan kurangnya

minat siswa dalam

mengikuti proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa untuk memperoleh basil belajar siswa yang lebih baik, dibutuhkan model pembelajaran yang marnpu untuk lebih memberdayakan siswa da!am suatu proses pembelajaran. Ada banyak model pembelajaran yang mengaktifkan seluruh aspek kepribadian siswa yang tergolong dalam pembelajaran kontesktual, di antaranya model pembelajaran berbasis m.asalah, model inkuiri, model pembelajaran kooperatif, model simulasi sosial, bermain peran dan sebagainya.

Model pembelajaran kooperatif, adalah salah satu bentuk model pembelajaran yang berorientasi

kepada

pemikiran

bah.wa

anak akan belajar lebib baik jika lingkungan diciptakan sedemikian rupa agar

terasa

lebih alamiah,

siswa

dapat sating bekeJja sama. bertukar ilmu pengetahuan (sharing knowledge), sating bertukar informasi, sehingga masing-masing siswa mampu menjawab persoalan~

persoalan belajar bahasa Indonesia yang dihadapi.

Model pembel.Yaran kooperatif dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna, di mana siswa ikut serta dan terlibat secara ak.tif dalam proses pembelajaran. Unsur pokok dalam pembelajarao kooperatif adalah sating ketergantungan positif, tanggung jawab individual,

(26)

interaksi personal, keahlian bekerjasama, dan proses kelompok (Johnson & Johnson, 1993). Aktivitas pembelajaran kooperatif menekank.an pada kesadaran siswa perlu belajar

berpikir,

mem~ahkan

masalah

dan belajar untuk mengklasifikasikan pengetahuan dan keterampiJan serta saling memberitahukan

pengetahuan, konsep, keterampilan tersebut kepada siswa yang mcmbutuhkan,

dan setiap siswa merasa senang mengembangkan pengetahuannya kepada anggota

lain dalam kelompok. Dengan demikian, penerapan pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar memudahkan siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa setiap materi selesai diajarkan.

Penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model yang mengkondisikan siswa aktif secara fisik dan mental. Seperti yang dikemukakan

oleh Sanjaya (2007) bahwa belajar dalam kelompok pcmbelajarnn kooperatif

memiliki perspe.ktif perkembangan kognitif artinya bahwa dengan adanya

interaksi antara anggota kelompok dapat mengembangkan prestasi siswa untuk

berpikir mengolah berbagai infonnasi. Dari pendapat tersebut mak.a penerapan pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar memudahkan siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa setiap materi selesai diajarkan serta

(27)

seorang guru hendaknya mampu untuk mengenal dan mengetahui

karakteristik

siswa akan sangat berpengaruh te.rbadap keberhasilan proses belajar siswa. Apabila seorang guru telah mengetahui karakteristik siswanya, maka selanjutnya guru dapnt menyesuaikan dengan metnde pembelajaran yang akan digunakan.

Pembelajaran

dikatakan

efektif apabila

siswa

dapat

menguasai materi

pelajaran tidak hanya terbatas pada tahap ingatan

tanpa

pengertian

(rote learning),

tetapi diserap secara bermakna (meaningful learning). Agar terjadi transfer belajar yang efektif, maka guru harus memperhatikan karakteristik setiap siswa untuk dapat disesuaikan dengan materi yang dipelajarinya. Pembelajaran ak.an semakin efektif atau semakin berkualitas hila proses belajar mengajar dilakukan sesuai dengan karakteristik siswa yan~ diajar. Sejalan dengan hal tersebut Slavin (1990) mengemukakan

bahwa

lwakteristik adalah

aspek-aspek yang ada dalam

diri

siswa yang dapat mempengaruhi perilakunya.

Salah satu karakteristik siswa adalah kemampuan berpikir verbal siswa. Keterampilan dan kemampuan berpikir verbal ni.emiliki peran

yang

sangat penting bagj siswa guna men.ingkatlcan kemampuan siswa dalam memberikan dan mempersiapkan proses komWlikasi secara terampil dalam menyampaikan maksud, ma.kna. atau pesan yang terl<andWig dalam suatu proses pembelajaran. Siswa yang terampil untuk berkomunikasi, mampu memberikan pemahaman yang benar terhadap orang atau siswa lain sesuai dengan makna yang akan disampaikan. Dengan kemampuan berpikir verbal

yang

baik, siswa mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam berkomunikasi, mampu menghasilkan
(28)

kata-kata dan kalimat-kalimat secara tepat, mampu untuk berkomunikasi secara efekti

f,

baik secara lisan maupun tulisan.

Berdasarkan fenomena di atas,

pe.nulis

tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif dan kemampuan berpikir verbal siswa yang diperkirakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam

mata

pelajaran bahasa Indonesia

yang

akan dilakukan pada siswa kelas X (sepuluh) SMA Negeri l ldi Aceh Timur pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/201 1.

B. ldentifikasi

Masalah

(29)

kemampuan guru dalarn menggunakan model belajar yang bervariasi mempengaruhi basil belajar siswa? Bagaimanakah sebaiknya model menga,jar

yang digunakan untuk meningkatkan basil belajar

siswa?

Apak.al1

J)tluggwJaaJl bahasa sehari-hari

dalam

berkomunikasi dapat mempengaruhi

basil

belajar bahasa Indonesia siswa? Model pembelajaran apa yang tepat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia? Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi basil belajar siswa? Apakah siswa yang memiliki kemarnpuan berpikir verbal tinggi akan memperoleh hasil belajar bahasa Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemarnpuan berpikir verbal rendah? Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan berpikir verbal siswa dengan basil belajar bahasa

Indonesia?

C.

Pembatasan Masalah

Masalah yang akan dikaji dalarn penelitian ini dibatasi pada masalah

penggunaan

model pembelajaran yang dibatasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

ST AD

dan model pernbelajaran kooperatif

jigsaw, serta

kemampuan berpikir verbal siswa yang dibedakan atas kemampuan berpikir verbal tinggi dan kemampuan berpikir verbal rendah.

Hasil belajar bahasa Indonesia siswa dibatasi dalam ranah kognitif, diperoleh melalui tes hasil belajar yang dibatasi pada aspek pengetahuan (Cl), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), evaluasi (C5),

dan

kreativitas (C6) menurut taksonomi Bloom

(1986), dengan

aspek

pembelajaran

bahasa

Indonesia

berupa : (1) aspek berbicara dengan kompetensi dasar menceritakan berbagai pengalaman
(30)

dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat, (2) aspek mendengarkan dengan kompetensi dasar Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman, (3) ac;pek membaca dengan kompetensi dasar membacakan puisi

dengan

lafal, nada,

tek.anan

dan intonasi yang tepat, dan (4) aspek menulis dengan kompetensi dasar menulis puisi lama dengan bait,

irama,

dan rima. Keempat aspek tersebut merupakan bahan pelajaran bahasa Indonesia menurut KTSP untuk kelas X semester ganjil yang diberikan pada siswa SMA Negeri 1 Idi Aceh Timur pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011.

Untuk kemampuan beipikir verbal dibatasi pada indikator yang merujuk pada tes kemampuan berpikir verbal berupa tes Differential Aptitude Test (DA T)

yang

diadaptasi dati tes yang dibuat oleh Barret (2004). Bentuk tes ini adalah pilihan berganda dengan empat pilihan jawaban dengan indikator perbedaan arti kata (antonim), persamaan arti kata (sinonim), dan analogi verbal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah maka masalah penelitian ini dapat dirwnuskan sebagai berikut:

l. Apakah kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif jigsaw memperoleh hasil belajar bahasa Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif ST AD?

(31)

dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan berpikir verbal

rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembtdajaran koopcratif dan kemampuan berpikir verbal terbadap basil belajar bahas~t Indonesia ?

E. Tujuan PeneJitian

Berdasarkan rwnusan masalah penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Hasil bellijar bahasa Indonesia siswa yang dibelajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif jigsaw lebih tinggi dari pada model pembelajaran

kooperatif ST AD.

2. Siswa yang rnemiliki kemampuan berpikir verbal tinggi memperoleh basil belajar bahasa Indonesia lebih tinggi dari pada siswa yang merniliki kemampuan berpikir verbal rendah.

3. lnteraksi antara model pembelajaran dan kemampuan berpikir verbal terhadap hasjJ belajar bahasa lndoesia.

F.

Maofaat Peoelitian

HasiJ peneiWan ini d.ibarapkan dapat memberi manfaat secara teoretis dan

praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan tentang teori·teori yang berkaitan dengan model pembelajaran

kooperatif

ST AD dan

kooperatif

jigsaw, dan teori tentang kemampuan berpikir verbal siswa, serta pengarubnya terhadap basil belajar bahasa Indonesia, dengan

kata lain secara teoretis basil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

(32)

rujukan

bagi

penelitian-penelitian

lain

yang menggunakan variabel-variabel yang

relevan.

(33)

BABV

SIMPtJLAN, IMPLJKASI DAN SARAN

A. Simpula.n

Bcrdasarkan hasil penclitian dan pcmbahasan yru1g dikcmukakan sebclumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. HasH bela,iar bahasa Indonesia siswa yang diajarkan den gan mode l pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih tin ggi daripada dengan basil belajar

bahasa Indones ia siswa yang d iajarkan dengan model pem belajaran

kooperatif tipe STAD.

2. Hasil bel ajar bahasa Indonesia siswa yang memi liki kemampuan berpik.ir

verbal tinggi lebih tin ggi daripada siswa yang memiliki kemampuan berpiki r verbal rendah.

3. Terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan kemampuan

berpikir verbal siswa terhadap hasil bel;Var bahasa Indonesia. Dari hasil pengujian lanjut temyata hasil belajar bahasa Indonesia s iswa yang memilik'i kemampuan berpikir verbal tinggi lebih tingg i j ika dia,iar dengan model

pembclajaran kooperatif tlpe jigsaw sedangkan siswa yang mem iliki

kemampuan berpikir verbal siswa rendah memperoleh hasil belajar hahasa

Indonesia yang lebih tinggi j ika diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe ST AD

a.

lmplikasi

Berdasarkan simpulan pcrtama dari basil penclitian ini, basil bclajar

bahasa Indonesia siswa yang diajar dcngan model pcmbclajaran koo pcrati f tipc

(34)

jigsaw lehih tinggi daripada hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajarkan

dengan model pemhel~iaran kooperatif tipe STAD. Hal ini dapat dijadikan

pertimbangan bagi guru-gum bahasa Indonesia tmtuk menggunakan mocit':l pcmbelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembe l ~jaran, khususnya

pemhelajaran babasa Indonesia pada siswa SMA. Karena model p em bel~jaran

kooperatif tipe jigsaw tidak

hanya

mengutamakan pengembangan aspek kognitif, tetapi j uga mengembangkan aspek afcktif dan psikomotorik siswa.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berakar dari model

pembelajaran pemccahan dalam bentu.k. pcncarian informasi dari herbagai sumher yang didiskusikan sckelompok siswa yang dilanjutkan dengan diskusi untuk

mcnghubungkan rncmpersentasckan pemccahan rna!\alah yang Jikaitkan dcngan

konscp dan materi pelajaran. Pada model ini siswa yang memiliki kt ~ mampuan

berpikir verbal tinggi akan Iebih tcnnotivasi dalam bclajar karcna mcmiliki

kcyakinan akan kemampuan pemecahan masaiah bahasa lndoMsia. Selain

mta-rata hasil belajar bahasa lndonesia meningkat de ngan penggunaan model

pembclajaran kooperatif tipc jigsaw inL siswa juga dilatih untuk

mcngembangkan sikap kemampuan berpikir verbal dalam bel~jar karena dalam

model ini siswa diharuskan menuangkan pendapat yang membutuhkan

keberanian w1tuk tarnpil di depan kelas atau memberikan interupsi dan masukan selama proses belajar berlangsung. Dengan demikian pola pikir dan sikap siswa akan lebih diarahkan pada pemecahan masalah bukan hanya pada penekanat\

kemampuan menerima dan mengingat sejurnlah informasi.

Hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang diajar dengan model

(35)

pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe ST A O. Hasil temuan penelitian ini

perlu disosialisasik.an kepada kepal a sekol ah dan guru yang mengajar mata

pelajanm bahasa Indonesia. Upaya pensosialisaisn hasil temuan pene\itian ini

dapat dilakukan dengan cara menjadikan hnsil temuan ini sebagai salah satu

~j ukan pada seminar atau loka karya tcntang model pembelajaran bahasa. Indonesia. Dengan temuan ini maka model pembelajaran kooperatif tipc jigsaw juga dapat dilaksanakan pada mata pt:lajaran bahasa Indonesia scbagai rumpun ilmu bahasa.

Sosial isasi lain yang dapat dilakukan ad:Uah memperkenalkan modd pembelajaran melalui pendidikan dan latihan kepada guru-guru dan kepala

sekolah sebagai salah satu alternatif model pembelaja ran pada mata pelajaran

bahasa Indonesia. Usaha memperkenalkan m odel pembelajaran lewat simulasi

mengajar melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dapat dilaksanakan dengan praktek langsung di daJam kelas dengan gurn-gurn yang lain sebagai

observemya. Dengan cara seperti ini guru-guru dapat mengamati langsung dan

dapat melihat langkah-langkah dan kegiatan yang dilakukan deng.an model

pembdajaran ini, sehingga d.apat menerapkannya di kelas yang diasuhnya.

Berdasarkan simpulan kedua. bahwa karakteristik siswa berupu kemamtlUan bcrpikir verbal siswa terbukti memberi pengaruh dalam memperolch hasil bela;jar siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang mcmiliki kemampunn berpikir verbal t inggi, lebih tingi dari pada husi l bclajar siswa yang

mem iliki kemampua n berpikir verbal rendah. Hasil pcneli tian ini menjadi bahan pertimbangan bagi pihak sekolah dan guru untuk memahami kondisi siswa agar

siswa memiliki kcmampuan hcrpikir verbal rcndah mcmil ik i ha.sil belajur bahasu

(36)

basil bel~jar siswa. Hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki

kemampuan berpikir verbal tinggi, lebih tingi daripada basil bela,jar siswa yang

memiliki kemampuan berpikir verbal rendah. Hasil penelitian ini menjadi bahan

pertimbangan bagi pihak sekolah dan guru untuk memahami kondisi siswa agar siswa memiliki kemampuan berpikir verbal rendah memiliki hasil belajar bahasa

Indonesia

yang

Jebih tinggi dengan cara mengupayakan pemilihan model pembelajaran yang tepat dan cocok untuk siswa yang memiliki kemampuan berpikir verbal rendah da1am pembelajaran bahasa Indonesia.

Dengan mempertimbangkan karakteristik siswa, maka guru akan lebih

mudah menerapkan model pembelajaran dengan karakter tersebut sehingga

standar kompetensi yang diharapkan pada setiap siswa dapat tercapai secara

optimal. Hasil temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik siswa turut serta

mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia siswa. Untuk itu bagi pengelola

sekolah perlu memperhatikan karakteristik siswa khususnya kemampuan berpikir

verbal siswa pada saat penerimaan siswa baru. Sehingga !,TUm sedini mungkin

dapat menyesuaikan model pembelajaran dengan karakteriscik siswa tersebut.

Informasi dan pengetahuan tentang karakteristik siswa sebagai aspek

psikologis da1am belajar perlu diberikan kepada guru. Dengan dibekalinya guru

tentang pengetahuan karakteristik siswa guru dapat menyadari dan memaharni

karakter siswa tersebut sehingga semua kebutuhan siswa dalam belajar sesuai

dengan karakteristiknya dapat terpenuhi. Bagi sekolah~sekolah yang mampu dan

(37)

terutama untuk memahami karakteristik siswa. Untuk itu guru, kepala sekolah

dan pegawas satuan pendi dik an pcrlu di be kali p engetahuan

mengidentifikasi kara.kterislik

siswa

yang

cocok

dcngnn model pembclajaran tertentu.

Hasil simpulan ketiga menunjukan bahwa s iswa yang memiliki

kemampuan berpikir verbaJ tinggi, lebih tinggi hasil bel~jam ya apabila diajar

dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dibandingkan dengan sisw.t

yang dibelajarkan

dengan model

pembelajaran

kooperatif tipe ST AD. Demikian

juga hasil belajar bahasa Indonesia siswa yang memiliki kemampuan berpikir

verbal rendah yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi hasil belajamya dibandingkan dengan basil belajar bahasa Indonesia

siswa yang memiliki kemampuan berpikir verbal rendah yang dibelajarkan dcngan

model pembelajaran kooperatiftipe jigsaw.

Vntuk itu penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristitik perlu diperhatikan, dengan demikian kegiatan pembelajaran akan

Jebih bennakna sehingga pembelajaran yang dilaksanakan lebih efektif, efi!"ien

dan

memiliki daya tarik. Namun perlu disadari

bahwa

tidak ada suatu model pembelajaran

yang

sesuai untuk setiap karakteristik siswa maupun, karaktcristik materi pelajaran. Tetapi hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi

guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk memilih model pembelajaran yang

sesuai dalam mengajarkan siswanya. Sesuai dengan hasil penelitian, maka dapat

dirancang

dan

diaplikasikna model pembelajaran yang sesuai dengan memperhatikan karakteristik siswa yaitu siswa yang memiliki kemampuan
(38)

berpikir verbal tinggi akan lebih tinggi basil belajarnya jika diajarkan dengan model pembelajaran koopcratif tipe jigsaw.

Dalam merancang, mclaksnnakan, dan mcngevaluasi pembe lajaran dcngan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ataupun model lainnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, diperlukan perencanaan dan pcrsiapan yang tepat dan sesuai agar terjadi kerja sama yang efektif antara guru dan pihak sckolah. siswa terlibat secara aktif. dan suasana pemhelajaran yang kondusif dan menarik bagi siswa. Guru sebagai sutradara dan fasilitator dalam kegiatan pcmbclajaran kooperatif tipe jigsaw harus dapat menciptakan ran gsangan yang memacu siswa untuk dapat bekerja sama dan terl ibat aktif dalam setiap Jangkah pem bclajaran yang direncanakan.

C. Sann

Disarankan bagi guru untuk menggunakan model pembel~jaran lcooperatif tipe jigsaw dalam rangka meningkatkan basil be!ajar siswa, karena berdasarkan hasil penelitian pernbelajaran kooperalif tipe jigsaw sesuai dengan mata pelajaran apapun tennasuk dalam pernbelajaran bahasa Indonesia.

(39)

basil belajamya lebih tinggi. Pengunaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran memberi pengaruh pada ha<>il belajar siswa. Oleh sebab itu disarankan bagi kepala sekolah untuk melatih guru-guru dalam pemilihan model pembelajaran dan meningkatkan pengawasan pelaksanaan pembelajaran siswa di kelas.

Dari segi jumlah populasi dan sampel yang dilibatkan pada penelitian ini jumlahnya tergolong kecil, untuk

itu

disarankan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis, untuk melakukan penelitian Janjutan yang jumlah populasi dan sampelnya lebih besar. Guna penelitian lanjutan pada penerapan model pembelajaran di samping kepada guru yang menjadi mitra peneliti, pcrlu disosialisasikan juga terlebih dahulu kepada siswa hagaimana mekanisme model pembelajaran ini k.hususnya sintaks yang

han1s

dijalani agar tercipta suasana belajar yang mendukung keberhasilan siswa dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
(40)

DAFT AR PUSTAKA

Ahmadi, A. dan Supriyono, W., P.~ikologi Be/ajar. Jakarta: PT Rincka Cipta.

Amir, S. (2002). Pengaruh Penerapan Desain Peng~jaran Konsep terhadap Prestasi Belajar Gramatika Bahasa lnggris Siswa SMP Negeri 1 Stabat.

Tesis.

Medan: Pascasarjana UNIMED.

Anastasi, A. dan Urbina, S. 1990. Tes Psikologi. Jakarta: Prenhallindo. Alih bahasa: Robertus Hariono dan Imam

Arends, R. I. (1997). Learning to teach. Singapore: Me Graw-Hill book Company.

Ary, D., Jacobs, L.C Razavieh, A. (1982). Pengantar Penelitian Dalam

Pendidilum. (Penerjemah Furcham, A). Surabaya : Usaha Nasional.

Bloom, S. (1986). HumanCharacteristic and School Learning. NewYork : Me Graw Hill.

Chalizah, H. (1994) . Kajian Perbandingan Pendidilwn. Jakarta: Al-Ikhlas Cron bach,.L., (1984). Essential

ol

Phsycologycal Testing. New York

Harper and Row

Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Be/ajar. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. (2004). Kurikulum Pendidilwn SMA Silabus Bahasa Indonesia . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Depdiknas, (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi Untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta: Puskur.

Depdiknas, (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan

Untuk Satuan Pendidilwn Damr dan Menengah Jakarta : Puskur.

Dick • W. , Carey, L., and Carey, J.O. (2005). The .s:vstematic Desi~ (!(

[tz.(ltruction (Edisi 11). USA: Scott, Foreman.

(41)

Hamachek, D. (1990). Psychology in Teaching. Learning, and Growth, (4th Ed). Boston1 MA: Allyn and Bacon.

Hamalik. 0. (1999). Kurikulum dan Pembelqjaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Heiruch, RE. (1996)./nstructiona/ Media and Tcchnoloi!)esfor Learnin~ 51

h. New

Jersey: Enggle Wood Prentice Hall.

Ibrahim, M; dkk. (2000). Pembe/ajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Johnson 0, dan Johnson,R.(I993). Leading the Cooperative School. e dina, MN : Interaction Book Company

Kartono K.(l986), Psikologi Sosial 2. Kenakalan Remaja, Jakarta: Rajawali. Lie A. (2004). Cooperative [,earning. Jakarta: gramedia Widiasarana Indonesia. Menill, D. M. (1981). Component Display Theory. Los Angeles : Unive rsity of

Saouthtem California.

Miarso, Y. (2009). Pra.karsa SMNMA dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Penclitian. Online hnp://.,.vww.yusufhadi.net

Mursini. (2002) Peranan Simulasi Kreatif dalam peningkatan Kemampuan Bahasa Indonesia. Jakarta. Jurnal Pendidikan Komposisi.

Nasution, S. (1987). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Bela;ar Dan Mengq;ar.

Jakarta Bumi Aksara.

Nurhadi. {1995). Tara Bahasa Pendidikan. Semarang: JKIP Semarang Press. Nurhadi. (2002). Pendekatan lwnstektual (Contextual teaching and learning)

(C TL). Jakarta; Oirektorat Jendral Pendidik.an Dasat dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional.

Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004 Pertanyaan dan .lawaban . Jakarta: Grasindo Piaget, J. { \980). Adaptation and Intelligence. London: University of Chicago

Press

Poespoprodjo, W. dan Gilarso Ek.T. (1999). Logika llrnu Menalar: Dasar-Dasar Berpildr Tertib, Logis, Kritis, AnaJitis, Dialektis, Jakarta: Pustaka Grafika Kita.

(42)

Ramadhani, F.(2009). "Pengaruh Model Pembelajaran dan Konsep Diri Tcrhadap Hasil BioJogi Siswa SMP Negeri 2 Binjai". Tesis. Medan: Universitas Negeri Medan.

Reigcluth, C.M. (1983). Instructional Design Theory qf Models: An ()verviuw of

the their Current Status. London: Prentice Hall

Reigeluth. C. M. ( 1987). ln.'itructiona/ Theorie.~ in Action : Lesson Illustrating

Selected Theories and Models. HilJsdale, N. J. : Lawrence Eelbaum

Associates, Publishers.

Romiszowski. (1981). Designing Instructions System. London :Kogan page. Ltd. Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Suryabrata S (200 I). Psikologi Kepribadian. Jakarta : Raja Grafmdo Persada Silitonga, Sortha. (1994). "Pengaruh Kemampuan Verbal dan Harga Diri

T erhadap Hasil Belajar Mengarang Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP Medan".

Hasi/

Penelitian. Pebruari 1994. Lembaga Penelitian

UNIMEO.

Slavin, R. E. (1990)

Cooperative LearninR: Theory.

Rtw!art·h and Practice.

Needham Heights: Allyn and Bacon

Slavin, R.E. (1994). Educatiorwl Phsycology: Theory

and

Practice. Toronto: Allyn and Bacon

Sudjana. N. (1991). Teori-teori Be/ajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbit Faultas Ekonomi Ul.

Sudjana (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjatmiko, dan Nurlaili, M. (2003) KurikulumBerbasis Kompetensi. Modul.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Swnantri, N., (2001) Pemhaharuan Pendidikun IPS, Rosda Karya: Bandung. Sunaryanto (1998). Persepsi Guru Tentang Pembelajaran Kooperatif dalam

Pembelajaran IPS. Jurnal Ilmu Pendidikon. Jakarta: Ditjen Dikti.

Silberstein, S. (1994). Techniques and Resources in Teaching Reading. New York :Oxford University Press.

(43)

Suriasumantri J. (1985).

Filsafat llmu: Sebuah Pengantar Populer.

Jakarta: Sinar

Harapan.

Vinacke, W.Edgar. (1974).

The Psychology of Thinking.

New York:

McGraw-Hall Book

Company.

Winataputra, S.U. dkk.(2001).

Be/ajar dan Pembelajaran.

Jakarta: Depdikbud. Winkel, W .S. (1989). Pl·ikologi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Grasindo. Winkel. W.S. 1991.

Psilrologi Pengajaran.

Yokyakarta: Media Abadi.

Gambar

Tabel 1.1. Hasil UN Mata Pelajaru.u Bahasa Indoncsin SMA

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari pembelajaran dengan sistem magang terhadap kemampuan siswa tunagrahita ringan tingkat SMALB dalam keterampilan mencuci

Hasil penelitian menunjukkan bahwa independent board dan audit committee size tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan enterprise risk.. management , board size

4.2 Skor Setiap Ruang Lingkup Keterampilan Mencuci Pakaian Sebelum Menggunakan Sistem Magang dalam Persen (%)

Seperti kita tahu/ delapan partai politik/ sepakat mengusung Yulia Rahmawati atau Julia Perez/ untuk maju sebagai kandidat Bupati Pacitan// Delapan Partai politik tersebut

OUTBOUND SEBAGAI STRATEGI D ALAM MENUMBUHKAN MINAT BELAJAR ANAK USIA D INI PAUD AN -NUUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu.. DAFTAR

Dari hasil pembahasan penulis dapat menarik kesimpulan bahwa ada hubungan yang kuat antara biaya personal selling dan biaya brosur dengan hasil penjualan yang hasilnya mendekati

[r]

[r]