• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEWAJIBAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KONTRAK ELEKTRONIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEWAJIBAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KONTRAK ELEKTRONIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2012."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

iv

KEWAJIBAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KONTRAK ELEKTRONIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2009

TENTANG BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA SERTA LAGU KEBANGSAAN DAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

Haryo Sumarno 110110090333

Ketentuan mengenai kewajiban dibuatnya kontrak elektronik dalam bahasa Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 48 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, peraturan ini tidak memberikan sanksi apapun terhadap pelanggarnya. Ketentuan ini cukup berpengaruh terhadap dunia bisnis, terutama bisnis yang melibatkan elektronik atau bisnis dalam dunia maya (ecommerce). Pengaturan kontrak elektronik wajib berbahasa Indonesia bisa menimbulkan polemik terkait akibat hukumnya. Apakah kontrak elektronik yang tidak berbahasa Indonesia akan mengakibatkan kontrak elektronik tersebut tidak sah atau batal demi hukum dengan mengacu pada syarat sah perjanjian yang keempat, yaitu causa yang halal. Mengingat di dalam dunia maya, transaksi elektronik yang terjadi tidak mengenal batas-batas teritorial, sehingga dari belahan dunia manapun dapat bertransaksi secara elektronik dengan penduduk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah ketentuan mengenai kewajiban kontrak elektronik dibuat dalam bahasa Indonesia merupakan causa yang halal dan menentukan keabsahan penduduk Indonesia yang melakukan kesepakatan kontrak elektronik berbahasa Inggris dengan situs internet www.xsml.co.id.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan Yuridis Normatif, yang mana penelitian dilakukan dengan meneliti doktrin-doktrin atau asas-asas dalam ilmu hukum. Penulis menggunakan spesifikasi penelitian Deskriptif analisis yaitu menggambarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktik pelaksanaan suatu objek penelitian. Tahap Penelitian ini dilakukan dengan cara Penelitian Kepustakaan yang dilakukan dalam upaya mencari data sekunder dengan menggunakan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan yuridis kualitatif.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel independen yaitu financial literacy, usia, jenis kelamin, dan pendapatan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi secara bersama-sama

Pada proses pembelajaran guru menjelaskan bentuk- bentuk gaya belajar tetapi guru tidak menjelaskan lebih lanjut kepada siswa mengenai bentuk gaya belajar yang

Indonesia diatur dalam Pasal 1 Angka 17 Undang-Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang menentukan bahwa Kontrak Elektronik adalah perjanjian para

Pencantuman data kemurnian dan kadar air benih dimaksudkan untuk memberikan informasi mutu fisik benihnya (kemurnian dan kadar air) apakah sudah sesuai kriteria yang berlaku

Apabila berdasarkan hasil musyawarah majelis hakim sebagaimana diatur dalam pasal 182 ayat (6) KUHAP, pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di sidang,

Yaitu lantai produksi yang memroses produknya dengan urutan proses yang sama terhadap semua komponen produk yang bersangkutan dari mulai bahan awal sampai produk selesai. Jadi

berpindah funsi ke Aie Pacah, bagi masyarakat yang berdagang di pasar khususnya di Blok A berdampak negatife bagi pedagang-pedagang toko sebab tidak adanya

Sungguhpun, tarikh sebenar kedatangan Islam di Tanah Melayu masih kabur, namun kedatangan dan penyebaran agama Islam yang berlaku di negeri-negeri Melayu ini yang