• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Rumah Sakit Bersalin Dengan Metode Water Birth.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Rumah Sakit Bersalin Dengan Metode Water Birth."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN INTERIOR

RUMAH SAKIT BERSALIN

DENGAN METODE WATER BIRTH

Oleh SURYADI

0663102

Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK:

Pada masa sekarang dikenal beberapa metode persalinan. Salah satu adalah

water birth. Tingkat keberhasilan dan keamanan metode ini menjadi faktor utama

yang menyebabkan para ibu memilih melakukan persalinan dengan metode ini. Oleh

karena itu, diperlukan rumah sakit bersalin yang dapat menyediakan dan melayani

metode ini. 

Dalam perancangan rumah sakit ini sangat memperhatikan psikologi ibu

hamil. masalah yang dihadapi ibu hamil seperti cemas, takut, stres, dan tertekan,

sehingga perancangan rumah sakit ini harus memenuhi standar rumah sakit yang ada

seperti standar material, finishing, dan penerangan.

Site rumah sakit ini terletak di Cipageran asri daerah cimahi. Total luas

bangunan adalah 7500m2. pada bangunan rumah sakit ini dibagi menjadi 3 bagian

yaitu public, semi private, dan private. Public terdiri atas area tunggu, praktek dokter,

farmasi dan pendaftaran. Semi private terdiri atas lounge, area relaxing, dan therapy.

Private terdiri atas rawat inap, ruang bersalin waterbirth maupun persalinan normal.

Konsep perancangan adalah laguna. Laguna adalah air laut yang dipisahkan

(2)

kualitas laguna dapat menjawab masalah yang di hadapi oleh ibu hamil. Kualita

laguna terdiri atas tenang, nyaman, santai, luas dan bebas.

Suasana ruang yang tenang, nyaman dan bebas dapat di ciptakan melalui

material, penataan lay-out maupun pencahayaan. Bentuk yang dibuat mengalun

seperti air yang mengalir akan membawa suasana menjadi hidup dan dengan bentuk

(3)

ABSTRACT

Nowadays, there are some methods of giving birth. One of them is water birth

method. It is chosen by mothers for its success and safety rate. That is why they need

a maternity hospital, which is able to provide and serve them this method.

The design of the hospital pays much attention to the psychology of pregnant

women. During pregnancy, they often feel anxiety, fear, worry, and depressed; so, the

design also has to conform to hospital design standards, such as material, finishing,

and lighting.

The site of the hospital is located in Cipageran Asri, Cimahi. It has 7500 m2.

The building is divided into three areas. They are public, semi private, and private

areas. There are waiting area, clinics, pharmacy, and registration in public area. The

semi private area consists of lounge, relaxing and therapy area. In addition, the wards,

water birth method wards, and normal maternity wards are placed in the private area.

The concept of the design is lagoon. It is an area of water which is separated

from the sea. The concept is adopted, because the quality of the lagoon is able to

overcome pregnant women’s problems. The lagoon provides the feeling of calm,

comfortable, relaxing, capacious, and free.

The calm, comfortable, and free atmosphere can be achieved through

well-designed material, layout, and lighting. The rhythmic watery shape gives the

(4)

DAFTAR ISI

COVER DEPAN...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

PERYATAAN HASIL KARYA TUGAS AKHIR...iii

PERYATAAN ORIGINARITAS LAPORAN KARYA TUGAS AKHIR...iv

KATA PENGANTAR...v

BAB II. RUMAH SAKIT 2.1Pengertian Rumah Sakit Secara Umum...6

2.1.1 Definisi Rumah Sakit...6

(5)

2.2.1 Maternity...7

2.2.2 Definisi Rumah Sakit Bersalin...7

2.2.3 Fungsi Rumah Sakit Bersalin...7

2.2.4 Jenis Pelayanan Rumah Sakit Bersalin...8

2.2.4.1Pelayanan Medis...8

2.2.4.2Pelayanan Penunjang Medis...8

2.2.4.3Pelayanan Penunjang NonMedis...9

2.3Fasilitas Pendukung...9

2.4Tinjauan Stres pada Rumah Sakit...12

2.5Tinjauan Healing Enviroment...14

2.6Tinjauan Teori Perencanaan dan Desain...15

2.6.1 Prinsip Umum Perencanaan Rumah Sakit...16

2.6.2 Standard Perencanaan Fasilitas Rumah Sakit...18

2.6.3 Kriteria Rumah Sakit...18

2.7Water Birth...21

2.7.1 Definisi Water Birth...21

2.7.2 Keuntungan Water Birth...22

2.7.3 Resiko Water Birth...22

2.8Teori Warna...22

(6)

BAB III. DATA

3.1Sejarah Water Birth...25

3.1.1 Sasaran dan Pemakaian...26

3.1.2 Struktur Organisasi...27

3.2Analisis Tapak...29

3.3Analisis Bangunan...33

3.4Analisis Fungsional dan Programing...36

3.5Buble Diagram...46

3.6Matrix...47

3.7Zoning...48

3.8Blocking...49

3.9Study Banding...56

BAB IV. PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT BERSALIN EKSKLUSIF DENGAN METODE WATER BIRTH 4.1Tema dan Konsep...60

4.1.1 Konsep Bentuk...62

4.1.9 Konsep Keamanan dan Keselamatan...78

4.1.10 Konsep Antropometri...78

4.2Karakteristik Material...78

4.2.1 Material Lantai...80

(7)

4.2.3 Material Ceiling...82

4.3Keputusan Desain...82

4.3.1 Penjabaran Desain...84

4.3.2 Penerapan Desain...103

4.3.3 Detail Interior...116

BAB V SIMPULAN 5.1 simpulan...122

DAFTAR PUSTAKA...124

LAMPIRAN...125

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Implementasi warna pada desain interior……….…..………….23

Gambar 2.2 Skema psikologi warna………...……….…….……….24

Gambar 3.1 Struktur organisasi RS………..…….……..27

Gambar 3.2 Hasil Foto Google Earth terhadap lokasi RS……….………..….…..29

Gambar 3.3 Arah Matahari…..………..….………30

Gambar 3.4 Jalan masuk menuju RS……..……….…….……...………...30

Gambar 3.5 Lokasi Cipageran Asri dari Jl. Kolonel Masturi……….….….……..31

Gambar 3.5 Lokasi Cipageran Asri dari Jl. Kolonel Masturi…….…….…………31

Gambar 3.6 View dari lokasi Rumah Sakit……….32

Gambar 3.7 Lahan perkebunan garapan………..32

Gambar 3.8 Masterplan layout Rumah sakit………...………33

Gambar 3.9 Diagram perbandingan………...……….……….34

Gambar 3.10 Potongan general A(Gambar 3.8)………...………34

Gambar 3.11 Potongan general B(gamber 3.8)………...…….34

Gambar 3.12 Tabel program ruang 1………36

Gambar 3.13 Tabel program ruang 2………36

Gambar 3.14 Tabel program ruang 3………...……….37

Gambar 3.15 Tabel program ruang 4………...…….38

(9)

Gambar 3.16 Tabel program ruang 54………..40

Gambar 3.17 Tabel program ruang 6……….………...41

Gambar 3.18 Tabel program ruang 7……….43

Gambar 3.19 Tabel program ruang 8……….43

Gambar 3.20 Tabel program ruang 9……….43

Gambar 3.21 Tabel program ruang 10………44

Gambar 3.22 Tabel program ruang 11………44

Gambar 3.23 Tabel program ruang 12………45

Gambar 3.24 Buble diagram………..46

Gambar 3.25 Matrix……….……….47

Gambar 3.26 Zoning……….……….48

Gambar 3.27 Blocking……….………49

Gambar 3.28 blocking 1……….……….………50

Gambar 3.29 Blocking 2……….…….………51

Gambar 3.30 Blocking 4……….……….…..……52

Gambar 3.31 Blocking 5……….………53

Gambar 3.32 Blocking 6……….………..….54

Gambar 3.33 Blocking 7……….………55

Gambar 3.34 Peta RSIA Budhi Jaya……….………..56

(10)

Gambar 3. 36 R. Operasi RSIA Budhi Jaya……….….………..57

Gambar 3.39 R., Gawat darurat RSIA Budhi Jaya……….……….57

Gambar 4.1 Gambar laguna……….……….…….………61

Gambar 4.2 Gambar perbandingan……….………..……….62

Gambar 4.3 study image Konsep bentuk………..……….……63

Gambar 4.4 Study image interior tidak bersudut………..……….…………63

Gambar 4.5 Range warna………...…64

Gambar 4.6 Interior dengan atmosfir ruang berkesan dingin……….………65

Gambar 4.7 Interior dengan warna netral……….………..65

Gambar 4.8 Interior dengan suasana hangat………….……….……….66

Gambar 4.9 Gambar Furniture 1………...……….………….68

Gambar 4.10 Kolam water birth……….69

Gambar 4.11 Kolam water birth modern………...………69

Gambar 4.12 Gambar laguna 2………...………70

Gambar 4.13 Interior yang terkesan suasana dingin………..……….71

Gambar 4.14 Interior akses tegas………72

Gambar 4.15 Gambar interior perbedaan dingin dan hangat………...……72

Gambar 4.16 Lampu LED………..…73

Gambar 4.17 Interior hiden lamp……….74

(11)

Gambar 4.19 Interior koridor………..75

Gambar 4.20 Lampu halogen………...………..75

Gambar 4.21 Lampu operasi………..76

Gambar 4.22 Granit brecia damascata…………..……….80

Gambar 4.23 Epoxy floorin coating………...………..80

Gambar 4.24 Denah General………...84

Gambar 4.25 Jalur sirkulasi………...………..85

Gambar 4.24 Potongan general A-A………...………86

Gambar 4.25 Potongan general A-A………...………87

Gambar 4.26 Potongan general B-B……….…………..….87

Gambar 4.27 Potongan general B-B………...88

Gambar 4.28 Potongan general C-C………...88

Gambar 4.29 Potongan general C-C……….………..89

Gambar 4.30 Denah khusus……….90

Gambar 4.31 Potongan khusus A-A………92

Gambar 4.33 Potongan khusus B-B………93

Gambar 4.36 Potongan khusus C-C………95

Gambar 4.39Potongan khusus D-D……….97

Gambar 4.42 Denah pola lantai………...99

(12)

Gambar 4.44 Denah utilitas khusus……….……….……….102

Gambar 4.45 Perspektif jalur oxygen………….……….….………….103

Gambar 4.46 Area Tunggu………...……….…..…………..105

Gambar 4.47 Ruang praktik dokter……….…..…………106

Gambar 4.48 Ruang praktik dokter 2………...……….………107

Gambar 4.49 Area Spa………..…………108

Gambar 4.50 Area Lounge dan area belanja ibu dan anak……….….……….109

Gambar 4.51 Area Lounge ……….….……….110

Gambar 4.52 Area Lounge 2………..………….….……….110

Gambar 4.53 Perspektif lounge……….….………….111

Gambar 4.54 Ceiling lounge……….….………..111

Gambar 4.54 Waterbirth dan rawat inap……….………….……….112

Gambar 4.55 Perspektif rawat inap……….………….……….113

Gambar 4.56 Perspektif ruang waterbirth……….…...…….……….………...114

Gambar 4.57 Perspektif area belanja……….….………...115

Gambar 4.57 Perspektif area belanja……….………116

Gambar 4.58 Tampak atas ceiling……….117

Gambar 4.58 Tampak atas ceiling……….117

Gambar 4.59 Perspektif ceiling……….………118

(13)

Gambar 4.61 Perspektif kolom……….….……..119

Gambar 4.62 Detail kolom………..……….120

Gambar 4.63 Detail furniture……….………..121

Gambar 4.64 Perspektif etalase……….….……..121

Gambar 4.65 Detail meja pendaftaran……….………122

(14)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Bagan kebutuhan penerangan…………..………17

Bagan 2.2 Bagan tingkat kebisingan RS……….……….17

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Setiap wanita mengalami beberapa proses yang tidak dialami oleh para pria

dalam hidupnya. Mereka mengalami masa datang bulan ketika mencapai usia puber

dan juga mengalami masa-masa mengandung dan melahirkan seorang bayi.

Ketika seorang wanita sedang mengandung, ia memerlukan perhatian lebih

dari orang sekitarnya. Ia membawa embrio seorang bayi dalam tubuhnya selama lebih

kurang sembilan bulan. Dalam kurun waktu tersebut, wanita mengalami berbagai

emosi yang mungkin belum pernah dirasakannya sebelum masa ini.

Setelah sembilan bulan, wanita tersebut akan melahirkan bayi yang telah

dikandungnya tersebut. Proses melahirkan seorang bayi, atau proses persalinan

merupakan serangkaian proses sulit yang dilakukan oleh seorang wanita. Ia berjuang

keras dan menahan sakit untuk melahirkan sang bayi. Bahkan tidak jarang proses ini

(16)

Dengan perkembangan teknologi dan ilmu kedokteran yang pesat, proses

persalinan dapat dilaksanakan dengan lebih baik melalui bedah caesar1. Beberapa

tahun lalu, metode ini memberikan solusi bagi para ibu untuk dapat melakukan proses

persalinan, tanpa merasa sakit. Namun beberapa penelitian yang dilakukan kemudian

menemukan bahwa metode ini dapat menyebabkan efek yang kurang baik untuk sang

ibu. Setelah melalui beberapa penelitian, ditemukan suatu metode melahirkan yang

aman. Metode tesebut dikenal dengan nama metode water birth2.

Metode ini merupakan metode persalinan baru yang dipercaya dapat

melahirkan sang bayi dengan selamat, tanpa membuat sang ibu merasa kesakitan.

Metode ini biasa dilakukan oleh para ibu yang tinggal di kota besar, di dalam sebuah

kolam air hangat. Dengan demikian, rumah sakit bersalin yang melayani metode ini

wajib memiliki sebuah tempat yang menyerupai kolam air hangat sebagai tempat

persalinan.

Namun di Kota Bandung ini, belum ada rumah sakit bersalin yang melayani

metode ini secara khusus. Kebanyakan rumah sakit di kota ini hanya menawarkan

metode bersalin yang sudah dikenal sebelumnya. Oleh sebab itu, saya tertarik untuk

merancang rumah sakit bersalin yang dapat melayani metode water birth secara

khusus. Dengan melakukan metode ini, bayi dapat lahir dalam keadaan selamat dan

angka kematian para ibu saat melahirkan dapat ditekan.

1.2Ide/Gagasan Konsep

Pada masa ini, dikenal beberapa metode persalinan. Salah satunya adalah

metode water birth. Tingkat keberhasilan dan keamanan metode ini menjadi faktor

utama yang menyebabkan para ibu memilih melakukan persalinan dengan metode ini.

Oleh karena itu, diperlukan rumah sakit bersalin yang dapat menyediakan dan

melayani metode ini.

Di rumah sakit bersalin ini, disediakan fasilitas yang dapat mengakomodasi

berbagai metode persalinan, terutama metode water birth. Beberapa hari sebelum

(17)

melakukan persalinan, para ibu dapat tinggal dan melakukan beberapa persiapan

persalinan. Dengan demikian, proses persalinan dapat dilakukan dengan lebih baik, di

bawah bimbingan seorang dokter kandungan. Setelah melahirkan, para ibu juga dapat

melakukan perawatan dan proses pemulihan pasca-melahirkan di rumah sakit bersalin

ini.

Dengan masa opname para ibu yang cukup panjang, rumah sakit bersalin ini

harus dapat memberikan suasana yang nyaman dan aman. Para ibu juga tidak

sepenuhnya diperlakukan seperti pasien di rumah sakit umum, melainkan mereka

dapat merasakan suasana keakraban yang dapat mereka rasakan ketika berada di

rumah mereka masing-masing. Dengan suasana seperti ini, diharapkan para ibu akan

memiliki keberanian, keyakinan, dan kondisi tubuh yang prima saat melakukan

proses persalinan.

Di tempat ini juga terdapat kamar bayi untuk merawat bayi-bayi yang kurang

sehat. Selain melayani proses persalinan, rumah sakit bersalin ini juga melayani

pemeriksaan rutin para calon ibu, sehingga disediakan ruang praktik dokter

kandungan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan ruang tunggu yang nyaman

bagi para calon ibu dan tamu yang datang menjenguk.

Terdapat juga fasilitas yang mendukung dari awal kehamilan hingga

persalinan dan telah di sediakan berbagai fasilitas seperti perpustakaan pengetahuan,

untuk menambah pengetahuan tentang kehamilan, dan juga ada fasilitas seperti senam

hamil dan yoga. Biasa ibu hamil di anjurkan untuk berolahraga karena sangat

membantu waktu persalinan. Juga terdapat therapy, therapy secara dalam dan luar

seperti contoh aroma therapy untuk menstabilkan jiwa dan pada umumnya ibu hamil

merasa cemas karena tekanan dari lingkungan dan kandungannya sehingga saya

terinspirasi untuk merancang sebuah rumah sakit bersalin yang di lengkapi fasilitas

relaxing seperti shoping, therapy, yoga dan spa. Pada umumnya jika ibu hamil tenang

dan memiliki rasa nyaman akan lebih membantu selama proses perkembangan

(18)

1.3Identifikasi Masalah

Dalam usaha perancangan rumah sakit bersalin ini, diindentifikasi masalah yaitu:

1. Bagaimana penerapan desain interior pada rumah sakit bersalin dengan

metode water birth sehingga menciptakan ruang yang tenang, nyaman?

2. Bagaimanakah solusi desain yang tepat untuk fasilitas metode water birth?

1.4Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan yang ingin dicapai melalui perancangan ini adalah:

1. Merancang interior rumah sakit bersalin dengan metode water birth

2. Untuk membantu pemerintah dalam merealisasikan penerapan bersalin

dengan metode water birth di Bandung.

3. Untuk memberikan solusi persalinan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu

hamil.

1.5Manfaat Perancangan

1. Sebagai acuan untuk para desainer interior dalam merancang rumah sakit

bersalin dengan metode water birth.

2. Membantu pemerintah memperkenalkan metode water birth kepada

masuyarakat Bandung.

3. Sebagai solusi alternatif cara lain dalam persalinan yang dapat mengurangi

rasa sakit.

1.6Sistematika Penulisan

Bab I memaparkan latar belakang perancangan rumah sakit bersalin, dan

manfaat ide/gagasan konsep, indentifikasi masalah, tujuan perancangan, dan

sistematis penulisan.

Bab II merupakan penguraian beberapa teori yang digunakan dalam

perancangan dan penulisan makalah. Teori-teori tersebut merupakan dasar yang

digunakan dalam membuat perancangan interior untuk rumah sakit bersalin dengan

water birth.

Bab III menjelaskan mengenai objek yang sedang dikerjakan. Bab ini juga

(19)

digunakan, dan analisis bangunan serta pembagian ruang dan fasilitas yang

dirancang.

Bab IV memaparkan konsep desain dan penerapannya pada perancangan

rumah sakit bersalin. Konsep desain dijelaskan dari berbagai faktor yang

mempengaruhi perancangan.

Bab V memuat simpulan yang memberikan jawaban terhadap masalah

(20)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam perancangan rumah sakit bersalin dengan metode water birth untuk

menciptakan suasana nyaman dan tenang ternyata bukan hanya dari material yang

dapat meredamkan suara sehingga tidak terdapat suara yang menganggu. Tetapi

melainkan tenang yang dimaksud adalah sedikit suara kecil seperti suara air laut yang

tenang, karena terlalu tenang akan membuat suasana menjadi mengerikan dan tidak

nyaman. Sehingga pada setiap ruangan maupun area terpasang speaker pada ceiling.

Nyaman pada rumah sakit bersalin ini terdapat beberapa aspek yaitu aspek

material furniture, aspek suasana ruang interior, dalam aspek furniture mengunakan

bahan yang empuk dan lembut sedangkan aspek suasana dalam rumah sakit oleh

(21)

yang membias, suasana bebas, luas, dan warna-warna yang tenang seperti warna biru

laut, biru langit dan coklat.

Semua bentuk ruang interior dan furniture dibuat tidak bersudut dan

bentuknya mengalun seperti bentuk-bentuk alam pada laguna yang tidak bersudut dan

mengalun seperti air. Dan tidak bersudut juga dpat menyampaikan kesan seperti tidak

bersudut sama dengan tidak berbahaya. Dapat juga mempengaruhi psikologi ibu

hamil.

Dalam fasilitas water birth solusi yang paling tepat adalah pengunaan material

yang mudah dibersihkan, mengunakan material lantai yang tidak bergrid, suasana

ruangan harus nyaman dan tenang sehingga pada proses persalinan akan lebih tenang.

Ruang rawa inap harus dipisahkan karena kurang efekif jika digabungin karena water

birth hanya dipakai sebentar saja.

Yang harus diperhatikan dalam rumah sakit bersalin adalah sirkulasi, sirkulasi

pada rumah sakit terbagi menjadi 4 yaitu jalur dokter, jalur pasien, jalur servis, dan

jalur mayat. Karena satu sama yang lain tidak boleh terganggu. Fungsi dari

pemisahan jalur sirkulasi karena tidak semua aktifitas dapat dilakukan oleh pasien.

Jalur dokter berfungsi sebagai jalur khusus sehingga dapat segera menuju ruang

persalinan, operasi dan ruang persiapan. Jalur servis berfungsi sebagai jalur

pembuangan sampah, penyediaan alat-alat ruamh sakit, dan jalur barang. Yang

terakhir adalah jalur mayat, jalur mayat harus dipisahkan karena aspek budaya, jika

orang indonesia melihat mayat yang sedang dipindahkan maka akan segera

menghindar. Untuk menghindari masalah ini solusi yang paling tepat adalah

(22)

DAFTAR PUSTAKA

A. Literature

Neufert, Ernst. 2002. Data Arsitek edisi 3. Jakarta: Erlanga.

Panelo, Julius dan Martin Zelnik. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior.

Jakarta: Erlanga.

Christina Krisnawati. 2005. Terapi Warna dalam Kesehatan. Yogyakarta:

Curiosita.

Robert E.hall. 2000. Petunjuk Medis Bagi Wanita Hamil. Jakarta: Pustaka

Delapratasa.

Zakaria Ibrahim. 2002. Psikologi Wanita. Jakarta: Pustaka Hidayah.

Carpman, janet R dan Myron A.Grant. 1993. Design That Cares: Planing Health

Facilities For Patients and Visitor. New York: American Hospital Publishing Inc.

Fred R Lawson. 1995. Hotel and Resort: Planing and Design. Avenue: Reed

Educational and Profetional Publishing ltd.

John F Pile. 1997. Color in Interior Design. New York: Mc Graw Hill

Companies.

B. Website

Musyadad, Tufel, N. Persalinan air. Web: http//www.liputan6.com. 15 Februari

2010. 19.30 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Tidak lupa sholawat serta salam kita sanjungkan pada junjungan Nabi besar kita semua Nabi Muhammad SAW atas segala perjuangan dan kasih sayangnya untuk keselamatan

Rata-rata nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kon- trol.Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan

Di sisi lain… Seandainya kita memiliki aktivitas lain di luar trading… Mungkin sekolah, kuliah, kerja kantoran, wiraswasta dll… Maka tingkat urgency akan profit

Kita (jemaat cocatu ini) sudah putuskan dalam rapat sidi jemaat bahwa setiap pendeta yang bertugas di jemaat cocatu ino kusuri, tidak boleh untuk ikut terlibat dalam politik

yang kurang menunjang kreatifitas siswa untuk berani berbicara bahasa Jerman.. Kebiasaan siswa yang lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia

Berkat rahmat Allah SWT, serta atas petunjuk dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir selama menempuh perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas

Selisih perubahan kadar kolesterol antara kelompok perlakuan 1 dan 2 adalah 2.78 mg/dl, secara statistik nilai ini tidak bermakna, namun secara deskriptif, nata de

Strategi Imajinasi yang diterapkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Tarutung dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi, ternyata berpengaruh terhadap hasil belajar