144/S/PGSD- REG/8/JULI/2014
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DISVISION (STAD)
UNTUK MENGINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA
PADA MATA PELAJARAN IPA MENGENAI
PEMBENTUKAN TANAH
(Pada Siswa Kelas V SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/ 2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Sarah Ratna Sari
1003572
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA
MENGENAI PEMBENTUKAN TANAH
(Pada Siswa Kelas V SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)
Oleh Sarah Ratna Sari
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Sarah Ratna Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
v
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Hipotesis Tindakan... 6
F. Definisi Operasional... 6
BAB II KAJIAN TEORI ... 8
A. Model Pembelajaran Kooperatif ... 8
B. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif ... 8
C. Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Disvision (STAD)... 9
1. Pengertian Model Pembelajaran STAD ... 9
2. Kelebihan Dan Kekurangan Model STAD ... 9
3. Langkah – Langkah Model STAD ... 10
D. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar ... 12
1. Pengertian IPA ... 12
2. Pembelajaran IPA di SD ... 12
vi
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Ruang Lingkup Bahan Kajian IPA SD ... 14
E. Materi IPA Pembentukan Tanah ... 14
1. Proses Pembentukan Tanah Karena Pelapukan Batuan ... 14
2. Susunan Tanah Beserta Jenis - Jenisnya ... 16
F. Pemahaman Belajar ... 18
G. Aplikasi Model Pembelajaran STAD pada Materi Pembentukan Tanah... 19
H. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Metode Penelitian ... 22
B. Model Penelitian ... 22
C. Lokasi, Waktu, Subjek ... 23
D. Prosedur Penelitian... 24
E. Instrumen Penelitian... 28
F. Pengolahan Data... 28
BAB IV HASIL PENELITIA DAN PEMBAHASAN ... 31
A. Deskripsi Sekolah ... 31
B. Hasil Penelitian ... 31
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I... 32
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 41
3. Tindakan Pembelajaran Siklus III ... 50
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
1. Perencanaan Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ... 59
2. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD ... 38
vii
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 67
A. Simpulan ... 67
B. Saran ... 68
Ii
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGENAI
PEMBENTUKAN TANAH
Oleh Sarah Ratna Sari
1003572
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta dilapangan bahwa pembelajaran IPA di SDN 7 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat terutama di kelas VA dalam pemahaman konsep terhadap materi pembelajaran masih kurang sehingga berdampak kepada pencapaian hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa siswa yang masih memiliki nilai di bawah KKM yang telah ditentukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti mengupayakan peningkatan pemahaman siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran ini menuntut siswa belajar dalam kelompok yang dibentuk secara heterogen. Dengan tujuan agar siswa dapat saling betukar informasi mengenai hal-hal yang mereka belum ketahui atau bahkan sudah diketahui sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc.Taggart yang
terdiri dari tiga siklus. Dimana setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini sebanyak 26 orang siswa dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 14 orang dan siswa perempuan sebanyak 12 orang. Hasil penelitian terhadap pemahaman siswa mengalami peningkatan, hasil siklus I sebesar 62,92%, siklus II sebesar 75,43% dan pada siklus III sebesar 84,66%. Dari data tersebut menunjukan bahwa pemahaman siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan setelah dilakukannya pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe STAD. Maka dari itu direkomendasikan model pembelajaran STAD sebagai salah satu alternatif dalam penyampaian pembelajaran IPA mengenai materi pembentukan tanah.
Ii
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Application of Cooperative Learning Model Type of Student Team Achievement Division to Enhance Student Comprehension in Science
Subjects Concerning the Establishment of Land
Oleh Sarah Ratna Sari
1003572
The research have go to know student’s comprehension leveling
with to use it type model cooperative STAD. This research is the class action research that be adaptationed model from Kemmis and Mc Taggart that consist from three cycles. Every cycle consist from phase planning, execution, observation and reflection. Research subjek this many 26
student’s people with man’s student number-man many 14 people and
student women many 12 people. Research result in student’s comprehension
to undergo leveling, cycle result 1 as big as 62,92%, cycle 2 as big as 75,43% and to cycle 3 as big as 84,66%. So from that to be recommended
STAD model as one of alternative in delivery IPA’s studying.
1
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses pembelajaran guru SD memegang peranan yang sangat
penting dalam pengetahuan dasar siswa. Hal ini dikarenakan siswa SD masih
memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa untuk mengembangkan segala
kemampuan atau potensi yang dimilikinya. Oleh karena itu selain mengajar guru
harus bertindak juga sebagai model, teman, pendamping, motivator, dan
fasilitator. Selain itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan pemahaman konsep siswa. Karena untuk membangun masyarakat
terdidik yang cerdas serta mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ini, maka hal yang mendesak
untuk dilakukan sekarang adalah menata kembali sistem pendidikan dan
pembelajaran. Terkait dengan penataan sistem pembelajaran, maka guru harus
berusaha menggeser paradigma pengelolaan pembelajaran dari yang dahulunya
lebih berpusat pada guru (teacher centered) menjadi lebih berpusat pada siswa
(student centered). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari bahasa asing “science” berasal dari kata lain “scientia” yang berarti saya tahu. Kata science sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan yang meliputi baik ilmu pengetahuan
sosial (social science) maupun ilmu pengetahuan alam (natural science). Lama-kelamaan, bila seseorang mengatakan “science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam bahasa Indonesia disebut IPA. IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (physical science) yang antara lain adalah ilmu kimia, ilmu
fisika, ilmu astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).
Pembelajaran IPA di SD merupakan interaksi antara siswa dengan
lingkungan sekitarnya. Disini guru berkewajiban untuk meningkatkan pengalaman
belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA. Salah satu tujuan dari
proses belajar mengajar IPA adalah memahami atau memiliki pemahaman tentang
2
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditempuh oleh siswa untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui
atau diketahui tetapi belum menyeluruh. Karena belajar adalah suatu kegiatan
aktif dalam membangun makna atau pemahaman, maka diharapkan dari proses
pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Oleh karena itu pembelajran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) IPA I SD merupakan standar minimum yang secara nasonal harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembanga kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SKKD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru. (Mulyasa, hlm. 110)
Namun pada kenyataanya permasalahan dalam pembelajaran IPA masih
dirasa sangat kompleks. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kelas V
SDN 7 Cibogo, disini sangat terlihat jelas bahwa banyak permasalahan yang
terjadi saat pembelajaran IPA berlangsung. Adapun permasalahan yang terjadi
sebagai berikut:
1. Pemahaman siswa akan konsep yang diberikan masih kurang dipahami dan
ditangkap dengan baik. Sehingga hasil belajar yang didapat masih kurang atau
dibawah rata-rata. Dari 26 orang siswa hanya 5 orang siswa yang memliki
nilai di atas rata-rata.
2. Kurangnya kerjasama pada siswa saat pembelajaran yang mengharuskan siswa
belajar secara berkelompok.
3. Penggunaan media pembelajaran masih menggunakan buku siswa dan papan
tulis yang ada.
Pada pembelajaran IPA, setiap siswa dituntut untuk memahami setiap
konsep-konsep yang ada secara real dan sesuai dengan kenyataan di
sekitarlingkungan mereka. Pemahaman terhadap konsep-konsep yang baik akan
membuat siswa mengingatnya dalam waktu yang cukup lama dan dapat
digunakan untuk berpikir pada tahapan yang lebih tinggi seperti berpikir kreatif.
3
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh
sekolah. Maka dari itu untuk mengatasi permasalahan diatas, guru harus mampu
mengambil strategi yang tepat atau memilih ide yang inovatif dalam upaya
meningkatkan proses pembelajaran IPA. Salah satunya dengan menggunakan
beberapa alternatif yang dirasakan sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Adapun
beberapa alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan penggunaan media gambar,
penggunaan metode eksperimen dan penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
Dari beberapa alternatif yang dapat digunakan peneliti lebih cenderung
untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Karena model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa kelompok kecil siswa dengan
level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling berkerja sama untuk
menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa juga
dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis. Strategi ini
pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin (1995) dan rekan-rekannya di
Johns Hopkins University. Berdasarkan permasalah tersebut maka diambil sebuah
judul yaitu: Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah (Pada Siswa Kelas V SDN 7
Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran
2013/2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fakta-fakta, maka yang menjadi fokus masalah penelitian adalah “Apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
4
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjabarkannya ke dalam sub masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan
peneliti:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang Pembentukan Tanah
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Pembentukan Tanah
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo?
3. Bagaimanakah peningkatan pemahaman siswa setelah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
dalam pembelajaran IPA tentang Pembentukan Tanah di kelas V SDN 7
Cibogo?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk melihat sejauh mana
perubahan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pembentukan tanah
di kelas V semester II SDN 7 Cibogo dengan menggunakan model pembelajaran
kooperativ tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Secara khusus
penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan pembelajaran IPA materi
pembentukan tanah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo.
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran IPA materi
pembentukan tanah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) di kelas V SDN 7 Cibogo.
3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan pemahaman siswa pada
pembelajaran IPA materi pembentukan tanah melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) di kelas V SDN
5
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini atau yang disebut dengan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) ini akan memberikan manfaat yang berarti bagi perseorangan atau
bagi institusi berikut ini:
1. Bagi Siswa
a. Siswa dapat memahami konsep-konsep yang diberikan oleh guru melalui
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD).
b. Memberikan pengalaman secara langsung bagi siswa, sehingga mempunyai
kesan dalam belajarnya.
c. Dapat memberikan sumbangan ilmiah dalam mengembangkan pengetahuan
kemampuan dan meningktakan aktifitas dan hasil belajar siswa.
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa dan menanamkan kesadaran akan
pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.
e. Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman belajar siswa agar lebih
bermakna dan termotivasi melalui konflik kongitifnya sendiri.
f. Membangkitkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
sikap dan pendapat melalui bahasa yang sederhana.
2. Bagi Guru
a. Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan guru dalam
mengembangkan kemampuan profesionalisme guru.
b. Memberikan informasi kepada guru atau calon guru IPA dalam menentukan
metode, model, pendekatan, maupun media pembelajaran yang tepat sehingga
dapat dijadikan alternatif lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Memberikan inovasi kepada guru agar lebih kreatif dalam setiap pembelajaran
yang disampaikan.
6
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Sekolah akan memiliki dan menerapkan banyak model dalam pembelajaran.
b. Sekolah akan menghasilkan lulusan anak didik yang berprestasi sebab
pembelajaran yang bermutu.
c. Hasil penelitian diharapkan menjadi input bagi sekolah dalam melaksanakan
pembinaan dan pengembangan para guru untuk meningkatkan efektifitas dan
kreatifitas pembelajaran di dalam kelas.
4. Bagi Peneliti
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan atau referensi untuk meneliti
pada mata pelajaran lain atau permasalahan lain yang prosedur penelitiannya
hampir sama.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka dibuat hipotesis sebagai
berikut: “Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) dapat meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA
materi Pembentukan Tanah”.
F. Definisi Operasional
Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing
variable yang akan dijadikan kata kunci penelitian ini. Adapun kata kunci yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD)
Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu strategi
pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat beberapa kelompok kecil
siswa dengan level kemampuan akademik yang berdeda-beda saling bekerja sama
untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran. Tidak hanya secara akademik, siswa
juga dikelompokkan secara beragam berdasarkan gender, ras, dan etnis. Strategi
7
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Johns Hopkins University. Dalam STAD, siswa diminta untuk membentuk
kelompok-kelompok heterogen yang masing-masing terdiri dari 4-5 anggota.
Setelah pengelompokkan dilakukan, yakni pengajaran, tim studi, tes,
penghitungan hasil tes dan rekognisi atau pemberian reward.
2. Pemahaman Siswa
Pengertian pemahaman merupakan kompetensi yang dimiliki siswa dalam
memahami konsep materi dan melakukan prosedur secara luwes, efisien, dengan
tepat. Artinya pemahaman adalah suatu kemampuan pikiran dalam mengetahui
makna atau arti yang terkandung dari segala hal yang kita pelajari, sehingga kita
dapat memberi arti, mengubah, bahkan mengeksplorasi dari masalah tersebut
walaupun ditemukannya secara terpisah. Para siswa dikatakan Memahami ketika
mereka mampu mengkonstruksi makna dari pesan-pesan instruksional, mencakup
pesan oral, tertulis, dan grafis, bagaimanapun semua pesan ini disajikan pada
siswa: selama ceramah-ceramah, dalam buku-buku, atau pada monitor-monitor
komputer. Para siswa memahami ketika mereka membangun koneksi antara pengetahuan “baru” yang akan diperoleh dengan pengetahuan mereka sebelumnya. Proses-proses kognitif dalam kategori memahami mencangkup
interpretasi, eksemplifikasi (pencontohan), peng-klasifikasi-an, summarizing
(pengikhtisaran), penyimpulan, pembandingan, dan eksplanasi. Dalam penelitian
yang dilakukan hanya melibatkan tiga kategori yaitu menjelaskan, memberikan
contoh, dan mengklasifikasi. Dengan pertimbangan yang disesuaikan pada
22
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Wibawa (Taniredja, 2012, hlm.15)
menemukakan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan”.
Arikunto (Taniredja, 2012, hlm.15) mengartikan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa.
B. Model Penelitian
Model yang digunakan adalah model Kemmis dan McTaggart. Model
yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin McTaggart merupakan
pengembangan dari model Kurt Lewin, sehingga kelihatan masih sangat dekat
dengan model Lewin. Kemmis dan McTaggart menjadikan satu kesatuan
komponen acting (tindakan) dan observing (pengamatan).
Model Kemmis dan Mc Taggart pada hakikatnya berupa
perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat-perangkat terdiri dari empat
komponen, yaitu perencanaan, tindakan, penagamatan, dan refleksi yang
keempatnya merupakan satu siklus (Depsiknas, 1999.21).
23
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adaptasi Depdiknas, 1992. 21
Gambar 3.1 PTK Model Kemmis dan McTaggart
C. Lokasi, Waktu, Subjek
1. Lokasi
Dalam penelitian ini peneliti mengambil tempat di Kelas V SDN 7 Cibogo
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Peneliti berpendapat dengan PLAN
ACT & OBSERVE REFLECT
REVISED PLAN
ACT & OBSERVE REFLECT
REVISED PLAN
ACT & OBSERVE REFLECT
24
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di
lembaga ini.
2. Waktu Penelitian
Adapun waktu penelitian direncanakan selama 2 bulan, yaitu bulan April
sampai Mei 2014.
3. Subyek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 5 Sekolah Dasar
Negeri 7 Cibogo yang berjumlah 26 orang dengan perincian, siswa laki-laki
sebanyak 14 orang dan siswa perempuan sebanyak 12 orang.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa
kelas V SDN 7 Cibogo pada materi pembentukan tanah dengan menggunakan
model siklus belajar. Menurut Kemmis dan McTaggart (Arikunto, 2011, hlm.97)
tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal.
1. Siklus I
a. Tahap Menyusun Rancangan Tindakan
Dalam PTK tahap kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah membuat
perencanaan. Tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1) Permohonan ijin kepada pihak sekolah.
2) Memberitahu semua guru yang ada di sekolah tersebut tentang akan
dilaksanakannya penelitian, sekaligus meminta bantuan guru kelas untuk
menjadi observer.
3) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
4) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan guru
berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
25
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Mempersiapkan lembar hasil pendapatan skor berkelompok.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana
pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaraan kooperatif tipe STAD serta memberikan tes diakhir pembelajaran.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2) Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok secara heterogen
berdasarkan nilai evaluasi yang siswa miliki.
3) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberikan oleh peneliti.
4) Masing-masing siswa dalam setiap kelompok mengerjakan kuis yang peneliti
berikan. Nilai dari setiap siswa diakumulasikan menjadi nilai kelompok.
5) Kelompok yang mendapat nilai terbesar akan mendapatkan hadiah (reward).
6) Peneliti memberikan evaluasi pemahaman berupa tes tertulis.
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk melihat
aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan lembar observasi.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini berdasarkan lembar observasi dan analisis data dari tes
kemampuan pemahaman dikemukakan secara lengkap sebagai acuan untuk
melaksanakan siklus II.
2. Siklus II
a. Tahap Menyusun Rancangan Tindakan
Penyusunan rancangan tindakan siklus II dibuat berdasarkan hasil refleksi
26
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
2) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan guru
berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3) Mempersiapkan soal kuis dan soal tes kemampuan pemahaman siswa.
4) Mempersiapkan lembar hasil pendapatan skor berkelompok.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II yaitu :
1) Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2) Siswa dikelompokkan sesuai dengan pengelompokan di siklus I.
3) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberikan oleh peneliti.
4) Masing-masing siswa dalam setiap kelompok mengerjakan kuis yang peneliti
berikan. Dimana skor hasil kuis di siklus I menjadi skor dasar pada siklus II.
Dan skor di siklus II menjadi skor kuis yang akan dihitung sebagai
kontribusinya.
5) Kelompok yang mendapat nilai terbesar akan mendapatkan hadiah (reward).
6) Peneliti memberikan evaluasi pemahaman berupa tes tertulis.
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk melihat
aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan lembar observasi.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini berdasarkan lembar observasi dan analisis data dari tes
kemampuan pemahaman dikemukakan secara lengkap sebagai acuan untuk
melaksanakan siklus III.
3. Siklus III
27
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penyusunan rancangan tindakan siklus III dibuat berdasarkan hasil refleksi
tindakan siklus II. Adapun tahapannya sebagai berikut:
1) Mempersiapkan perangkat pembelajaran yakni Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
2) Mempersiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa dan guru
berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3) Mempersiapkan soal kuis dan soal tes kemampuan pemahaman siswa.
4) Mempersiapkan lembar hasil pendapatan skor berkelompok.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana
pembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan langkah-langkah model
pembelajaraan kooperatif tipe STAD serta memberikan tes diakhir pembelajaran.
Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
2) Siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan pada siklus
II.
3) Setiap kelompok mengerjakan LKS yang diberikan oleh peneliti.
4) Masing-masing siswa dalam setiap kelompok mengerjakan kuis yang peneliti
berikan. Dimana skor hasil kuis di siklus II menjadi skor dasar pada siklus
III. Dan skor di siklus III menjadi skor kuis yang akan dihitung sebagai
kontribusinya.
5) Kelompok yang mendapat nilai terbesar akan mendapatkan hadiah (reward).
6) Peneliti memberikan evaluasi pemahaman berupa tes tertulis.
c. Tahap Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat untuk melihat
aktivitas siswa dan guru selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung, dengan
menggunakan lembar observasi.
28
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap ini berdasarkan lembar observasi dan analisis data dari tes
kemampuan pemahaman dikemukakan secara lengkap sebagai acuan untuk
melaksanakan siklus III.
E. Instrumen Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya instrumen. Instrumen ini
mempermudah peneliti memperoleh data. Adapun instrumen yang digunakan
peneliti pada saat melaksanakan PTK yaitu :
1. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk mengamati
aktivitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran. Sasaran pengamatan
dalam lembar observasi adalah penerapan model yang digunakan, kegiatan guru
dan siswa dalam setiap tahap pembelajaran.
2. Soal Tes
Tes akhir merupakan langkah yang perlu dilakukan setelah pembelajaran
disampaikan. Karena tanpa adanya tes akhir, guru tidak akan mengetahui
keberhasilan pembelajaran. Hasil tes akhir dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan terhadap
siswa dalam pembelajaran di kelas.
F. Pengolahan Data
Data yang terkumpul dari hasil observasi dan nilai tes evaluasi akhir
kemudian dianalisis. Wardhani (dalam Julaeha, 2011, hlm. 32) mengemukakan
bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai
peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam
bentuk yang dipercaya dan benar.
29
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data mengenai aktivitas siswa dalam kelompok pada saat melakukan
tindakan menggunakan model STAD diolah secara kualitatif menggunakan
pedoman observasi, kemudian dicarikan skor rata-ratanya. Skor rata-rata aktivitas
siswa akan dibagi menjadi tiga kategori yaitu, baik sekali, , sedang dan kurang.
Skor aktivitas siswa pada siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1.
Skor aktivitas siswa
Skor Kategori
2,50 – 3,00 Baik
1,25 – 2,45 Sedang
< 1,25 Kurang
2. Analisis Aktivitas guru
Berdasarkan lembar observasi yang dinilai oleh observer, diperoleh
persentase aktivitas guru selama pelaksanaan pembelajaran dengan rumus :
Keterangan :
∑N = Junlah aspek yang terlaksana selama pembelajaran.
3. Tes
a. Penentuan persentase tingkat keberhasilan pemahaman siswa berdasarkan skor
yang diperoleh dengan menggunakan rumus:
Persentase kemampuan pemahaman =
Untuk mengklasifikasikan kualitas pemahaman, maka data hasil tes
dikelompokkan dengan menggunakan Skala Lima (Suherman dan Kusumah,
30
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2.
Skala Kualitas Pemahaman
Persentase Skor Total Siswa (%) Kategori Kemampuan Siswa
90 % ≤ A ≤ 100 %
Data hasil tes siswa, selanjutnya dianalisis apakah mengalami peningkatan
dari suatu siklus ke siklus berikutnya. Selain itu, dari data ini dapat dianalisis
ketuntasan belajar siswa dari suatu siklus ke siklus berikutnya.
b. Penentuan rata-rata kemampuan pemahaman siswa
Rata-rata kemampuan pemahaman
Sedangkan untuk keperluan mengklasifikasi kualitas pemahaman
digunakan pedoman klasifikasi kualitas kemampuan pemahaman konsep IPA
siswa yang sesuai dengan tabel 3.3.
67
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada
pembelajaran IPA di Kelas V SDN 7 Cibogo Kec. Lembang tentang upaya
meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA melalui penerapan
model kooperatif tipe STAD dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan setiap siklus dapat dikatakan mengalami peningkatan, dimana
dalam siklus I perencanaan disusun berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan, sementara siklus II dan siklus III disusun berdasarkan hasil refleksi
dari siklus sebelumnya. Pada siklus I pembagian kelompok siswa masih
kurang kondusif dimana terdapat beberapa siswa yang tidak mau duduk
bersama teman satu kelompokknya. Untuk itu di siklus II peneliti
mengarahkan pembagian kelompok dengan menunjuk tempat untuk diduduki
setiap kelompok berdasarkan nomor urut kelompok. Pada siklus III siswa
sudah mulai kondusif karena sudah mengetahui teman satu kelompoknya dan
mau diarahkan. Selai itu peneliti juga mempersiapkan media gambar untuk
mendukung pembelajaran yang disampaikan, menyiapkan Lembar Kerja
Siswa (LKS), lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar soal
kuis, lembar skor kuis dan lembar evaluasi siswa yang dilakukan di setiap
siklus.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA materi pembentukan tanah melalui penerapan
model Student Teams Achievement Division (STAD) pada sklus I, II, dan III
sudah dapat menarik minat perhatian siswa. Dimana pembelajaran tidak lagi
berpusat kepada guru. Siswa belajar secara berkelompok dengan kegiatan
kelompok mengamati proses pelapukan batuan pada siklus I, mengamati
bahan penyusun tanah pada siklus II, dan mengamati lapisan-lapisan tanah
68
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahapan bekerja secara kelompok karena masih terdapat beberapa siswa yang
tidak serius dalam bekerja secara kelompok.
3. Hasil evaluasi pemahaman siswa pada setiap indikator pemahaman yang
peneliti gunakan mengalami kenaikan di setiap siklusnya. Pada indikator
menjelaskan siklus I pencapaian hasil sebesar 57,05%, siklus II mencapai
74,51%, siklus III 89,90%. Pada indikator memberikan contoh di siklus I
mencapai hasil 73,07%, siklus II sebesar 85,91%, siklus III mengalami
penurunan menjadi 82,69%. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa siswa yang
mengalami penurunan nilai pada indikator memberikan contoh. Pada indikator
mengklasifikasikan pada siklus I mencapai hasil sebesar 58,65%, siklus II
mencapai 65,86%, dan siklus III mencapai 81,39%.
4. Hasil pemahaman siswa secara keseluruhan dari mulai siklus I sampai dengan
siklus III mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari data yang ada bahwa
pada siklus I pencapaian hasil pemahaman seluruh siswa mencapai 62,92%,
pada siklus II mencapai 75,43%, dan pada siklus III mencapai 84,66%. Maka
dapat dikatakan bahwa persentase pemahaman siswa mengalami kenaikan dan
penelitian dikatakan cukup pada siklus ke III.
B. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh positif
terhadap upaya peningkatan pembelajaran baik pada mata pelajaran IPA maupun
pada mata pelajaran lainnya. Berkaitan dengan itu maka peneliti mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Gunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa di kelas. Agar
dalam pembelajaran siswa tidak jenuh dengan pembelajaran yang monoton.
2. Berikan siswa motivasi belajar dengan cara-cara yang menarik dan inovatif
agar siswa dapat menyukai pelajaran yang kita berikan.
3. Tanamkan aturan pada siswa di dalam kelas pada saat pembelajaran, karena
69
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
materi oleh guru dan siswa dapat meingkatkan pemahamannya yang akan
berpengaruh pada hasil belajar.
4. Pada RPP harus ditambahkan tahap perlombaan kelompok, dan LKS
69
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Depdiknas. (1999). Penelitian Tindakan Action Research. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Djamilah, Y. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Konsep Perubahan Beda dan Sifatnya. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Elselia, Helsy. (2011). Efektivitas Strategi Predict- Observe- Explain Bermuatan
Nilai Dalam Meningkatkan Pemahaman Dan Sikap Nilai Siswa Pada Konsep Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Tesis UPI Bandung: Tidak
Diterbitkan.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ibrahim, M., F. Rochmadianti, M. Nur & Ismono. (2000). Pembelajran Kooperatif. Surabaya : Penerbit Universitas Negeri Surabaya.
Iskandar, S.M. (1996) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan Kebudayaan.
Jufri, Wahab. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Mulyasa, E. (2011). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ninik, Julaeha. (2011). Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan
Hasil Pembelajran IPA Di Sekolah Dasar. Skripsi UPI.
70
Sarah Ratna Sari, 2014
Penerapan Model Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division(STAD) untuk MeningkatkanPemahaman Siswa pada Mata Pelajaran IPA Mengenai Pembentukan Tanah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prabawanto, S. (2010). BBM Materi Bimbingan Skripsi. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Purwanto, N. (2006). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Samatowa, U. (2006) Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional.
Siti, Fatimah. (2012). Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhdap Materi
Pelajaran Sumber Daya Alam dan Teknologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Slavin, R.E. (1995). Cooperatif Learning. Theory, Research, and Practice (edisi
ke-2). USA : Alyn and Bacon.
Sulistyanto, H dan Edy Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI
Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suprayogi, Dadang. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Division (STAD) Dengan Bantuan Mind Map Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa Tentang Sumber-Sumber Energi. Skripsi UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.
Syuri, Ita dan Nurhasanah. (2011). IPA Aktif 5 untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Tanireja, T, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi