• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal (Early Detection of Carpal Tunnel Syndrome).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal (Early Detection of Carpal Tunnel Syndrome)."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Deteksi Dini Sindrom Terowongan Karpal

Hendrik Sutopo L., 2005

Pembimbing : Winsa Husin, dr., MSc, M.Kes; Bing Haryono, dr., Sp.S

Sindrom Terowongan Karpal (STK) merupakan suatu kelainan terjepitnya n.medianus dalam canalis carpi sehingga menimbulkan gejala-gejala, dan erat hubungannya dengan pekerjaan atau aktivitas sehari-hari. Pada umumnya, kelainan ini dapat dicegah dan disembuhkan. Namun banyak penderita yang mengalami gejala-gejala STK tidak mengetahui keadaan sebenarnya, sehingga mereka lalai dan baru berobat setelah keadaan memburuk, yang tentu saja memperburuk prognosis.

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini ialah untuk mempelajari gejala-gejala STK dan siapa yang berisiko terkena sehingga kecenderungan adanya kelainan STK dapat diketahui lebih dini. Sehingga penderita dapat segera berkonsultasi untuk mendapatkan penanganan lebih dini untuk hasil yang lebih baik.

Segala sesuatu yang menyebabkan pembengkakan, penebalan, atau iritasi dalam canalis carpi, dapat menyebabkan tekanan pada n.medianus yang mengakibatkan terjadinya STK.

Gejala STK antara lain adalah nyeri, kesemutan, mati rasa, tangan terasa seperti membengkak, perasaan terbakar pada telapak tangan dan tiga setengah jari pertama, kemampuan menggenggam yang berkurang, serta pada kasus yang berat dan lama dapat terjadi atropi otot-otot dasar ibu jari (thenar atropy). Mereka yang menggunakan pergelangan tangan dan tangan secara berulang, dalam posisi yang buruk, mendapat getaran, atau sering mendapat tekanan mekanis pada tangan, berisiko tinggi menderita STK. Faktor lain yang mempermudah terjadinya STK, seperti gangguan metabolisme, dapat meningkatkan risiko terkena STK. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip ergonomi dalam pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.

Kata Kunci : Sindrom Terowongan Karpal, nervus medianus.

(2)

ABSTRACT

Early Detection of Carpal Tunnel Syndrome

Hendrik Sutopo L., 2005

Tutor : Winsa Husin, dr., MSc, M.Kes; Bing Haryono, dr., Sp.S

Carpal Tunnel Syndrome (CTS) is a disorder in which the median nerve is compressed in the canalis carpi causing symptoms, and highly related to work or daily activities. Generally, this disorder can be prevented and recovered. However, many patients who have CTS signs do not know the condition truly happen, and it makes them become careless and they go to get medical treatment after the condition getting worse, which cause their prognosis become worse.

The aim of this study was to learn about CTS signs and which people who have high risk to CTS, so the probability of CTS disorder can be detected earlier. In the result of that, patient can consult soon to get earlier medical treatment for a better result.

Anything that cause swelling, thickening, or irritation in the canalis carpi can result in pressure on median nerve, which make CTS occur.

CTS signs are pain, tingling, thumbness, feel swelling, feel burning in palmar hand and 31/2 first fingers, disability to form a fist, and for the bad and chronic case it may causes base thumb’s muscles athropy (thenar athropy). They who frequent use their wrist and hand in a bad position, vibrate, or have mechanical pressure, highly risk to get CTS. The others factors which make CTS easier to occur, such as metabolism disorders, can increase the risk. Prevention can be conducted by practicing the principles of ergonomic in the workplace and daily activities.

Keywords : Carpal Tunnel Syndrome, median nerve.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan... 3

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi... 4

2.1.1. Tulang dan Persendian ... 4

2.1.2. Canalis Carpi (Terowongan Karpal) ... 5

2.1.3. Ligamentum Carpi Transversum / Flexor Retinaculum. 7 2.1.4. Otot-otot ... 8

2.1.5. Perjalanan Saraf ... 10

2.1.5.1. Pleksus Brachialis... 11

2.1.5.2. Perjalanan n.medianus... 11

2.2. Definisi STK ... 13

2.3. Insidensi ... 14

2.4. Gejala ... 15

(4)

2.4.1. Gejala Sensoris... 18

2.4.2. Gejala Otonom ... 19

2.4.3. Gejala Motoris... 20

2.5. Etiologi... 21

2.5.1. Traumatik ... 21

2.5.2. Non-Traumatik... 21

2.6. Faktor Risiko... 23

2.6.1. Pekerjaan ... 23

2.6.2. Jenis Kelamin ... 26

2.6.3. Usia ... 26

2.6.4. Ras / Etnis ... 27

2.6.5. Anatomis ... 28

2.6.6. Riwayat Keluarga... 28

2.6.7. Penyakit atau Keadaan yang Mendasari ... 28

2.6.8. Aktivitas Fisik dan Obesitas ... 29

2.6.9. Faktor Lain ... 30

2.7. Diagnosis... 30

2.8. Differential Diagnosis ... 32

2.9. Prognosis ... 33

2.10. Penatalaksanaan ... 34

2.10.1. Penatalaksanaan Tanpa Operasi... 34

2.10.1.1. Kompres dan Bidai... 34

2.10.1.2. Obat-obatan ... 35

2.10.1.3. Latihan... 36

2.10.1.4. Terapi Alternatif... 36

2.10.2. Penatalaksanaan Dengan Operasi ... 37

2.10.2.1. Open release surgery... 37

2.10.2.2. Endoscopic surgery... 37

2.11. Pencegahan... 38

BAB III PEMBAHASAN... 41

(5)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 44

4.1. Kesimpulan... 44

4.2. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA... 45

LAMPIRAN... 48

RIWAYAT HIDUP... 51

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Tulang-tulang Karpal dan Lengkung Karpal ... 5

Gambar 2.2. Canalis Carpi dan Ligamentum Carpi Transversum... 6

Gambar 2.3. Posisi Ligamentum Carpi Transversum... 7

Gambar 2.4. Struktur Canalis Carpi (Terowongan Karpal) ... 9

Gambar 2.5. Distribusi n.medianus pada tangan ... 13

Gambar 2.6. Distribusi sensasi n.medianus pada kulit tangan... 16

Gambar 2.7. Distribusi gejala STK tipe klasik ... 17

Gambar 2.8. Distribusi gejala STK dan Thenar athropy... 20

Gambar 2.9. Distribusi kasus STK pada pekerja industri di Amerika Serikat berdasarkan jenis kelamin, periode 1992-2001 ... 26

Gambar 2.10. Distribusi dan jumlah kasus dari 20.327 penderita STK pada pekerja industri di Amerika Serikat berdasarkan ras/etnik, periode 2001 ... 27

Gambar 2.11. Tes Phalen ... 31

Gambar 2.12. Contoh Penggunaan Bidai pada STK... 35

Gambar 2.13. Penyuntikan kortikosteroid kedalam terowongan karpal ... 36

Gambar 2.14. Posisi keyboard yang tepat... 39

Gambar 2.15. Pisau dengan pegangan khusus ... 40

Gambar 2.16. Contoh penyesuaian posisi kerja yang tepat ... 40

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Otot-otot Tangan yang Dipersarafi n.medianus... 10 Tabel 2.2. Penyakit yang Berhubungan dengan Sindrom Terowongan

Karpal... 25 Tabel 2.3.Tugas dan Pekerjaan yang Berhubungan dengan Sindrom

Terowongan Karpal... 29

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pergerakan ibu jari normal ... Lampiran 2 Pola variasi gejala Sindrom Terowongan Karpal ... Lampiran 3 Contoh senam pergelangan tangan ...

(9)

Lampiran 2

(10)

Lampiran 3

(11)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Hendrik Sutopo Lidapraja

NRP : 0210114

Tempat dan tgl lahir : Bandung, 27 November 1983

Alamat : Jl. Sukakarya No.4 Bandung

Riwayat Pendidikan : - Tahun 1990 lulus TKK BPK Penabur Tasikmalaya

- Tahun 1996 lulus SDK BPK Penabur Tasikmalaya

- Tahun 1999 lulus SLTPK BPK Penabur Tasikmalaya

- Tahun 2002, mahasiswa Fakultas Kedokteran

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sindrom Terowongan Karpal (STK) merupakan suatu kelainan yang terjadi ketika nervus medianus, saraf utama yang mengurus sensasi di sebagian besar daerah telapak tangan ibu jari dan jari-jari lainnya (kecuali kelingking) serta memberikan impuls kepada beberapa otot-otot kecil tangan, tertekan atau terjepit pada daerah pergelangan tangan (NINDS, 2005). STK yang dapat mengakibatkan cacat ini digolongkan kedalam cummulative trauma disorders (CTDs) dan merupakan kelainan yang erat hubungannya dengan kegiatan kerja atau pekerjaan (Aryawan Wichaksana, Kartiena A. Darmadi, 2002; Lusianawaty Tana, 2003).

Para penderita STK biasanya mengeluh untuk waktu yang cukup lama, bahkan hingga beberapa bulan karena mengalami gangguan pada tangan maupun pergelangan tangannya. Mereka merasakan kesemutan, mati rasa, perasaan terbakar, kaku, hilangnya kekuatan menggenggam, tangan terasa membengkak, lalu tiba-tiba sakit yang menusuk menyerang tangan dan pergelangan tangan mereka. Namun sayangnya banyak dari mereka yang mengalami gejala-gejala diatas tidak mengetahui apa yang terjadi. Sering mereka mengira ini adalah kram biasa. Sebenarnya sangatlah mungkin keluhan-keluhan tadi itu adalah gejala dari STK (NINDS, 2005).

Sejalan dengan perkembangan dunia yang sangat pesat, perkembangan pelbagai bidang yang menggunakan keahlian atau penggunaan tangan pun meningkat, seperti industri perakitan elektronik, penggunaan komputer, industri pakaian, maupun

pusat-pusat perbelanjaan. Pelbagai kegiatan atau aktivitas yang menggunakan tangan berikut pergelangannya erat hubungannya dengan peningkatan insidensi STK. Mendukung pernyataan diatas, berdasarkan data dari Bagian Saraf di Itali, menunjukkan bahwa dalam 8 tahun terakhir hingga tahun 2003 terdapat peningkatan insidensi STK yang terus meninggi (Bland, Rudolfer, 2003). Bahkan di Amerika

(13)

2

sekitar 480.000 kasus sempat dilaporkan pada tahun 1992, jauh lebih tinggi dibanding 50.000 kasus pada tahun 1985 (Atcheson, 2001; CCOHS, 1998).

Di Indonesia, insidensi STK belum diketahui, karena sangat sedikit diagnosis penyakit ini yang dilaporkan (Lusianawaty Tana, 2003). Sebagai contoh dari sumber di beberapa negara lain, pada tahun 1992, sekitar 960.000 kasus CTDs (Cummulative Trauma Disoders) dilaporan di kalangan pekerja Amerika pada tahun 1992. Catatan Bureau of Labor Statistics (BLS) 1992, menunjukkan bahwa dari seluruh kasus CTDs yang dilaporkan, separuhnya (480.000) didiagnosis sebagai STK (Aryawan Wichaksana, Kartiena A. Darmadi, 2002). Sebuah penelitian lain yang dilakukan terhadap 400 orang dokter ahli bedah tangan Amerika, mendapatkan bahwa rata-rata setiap dokter tadi menangani 65 kasus operasi STK setiap tahun. Dengan demikian, dapat diartikan di Amerika sedikitnya dilakukan sekitar 26.000 operasi setiap tahun untuk kasus STK, dan rata-rata waktu kerja yang hilang akibat STK ini sekitar 32 hari per pasien, lebih lama dari penyakit-penyakit lainnya (Atcheson, 2001; CCOHS, 1998). Di Inggris, antara tahun 1992 hingga 2001 sebuah penelitian dilakukan berdasarkan laporan dari 11.233 pasien yang dicurigai memiliki keluhan gejala mirip

STK atau yang dicurigai mengalami kerusakan saraf tepi pada lengan. Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, sebanyak 6.245 pasien (55,6%) terbukti menderita kelainan yang dikonfirmasi sebagai STK. Dan terhadap 4.646 dari 6.245 pasien tadi (73,4%) dilakukan tindakan operasi (Bland, Rudolfer, 2003). Sementara itu hasil penelitian lainnya di Kanada mengungkapkan bahwa 614 orang dari 982 penjaga kasir pasar swalayan (62.5%) didapati mengalami gejala-gejala STK. Dan dari 788 pekerja industri pemotongan daging, 117 orang (14,8%) pernah mengalami tindakan operasi atau pembedahan karena menderita STK (CCOHS, 1998).

(14)

3

1.2. Identifikasi Masalah

• Apa yang dimaksud dengan STK?

• Bagaimana gejala klinis STK ?

• Siapa saja yang berisiko terkena STK?

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud : Untuk meningkatkan pengetahuan serta menambah sarana

informasi mengenai STK.

Tujuan : memberikan pengetahuan atau wawasan mengenai gejala-gejala

STK, agar setiap orang dapat mengetahui siapa yang berisiko terkena dan mengetahui lebih dini terhadap kecenderungan adanya kelainan STK. Sehingga mereka dapat segera berkonsultasi untuk mendapatkan penanganan lebih dini.

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

• Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca sebagai informasi dan sumber pengetahuan mengenai STK sehingga dapat

bermanfaat, terutama untuk mendiagnosis adanya kelainan ini lebih dini.

• Bagi badan atau organisasi kesehatan, diharapkan KTI ini dapat menjadi

dasar pertimbangan sebagai gambaran keadaan klinis dan sasaran-sasaran tujuan apabila akan dilakukan pelatihan, penyuluhan atau sejenisnya yang berhubungan dengan STK, terutama dalam dunia kerja.

• Bagi penulis, merupakan wujud aplikasi dan pelayanan dari pelbagai ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

• Bagi penulis atau peneliti berikutnya, Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan

(15)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

• STK merupakan suatu keadaan terjepit atau tertekannya n.medianus pada canalis

carpi sehingga menimbulkan gejala tertentu, dan erat hubungannya dengan pekerjaan atau aktivitas tertentu dari pergelangan tangan dan tangan yang dilakukan berulang-ulang.

• Gejala-gejala STK adalah nyeri, kesemutan, mati rasa, tidak dapat membedakan

sensasi suhu, tangan terasa seperti membengkak, perasaan terbakar pada telapak tangan dan tiga setengah jari pertama kemampuan menggenggam yang berkurang, serta pada kasus yang berat dan lama dapat terjadi atropi otot-otot dasar ibu jari (thenar atropy).

• Mereka yang berisiko tinggi menderita STK adalah mereka yang menggunakan

pergelangan tangan dan tangan secara berulang, dalam posisi yang buruk, mendapat getaran, atau sering mendapat tekanan mekanis pada tangan. Risiko ini diperbesar oleh keadaan atau penyakit lain yang mempermudah terjadinya STK.

• STK pada umumnya dapat dicegah dan disembuhkan.

• Diagnosis dan penanganan lebih dini memberikan prognosis yang lebih baik.

Saran :

• Perlunya sarana informasi dan edukasi yang cukup mengenai STK agar lebih banyak masyarakat mengetahui dan memperhatikan kelainan ini, terutama pada kelompok yang berisiko tinggi.

• Diperlukan rekam medis yang terpadu mengenai penderita STK, sehingga dapat

menjadi dasar pegangan dalam melakukan pencegahan dan pelayanan medis yang lebih baik terhadap kelainan ini.

(16)
(17)

DAFTAR PUSTAKA

A.D.A.M. 2005. Carpal tunnel syndrome.

http://adam.about.com/reports/000034_3.htm., 16 Mei 2005.

A.D.A.M. Medical Illustration Team. 2001. Carpal tunnel syndrome. http://adam.about.com/reports/000150.htm., 23 Mei 2005.

Agur, Anne M. R., Dalley, Arthur F. 2005. Grant’s atlas of anatomy. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. p. 247-9, 361-6

American Association of Orthopaedic Surgeons (AAOS). 2000. Carpal tunnel syndrome.

http://orthoinfo.aaos.org/brochure/thr_report.cfm?Thread_ID=5&topcategory=Ha nd., 16 April 2005.

American Soiety for Surgery of the Hand (ASSH). 2003. Carpal tunnel syndrome. http://www.assh.org/Content/NavigationMenu/Patients_and_Public/Carpal_Tunne l_Syndrome/Carpal_Tunnel_Syndrome.html., 16 April 2005.

Annonym. 2005. http://members.aol.com/wayneheim/carpal.jpg., 19 April 2005.

Annonym A. 2005. Carpal tunnel syndrome.

http://www.neurologychannel.com/carpaltunnel/., 5 Mei 2005.

Annonym B. 2005. Carpal tunnel syndrome risk - risk of developing carpal tunnel syndrome.

http://arthritis.about.com/od/carpal/ss/carpaltunnelqa_1.htm., 16 Mei 2005.

Annonym C. 2005. Carpal tunnel syndrome sign and symptoms.

http://www.med.und.nodak.edu/user/jwhiting/carp.html., 29 Juli 2005.

Annonym D. 2005. Repetitive Strain Injury.

http://www.thehelpinghand.com/rsi/rsi.htm., 5 September 2005.

Annonym E. 2004. What is carpal tunnel syndrome?

http://www.indianahandcenter.com/medical_carpal.html., 5 September 2005.

Annonym F. 2005. Differential diagnosis of CTS & other disorder. http://neuroland.com/nm/cts_dd.html., 29 Agustus 2005.

Aryawan Wichaksana, Kartiena A. Darmadi. 2002. Peran ergonomi dalam pencegahan sindrom carpal tunnel akibat kerja. Cermin dunia kedokteran 136: 16-9

(18)

http://www.emedicine.com/pmr/topic21.htm-103k., 29 Juli 2005.

Atcheson, Steven G. 2001. Carpal tunnel syndrome : it is work related? http://www.hosppract.com/issues/1999/03/ceatch.htm., 5 Mei 2005.

Bland J. D. P.; Rudolfer S. M. 2003. Clinical surveillance of carpal tunnel syndrome in two areas of the united kingdom, 1991-2001.

http://www.maths.man.ac.uk/DeptWeb/Homepages/smr/Reprints/JNNP.pdf., 5 Mei 2005.

Brown, Michael G. 2004. Carpal tunnel syndrome: the facts. http://www.carpaltunnel.com/., 5 Mei 2005.

Canadian Centre for Occupational Health and Safety (CCOHS). 1998. Carpal tunnel syndrome. http://www.ccohs.ca/oshanswers/diseases/carpal.html., 16 April 2005.

Carola, Robert; Harley, John P. 1990. Human anatomy dan physiology. United States of America : McGraw-Hill, Inc. p. 288-92

D’Arcy, Christopher A.; McGee, Steven. 2000. Does this patient have carpal tunnel syndrome? The journal of the american medical association. 283: 3110-7

Daniel S. Wibowo. 2005. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: PT Grasindo. Hal. 44-6, 145-6

Drake, Richard L.; Vogl, Wayne; Mitchell, Adam W. M. 2005. Gray’s anatomy for students. Philadelphia: Elsevier Inc. p. 707-14, 719, 727-29, 738

Freedman, Kevin B. 2004. Carpal tunnel syndrome.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000433.htm., 3 Mei 2005.

John Wiley & Sons, Inc. 2005. Optimal Treatment Of Carpal Tunnel Syndrome. http://www.sciencedaily.com/releases/2005/02/050204214339.htm., 16 Mei 2005.

Lusianawaty Tana. 2003. Sindrom terowongan karpal pada pekerja : pencegahan dan pengobatannya. Jurnal kedokteran trisakti 3(22): 99-104

Manning, Melvin R. 2005. Physiatric approach towards sports medicine. http://sportsmedicine.about.com/library/weekly/aa071599.htm., 5 Mei 2005.

Martini, Frederic H. 2004. Fundamental of anatomy & physiology. 6th ed. San Francisco : Benjamin Cummings. p. 247-9, 361-7

Merck & Co., Inc. 2005. De Quervain's Syndrome.

(19)

National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS). 2005. Carpal tunnel syndrome fact sheet.

http://www.ninds.nih.gov/disorders/carpal_tunnel/detail_carpal_tunnel.html., 19 April 2005.

RG Gorsche; JP Wiley; RF Renger; RF Brant; TY Gemer; TM Sasyniuk. 1999. Prevalence and incidence of carpal tunnel syndrome in a meat packing plant. http://oem.bmjjournals.com/cgi/content/abstract/56/6/417., 29 Agustus 2005.

Putz R.; Pabst R.. 2000. Sobotta atlas anatomi manusia. Terjemahan : Septelia Inawati Wanandi. Edisi 21. Jakarta : EGC. Hal. 26, 190-1,203, 211-6, 221-4, 257.

R.Sjamsuhidajat; Wim de Jong. 2005. Sistem musculoskeletal. Dalam Chairuddin Rasjad : Buku ajar ilmu bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC. Hal. 920-1

Steele, Mark. 2004. Carpal tunnel syndrome.

http://www.emedicine.com/emerg/topic83.htm., 29 Juli 2005.

Snell, Richard S. 2004. Clinical anatomy for medical students. 7th edition. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. p. 515-58

Strober, Jonathan B. 2005. Writers cramp.

http://www.emedicine.com/neuro/topic614.htm., 29 Agustus 2005.

Sweetman Dan; Massart Stephanie. 1998. Exercising to prevent carpal tunnel syndrome. http://www.uwlax.edu/ehs/CTS.html., 23 Mei 2005.

Tonkin, John. 2005. Carpal tunnel syndrome - a patient's guide.

http://www.medic8.com/healthguide/articles/carpaltunnel.html., 29 Juli 2005.

University of Maryland Medical Center (UMMC). 2002. Vitamin B6 (Pyridoxine). http://www.umm.edu/altmed/ConsSupplements/VitaminB6Pyridoxinecs.html., 29 Agustus 2005.

Wikipedia, the free encyclopedia. 2005. Carpal tunnel syndrome.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 5.26 3 rd Principal Stress plat penyangga kanan Dari hasil perhitungan secara komputasi maka didapatkan nilai dari 3 st Principal Stress yang bekerja pada

Jokioisissa heinäkuussa kesinä 1935 ja 1936. Anzahl der Hummeln je ha in den verschiedenen Anbaugebieten des Rotklees in Jokioinen im Juli 1935 und 1936. Flavaintovuosi ja alueen

Untuk menanggulangi tanah longsor penulis merencanakan dinding penahan tipe kantilever dengan memperhitungkan faktor keamanan terhadap stabilitas terhadap gaya

Selanjutnya terlihat bahwa semakin tinggi penggunaan dosis pupuk kandang ayam maka bobot pipilan jagung semakin besar, tetapi pada dosis 5 ton ha -1 terlihat

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif.Berdasarkan hasil yang di peroleh dari penelitian ini dapat disimpulkan tabata

Ada enam kriteria yang harus diketahui dalam pembuatan rekomendasi pemupukan menurut Melsted dan Peck (1973) yaitu: (1) status hara tanah, (2) tanaman yang akan

Untuk tanaman manggis, penelitian yang telah dilakukan adalah mengisolasi senyawa pada bagian daun dan kulit buah (perikarp) manggis, sedangkan penelitian yang mengungkap

Dari Gambar diatas menunjukkan bahwa gampong yang paling banyak penderita DBD di Kecamatan Jaya Baru adalah Punge Blangcut sebanyak 11 orang dengan jarak tempat tinggal