• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center BandungEfektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center BandungEfektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN MONTESSORI DALAM

MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN WARNA

DASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN USIA DINI DI AL HADI

LEARNING CENTER BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Khusus

Oleh

ROSYIANA MAHARDIKHA

NIM 1001690

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam

Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Warna Dasar Anak

Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center

Bandung

Oleh

Rosyiana Mahardikha

Sebuah skripsi diajukan guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Departemen Pendidikan Khusus

© Rosyiana Mahardikha

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ROSYIANA MAHARDIKHA

1001690

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN MONTESSORI DALAM

MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN WARNA

DASAR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN USIA DINI DI AL-HADI

LEARNING CENTER BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. Hj. Pudji Asri, M.Pd

NIP. 195103261979032002

Pembimbing II

Dr. Juang Sunanto, M.Ed., Ph.D.

NIP. 196105151987031002

Mengetahui,

Ketua Departemen PKh FIP UPI

Drs. Sunaryo, M.Pd

(4)

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia

Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Anak tunagrahita ringan memiliki keterbatasan dalam mengingat dan mempelajari sesuatu yang diakibatkan oleh IQ nya yang berada di bawah rata-rata pada umumnya, sehingga ketika mempelajari sesuatu anak tidak dengan mudah dapat mengingat dan menyerap pembelajaran yang disampaikan. Masalah utama dalam penelitian ini berkenaan dengan pengetahuan dan pemahaman warna dasar anak tunagrahita ringan usia dini di Al Hadi Learning Center. Sekolah tempat penelitian memiliki keterbatasan dalam sarana dan prasarana untuk pembelajaran warna dan metode yang digunakan guru belum bervariasi. Metode pembelajaran Montessori adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengenalkan pembelajaran warna. Metode ini memaksimalkan kinerja seluruh indera yang dimiliki anak melalui tiga tahap yaitu sensorik, motorik dan bahasa dan pemanfaatan media serta situasi belajar yang menyenangkan untuk anak, terutama bagi anak tunagrahita usia dini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran Montessori dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warna dasar anak tunagrahita ringan usia dini. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen Single Subject Research pada 2 orang subjek yaitu AD dan RA. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman warna dasar pada subjek AD dan RA, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran Montessori efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warna dasar anak tunagrahita ringan usia dini di Al Hadi Learning Center Bandung.

Kata Kunci: Metode pembelajaran Montessori, anak tunagrahita ringan,

(5)

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Effectiveness of Montessori Learning Strategy in Enhancing Knowledge and Understanding Basic Colour of Early Feebleminded in Al-Hadi Learning

Center Bandung

Feebleminded children have limitedness in remembering and studying something due to their below average IQ, so they cannot remember and comprehend something what has been said easily. Main problem in this research is related to knowledge and understanding basic colour of early feebleminded in Al-Hadi Learning Center Bandung. The school which the research takes place is limited in tools and infrastructures for learning colour and the strategy that is used by teachers is not variative enough. Montessori learning strategy is one of the learning strategy that can be used to teach colour lesson. This strategy optimizes

children’s sense in three stages which are sense ability, motor ability, language, the usage of media, and joyful learning situation for children, particularly for children in early age. The purpose of this research is to investigate the effectiveness of montessori learning strategy in enhancing knowledge and understanding basic colour of early feebleminded. This research is used Single Subject Research experimental on two respondents which are AD and RA. The result of this research shows that there is a significance knowledge and undertsanding basic colour on the two respondents, AD and RA. It can be concluded that Montessori learning strategy is effective to enhance knowledge and understanding basic colour of early feebleminded in Al-hadi Learning Center Bandung.

Keywords: Montessori learning strategy, Feebleminded, Knowledge and

(6)

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GRAFIK ...vii

DAFTAR BAGAN ...viii

DAFTAR LAMPIRAN ...ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah ...3

C. Batasan Masalah ...3

D. Rumusan Masalah ...3

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...3

BAB II LANDASAN TEORI ...5

A. Metode Pembelajaran Montessori ...5

B. Warna Dasar ...6

C. Konsep Dasar Anak Tunagrahita ...8

D. Penelitian yang Relevan ...12

E. Kerangka Berfikir ...13

F. Hipotesis...15

BAB III METODE PENELITIAN ...16

A. Metode Penelitian ...16

B. Variabel Penelitian ...16

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ...18

(7)

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...21

A. Hasil Penelitian ...21

B. Pembahasan ...34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...36

A. Simpulan ...36

B. Saran ...37

DAFTAR PUSTAKA ...38

LAMPIRAN

(8)

1

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Warna sangat dekat dengan kehidupan manusia. Di sekeliling manusia

banyak sekali benda-benda yang dapat kita kenali selain dari bentuk juga

warnanya. Mulai dari pakaian, daun, sepatu, buku, seluruhnya memiliki warna

masing-masing untuk dikenali. Warna juga dapat menggambarkan dan menjadi

ciri dari suatu benda yang dapat terlihat, misalnya daun berwarna hijau, apel

berwarna merah, langit berwarna biru, dan lain sebagainya. Sehingga dengan

menggunakan warna seseorang dapat menggambarakan apa yang dilihatnya.

Warna terdiri dari berbagai macam jenis, tua, muda, hingga pencampuran

warna yang menghasilkan warna baru yang lebih indah. Namun secara garis besar,

Sir David Brewster (1831, dalam Wikipedia, 2012) membagi warna manjadi 4

macam, yaitu: warna primer, sekunder, tersier dan warna netral. Warna dasar atau

warna primer merupakan warna asli dimana warna tersebut bukan merupakan

campuran dari beberapa jenis warna. Warna primer tersebut terdiri dari 3 warna

yaitu warna merah, kuning dan biru.

Anak Tunagrahita adalah anak yang memiliki keterbatasan intelegensi, IQ

yang dimiliki anak tunagrahita sana dengan atau dibawah 70. Anak tunagrahita

mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya dan

terjadi dalam masa perkembangan. Keterbatasan intelegensi yang dimiliki oleh

anak tunagrahita membuat anak tunagrahita kesulitan dalam mengingat atau

menerima materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Anak tunagrahita

banyak sekali yang memiliki ketertarikan terhadap warna tertentu, tetapi anak

tidak dapat menyebutkan warna tersebut. Banyak juga diantara anak yang dapat

menyebutkan nama warna tetapi tidak mengetahui warna yang dimaksud. Warna

sangat penting untuk diketahui setiap individu, dengan mengetahui warna

seseorang dapat menggambarkan benda-benda di sekitarnya dan dapat membantu

anak dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya ketika akan menyebrang jalan dan

(9)

2

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut, dan lain sebagainya. Menurut Darmaprawira (2002:30) “...warna juga dapat mempengaruhi jiwa manusia dengan kuat atau dapat mempengaruhi emosi manusia”.

Pada sekolah yang akan menjadi tempat penelitian, terlihat dalam

pembelajaran tentang warna masih terbatas karena media yang tersedia di sekolah

kurang memadai dan ruang kelas yang sempit sehingga anak kurang leluasa

ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal tersebut mengakibatkan

penyampaian materi pembelajaran tidak maksimal.

Maria Montessori, seorang pendidik besar yang terkenal berkat metode

pembelajarannya dan merupakan salah satu tokoh pendidikan bagi anak

tunagrahita. Montessori mengingatkan seluruh masyarakat dunia jika sudah

terbukti melalui penelitian bahwa anak tunagrahita memiliki kemampuan untuk

mengikuti pembelajaran. Montessori melibatkan anak dalam setiap pembelajaran

dan menciptakan suasana pembelajaran yang hangat juga menyenangkan bagi

siswa. Melalui metode permainan dan percobaan, guru mengajak siswa bermain

sambil belajar sehingga pada akhirnya anak akan memahami apa yang diajarkan

guru kepadanya. Montessori juga mengungkapkan jika pembelajaran yang

diberikan kepada anak harus sesuai dengan tahap perkembangan anak itu sendiri.

Metode pendidikan Montessori tersebut berusaha mengembangkan kemampuan

anak dari 3 area, yaitu keterampilan hidup sehari-hari, pelatihan indera dan

pengembangan bahasa juga melalui 3 tahapan belajar yaitu sensorik, motorik dan

bahasa. Melalui penggunaan metode ini, maka pembelajaran yang diberikan

kepada anak akan mungkin untuk dilakukan sehingga diharapkan anak tunagrahita

dapat mengetahui jenis warna terutama warna primer, dimana tiga warna dalam

warna tersebut adalah warna paling dasar yang bisa dipelajari anak sebelum anak

mengenal warna-warna yang lain.

Guru dalam pembelajarannya harus menciptakan suasana dan penyampaian

pembelajaran yang menyenangkan bagi anak, terutama untuk anak tunagrahita

seperti yang diungkapkan oleh Montessori. Kreativitas guru akan sangat

dibutuhkan untuk memodifikasi pembelajaran agar anak dapat menerima materi

(10)

3

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik

untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran Montessori dalam

meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anak tunagrahita ringan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis

mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait dengan tema penelitian, yaitu:

1. Anak memiliki hambatan tentang pengetahuan dan pemahaman tentang

warna.

2. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran pengenalan

warna masih terbatas. Selama ini pembelajaran hanya pada penggunaan

benda-benda berwarna saja.

3. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru belum bervariasi.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas peneliti

membatasi masalah pada pengetahuan dan pemahaman warna dasar anak

tunagrahita ringan usia dini, ketika diberi pembelajaran dengan menggunakan

metode pembelajaran Montessori.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah metode pembelajaran Montessori efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman warna dasar anak tunagrahita ringan usia dini di Al Hadi Learning

Center?”

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan

(11)

4

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran Montessori terhadap pengetahuan dan pemahaman warna

dasar anak Tunagrahita ringan usia dini.

2. Manfaat Penelitian

Dalam tataran teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan inovasi terhadap metode pembelajaran dalam meningkatkan

pengetahuan dan pemahaman warna anak tunagrahita ringan usia dini.

Sedangkan dalam tataran praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan

bagi sekolah terutama bagi guru dalam meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman warna dasar pada anak tunagrahita ringan, untuk tujuan jangka

panjangnya dapat membedakan warna dalam kehidupan sehari-hari dan

(12)

16

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

“...metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan” (Sugiyono, 2013:107). Penelitian eksperimen yang digunakan

adalah Single Subject Research (SSR).

Penelitian ini menggunakan desain penelitian A-B-A. Pada kondisi Baseline

1 (A-1) peneliti mengamati kemampuan dasar anak. Dalam hal ini anak mampu

mengenal warna, mencocokkan warna dan menunjukkan warna. Peneliti

mengamati dan mengambil data anak sesuai dengan kondisi anak sebenarnya dan

tanpa rekayasa. Kondisi B yaitu intervensi, peneliti memberikan perlakuan berupa

pembelajaran mengenal warna dengan menggunakan Metode Montessori.

Selanjutnya Baseline 2 (A-2) peneliti mengambil data anak setelah dilakukannya

intervensi (B).

B. Variabel Penelitian

1. Definisi Konsep Variabel

a. Pengetahuan dan Pemahaman

Anderson dan Krathwohl (2010:39) menyebutkan revisi teori Bloom terbaru “...kami menetapkan empat jenis pengetahuan, yakni faktual, konseptual, posedural dan metakognitif”. Pengetahuan dan pemahaman tersebut ada dalam dimensi pengetahuan faktual yaitu

mengingat dan memahami. Menurut Anderson dan Krathwohl

(2010:67) “pengetahuan faktual berisikan elemen-elemen dasar yang

harus diketahui siswa jika mereka akan mempelajari suatu disiplin ilmu...”. Anderson dan Krathwohl (2010:99) mendefinisikan mengingat sebagai “...mengenali atau mengingat kembali dalam

(13)

17

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diujikan”. SedangkanAnderson dan Krathwohl (2010:106)

menyebutkan “proses-proses kognitif dalam kategori memahami

meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan”. Penelitian ini membatasi pemahaman dalam mengklasifikasikan dan

membedakan.

b. Metode Pembelajaran Montessori

Nurdini (2012, dalam Darmastuti 2013:19) menjelaskan bahwa “metode Montessori memberikan kesempatan kepada anak untuk

“menemukan” (discover) lingkungannya melalui permainan dan

percobaan”. Metode Montessori ini memberikan pembelajaran kepada

anak tunagrahita agar bisa berkembang dengan maksimal melalui

pengembangan sensorik, motorik dan bahasa sesuai dengan

kebutuhannya masing-masing.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran

Montessori. Metode pembelajaran Montessori mengutamakan

pengembangan anak melalu tiga tahap utama yaitu sensorik, motorik

dan bahasa melalui tiga area kurikulum Montessori, yaitu

keterampilan hidup sehari-hari, pelatihan indera dan pengembangan

bahasa. Penelitian ini dilakukan menggunakan media pembelajaran

berwarna dasar yang disesuaikan dengan kurikulum Montessori.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan

pemahaman warna dasar. Pengetahuan dan pemahaman warna dasar

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan anak dalam

mengenali warna, menyebutkan warna dan mengelompokkan benda

(14)

18

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan usia dini

(PAUD) Al-Hadi Learning Center berjumlah 2 orang siswa.

a. Subjek I

Nama : AD

Usia : 7 tahun

Kelas : TKLB

Karakteristik : kemampuan pengetahuan dan pemahaman

warna dasar anak masih kurang. Ketika diminta untuk menyebutkan

warna, anak masih kebingungan dan menyebutkan sembarang warna

yang diketahuinya. Begitu pula ketika siswa diminta untuk

mengelompokkan benda dengan warna yang sama, anak terlihat

asal-asalan menyimpan benda sesuai dengan keinginannya sehingga masih

perlu mandapat banyak bantuan.

b. Subjek II

Nama : RA

Usia : 8 tahun

Kelas : TKLB

Karakterisitk : kemampuan pengetahuan dan pemahaman

RA tidak jauh berbeda dari kondisi AD. Siswa terkadang bisa

menyebutkan warna tetapi tidak bisa menunjukkan warna yang

diucapkannya dengan tepat. Ketika mengelompokkan benda siswa

harus dibantu guru juga dalam mengelompokkan benda tersebut sesuai

dengan warna yang tepat.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian berlokasi di Al Hadi Learning Center yang terletak di Jalan

(15)

19

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Peneliti menggunakan metode eksperimen yang pada prinsipnya

melakukan pengukuran, maka untuk melakukan pengukuran tersebut

peneliti membutuhkan sebuah alat ukur. Alat ukur ini tentu saja harus baik.

Dalam penelitian, alat ukur ini biasa disebut dengan instrumen. Menurut

Sugiyono (2013:148) “...instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Instrumen penelitian akan digunakan oleh peneliti untuk mengukur

nilai variabel. Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah tes

perbuatan dengan menyebutkan warna, menunjukkan warna pada media,

mengelompokkan benda sesuai warna. Hal ini bertujuan untuk mengukur

sejauh mana pengetahuan warna dasar anak ketika sedang belajar mengenal

warna. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes

perbuatan pada kondisi baseline, intervensi dan baseline kedua.

Sugiyono (2013:173) menyebutkan “instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Validitas yang digunakan yaitu menggunakan pendapat dari ahli (expert judgement). Penyusunan instrumen dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara menyusun butir instrumen tentang perbuatan dengan

menyebutkan warna, menunjukkan warna pada media, mengelompokkan

benda sesuai warna. Kemudian dilakukan penilaian (judgement) kepada

ahli.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan

tes. Setelah data terkumpul kegiatan yang selanjutnya dilakukan adalah

pengolahan data untuk membuat kesimpulan. Data yang terkumpul

kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk

memperoleh gambaran tentang hasil intervensi dalam rentang waktu yang

(16)

20

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian Subject Single Research, “...grafik memegang peranan

yang utama dalam proses analisis...” (Sunanto et al., 2006: 29). Sunanto

(2006:29) juga menjelaskan bahwa

”pembuatan grafik memiliki dua tujuan utama yaitu, (1) untuk membantu mengorganisasi data sepanjang proses pengumpulan data yang nantinya akan mempermudah untuk mengevaluasi, dan (2) untuk memberikan rangkuman data kuantitatif serta mendeskripsikan target behavior yang akan membatu dalam proses menganalisis hubungan antara variabel bebas dan terikat”.

Pada penelitian ini, proses analisis dengan visual grafik diharapkan

dapat lebih memperjelas gambaran stabilitas efektivitas metode

pembelajaran Montessori dalam meningkatkan pengetahuan dan

(17)

36

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa metode

pembelajaran Montessori efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman anak tunagrahita ringan. Hal ini dapat dilihat pada data hasil

penelitian yang telah dilakukan.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil yang

menunjukkan subjek AD pada baseline (A-1) masih memiliki kemampuan yang

rendah dalam pengetahuan dan pemahaman tentang warna. Ketika diberi

intervensi dengan metode pembelajaran Montessori, subjek AD mengalami

peningkatan kemampuan pengetahuan dan pemahaman warna dasar. Kondisi

baseline 2 (A-2) setelah intervensi subjek AD juga mengalami peningkatan bila

dilihat dari mean level yang diperoleh. Selama pembelajaran subjek AD terlihat

senang dengan media yang digunakan dalam penelitian. Begitu pun dengan subjek

RA. Subjek RA memiliki kemampuan pengetahuan dan pemahaman warna dasar

yang rendah pada kondisi baseline 1 (A-1). Ketika dilakukannya intervensi (B)

dengan media dan metode pembelajaran Montessori, subjek RA mengalami

peningkatan skor kemampuan pengetahuan dan pemahaman warna dasar. Setelah

dilakukan intervensi atau pada kondisi baseline 2 (A-2) siswa mengalami

peningkatan pula dalam kemampuan pengetahuan dan pemahaman warna

dasarnya. Simpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas adalah adanya

peningkatan kemampuan pengetahuan dan pemahaman warna dasar anak

tunagrahita ringan yaitu subjek AD dan subjek RA melalui penggunaan metode

pembelajaran Montessori.

Setelah melihat simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan

demikian hipotesis atau pertanyaan penelitian yang diungkapkan di bab II dalam

penelitian ini sudah terjawab, yaitu metode pembelajaran Montessori efektif

dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman warna dasar anak tunagrahita

(18)

37

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka implikasi yang muncul adalah

sebagai berikut :

1. Bagi pendidik

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan pertimbangan guru

dalam melaksanakan pembelajaran. Melalui metode ini digunakan tahapan

belajar dan media untuk menyampaikan pembelajaran khususnya kepada

anak tunagrahita ringan usia dini. Pembelajaran warna menjadi penting

karena dapat membantu anak untuk mengenal objek di sekitarnya dan

menguasai tahap pra akademik. Ketika melakukan pembelajaran tentang

warna, guru dapat memulai dengan menggunakan media-media yang

menarik dan tidak terpaku pada satu media saja. Selanjutnya

tahapan-tahapan pembelajaran dapat dilakukan dimulai dari media yang paling

mudah hingga yang paling sulit.

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengadakan penelitian

pada target behavior yang berbeda, sehingga dapat menemukan

hal-hal baru yang nantinya dapat melengkapi kekurangan pada

penelitian yang telah dilakukan.

b. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian kepada subjek

(19)

38

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alimin, Z. (2006). Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan Gangguan Kognitif/Kecerdasan dan Motorik. Modul 3 Perkuliahan UPI, Bandung.

Anderson W.L. & Krathwohl R.D. (penyunting) (2010). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Meningkatkan Kemampuan Menulis Anak Usia Dini (Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A di TK Trisula Perwari Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014). Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hall B., J. (2002). The Characteristics of Problem Solving Transfer in a Montessori Classroom. Disertasi. Filsafat Baylor University Texas: tidak diterbitkan.

Novianti, M. (2013). Efektivitas Jenis Permainan Montessori dalam Meningkatkan Kognitif Anak (Studi Eksperimen terhadap Siswa TK di kelas A di TK. Tunas Karya Kab. Subang). Program Studi Psikologi FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Prasetyo M., A. (2013). Sejarah Pendekatan Montessori. Yogyakarta: Penerbit IKASIUS.

(20)

39

Rosiyana Mahardikha, 2014

Efektivitas Metode Pembelajaran Montessori dalam Meningkatkan Pengetahuan Dan Pemahaman Warna Dasar Anak Tunagrahita Ringan Usia Dini di Al-Hadi Learning Center Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunanto, J., Takeuchi, K., Nakata, H. (2006). Penelitian dengan Subyek Tunggal. Bandung: UPI Press.

Gambar

gambaran stabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Herawan (2014) terletak dari objek penelitian, penulis menjadikan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Kesukaran yang ditimbulkan dalam persalinan adalah karena besarnya kepala atau kepala yang lebih keras tidak dapat memasuki pintu atas panggul, atau karena bahu yang lebar sulit

Dari hasil pengamatan jumlah daun menunjukkan bahwa, perlakuan pupuk kascing hanya berpengaruh nyata pada saat tanaman berumur 14 HST dan jenis varietas tidak

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: pertama, mekanisme imbal jasa kafa>lah pada produk ARRUM haji di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya yang mana

Dari penelitian yang telah dilakukan dengan data pasien terapi kanker payudara menggunakan sinar-X 6 MV, dapat disimpulkan bahwa asas optimasi untuk proteksi radiasi pada

La ganadería, actividad que permite el desarrollo de los pueblos, es el sostén económico de las comunidades dedicadas a esta labor, principalmente gracias al

Tengku Muhammad Hasbi Ash Shidieqy, Pengantar Fiqh Mu’amalah, PT.. Barang najis tidak sah untuk diperjual belikan dan tidak boleh dijadikan uang sebagai alat tukar,

Dengan memperhatikan data-data tersebut di atas, maka kebijakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki neraca perdagangan adalah meningkatkan ekspor sekaligus lebih