• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention Untuk Mengikuti Ujian Perbaikan Dalam Rangka Meningkatkan IPK Pada Mahasiswa Psikologi Universitas "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention Untuk Mengikuti Ujian Perbaikan Dalam Rangka Meningkatkan IPK Pada Mahasiswa Psikologi Universitas "X" Bandung."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL...………...……..i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

ABSTRAK...iii

KATA PENGANTAR…………...………...………..v

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR TABEL………...………...xii

DAFTAR BAGAN...………...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang masalah………...……1

1.2Identifikasi masalah………...…….………11

1.3Maksud dan tujuan penelitian………11

1.3.1 Maksud Penelitian………...11

1.3.2 Tujuan Penelitian………...12

1.4Kegunaan penelitian………..12

1.4.1 Kegunaan teoritis………...…12

1.4.2 Kegunaan pratis………...13

1.5Kerangka pikir………...….13

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

1.7Hipotesis………...……….…23

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Planned Behavior………...24

2.1.1. Pengertian Planned Behavior………...24

2.1.2. Intention………...26

2.3. Attitudes Toward the Behavior...26

2.1.4. Subjective Norms...28

2.1.5. Perceived Behavioral Control...29

2.1.6. Pengaruh Determinan-Determinan Intentions terhadap Intentions...30

2.1.7. Hubungan Antar Determinan-Determinan Intention...32

2.1.8. Background Factors...33

2.1.9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Intention.34 2.1.10.Target, Action, Context and Time...37

2.2 Periode Dewasa Awal…………...38

2.3 Pengertian IPK………...46

2.4 Pengertian Ujian Perbaikan………...47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian………...48

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………...49

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Alat ukur dan determinan-determinan…...50

3.3.2 Kisi-kisi alat ukur………..……...50

3.3.3 Sistem penilaian……….………...51

3 3.4 Data penunjang………...52

3.3.5 Validitas dan Realibilitas alat ukur………...……...53

3.4 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ...53

3.4.1 Populasi Sasaran………...53

3.4.2 Karakteristik Populasi………...53

3.4.3 Teknik Penarikan Sampel………...54

3.5 teknik Analisis Data………...54

3.6 Hipotesa Statistik………...55

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian...57

4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Usia...57

4.1.2 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin...58

4.1.3 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan IPK...59

4.1.4 Gambaran Umum Subjek Penelitian Berdasarkan Angkatan...60

4.2 Hasil Penelitian...61

4.2.1 Uji Hipotesis...61

4.2.2 Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Intention dan korelasi Antara Determinan-Determinan dalam Intention...63

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian...67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...75

5.2 Saran...76

5.2.1 Saran Teoritis...76

5.2.2 Saran Praktis...77

DAFTAR PUSTAKA………..………...78

DAFTAR RUJUKAN………....…………...79

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Item alat ukur...49

Tabel 3.2 Bobot Penilaian...52

Tabel 4.1 Gambaran Subjek berdasarkan Jenis kelamin...59

Tabel 4.2 Gambaran Subjek berdasarkan Jenis usia...60

Tabel 4.3 Gambaran Subjek berdasarkan IPK...61

Tabel 4.4 Gambaran Subjek berdasarkan Angkatan...62

Tabel 4.5 Tabulasi silang Intention dan Attitude Toward The Behavior...66

Tabel 4.6 Tabulasi silang Intention dan Subjective Norms...67

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1 Kerangka pikir...21 Bagan 2.1 Teori Planned Behavior...27 Bagan 3.1 Rancangan Penelitian...49 Bagan 4.1 Kontribusi determinan – determinan Intention dan

korelasi antar determinan dalam Intention...65

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Kuesioner Planned Behavior LAMPIRAN 2 : Kuesioner Data Penunjang LAMPIRAN 3 : Karakteristik Responden LAMPIRAN 4 : Hasil Jawaban Data Primer LAMPIRAN 5 : Validitas dan Reliabilitas

LAMPIRAN 6 : Gambaran Hasil Intention dan Determinan-Determinan LAMPIRAN 7 : Hasil Output Regresi Intention dan Determinan-Determinan LAMPIRAN 8 : Validitas Data Penunjang

LAMPIRAN 9 : Crosstabulation Intention dengan Data Penunjang

LAMPIRAN 10 : Crosstabulation Attitude Toward The Behavior dengan Data Penunjang

LAMPIRAN 11 : Crosstabulation Subjective Norm dengan Data Penunjang LAMPIRAN 12 : Crosstabulation Perceived Behavior Control dengan Data

Penunjang

(9)
(10)

LAMPIRAN 1

IDENTITAS

Nama ( Initial ) :

Usia :

Jenis kelamin :

Angkatan :

IPK saat ini :

PETUNJUK PENGISIAAN

Terdapat sejumlah pertanyaan yang harus saudara jawab.diakhir pertanyaan terdapat dua pilihan kata yang saling berlawanan. Diantara dua kata yang berlawanan tersebut terdapat suatu rentang penilaian yang terdiri dari delapan kemungkian jawaban. Kemungkinan jawaban tersebut adalah sebagai berikut :

(11)

2= cukup : jika saudara merasa kata di sebelah kiri tersebut cukup sesuai dengan diri saudara

3= agak : jika saudara merasa kata di sebelah kiri tersebut sedikit sesuai dengan diri saudara

4= hampir : jika saudara merasa kata disebelah kiri tersebut hampir sesuai dengan diri saudara

5= hampir : jika saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut hampir sesuai dengan diri saudara

6= agak : jika saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut sedikit sesuai dengan diri saudara

7= cukup : jika saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut cukup sesuai dengan diri saudara

8= sangat : jika saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut sangat sesuai

(12)

LAMPIRAN 1

Jawablah setiap pertanyaan di bawah ini dengan cara melingkari angka yang menurut saudara paling menggambarkan diri saudara. Beberapa pertanyaan tampak mirip, tapi pertanyaan – pertanyaan tersebut ditujukan pada topik – topik yang berbeda. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.

1. Bagi saya mengikuti ujian perbaikan untuk meningkatkan nilai yang kurang memuaskan merupakan hal yang...

mudah : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: sulit

2. Saya yakin akan berusaha dengan...

keras : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: lemas

untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK saya 3. Menurut saya, orang tua saya...

menuntut: __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak menuntut

untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK saya.

4. Dengan dukungan orang tua, saya...

mendukung : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak mendukung

(13)

5. Saya yakin memiliki kendali yang...

kuat : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: lemah

untuk mengikuti ujian perbaikan supaya berhasil meningkatkan nilai pada mata kuliah

6. Saya akan meyediakan waktu yang...

banyak : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: sedikit

untuk belajar serius dalam mengikuti ujian perbaikan

7. Bagi saya mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki nilai mata kuliah yang kurang memuaskan

baik:__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: buruk

8. Menurut saya, teman –teman saya....

menuntut : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak menuntut

saya untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki nilai-nilai yang kurang memuaskan

9. Dengan dukungan teman-teman, saya...

mendukung: __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak mendukung

mengikuti ujian perbaikan

10.Saya...

(14)

dengan mengikuti ujian perbaikan akan memperbaiki nilai pada mata kuliah yang di ujian perbaikan

11.Saya memiliki keinginan yang...

besar : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: kecil

untuk meningkatkan nilai mata kuliah dengan mengikuti ujian perbaikan

12. Bagi saya mengikuti ujian perbaikan untuk memperbaiki IPK saya sebelumnya merupakan hal yang...

Menyenangkan : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: menjemukan

13.Saya memiliki niat yang...

kuat :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: lemah

untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki IPK sebelumnya 14.Saya yakin memiliki daya juang

kuat :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: lemah

untuk belajar lebih efektik dalam mengikuti ujian perbaikan

15.Bagi saya mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK...

penting : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak penting

16.Saya...

Akan : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak akan

(15)

17.Saya yakin...

Mampu : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak mampu

Dengan ujian perbaikan dapat memperbaiki IPK saya sebelumnya 18. Menurut saya, saudara kandung saya....

Menuntut : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak menuntut

saya untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki IPK saya sebelumnya

19.Dengan dukungan saudara kandung, saya...

mendukung :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak mendukung

mengikuti ujian perbaikan

20.Saya berniat untuk mengikuti ujian perbaikan agar dapat menghilangkan nilai-nilai yang kurang memuaskan...

Sesuai : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: Tidak sesuai

21.Bagi saya mengikuti ujian perbaikan untuk meningkatkan IPK saya merupakan hal yang....

(16)

22.Saya berkemauan...

kuat :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: lemah

untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki IPK

23.Menurut saya, dengan ujian perbaikan untuk mengurangi nilai-nilai yang kurang memuaskan merupakan hal yang...

mudah :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: sulit

24.Bagi saya mengikuti ujian perbaikan untuk memperbaiki IPK saya sebelumnya merupakan hal yang...

Bermanfaat : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: sia-sia

25.Menurut saya, dosen wali saya...

Menuntut : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak menuntut

saya untuk mengikuti ujian perbaikan untuk meningkatkan nilai-nilai mata kuliah saya

26.Dengan dukungan dosen wali, saya...

mendukung :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak mendukung

mengikuti ujian perbaikan 27.Saya...

Yakin : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: ragu-ragu

(17)

28.Saya yakin akan berusaha dengan....

kuat : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: lemah

untuk mengikuti ujian perbaikan walaupun kondisi yang tidak memungkinkan

29.Bagi saya, mengikuti ujian perbaikan untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang kurang memuaskan merupakan hal yang...

Mudah :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: sulit

Untuk dilakukan 30.Saya yakin....

Mampu: __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: tidak mampu

Berhasil mengikuti ujian perbaikan

31.Saya sendiri yang memutuskan untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK....

Sesuai : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: Tidak sesuai

32.Saya yakin dengan mengikuti ujian perbaikan, saya...

berhasil : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__:__8__: Tidak berhasil

(18)

LAMPIRAN KEDUA

Data penunjang

Saudara diminta untuk menuliskan jawaban saudara pada tempat yang telah disediakan. Isilah pertanyaan tersebut dengan lengkap dan jelas.

1. Menurut saudara, apa saja yang menjadi kegunaan mengikuti ujian perbaikan

( jawaban bisa lebih dari satu )

... ... ... ... 2. Hal apa saja yang menurut saudara yang akan membuat saudara berhasil dalam

ujian perbaikan

a. Belajar efektif saat menghadapi ujian perbaikan

b. Mencari informasi bahan-bahan materi yang akan di ujikan c. Mencari bahan-bahan materi yang akan di ujikan

d. ...

3. Emosi apa yang akan muncul saat saudara mengikuti ujian perbaikan a. Senang

(19)

d. Tegang

e. ...

4. Apakah saudara mengalami hambatan dalam mengikuti ujian perbaikan ? a. Ya

b. Tidak

5. Apa saja yang menjadi hambatan bagi saudara saat mengikuti ujian perbaikan ? a. Rasa malas untuk belajar kembali

b. Banyaknya bahan materi yang akan di ujikan c. Susah mencari bahan-bahan yang akan di ujikan d. Susahnya materi yang akan di ujikan

(20)
(21)
(22)
(23)

144 WD 21 P 2007 3,07

145 EM 20 P 2007 3,14

146 AP 20 P 2007 3,22

147 A91W 20 P 2008 2,55

148 XO 19 P 2008 1,98

149 HK 20 L 2008 3,01

150 TS 20 L 2008 2,5

151 FW 20 L 2008 2,62

152 AK 20 L 2008 3,4

153 AJ 20 L 2008 2,01

154 I 20 P 2008 2,77

155 KO 19 P 2008 3,46

156 D A K 20 P 2008 2,53

157 F 19 P 2008 2,73

158 SP 19 P 2008 1,9

159 NP 20 P 2008 2,97

160 AR 19 P 2008 2,17

161 AM 20 P 2008 2,45

162 DNS 20 P 2008 2,50

163 DTO 20 P 2008 2,10

164 VA 19 P 2008 3,80

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

LAMPIRAN 5

HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT

UKUR INTENTION DAN DETERMINA-DETERMINAN

A. Validitas Intention

No.item koefisien keterangan

6 0,695 Diterima

11 0,603 Diterima

13 0,595 Diterima

16 0,698 Diterima

20 0,624 Diterima

22 0,702 Diterima

27 0,696 Diterima

31 0,605 Diterima

B. Validitas Attitude Toward The Behavior

No.item koefisien keterangan

1 0,405 Diterima

7 0,579 Diterima

12 0,535 Diterima

15 0,679 Diterima

21 0,498 Diterima

23 0,367 Diterima

24 0,759 Diterima

31 0,534 Diterima

C. Validitas Subjective Norms

No.item koefisien keterangan

3 0,372 Diterima

4 0,767 Diterima

8 0,426 Diterima

9 0,724 Diterima

18 0,625 Diterima

(29)

25 0,849 Diterima

26 0,752 Diterima

A. Validitas Perceived Behavioral Control

No.item koefisien keterangan

2 0,781 Diterima

5 0,703 Diterima

10 0,690 Diterima

14 0,752 Diterima

17 0,744 Diterima

28 0,801 Diterima

30 0,676 Diterima

32 0,690 Diterima

Derajat Reliabilitas

(30)

LAMPIRAN 6

GAMBARAN HASIL INTENTION DAN DETERMINAN

A. Intention

Intention Frekuensi

Σ %

Kuat 77 46,7%

Lemah 88 53,3%

Total 165 100%

B. Attitude Toward The Behavior

Attitude Toward The

Behavior

Frekuensi

Σ %

Kuat 76 46,1%

Lemah 89 53,9%

(31)

LAMPIRAN 6

C. Subjective Norms

Subjective Norms Frekuensi

Σ %

Kuat 76 46,1%

Lemah 89 53,9%

Total 165 100%

D. Perceived Behavioral Control

Perceived Behavioral

Control

Frekuensi

Σ %

Kuat 82 49,7%

Lemah 83 50,3%

(32)

LAMPIRAN 7

HASIL OUTPUT REGRESI SPSS 14.0

INTENTION DAN DETERMINAN-DETERMINAN

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: Intention b.

Tabel 7.2

Model Summary

.859a .738 .734 4.46172

Model

Predictors: (Constant), PBC, SN, ATB a.

ANOVAb

9045.435 3 3015.145 151.462 .000a 3205.013 161 19.907

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PBC, SN, ATB a.

Dependent Variable: Intention b.

Coefficientsa

2.082 2.378 .875 .383

(33)

Tabel 7.3

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Case Processing Summary

N Percent N Percent N Percent Valid Miss ing Total

Cas es

Model Summary

,817a ,667 ,665 5,00176

(34)

LAMPIRAN 8

165 165 165 165 165

(35)

LAMPIRAN 8

barrier_hambatan

54 32.7 32.7 32.7 29 17.6 17.6 50.3 43 26.1 26.1 76.4 39 23.6 23.6 100.0 165 100.0 100.0

rasa malas

banyak bahan ujian s us ah mencari bahan s us ahnya materi Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

mnengalami_hambatan

159 96.4 96.4 96.4

6 3.6 3.6 100.0

165 100.0 100.0

ya tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(36)

LAMPIRAN 9

CROSSTABULATION INTENTION DAN DATA PENUNJANG

Tabel 9.1 crobtabs Intention dengan keluasan informasi

Intention Keluasaan Informasi tentang kegunaan ujian perbaikan Total

Banyak Cukup Sedikit

Lemah 8

Tabel 9.2 crobtabs Intention dengan hal-hal yang perlu dilakukan

Intention

(37)

Tabel 9.3 crobtabs Intention dengan emosi saat mengikuti ujian perbaikan

Intention Emosi saat menghadapi ujian perbaikan Total

Senang Sedih Tegang Malas Lain-lain

Lemah 0

Tabel 9.4 crobtabs Intention dengan Mengalami Hambatan saat ujian perbaikan

Intention Mengalami hambatan saat ujian perbaikan Total

(38)

Tabel 9.5 crobtabs Intention dengan Hambatan saat ujian perbaikan

Intention

Hambatan saat ujian perbaikan

(39)

LAMPIRAN 10

CROSSTABULATION ATTITUDE TOWARD THE BEHAVIOR DAN DATA PENUNJANG

Tabel 10.1 crobtabs Attitude toward the behavior dengan keluasan informasi

ATB Keluasaan Informasi tentang kegunaan ujian perbaikan Total

Banyak Cukup Sedikit

Negatif 13

(40)

Tabel 10.3 crobtabs Attitude toward the behavior dengan emosi saat mengikuti ujian perbaikan

ATB Emosi saaat menghadapi ujian perbaikan Total

Senang Sedih Tegang Malas Lain-lain

Negatif 0

ATB Mengalami hambatan saat ujian perbaikan Total

(41)

Tabel 10.5 crobtabs Attitude toward the behavior dengan Hambatan saat ujian perbaikan

ATB

Hambatan saat ujian perbaikan

(42)

LAMPIRAN 11

CROSSTABULATION SUBJECTIVE NORMS DAN DATA PENUNJANG

Tabel 11.1 crobtabs Subjective Norms dengan keluasan informasi

SN Keluasaan Informasi tentang kegunaan ujian perbaikan Total

Banyak Cukup Sedikit

Negatif 11

(43)

Tabel 11.3 crobtabs Subjective Norms dengan emosi saat mengikuti ujian perbaikan

SN

Emosi saaat menghadapi ujian perbaikan Total

Senang Sedih Tegang Malas Lain-lain

Negatif 0

Tabel 11.4 crobtabs Subjective Norms dengan Mengalami Hambatan saat ujian perbaikan

SN Mengalami hambatan saat ujian perbaikan Total

(44)

Tabel 11.5 crobtabs Subjective Norms dengan Hambatan saat ujian perbaikan

SN

Hambatan saat ujian perbaikan

(45)

LAMPIRAN 12

CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DAN DATA PENUNJANG

Tabel 12.1 crobtabs Perceived Behavioral Control dengan keluasan informasi

PBC Keluasaan Informasi tentang kegunaan ujian perbaikan Total

Banyak Cukup Sedikit

Negatif 9

(46)

Tabel 12.3 crobtabs Perceived Behavioral Control dengan emosi saat mengikuti ujian perbaikan

PBC Emosi saaat menghadapi ujian perbaikan Total

Senang Sedih Tegang Malas Lain-lain

Negatif 0

Tabel 12.4 crobtabs Perceived Behavioral Control dengan Mengalami Hambatan saat ujian perbaikan

PBC Mengalami hambatan saat ujian perbaikan Total

(47)

Tabel 12.5 crobtabs Perceived Behavioral Control dengan Hambatan saat ujian perbaikan

PBC

Hambatan saat ujian perbaikan

(48)

LAMPIRAN 13

KISI-KISI ALAT UKUR

Definisi Operasional

 Intention yaitu sebarapa kuat niat untuk mengerahkan usaha secara sadar pada

mahasiswa psikologi “X” untuk mengikuti ujian perbaikan

 Attitude toward the behavior yaitu seberapa favourable sikap mahasiswa Psikologi

untuk mengikuti ujian perbaikan

 Subjective norms yaitu persepsi mahasiswa Psikologi mengenai seberapa besar

tuntutan untuk mengikuti ujian perbaikan dari orang tua, saudara kandung, teman-teman , teman-teman dekat serta seberapa kuat adanya kesediaan mahasiswa Psikologi untuk mematuhi orang-orang tersebut.

 Perceived behavioral control yaitu persepsi p mahasiswa Psikologi mengenai seberapa

(49)

LAMPIRAN 13

Aspek Pertanyaan No.

ite m

Intention Saya akan meyediakan waktu yang...

sedikit : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: banyak untuk belajar serius dalam mengikuti ujian perbaikan

Saya memiliki keinginan yang...

kecil : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: besar

untuk meningkatkan nilai mata kuliah dengan mengikuti ujian perbaikan

Saya memiliki niat yang...

lemah :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: kuat

untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki IPK sebelumnya

Saya...

Akan : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: tidak akan

berusaha mengikuti ujian perbaikan sebaik mungkin

Saya berniat untuk mengikuti ujian perbaikan agar dapat menghilangkan nilai-nilai yang kurang memuaskan...

Sesuai : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: Tidak sesuai

Saya berkemauan...

lemah :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: kuat

untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki IPK

6

11

13

16

20

(50)

Saya...

Ragu-ragu : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: yakin

Dengan keputusan saya untuk mengikuti ujian perbaikan

Saya sendiri yang memutuskan untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK....

Sesuai : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: Tidak sesuai

27

Bagi saya mengikuti ujian perbaikan untuk meningkatkan nilai yang kurang memuaskan merupakan hal yang...

mudah : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: sulit

Bagi saya mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki nilai mata kuliah yang kurang memuaskan...

baik:__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: buruk

Bagi saya mengikuti ujian perbaikan untuk memperbaiki IPK saya sebelumnya merupakan hal yang....

Menjemukan : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: menyenangkan

Bagi saya mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK...

penting : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: tidak penting

Bagi saya mengikuti ujian perbaikan untuk meningkatkan IPK saya merupakan hal yang....

baik : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: buruk

Menurut saya, dengan ujian perbaikan untuk mmengurangi nilai-nilai yang kurang memuaskan merupakan hal yang...

mudah :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: sulit

Bagi saya mengikuti ujian perbaikan untuk memperbaiki IPK saya sebelumnya merupakan hal yang...

(51)

Sia-sia : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: bermanfaat

Bagi saya, mengikuti ujian perbaikan untuk memperbaiki nilai mata kuliah yang kurang memuaskan merupakan hal yang...

Sulit :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: mudah

Untuk dilakukan

29

Subjective norms

Menurut saya, orang tua saya...

mendukung : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: tidak mendukung

untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK saya.

Dengan dukungan orang tua, saya

enggan : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: bersedia mengikuti ujian perbaikan

Menurut saya, teman –teman saya....

mendukung : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: tidak mendukung

saya untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki nilai-nilai yang kurang memuaskan

Dengan dukungan teman-teman, saya....

enggan : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: bersedia

mengikuti ujian perbaikan

Menurut saya, saudara kandung saya....

Tidak mendukung : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: mendukung

saya untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka memperbaiki IPK saya sebelumnya

Dengan dukungan saudara kandung, saya...

(52)

Menurut saya, teman dekat ( pacar ) saya...

Tidak mendukung : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: mendukung

saya untuk mengikuti ujian perbaikan untuk meningkatkan nilai-nilai mata kuliah saya

Dengan dukungan teman dekat ( pacar ), saya...

enggan :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: bersedia

Saya yakin akan berusaha dengan...

lemah : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: keras

untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK saya

Saya yakin memiliki kendali yang...

lemah : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: kuat

untuk mengikuti ujian perbaikan supaya berhasil meningkatkan nilai pada mata kuliah saya

Saya...

ragu-ragu : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: yakin

dengan mengikuti ujian perbaikan akan memperbaiki nilai pada maka kuliah yang di ujian perbaikan

Saya yakin memiliki daya juang...

lemah :__1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: kuat

untuk belajar lebih efektif dalam mengikuti ujian perbaikan

Saya yakin...

Mampu : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: tidak mampu

Dengan ujian perbaikan dapat memperbaiki IPK saya sebelumnya

Saya yakin akan berusaha dengan....

lemah : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: kuat

(53)

untuk mengikuti ujian perbaikan walaupun kondisi yang tidak memungkinkan

Saya yakin....

Mampu: __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: tidak mampu Berhasil mengikuti ujian perbaikan

Saya yakin dengan mengikuti ujian perbaikan, saya...

berhasil : __1__:__2__:__3__:__4__:__5__:__6__:__7__: Tidak berhasil

merubah nilai saya yang kurang memuaskan

30

(54)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor bagi kemajuan negara, beberapa waktu yang lalu pemerintah indonesia menaikkan anggaran pendidikan, hal ini dinilai sebagai salah satu usaha serius yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas sember daya manusia Kualitas sumber daya manusia yang inilah yang menjadi usaha yang nyata dalam dunia pendidikan, mulai pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi inilah yang lebih dikenal pendidikan perguruan tinggi yang akan menjadi pendidikan formal tertinggi untuk setiap individu. Setiap individu yang mengenyam pendidikan tinggi ini, diharapkan memiliki hasil standar kelulusan yang memuaskan. Karena setelah mengeyam pendidikan tinggi ini individu dihadapkan pada dunia yang lebih luas yaitu dunia kerja.

(55)

2

Universitas Kristen Maranatha

yang telah ditempuh secara kumulatif. Selain nilai IPK, syarat kelulusan seorang mahasiswa dapat dilihat dari nilai setiap mata kuliah yang ditempuh. Nilai D pada semua nilai yang diperoleh mahasiswa tidak boleh lebih dari 25% dari semua nilai mata kuliah yang telah ditempuh oleh mahasiswa dan tidak boleh ada nilai E. Periode akademik yang dianjurkan oleh Mendiknas adalah 8 semester ( 4 tahun ).

Selama perkuliahannya mahasiswa program sarjana memiliki beban studi sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat ) dan sebanyak – banyaknya 180 ( seratus delapan puluh ) SKS. Yang dijadwalkan untuk 8 semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 4 tahun. Sistem kredit semester adalah sistem peyelenggaraan pendidikan dengan mengunakan satuan kredit semester ( SKS ) untuk beban studi mahasiswa, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah dan dilanjutkan dengan kegiatan penilaian ( Ujian tengah semester dan Ujian akhir semester ) selama 2 atau 4 minggu. Satuan kredit semester ( SKS ) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang dipeoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan yang disesuaikan dengan kredit yang diambil oleh mahasiswa.

(56)

3

Universitas Kristen Maranatha

Psikologi universitas “X” Bandung, mahasiswa dinyatakan lulus jika memenuhi

syarat kelulusan fakultas yaitu, memiliki nilai IPK minimum 2.00 ( Dua koma nol nol), menempuh total SKS sebanyak 145 SKS dimana 130 SKS untuk mata kuliah wajib, 12 SKS untuk mata kuliah pilihan, 3 SKS untuk mata kuliah bersertifikasi yang sesuai dengan minat mahasiswa sendiri. Nilai D tidak boleh lebih dari 25% dan tidak ada nilai E dari semua nilai mata kuliah yang ditempuh mahasiswa. Dan batas studi yang dianjurkan oleh fakultas adalah 8 semester ( 4 tahun ).

(57)

4

Universitas Kristen Maranatha

mempersyaratkan IPK dari 2.50, 2.75 bahkan sampai 3.00, dengan begitu mahasiswa harus memperbaiki atau meningkatkan Ipk nya untuk memperoleh pekerjaan yang diharapkannya,

Oleh karena itu, adapun cara belajar yang efektif bisa dilakukan selama perkuliahannya mahasiswa mampu memerhatikan dengan baik setiap materi yang diberikan oleh dosen, mengerjakan tugas- tugas sebaik mungkin yang diberikan oleh dosen, mencatat dan mengulang materi yang diberikan oleh dosen supaya lebih memahami materi yang telah diberikan oleh dosen, dan hadir dalam setiap perkuliahan. Ada strategi lain yang dimungkinkan beberapa mahasiswa untuk meningkatkan IPK-nya bisa melakukannya dengan mengulang mata kuliah yang kurang nilainya kurang memuaskan baik pada kuliah reguler ataupun semester pendek. Dengan mengulang mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan untuk bisa lebih fokus dan efektif selama perkuliahannya. Hal itu bisa dilakukan dengan memerhatikan dan mencatat semua materi yang diberikan oleh dosen, mengulang atau mempelajari kembali materi yang diberikan dosen, dan mengerjakan tugas dari dosen semaksimal mungkin sehingga memperoleh nilai yang memuaskan.

(58)

5

Universitas Kristen Maranatha

(59)

6

Universitas Kristen Maranatha

Diantara mahasiswa ada yang menaruh minat dan sebagaian mahasiswa kurang menaruh niat dalam mengikuti ujian perbaikan. Beberapa mahasiswa yang kurang menaruh minat terhadap ujian perbaikan dapat terlihat dari beberapa mahasiswa yang mendaftar untuk mengikuti ujian perbaikan namun disaat ujian ada beberapa mahasiswa yang absen. Dari data yang diperoleh dari tata usaha pada semester ganjil 2009/2010 mahasiswa yang mendaftar sebanyak 544 peserta namun pada saat menjelang ujian tengah semester jumlah mahasiswa yang absen sebanyak 34 mahasiswa dan mahasiswa yang absen menjelang ujian akhir semester semakin meningkat menjadi 44 mahasiswa. Hal ini disebabkan jika mahasiswa memperoleh nilai yang kurang saat ujian tengah semester, beberapa mahasiswa cenderung malas atau pesimis untuk mengikuti ujian perbaikan pada saat ujian akhir semesterr sehingga mereka memilih untuk absen. Dan menurut tata usaha beberapa mahasiswa yang memperoleh nilai yang kurang saat ujian tengah semester ada yang tidak membayar biaya pendaftaran ujian perbaikan. Karena adanya peraturan dari ujian perbaikan yang mengatakan bahwa nilai yang akan diambil oleh fakultas adalah nilai tertinggi yang diperoleh mahasiswa, sehingga banyak mahasiswa yang tidak serius untuk mengikuti ujian perbaikan.

(60)

7

Universitas Kristen Maranatha

akan ditampilkan. Jika niat mahasiswa untuk meningkatkan IPK tinggi, maka mahasiswa cenderung akan menghasilkan keberhasilan untuk menampilkan tingkah laku yang diharapkan seperti melakukan kegiatan belajar yang efektif.

Terdapat tiga determinan yang menpengaruhui niat ( intention ), yaitu : Sikap baik atau buruk, sikap menyenangkan atau tidak menyenangkan, sikap menarik atau membosankan mahasiswa terhadap evaluasi dari konsekuensi mengikuti ujian perbaikan ( attitude toward the behavior ). Bila, mahasiswa memiliki sikap yang positif terhadap ujian perbaikan cenderung menganggap dengan mengikuti ujian perbaikan merupakan cara yang efektif untu meningkatkan IPK-nya. sebaliknya, mahasiswa yang memiliki sikap negatif terhadap ujian perbaikan cenderung menganggap dengan mengikuti ujian perbaikan merupakan cara yang kurang efektif untuk meningkatkan IPK-nya.

(61)

8

Universitas Kristen Maranatha

meningkatkan IPK-nya maka Ia cenderung kurang maksimal untuk mengikuti ujian perbaikan.

Dan hal terakhir yang mempengaruhi niat mahasiswa untuk mengikuti ujian perbaikan adalah persepsi mahasiswa mengenai kemampuan mereka untuk mengikuti ujian perbaikan, mudah atau sulitnya mengikuti ujian perbaikan, ( perceived behavioral control ). Bila, mahasiswa memiliki persepsi mengikuti ujian perbaikan merupakan hal yang mudah, mahasiswa optimistis dengan mengikuti ujian perbaikan akan meningkatkan IPK-nya. sebaliknya, mahasiswa memiliki persepsi bahwa mengikuti ujian perbaikan merupakan hal yang sulit, mahasiswa pesimistis dengan mengikuti ujian perbaikan akan mingkatkan IPK-nya

(62)

9

Universitas Kristen Maranatha

ujian perbaikan mereka dapat menghemat waktu, biaya, lebih mudah dan bisa memperbaiki IPK mereka nantinya. Sedangkan (1,5% ) memilih untuk efektif dan serius dalam perkuliahan untuk meningkatkan IPK mereka.

Dari semua mahasiswa yang berencana mengikuti ujian perbaikan, peneliti melakukan survey kembali kepada 20 mahasiswa untuk mengetahui kontribusi determinan-determinan terhadap Intention mahasiswa untuk mengikuti ujian perbaikan. Diperoleh hasil bahwa 100% mahasiswa menyakini sikap positif untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK mereka, dan mereka memiliki niat (intention ) untuk mengikuti ujian perbaikan. Sebanyak 73% mereka menyakini dengan mengikuti ujian perbaikan mereka dapat memperbaiki IPK mereka tanpa perlu menghadiri kelas untuk mata kuliah yang ingin diperbaiki. Sebanyak 27% mahasiswa menyakini dengan mengikuti ujian perbaikan dapat menghemat biaya kuliah mereka tanpa harus membayar secara penuh terhadap mata kuliah yang mereka perbaiki. Oleh karena itu mereka berusaha mengikuti ujian perbaikan dengan sungguh-sungguh ( attitude toward the behavioral ).

Sebanyak 80% mahasiswa mempersepsi bahwa kesediaan mereka untuk mengikuti ujian perbaiakan berasal dari tuntutan orang-orang terdekat mereka seperti keluarga,saudara dan teman. Dengan adanya tuntutan tersebut mahasiswa diharapkan

(63)

10

Universitas Kristen Maranatha

untuk mengikuti ujian perbaikan semata-mata dari keinginan mereka sendiri untuk memperbaiki IPK-nya. Bukan berasal dari tuntutan orang-orang terdekat.

Sebanyak 87% mahasiswa menyakini peningkatan IPK dapat dilakukan dengan ujian perbaikan yang mereka ikuti dan sebanyak 13% mahasiswa menyakini dengan mengikuti ujian perbaikan tidak selalu dapat meningkatkan IPK mereka. Ujian perbaikan yang diikuti oleh mereka, mahasiswa menyakini adaya faktor pendukung berupa motivasi dan pemberian fasilitas dari orang tua ( 80% ), ajakan teman untuk mengikui ujian perbaikan ( 20% ), sehingga menimbulkan persepsi

bahwa mengikuti ujian perbaikan adalah hal yang mudah dilakukan ( Perceived behavioral control ). Namun selain terdapat faktor pendukung terdapat

juga faktor penghambat misalnya rasa malas untuk belajar kembali untuk mengikuti ujian ( 65%), rasa pesimis karena tidak selalu berhasil mendapatkan nilai yang diharapkan ( 35% ), sehingga menimbulkan persepsi bahwa dengan mengikuti ujian perbaikan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan ( perceived behavioral control). Tidak hanya dilihat dari kuat lemahnya intention mahasiswa untuk mengikuti ujian perbaikan. Ujian perbaikan juga dipengaruhui oleh seberapa banyak informasi yang mahasiswa peroleh mengenai ujian perbaikan, emosi mahasiswa saat mengikuti ujian perbaikan dan ada atau tidak barrier (hambatan) dalam mengikuti ujian perbaikan.

(64)

11

Universitas Kristen Maranatha

mahasiswa yang memiliki intention yang kuat untuk mengikuti ujian perbaikan, akan memiliki keyakinan yang kuat bahwa dengan mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPk-nya juga, namun dalam kenyataannya banyak mahasiswa yang mengikuti ujian perbaikan tetapi mereka merasa pesimis dengan ujian perbaikan akan meningkatkan IPK mereka, karena banyak mahasiswa yang mengalami kegagalan dalam ujian perbaikan.

Oleh karena itu berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran kontribusi determinan-determinan terhadap intention untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK pada mahasiswa Psikologi Universitas “X”.

1.2 Identitas Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan yang akan dibahas dan ingin diteliti oleh peneliti adalah seperti apa kontribusi-kontribusi determinan terhadap Intention untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK pada mahasiswa Psikologi Universitas ”X”.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

(65)

12

Universitas Kristen Maranatha

Perceiveived behavioral control terhadap Intention untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK pada mahasiswa Psikologi Universitas “X”.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur kontribusi determinan-determinan Attitude Toward the behavior, Subjective norms dan Perceived behavioral control untuk memperoleh gambaran kekuatan intention untuk mengikuti Ujian Perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK pada mahasiswa psikologi Universitas “

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Memberikan sumbangan informasi mengenai gambaran kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention ke dalam bidang ilmu psikologi, khususnya psikologi pendidikan.

(66)

13

Universitas Kristen Maranatha 1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada fakultas psikologi mengenai hal-hal yang dapat diperoleh dari pelaksanaan Ujian Perbaikan. Sehingga fakultas maupun universitas lain bisa mempertimbangkan untuk melaksanakan Ujian Perbaikan.

1.5Kerangka Pemikiran

Mahasiswa Psikologi berada pada tahap perkembangan tahap dewasa awal yang memiliki tugas-tugas perkembangan seperti mengembangkan kemandiriannya dan mampu bersosialisasi ( Santrock, 2002). Pada masa ini mahasiswa menjadi individu yang mampu memusatkan dirinya menjadi pribadi yang matang baik dalam produktif untuk menguasai ketrampilan dasar yang sesuai dengan jurusan yang diambilnya, mampu mengambil keputusan dalam menemukan, memahami merumuskan penyelesaian masalah yang ada dalam bidang keahliannya dan mampu berkomitmen untuk mengembangkan keahliannya yang dapat meningkatkan taraf kehidupannya baik untuk dirinya atau masyarakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menjalankan tugas-tugas perkembangannya dengan belajar selama masa perkuliahnnya untuk masa depan mereka.

(67)

14

Universitas Kristen Maranatha

semaksimal mungkin namun ada juga mahasiswa yang mempersepsi cukup puas dengan IPK yang diperolehnya saat ini. Namun nilai IPK sangat mempengaruhui mahasiswa untuk masuk ke dunia lebih besar lagi yaitu dunia kerja. semakin hari dunia pekerjaan menuntut mahasiswa untuk memiliki IPK yang tinggi, hal ini dipengaruhui oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena semakin besar tuntutan dunia pekerjaan sebagai mahasiswa harus memiliki pemikiran sebagai individu dewasa awal dimana pada tahap ini mahasiswa ditandai dengan pemikiran yang logis, abstrak, dapat mengambil keputusan dan konseptualisasi yang sesuai dengan perkembangan kognitif ( Santrock, 1983), untuk melakukan sebuah pemikiran dan tindakan yang bisa memotivasi mahasiswa agar dapat meningkatkan IPK-nya. Salah satu cara meningkatkan IPK bagi mahasiswa mengikuti ujian perbaikan ( UP ).

(68)

15

Universitas Kristen Maranatha

Selain faktor-faktor diatas, hal yang paling menentukan mahasiswa sukses untuk mengikuti ujian perbaikan adalah adanya niat ( intention ) dari mahasiswa sendiri. Dengan pemikiran yang logis dan tindakan yang diharapkan untuk meningkatkan IPK mahasiswa akan memiliki niat yang kuat dalam mengikuti ujian perbaikan. Menurut Icek Ajzen (2005) individu berperilaku berdasarkan akal sehat dan selalu mempertimbangkan dampak dari perilaku tersebut, dan determinan yang paling penting dari dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku adalah intention yaitu niat untuk mengerahkan usaha dalam melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut. Intention dipengaruhi oleh tiga determinan dasar, yaitu attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control. Ketiga determinan tersebut terbentuk dari sejumlah beliefs yang berbeda-beda yang dimiliki oleh seorang mahasiswa.

(69)

16

Universitas Kristen Maranatha

mempersepsi bahwa dengan mengikuti ujian perbaikan merupakan hal yang penting baginya. Mereka akan menunjukkan sikap yang positif dan disiplin untuk mengikuti ujian perbaikan.

Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki sikap yang unfavourable untuk mengikuti ujian perbaikan akan mempersepsi bahwa mengikuti ujian perbaikan tidak membawa dampak yang positif bagi dirinya, melainkan membawa dampak negatif bagi dirinya seperti waktu bermain kurang, waktu istirahat kurang sesuka hati mereka. Sehingga mereka menganggap bahwa mengikuti ujian perbaikan adalah hal yang tidak penting. Dalam hal ini intention-nya akan semakin lemah ke arah perilaku untuk mengikuti ujian perbaikan, sehingga mereka tidak memiliki niat untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK mereka.

(70)

17

Universitas Kristen Maranatha

teguran dari orang tua. Hal ini membuat niat mereka untuk mengikuti ujian perbaikan semakin kuat agar bisa meningkatkan IPK-nya, sebaliknya jika mahasiswa memiliki keyakinan yang negatif terhadap tuntutan dari lingkungan terdekatnya maka mahasiswa akan memiliki persepsi bahwa orang-orang tersebut tidak menuntutnya untuk meningkatkan IPK ( subjective norms ) sehingga niat mereka untuk mengikuti ujian perbaikan akan lemah. Pada determinan ini lingkungan terdekat diharapkan dapat memacu motivasi mahasiswa untuk melakukan suatu perilaku untuk meningkatkan IPKnya , jika mahasiswa mempersepsi adanya tuntutan dari lingkungan terdekatnya maka mahasiswa akan menampilkan suatu perilaku tertentu begitupun sebaliknya jika mahasiswa mempersepsi tidak adanya tuntutan dari lingkungan terdekatnya maka mahasiswa tidak akan menampilkan suatu perilaku tertentu.

(71)

18

Universitas Kristen Maranatha

control ), sehingga niat mereka untuk mengikuti ujian perbaikan semakin kuat. Namun sebaliknya, jika mahasiswa merasa terlalu banyak barrier yang menghambat mereka untuk mengikuti ujian perbaikan seperti sering mengalami kegagalan atau nilai tidak pernah berubah membuat mereka pesimis jika kembali mengikuti ujian perbaikan, maka mereka akan akan memiliki persepsi bahwa mengikuti ujian perbaikan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan ( perceived behavior control ), sehingga niat mereka untuk mengikuti ujian perbaikan semakin lemah.

Apabila attitude toward behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control mahasiswa untuk mengikuti ujian perbaikan positif, maka intention mereka dalam memunculkan perilakunya akan semakin kuat. Sebaliknya, jika attitude toward behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control mahasiswa untuk mengikuti ujian perbaikan negatif , maka intention mahasiswa dalam memunculkan perilakunya akan semakin lemah.

(72)

19

Universitas Kristen Maranatha

Interaksi dari attitude toward behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control dan faktor-faktor yang memepengaruhui mahasiswa mengikuti ujian negara akan mempengaruhui kuat lemahnya niat ( intention ) mahasiswa yang untuk mengikuti ujian perbaikan. Pengaruh ketiga determinan tersebut terhadap intention dapat berbeda-beda satu sama lain tergantung dari determinan mana yang paling dianggap berpengaruh terhadap intention mahasiswa. Ketiga determinan tersebut dapat sama-sama kuat mempengaruhi intention, atau dapat salah satu saja yang kuat dalam mempengaruhi intention.

(73)

20

Universitas Kristen Maranatha

Ketiga determinan dan faktor-faktor yang mempengaruhui mahasiswa untuk mengikuti ujian perbaikan saling berhubungan satu sama lain. Bila hubungan antara attitude toward behavior dan subjective norms erat, maka mahasiswa yang memiliki sikap yang favourable untuk mengikuti ujian perbaikan juga akan memiliki persepsi bahwa orang tua, saudara dan teman dekat menuntut mereka untuk meningkatkan IPKnya dan mereka bersedia untuk mematuhi orang-orang tersebut dengan cara mengikuti ujian perbaikan, sehingga sikapnya akan semakin menyukai perilaku yang dapat meningkatkan IPknya.

Bila terdapat hubungan yang erat antara attitude toward behavior dan perceived behavior control, maka mahasiswa yang memiliki sikap yang favourable untuk mengikuti ujian perbaikan maka mahasiswa juga akan memiliki persepsi bahwa untuk mengikuti ujian perbaikan mudah dilakukan, sehingga sikapnya akan semakin menyukai perilaku yang dapat meningkatkan IPK mereka yaitu dengan mengikuti ujian perbaikan.

(74)

21

Universitas Kristen Maranatha

Kontribusi dan korelasi dari ketiga determinan tersebut akan mempengaruhui kuat lemahnya intention mahasiswa untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK mereka. Selain interaksi dari ketiga determinan diatas,

(75)

22

Universitas Kristen Maranatha

Mahasiswa Psikologi Universitas “X”

Bandung

Faktor- faktor yang mempengaruhui *Informasi tentang ujian perbaikan *Emosi

*Ada tidaknya barrier dalam mengikuti ujian perbaikan

Attitude Toward Behavior

Subjective Norms

Perceived behavioral control

(76)

23

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti mengasumsikan bahwa :

1. Untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK mahasiswa Psikologi Universitas “X” memiliki niat yang berbeda-beda. Niat mahasiswa tersebut dipengaruhi oleh attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control yang berbeda-beda.

2. Intention mahasiwa Psikologi Universitas “X” untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK-nya dipengaruhui oleh Attitude toward behavior, subjective norms dan perceived behavior control saling berinteraksi dan memiliki hubungan satu sama lain.

3. Attitude toward the behavior, subjective norm dan perceived behavioral control yang cenderung positif maka mahasiswa akan menghasilkan intention yang kuat untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPKnya.

(77)

24

Universitas Kristen Maranatha 1.7Hipotesis

 Semakin positif nilai determinan-determinan semakin kuat maka nilai

intention untuk mengikuti ujian perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK.

 Semakin negatif nilai determinan-determinan semakin lemah maka nilai

intention untuk mengikuti ujiam perbaikan dalam rangka meningkatkan IPK.

Attitude toeard behavior memiliki pengaruh kuat terhadap intention

dibandingkan subjective norms dan perceived behavioral control.

Subjective norms memiliki pengaruh kuat terhadap intention dibandingkan

Attitude toward behavior dan perceived behavioral control.

Perceived behavioral control memiliki pengaruh kuat terhadap intention

(78)

77 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kontribusi determinan-determinan Intention terhadap Intention untuk mengikuti ujian perbaikan pada mahasiswa

Psikologi Universitas “X”, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Ketiga determinan, yaitu Attitude Toward The Behavior, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control secara bersamaan dan signifikan mempengaruhi Intention mahasiswa Psikologi untuk mengikuti ujian perbaikan.

2. Masing-masing determinan juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Intention. Perceived Behavior Control yang memiliki kontribusi terbesar terhadap intention mahasiswa psikologi untuk mengikuti ujian perbaikan, kemudian Subjective Norms determinan terbesar kedua yang memiliki kontribusi terhadap intention dan Attitude Toward Behavior determinan yang memberikan kontribusi terkecil terhadap intention namun masih memberikan pengaruh yang signifikan terhadap mahasiswa psikologi untuk mengikuti ujian perbaikan.

(79)

78

Universitas Kristen Maranatha 5.2 SARAN

5.2.1 Saran Teoritis

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh melalui penelitian beberapa saran teoritis yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Penelitian ini memiliki keterbatasan dengan kurangnya meneliti Belief secara mendalam, oleh karena itu bagi peneliti lain yang ingin meneliti Planned Behavior dalam bidang pendidikan dapat melakukan penelitian ini lebih mendalam dan spesifik mengenai pengaruh belief-belief yang ada dalam determinan-determinan intention terhadap determinan itu sendiri.

2. Penelitian ini hanya meneliti Back ground dari Attitude Toward The Behavior, Subjective Norms dan Perceived Behavioral Control secara umum sehingga untuk peneliti yang lain disarankan untuk meneliti background factor secara mendalam dan spesifik mengenai pengaruh background factor terhadap determinan-determinan.

(80)

79

Universitas Kristen Maranatha 5.2.2 Saran Praktis

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh melalui penelitian, diajukan beberapa saran praktis yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka pihak fakultas disarankan tetap menyelanggarakan Ujian perbaikan. Mahasiswa terdorong untuk mengikuti ujian perbaikan karena mereka memiliki keyakinan dengan mengikuti ujian perbaikan akan membantu mereka untuk memperbaiki nilai-nilai mata kuliah mereka sehingga dapat meningkatkan IPK mahasiswa. Dan peneliti memiliki saran terhadap fakultas bahwa Ujian Perbaikan akan sangat efektif dilakukan jika fakultas memberikan seminar atau pertemuan dengan mahasiswa yang mengikuti ujian perbaikan. Dalam pertemuan ini mahasiswa diberikan perngertian tentang apa manfaat dari ujian perbaikan ini dilaksanakan oleh fakultas sehingga hal ini diharapkan membuat mahasiswa memiliki minat yang tinggi, optimis dam serius mengikuti ujian perbaikan ini.

(81)

78 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 2005. Attitude, Personality and Behavior. England: Open university Press, McGraw-Hill Education.

Ajzen, Icek. 2006. Constructing a TpB Quetionnnaire: Conceptual and Methodological Considerations.

Ajzen. Icek 1991. Organozational of Behavior and Human Decision Processes. University of Massachusetts at Amherst.

Hurlock, Elixabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan

Nazir,Moh. 2005. Metodologi Penelitian. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia

Santoso, S. 2007. Menguasai Statistik di Era Informasi. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm.C. Brown Publisher. Ninth Edition.

(82)

79 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR RUJUKAN

Kepmendiknas 232.U.2000 : Salinan Keputusan Menteri Nasional Republik Indonesis Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi http:// www.imm.or.id, rabu, 14 oktober 2009

Panduan Kelulusan Mahasiswa Psikologi Universitas “X” Bandung

Gambar

Tabel 7.1
Tabel 9.1 crobtabs Intention dengan keluasan informasi
Tabel 9.3 crobtabs Intention dengan emosi saat mengikuti ujian perbaikan
Tabel 9.5 crobtabs Intention dengan Hambatan saat ujian perbaikan
+4

Referensi

Dokumen terkait