• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAJI, MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DAN LIRIS Pengaruh Gaji, Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GAJI, MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DAN LIRIS Pengaruh Gaji, Motivasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAJI, MOTIVASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DAN LIRIS

DIVISI GARMENT KONVEKSI IV

SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh :

NDONI KARANG PRASETYO

B 100 080 161

FAKULTAS EKONOMI

(2)
(3)

ABSTRAKSI

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1). Bagiamana pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment konveksi IV Sukoharjo (2). Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo (3). Bagaiman pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo (4). Variabel mana yang memberikani pengaruh paling besar terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gaji, motivasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo dan mengetahui variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konvoksi IV Sukoharjo.

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Dan Liris Divisi Garment konveksi IV Sukoharjo dengan populasi seluruh karyawan Konveksi IV, sampel yang diambil sebanyak 100 orang responden berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya. Penelitian ini menggunakan data primer melalui penyebaran kuesioner. Teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Regresi linier berganda, Uji t, Uji F dan uji koefisien determinasi.

Y=3,207+0,294X1+0,352X2+0,232X3

Hasil Penelitian menunjukan (1). Hasil Uji t diperoleh nilai thitung sebagai berikut (a). Variabel Gaji 3,662 (b). variabel motivasi 4,166 (c). Variabel gaya kepemimpinan 2,259, dan ttabel sebesar 1,98 Maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. (2). Hasi uji F diperoleh nilai Fhitung = 136,959 dan Ftabel = 2,70 dengan hasil ini menunjukan Fhitung ≥ Ftabel Maka Ho ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. (3). Hasil uji R2 diperoleh nilai RSquare 0,811 atau 81,1 % sehingga dapat disipulkan bahwa variabel kinerja dipengaruhi oleh variabel gaji, motivasi dan gaya kepemimpinan sedangkan sisanya sebesar 18,9% dipengaruhi oleh yang tidak masuk dalam model misalnya promosi jabatan, lingkungan kerja, komunitas dan sebagainya.

(4)

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Persaingan usaha antara beberapa unit bisnis sudah semakin kompleks,

sehingga diperlukan satu kekuatan sebagai pendukung perusahaan guna

memenangkan persaingan di pasar, dukungan yang sangat besar kepada

karyawan memberikan kontribusi pada kinerja perusahaan. Sumber daya

manusia merupankan modal terbesar di dalam perusahaan, oleh karena itu

pengembangan sumber daya manusia hal yang paling utama guna

meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan. Agar perusahaan tetap esis

maka harus berani menghadapi tantangan dan implikasi yaitu menghadapi

perubahan dan memenangkan persaingan. Sumber daya yang dimiliki oleh

perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memeberikan hasil

yang optimal.

Douglas (2000) menjelaskan bahwa perusahaan membutuhkan

karyawan yang mempunyai kinerja ( job performance) yang tinggi, untuk

meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan

dukungan karyawan yang cakap dan kompeten dibidangnya. Disisi lain

pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama

perusahaan proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga

ketrampilan para karyawan dapat dipelihara dan ditingkatkan.

Imbalan atau gaji adalah pemberian kepada pegawai atau sesuatu yang

diterima pegawai sebagai balas jasa atas prestasi yang telah diberikan oleh

pegawai kepada organisasi (Ramlan Ruvendi,2005). Dalam penelitian

terdahulu menyimpulkan bahwa gaji atau imbalan berpengaruh signifikan

kepada kinerja karayawan atau kepuasan kerja, dengan gaji yang diberikan

kepada karyawan maka karyawan memberikan hasil kinerja yang maksimal.

Berkerja pada suatu perusahan atau organisasi dengan memperoleh gaji

atau imbalan juga biasanya didasarkan keyakinan bahwa dengan berkerja pada

perusahaan atau organisasi itu seseorang akan dapat memuaskan berbagai

(5)

dan kebutuhan kebendaan lainya, akan tetapi juga berbagai kebutuhan lainnya

yang bersifat sosial, prestise, kebutuhan psikologis dan intelektual, besarnya

gaji yang diterima oleh karyawan di hitung dari pada saat pertama kali mereka

masuk atau bergabung dengan perusahaan atau intasi yang bulanya sama

jumlahnya. Lawler (1990) pada lum et.al (1998) mengemukakan bahwa

kepuasan dan ketidak puasan atas gaji seorang merupakan suatu fungsi

perasaan seseorang apa yang seharusnya diteriama dengan berapa banyaknya

gaji yang sebenarnya diterima. Ketidak puasan atas gaji seseoarang merupakan

hal yang biasa, diketahui tingkat kepusan rendah atas gaji yang dibandingkan

dengan komponen pekerjaan lainya dapat diantisifasi.

Faktor motivasi kerja juga nmempunyai faktor terbesar kedua yang

mempengaruhi kinerja, karena adanya tugas-tugas yang menarik memberikan

suatu tantangan kepada mereka untuk menjalankan tugas, tanggung jawab dan

tugas yang harus diselesaikan. Hal ini akan mendorong pera pegawai untuk

menambah semangat kerja sehingga pegawai memberikan suatu hasil yang

maksimal bagi intasi tersebut (Suparmi,2010).

Motivasi kerja karyawan perlu dicermati secara sistimatis

perkembangannya dan juga memerlukan perhatiaan dari atasan perusahaan itu

sendiri, sehingga dapat meningkatkan prilaku kerja karyawan dan jika motivasi

kerja karyawan tidak diperhatikan, maka kinerja karyawan akan munurun.

Motivasi kerja yang diberikan oleh perusahaan akan mendorong

karyawan akan bekerja secara maksimal dan bukan hanya kemampuan umum

mendasar dari setiap pribadinya seperti halnya kemampuan intelektual dan

fisik belaka, kemampuan karyawan tersebut tidak lepas dari sejumlah potensi

atau keunggulan pribadi yang dimiliki karyawan saat itu seperti : usia, jenis

kelamin, tingkat intelekgensia, tingkat pendidikan latar belakang dan

keahlihan yang dikuasai, pengetahuan dan tingkat kerja mereka. Menurut

Suparmi (2010) dan Hidayat (2007) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan menunjukan hasil yang sama bahwa hubungan antara motivasi

(6)

Faktor kepemimpinan merupakan faktor terbesar dalam mempengaruhi

kinerja pegawai, kondisi ini menandakan bahwa pegawai dalam menyelesaikan

tugas membutuhkan peranan pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik dapat

meluangkan waktu mendengarkan anggota kelompoknya, bisa menugaskan

bawahanya untuk menjalankan tugas-tugas serta dapat mengajak pegawai

untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku sehinnga bisa mencapai kinerja

yang lebih tinggi.

Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para

pegawai atau bawahan. Para pegawai atau bawahan harus memiliki

kemampuan untuk menerima arahan dari pemimpin, seorang pemimpin harus

benar-benar mengenal pegawai, memahami kesepakatan dengan para pegawai,

memberi contoh yng baik, berupaya agar semua pegawai menginginkan adanya

kesatuan, inisiatif dan kesetiaan (Suparmi, 2010).

Pemimipin yang baik merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis,

pemerintah, dan pada organisasi serta kelompok yang menciptakan pola hidup,

bekerja, bermain, karena pemimpin mempuyai fungsi sebagai penggerak atau

dinamisator dan koodinator dari sumber daya manusia, sumber daya alam,

semua dana dan sarana yang disiapkan. Sebab pemimpin mengarahkan

organisasi dan juga memberi contoh prilaku terhadap para pegawai peranan

pemimpin sangat menentukan kemajuan dan kemunduran organisasi (Mas’ud

2004 : 37 ).

Menurut Suparni (2010), Biatna Dulbert Tampubolon (2008) dan

Ramlan Ruvendi (2005) Kepemimpinan bagian dari kinerja karyawan, Hasil

penelitian membuktikan bahwa kepemimpinan berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawa.

Tidak terkecuali juga PT. Dan Liris KONVEKSI IV Sukoharjo,

perusahaan yang memiliki jumlah karyawan yang banyak dan berbeda

karakteristik dan kemampuan yang berbeda. Dengan adanya balas jasa seperti

gaji yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas kinerjanya memberikan

suatu motivasi tersediri yang timbul dari diri karyawan untuk mencipkan suatu

(7)

tinngi selain itu ada faktor lain seperti kepemimpinan, bagaiman sikap

pemimpin dapat menimbulkan atau mengeluarkan semua kemampuan yang

dimiliki para bawahanya dan sikap antar karyawan, apabila keduanya sudah

dilakukan dengan baik maka motivasi pada diri karyawan akan timbul dengan

sendirinya karena mereka bekerja dengan rasa nyaman dan imbalan atau gaji

yang diterimanya sesuai dengan kinerja mereka.

B.TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yanng harus dicapai dalam penelitian ini antara lain:

1. Menganalisis pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan PT. Dan Liris

Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.

2. Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kenerja karyawan PT. Dan

Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.

3. Menganalisis pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi IV Sukoharjo.

4. Untuk mengetahui variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap

variabel kinerja karyawan PT. Dan Liris Divisi Garment Konveksi

IV Sukoharjo.

LANDASAN TEORI

Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance)

karyawan, untuk itu setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja

karyawannya dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Budaya

organisasi tumbuh dan dipelihara dengan baik akan mampu memacu organisasi

kearah perkembangan yang lebih baik. Disisilain kemampuan pemimpin dalam

menggerakkan dan memberdayakan karyawan akan mempengaruhi kinerja.

Kinerja adalah pusat pertanggung jawaban atau personel dalam mewujudkan

sasaran strategi yang telah ditetapkan dengan prilaku yang diharapkan percapai

dalam intasi atau perusahaan sering diukur dari sudut pandang masing-masing

stakeholdrers misalnya lembaga legeslatig, intansi pemerintah, pelanggan,

(8)

Soedjono (2005) menyebutkan 6 (enam) kriteria yang dapat digunakan

untuk mengukur kinerja pegawai secara individu yakni: (1) kualitas yaitu Hasil

pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna atau memenuhi tujuan yang

diharapkan dari pekerjaan tersebut. (2) kuantitas yaitu Jumlah yang dihasilkan

atau jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan. (3) ketetapan waktu yaitu dapt

menyelesaikan pada waktu yang telah ditetapkan serta memaksimalkan waktu

yang tersedia untuk waktu aktivitas yang lain. (4). Efektivitas pemanfaatan secara

maksimal sumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan

dan mengurangi kerugian. (5) kemandirian yaitu dapat melaksanakan kerja tanpa

bantuan guna menghindari hasil yang merugikan. (6) komitmen kerja yaitu

komitmen kerja antara pegawai dengan organisasinya dan (7) tanggung jawab

pegawai terhadap organisasinya.

Menurut As’ad (1999) Gaji adalah suatu penghargaan dari energi

karyawan yang menginvestasikan dalam bentuk uang. Sedangkan gaji yang

dibayarkan dalam waktu yang tepat, untuk waktu ini yang lazim digunakan di

Indonesia adalah setiap bulan.

Kedudukan dan fungsi gaji adalah sebagai hak bagi pekerja dan kewajiban

bagi perusahaan yang merupakan sarana untuk memelihara, melestarikan dan

meningkatkan kebutuhan hidup manusia ditetapkan atas dasar nilai-nilai tugas

seseorang pekerja dan kemampuan perusahaan.

Gaji memiliki arti penting bagi:

1. Karyawan

Gaji merupakan penghasila yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan

hidup. Gaji mendorong para karyawan untuk bekerja lebih giat dan

bersemangat, disamping mencerminkan besar kecilnya sumbangan karyawan

bagi perusahaan.

2. Perusahaan

Gaji merupakan salah satu unsur pokok dalam menghitung besar produksi yang

merupakan salah satu komponen harga pokok.

3. Masyarakat

(9)

Motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukan minat individu

terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab terhadap aktivitas atau

pekerjaan yang dilakukan (masrukhin dan waridin, 2004). Sedangkan Hasibuan

(2004) berpendapat bahwa motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan

dan mendukung prilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai

hasil yang optimal. Motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang

menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan Malthis (2001).

Menurut Yukl (2005) kepemimpinan adalah proses untuk mempengaruhi

orang lain, untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan

bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif serta proses untuk menfasilitasi

upaya individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Robbins (2006)

kepemimpinan merupakan untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah

tercapainya suatu tujuan.

Rivai (2004) kepemimpinan juga merupakan proses mengarahkan dan

mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang ada hubunganya dengan pekerjaan para

anggota kelompok. Tiga implikasi penting yang terkandung dalam hal ini yaitu:

1. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain baik itu bawahan maupun pengikut.

2. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan

anggota kelompok secara seimbang, karena anggota kelompoik bukanlah tanpa

daya.

3. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang berbeda

untuk mempengaruhi tingkah laku pengikutnnya dengan beberapa cara.

METODE PENELITIAN

(10)

HASIL PENELITIAN

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan regresinya:

Y = 3,207 + 0,294X1 + 0,352X2 + 0,232X3

a = 3,207, Dari hasil tersebut menunjukkan gaji, motivasi dan gaya

kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja.

b1 = 0,294, Dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh positif yaitu apabila

gaji yang diberikan PT. Dan Liris Bagian Divisi Garment Konveksi

IV Surakarta semakin meningkat maka mengakibatkan kinerja

meningkat.

b2 = 0,352, Dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh positif yaitu apabila

motivasi yang diberikan PT. Dan Liris Bagian Divisi Garment

Konveksi IV Surakarta semakin meningkat maka mengakibatkan

kinerja meningkat

b3 = 0,232, Dari hasil tersebut menunjukkan pengaruh yang positif yaitu

apabila gaya kepemimpinan PT. Dan Liris Bagian Divisi Garment

Konveksi IV Surakarta semakin baik maka mengakibatkan kinerja

akan meningkat.

2. Uji t

a. Hasil dari thitung = 3,662 > ttabel = 1,98, maka Ho ditolak sehingga ada

pengaruh yang signifikan gaji terhadap kinerja.

b. Hasil thitung = 4,166 > ttabel = 1,98, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh

yang signifikan motivasi terhadap kinerja.

c. Hasil dari thitung = 2,259 > ttabel = 1,98, maka Ho ditolak sehingga ada

pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja.

3. Uji F

Hasil uji F diperoleh Fhitung = 136,959 > Ftabel = 2,70, maka Ho ditolak

sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan gaji (X1),

(11)

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui berapa besar variasi Y

yang dapat dijelaskan oleh variasi X, yaitu untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh gaji (X1), motivasi (X2), dan gaya kepemimpinan (X3) terhadap

kinerja (Y) secara bersama-sama. Dari hasil perhitungan komputer program

SPSS versi 12.00 diperoleh R2 = 0,811, ini dapat diartikan bahwa 81,1%

variabel kinerja dipengaruhi oleh variabel gaji, motivasi dan gaya

kepemimpinan sedangkan sisanya sebesar 18,9% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak masuk dalam model misalnya promosi jabatan, lingkungan

kerja, kompensasi, komunikasi dan sebagainya.

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dapat diperoleh

persamaan sebagai berikut:

Y = 3,207 + 0,294X1 + 0,352X2 + 0,232X3

Dari persamaan regresi linier berganda menunjukkan gaji, motivasi dan

gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja

karyawa PT. Dan Liris Bagian Divisi Garment Konveksi IV Surakarta.

2. Berdasarkan hasil uji t dapat diperoleh nilai thitung variabel gaji sebesar

3,662, motivasi sebesar 4,166 dan variabel gaya kepemimpinan sebesar

2,259, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan gaji,

motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja secara individu.

Ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh peningkatan

variabel gaji, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji F diperoleh nilai Fhitung = 136,959 dan

Ftabel = 2,70, dari hasil ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel maka Ho

ditolak sehingga secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan gaji

(12)

4. Berdasarkan hasil perhitungan Koefisien Determinasi (R2) diperoleh

diperoleh nilai R2 = 0,811, ini dapat diartikan bahwa 81,1% variabel

kinerja dipengaruhi oleh variabel gaji, motivasi dan gaya kepemimpinan

sedangkan sisanya sebesar 18.9% dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak masuk dalam model misalnya promosi jabatan, lingkungan kerja,

kompensasi, komunikasi dan sebagainya.

B. Saran-Saran

1. Perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan, maka

perusahaan seyogyanya memperhatikan gaji dengan berdasarkan UMK

yang berlaku.

2. Perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan, maka

perusahaan seyogyanya memperhatikan motivasi berupa pemberian

promosi jabatan kepada karyawan yang berprestasi, memberikan

peningkatan tunjangan kesejahteraan dan kesehatan yang memadai.

3. Perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai dengan

memperhatikan gaya kepemimpinan, dalam hal pengambilan keputusan

cara yang adil bagi bawahan, berkoordinasi dengan bawahan mengenai

tugas yang diberikan menciptakan iklim keterbukaan dan kondusif di

lingkungan kerja serta bersikap kepada bawahan tegas kepada bawahan

yang bersalah dan memberikan penghargaan kepada bawahan yang

berprestasi serta memberikan kesempatan kepada bawahan untuk

berpartisipasi dalam keputusan kebijakan pimpinan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

As'ad, Moh. 1999. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberly Arikunto. 2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Candra Okky, 2001, Analisis Pentingya Penilaian Kerja Dalam Hubungan Dengan Meningkatan Motivasi Karyawan. Dunia ekonomi agustusn 27-25

Djarwanto. 1996. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE-UGM.

(13)

Mathis, robret dan jackson, jhon, 2006, Human Resource Managemen jakarta; salemba emapat

Mas’ud, Faut. 2004. Survai Diagnosios Organisasi,Konsep & Aplikasi. Semarang, Universitas Diponegoro.

Mankunegara A.A P 2002. Manajemen sumber daya manusia perusahaan catatan ke empat bandung pt remaja rosdakarya

Nawawi, handari, 2005, Eevaluasi dan Mananjemen Kerja Dilinkungan Perusahaan dan Industri SKRIPSI; UJSP

Purnomowati, endang, 2006, Majalah Ekonomi Jakarta; Tahun XVI No.3

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori Klasik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rivai,Vaithzal, 2004. Manajemen Sumber Manusia Untuk Perusahaan jakarta; PT. RAJAGRAFINDO Persada

Robbins, Stephen. P. dan Mary Coulter. 2005, Manajemen, Jaakarta; PT indeks kelompok GRAMEDIA

Rivai,Vaithzal dan Basri. 2005. Perfomance Appraisal Sistem Yang Tepat Untuk Menilai

Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta PT.

RAJAGRAFINDO Persada

Soedjono trimo MLS. 2000. analisis kepemimpinan. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama

Simamorang heri. 2004. manajemen sumber daya manusia yogyakarta SIE YKPN

Siagian, Sondang P. 2002.Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Administrasi, jakarta:; Gunung Agung

Thoha mifta, 2003. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Prilakunya jakarta; PT. RAJAGRAFINDO Persada

Tika P, 2006, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, jakarta; Pt bumi aksara

Artikel Acuan :

Biatna Dulbert Tampubolon.2008 ”Analisis Fakto-Faktor Gaya Kepemimpinan dan Faktor Etos Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi yang telah Menerapakan SNI 19-9001-2001”Jurnal Standardisasi Vol.9 NO. 3 tahun 2007 : 106-115.

Hidayat.2007 “Pengaruh Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dengan variabel Moderator Etos Kerja Spiritual” jurnal Ekonomi dan Manajemen voleme 8 nomor 1. Febuari 2007.

Ruvendi, Ramlan. 2005 “ imbalan dan Gaya Kepemimpinan pengaruh terhada kinerja

kerja karyawa Balai besar industri hadil pertanian bogor “ jurnal ilmiah Binaniaga.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pelengkap dari output IRMS di Bidang Bina Marga Provinsi D.I.Y3. Di mana pada output IRMS ini belum

Hasil analisis menunjukkan bahwa galur terung yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi adalah galur ‘Bandung’, kandungan vitamin C buah tertinggi pada galur

Refleksi dilakukan dengan melihat hasil tes siswa setelah dilakukan kegiatan pembelajaran pada siklus I.Refleksi yang dimaksud untuk mengetahui dengan jelas apakah

Dari ketiga penelitian yang telah dilakukan di atas, terdapat perbedaan dalam meenetapkan indikator untuk keterampilan menulis siswa kelas IV dengan penelitian yang peneliti

a. Bimbingan keagamaan dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenali emosi diri.. 1) Bimbingan keagamaan dalam pengenalan emosi dilaksanakan pada proses

Puji syukur penulis panjatkan kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala atas berkah, rahmat dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Sedangkan harga emas, inflasi, GDP, BI Rate , kurs Dollar, dan kurs Euro tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham sektor perdagangan, jasa, dan investasi