SERANGAN SIBER (CYBER ATTACK) DALAM KASUS KONFLIK BERSENJATA ANTARA FEDERASI RUSIA DAN GEORGIA
BERDASARKAN HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL
ABSTRAK
Elizabeth Tirza Hutasoit 110110090251
Serangan siber atau cyber attack kini makin marak terjadi dipicu dengan perkembangan zaman terutama dalam bidang teknologi. Dalam beberapa kasus, cyber attack terjadi tidak hanya pada waktu damai yang kemudian mengarah pada suatu konflik tetapi juga terjadi pada saat sudah berlangsungnya suatu konflik bersenjata, yaitu dalam kasus konfik bersenjata internasional antara Federasi Rusia dengan Georgia. Cyber attack yang pada prakteknya sudah sering digunakan seringkali merugikan penduduk dan objek sipil. Hingga kini belum terdapat aturan hukum internasional yang secara spesifik mengatur mengenai jenis serangan ini. Pada saat serangan ini terjadi saat berlangsungnya suatu konflik bersenjata maka terkait dengan pemberlakuan dan penerapan akan Hukum Humaniter Internasional. Melihat dari perbedaan sifat dan karakteristik cyber attack dengan serangan pada umumnya yang nyata dan langsung, maka diperlukan adanya kesesuaian untuk menerapkan hukum humaniter internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jenis serangan ini dapat masuk dalam pengertian serangan yang diatur dalam Hukum humaniter Internasional. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui apakah ada pelanggaran terhadap Hukum Humaniter Internasional khususnya dalam kasus konflik bersenjata antara Federasi Rusia dan Georgia di tahun 2008.
Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis normatif. Metode penelitian dengan tahap pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yaitu berupa perundang-undangan yang terkait dengan Hukum Humaniter Internasional.