• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penulisan Resep Antibiotika Oleh Dokter Praktek Swasta Di Apotek Praktek Bersama Di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Penulisan Resep Antibiotika Oleh Dokter Praktek Swasta Di Apotek Praktek Bersama Di Kota Bandung."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pola Penulisan Resep Antibiotika oleh Dokter Praktek Swasta di Apotek Praktek Bersama di Kota Bandung

Andi Nugroho Setiawan 001 000 1, Pembimbing: 1. Lusiana Darsono, dr .Mkes 2. Rosnaeni dra.Apth

Penyakit infeksi sering terjadi di Indonesia dan terapi untuk penyakit infeksi memerlukan antibiotika terutama infeksi bakteri. Antibiotika salah satu obat yang digunakan secara luas dalam resep dokter. Antibiotika selain mempunyai efek terapi juga mempunyai efek samping.

Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui pola penulisan resep antibiotika oleh dokter praktek swasta di apotek dimana terdapat praktek dokter bersama di Kota Bandung.

Metode survei yang digunakan adalah deskriptif retrospektif melalui observasi resep dokter praktek swasta yang diterima oleh apotek-apotek dimana terdapat praktek dokter bersama di Kota Bandung.

Dari survei yang telah dilakukan pada apotek didapatkan 2072 lembar resep yang memenuhi syarat, penulisan resep antibiotika sebanyak 49,28% dan yang paling banyak ditulis dalam resep adalah penisilin ( 43,84% ). Dokter yang paling banyak menuliskan resep antibiotika adalah dokter umum ( 46,82% ). Antibiotika lebih sering dituliskan dalam bentuk tunggal dan dalam nama paten.

Berdasarkan survei resep yang diambil dari apotek praktek bersama di Kota Bandung disimpulkan sebagian besar dokter menulis resep antibiotika. Dokter lebih sering menulis resep antibiotika dalam bentuk tunggal dan dalam nama paten. Dokter yang paling banyak menulis resep antibiotika adalah dokter umum.

Golongan antibiotika yang paling banyak ditulis dalam resep adalah penisilin.

(2)

ABSTRACT

Pattern of Antibiotics Prescription Written by Private Practioner in Doctor’s Gether Dispensary in Bandung City.

Andi Nugroho Setiawan 00 1000 1, Tutors: 1. Lusiana Darsono, dr .Mkes 2. Rosnaeni dra.Apth

Infectious disease often occurs in Indonesia and infectious disease therapy needs antibiotics especially bacterial infection. Antibiotics is one of the drug that used widely in doctor ‘s prescription. Beside antibiotics has therapeutic effect, it also has side effect.

The purpose of this survey is for knowing pattern of the antibiotics prescription written by private practioner in dispensary where there is doctor’s gether in Bandung City.

The survey’s method that is used is retrospective descriptive by observing private practioner ‘s presription that is accepted by dispensaries where there is

doctors gether in Bandung City.

From the survey that has been done in dispensary, it is acquired 2072 sheets of

prescription those fuIfil condition, the antibiotics prescription written is 49,28% and the most antibiotics that is written in prescription is penicillin ( 43,84% ). Doctor that is the most writing antibiotics prescription is general doctor (46,82%). Antibiotics more often is written in single supply and in patent name.

Based on the prescription survey that is taken from doctor’s gether dispensary in Bandung City, it is concluded most of the doctors write antibiotics prescription. Doctor more often writes antibiotics prescription in single supply and in patent name. Doctor that is the most writing antibiotics prescription is general doctor. Antibiotics group that is the most written in prescription is penicillin

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERNYATAAN MAHASISWA

ABSTRAK

...

iv

ABSTRACT

...

v

PRAKATA

...

..vi

DAFTAR ISI

...

viii

DAFTAR TABEL

...

xii

DAFTAR GAMBAR

...

xiii

DAFTAR DIAGRAM

...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

...

xv

BAB I: PENDAHULU

AN

...

1

1 .I. Latar Belakang

...

1

1.2. Identifikasi Masalah

...

2

1.3. Maksud dan Tujuan

...

2

1.4. Kegunaan Penelitian

...

2

1.5. Kerangka Pemikiran

...

2

1.6. Metodologi

...

3

1.7. Lokasi dan Waktu

...

3

BAB II: TINJAUAN PUST

AKA

...

4

...

..

...

. .

2.1. Resep

...

4

2.1.2. Resep Rasional

...

4

. .

2.1.1. Definisi Resep

...

4

2 . I

.

3. Resep Tidak Rasional

...

4

2.2. Antibiotika

...

5

2.2.1. Definisi Antibiotika

...

5

2.2.2. Penggolongan Antibiotika

...

5

2.2.3. Resistensi

...

9

...

(4)

ix

. . .

...

2.3. Penisilin 10

2.3.1. Sejarah Penisilin

. . .

...

10

2.3.2. Struktur Kimia

...

11

2.3.3. Mekanisme Kerja

...

12

2.3.4. Jenis-jenis Penisilin

...

.13

2.3.5. Spektrum

...

13

2.3.6. Farmakolunetik

...

.14

2.3.7. Efek Samping

...

15

2.4. Sefalosporin

...

15

2.4.1. Sejarah Sefalosporin

...

15

2.4.2. Struktur Kimia

...

15

2.4.3. Mekanisme Kerja

...

16

2.4.4. Jenis-jenis Sefalosporin

...

16

2.4.5. Spektrum

...

16

2.4.6. Farmakolunetik

...

16

2.4.7. Efek Samping

...

17

2.5. Kloramfenikol

...

17

2.5.1. Sejarah Kloramfenikol

...

17

2.5.2. Struktur Kimia

...

18

2.5.3. Mekanisme Kerja

...

18

2.5.4. Spektrum

...

18

2.5.5. Farmakokinetik

...

19

2.5.6. Efek Samping

...

19

2.6. Tetrasiklin

...

20

2.6.1. Sejarah Tetrasiklin

...

20

2.6.2. Struktur Kimia

...

20

2.6.3. Mekanisme Kerja

...

21

. . .

. . .

. .

. .

2.6.4. Jenis-jenis Tetrasiklin

...

21

2.6.5. Spektrum

...

22

2.6.6. Farmakokinetik

. .

...

23
(5)

X

2.7.

2.8.

2.9.

Kuinolon

...

24

2.7.1, Sejarah Kuinolon

...

24

2.7.3. Jenis-jenis Kuinolon

...

25

2.7.4. Spektrum

...

25

2.7.5. Farmakokmetik

...

26

2.7.6. Efek Samping

...

26

Kotrimoksazol

...

26

2.8.1. Sejarah Kotrimoksazol

...

26

2.8.2. Mekanisme Kerja

...

27

2.8.3. Spektrum

...

27

2.8.4. Farmakokinetik

...

27

2.8.5. Efek samping

...

28

Makrolid

...

28

2.9.1. Struktur Kimia

...

28

2.9.2.Mekanisme Kerja

...

28

2.9.3. Jenis-jenis Makrolid

...

28

2.9.4. Spektrum

...

29

2.9.5. Farmakokinetik

...

29

2.9.6. Efek Samping

...

30

2.7.2. Mekanisme Kerja

...

25

. . .

.

.

. .

2.10. Linkomisin dan Klindamisin

...

30

2.10.1. Sejarah

...

30

2.10.2. Mekanisme Kerja

...

31

2.10.3. Spektrum

...

31

2.10.4. Farmakokinetik

...

31

2.10.5. Efek Samping

...

31

2.1 1 . Anti Tuberkulosis

...

32

2.1 1.1. Kemoterapi Tuberkulosis

...

32

2.1 1.2. Regimen Kemoterapi

...

33
(6)

xi

2.12. Aminoglikosid

...

35

2.12.1. Sejarah Aminoglikosid

...

35

2.12.2. Struktur Kimia

...

35

2.12.3. Mekanisme kerja

...

35

2.12.4. Jenis-jenis Aminoglikosid

...

36

2.12.5. Spektrum

...

36

2.12.6. Farmakokinetik

...

36

2.12.7. Efek samping

...

36

2.13. Metronidazol

...

37

2.13.1. Sejarah Metronidazol

...

37

2.13.2. Struktur Kimia

...

37

2.13.3. Mekanisme Kerja

...

37

2.13.4. Spektrum

...

38

2.13.5. Farmakokinetik

...

38

2.13.6. Efek Samping

...

.38

2.14. Anti Jamur

...

38

2.14.1. Jenis-jenis Anti Jamur

...

39

2.14.2. Mekanisme Kerja

...

39

BAB 111: METODE PENELITlAN

...

40

3.1. Jenis Penelitian

...

40

3.2. Prosedur dan Bahan Penelitian

...

40

3.3. Besar Sampel yang Diteliti

...

41

3.4. Variabel Penelitian

...

42

3.5. Waktu Penelitian dan Lokasi

...

42

3.6. Analisa Data

...

42

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

...

43

BAB V: KESIMPULAN DAN SA RAN

...

51

DAFTAR PUST AKA

...

52

LAMPIRAN

...

54
(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Golongan antibiotika dan propertinya Tabel 3.1. Kerangka Sampling Penelitian

Tabel 4.1. Perbandingan Penulisan Resep Antibiotika dan Non Antibiotika Tabel 4.2. Distribusi Penulisan Resep Antibiotika Berdasarkan Dokter Penulis

Resep

Tabel 4.3. Daftar Golongan Antibiotika yang Diresepkan Tabel 4.4. Bentuk Peresepan Golongan Antibiotika

Tabel 4.5. Perbandingan Jenis Penulisan Resep Generik dan Paten

Tabel 4.6. Jenis-jenis Antibiotika yang Ditulis Berdasarkan Masing-masing Spesialisasi

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Mutasi Spontan Gambar 2.2. Proses Konjugasi Gambar 2.3. Pemindahan Plasmid

Gambar 2.4. Struktur Kimia Beberapa Penisilin

Gambar 2.5. Struktur Kimia Golongan Tetrasiklin Gambar 2.6. Struktur Kimia Metronidazol

(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1. Perbandingan Penulisan Resep Antibiotika dan Non Antibiotika Diagram 4.2. Distribusi Penulisan Resep Antibiotika Berdasarkan Dokter Penulis

Resep

Diagram 4.3. Daftar Golongan Antibiotika yang Diresepkan Diagram 4.4. Bentuk Peresepan Golongan Antibiotika

Diagram 4.5. Perbandingan Jenis Penulisan Resep Generik dan Paten

Diagram 4.6. Jenis-jenis Antibiotika yang Ditulis Berdasarkan Masing-masing

Spesialisasi

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : 10 Penyakit Peringkat Utama Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit, Indonesia Tahun 200 1

Lampiran 2: Sir Alexander Fleming

Lampiran 3: Permohonan Izin Survei Apotek Nomor 3 15/FK-UKM/III/2003 Lampiran 4: Pemberitahuan Survey/Penelitian/Praktek Kerja Nomor 070/525-

BPM/2003

Lampiran 5 : Ijin Survey/Penelitian/Praktek Kerja Lapangan Nomor 070/1 122- Dinkes

Lampiran 6: Permohonan Izin Survei Apotek Di Kota Bandung Nomor 486/FK- UKM/IV/2003

Lampiran 7: Pemberitahuan Survey/Penelitian/Praktek Kerja Nomor 070/829- BPM

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit-penyakit infeksi hingga saat ini masih merupakan penyakit yang sering terjadi di Indonesia. Dari data “10 Penyakit Peringkat Utama Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit, Indonesia 2001”, ternyata penyakit infeksi merupakan urutan pertama/teratas. ( www yanmedik-depkes or id/MorbidMortal/l0penyakitRJRS htm, 2002 ) Infeksi

dapat disebabkan berbagai organisme misalnya bakteri; virus; jamur; dsb. Infeksi tersebut ada kalanya memerlukan antibiotika, terutama infeksi bakteri.

Antibiotika termasuk obat yang digunakan secara luas dalam resep dokter. Sebelum menuliskan resep suatu jenis antibiotika untuk mengatasi suatu penyakit infeksi, biasanya dokter mempertimbangkan beberapa faktor. Pemilihan antibiotika ini bergantung pada organisme penyebab infeksi; berat ringannya penyakit; lokasi infeksi; dan keadaan penderita. Selain ditentukan oleh diagnosis penyakit yang ditegakkan, juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dokter dalam menulis resep, serta jenis obat yang beredar di pasaran.

Pemilihan antibiotika dipengaruhi juga oleh usia ( bayi, anak-anak, dewasa, manula ); apakah pasien dalam keadaan hamil; kondisi patologi penderita ( ginjal tidak berfungsi sempurna atau penyakit hepatik ); alergi terhadap antibiotika tertentu ( kemungkinan bersifat individual ).

Penggunaan antibiotika selain bermanfat juga dapat menimbulkan efek sampingan. Selain menimbulkan efek samping, antibiotika juga dapat menimbulkan resistensi bakteri terhadap antibiotika.

Menurut penelitian di Amerika Serikat, dari 7 resep, dokter menulis satu antibiotika ( Goeswin Agoes, 2002 ) Di Indonesia kemungkinan penulisan resep

antibiotika lebih besar. Berdasarkan data-data di atas saya tertarik untuk mengetahui pola penulisan resep antibiotika oleh dokter praktek swasta bersama di wilayah kota Bandung. Pembatasan khusus antibiotika per oral yang ditulis oleh dokter dengan berbagai keahlian kecuali dokter hewan.

(12)

2

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimana pola penulisan resep antibiotika oleh dokter praktek swasta di apotek praktek bersama di kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Untuk mengetahui pola penulisan resep antibiotika oleh dokter praktek swasta di apotek praktek bersama di kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Mengetahui golongan antibiotika yang digunakan oleh dokter praktek swasta, jenis keahlian dokter yang paling banyak menulis resep antibiotika, bentuk peresepan antibiotika, dan jenis penulisan resep antibiotika.

2. Menambah wawasan pengetahuan tentang jenis-jenis dan nama-nama obat serta penulisan resep.

1.5. Kerangka Pemikiran

(13)

3

1.6. Metodologi

Penelitian inimerupakan survei deskriptif retrospektif melalui observasi resep dokter praktek swasta yang diterima oleh apotek praktek bersama di kota Bandung.

1.7. Lokasi dan Waktu

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Dari hasil survei resep yang diambil dari apotek praktek bersama di Kota Bandung disimpulkan sebagian besar dokter menulis resep antibiotika. Hal ini menunjukkan kemungkinan insidensi penyakit infeksi di Kota Bandung cukup tinggi. Dokter lebih sering menulis resep antibiotika dalam bentuk peresepan tunggal dan dalam nama paten. Dokter yang paling banyak menulis resep antibiotika adalah dokter umum. Golongan antibiotika yang paling banyak ditulis dalam resep adalah penisilin.

5.2. SARAN

Beberapa saran yang dapat dikemukakan antara lain:

Peresepan antibiotika harus rasional yaitu memenuhi kriteria antara lain tepat indikasinya, tepat dalam pemilihan obat, cara pemakaian dan dosis obat, penilaian terhadap kondisi pasien, waspada terhadap efek samping obat.

Penggunaan antibiotika sebaiknya hanya dengan resep dokter.

(15)

POLA PENULISAN RESEP ANTIBIOTIKA

OLEH DOKTER PRAKTEK SWASTA

DI APOTEK PRAKTEK BERSAMA

DI KOTA BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ANDI NUGROHO SETIAWAN 001 000 1

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(16)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga atas segala bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa bantuan mereka penulis tidak bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik, diantaranya:

1. 2. 3. 4. 5 . 6 . 7. 8. 9.

Lusiana Darsono, dr .Mkes selaku pembimbing I, terima kasih atas nasehat, bimbingan dan dorongannya, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Rosnaeni, dra.Apth selaku pembimbing II, terima kasih atas nasehat, bimbingan dan dorongannya, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dinas Kesehatan Kota Bandung ( Cq. Sub. Din. Farmamin ) yang telah memberikan izin dan fasilitas untuk keperluan survei.

Badan Pemberdayaan Masyarakat ( BPM ) Kota Bandung yang telah memberikan izin untuk melakukan survei apotek di Kota Bandung.

PSA dan APA yang telah memberikan izin dan bantuan selama penulis melakukan survei.

Sugianto S, Johan H, Irna D, Suderawati, Diana N H, Roro terima kasih atas buku-buku yang telah dipinjamkan dan saran-sarannya kepada penulis.

Yovianus, Hernowo, Carolus, Hendra W terimakasih atas bantuan transportasinya.

Perpustakaan FK UKM ( Pak Edi ) terima kasih atas buku-buku yang telah dipinj amkan.

Seluruh teman-teman yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuannya.

(17)

vii

10. Papi dan Mami yang selalu memberikan semangat dan bantuan materiil dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

11. Budi Santoso Setiawan sebagai saudara kandung penulis, terima kasih atas dukungannya dan mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian.

Bandung, Juli 2003 Penulis

(18)

DAFTAR PUSTAKA

A M Drug Evaluations. 1980. Penicillins. Chicago,Illinois: American

A M Drug Evaluations. 1980. Antimycobacterial Agents. Chicago,Illionis: Amir Sjarif. 1995. Amubisid. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, editor: Bahroelim Bahry, R. Setiabudy. 1995. Obat Jamur. Dalam : Sulistia G.

Medical Association. p. 1203-1205; 1214-1216. American Medical Association. p. 133 1

-

1332.

Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. hal. 540-541.

Ganiswarna, editor: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. hal. 560- 569.

Depkes RI. 1993. Paket Kebijaksanaan Pemerintah Bidang Farmasi.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI. 1989. Pengelolaan Obat. Dalam : Pedoman dan Perencanaan Pengelolaan Obat. Jakarta: hal. 46.

Goeswin Agoes. 2002. Pengaruh Bentuk Sediaan Antibiotika Dalam Pengobatan Jawetz E. 1987. Penicillins & Cephalosporins. In : Katzung B.G., editor:

Rasional. Bandung.

Basic and Clinical Pharmacology. Norwalk,Connecticut: Appleton & Lange. p. 516-525.

. 1987. Chloramphenicol and Tetracyclines. In : Katzung B.G., editor:

Basic and Clinical Pharmacology. Norwalk,Connecticut: Appleton &

Lange. p. 527-53 1.

. 1987. Antimycobacterial Drugs. In : Katzung B.G., editor: Basic and Clinical Pharmacology. Norwalk,Connecticut: Appleton & Lange. p. 54 1.

.

1987. Aminoglycosides & Polymyxins. In: Katzung B.G., editor: Basic and Clinical Pharmacology. Norwalk,Connecticut: Appleton & Lange. p. 533. editor: Basic and Clinical Pharmacology. Norwalk,Connecticut: Appleton &

Lange. p. 634-635; 637-638.

R. Setiabudy, Vincent H.S. Gan. 1995. Pengantar Antimikroba. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, editor: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. hal. 57 1

-

576.

Katzung B.G., Goldsmith R.S. 1987. Antiprotozoal Drugs. In : Katzung B.G.,

, L. Kurnadi. 1995. Golongan Tetrasiklin dan Kloramfenikol. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, editor: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya

Baru.

hal. 65 1-658.

.

1995. Antimikroba Lain. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, editor:

Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. hal. 675-676; 682-684; 679-680.

(19)

53

Sulistia G. Gan, Vincent H.S.Gan. 1995. Aminoglikosid. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, editor: Farmakologi dan Tempi. Jakarta: Gaya

Baru.

hal. 66 1

-

667.

Tan Hoan Tjay, Kirana Rahardja. 2002. Antimikotika. Dalam : Obat-obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. hal. 93- 94.

Yanti Mariana, R. Setiabudy. 1995. Sulfonamid, Kotrimoksazol dan Antiseptik Saluran Kemih. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, editor: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. hal. 584; 590-592.

Antibiotik Betalaktam Lainnya. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, editor:

Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. hal. 622-644.

Yusuf Zubaidi. 1995. Tuberkulostatik dan Leprostatik. Dalam : Sulistia G. Ganiswarna, editor: Farmakologi dun Tempi. Jakarta: Gaya

Baru.

hal. 597; Yati H.Istiantoro dan Vincent H.S.Gan. 1995. Penisilin, Sefalosporin dan

607-608.

Collard J.M. Tetracycline resistance.

http://www.antibioresistance.be/tetracycline/tetdescription/default. html. Heritage G. Antimicrobial Chemotherapy. 2003

http://www.bmb.leeds.ac.uk/mbiology/ug/ugteach/icu8/antibiotics/dna.html. Lewis R. The Rise of Antibiotic-Resistant Infections. 1995.

http://www.fda.gov/fdac/features/795 .antibio.html. Morbiditas dan Mortalitas. 2002.

http://www. yanmedik-depkes .or .id/MorbidMortal/ 1 OEURS .htm. The Microbial World. Penicillin and other antibiotics.

http//helios.bto.ed.ac.uk/bto/microbes/penicill. htm.

Referensi

Dokumen terkait

Tes Pilihan Ganda Sebagai Jenis Asesmen Prior Knowledge .... Kajian Materi Senyawa

Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba hal ini dapat dilihat pada tabel 4 yaitu 0.014 yang menunjukkan hasil signifikansi lebih kecil

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul “Gambaran Pengetahuan, Motivasi Dan

Pedoman Teknis ini disusun sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan model pengembangan kawasan kakao bagi pengelola kegiatan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota serta

Keamanan, mutu, khasiat / manfaat Obat dan makanan meningkat • Kesehatan masyarakat meningkat.. • Daya saing OM nasional meningkat Masyarakat Sejahtera

[r]

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai dinas pariwisata di ling- kungan Kabupaten Timor Tengah Selatan, artinya semakin tinggi disi- plin kerja, maka

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Gotputuk Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada bulan Juli tahun 2010 mayoritas berpendidikan dasar dengan pengetahuan