• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK HUKUM PENYALAHGUNAAN PERBINCANGAN INTERAKTIF SECARA DIGITAL (VIDEO CHAT) SEBAGAI MEDIA PORNOGRAFI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASPEK HUKUM PENYALAHGUNAAN PERBINCANGAN INTERAKTIF SECARA DIGITAL (VIDEO CHAT) SEBAGAI MEDIA PORNOGRAFI BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK HUKUM PENYALAHGUNAAN PERBINCANGAN INTERAKTIF SECARA DIGITAL (VIDEO CHAT) SEBAGAI MEDIA PORNOGRAFI

BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA

JUMMI SATRIA

110110100300

ABSTRAK

Perkembangan serta kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan bagi manusia dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan. Seiring dengan perkembangan yang membawa kemudahan dalam masyarakat, kemajuan teknologi informasi bagi sebagian orang disalahgunakan sebagai media pornografi. Video Chat merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi yang seharusnya dapat digunakan untuk kemudahan berkomunikasi dalam pendidikan, pekerjaan, dan keluarga, tetapi banyak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai media pornografi.

Dalam pengerjaan tugas akhir ini, pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah yuridis normatif. Penelitian ini dilakukan dengan meneliti maupun mengkaji data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder seperti buku, makalah, dan hasil penelitian yang berhubungan dengan objek penelitian serta bahan hukum tersier seperti kamus dan ensiklopedia. Tulisan ini bertujuan menganalisis kualifikasi hukum dan tanggung jawab subjek hukum terkait dalam penyalahgunaan perbincangan interaktif secara digital (Video Chat) sebagai media pornografi berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia.

(2)

LEGAL ASPECTS OF ABUSE IN DIGITAL INTERACTIVE CONVERSATION (VIDEO CHAT) AS A MEDIA OF PORNOGRAPHY

BASED ON LAWS AND REGULATION IN INDONESIA JUMMI SATRIA

110110100300 ABSTRACT

The development and advancement in the field of communication and information technology facilitate humans to carry out various aspects of life. In accordance with the development that carries ease in society, the advance of information technology for some people abused as a media of pornography. Video chat is one of million form of technology development that should be used to ease communication, particularly in education, work, and for family needs. However, Video Chat nowadays found abused by parties who are not liable as a media of pornography.

This thesis was conducted by researching and reviewing secondary data consist of primary legal materials,secondary legal materials such as books, magazines, and the result that related to the object of research and tertiary legal materials such as dictionaries and encyclopedias. This writing aims to analyze law qualifications and responsibility of the subject of law regarding its responsibility towards the abuse of digital interactive conversations (video chat) as a media of pornography based on laws and regulations in Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Tindak pidana penipuan dalam media eletronik ini sendiri telah di atur dalam hukum di Indonesia lebih jelasnya terdapat pada UU ITE pasal 28 ayat (1), adapula dalam KUHP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa, adalah dokumen perencalaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan

Untuk menghasilkan sebuah kunci pada sistem kriptografi kunci publik RSA membutuhkan bilangan P dan Q yang prima, algoritma Fermat’s Little Theorem dapat digunakan

ayat (3) UU ITE tidak dapat dipisahkan dari norma hukum pokok dalam Pasal 310 dan Pasal 311

Kemungkinan akan tercapai pada tahun 2014 PLTP CIBUNI KJK Yala Teknosa Jawa Barat 140 MW 1 x 10 MW EKSPLORASI Belum ada kelanjutan kegiatan.

Skripsi dengan judul, “Efektifitas Isolat Rhizobium Dalam Memperbaiki Pertumbuhan Semai Akasia (Acacia crassicarpa A. Ex Benth)”, merupakan tugas akhir akademik sebagai salah

Watts (2003) juga menyatakan hal yang sama bahwa konservatisme merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting dalam mengurangi biaya keagenan dan meningkatkan kualitas

(1) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan atas seluruh hasil