PENGARUH GAJI, MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DAN LIRIS
DIVISI GARMENT KONVEKSI IV
SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
NDONI KARANG PRASETYO
B 100 080 161
FAKULTAS EKONOMI
ABSTRAKSI
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1). Bagiamana pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment konveksi IV Sukoharjo (2). Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo (3). Bagaiman pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo (4). Variabel mana yang memberikani pengaruh paling besar terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gaji, motivasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo dan mengetahui variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konvoksi IV Sukoharjo.
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dan Liris Divisi Garment konveksi IV Sukoharjo dengan populasi seluruh karyawan Konveksi IV, sampel yang diambil sebanyak 100 orang responden berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Penelitian ini menggunakan data primer melalui penyebaran kuesioner. Teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Regresi linier berganda, Uji t, Uji F dan uji koefisien determinasi.
Y=3,207+0,294X1+0,352X2+0,232X3
Hasil Penelitian menunjukan (1). Hasil Uji t diperoleh nilai thitung sebagai berikut (a). Variabel Gaji 3,662 (b). variabel motivasi 4,166 (c). Variabel gaya kepemimpinan 2,259, dan ttabel sebesar 1,98 Maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. (2). Hasi uji F diperoleh nilai Fhitung = 136,959 dan Ftabel = 2,70 dengan hasil ini menunjukan Fhitung ≥ Ftabel Maka Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. (3). Hasil uji R2 diperoleh nilai RSquare 0,811 atau 81,1 % sehingga dapat disipulkan bahwa variabel kinerja dipengaruhi oleh variabel gaji, motivasi dan gaya kepemimpinan sedangkan sisanya sebesar 18,9% dipengaruhi oleh yang tidak masuk dalam model misalnya promosi jabatan, lingkungan kerja, komunitas dan sebagainya.
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Persaingan usaha antara beberapa unit bisnis sudah semakin kompleks,
sehingga diperlukan satu kekuatan sebagai pendukung perusahaan guna
memenangkan persaingan di pasar, dukungan yang sangat besar kepada
karyawan memberikan kontribusi pada kinerja perusahaan. Sumber daya
manusia merupankan modal terbesar di dalam perusahaan, oleh karena itu
pengembangan sumber daya manusia hal yang paling utama guna
meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan. Agar perusahaan tetap esis
maka harus berani menghadapi tantangan dan implikasi yaitu menghadapi
perubahan dan memenangkan persaingan. Sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memeberikan hasil
yang optimal.
Douglas (2000) menjelaskan bahwa perusahaan membutuhkan
karyawan yang mempunyai kinerja ( job performance) yang tinggi, untuk
meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan
dukungan karyawan yang cakap dan kompeten dibidangnya. Disisi lain
pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama
perusahaan proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga
ketrampilan para karyawan dapat dipelihara dan ditingkatkan.
Imbalan atau gaji adalah pemberian kepada pegawai atau sesuatu yang
diterima pegawai sebagai balas jasa atas prestasi yang telah diberikan oleh
pegawai kepada organisasi (Ramlan Ruvendi,2005). Dalam penelitian
terdahulu menyimpulkan bahwa gaji atau imbalan berpengaruh signifikan
kepada kinerja karayawan atau kepuasan kerja, dengan gaji yang diberikan
kepada karyawan maka karyawan memberikan hasil kinerja yang maksimal.
Berkerja pada suatu perusahan atau organisasi dengan memperoleh gaji
atau imbalan juga biasanya didasarkan keyakinan bahwa dengan berkerja pada
perusahaan atau organisasi itu seseorang akan dapat memuaskan berbagai
dan kebutuhan kebendaan lainya, akan tetapi juga berbagai kebutuhan lainnya
yang bersifat sosial, prestise, kebutuhan psikologis dan intelektual, besarnya
gaji yang diterima oleh karyawan di hitung dari pada saat pertama kali mereka
masuk atau bergabung dengan perusahaan atau intasi yang bulanya sama
jumlahnya. Lawler (1990) pada lum et.al (1998) mengemukakan bahwa
kepuasan dan ketidak puasan atas gaji seorang merupakan suatu fungsi
perasaan seseorang apa yang seharusnya diteriama dengan berapa banyaknya
gaji yang sebenarnya diterima. Ketidak puasan atas gaji seseoarang merupakan
hal yang biasa, diketahui tingkat kepusan rendah atas gaji yang dibandingkan
dengan komponen pekerjaan lainya dapat diantisifasi.
Faktor motivasi kerja juga nmempunyai faktor terbesar kedua yang
mempengaruhi kinerja, karena adanya tugas-tugas yang menarik memberikan
suatu tantangan kepada mereka untuk menjalankan tugas, tanggung jawab dan
tugas yang harus diselesaikan. Hal ini akan mendorong pera pegawai untuk
menambah semangat kerja sehingga pegawai memberikan suatu hasil yang
maksimal bagi intasi tersebut (Suparmi,2010).
Motivasi kerja karyawan perlu dicermati secara sistimatis
perkembangannya dan juga memerlukan perhatiaan dari atasan perusahaan itu
sendiri, sehingga dapat meningkatkan prilaku kerja karyawan dan jika motivasi
kerja karyawan tidak diperhatikan, maka kinerja karyawan akan munurun.
Motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan akan mendorong
karyawan akan bekerja secara maksimal dan bukan hanya kemampuan umum
mendasar dari setiap pribadinya seperti halnya kemampuan intelektual dan
fisik belaka, kemampuan karyawan tersebut tidak lepas dari sejumlah potensi
atau keunggulan pribadi yang dimiliki karyawan saat itu seperti : usia, jenis
kelamin, tingkat intelekgensia, tingkat pendidikan latar belakang dan
keahlihan yang dikuasai, pengetahuan dan tingkat kerja mereka. Menurut
Suparmi (2010) dan Hidayat (2007) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan menunjukan hasil yang sama bahwa hubungan antara motivasi
Faktor kepemimpinan merupakan faktor terbesar dalam mempengaruhi
kinerja pegawai, kondisi ini menandakan bahwa pegawai dalam menyelesaikan
tugas membutuhkan peranan pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik dapat
meluangkan waktu mendengarkan anggota kelompoknya, bisa menugaskan
bawahanya untuk menjalankan tugas-tugas serta dapat mengajak pegawai
untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku sehinnga bisa mencapai kinerja
yang lebih tinggi.
Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para
pegawai atau bawahan. Para pegawai atau bawahan harus memiliki
kemampuan untuk menerima arahan dari pemimpin, seorang pemimpin harus
benar-benar mengenal pegawai, memahami kesepakatan dengan para pegawai,
memberi contoh yng baik, berupaya agar semua pegawai menginginkan adanya
kesatuan, inisiatif dan kesetiaan (Suparmi, 2010).
Pemimipin yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis,
pemerintah, dan pada organisasi serta kelompok yang menciptakan pola hidup,
bekerja, bermain, karena pemimpin mempuyai fungsi sebagai penggerak atau
dinamisator dan koodinator dari sumber daya manusia, sumber daya alam,
semua dana dan sarana yang disiapkan. Sebab pemimpin mengarahkan
organisasi dan juga memberi contoh prilaku terhadap para pegawai peranan
pemimpin sangat menentukan kemajuan dan kemunduran organisasi (Mas’ud
2004 : 37 ).
Menurut Suparni (2010), Biatna Dulbert Tampubolon (2008) dan
Ramlan Ruvendi (2005) Kepemimpinan bagian dari kinerja karyawan, Hasil
penelitian membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawa.
Tidak terkecuali juga PT. Dan Liris KONVEKSI IV Sukoharjo,
perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang banyak dan berbeda
karakteristik dan kemampuan yang berbeda. Dengan adanya balas jasa seperti
gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas kinerjanya memberikan
suatu motivasi tersediri yang timbul dari diri karyawan untuk mencipkan suatu
tinngi selain itu ada faktor lain seperti kepemimpinan, bagaiman sikap
pemimpin dapat menimbulkan atau mengeluarkan semua kemampuan yang
dimiliki para bawahanya dan sikap antar karyawan, apabila keduanya sudah
dilakukan dengan baik maka motivasi pada diri karyawan akan timbul dengan
sendirinya karena mereka bekerja dengan rasa nyaman dan imbalan atau gaji
yang diterimanya sesuai dengan kinerja mereka.
B.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yanng harus dicapai dalam penelitian ini antara lain:
1. Menganalisis pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris
Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.
2. Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kenerja karyawan PT. Dan
Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.
3. Menganalisis pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.
4. Untuk mengetahui variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap
variabel kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi
IV Sukoharjo.
LANDASAN TEORI
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance)
karyawan, untuk itu setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja
karyawannya dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Budaya
organisasi tumbuh dan dipelihara dengan baik akan mampu memacu organisasi
kearah perkembangan yang lebih baik. Disisilain kemampuan pemimpin dalam
menggerakkan dan memberdayakan karyawan akan mempengaruhi kinerja.
Kinerja adalah pusat pertanggung jawaban atau personel dalam mewujudkan
sasaran strategi yang telah ditetapkan dengan prilaku yang diharapkan percapai
dalam intasi atau perusahaan sering diukur dari sudut pandang masing-masing
stakeholdrers misalnya lembaga legeslatig, intansi pemerintah, pelanggan,
Soedjono (2005) menyebutkan 6 (enam) kriteria yang dapat digunakan
untuk mengukur kinerja pegawai secara individu yakni: (1) kualitas yaitu Hasil
pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang
diharapkan dari pekerjaan tersebut. (2) kuantitas yaitu Jumlah yang dihasilkan
atau jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan. (3) ketetapan waktu yaitu dapt
menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu
yang tersedia untuk waktu aktivitas yang lain. (4). Efektivitas pemanfaatan secara
maksimal sumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan
dan mengurangi kerugian. (5) kemandirian yaitu dapat melaksanakan kerja tanpa
bantuan guna menghindari hasil yang merugikan. (6) komitmen kerja yaitu
komitmen kerja antara pegawai dengan organisasinya dan (7) tanggung jawab
pegawai terhadap organisasinya.
Menurut As’ad (1999) Gaji adalah suatu penghargaan dari energi
karyawan yang menginvestasikan dalam bentuk uang. Sedangkan gaji yang
dibayarkan dalam waktu yang tepat, untuk waktu ini yang lazim digunakan di
Indonesia adalah setiap bulan.
Kedudukan dan fungsi gaji adalah sebagai hak bagi pekerja dan kewajiban
bagi perusahaan yang merupakan sarana untuk memelihara, melestarikan dan
meningkatkan kebutuhan hidup manusia ditetapkan atas dasar nilai-nilai tugas
seseorang pekerja dan kemampuan perusahaan.
Gaji memiliki arti penting bagi:
1. Karyawan
Gaji merupakan penghasila yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Gaji mendorong para karyawan untuk bekerja lebih giat dan
bersemangat, disamping mencerminkan besar kecilnya sumbangan karyawan
bagi perusahaan.
2. Perusahaan
Gaji merupakan salah satu unsur pokok dalam menghitung besar produksi yang
merupakan salah satu komponen harga pokok.
3. Masyarakat
Motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukan minat individu
terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau
pekerjaan yang dilakukan (masrukhin dan waridin, 2004). Sedangkan Hasibuan
(2004) berpendapat bahwa motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan
dan mendukung prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai
hasil yang optimal. Motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang
menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan Malthis (2001).
Menurut Yukl (2005) kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi
orang lain, untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan
bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif serta proses untuk menfasilitasi
upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Robbins (2006)
kepemimpinan merupakan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah
tercapainya suatu tujuan.
Rivai (2004) kepemimpinan juga merupakan proses mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubunganya dengan pekerjaan para
anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini yaitu:
1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut.
2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan
anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompoik bukanlah tanpa
daya.
3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda
untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnnya dengan beberapa cara.
METODE PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan regresinya:
Y = 3,207 + 0,294X1 + 0,352X2 + 0,232X3
a = 3,207, Dari hasil tersebut menunjukkan gaji, motivasi dan gaya
kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.
b1 = 0,294, Dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh positif yaitu apabila
gaji yang diberikan PT. Dan Liris Bagian Divisi Garment Konveksi
IV Surakarta semakin meningkat maka mengakibatkan kinerja
meningkat.
b2 = 0,352, Dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh positif yaitu apabila
motivasi yang diberikan PT. Dan Liris Bagian Divisi Garment
Konveksi IV Surakarta semakin meningkat maka mengakibatkan
kinerja meningkat
b3 = 0,232, Dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh yang positif yaitu
apabila gaya kepemimpinan PT. Dan Liris Bagian Divisi Garment
Konveksi IV Surakarta semakin baik maka mengakibatkan kinerja
akan meningkat.
2. Uji t
a. Hasil dari thitung = 3,662 > ttabel = 1,98, maka Ho ditolak sehingga ada
pengaruh yang signifikan gaji terhadap kinerja.
b. Hasil thitung = 4,166 > ttabel = 1,98, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh
yang signifikan motivasi terhadap kinerja.
c. Hasil dari thitung = 2,259 > ttabel = 1,98, maka Ho ditolak sehingga ada
pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja.
3. Uji F
Hasil uji F diperoleh Fhitung = 136,959 > Ftabel = 2,70, maka Ho ditolak
sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan gaji (X1),
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui berapa besar variasi Y
yang dapat dijelaskan oleh variasi X, yaitu untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh gaji (X1), motivasi (X2), dan gaya kepemimpinan (X3) terhadap
kinerja (Y) secara bersama-sama. Dari hasil perhitungan komputer program
SPSS versi 12.00 diperoleh R2 = 0,811, ini dapat diartikan bahwa 81,1%
variabel kinerja dipengaruhi oleh variabel gaji, motivasi dan gaya
kepemimpinan sedangkan sisanya sebesar 18,9% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak masuk dalam model misalnya promosi jabatan, lingkungan
kerja, kompensasi, komunikasi dan sebagainya.
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan1. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diperoleh
persamaan sebagai berikut:
Y = 3,207 + 0,294X1 + 0,352X2 + 0,232X3
Dari persamaan regresi linier berganda menunjukkan gaji, motivasi dan
gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
karyawa PT. Dan Liris Bagian Divisi Garment Konveksi IV Surakarta.
2. Berdasarkan hasil uji t dapat diperoleh nilai thitung variabel gaji sebesar
3,662, motivasi sebesar 4,166 dan variabel gaya kepemimpinan sebesar
2,259, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan gaji,
motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja secara individu.
Ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh peningkatan
variabel gaji, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan.
3. Berdasarkan hasil perhitungan uji F diperoleh nilai Fhitung = 136,959 dan
Ftabel = 2,70, dari hasil ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel maka Ho
ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan gaji
4. Berdasarkan hasil perhitungan Koefisien Determinasi (R2) diperoleh
diperoleh nilai R2 = 0,811, ini dapat diartikan bahwa 81,1% variabel
kinerja dipengaruhi oleh variabel gaji, motivasi dan gaya kepemimpinan
sedangkan sisanya sebesar 18.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak masuk dalam model misalnya promosi jabatan, lingkungan kerja,
kompensasi, komunikasi dan sebagainya.
B. Saran-Saran
1. Perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan, maka
perusahaan seyogyanya memperhatikan gaji dengan berdasarkan UMK
yang berlaku.
2. Perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan, maka
perusahaan seyogyanya memperhatikan motivasi berupa pemberian
promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi, memberikan
peningkatan tunjangan kesejahteraan dan kesehatan yang memadai.
3. Perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai dengan
memperhatikan gaya kepemimpinan, dalam hal pengambilan keputusan
cara yang adil bagi bawahan, berkoordinasi dengan bawahan mengenai
tugas yang diberikan menciptakan iklim keterbukaan dan kondusif di
lingkungan kerja serta bersikap kepada bawahan tegas kepada bawahan
yang bersalah dan memberikan penghargaan kepada bawahan yang
berprestasi serta memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
berpartisipasi dalam keputusan kebijakan pimpinan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
As'ad, Moh. 1999. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberly Arikunto. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Candra Okky, 2001, Analisis Pentingya Penilaian Kerja Dalam Hubungan Dengan Meningkatan Motivasi Karyawan. Dunia ekonomi agustusn 27-25
Djarwanto. 1996. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE-UGM.
Mathis, robret dan jackson, jhon, 2006, Human Resource Managemen jakarta; salemba emapat
Mas’ud, Faut. 2004. Survai Diagnosios Organisasi,Konsep & Aplikasi. Semarang, Universitas Diponegoro.
Mankunegara A.A P 2002. Manajemen sumber daya manusia perusahaan catatan ke empat bandung pt remaja rosdakarya
Nawawi, handari, 2005, Eevaluasi dan Mananjemen Kerja Dilinkungan Perusahaan dan Industri SKRIPSI; UJSP
Purnomowati, endang, 2006, Majalah Ekonomi Jakarta; Tahun XVI No.3
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori Klasik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Rivai,Vaithzal, 2004. Manajemen Sumber Manusia Untuk Perusahaan jakarta; PT. RAJAGRAFINDO Persada
Robbins, Stephen. P. dan Mary Coulter. 2005, Manajemen, Jaakarta; PT indeks kelompok GRAMEDIA
Rivai,Vaithzal dan Basri. 2005. Perfomance Appraisal Sistem Yang Tepat Untuk Menilai
Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta PT.
RAJAGRAFINDO Persada
Soedjono trimo MLS. 2000. analisis kepemimpinan. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama
Simamorang heri. 2004. manajemen sumber daya manusia yogyakarta SIE YKPN
Siagian, Sondang P. 2002.Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, jakarta:; Gunung Agung
Thoha mifta, 2003. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Prilakunya jakarta; PT. RAJAGRAFINDO Persada
Tika P, 2006, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, jakarta; Pt bumi aksara
Artikel Acuan :
Biatna Dulbert Tampubolon.2008 ”Analisis Fakto-Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi yang telah Menerapakan SNI 19-9001-2001”Jurnal Standardisasi Vol.9 NO. 3 tahun 2007 : 106-115.
Hidayat.2007 “Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dengan variabel Moderator Etos Kerja Spiritual” jurnal Ekonomi dan Manajemen voleme 8 nomor 1. Febuari 2007.
Ruvendi, Ramlan. 2005 “ imbalan dan Gaya Kepemimpinan pengaruh terhada kinerja
kerja karyawa Balai besar industri hadil pertanian bogor “ jurnal ilmiah Binaniaga.