(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga Bandung Kelas 3 pada Mata Pelajaran Matematika)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi dan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Oleh : Yudha Kuswandi
0901291
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Musik Bertempo Cepat Dan Lambat Untuk
Meningkatkan Daya Ingat
Oleh Yudha Kuswandi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Yudha Kuswandi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ABSTRAK
Yudha Kuswandi (0901291). Pengaruh Penggunaan Media Audio Program Musik Bertempo Cepat dan Lambat untuk Meningkatkan Daya Ingat.
(Penelitian Kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga Bandung Kelas 3 pada Mata Pelajaran Matematika).
Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014.
Penelitian ini tentang pengaruh penggunaan media audio program musik dalam meningkatkan daya ingat pada mata pelajaran matematika kelas III di SDN 2 Ciwaruga Bandung. Melalui penggunan media audio program musik ini diharapkan mampu meningkatkan daya ingat siswa terhadap mata pelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah-masalah penelitian
yang telah dirumuskan, yaitu “(1) Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian?; (2) Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian?; (3) Apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan media audio pembelajaran bertempo cepat dan lambat pada mata pelajaran matematika dalam meningkatkan daya ingat siswa SD tentang materi perkalian?;
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Matching Pretest-Posttest Comparison Group Design menggunakan dua kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes objektif pilihan ganda dan angket. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 2 Ciwaruga Bandung. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling menggunakan tabel bilangan random.
Berdasarkan kesimpulan umum dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media audio program musik bertempo cepat dan lambat terhadap peningkatan daya ingat pada mata pelajaran matematika. Kesimpulan khusus dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dengan kategori tinggi dalam penggunaan media audio program musik bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat, dan terdapat pengaruh yang signifikan dengan kategori sedang dalam penggunaan media audio program musik bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat pada mata pelajaran matematika di SDN 2 Ciwaruga Bandung.
ABSTRACT
Yudha Kuswandi (0901291). The Influence of Using Audio Medium Program Fast and Slow Music Tempo to Increase Memorizing Ability (Quasi Experimental Research at the third grade of SDN 2 Ciwaruga Bandung in Math Subject).
Thesis of Curriculum and Education Technology Major, Faculty of Education, Indonesian University of Education, by 2014.
This study investigates about the influence of the use of music as audio media programs to the memory improvement on Math Subject at the third grade of SDN 2 Ciwaruga Bandung. Through the use of audio media music program, it is expected to be able to enhance or improves the students' memorizing ability in the Math subject. This study was conducted to answer the research problems that have been formulated, namely.
"(1) Does the use influence of the fast music tempo audio media learning could improve the memorizing ability of the elementary school students on Math subject on multiplication materials? "(2) Does the use influence of slow music tempo audio media learning could improve the memorizing ability of the elementary school students on Math subject on multiplication materials? "(3) Does the use fast and slow music tempo of audio media learning could improve the memorizing ability of the elementary school students on Math subject on multiplication materials?.”
This study uses a Quasi-experimental design with Pretest-Posttest Matching Comparison Group Design, using two experimental classes. The instrument used is the multiple choice objective tests and questionnaires. The population in this study is the third-grade students of SDN 2 Ciwaruga Bandung. The sampling technique is done by simple random sampling, using a random numbers tables. Based on the general conclusions in this study, the findings show that there are influences in memory improvement in Math subject by using the audio medium program: fast and slow music tempo. The specific conclusion from this study is that there is a significant influence on memory improvement in the high category by using the fast music tempo audio program, and there is also a significant influence on memory improvement in the medium category by using the slow music tempo audio program to the students.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR BAGAN ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi Skripsi ... ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA AUDIO PROGRAM MUSIK BERTEMO CEPAT DAN LAMBAT UNTUK MENINGKATKAN DAYA INGAT A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran ... 10
2. Ciri-Ciri Media Pembelajaran ... 12
3. Fungsi Media Pembelajaran………. . 13
4. Klasifikasi Media Pembelajaran……….. .. 14
B. Media Audio Sebagai Media Pembelajaran ... 15
1. Pengertian Media Audio Pembelajaran ... 15
2. Penggunaan Media Audio Pembelajaran ... 16
3. Karakteristik Media Audio ... 17
4. Format Media Audio ... 18
C. Media Audio Program Musik ... 19
2. Pengertian Musik ... 20
3. Karakteristik Musik Bertempo Cepat dan lambat ... 22
4. Media Audio Program Musik untuk Meningkatkan Daya Ingat... 27
5. Penerapan Media Audio Program Musik dalam Pembelajaran.. ... 28
6. Manfaat Penggunaan Media Audio Program Musik untuk Pembelajaran……….. . 29
7. Tujuan Pengajaran Musik di SD…... .... 30
D. Daya Ingat……… ... 30
1. Pengertian Daya Ingat ... 30
2. Sistem Daya Ingat ... 32
3. Prinsip-prinsip Daya Ingat ... 33
4. Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif... 34
5. Perkembangan Intelektual Fase Anak Usia Sekolah Dasar………. . 35
E. Mata Pelajaran Matematika SD Kelas 3 ... 36
1. Pengertian Mata Pelajaran Matematika ... 36
2. Tujuan Mata Pelajaran Matematika ... 37
3. Tujuan Mata Pelajaran Matematika Kelas 3... 38
F. Kerangka Berfikir ... 38
G. Hipotesis ... 39
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 41
1. Pendekatan Penelitian ... 41
2. Metode Penelitian ... 42
B. Desain Penelitian ... 42
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 44
1. Populasi Penelitian……… 44
2. Sampel Penelitian………. . 45
E. Instrumen Penelitian ... 47
F. Uji Validitas dan Relibilitas Instrumen ... 48
1. Uji validitas instrumen ... 48
2. Uji reliabilitas instrumen ... 51
3. Tingkatan Soal……….. 51
4. Daya Pembeda……….. . 52
G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian ... 53
1. Penskoran ... 54
2. Menghitung rata-rata ... 54
3. Menentukan nilai gain ... 55
4. Menentukan nilai gain ternormalisasi……….... 55
5. Uji Hipotesis……….. 56
6. Uji Normalitas……….. . 57
7. Uji Homogenitas………... . 58
8. Uji Hipotesis (Uji-t)……….. 59
H. Analisis Data Angket ... 60
1. Uji Korelasi………... 60
I. Prosedur Penelitian ... 61
J. Alur Penelitian……… . 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 65
1. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 65
B. Analisis Data Hasil Penelitian ... 72
1. Peningkatan Daya Ingat………. 72
2. Keterlaksanaan Perhitungan Angket Penggunaan Media Audio……….. 81
C. Pembahasan Hasil Penelitian………... 82
1. Proses Keterlaksanaan Penggunaan Media audio……… 82
2. Peningkatan Daya Ingat………. 86
1. Kesimpulan Umum……… 93
2. Kesimpulan Khusus………... 93
B. Rekomendasi ... 95
DAFTAR PUSTAKA ...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada jenjang sekolah dasar, khususnya pada pembelajaran
matematika menunjukan pola pembelajaran cenderung berpusat pada guru
sehingga siswa hanya menjadi objek pembelajaran. Oleh sebab itu, akibat
dari pola pembelajaran tersebut guru merasa telah memindahkan ilmu
pengetahuan yang dimilikinya kepada para siswa tetapi sesungguhnya
siswa belum memperoleh pembelajaran tersebut.
Salah satu dari Standar Kompetensi Lulusan SD pada mata
pelajaran matematika yaitu, memahami konsep bilangan pecahan,
perbandingan dalam pemecahan masalah, serta penggunaannya dalam
kehidupan sehari-hari Depdiknas (2006). Menurut Prana Widjaya (2011 :
66) dalam penelitiannya tentang matematika yaitu “mata pelajaran
matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar.” Hal ini dimaksudkan untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, serta
kemampuan bekerjasama. Pembelajaran matematika hendaknya dimulai
dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual
problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara
bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk
meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat
peraga, atau media lainnya.
Mata pelajaran matematika untuk sekolah dasar merupakan mata
pelajaran yang berkaitan dengan perhitungan, perkalian dan pembagian.
“Belajar matematika harus melalui proses yang bertahan dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks” Harwell (1982 : 184). Setiap
konsep matematika dapat dipahami dengan baik jika pertama-tama
pelajaran matematika siswa tidak menyukai karena alasan tertentu seperti
susah dalam perkalian, pembagaian dan lain-lain. Berdasarkan hasil studi
pendahuluan peneliti dengan beberapa siswa, mereka mengatakan bahwa
matematika itu susah, rumit, memusingkan dan perlu jalan yang panjang
untuk menyelesaikannya, cara guru mengajar, dan tekanan yang diberikan
orang tua dan guru dalam bentuk hukuman juga menjadi penyebab
ketidaksukaan anak terhadap mata pelajaran matematika. Hal itu membuat
mata pelajaran matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang
dimengerti dan digemari oleh banyak siswa. Mata pelajaran matematika
kebanyakan tidak digemari oleh para siswa karena mata pelajaran
matematika yang selalu berhubungan dengan mengingat dan menghafal
angka sehingga siswa sering menganggap mata pelajaran matematika
sangat membingungkan, monoton, dan tidak ada variasi. Begitupula
ditambahnya para pendidik yang mengajarkankan kepada siswanya dengan
monoton, tidak teoritis serta tidak ada media atau bahan lain agar siswa
dapat tertarik untuk mempelajari mata pelajaran matematika. Dalam
sebuah penelitian oleh Harwell (1982 : 184), “mengatakan bahwa
sepertujuh atau 14,3% siswa sekolah dasar mengalami masalah dalam
bidang studi matematika.”
Seorang guru atau pendidik pada saat pembelajaran matematika
hanya mengandalkan metode ceramah saja sehingga kebanyakan anak
merasa jenuh dan bosan. Ketika rasa bosan dan jenuh itu melanda para
siswa, siswa lebih memilih melakukan hal-hal yang dirasa lebih
menyenangkan, seperti mengobrol dengan teman sebangkunya,
menggambar dengan imajinasinya. Akibat dengan terjadinya hal tersebut
kemudian akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajar, dan daya ingat
siswa. Selain itu daya ingat seorang anak sangatlah berpengaruh untuk
kondisi belajar mengajar, dengan kondisi seperti ini siswa tidak akan
mampu mengingat kembali apa yang telah guru sampaikan, sehingga
ketika dalam tes yang diberikan oleh seorang guru siswa tidak mampu
Pembelajaran yang menyenangkan di dalam ruang kelas, sangatlah
dibutuhkan untuk siswa sekolah dasar agar dapat menunjang keberhasilan
suatu pembelajaran, dengan dilakukannya pembelajaran yang
menyenangkan di dalam kelas sehingga mater-materi yang disampaikan
oleh seorang pengajar akan sangat mudah dipahami dan dimengerti dengan
baik oleh para siswa. Agar dapat mengatasi pembelajaran matematika
yang monoton dan seakan begitu-begitu saja, maka digunakanlah media
pembelajaran.
Latuheru (1988 : 14), “menyatakan bahwa media pembelajaran
adalah bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara
guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.”
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang
besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran.
Dalam setiap pembelajaran sangatlah penting bila menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan agar siswa semangat ketika dalam
kondisi belajar di kelas sehingga daya ingatnya mampu menangkap apa
yang disampaikan oleh pengajar sehingga ketika guru memberikan test
siswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dengan menggunakan
media pembelajaranlah salah satu pemilihan strategi yang tepat. Salah satu
contoh yang tepat adalah mengunakan media audio program musik.
Menurut Nana Sudjana (2005 : 43), “media audio dapat diartikan
sebagai bahan pembelajaran yang disajikan dalam bentuk auditif yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga terjadi proses belajar mengajar.” Media audiopun menyajikan
informasi dalam bentuk audio atau suara dan untuk menerima informasi
tersebut menggunakan indra pendengaran. Format studio yang dapat
disajikan adalah suara manusia, musik, lagu/vocal, dan sound effek.
Dengan format tersebut informasi dikemas sedemikian rupa sehingga
membutuhkan daya imajinasi untuk membuat program audio lebih hidup
dalam penelitiannya bahwa ”media pembelajaran audio sebagai alat
komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga proses belajar
pembelajaran lebih efektif dan efisien.” Dengan menggunakan media
audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa.
Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung
antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk
belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya. Penggunaan media audio
dalam pembelajaran dapat membantu siswa dalam memberikan
pengalaman yang bermakna.
Musik salah satu unsur dari media audio, dengan menggunakan
media audio program musik, pembelajaran matematika dapat berinovasi
dalam belajar. Menurut hasil penelitian Martha, C (2005 : 14) “musik
dapat membantu anak meningkatkan konsentrasi dan kondisi tubuh yang
lebih baik musik bila didengarkan berkali-kali dapat meningkatkan
konsertasi dan daya ingat siswa sehingga dalam setiap pembelajaran siswa
akan mudah menangkap materi pembelajarannya.”
Arifin, D.K (2011 : 9) mengemukakan, “musik dianggap cukup
efektif karena sudah sesuai dengan salah satu karakter anak-anak itu
sendiri yakni mendorong anak-anak untuk lebih ceria.” Sedangkan
menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008 : 49) menjelaskan sebagai
berikut :
“musik memiliki fungsi untuk menimbulkan suasana yang mendorong siswa untuk memudahkan mencerna informasi. Selain itu musik juga menimbulkan ketertarikan siswa, mengurangi kebosanan. Musik juga dapat mempengaruhi kejiwaan pendengarannya, jika sajian informasi lebih bersifat ajakan persuasive maka diperlukan musik dengan bit yang cepat dan semangat.”
Pembelajaran di SD yang menggunakan program musik sudah
mulai jarang ditemukan. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran
yang menggunakan media audio program musik sudah mulai terkikis dan
menggunakan media audio program musik seakan orang tidak tahu
padahal media audio program musik sangat berperan penting untuk
meingkatkan daya ingat siswa ketika dalam pembelajaran di kelas.
Pembelajaran matematika di SD dengan menggunakan musik
saling membutuhkan menurut (Gunawan, 1998 : 34), “jika musik terdiri
dari ketukan, irama dan nada, maka matematika adalah sebuah angka.”
Dalam menciptakan musik, komponen yang harus ada adalah ketukan,
irama dan nada. Sama halnya dengan matematika. Angka adalah
matematika dan matematika adalah angka. Jika musik dapat melatih otak
untuk melakukan pemikiran yang rumit, meningkatkan konsentrasi, dan
menciptakan ketenangan, maka matematika memerlukan konsentrasi yang
penuh untuk memecahkan persoalan yang rumit.
Penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan bantuan
musik pada mata pelajaran matematika diyakini sangat membantu untuk
meningkatkan daya ingat siswa ketika belajar di dalam kelas, sehingga
siswa dapat lebih mudah memahami materi. Selain itu musik juga dapat
menenangkan jiwa, menyenangkan dan menghilangkan rasa bosan pada
saat pembelajaran.
Dalam penelitian Adji (2007 : 64), tentang media audio terhadap
daya ingat mengemukakan bahwa “penelitian menggunakan media audio
terhadap daya ingat jangka pendek sangatlah efektif media pembelajaran
audio program musik memberikan pengaruh besar terhadap kemampuan
daya ingat anak.” Penggunaan media pembelajaran audio program musik
mampu mempermudah siswa dalam menyimpan dan mengingat
konsep-konsep dalam beberapa menit setelah proses pembelajaran dilakukan.
Daya ingat sangatlah berperan penting bagi siswa dalam proses
pembelajaran karena sebagian besar pelajaran di sekolah adalah
mengingat. “Daya ingat seseorang tidak hanya kemampuan untuk
menyimpan apa yang telah dialami tetapi kemampuan untuk menerima,
menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang dialami” Ajustkoto (2012
pengalaman yang telah lampau. Ifar Arfiya (2011 : 74) dalam
penelitiannya tentang pengertian daya ingat mengemukakan bahwa “daya
ingat merupakan salah satu fungsi kognitif yang banyak berperan dalam
proses berpikir, memecahkan masalah, maupun kecerdasan (intelegensia),
bahkan hampir semua tingkah laku manusia itu dipengaruhi oleh daya
ingat.”
Daya ingat bukan hanya untuk mengingat kembali apa yang telah
terjadi di masa lampau, akan tetapi daya ingat juga berperan penting untuk
proses belajar mengajar. Apabila seorang siswa tidak mengingat suatu
pelajaran maka dia tidak akan bisa menyelesaikan tugasnya dalam
pelajaran itu.
Proses pembelajaran yang dilakukan di SDN 2 Ciwaruga Bandung,
dengan memasukan materi pelajaran matematika ke dalam sebuah musik.
Materi yang akan dipelajari di buat ke dalam sebuah lirik dan dijadikan
sebuah lagu yang bertujuan agar materi berupa musik yang akan
disampaikan lebih mudah diingat dan dipahami oleh siswa. Dengan di
lakukan hal tersebut pembelajaran matematika yang selama ini dipelajari
di SDN 2 Ciwaruga bandung kurang optimal karena pengajar hanya
menggunakan metode ceramah. Padahal siswa kebanyakan merasa bosan,
menjenuhkan, tidak ada variasi dan monoton. Dengan menggunakan
media audio program musik proses belajar menjadi meningkat sehingga
siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam mempelajari mata
pelajar matematika.
Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti temotivasi untuk meneliti
lebih jauh tentang daya ingat dalam suatu inovasi pembelajaran, yang
diformat dalam judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Program Musik Bertempo Cepat dan Lambat Untuk Meningkatkan Daya Ingat
(Penelitian kuasi Eksperimen di SDN 2 Ciwaruga kelas 3 pada Mata
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka
penelitian ini bertujuan agar siswa mampu meningkatkan daya ingatnya
dalam mata pelajaran matematika, terutama siswa SDN 2 Ciwaruga kelas
3. Seiring perkembangan inovasi pembelajaran, daya ingat dalam belajar
sangat diperlukan dan sangat berperan penting dalam proses belajar
mengajar. Tidak dipungkiri mata pelajaran matematika sangat susah untuk
dipelajari dan dihafalkan, dengan menggunakan media audio program
musik semoga siswa mampu mengatasi masalah ini, agar dapat mengatasi
masalah ini maka dirumuskanlah masalah dari penelitian yang akan
dilakukan yaitu:
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran
bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata
pelajaran matematika tentang materi pekalian?
2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio pembelajaran
bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat siswa SD pada mata
pelajaran matematika tentang materi pekalian?
3. Apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan media audio
pembelajaran bertempo cepat dan lambat pada mata pelajaran
matematika dalam meningkatkan daya ingat siswa SD tentang materi
perkalian?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah di atas, maka tujuan dilaksanakannya
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio
pembelajaran bertempo cepat terhadap peningkatan daya ingat siswa
SD pada mata pelajaran matematika tentang materi pekalian.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio
pembelajaran bertempo lambat terhadap peningkatan daya ingat siswa
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan
media audio pembelajaran bertempo cepat dan lambat pada mata
pelajaran matematika dalam meningkatkan daya ingat siswa SD
tentang materi perkalian.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dibagi menjadi dua yaitu :
a. Teoritis
Bagi peneliti manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini secara
teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat keilmuan dan
dapat memberikan pengetahuan pembelajaran seberapa besar pengaruh
penggunaan media audio program musik untuk meningkatkan daya ingat.
Selain itu dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran yang positif
terutama dalam bidang ilmu teknologi pendidikan.
b. Praktis
Untuk mengetahui peran media audio program musik, khususnya
dalam upaya meningkatkan perkembangan daya ingat siswa dalam mata
pelajaran matematika, sehingga diharapkan mampu mengingat apa yang di
terapkan oleh peneliti ketika peneliti memberikan penelitian atau pelajaran
yang diterpakan kepada siswa, sehingga siswa dapat mampu meningkatkan
daya ingatnya. Serta diharapkan dapat dijadikan acuan-acuan tingkat
keberhasilan program media audio untuk selanjutnya.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini, terdapat tiga sistematika penulisan yaitu :
1. Bagian awal skripsi
Terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan,
pernyataan, abstrak, kata pengantar, ucapan terima kasih, daftar isi,
daftar table, daftar gambar dan daftar bagan.
2. Bagian isi skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, Tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan struktur organisasi skripsi.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Berisi mengenai teori yang dijadikan landasan
dalam penelitian, meliputi teori perkembangan
anak, teori kognitif, teori media audio musik dan
penelitian terdahulu.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Berisi mengenai metode penelitian, subjek
penelitian, instrument penelitian, teknik
pengumpulan data, analisis data, dan keabsahan
data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi mengenai hasil pengambilan data penelitian
dan pembahasannya.
BAB V : PENUTUP
Berisi mengenai kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir skripsi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan penelitian
Pendekatan penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma
dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang tunggal,
objektif, universal dan dapat diverifikasi. Kebenaran itu dicapai dengan
menggunakan metode tertentu. Penelitian menurut Zainal Arifin (2011 : 20)
mengemukakan bahwa “suatu proses penyelidikan yang ilmiah melalui
pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan
pendekatan, metode dan teknik tertentu untuk menjawab suatu permasalahan.”
Menurut Sugiyono (2010 : 14) mengungkapkan bahwa :
“metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.”
Pada metodologi penelitian kuantitatif, kualitas diskor ke dalam
angka kuantitatif dalam pengumpulan dan analisis datanya. Prosedur ini
ditempuh untuk menghilangkan subjektivitas dalam hasil penelitian, menurut
Zainal Arifin, (2011 : 29), menyatakan bahwa :
2. Metode Penelitian
Metode Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Menurut
Mohammad Ali (1993 : 140), “kuasi eksperimen hampir sama dengan
eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek,
yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penggunaan random, melainkan
dengan menggunakan kelompok yang sudah ada.”
Penelitian dilakukan kepada dua kelompok siswa, yaitu kelompok
siswa yang menggunakan media audio program musik bertempo cepat dan
kelompok siswa yang menggunakan media audio program musik bertempo
lambat sebagai kelompok eksperimen.
Metode Penelitian atau sering disebut juga metodologi penelitian
adalah sebuah desain atau rancangan penelitian. Dalam penelitian ini
menggunakan metode kuasi eksperimen tanpa adanya random assignment
yaitu bentuk eksperimen yang tidak menggunakan penugasan random,
melainkan menggunakan kelompok yang telah terbentuk (intact group)
dalam hal ini kelas-kelas biasa. Menurut Mohammad Ali (1993 : 145)
mengemukakan “ciri utama kuasi eksperimen adalah tidak dilakukan
penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah
ada.”
B. Desain Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (1988 : 24)
mengemukakan “variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori,
yakni variabel bebas dan variabel terikat atau variabel independent dan variabel
dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi
Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009 : 12):
“Dalam penelitian terdapat dua variabel utama, yakni variabel bebas atau variabel prediktor (independent variable) sering diberi notasi X adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain, dan variabel terikat atau variabel respons (dependent variable) sering diberi notasi Y, yakni variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas.”
Variabel terikat adalah variebel yang timbul akibat variabel bebas, oleh
sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel
bebas. Variabel dalam penelitian ini penggunaan media audio program musik di
tempatkan sebagai variabel bebas X. Sedangkan untuk daya ingat di tempatakan
sebagai variabel terikat Y. Hubungan variabel bebas dan variabel terikat dapat
[image:21.595.88.513.235.621.2]dilihat pada tebel berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa penggunaan media audio
program musik di tempatkan sebagai variabel bebas (X). Sedangkan untuk daya
ingat di tempatakn sebagai variabel terikat (Y). Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain penelitian Matching Pretest-Posttest Comparison
Group Design. Pada desain ini ada dua kelompok yang akan diberikan perlakuan Variabel Terikat (Y)
Variabel Bebas (X)
Daya Ingat (Y)
Media audio program musik bertempo cepat
X1
X1Y1
Media audio program musik bertempo
lambat X2
yang berbeda namun masih setara dan kemudian akan dibandingkan, kelas mana
yang mengalami peningkatan daya ingatnya lebih signifikan. Pada penelitian ini
akan diberikan tes di bagian awal sebelum diberi perlakuan dan bagian akhir
setelah diberi perlakuan.
Tabel 3.2
Desain Penelitian Matching Pretest-Posttest Comparison Group
Design
Kelompok Pretest (T) Treatment (X) Posttest (T’)
KE (I) T X1 T’
KE (II) T X2 T’
Keterangan:
KE = Kelas Eksperimen
T : tes awal (pretest) sebelum perlakuan.
: Perlakuan dengan musik cepat
: Perlakuan dengan musik lambat.
T’ : tes akhir (posttest) sesudah perlakuan.
(Sukmadinata, 2011: 208)
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
“Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”
(Sugiyono, 2010 : 297). Sedangkan menurut Gulo (2003 : 76-77)
mengemukakan bahwa, “populasi terdiri atas sekumpulan objek yang
menjadi pusat perhatian, yang dari padanya terkandung informasi yang ingin
Ciwaruga Bandung yang terdiri dari 32 siswa, sekolah ini bertempat di Jln.
Waruga Jaya no.45, Kecamataan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
2. Sampel Penelitian
“Sampel sering juga disebut “contoh”, yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi” (Gulo, 2003 : 78). Sedangkan menurut
Sugiyono (2010 : 118), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kualitas sampel sangat mempengaruhi
kualitas hasil kesimpulan penelitian, karena kesimpulan penelitian atas
sampel akan digeneralisasi kepada populasi.” Apa yang dipelajari dari
sampel kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi sehingga sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif. Begitu juga
menurut Zainal Arifin (2011 : 215) “sampel adalah sebagian dari populasi
yang akan diteliti atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi
dalam bentuk mini (miniature population).”
Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel yang digunakan
adalah probability sampling. Menurut Sugiyono (2011 : 82) “probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan memberikan peluang
yang bagi setiap populasi untuk dijadikan suatu sampel.” Peneliti
menggunakan simple random sampling sebagai teknik pengambilan sampel,
seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011 : 82) “dikatakan sampel
(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata, anggota populasi tersebut di anggap
homogen.” Untuk menentukan anggota sampel dari semua populasi yang
ada, maka peneliti menggunakan tabel bilangan random (table of random
numbers). Zainal Arifin (2012 : 218) mengemukakan “tabel bilangan random
banyak digunakan oleh para peneliti karena dianggap lebih mudah, praktis,
dan sederhana dibandingkan dengan cara-cara sebelumnya.” Tabel bilangan
dapat digunakan untuk memilih sampel secara acak. Pada penelitian ini,
sampel yang digunakan yaitu seluruh siswa kelas 3 SDN 2 Ciwaruga
Bandung, sekolah ini bertempat di Jln. Waruga Jaya no.45, Kecamataan
Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
D. Definisi Operasional
“Definisi operasional merupakan definisi yang menuntun pada pengumpulan data yang relevan dan falid” (Gulo, 2003 : 104). Definisi
operasional mengenai penelitian ini yaitu :
1. Media Audio
Media audio merupakan media yang menyajikan informasi dalam bentuk
audio atau suara dan untuk menerima informasi tersebut menggunakan indra
pendengaran.
2. Media audio program musik bertempo cepat dan lambat
Musik mengandung pesan dalam bentuk auditif/musik (pita suara atau media
perekam lainnya), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar. Dalam musik
terdapat tempo yaitu cepat lambatnya suatu lagu.
3. Daya ingat
Daya ingat tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang telah
dialami, tetapi juga termasuk untuk menerima, menyimpan, dan
menimbulkan kembali apa yang telah dialaminya. Dalam penelitian ini
rumus dan konsep matematika dibuat ke dalam sebuah musik kemudian
seluruh siswa ikut bernyanyi dan mendengarkan sehingga dapat menerima
dan mengingat tentang sebuah rumus dan konsep matematika.
4. Mata pelajaran Matematika
Ilmu mengenai bilangan dan angka dalam pandangan formalis dengan
pemeriksaan aksioma yang menegaskan struktur abstrak menggunakan
E. Instrumen Penelitian
Tes daya ingat dalam penelitian ini sebagai data primer, instrument
dalam penelitian ini menggunakan tes objektif. Menurut (Mohammad Ali, 1993 :
82), “tes objektif digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam
bidang tertentu yang diperoleh dari mempelajari bidang tertentu.” Tes objektif
dalam penelitian ini berbentuk berupa tes perkalian dengan pilihan ganda
(multiple choices) dengan 4 alternatif jawaban. Item-item yang digunakan untuk
mengumpulkan data daya ingat ini diambil dari mata pelajaran matematika pada
materi pelajaran perkalian kelas 3 SD. Test atau ujian diadakan pada saat
pre-test dan pos-test. Pretes atau test awal diberikan dengan tujuan mengetahui
kemampuan awal sebelum diberi perlakuan. Test ini dibuat oleh peneliti yang
diambil dari bank soal matematika. Test awal ini bertujuan untuk mengukur dan
melihat kemampuan awal peserta didik.
Sedangkan pos-test atau test akhir diberikan untuk melihat kemajuan dan
perbandingan peningkatan daya ingat pada kelompok penelitian (kelompok
eksperimen). Sebelum test akhir dilakukan, siswa diberikan perlakuan terlebih
dahulu dengan sebuah materi berupa media program musik. Tes akhir ini
menggunakan instrument tes soal yang sama dengan tes awal dengan maksud
untuk memudahkan peneliti melakukan perbandingan antara test awal dan test
akhir, sehingga peneliti dapat dengan mudah dalam menarik kesimpulan. Tes
objektif yang digunakan dalam penelitian ini agar mengetahui seberapa besar
pengaruh media audio program musik untuk meningkatkan daya ingat, dengan
cara membandingkan hasil nilai pretes dan postes kemudian mencari nilai gain
maka diketahui mana yang lebih pengaruh dalam meningkatkan daya ingat pada
mata pelajaran matematika ini.
Beberapa langkah yang dilakukan dalam penyusunan tes objektif yaitu ;
a. Menetapkan bahan penelitian dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan
guru mata pelajaran matematika kelas 3 sekolah dasar.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan Standar
kelas 3 SD semester II, sub pokok bahasan perkalian bilangan sampai dua
angka.
c. Menyusun kisi-kisi instrumen sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta indikator materi pembelajaran yang telah ditentukan
d. Menyusun instrumen penelitian berbentuk tes objektif dengan 4 (empat)
pilihan jawaban.
e. Membuat kunci jawaban dan menyiapkan lembar jawaban.
f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
g. Menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda untuk mendapatkan instrument penelitian
yang baik
h. Melaksanakan penelitian, menganalisis hasil penelitian dan menyimpulkan
hasil penelitian.
Menurut Zaenal Arifin ( 2011 : 226 ), “Instrumen penelitian dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu tes dan non tes. Tes memiliki sifat
mengukur, sedangkan nontes bersifat menghimpun.” Menurut Zaenal Arifin ( 2011 : 226 ), “ tes terdiri dari beberapa jenis, di antaranya tes tertulis, tes lisan, dan tes tindakan. Sedangkan nontes terdiri dari angket, observasi,
wawancara, skala sikap, daftar cek, skala penelitian, studi dokumentasi, dan sebagainya.” Dalam penelitian ini, peneliti menambahkan instrumen tambahan dengan menggunakan angket, berfungsi untuk mengetahui
efektifitas kegunaan media audio terhadap daya ingat siswa disekolah.
F. Uji Validitas dan Relibilitas Instrumen 1. Uji validitas instrumen
Menurut Zainal Arifin (2009 : 247) mengemukakan bahwa : “validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan penggunaan tes tersebut. Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu
tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk
Pengujian validitas ini untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dalam
penelitian ini dapat atau tidaknya diukur, yaitu mengukur apa yang hendak
dan seharusnya diukur. Dengan demikian maka peneliti akan menguji
validitas soal yang akan digunakan dalam pengambilan data. Untuk
mengukur soal yang akan digunakan dalam pengambilan data ini maka soal
akan diuji validitasnya. Untuk mengukur validitas instrumen maka
digunakan product momen correlation dengan rumus :
r
xy=
2 2
2
2
)
(
∑
∑
)
(
∑
∑
∑
∑
∑
Y
Y
N
X
X
N
Y
X
XY
N
(Sugiyono, 2008 : 356)
Keterangan
r
xy : Koefisien korelasi yang di cari∑XY : Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden ∑Y : Skor responden
∑X : Skor item tes
(∑X2) : Kuadrat skor item tes (∑Y2) : Kuadrat responden
Menurut Zainal Arifin (2009 : 257) “untuk dapat memberikan
penafsiran terhadap koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai
Tabel 3.3
Kriteria Acuan Validitas Soal
Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0.81 – 1.00 Sangat Tinggi
0.61 – 0.80 Tinggi
0.41 - 0.60 Cukup
0.21 – 0.40 Rendah
00.00 – 0.20 Sangat Rendah
(Zainal Arifin 2009 : 257)
Setelah diuji validitasnya kemudian diuji tingkat signifikannya
dengan rumus:
t =
√
(Sugiyono, 2011 : 230)
Keterangan :
t : Nilai t hitung
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah banyak subjek
Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan derajat bebas (dk) = n-2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi tersebut signifikan atau berarti. Validitas selanjutnya adalah validitas butir
soal yang akan dihitung menggunakan Microsoft Office Excel 2010, untuk
2. Uji reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal
maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan
test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. “Secara internal
reliabilitas isntrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir
yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu” Sugiyono, (2011 : 354).
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu tes teliti
dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunaka rumus Spearman Brown sebagai
berikut:
(Sugiyono, (2011 : 359)
Keterangan:
= reliabilitas internal seluruh instrumen
= yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
instrumen.
3. Tingkatan Soal
Tingkatan soal dalam penelitian ini sangat penting karena tingkatan
soal dapat menunjukan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk dapat mengumpulkan data karena instrumen tersebut sudah
baik. Tingkatan soal terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu : tingkat
kemudahan, dan tingkat kesukaran. Pencarian tingkat kesukaran soal
dimaksudkan untuk mengukur seberapa derajat kesukaran suatu soal.
Dikatakan Zainal Arifin (2009 : 266) “jika suatu soal memiliki tingkat
tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula
terlalu mudah.”
Pengukuran tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus:
(Arikunto, 2001 : 208)
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:
- Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
- Soal dengan P 030 sampai 0,70 adalah soal sedang
- Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
(Arikunto, 2001 : 210)
4. Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2009 : 177) “daya pembeda adalah kemampuan soal
tes untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah.” Maka peserta tes dipisahkan menjadi
dua sama besar berdasarkan skor total yang mereka peroleh.
Dengan demikian, untuk menguji daya pembeda tes tersebut menggunakan
D =
-
= PA - PB
(Arikunto, 2009 : 213)
Keterangan:
D = daya pembeda butir soal tes
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab betul
JA = banyaknya subjek kelompok atas
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab betul
JB = banyaknya subjek kelompok bawah
PA = proporsi subjek kelompok atas yang menjawab betul
PB = proporsi subjek kelompok bawah yang menjawab salah
Untuk menginterpretasikan daya pembeda soal tes tersebut, dapat
digambarkan dengan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4
Interpretasi daya pembeda Nilai D Interpetasi
00,00-0,20 Jelek (poor)
0,20-0,40 Cukup (satisfactory)
0,40-0,70 Baik (good)
0,70-1.00 Baik sekali (excellent)
(Arikunto 2009 : 218)
Sedangkan apabila nilai D = negatif, semuanya tidak baik. Maka sebaiknya
dibuang saja atau di revisi.
G. Teknik Analisis Data Hasil Penelitian
Proses pengolahan data dilakukan jika semua data telah diperoleh. Data
yang diperoleh dari lapangan melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah
penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah
hipotesis penelitian tersebut diterima atau ditolak.
1. Penskoran
Penskoran di sini adalah dengan menghitung jumlah jawaban yang benar
dari setiap soal. Jawaban yang benar diberi nilai satu dan jawaban yang salah
diberi nilai nol. Penskoran ini menggunakan rumus berikut :
S =
x 100
Dengan:
R = Jumlah jawaban yang benar
S = Skor siswa
n
= Jumlah SoalPada penelitian ini mencari skor dilakukan dengan menggunakan
perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.
2. Menghitung rata-rata (mean)
Untuk mengetahui skor pretes maupun skor postes maka dimulai dengan
menghitung rata – rata atau (mean) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
̅
Dengan:
̅ = rata-rata skor
= skor atau nilai siswa ke i
Pada penelitian ini untuk menghitung rata-rata (mean) dilakukan dengan
menggunakan perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel
2010.
3. Menentukan nilai gain
Selisih antara skor pretes dan skor postes yaitu Gain. Untuk mengitung
gain maka digunakan rumus sebagai berikut :
Dengan:
G = gain; = skor posttest; = skor pretest
Untuk menentukan nilai gain dilakukan dengan menggunakan
perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.
4. Menentukan nilai gain ternormalisasi
“Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yaitu skor
gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa” (Hake, 2002). Untuk
menghitung nilai gain ternormalisasi digunakan persamaan berikut.
Rata-rata gain yang dinormalisasi (<g>) dirumuskan sebagai berikut.
Dengan:
= rata-rata gain yang dinormalisasi
= rata-rata skor posttest
= rata-rata skor pretest
Tabel 3.5
Interpretasi Gain yang dinormalisasi Gain Ternormalisasi Interpretasi
0,00 < h ≤ 0,30 Rendah
0,30 < h ≤ 0,70 Sedang
0,70 < h ≤1,00 Tinggi
(Hake, 2002)
Untuk menentukan nilai gain dilakukan dengan menggunakan
perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.
5. Uji Hipotesis
Untuk melihat bahwa data yang diperoleh mempunyai perbedaan yang
signifikan maka diperlukannya uji hipotesis. Uji hipotesis pada penelitian ini
dilakukan melalui pengolahan data gain setiap siswa. Pengujian hipotesis
penelitian dilakukan beberapa tahapan pengolahan data yaitu:
a. Melakukan uji normalitas ke dua kelas eksperimen untuk menentukan
distribusi normal.
b. Pengolahan data dengan uji homogenitas variansinya jika keduanya
berdistribusi normal.
c. Jika kedua variansinya homogen, maka pengolahan data dilanjutkan
dengan uji t.
Untuk menghitung pengolahan data uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel
2010.
6. Uji Normalitas
Menurut Arikunto, (2006 : 160) Langkah-langkah yang dilakukan untuk
menguji normalitas adalah sebagai berikut :
Menentukan skor terbesar dan terkecil
a. Menentukan rentangan (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
b. Menentukan banyak kelas (BK) dengan rumus:
BK = 1 + 3,3 log n, n = jumlah siswa
c. Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus:
d. Menghitung rata-rata dan standar deviasi
Rata-rata dihitung dengan menggunakan persamaan
̅
Sedangkan, standar deviasi dihitung dengan menggunakan persamaan
√ ̅
Dengan:
̅ = rata-rata skor
= skor atau nilai siswa ke i
= jumlah siswa
S = standar deviasi
e. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan angka skor kanan interval ditambah 0,5.
f. Menentukan nilai baku (z) dengan menggunakan rumus:
̅ bk = batas kelas
h. Mencari luas daerah di bawah kurva normal (l) untuk setiap kelas
interval dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
l = luas kelas interval
= luas daerah batas bawah kelas interval
= luas daerah batas atas kelas interval
i. Mencari frekuensi observasi (Oi) dengan menghitung banyaknya respon
yang termasuk pada interval yang telah ditentukan dengan cara
mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.
j. Mencari harga Chi Kuadrat ( ) dengan menggunakan rumus:
∑
Keterangan:
hitung = Chi Kuadrat hasil perhitungan
k. Membandingkan harga hitung dengan tabel
Jika hitung < tabel, maka data berdistribusi normal
Jika hitung > tabel, maka data tidak berdistribusi normal
Untuk menghitung uji normalitas maka dilakukan dengan menggunakan
perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.
(Arikunto, 2006:156)
7. Uji Homogenitas
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menentukan homogenitas adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan varians dari dua sampel data yang diuji homogenitasnya.
b. Menghitung nilai F dengan menggunakan persamaan:
Keterangan:
= varians yang lebih besar
= varians yang lebih kecil
c. Membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel
Jika Fhitung < Ftabel, maka data homogeny
Jika Fhitung > Ftabel, maka data tidak homogeny
Untuk menghitung uji hipotesi ini dilakukan dengan menggunakan
perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.
(Arikunto, 2006 : 156)
8. Uji Hipotesis (Uji-t)
Dilakukannya uji-t jika data terdistribusi normal dan homogeny. Untuk
sampel besar (n > 16) persamaan yang digunakan adalah
√
= rata-rata gain kelas eksperimen
= rata-rata gain kelas kontrol
= jumlah siswa
= jumlah siswa
= varians gain kelas eksperimen
= varians gain kelas kontrol
Cara untuk membandingkan hasil thitung dengan ttabel adalah sebagai berikut:
a. Menentukan derajat kebebasan (dk), dk =
b. Melihat tabel distribusi t untuk tes satu ekor pada taraf signifikansi 0,05 atau
kepercayaan 95%, sehingga akan diperoleh nila t dengan persamaan
c. Kriteria hasil pengujian
thitung > ttabel maka Ho ditolak atau Ha diterima
thitung < ttabel maka Ho diterima atau Ha ditolak
untuk menghitung uji hipotesis (uji-t) ini dilakukan dengan menggunakan
perhitungan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010.
(Panggabean, (2001 : 149)
H. Analisis Data Angket 1. Uji Korelasi
Untuk mengetahui data analisis tentang respon siswa terhadap
penerapan pembelajaran dengan menggunakan media audio program musik
terhadap peningkatan daya ingat maka diberikan penilaian dengan
diberikannya angket. Untuk menghitung angket maka digunakan uji chi
kuadrat. Uji chi kuadrat digunakan untuk mengetahui hasil dari angket yang
telah diberikan kepada sampel. Maka digunakan teknik penelitian chi
kuadrat ini dengan menggunakan rumus:
∑
(Ruseffendi, 1998)
Di mana : : Frekuensi Observasi Di mana : : Frekuensi Ekspektasi Kriteria :
Data dikatakan berdistribusi normal jika : hitung > tabel
Pada penelitian ini uji chi kuadrat dilakukan dengan menggunakan
I. Prosedur Penelitian
Prosedur yang ditempuh untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
1. Tahapan Persiapan Penelitian
a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian.
b. Melakukan studi awal ke sekolah yakni SDN 2 Ciwaruga Bandung guna
mengumpulkan informasi berhubungan dengan permasalahan yang
dirumuskan dalam pelajaran matematika.
c. Melakukan studi pustaka.
d. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.
e. Menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar serta pokok bahasan
dan sub pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.
f. Menyususn rencana pelaksaan pembelajaran sesuai dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator materi pembelajaran
yang telah ditentukan.
g. Menyusun instrumen tes dengan guru bidang studi yang bersumber dari
bank soal pelajaran matematika SDN 2 Ciwaruga untuk kelas 3.
h. Membuat kunci jawaban berdasarkan instrumen tes yang telah disusun.
i. Melakukan uji coba instrumen penelitian.
j. Menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkatan soal.
k. Menganalisis item-item soal untuk mendapatkan instrumen penelitian
yang baik.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti terjun langsung ke lapangan
dengan menggunakan sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian.
Tahap pelaksanaan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Menetapkan kelas eksperimen.
b. Mengambil sampel penelitian berupa kelas yang sudah ada.
d. Melakukan proses pemberian treatment menggunakan media audio
program musik cepat dan lambat kepada kelompok eksperimen selama
beberapa kali pertemuan.
e. Memberikan postes pada responden penelitian kelas eksperimen
Secara lebih rinci pelaksanaan pada tiap pertemuan akan dijelaskan
berikut ini:
Pertemuan Pertama
1) Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen.
2) Melakukan proses pemberian treatment menggunakan media audio
program musik.
3) Memberikan post-test kepada kelompok eksperimen,
Pertemuan Kedua
1) Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen.
2) Melakukan proses pemberian treatment menggunakan media audio
program musik.
3) Memberikan post-test kepada kelompok eksperimen,
Prosedur pada tiap pertemuan sama, yaitu melakukan pre-test,
Melakukan proses pemberian treatment, dan melakukan post-test yang
membedakannya yaitu pemberian treatment setiap pertemuan,
pertemuan pertama pemberian treatment menggunakan media audio
program musik cepat, pertemuan kedua pemberian treatment
3. Tahap Pelaporan Penelitian
a. Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian
b. Membuat kesimpulan atau penapsiran hasil penelitian berdasarkan
hipotesis.
J. Alur Penelitian
Alur penelitian merupakan penjabaran dari tahapan persiapan, tahapan
pelaksanaan sampai tahap penyusunan akhir penelitian, yang digambarkan pada
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Menentukan Masalah
Merumuskan Masalah
Melakukan Studi Awal
Merumuskan Kajian Teoritis
Populasi
Menyusun Instrumen
Uji Coba Instrumen
Sampel Instrumen Penelitian Analisis Instrumen
Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen Tempo Cepat
Pre-test Treatmen
ttt
Post-Test
Pelaksanaan Penelitian Kelas Eksperimen Tempo Lambat
Pre-test Treatmen
t
Post-Test
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan beberapa kegiatan yang dimulai dari mengumpulkan
data, kemudian mengolah data, dan menganalisis data, sehingga peneliti dapat
menentukan langkah terakhir yaitu membuat kesimpulan. Kesimpulan yang
dibuat ini berdasarkan data yang diperoleh.
A. KESIMPULAN
Hasil perolehan dari penelitian tentang pengaruh penggunaan media
audio program musik bertempo cepat dan lambat untuk meningkatkan daya ingat
pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar dapat disimpulkan.
1. Kesimpulan Umum
Berdasarkan perolehan data penelitian terhadap peningkatan daya ingat
pada mata pelajaran matematika, secara umum dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media audio program
musik bertempo cepat dengan penggunaan media audio program musik
bertempo lambat pada peningkatan daya ingat siswa pada mata pelajaran
matematika di sekolah dasar Ciwaruga 2 Bandung. Hal ini dapat ditunjukan
bahwa terdapat hasil belajar yang signifikan terhadap daya ingat pada mata
pelajaran matematika setelah diberi perlakukan dengan menggunakan media
audio program musik bertempo cepat dan penggunaan media audio program
musik bertempo lambat.
2. Kesimpulan khusus
Secara khusus hasil penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Penggunaan media audio program musik bertempo cepat mempunyai
pengaruh terhadap hasil kegiatan belajar mengajar terutama pada
aspek daya ingat pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar
dengan menggunakan media audio program musik bertemo cepat ini
menghasilkan gain yang tinggi. Dengan kata lain dengan
menggunakan media audio program musik bertempo cepat ini sangat
baik digunakan dalam proses belajar mengajar untuk membantu
meningkatkan daya ingat siswa terhadap mata pelajaran matematika,
b. Penggunaan media audio program musik bertemo lambat ini juga
mempunyai pengaruh dalam membantu terhadap hasil kegiatan
belajar mengajar terutama pada aspek daya ingat pada mata pelajaran
matematika di sekolah dasar kelas 3. Pada penggunan media audio
program musik bertempo lambat menghasilkan gain yang
mempunyai kategori sedang atau cukup baik.
c. Dengan menggunakan media audio program musik mempunyai
pengaruh yang dapat meningkatkan daya ingat anak terhadap hasil
belajar matematika disekolah dasar dan dengan menggunakan media
audio progam musik siswa dapat menemukan tingkat kesenangan
terhadap proses belajar mengajar, Karena musik sebagai alat bantu
dalam proses belajar mengajar yang baik yang dapat membuat siswa
merasakan proses belajar yang menyenangkan. Dari hasil temuan
penelitian ini musik bukan hanya sekadar bunyi atau suara yang
hanya untuk didengar tetapi bisa digunakan sebagai alat media
pembelajaran modern yang dapat membuat siswa menyenangkan,
menyehatkan juga melatih otak manusia. Dari hasil penelitian ini
maka dapat disimpulkan dengan menggunakan media audio program
musik cepat mempunyai pengaruh yang sangat baik bila digunakan
dalam meningkatkan daya ingat dan dengan menggunakan media
audio program musik lambat mempunyai pengaruh cukup baik dalam
meningkatkan daya ingat siswa pada mata pelajaran matematika di
B. REKOMENDASI
Hasil penelitian ini dapat memberikan dan memperoleh gambaran
kepada semua pihak, baik pada peneliti sendiri, pihak sekolah, guru, siswa,
maupun tenaga kependidikan dan pihak lainnya yang terkait tentang manfaat
penggunaan media audio program musik bertempo cepat dan lambat untuk
meningkatkan daya ingat siswa pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar
kelas 3. Peneliti mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut :
1. Pihak Sekolah
Penggunaan media audio program musik bertempo cepat dan lambat
dapat dijadikan alternatife dalam media pembelajaran disekolah dasar
agar meningkatnya daya ingat siswa terhadap mata pelajaran tertentu
ketika media pembelajaran yang lain sudah tidak dapat digunakan.
Peran tenaga pendidik harus mampu menggunakan dan mampu
melaksanakan pembelajaran ini menggunakan media yang dapat
mendukung ketika proses pembelajaran di kelas agar siswa dapat
mampu meningkatkan hasil belajarnya.
2. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin
ilmu Teknologi Pendidikan dalam pengembangan dan penggunaan
media audio sebagai media pembelajaran yang lebih baik,
keterkaitannya dengan mata kuliah media audio. Pada mata kuliah
media audio para mahasiswa yang menyelesaikan mata kuliah media
audio di Jurusan Teknologi Pendidikan diharapkan harus memiliki
kemampuan secara individual dalam pembuatan media. Agar dapat
digunakan ketika dihadapkan dalam pembuatan media audio para
mahasiswa sudah dapat mampu memenuhi kompetensi tersebut
dengan kualitas yang cukup baik.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Pengembangan media ini sangat dibutuhkan, sehingga dapat menjadi
bagi peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
media audio program musik bertempo cepat dan lambat.
Pengembangan penggunaan media audio program musik bertempo
cepat dan lambat peneliti lain bisa menambahkan bukan hanya pada
mata pelajaran matematika saja, melainkan pada mata pelajaran yang
lain, yang dapat menambah dan memicu penyemangat siswa dalam
Ingat Siswa. Skripsi UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.
Ali, Mohammad. (1993), Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.
Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2001). Dasar-Dasar evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Arsyad, A. (2011). Media Pengajaran. Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Bafadal, I. (2004). Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Bumi Aksara.
Baron. (1989). Behavior in Organization Understanding and Managing The Human Side of Work. New Jersey: Prentice Hall.
Busroh, J.H. (1992). Pendidikan Kesenian I (Musik). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.Milik Negara.
Campbell, D. (2001). Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh. Jakarta: Gramedia.
Colwell RK, Mao CX, Chang J. (2004). Interpolating, extrapolating, and comparing incidence-based species accumulation curves. Ecology 85:2717–2727.
Djamarah, S. B. 2008. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Gulo, W. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia
Gunarsa, S. D. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hamalik, O. (1994). Kurikulum dan Pembelajaran. Yogyakarta, Bumi aksara.
Latuheru, J. D. (1988). Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud.
Makmun,1995. Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidian, Sarana Panca Karya, Bandung.
Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press.
Nugroho, W. (2007). Belajar Mengatasi Hambatan Belajar. Surabaya: Prestasi Pustaka.
Parsons, W. (200. Public Policy: An Introduction to the Teory and Practice of
Policy Analysis. (terjemahan). Edward Elgar Publishing. Ltd.Chetenham. United Kingdom.
Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi Dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rachmawati, Y. (2005). Musik Sebagai Pembentuk Budi Pekerti. Yogyakarta: Panduan.
Razak, A.I.M. (2012). Meningkatkan Kemampuan Pra Membaca Anak Taman Kanak-Kanak Melalui Media CD Interaktif. Skripsi UPI Bandung : Tidak diterbitkan
Santrock, J. W. (2007). Remaja Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sadiman, Arif. (2003), Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sobur, A. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Soeharto, M. (1992). Kamus Musik. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Solso, R. (2008). Psikologi Kognisi Edisi Ke-8. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Sudjana, N dan Rivai, A. (2007). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sudjana, N dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Supandi. (1992). Teori Belajar Motorik. Bandung. FPOK.
Susilana, R dan Riyana, C. (2008). Media Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpend FIP UPI.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Waldopo. (2009). Teknik Menulis Naskah Untuk Program Audio Pembelajaran. Jakarta:
Salemba Humanika.
Walgito, B. (1994). Pengantar Psikologi Umum Edisi Revisi Cetakan Keempat. Jogjakarta: Andi Offset.
Wilkinson, G. L. (1980). Media dalam Pembelajaran; Penelitian Selama 60 Tahun, Edisi Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.
Witherington. (1952). Kecakapan Belajar Siswa. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Yusuf, S. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.
Refrensi Online :
Aeni. (2011). Teori Belajar Pemrosesan Informasi. [Online]. Tersedia : http://nuraeni68. blogspot.com/2011/10/makalah-teori-belajar-pemrosesan.html [28 Maret 2013].
Ajustkoto, (2012). Cara Mudah Meningkatkan Daya Ingat. [Online]. Tersedia : http://forum. kompas.com/sekolah-pendidikan/95695-cara-mudah-meningkatkan-daya-ingat.html [28 Agustus 2013].
Darmodjo. 1992 dalam Yeni Endang, Memahami Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://www.khadijah2sby.com/goresan-pena-sd/76-memahami-karakteristis-siswa-sd-dalam-pembelajaran.html [23 Oktober 2013].
Denny, Hendrata. 2007. Konsentrasi Belajar. [Online]. Tersedia : http://blogspot.com/2009/ 10/pengertian-belajar.html [ 24 Oktober 2013].
Emon, 2009. Mengatasi Kesulitan Belajar. [Online]. Tersedia : http://0011.blogspot.com/2009/ 03/kiat-mengatasi-kesulitan-belajar.html [24 Oktober 2013]
informasi-gagne-dan-hakikat.html. [28 Oktober