• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PROGRAM MUSIK BERTEMPO CEPAT DAN LAMBAT UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT : Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga Bandung Kelas 3 pada Mata Pelajaran Matematika.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PROGRAM MUSIK BERTEMPO CEPAT DAN LAMBAT UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT : Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga Bandung Kelas 3 pada Mata Pelajaran Matematika."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga Bandung Kelas 3 pada Mata Pelajaran Matematika)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh : Yudha Kuswandi

0901291

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Musik Bertempo Cepat Dan Lambat Untuk

Meningkatkan Daya Ingat

Oleh Yudha Kuswandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yudha Kuswandi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

ABSTRAK

Yudha Kuswandi (0901291). Pengaruh Penggunaan Media Audio Program Musik Bertempo Cepat dan Lambat untuk Meningkatkan Daya Ingat.

(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga Bandung Kelas 3 pada Mata Pelajaran Matematika).

Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014.

Penelitian ini tentang pengaruh penggunaan media audio program musik dalam meningkatkan daya ingat pada mata pelajaran matematika kelas III di SDN 2 Ciwaruga Bandung. Melalui penggunan media audio program musik ini diharapkan mampu meningkatkan daya ingat siswa terhadap mata pelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah-masalah penelitian

yang telah dirumuskan, yaitu “(1) Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian?; (2) Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian?; (3) Apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan media audio pembelajaran bertempo cepat dan lambat pada mata pelajaran matematika dalam meningkatkan daya ingat siswa SD tentang materi perkalian?;

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Matching Pretest-Posttest Comparison Group Design menggunakan dua kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif pilihan ganda dan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 2 Ciwaruga Bandung. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling menggunakan tabel bilangan random.

Berdasarkan kesimpulan umum dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio program musik bertempo cepat dan lambat terhadap peningkatan daya ingat pada mata pelajaran matematika. Kesimpulan khusus dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dengan kategori tinggi dalam penggunaan media audio program musik bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat, dan terdapat pengaruh yang signifikan dengan kategori sedang dalam penggunaan media audio program musik bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Ciwaruga Bandung.

(5)

ABSTRACT

Yudha Kuswandi (0901291). The Influence of Using Audio Medium Program Fast and Slow Music Tempo to Increase Memorizing Ability (Quasi Experimental Research at the third grade of SDN 2 Ciwaruga Bandung in Math Subject).

Thesis of Curriculum and Education Technology Major, Faculty of Education, Indonesian University of Education, by 2014.

This study investigates about the influence of the use of music as audio media programs to the memory improvement on Math Subject at the third grade of SDN 2 Ciwaruga Bandung. Through the use of audio media music program, it is expected to be able to enhance or improves the students' memorizing ability in the Math subject. This study was conducted to answer the research problems that have been formulated, namely.

"(1) Does the use influence of the fast music tempo audio media learning could improve the memorizing ability of the elementary school students on Math subject on multiplication materials? "(2) Does the use influence of slow music tempo audio media learning could improve the memorizing ability of the elementary school students on Math subject on multiplication materials? "(3) Does the use fast and slow music tempo of audio media learning could improve the memorizing ability of the elementary school students on Math subject on multiplication materials?.”

This study uses a Quasi-experimental design with Pretest-Posttest Matching Comparison Group Design, using two experimental classes. The instrument used is the multiple choice objective tests and questionnaires. The population in this study is the third-grade students of SDN 2 Ciwaruga Bandung. The sampling technique is done by simple random sampling, using a random numbers tables. Based on the general conclusions in this study, the findings show that there are influences in memory improvement in Math subject by using the audio medium program: fast and slow music tempo. The specific conclusion from this study is that there is a significant influence on memory improvement in the high category by using the fast music tempo audio program, and there is also a significant influence on memory improvement in the medium category by using the slow music tempo audio program to the students.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PROGRAM MUSIK BERTEMO CEPAT DAN LAMBAT UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran ... 10

2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran ... 12

3. Fungsi Media Pembelajaran………. . 13

4. Klasifikasi Media Pembelajaran……….. .. 14

B. Media Audio Sebagai Media Pembelajaran ... 15

1. Pengertian Media Audio Pembelajaran ... 15

2. Penggunaan Media Audio Pembelajaran ... 16

3. Karakteristik Media Audio ... 17

4. Format Media Audio ... 18

C. Media Audio Program Musik ... 19

(7)

2. Pengertian Musik ... 20

3. Karakteristik Musik Bertempo Cepat dan lambat ... 22

4. Media Audio Program Musik untuk Meningkatkan Daya Ingat... 27

5. Penerapan Media Audio Program Musik dalam Pembelajaran.. ... 28

6. Manfaat Penggunaan Media Audio Program Musik untuk Pembelajaran……….. . 29

7. Tujuan Pengajaran Musik di SD…... .... 30

D. Daya Ingat……… ... 30

1. Pengertian Daya Ingat ... 30

2. Sistem Daya Ingat ... 32

3. Prinsip-prinsip Daya Ingat ... 33

4. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif... 34

5. Perkembangan Intelektual Fase Anak Usia Sekolah Dasar………. . 35

E. Mata Pelajaran Matematika SD Kelas 3 ... 36

1. Pengertian Mata Pelajaran Matematika ... 36

2. Tujuan Mata Pelajaran Matematika ... 37

3. Tujuan Mata Pelajaran Matematika Kelas 3... 38

F. Kerangka Berfikir ... 38

G. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 41

1. Pendekatan Penelitian ... 41

2. Metode Penelitian ... 42

B. Desain Penelitian ... 42

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44

1. Populasi Penelitian……… 44

2. Sampel Penelitian………. . 45

(8)

E. Instrumen Penelitian ... 47

F. Uji Validitas dan Relibilitas Instrumen ... 48

1. Uji validitas instrumen ... 48

2. Uji reliabilitas instrumen ... 51

3. Tingkatan Soal……….. 51

4. Daya Pembeda……….. . 52

G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian ... 53

1. Penskoran ... 54

2. Menghitung rata-rata ... 54

3. Menentukan nilai gain ... 55

4. Menentukan nilai gain ternormalisasi……….... 55

5. Uji Hipotesis……….. 56

6. Uji Normalitas……….. . 57

7. Uji Homogenitas………... . 58

8. Uji Hipotesis (Uji-t)……….. 59

H. Analisis Data Angket ... 60

1. Uji Korelasi………... 60

I. Prosedur Penelitian ... 61

J. Alur Penelitian……… . 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 65

1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 65

B. Analisis Data Hasil Penelitian ... 72

1. Peningkatan Daya Ingat………. 72

2. Keterlaksanaan Perhitungan Angket Penggunaan Media Audio……….. 81

C. Pembahasan Hasil Penelitian………... 82

1. Proses Keterlaksanaan Penggunaan Media audio……… 82

2. Peningkatan Daya Ingat………. 86

(9)

1. Kesimpulan Umum……… 93

2. Kesimpulan Khusus………... 93

B. Rekomendasi ... 95

DAFTAR PUSTAKA ...

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada jenjang sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran

matematika menunjukan pola pembelajaran cenderung berpusat pada guru

sehingga siswa hanya menjadi objek pembelajaran. Oleh sebab itu, akibat

dari pola pembelajaran tersebut guru merasa telah memindahkan ilmu

pengetahuan yang dimilikinya kepada para siswa tetapi sesungguhnya

siswa belum memperoleh pembelajaran tersebut.

Salah satu dari Standar Kompetensi Lulusan SD pada mata

pelajaran matematika yaitu, memahami konsep bilangan pecahan,

perbandingan dalam pemecahan masalah, serta penggunaannya dalam

kehidupan sehari-hari Depdiknas (2006). Menurut Prana Widjaya (2011 :

66) dalam penelitiannya tentang matematika yaitu “mata pelajaran

matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah

dasar.” Hal ini dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta

kemampuan bekerjasama. Pembelajaran matematika hendaknya dimulai

dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual

problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara

bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk

meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat

peraga, atau media lainnya.

Mata pelajaran matematika untuk sekolah dasar merupakan mata

pelajaran yang berkaitan dengan perhitungan, perkalian dan pembagian.

“Belajar matematika harus melalui proses yang bertahan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks” Harwell (1982 : 184). Setiap

konsep matematika dapat dipahami dengan baik jika pertama-tama

(11)

pelajaran matematika siswa tidak menyukai karena alasan tertentu seperti

susah dalam perkalian, pembagaian dan lain-lain. Berdasarkan hasil studi

pendahuluan peneliti dengan beberapa siswa, mereka mengatakan bahwa

matematika itu susah, rumit, memusingkan dan perlu jalan yang panjang

untuk menyelesaikannya, cara guru mengajar, dan tekanan yang diberikan

orang tua dan guru dalam bentuk hukuman juga menjadi penyebab

ketidaksukaan anak terhadap mata pelajaran matematika. Hal itu membuat

mata pelajaran matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang

dimengerti dan digemari oleh banyak siswa. Mata pelajaran matematika

kebanyakan tidak digemari oleh para siswa karena mata pelajaran

matematika yang selalu berhubungan dengan mengingat dan menghafal

angka sehingga siswa sering menganggap mata pelajaran matematika

sangat membingungkan, monoton, dan tidak ada variasi. Begitupula

ditambahnya para pendidik yang mengajarkankan kepada siswanya dengan

monoton, tidak teoritis serta tidak ada media atau bahan lain agar siswa

dapat tertarik untuk mempelajari mata pelajaran matematika. Dalam

sebuah penelitian oleh Harwell (1982 : 184), “mengatakan bahwa

sepertujuh atau 14,3% siswa sekolah dasar mengalami masalah dalam

bidang studi matematika.”

Seorang guru atau pendidik pada saat pembelajaran matematika

hanya mengandalkan metode ceramah saja sehingga kebanyakan anak

merasa jenuh dan bosan. Ketika rasa bosan dan jenuh itu melanda para

siswa, siswa lebih memilih melakukan hal-hal yang dirasa lebih

menyenangkan, seperti mengobrol dengan teman sebangkunya,

menggambar dengan imajinasinya. Akibat dengan terjadinya hal tersebut

kemudian akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajar, dan daya ingat

siswa. Selain itu daya ingat seorang anak sangatlah berpengaruh untuk

kondisi belajar mengajar, dengan kondisi seperti ini siswa tidak akan

mampu mengingat kembali apa yang telah guru sampaikan, sehingga

ketika dalam tes yang diberikan oleh seorang guru siswa tidak mampu

(12)

Pembelajaran yang menyenangkan di dalam ruang kelas, sangatlah

dibutuhkan untuk siswa sekolah dasar agar dapat menunjang keberhasilan

suatu pembelajaran, dengan dilakukannya pembelajaran yang

menyenangkan di dalam kelas sehingga mater-materi yang disampaikan

oleh seorang pengajar akan sangat mudah dipahami dan dimengerti dengan

baik oleh para siswa. Agar dapat mengatasi pembelajaran matematika

yang monoton dan seakan begitu-begitu saja, maka digunakanlah media

pembelajaran.

Latuheru (1988 : 14), “menyatakan bahwa media pembelajaran

adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar

mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara

guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.”

Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang

besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran.

Dalam setiap pembelajaran sangatlah penting bila menciptakan

pembelajaran yang menyenangkan agar siswa semangat ketika dalam

kondisi belajar di kelas sehingga daya ingatnya mampu menangkap apa

yang disampaikan oleh pengajar sehingga ketika guru memberikan test

siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dengan menggunakan

media pembelajaranlah salah satu pemilihan strategi yang tepat. Salah satu

contoh yang tepat adalah mengunakan media audio program musik.

Menurut Nana Sudjana (2005 : 43), “media audio dapat diartikan

sebagai bahan pembelajaran yang disajikan dalam bentuk auditif yang

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa

sehingga terjadi proses belajar mengajar.” Media audiopun menyajikan

informasi dalam bentuk audio atau suara dan untuk menerima informasi

tersebut menggunakan indra pendengaran. Format studio yang dapat

disajikan adalah suara manusia, musik, lagu/vocal, dan sound effek.

Dengan format tersebut informasi dikemas sedemikian rupa sehingga

membutuhkan daya imajinasi untuk membuat program audio lebih hidup

(13)

dalam penelitiannya bahwa ”media pembelajaran audio sebagai alat

komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga proses belajar

pembelajaran lebih efektif dan efisien.” Dengan menggunakan media

audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa.

Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung

antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk

belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya. Penggunaan media audio

dalam pembelajaran dapat membantu siswa dalam memberikan

pengalaman yang bermakna.

Musik salah satu unsur dari media audio, dengan menggunakan

media audio program musik, pembelajaran matematika dapat berinovasi

dalam belajar. Menurut hasil penelitian Martha, C (2005 : 14) “musik

dapat membantu anak meningkatkan konsentrasi dan kondisi tubuh yang

lebih baik musik bila didengarkan berkali-kali dapat meningkatkan

konsertasi dan daya ingat siswa sehingga dalam setiap pembelajaran siswa

akan mudah menangkap materi pembelajarannya.”

Arifin, D.K (2011 : 9) mengemukakan, “musik dianggap cukup

efektif karena sudah sesuai dengan salah satu karakter anak-anak itu

sendiri yakni mendorong anak-anak untuk lebih ceria.” Sedangkan

menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008 : 49) menjelaskan sebagai

berikut :

“musik memiliki fungsi untuk menimbulkan suasana yang mendorong siswa untuk memudahkan mencerna informasi. Selain itu musik juga menimbulkan ketertarikan siswa, mengurangi kebosanan. Musik juga dapat mempengaruhi kejiwaan pendengarannya, jika sajian informasi lebih bersifat ajakan persuasive maka diperlukan musik dengan bit yang cepat dan semangat.”

Pembelajaran di SD yang menggunakan program musik sudah

mulai jarang ditemukan. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran

yang menggunakan media audio program musik sudah mulai terkikis dan

(14)

menggunakan media audio program musik seakan orang tidak tahu

padahal media audio program musik sangat berperan penting untuk

meingkatkan daya ingat siswa ketika dalam pembelajaran di kelas.

Pembelajaran matematika di SD dengan menggunakan musik

saling membutuhkan menurut (Gunawan, 1998 : 34), “jika musik terdiri

dari ketukan, irama dan nada, maka matematika adalah sebuah angka.”

Dalam menciptakan musik, komponen yang harus ada adalah ketukan,

irama dan nada. Sama halnya dengan matematika. Angka adalah

matematika dan matematika adalah angka. Jika musik dapat melatih otak

untuk melakukan pemikiran yang rumit, meningkatkan konsentrasi, dan

menciptakan ketenangan, maka matematika memerlukan konsentrasi yang

penuh untuk memecahkan persoalan yang rumit.

Penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan bantuan

musik pada mata pelajaran matematika diyakini sangat membantu untuk

meningkatkan daya ingat siswa ketika belajar di dalam kelas, sehingga

siswa dapat lebih mudah memahami materi. Selain itu musik juga dapat

menenangkan jiwa, menyenangkan dan menghilangkan rasa bosan pada

saat pembelajaran.

Dalam penelitian Adji (2007 : 64), tentang media audio terhadap

daya ingat mengemukakan bahwa “penelitian menggunakan media audio

terhadap daya ingat jangka pendek sangatlah efektif media pembelajaran

audio program musik memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan

daya ingat anak.” Penggunaan media pembelajaran audio program musik

mampu mempermudah siswa dalam menyimpan dan mengingat

konsep-konsep dalam beberapa menit setelah proses pembelajaran dilakukan.

Daya ingat sangatlah berperan penting bagi siswa dalam proses

pembelajaran karena sebagian besar pelajaran di sekolah adalah

mengingat. “Daya ingat seseorang tidak hanya kemampuan untuk

menyimpan apa yang telah dialami tetapi kemampuan untuk menerima,

menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang dialami” Ajustkoto (2012

(15)

pengalaman yang telah lampau. Ifar Arfiya (2011 : 74) dalam

penelitiannya tentang pengertian daya ingat mengemukakan bahwa daya

ingat merupakan salah satu fungsi kognitif yang banyak berperan dalam

proses berpikir, memecahkan masalah, maupun kecerdasan (intelegensia),

bahkan hampir semua tingkah laku manusia itu dipengaruhi oleh daya

ingat.”

Daya ingat bukan hanya untuk mengingat kembali apa yang telah

terjadi di masa lampau, akan tetapi daya ingat juga berperan penting untuk

proses belajar mengajar. Apabila seorang siswa tidak mengingat suatu

pelajaran maka dia tidak akan bisa menyelesaikan tugasnya dalam

pelajaran itu.

Proses pembelajaran yang dilakukan di SDN 2 Ciwaruga Bandung,

dengan memasukan materi pelajaran matematika ke dalam sebuah musik.

Materi yang akan dipelajari di buat ke dalam sebuah lirik dan dijadikan

sebuah lagu yang bertujuan agar materi berupa musik yang akan

disampaikan lebih mudah diingat dan dipahami oleh siswa. Dengan di

lakukan hal tersebut pembelajaran matematika yang selama ini dipelajari

di SDN 2 Ciwaruga bandung kurang optimal karena pengajar hanya

menggunakan metode ceramah. Padahal siswa kebanyakan merasa bosan,

menjenuhkan, tidak ada variasi dan monoton. Dengan menggunakan

media audio program musik proses belajar menjadi meningkat sehingga

siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam mempelajari mata

pelajar matematika.

Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti temotivasi untuk meneliti

lebih jauh tentang daya ingat dalam suatu inovasi pembelajaran, yang

diformat dalam judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Program Musik Bertempo Cepat dan Lambat Untuk Meningkatkan Daya Ingat

(Penelitian kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga kelas 3 pada Mata

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka

penelitian ini bertujuan agar siswa mampu meningkatkan daya ingatnya

dalam mata pelajaran matematika, terutama siswa SDN 2 Ciwaruga kelas

3. Seiring perkembangan inovasi pembelajaran, daya ingat dalam belajar

sangat diperlukan dan sangat berperan penting dalam proses belajar

mengajar. Tidak dipungkiri mata pelajaran matematika sangat susah untuk

dipelajari dan dihafalkan, dengan menggunakan media audio program

musik semoga siswa mampu mengatasi masalah ini, agar dapat mengatasi

masalah ini maka dirumuskanlah masalah dari penelitian yang akan

dilakukan yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran

bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata

pelajaran matematika tentang materi pekalian?

2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran

bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata

pelajaran matematika tentang materi pekalian?

3. Apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan media audio

pembelajaran bertempo cepat dan lambat pada mata pelajaran

matematika dalam meningkatkan daya ingat siswa SD tentang materi

perkalian?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakannya

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio

pembelajaran bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat siswa

SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio

pembelajaran bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat siswa

(17)

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan

media audio pembelajaran bertempo cepat dan lambat pada mata

pelajaran matematika dalam meningkatkan daya ingat siswa SD

tentang materi perkalian.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dibagi menjadi dua yaitu :

a. Teoritis

Bagi peneliti manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini secara

teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat keilmuan dan

dapat memberikan pengetahuan pembelajaran seberapa besar pengaruh

penggunaan media audio program musik untuk meningkatkan daya ingat.

Selain itu dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran yang positif

terutama dalam bidang ilmu teknologi pendidikan.

b. Praktis

Untuk mengetahui peran media audio program musik, khususnya

dalam upaya meningkatkan perkembangan daya ingat siswa dalam mata

pelajaran matematika, sehingga diharapkan mampu mengingat apa yang di

terapkan oleh peneliti ketika peneliti memberikan penelitian atau pelajaran

yang diterpakan kepada siswa, sehingga siswa dapat mampu meningkatkan

daya ingatnya. Serta diharapkan dapat dijadikan acuan-acuan tingkat

keberhasilan program media audio untuk selanjutnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, terdapat tiga sistematika penulisan yaitu :

1. Bagian awal skripsi

Terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,

pernyataan, abstrak, kata pengantar, ucapan terima kasih, daftar isi,

daftar table, daftar gambar dan daftar bagan.

2. Bagian isi skripsi

(18)

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, Tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Berisi mengenai teori yang dijadikan landasan

dalam penelitian, meliputi teori perkembangan

anak, teori kognitif, teori media audio musik dan

penelitian terdahulu.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisi mengenai metode penelitian, subjek

penelitian, instrument penelitian, teknik

pengumpulan data, analisis data, dan keabsahan

data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi mengenai hasil pengambilan data penelitian

dan pembahasannya.

BAB V : PENUTUP

Berisi mengenai kesimpulan dan saran.

3. Bagian akhir skripsi

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma

dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal,

objektif, universal dan dapat diverifikasi. Kebenaran itu dicapai dengan

menggunakan metode tertentu. Penelitian menurut Zainal Arifin (2011 : 20)

mengemukakan bahwa “suatu proses penyelidikan yang ilmiah melalui

pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan

pendekatan, metode dan teknik tertentu untuk menjawab suatu permasalahan.”

Menurut Sugiyono (2010 : 14) mengungkapkan bahwa :

“metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.”

Pada metodologi penelitian kuantitatif, kualitas diskor ke dalam

angka kuantitatif dalam pengumpulan dan analisis datanya. Prosedur ini

ditempuh untuk menghilangkan subjektivitas dalam hasil penelitian, menurut

Zainal Arifin, (2011 : 29), menyatakan bahwa :

(20)

2. Metode Penelitian

Metode Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Menurut

Mohammad Ali (1993 : 140), “kuasi eksperimen hampir sama dengan

eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek,

yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penggunaan random, melainkan

dengan menggunakan kelompok yang sudah ada.”

Penelitian dilakukan kepada dua kelompok siswa, yaitu kelompok

siswa yang menggunakan media audio program musik bertempo cepat dan

kelompok siswa yang menggunakan media audio program musik bertempo

lambat sebagai kelompok eksperimen.

Metode Penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian

adalah sebuah desain atau rancangan penelitian. Dalam penelitian ini

menggunakan metode kuasi eksperimen tanpa adanya random assignment

yaitu bentuk eksperimen yang tidak menggunakan penugasan random,

melainkan menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact group)

dalam hal ini kelas-kelas biasa. Menurut Mohammad Ali (1993 : 145)

mengemukakan “ciri utama kuasi eksperimen adalah tidak dilakukan

penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah

ada.”

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (1988 : 24)

mengemukakan “variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori,

yakni variabel bebas dan variabel terikat atau variabel independent dan variabel

dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi

(21)

Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009 : 12):

“Dalam penelitian terdapat dua variabel utama, yakni variabel bebas atau variabel prediktor (independent variable) sering diberi notasi X adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain, dan variabel terikat atau variabel respons (dependent variable) sering diberi notasi Y, yakni variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas.”

Variabel terikat adalah variebel yang timbul akibat variabel bebas, oleh

sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel

bebas. Variabel dalam penelitian ini penggunaan media audio program musik di

tempatkan sebagai variabel bebas X. Sedangkan untuk daya ingat di tempatakan

sebagai variabel terikat Y. Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dapat

[image:21.595.88.513.235.621.2]

dilihat pada tebel berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa penggunaan media audio

program musik di tempatkan sebagai variabel bebas (X). Sedangkan untuk daya

ingat di tempatakn sebagai variabel terikat (Y). Desain yang digunakan dalam

penelitian ini adalah desain penelitian Matching Pretest-Posttest Comparison

Group Design. Pada desain ini ada dua kelompok yang akan diberikan perlakuan Variabel Terikat (Y)

Variabel Bebas (X)

Daya Ingat (Y)

Media audio program musik bertempo cepat

X1

X1Y1

Media audio program musik bertempo

lambat X2

(22)

yang berbeda namun masih setara dan kemudian akan dibandingkan, kelas mana

yang mengalami peningkatan daya ingatnya lebih signifikan. Pada penelitian ini

akan diberikan tes di bagian awal sebelum diberi perlakuan dan bagian akhir

setelah diberi perlakuan.

Tabel 3.2

Desain Penelitian Matching Pretest-Posttest Comparison Group

Design

Kelompok Pretest (T) Treatment (X) Posttest (T’)

KE (I) T X1 T’

KE (II) T X2 T’

Keterangan:

KE = Kelas Eksperimen

T : tes awal (pretest) sebelum perlakuan.

: Perlakuan dengan musik cepat

: Perlakuan dengan musik lambat.

T’ : tes akhir (posttest) sesudah perlakuan.

(Sukmadinata, 2011: 208)

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

“Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”

(Sugiyono, 2010 : 297). Sedangkan menurut Gulo (2003 : 76-77)

mengemukakan bahwa, “populasi terdiri atas sekumpulan objek yang

menjadi pusat perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin

(23)

Ciwaruga Bandung yang terdiri dari 32 siswa, sekolah ini bertempat di Jln.

Waruga Jaya no.45, Kecamataan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

2. Sampel Penelitian

“Sampel sering juga disebut “contoh”, yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi” (Gulo, 2003 : 78). Sedangkan menurut

Sugiyono (2010 : 118), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kualitas sampel sangat mempengaruhi

kualitas hasil kesimpulan penelitian, karena kesimpulan penelitian atas

sampel akan digeneralisasi kepada populasi.” Apa yang dipelajari dari

sampel kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi sehingga sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Begitu juga

menurut Zainal Arifin (2011 : 215) “sampel adalah sebagian dari populasi

yang akan diteliti atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi

dalam bentuk mini (miniature population).”

Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel yang digunakan

adalah probability sampling. Menurut Sugiyono (2011 : 82) “probability

sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memberikan peluang

yang bagi setiap populasi untuk dijadikan suatu sampel.” Peneliti

menggunakan simple random sampling sebagai teknik pengambilan sampel,

seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011 : 82) “dikatakan sampel

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata, anggota populasi tersebut di anggap

homogen.” Untuk menentukan anggota sampel dari semua populasi yang

ada, maka peneliti menggunakan tabel bilangan random (table of random

numbers). Zainal Arifin (2012 : 218) mengemukakan “tabel bilangan random

banyak digunakan oleh para peneliti karena dianggap lebih mudah, praktis,

dan sederhana dibandingkan dengan cara-cara sebelumnya.” Tabel bilangan

(24)

dapat digunakan untuk memilih sampel secara acak. Pada penelitian ini,

sampel yang digunakan yaitu seluruh siswa kelas 3 SDN 2 Ciwaruga

Bandung, sekolah ini bertempat di Jln. Waruga Jaya no.45, Kecamataan

Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

D. Definisi Operasional

“Definisi operasional merupakan definisi yang menuntun pada pengumpulan data yang relevan dan falid” (Gulo, 2003 : 104). Definisi

operasional mengenai penelitian ini yaitu :

1. Media Audio

Media audio merupakan media yang menyajikan informasi dalam bentuk

audio atau suara dan untuk menerima informasi tersebut menggunakan indra

pendengaran.

2. Media audio program musik bertempo cepat dan lambat

Musik mengandung pesan dalam bentuk auditif/musik (pita suara atau media

perekam lainnya), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Dalam musik

terdapat tempo yaitu cepat lambatnya suatu lagu.

3. Daya ingat

Daya ingat tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang telah

dialami, tetapi juga termasuk untuk menerima, menyimpan, dan

menimbulkan kembali apa yang telah dialaminya. Dalam penelitian ini

rumus dan konsep matematika dibuat ke dalam sebuah musik kemudian

seluruh siswa ikut bernyanyi dan mendengarkan sehingga dapat menerima

dan mengingat tentang sebuah rumus dan konsep matematika.

4. Mata pelajaran Matematika

Ilmu mengenai bilangan dan angka dalam pandangan formalis dengan

pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan

(25)

E. Instrumen Penelitian

Tes daya ingat dalam penelitian ini sebagai data primer, instrument

dalam penelitian ini menggunakan tes objektif. Menurut (Mohammad Ali, 1993 :

82), “tes objektif digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam

bidang tertentu yang diperoleh dari mempelajari bidang tertentu.” Tes objektif

dalam penelitian ini berbentuk berupa tes perkalian dengan pilihan ganda

(multiple choices) dengan 4 alternatif jawaban. Item-item yang digunakan untuk

mengumpulkan data daya ingat ini diambil dari mata pelajaran matematika pada

materi pelajaran perkalian kelas 3 SD. Test atau ujian diadakan pada saat

pre-test dan pos-test. Pretes atau test awal diberikan dengan tujuan mengetahui

kemampuan awal sebelum diberi perlakuan. Test ini dibuat oleh peneliti yang

diambil dari bank soal matematika. Test awal ini bertujuan untuk mengukur dan

melihat kemampuan awal peserta didik.

Sedangkan pos-test atau test akhir diberikan untuk melihat kemajuan dan

perbandingan peningkatan daya ingat pada kelompok penelitian (kelompok

eksperimen). Sebelum test akhir dilakukan, siswa diberikan perlakuan terlebih

dahulu dengan sebuah materi berupa media program musik. Tes akhir ini

menggunakan instrument tes soal yang sama dengan tes awal dengan maksud

untuk memudahkan peneliti melakukan perbandingan antara test awal dan test

akhir, sehingga peneliti dapat dengan mudah dalam menarik kesimpulan. Tes

objektif yang digunakan dalam penelitian ini agar mengetahui seberapa besar

pengaruh media audio program musik untuk meningkatkan daya ingat, dengan

cara membandingkan hasil nilai pretes dan postes kemudian mencari nilai gain

maka diketahui mana yang lebih pengaruh dalam meningkatkan daya ingat pada

mata pelajaran matematika ini.

Beberapa langkah yang dilakukan dalam penyusunan tes objektif yaitu ;

a. Menetapkan bahan penelitian dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan

guru mata pelajaran matematika kelas 3 sekolah dasar.

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Standar

(26)

kelas 3 SD semester II, sub pokok bahasan perkalian bilangan sampai dua

angka.

c. Menyusun kisi-kisi instrumen sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar serta indikator materi pembelajaran yang telah ditentukan

d. Menyusun instrumen penelitian berbentuk tes objektif dengan 4 (empat)

pilihan jawaban.

e. Membuat kunci jawaban dan menyiapkan lembar jawaban.

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

g. Menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas, reliabilitas,

tingkat kesukaran, dan daya beda untuk mendapatkan instrument penelitian

yang baik

h. Melaksanakan penelitian, menganalisis hasil penelitian dan menyimpulkan

hasil penelitian.

Menurut Zaenal Arifin ( 2011 : 226 ), “Instrumen penelitian dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Tes memiliki sifat

mengukur, sedangkan nontes bersifat menghimpun.” Menurut Zaenal Arifin ( 2011 : 226 ), “ tes terdiri dari beberapa jenis, di antaranya tes tertulis, tes lisan, dan tes tindakan. Sedangkan nontes terdiri dari angket, observasi,

wawancara, skala sikap, daftar cek, skala penelitian, studi dokumentasi, dan sebagainya.” Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan instrumen tambahan dengan menggunakan angket, berfungsi untuk mengetahui

efektifitas kegunaan media audio terhadap daya ingat siswa disekolah.

F. Uji Validitas dan Relibilitas Instrumen 1. Uji validitas instrumen

Menurut Zainal Arifin (2009 : 247) mengemukakan bahwa : “validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu

tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk

(27)

Pengujian validitas ini untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dalam

penelitian ini dapat atau tidaknya diukur, yaitu mengukur apa yang hendak

dan seharusnya diukur. Dengan demikian maka peneliti akan menguji

validitas soal yang akan digunakan dalam pengambilan data. Untuk

mengukur soal yang akan digunakan dalam pengambilan data ini maka soal

akan diuji validitasnya. Untuk mengukur validitas instrumen maka

digunakan product momen correlation dengan rumus :

r

xy

=

 

2 2

2

2

)

(

)

(

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

(Sugiyono, 2008 : 356)

Keterangan

r

xy : Koefisien korelasi yang di cari

∑XY : Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden ∑Y : Skor responden

∑X : Skor item tes

(∑X2) : Kuadrat skor item tes (∑Y2) : Kuadrat responden

Menurut Zainal Arifin (2009 : 257) “untuk dapat memberikan

penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai

(28)
[image:28.595.91.512.131.603.2]

Tabel 3.3

Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 Sangat Tinggi

0.61 – 0.80 Tinggi

0.41 - 0.60 Cukup

0.21 – 0.40 Rendah

00.00 – 0.20 Sangat Rendah

(Zainal Arifin 2009 : 257)

Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya

dengan rumus:

t =

(Sugiyono, 2011 : 230)

Keterangan :

t : Nilai t hitung

r : Koefisien korelasi

n : Jumlah banyak subjek

Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajat bebas (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi tersebut signifikan atau berarti. Validitas selanjutnya adalah validitas butir

soal yang akan dihitung menggunakan Microsoft Office Excel 2010, untuk

(29)

2. Uji reliabilitas Instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal

maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan

test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. “Secara internal

reliabilitas isntrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir

yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu” Sugiyono, (2011 : 354).

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti

dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji

reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown sebagai

berikut:

(Sugiyono, (2011 : 359)

Keterangan:

= reliabilitas internal seluruh instrumen

= yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

3. Tingkatan Soal

Tingkatan soal dalam penelitian ini sangat penting karena tingkatan

soal dapat menunjukan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk dapat mengumpulkan data karena instrumen tersebut sudah

baik. Tingkatan soal terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu : tingkat

kemudahan, dan tingkat kesukaran. Pencarian tingkat kesukaran soal

dimaksudkan untuk mengukur seberapa derajat kesukaran suatu soal.

Dikatakan Zainal Arifin (2009 : 266) “jika suatu soal memiliki tingkat

(30)

tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula

terlalu mudah.”

Pengukuran tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:

(Arikunto, 2001 : 208)

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

- Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

- Soal dengan P 030 sampai 0,70 adalah soal sedang

- Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

(Arikunto, 2001 : 210)

4. Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2009 : 177) “daya pembeda adalah kemampuan soal

tes untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan

siswa yang berkemampuan rendah.” Maka peserta tes dipisahkan menjadi

dua sama besar berdasarkan skor total yang mereka peroleh.

Dengan demikian, untuk menguji daya pembeda tes tersebut menggunakan

(31)

D =

-

= PA - PB

(Arikunto, 2009 : 213)

Keterangan:

D = daya pembeda butir soal tes

BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul

JA = banyaknya subjek kelompok atas

BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul

JB = banyaknya subjek kelompok bawah

PA = proporsi subjek kelompok atas yang menjawab betul

PB = proporsi subjek kelompok bawah yang menjawab salah

Untuk menginterpretasikan daya pembeda soal tes tersebut, dapat

digambarkan dengan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi daya pembeda Nilai D Interpetasi

00,00-0,20 Jelek (poor)

0,20-0,40 Cukup (satisfactory)

0,40-0,70 Baik (good)

0,70-1.00 Baik sekali (excellent)

(Arikunto 2009 : 218)

Sedangkan apabila nilai D = negatif, semuanya tidak baik. Maka sebaiknya

dibuang saja atau di revisi.

G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian

Proses pengolahan data dilakukan jika semua data telah diperoleh. Data

yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah

(32)

penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah

hipotesis penelitian tersebut diterima atau ditolak.

1. Penskoran

Penskoran di sini adalah dengan menghitung jumlah jawaban yang benar

dari setiap soal. Jawaban yang benar diberi nilai satu dan jawaban yang salah

diberi nilai nol. Penskoran ini menggunakan rumus berikut :

S =

x 100

Dengan:

R = Jumlah jawaban yang benar

S = Skor siswa

n

= Jumlah Soal

Pada penelitian ini mencari skor dilakukan dengan menggunakan

perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.

2. Menghitung rata-rata (mean)

Untuk mengetahui skor pretes maupun skor postes maka dimulai dengan

menghitung rata – rata atau (mean) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

̅

Dengan:

̅ = rata-rata skor

= skor atau nilai siswa ke i

(33)

Pada penelitian ini untuk menghitung rata-rata (mean) dilakukan dengan

menggunakan perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel

2010.

3. Menentukan nilai gain

Selisih antara skor pretes dan skor postes yaitu Gain. Untuk mengitung

gain maka digunakan rumus sebagai berikut :

Dengan:

G = gain; = skor posttest; = skor pretest

Untuk menentukan nilai gain dilakukan dengan menggunakan

perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.

4. Menentukan nilai gain ternormalisasi

“Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yaitu skor

gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa” (Hake, 2002). Untuk

menghitung nilai gain ternormalisasi digunakan persamaan berikut.

Rata-rata gain yang dinormalisasi (<g>) dirumuskan sebagai berikut.

Dengan:

= rata-rata gain yang dinormalisasi

= rata-rata skor posttest

= rata-rata skor pretest

(34)
[image:34.595.93.514.112.610.2]

Tabel 3.5

Interpretasi Gain yang dinormalisasi Gain Ternormalisasi Interpretasi

0,00 < h ≤ 0,30 Rendah

0,30 < h ≤ 0,70 Sedang

0,70 < h ≤1,00 Tinggi

(Hake, 2002)

Untuk menentukan nilai gain dilakukan dengan menggunakan

perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.

5. Uji Hipotesis

Untuk melihat bahwa data yang diperoleh mempunyai perbedaan yang

signifikan maka diperlukannya uji hipotesis. Uji hipotesis pada penelitian ini

dilakukan melalui pengolahan data gain setiap siswa. Pengujian hipotesis

penelitian dilakukan beberapa tahapan pengolahan data yaitu:

a. Melakukan uji normalitas ke dua kelas eksperimen untuk menentukan

distribusi normal.

b. Pengolahan data dengan uji homogenitas variansinya jika keduanya

berdistribusi normal.

c. Jika kedua variansinya homogen, maka pengolahan data dilanjutkan

dengan uji t.

Untuk menghitung pengolahan data uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel

2010.

(35)

6. Uji Normalitas

Menurut Arikunto, (2006 : 160) Langkah-langkah yang dilakukan untuk

menguji normalitas adalah sebagai berikut :

Menentukan skor terbesar dan terkecil

a. Menentukan rentangan (R)

R = skor terbesar – skor terkecil

b. Menentukan banyak kelas (BK) dengan rumus:

BK = 1 + 3,3 log n, n = jumlah siswa

c. Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus:

d. Menghitung rata-rata dan standar deviasi

Rata-rata dihitung dengan menggunakan persamaan

̅

Sedangkan, standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan

̅

Dengan:

̅ = rata-rata skor

= skor atau nilai siswa ke i

= jumlah siswa

S = standar deviasi

e. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan angka skor kanan interval ditambah 0,5.

f. Menentukan nilai baku (z) dengan menggunakan rumus:

̅ bk = batas kelas

(36)

h. Mencari luas daerah di bawah kurva normal (l) untuk setiap kelas

interval dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

l = luas kelas interval

= luas daerah batas bawah kelas interval

= luas daerah batas atas kelas interval

i. Mencari frekuensi observasi (Oi) dengan menghitung banyaknya respon

yang termasuk pada interval yang telah ditentukan dengan cara

mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.

j. Mencari harga Chi Kuadrat ( ) dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

hitung = Chi Kuadrat hasil perhitungan

k. Membandingkan harga hitung dengan tabel

Jika hitung < tabel, maka data berdistribusi normal

Jika hitung > tabel, maka data tidak berdistribusi normal

Untuk menghitung uji normalitas maka dilakukan dengan menggunakan

perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.

(Arikunto, 2006:156)

7. Uji Homogenitas

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan homogenitas adalah

sebagai berikut :

a. Menentukan varians dari dua sampel data yang diuji homogenitasnya.

b. Menghitung nilai F dengan menggunakan persamaan:

(37)

Keterangan:

= varians yang lebih besar

= varians yang lebih kecil

c. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel

Jika Fhitung < Ftabel, maka data homogeny

Jika Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogeny

Untuk menghitung uji hipotesi ini dilakukan dengan menggunakan

perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.

(Arikunto, 2006 : 156)

8. Uji Hipotesis (Uji-t)

Dilakukannya uji-t jika data terdistribusi normal dan homogeny. Untuk

sampel besar (n > 16) persamaan yang digunakan adalah

= rata-rata gain kelas eksperimen

= rata-rata gain kelas kontrol

= jumlah siswa

= jumlah siswa

= varians gain kelas eksperimen

= varians gain kelas kontrol

Cara untuk membandingkan hasil thitung dengan ttabel adalah sebagai berikut:

a. Menentukan derajat kebebasan (dk), dk =

b. Melihat tabel distribusi t untuk tes satu ekor pada taraf signifikansi 0,05 atau

kepercayaan 95%, sehingga akan diperoleh nila t dengan persamaan

(38)

c. Kriteria hasil pengujian

thitung > ttabel maka Ho ditolak atau Ha diterima

thitung < ttabel maka Ho diterima atau Ha ditolak

untuk menghitung uji hipotesis (uji-t) ini dilakukan dengan menggunakan

perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.

(Panggabean, (2001 : 149)

H. Analisis Data Angket 1. Uji Korelasi

Untuk mengetahui data analisis tentang respon siswa terhadap

penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio program musik

terhadap peningkatan daya ingat maka diberikan penilaian dengan

diberikannya angket. Untuk menghitung angket maka digunakan uji chi

kuadrat. Uji chi kuadrat digunakan untuk mengetahui hasil dari angket yang

telah diberikan kepada sampel. Maka digunakan teknik penelitian chi

kuadrat ini dengan menggunakan rumus:

(Ruseffendi, 1998)

Di mana : : Frekuensi Observasi Di mana : : Frekuensi Ekspektasi Kriteria :

Data dikatakan berdistribusi normal jika : hitung > tabel

Pada penelitian ini uji chi kuadrat dilakukan dengan menggunakan

(39)

I. Prosedur Penelitian

Prosedur yang ditempuh untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

1. Tahapan Persiapan Penelitian

a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian.

b. Melakukan studi awal ke sekolah yakni SDN 2 Ciwaruga Bandung guna

mengumpulkan informasi berhubungan dengan permasalahan yang

dirumuskan dalam pelajaran matematika.

c. Melakukan studi pustaka.

d. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.

e. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar serta pokok bahasan

dan sub pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.

f. Menyususn rencana pelaksaan pembelajaran sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator materi pembelajaran

yang telah ditentukan.

g. Menyusun instrumen tes dengan guru bidang studi yang bersumber dari

bank soal pelajaran matematika SDN 2 Ciwaruga untuk kelas 3.

h. Membuat kunci jawaban berdasarkan instrumen tes yang telah disusun.

i. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

j. Menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkatan soal.

k. Menganalisis item-item soal untuk mendapatkan instrumen penelitian

yang baik.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti terjun langsung ke lapangan

dengan menggunakan sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian.

Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Menetapkan kelas eksperimen.

b. Mengambil sampel penelitian berupa kelas yang sudah ada.

(40)

d. Melakukan proses pemberian treatment menggunakan media audio

program musik cepat dan lambat kepada kelompok eksperimen selama

beberapa kali pertemuan.

e. Memberikan postes pada responden penelitian kelas eksperimen

Secara lebih rinci pelaksanaan pada tiap pertemuan akan dijelaskan

berikut ini:

Pertemuan Pertama

1) Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen.

2) Melakukan proses pemberian treatment menggunakan media audio

program musik.

3) Memberikan post-test kepada kelompok eksperimen,

Pertemuan Kedua

1) Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen.

2) Melakukan proses pemberian treatment menggunakan media audio

program musik.

3) Memberikan post-test kepada kelompok eksperimen,

Prosedur pada tiap pertemuan sama, yaitu melakukan pre-test,

Melakukan proses pemberian treatment, dan melakukan post-test yang

membedakannya yaitu pemberian treatment setiap pertemuan,

pertemuan pertama pemberian treatment menggunakan media audio

program musik cepat, pertemuan kedua pemberian treatment

(41)

3. Tahap Pelaporan Penelitian

a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian

b. Membuat kesimpulan atau penapsiran hasil penelitian berdasarkan

hipotesis.

J. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan penjabaran dari tahapan persiapan, tahapan

pelaksanaan sampai tahap penyusunan akhir penelitian, yang digambarkan pada

(42)

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian

Menentukan Masalah

Merumuskan Masalah

Melakukan Studi Awal

Merumuskan Kajian Teoritis

Populasi

Menyusun Instrumen

Uji Coba Instrumen

Sampel Instrumen Penelitian Analisis Instrumen

Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen Tempo Cepat

Pre-test Treatmen

ttt

Post-Test

Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen Tempo Lambat

Pre-test Treatmen

t

Post-Test

(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan beberapa kegiatan yang dimulai dari mengumpulkan

data, kemudian mengolah data, dan menganalisis data, sehingga peneliti dapat

menentukan langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan. Kesimpulan yang

dibuat ini berdasarkan data yang diperoleh.

A. KESIMPULAN

Hasil perolehan dari penelitian tentang pengaruh penggunaan media

audio program musik bertempo cepat dan lambat untuk meningkatkan daya ingat

pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar dapat disimpulkan.

1. Kesimpulan Umum

Berdasarkan perolehan data penelitian terhadap peningkatan daya ingat

pada mata pelajaran matematika, secara umum dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media audio program

musik bertempo cepat dengan penggunaan media audio program musik

bertempo lambat pada peningkatan daya ingat siswa pada mata pelajaran

matematika di sekolah dasar Ciwaruga 2 Bandung. Hal ini dapat ditunjukan

bahwa terdapat hasil belajar yang signifikan terhadap daya ingat pada mata

pelajaran matematika setelah diberi perlakukan dengan menggunakan media

audio program musik bertempo cepat dan penggunaan media audio program

musik bertempo lambat.

2. Kesimpulan khusus

Secara khusus hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Penggunaan media audio program musik bertempo cepat mempunyai

pengaruh terhadap hasil kegiatan belajar mengajar terutama pada

aspek daya ingat pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar

(44)

dengan menggunakan media audio program musik bertemo cepat ini

menghasilkan gain yang tinggi. Dengan kata lain dengan

menggunakan media audio program musik bertempo cepat ini sangat

baik digunakan dalam proses belajar mengajar untuk membantu

meningkatkan daya ingat siswa terhadap mata pelajaran matematika,

b. Penggunaan media audio program musik bertemo lambat ini juga

mempunyai pengaruh dalam membantu terhadap hasil kegiatan

belajar mengajar terutama pada aspek daya ingat pada mata pelajaran

matematika di sekolah dasar kelas 3. Pada penggunan media audio

program musik bertempo lambat menghasilkan gain yang

mempunyai kategori sedang atau cukup baik.

c. Dengan menggunakan media audio program musik mempunyai

pengaruh yang dapat meningkatkan daya ingat anak terhadap hasil

belajar matematika disekolah dasar dan dengan menggunakan media

audio progam musik siswa dapat menemukan tingkat kesenangan

terhadap proses belajar mengajar, Karena musik sebagai alat bantu

dalam proses belajar mengajar yang baik yang dapat membuat siswa

merasakan proses belajar yang menyenangkan. Dari hasil temuan

penelitian ini musik bukan hanya sekadar bunyi atau suara yang

hanya untuk didengar tetapi bisa digunakan sebagai alat media

pembelajaran modern yang dapat membuat siswa menyenangkan,

menyehatkan juga melatih otak manusia. Dari hasil penelitian ini

maka dapat disimpulkan dengan menggunakan media audio program

musik cepat mempunyai pengaruh yang sangat baik bila digunakan

dalam meningkatkan daya ingat dan dengan menggunakan media

audio program musik lambat mempunyai pengaruh cukup baik dalam

meningkatkan daya ingat siswa pada mata pelajaran matematika di

(45)

B. REKOMENDASI

Hasil penelitian ini dapat memberikan dan memperoleh gambaran

kepada semua pihak, baik pada peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa,

maupun tenaga kependidikan dan pihak lainnya yang terkait tentang manfaat

penggunaan media audio program musik bertempo cepat dan lambat untuk

meningkatkan daya ingat siswa pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar

kelas 3. Peneliti mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut :

1. Pihak Sekolah

Penggunaan media audio program musik bertempo cepat dan lambat

dapat dijadikan alternatife dalam media pembelajaran disekolah dasar

agar meningkatnya daya ingat siswa terhadap mata pelajaran tertentu

ketika media pembelajaran yang lain sudah tidak dapat digunakan.

Peran tenaga pendidik harus mampu menggunakan dan mampu

melaksanakan pembelajaran ini menggunakan media yang dapat

mendukung ketika proses pembelajaran di kelas agar siswa dapat

mampu meningkatkan hasil belajarnya.

2. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin

ilmu Teknologi Pendidikan dalam pengembangan dan penggunaan

media audio sebagai media pembelajaran yang lebih baik,

keterkaitannya dengan mata kuliah media audio. Pada mata kuliah

media audio para mahasiswa yang menyelesaikan mata kuliah media

audio di Jurusan Teknologi Pendidikan diharapkan harus memiliki

kemampuan secara individual dalam pembuatan media. Agar dapat

digunakan ketika dihadapkan dalam pembuatan media audio para

mahasiswa sudah dapat mampu memenuhi kompetensi tersebut

dengan kualitas yang cukup baik.

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Pengembangan media ini sangat dibutuhkan, sehingga dapat menjadi

(46)

bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

media audio program musik bertempo cepat dan lambat.

Pengembangan penggunaan media audio program musik bertempo

cepat dan lambat peneliti lain bisa menambahkan bukan hanya pada

mata pelajaran matematika saja, melainkan pada mata pelajaran yang

lain, yang dapat menambah dan memicu penyemangat siswa dalam

(47)

Ingat Siswa. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ali, Mohammad. (1993), Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.

Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2001). Dasar-Dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grasindo Persada.

Arsyad, A. (2011). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grasindo Persada.

Bafadal, I. (2004). Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Bumi Aksara.

Baron. (1989). Behavior in Organization Understanding and Managing The Human Side of Work. New Jersey: Prentice Hall.

Busroh, J.H. (1992). Pendidikan Kesenian I (Musik). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.Milik Negara.

Campbell, D. (2001). Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh. Jakarta: Gramedia.

Colwell RK, Mao CX, Chang J. (2004). Interpolating, extrapolating, and comparing incidence-based species accumulation curves. Ecology 85:2717–2727.

Djamarah, S. B. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Gulo, W. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia

Gunarsa, S. D. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hamalik, O. (1994). Kurikulum dan Pembelajaran. Yogyakarta, Bumi aksara.

(48)

Latuheru, J. D. (1988). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud.

Makmun,1995. Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidian, Sarana Panca Karya, Bandung.

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press.

Nugroho, W. (2007). Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi Pustaka.

Parsons, W. (200. Public Policy: An Introduction to the Teory and Practice of

Policy Analysis. (terjemahan). Edward Elgar Publishing. Ltd.Chetenham. United Kingdom.

Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi Dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rachmawati, Y. (2005). Musik Sebagai Pembentuk Budi Pekerti. Yogyakarta: Panduan.

Razak, A.I.M. (2012). Meningkatkan Kemampuan Pra Membaca Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Media CD Interaktif. Skripsi UPI Bandung : Tidak diterbitkan

Santrock, J. W. (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Sadiman, Arif. (2003), Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Solso, R. (2008). Psikologi Kognisi Edisi Ke-8. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Sudjana, N dan Rivai, A. (2007). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, N dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

(49)

Supandi. (1992). Teori Belajar Motorik. Bandung. FPOK.

Susilana, R dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Slameto.2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Waldopo. (2009). Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio Pembelajaran. Jakarta:

Salemba Humanika.

Walgito, B. (1994). Pengantar Psikologi Umum Edisi Revisi Cetakan Keempat. Jogjakarta: Andi Offset.

Wilkinson, G. L. (1980). Media dalam Pembelajaran; Penelitian Selama 60 Tahun, Edisi Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.

Witherington. (1952). Kecakapan Belajar Siswa. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.

Refrensi Online :

Aeni. (2011). Teori Belajar Pemrosesan Informasi. [Online]. Tersedia : http://nuraeni68. blogspot.com/2011/10/makalah-teori-belajar-pemrosesan.html [28 Maret 2013].

Ajustkoto, (2012). Cara Mudah Meningkatkan Daya Ingat. [Online]. Tersedia : http://forum. kompas.com/sekolah-pendidikan/95695-cara-mudah-meningkatkan-daya-ingat.html [28 Agustus 2013].

Darmodjo. 1992 dalam Yeni Endang, Memahami Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.khadijah2sby.com/goresan-pena-sd/76-memahami-karakteristis-siswa-sd-dalam-pembelajaran.html [23 Oktober 2013].

Denny, Hendrata. 2007. Konsentrasi Belajar. [Online]. Tersedia : http://blogspot.com/2009/ 10/pengertian-belajar.html [ 24 Oktober 2013].

Emon, 2009. Mengatasi Kesulitan Belajar. [Online]. Tersedia : http://0011.blogspot.com/2009/ 03/kiat-mengatasi-kesulitan-belajar.html [24 Oktober 2013]

(50)

informasi-gagne-dan-hakikat.html. [28 Oktober

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.3 Kriteria Acuan Validitas Soal
Tabel 3.5  Interpretasi Gain yang dinormalisasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pngumpulan dan pengolahan data maka diperoleh gambaran mengenai latar belakang keluarga atlet sepak takraw pelatda PON XVII Jawa Barat sebagai

Tricita Komputer dalam memperluas jangkauan penjualan, membantu konsumen di luar kota Palembang untuk melakukan pembelian secara online, dan membantu untuk

Menurut Survei Demografi Kesehatan tahun 1997 partus lama merupakan penyebab kematian ibu dan bayi yang utama disusul oleh perdarahan, infeksi, dan eklampsi.. Dimana

Gambar preparat histologi pancreas (Gambar 1,K-) menunjukkan bahwa tikus normal memiliki pulau Langerhans yang saling kompak tanpa celah, hal ini sangat berbeda

a. Penyelenggaraan Bimbingan Belajar.. KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN.. No. Subbidang, Program, dan Kegiatan Frek &amp;

Although his research sheds light on the meaning potential of tabular modes, a two-level grammatical analysis might not sufficiently explicate the complex visual design

Politik yang dikemukakan oleh beberapa pakarnya dapat dipahami sebagai suatu kekuasaan yang memiliki otoritas di dalam suatu pemerintahan untuk kesejahteraan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi memberikan input yang paling penting ke dalam mekanisme corporate governance, informasi akuntansi secara implisit