• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERMENIIN Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV SD Negri 1 Kebonharjo, Kec. Polanharjo, Kab. Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERMENIIN Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV SD Negri 1 Kebonharjo, Kec. Polanharjo, Kab. Klaten Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENER MENIIN SISWA K RAPAN ME NGKATKAN KELAS IV KABUPA Un G J UNIVER NAS ETODE NU N HASIL B SDN KEBO ATEN KLAT ntuk Memen Guna Menc urusan Pend TI FAKULT ILM RSITAS MU SKAH PUBL UMBERED BELAJAR P ONHARJO TEN TAHU nuhi Sebagi capai Deraja didikan Guru Oleh: Disusun ole ITIK YULI A510 080 07

TAS KEGUR MU PENDID UHAMMAD 2012 LIKASI HEADS TO PADA MAT KECAMA UN AJARAN ian Persyar at Sarjana S u Sekolah Da

(2)
(3)

ABSTRAKS

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SDN

KEBONHARJO KECAMATAN POLANHARJO KABUPATEN KLATEN

TAHUN AJARAN 2011/2012

Titik Yuliati, A510 080 074, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta Mei 2012.

Tujuan Penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar PKn tentang mengenal

globalisasi melalui metode numbered heads together siswa kelas IV SD Negeri

Kebonharjo Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten tahun ajaran 2011/2012.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. Teknik Pengumpulan data menggunakan tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan hasil belajar PKn tentang mengenal globalisasi setelah dilaksanakan tindakan kelas

dengan mengguanakan metode numbered heads together. Pada siklus 1 ada

peningkatan dari nilai rata-rata (kondisi awal) 5,14 dari pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari 8 siswa menjadi 18 siswa. Siklus II terjadi peningkatan dari 18 siswa menjadi 29 siswa.

Berdasarkan simpulan, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa melalui metode numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar PKn tentang mengenal globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten tahun ajaran 2011/2012.

(4)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Penyelenggaraan pendidikan nasional menghadapi berbagai permasalahan

yang salah satunya adalah peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah dengan

berbagai kebijakan yang ada telah berupaya secara terus menerus untuk

meningkatkan kualitas pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan

Perguruan Timggi, baik dari perataan perundang-undangan, penataan

kurikulim, penyediaan sarana, peningkatan SDM, sampai dengan kebijakan

penganggaran.

Namun demikian perlu difahami pula bahwa salah satu komponen penting

yang dapat menentukan kualitas pendidikan adalah guru, karena peran mereka

sentral, terutama pemegang kendali dalam proses pembelajaran.

Salah satu mata pelajaran yang perlu di tingkatkan di SD N Keprabon yaitu

PKn. Hal itu disebabkan karena dalam pembelajaran guru menggunakan

metode konvensional. Hasil belajar siswa kelas IV pun masih kurang atau di

bawah KKM. Dari 40 siswa kelas IV hanya 10 anak yang nilainya memenuhi

syarat, jadi ketuntasan belajar PKn kelas IV SD N keprabon baru 25% dari 40

siswa. Alasan dari ketidak ketercapaian KKM tersebut bisa bermacam-macam,

yaitu siswa bersifat pasif dalam pembelajaran padahal siswa belum paham

dengan materi yang dipelajari dan terbatasnya kemampuan gurudalam

(5)

yang kurang dalam penggunaan metode yang inovatif, membuat siswa kurang

tertarik dan kurang bersemangat dalam pembelajaran. Penggunaan metode

pembelajaran yang kurang tepat tidak memperjelas isi pesan bahkan akan

membingungkan siswa. Siswa akan mengalihkan perhatiannya pada hal-hal

yang dianggap menarik.

UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB IV pasal 10

menyebutkan kompetensi gurumeliputi kompetensi paedagodik, kompetensi

kepribadian, kompetensi social dan kompetensi professional yang diperoleh

melalui pendidikan profesi.

PKn merupakan pelajaran yang kompleks dan global, maka dari itu

berhasilnya suatu pembelajaran sangat berpengaruh terhadap perilaku peserta

didik dalam kehidupan sehari-hari.

Dipilihnya mata pelajaran PKn, karena penulis memandang perlu

membekali siswa dalam berperilaku secara baik dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik mengadakan

penelitian mengenai : “ PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKN SISWA KELAS IV SD NEGRI

1 KEBONHARJO, KEC. POLANHARJO, KAB. KLATEN TAHUN AJARAN

(6)

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dapat diidentifikasi masalah-masalah

yang terjadi sebagai berikut :

1. Pemilihan Metode yang kurang tepat dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

2. Penggunaan metode numbered heads together dapat digunakan sebagai alternatif

untuk meningkatkan asil belajar siswa.

3. Dengan menggunakan metode numbered heads together siswa yang merasa

jenuh dan bosan dalam pembelajaran di harapkan dapat membantu siswa untuk

mengembalikan semangat belajar.

4. Penerapan metode numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

Pembatasan Masalah

Dalam melakukan penelitian perlu adanya pembatasan masalah terhadap masalah

yang diteliti, hal ini menjaga agar masalah yang diteliti tidak terlepas dari pokok

permasalahan yang ditentukan. Untuk langkah yang paling tepat adalah membatasi

permasalahan agar dalam melaksanakan pembahasan masalah tidak meluas. Oleh

karena itu peneliti hanya membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya membahas :

a. Metode pembelajaran yang digunakan, dibatasi pada metode numbered heads

(7)

b. Hasil belajar pada penelitian ini dibatasi mata pelajaran PKn pada siswa kelas 4

yang dicapai dengan melalui pos tes.

2. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Kebonharjo Kec. PolanharjoKab.

KlatenTahun Ajaran 2010/2011

Rumusan Masalah

“Apakah penerapan metode numbered heads together dapat meningkatkan hasil

belajar dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV SD Negeri

Kebonharjo kecamatan Polanharjo kabupaten Klaten tahun ajaran 2011 / 2012?”

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu bertujuan untuk

meningkatkan hasil pembelajaran. Sedangkan yang menjadi tujuan umum dalam

penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan apakah melalui metode Numbered

heads together dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa

kelas IV SDN kebonharjo kecamatan Polanharjo kabupaten Klaten tahun ajaran

2011/2012.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Dengan penerapan metode Examples non Examples diharapkan siswa dapat

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn kelas IV SD N Kebonharjo

sebagai dasar untuk mengadakan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi siswa, guru

dan sekolah.

a. Bagi Siswa

Memberikan keluasaan bagi siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam kegiatan

(8)

b. Bagi Guru

Memberikan masukan dalam meningkatkan dan memperluas pengetahuan

guru dalam menerapkan metode numbered heads together.

c. Bagi Sekolah

1) Penelitian ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan rujukan bagi

sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan mutu

pembelajaran terutama pelajaran PKn.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian PTK

Menurut Rubino Rubiyanto (2008:105) PTK adalah suatu tindakan yang

dilakukan oleh guru atau peneliti untuk melakukan tindakan-tindakan guna

meningkatkan mutu pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

yang sesuai dengan kondisi siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian

ini dilakukan secara kolaboratif antara kepala sekolah, guru, mata pelajaran dan

peneliti. Pada tahap awal penelitian, peneliti menentukan tujuan penelitian,

permasalahan penelitian dan merencanakan tindakan. Pengamatan selama

tindakan penelitian dilakukan oleh peneliti.

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri

Kebonharjo Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan bertahap dari bulan juni sampai dengan bulan juli pada

semester II tahun ajaran 2011/2012.

Subjek Penelitian

Subjek pelaku tindakan dalam penelitian ini adalah guru kelas IV. Sedangkan

subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo dengan

(9)

Metode Pengumpulan Data

Adapun pengambilan data yang peneliti lakukan di lapangan adalah

sebagai berikut:

1. Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (2002:187), “dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan jalan mengadakan pencatatan - pencatatan atau

pengambilan gambar – gambar dari dokumen yang terdapat di tempat

penelitian dan yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti”. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan metode dokumentasi guna mendapatkan

daftar nama siswa.

2. Metode Tes

Suharsimi Arikunto (2001: 53), “tes adalah alat atau prosedur yang digunakan

untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara-cara atau aturan-aturan

yang telah ditentukan”. Metode tes ini digunakan untuk mengetahui hasil

belajar pada mata pelajaran PKn. Hasil tes akhir penenliti digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode numbered eads

togeter.

3. Metode Observasi

Menurut Arikunto (2000:55) observasi adalah suatu teknik yang dilakukan

dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta penataan secara

(10)

dapat melihat hal-hal yang tidak diamati oleh orang lain, serta peneliti dapat

menemukan hal-hal diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh

gambaran yang lebih komperhensif.

Data, Jenis Data, Dan sumber Data 1. Data

Data merupakan suatu fakta atau angka yang dapat dijadikan sebagai sumber

informasi. Data dalam PTK ini adalah segala fakta dan angka tentang

pembelajaran PKn dengan menerapkan Numbered heads together.

2. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Peneliti

memperoleh data-data berupa keterangan dan informasi serta fakta-fakta dari

responden secara lisan maupun tertulis, kemudian dikumpulkan, didentifikasi dan

dikategorikan.

3. Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan dari penelitian ini meliputi:

a) Nara sumber yaitu: guru dan siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo

b) Tempat dan peristiwa KBM PKn diadakan di dalam kelas dengan

menggunakan metode pembelajaran Numbered heads together.

c) Dokumen dan arsip yang dipergunakan meliputi data jumlah siswa, jumlah

guru, daftar nilai siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo

Validitas Data

Validitas ini bertujuan menjamin kemantapan dan kebenaran data yang telah digali,

dicatat, dalam kegiatan penelitian, maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat

untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh. Dalam penelitian ini teknik

faliditas data menggunakan trianggulasi data. Trianggulasi data yang digunakan

(11)

atau informasi yang diperoleh melalui alat yang tersedia dalam metode kualitatif.

Teknik trianggulasi data yang digunakan adalah trianggulasi data (sumber) dan

trianggulasi metode.

Trianggulasi data (sumber) dilakukan dengan mengumpulakan data tentang

permasalahan dalam penelitian dari beberapa sumber data yang berbeda, yaitu dari

peneliti dan rekan kolaborasi. Sedangkan trianggulasi metode dilakukan dengan

menggali data yang sama dengan metode yang berbeda, seperti disinkronkan dengan

hasil observasi dan dokumen atau dokumen yang ada yang berupa hasil tes.

Teknik Analisis Data

Analisis data adalah hasil pengamatan dilakukan untuk menguji hasil implementasi

perencanaan program, monitoring penelitian dan refleksi penelitian pada setiap

pelaksanaan PTK. Masing-masing analisis akan dipaparkan melalui table sebagai

laporan penelitian. Sesuei dengan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan

kualitatif, dan dianalisis sejak pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama

refleksi hingga proses penyusunan laporan. Teknik analisis yang digunakan adalah

metode alur yaitu dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan,

dikembangkan selama proses pembelajaran

.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk memperoleh dan

mengelola informasi dari para responden yang dilakukan dengan pola pengukuran

(12)

1. Lembar observasi

2. Pedoman Wawancara

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Prosedur Penelitian

Dalam PTK ini berarti penelitian yang dilakukan oleh guru dan peneliti di

dalam kelas. Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:

1. Perencanaan Tindakan Kelas

2. Pelaksanaan Tindakan

3. Observasi

4. Refleksi

Indikator Kinerja

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika Indikator pencapaian

peningkatan ketrampilan menulis karangan melalui metode Numbered heads

together pada siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo Kabupaten Klaten sebesar

90% dari jumlah seluruh siswa memenuhi KKM ≥6,0.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Sekolah Dasar

1. Lokasi Sekolah

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Kebonharjo Polanharjo Klaten. Sekolah ini

berdiri pada tahun 1951 dan berstatus negeri sudah terakreditasi B pada tanggal

31 Desember 2004. Kepala SDN Kebonharjo saat ini adalah Drs. Winarto.

Sekolah Dasar Negeri Kebonharjo berdiri di atas tanah seluas 2175 m2.

Bangunan yang ada di SDN Kebonharjo diantaranya 1 ruang guru dan kepala

sekolah, 9 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan, dan 1 kamar mandi guru dan 4

(13)

kegiatan ekstrakurikuler serta terdapat lapangan yang serba guna untuk kegiatan

penjaskes. Lokasi sekolah ini sangat mendukung untuk tempat pendidikan

karena jauh dari tempat keramaian yang biasa mengganggu konsentrasi siswa

dalam belajar dikarenakan sekolah ini berdekatan dengan sawah dan

mempunyai halaman yang dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran di

alam terbuka.

2. Keadaan Guru

Dewan guru di SD Negeri Kebonharjo terdiri dari Kepala sekolah, enam

guru kelas, guru agama islam, guru penjaskes dan penjaga sekolah (9 guru

edukatif merupakan guru tetap dan berNIP). Selain itu masih ada 5 tenaga

honorer.

3. Keadaan Siswa

Jumlah keseluruhan siswa SD Negeri 02 Sambon pada tahun ajaran

2011/2012 dari kelas I-IV sebanyak 114 siswa.

Diskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan dialog awal yang dilaksanakan pada hari selasa 27 maret 2012 yang

dilakukan oleh peneliti dengan guru dan siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo

diperoleh gambaran sebagai berikut:

1. Rendahnya nilai ketrampilan mengarang siswa.

2. Kelas kurang kondusif.

3. Guru hanya menggunakan metode pembelajaran yang konvensional.

Rendahnya ketrampilan mengarang siswa tersebut umumnya dikarenakan

pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher centered) dan guru hanya

(14)

dilaksanakan pada hari senin 2 april 2012 siswa yang mencapai KKM sebanyak 8

siswa. Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 21 siswa.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu dikembangkan sebuah metode

pembelajaran yang efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

IV SD Negeri Kebonharjo. Adapun metode pembelajaran yang dapat meningkatkan

hasil belajar tersebut adalah metode pembelajaran Numbered heads together.

Diskripsi Pelaksanaan Siklus

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada siklus pertama, peneliti menyiapkan materi pelajaran PKn yaitu

materi mengenal globalisasi dengan kompetensi dasar “Memahami arti

globalisasi dan dampak globalisasi” Pada tahap perencanaan ini yang

dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1) Menyusun (RPP) sesuai dengan SK dan KD yang akan dilaksanakan.

2) Menyiapkan instrument penelitian.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada pelaksanaan siklus I ini mengacu pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti. Pelaksanaan tindakan kelas

siklus I dilaksanakan pada hari Senin 2 April 2012 dengan alokasi waktu

2x35 menit (2JP) yang diikuti oleh 29 siswa. Pada siklus I ini guru dan

peneliti berkolaborasi melaksanakan tindakan, peneliti juga bertindak sebagai

observer.

c. Observasi atau Pengamatan Tindakan

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Pada

tahap pengamatan, yang bertugas menjadi pengamat/observer adalah guru

kelas IV. Observasi dilakukan terhadap kegiatan guru saat mengajar dan

aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

(15)

Dari analisis hasil test siklus I di atas menunjukkan bahwa masih ada

siswa yang nilainya kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu

60. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 18 siswa sedangkan

siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 11 siswa.

e. Refleksi Tindakan Siklus I

Refleksi terhadap tindakan kelas siklus I dilakukan guru dan peneliti

dengan mengecek lembar observasi. Dari data tersebut guru dan peneliti

berdiskusi dan menghasilkan hal-hal sebagai berikut:

1) Hasil nilai ketrampilan mengarang siswa baru mencapai 57,89%.

2) Guru dalam menjelaskan materi cukup jelas.

3) Kelas sudah kondusif.

Perolehan nilai pada siklus I menunjukkan bahwa penggunaan metode

Numbered heads together sudah mampu meningkatkan hasil belajar tapi

kurang optimal. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan nilai yang belum

signifikan dari perbandingan nilai hasil kondisi awal (pra siklus) dengan nilai

siklus I yaitu dari 8 siswa menjadi 18.

2. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan metode numbered heads

together meskipun hasilnya masih dibawah target. Karena hasil pembelajaran

belum maksimal pada siklus I belum mengalami peningkatan yang signifikan,

maka guru dan peneliti membuat rencana pelaksanaan tindakan untuk siklus

II.

Berdasarkan kolaborasi, rencana yang telah disusun untuk pelaksanaan

tindakan siklus II adalah sebagai berikut:

1) Guru menyususun RPP yang telah direvisi berdasarkan tindakan siklus I.

2) Menyiapkan instrument penelitian.

(16)

Pelaksanaan tindakan pada hari Rabu 08 Februari 2012 dengan alokasi

waktu 2x35 menit atau 2JP. Pada pelaksanaan siklus II ini peneliti

berkolaborasi melaksanakan tindakan, peneliti juga bertindak sebagai

observer. Kolaborasi dilaksanakan pada saat penyampaian materi yang

diipelajari dan pada saat penerapan metode Numbered heads together.

c. Observasi atau pengamatan Tindakan

Setelah melaksanakan observasi dan penelitian tindakan siklus I dan

siklus II, maka dapat dilakukan perbandingan tindak mengajar guru kelas pada

saat melaksanakan pembelajaran PKn dengan menerapkan metode Numbered

heads together, tindak belajar siswa saat mengikuti pelajaran, serta hasil

belajar pada siklus I dan siklus II.

d. Hasil pembelajaran PKn dengan metode Numbered heads together

Dari hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

hasil belajar siswa jika dibandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata yang

diperoleh siswa pada siklus II sebesar 6,21. Siswa yang mencapai KKM

sebanyak 29 siswa.

Refleksi Tindakan Siklus II

Kegiatan refleksi ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dan

kolaborasi antara guru kelas dan peneliti dengan mengecek kembali lembar

observasi. Dari data yang diperoleh, guru dan peneliti menyimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1) Hasil nilai ketrampilan mengarang siswa sudah mencapai 100%.

2) Guru menjelaskan materi dengan jelas.

3) Kelas sudah kondusif.

Perolehan nilai rata-rata ketrampilan mengarang siswa pada siklus II

sudah mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan

nilai yang signifikan dari perbandingan nilai hasil kondisi awal (pra siklus),

siklus I dan siklus II yaitu mencapai 100% dari 29 siswa dengan nilai

(17)

Hasil Penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana ketrampilan mengarang siswa kelas IV SD Negri

Kebonharjo peneliti melakukan test awal. Dari test tersebut, diketahui bahwa siswa

yang nilainya mencapai KKM yaitu 60 sebanyak 8 dari 29 siswa. Siklus I terjadi

peningkatan pada hasil tes ketrampilan mengarang siswa. Siswa yang mencapai

KKM (≥60) yaitu sebanyak 18 dari 29 siswa. Sedangkan siswa yang nilainya belum

mencapai KKM (≤60) sebanyak 11 siswa. Siklus II siswa yang mencapai KKM

(≥60) yaitu sebanyak 29 siswa dari 29 siswa atau sebesar 100%.

Berdasarkan data yang sudah diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa

pada kondisi awal sebesar5,14 , siklus I sebesar 5,80, siklus II sebesar 6,41, dan hal

ini menunjukkan bahwa penerapan metode Numbered heads together dapat

meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mencapai nilai KKM.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindakan penelitian pada materi

mengenal globalisasi melalui penerapan metode Numbered heads together dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD negeri Kebonharjo Kabupaten Klaten.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berkolaborasi

dengan guru kelas IV SD Negeri Kebonharjo menyatakan bahwa dengan

menerapkan metode numbered heads together dapat memberikan tolak ukur bagi

guru untuk selalu kreatif dalam menggunakan metode-metode pembelajaran pada

pelajaran PKn sehingga dapat menumbuhkan sikap aktif dan kreatif dalam diri

siswa. Setelah penelitian dilaksanakan, diperoleh data yang menunjukkan adanya

peningkatan nilai rata-rata hasil pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri

Kebonharjo. Pada kondisi awal (pra siklus) hanya 8 siswa dari 29 siswa yang

mampu mencapai KKM. Kemudian pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa yang

mencapai KKM. Dan pada siklus II sudah terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa

(18)

ketrampilan mengarang siswa mengalami peningkatan yang memuaskan pada

siklus II dan sudah mencapai batas persentase hasil belajar yang diharapkan yaitu

90%.

Dalam pembahasan di atas hipotesis yang menyatakan “penerapan metode

Numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn

siswa kelas IV SD Negeri kebonharjo Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten

tahun ajaran 2011 /2012” dapat diterima karena dengan penerapan metode

Numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD

Negeri Kebonharjo.

SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN

Simpulan

Penerapan metode Numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Kebonharjo Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten

Tahun Ajaran 2011/2012. Peningkatan ketrampilan mengarang ditunjukkan dengan

adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada Pra siklus 5,14 siklus I

meningkat menjadi 5,80, dan siklus II meningkat menjadi 6,43. Nilai rata-rata hasil

belajar sudah mencapai 100% atau sebanyak 29 siswa dari 29 siswa, sehingga

hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan terbukti/hipotesis dapat diterima.

Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut:

1. Hasil penelitian di atas dapat menjadi masukan bagi guru dan calon guru untuk

berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik.

2. Mendorong guru untuk menciptakan suasana yang kondusif pada saat KBM.

3. Mendorong siswa untuk selalu berpartisipasi aktif dan melakukan interaksi antara

(19)

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah hendaknya melakukan kegiatan yang mendukung atau

meningkatkan mutu pembelajaran seperti mengirim guru dalam seminar-seminar,

penataran.

2. Bagi Guru

Hendaknya guru lebih memperhatikan siswa agar siswa dapat berpartisipasi aktif

dalam proses pembelajaran, siswa menjadi berani untuk mengemukakan

pendapat dan siswa menjadi mandiri untuk maju kedepan.

3. Bagi Peneliti Lainnya

Peneliti lainnya gunakanlah metode-metode yang fariatif yang dapat

menumbuhkan rasa semangat siswa dalam proses pembelajaran serta agar hasil

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat maksimal.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Alam, A. Hamdani, Dodi Hermana. 2008. Classroom Action Reasearch.: Rahayasa

Angkowo, Robertus dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran.

Jakarta: PT. Grasindo

Arsyad, Azhar. 2009. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Deporter, Bobbi. dkk. 2007. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka

Hanafiah, Nanang dan Cucu Suhana. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama

Matthew .B.Miles dan A. Michael Hubermen.1992.Psikologi Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Oemar Hamalik.2006.Metode Pembelajaran.Jakarta.Rineka Cipta

Purwanto, Ngalim.1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rubino Rubiyanto dan Sri Hartini.2005.Evaluasi Pendidikan.Surakarta:FKIP UMS.

Rubiyanto, Rubino.2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: BP- UMS

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairus

Media

Slameto.2010.Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2005. Dasar- Dasar Proses Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Mata Padi

Presindo

(21)

Supriyanti. 2011. “Peningkatan Hasil Belajar PKn tentang sistim pemerintahan melalui Pembelajaran Kontekstual”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret.

Surtikanti, Joko Santoso.2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: BP-FKIP UMS

Tim Dosen PGSD.2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Universitas Sebelas

Maret

Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Zaini, Hisyam. Dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for teaching Staff Development)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diambil simpulan: (1) Penge ncer tris glukosa, natrium sitrat glukosa dan natrium sitrat fruktosa dapat dipakai untuk IB

maka ada kemungkinan barang tidak akan laku karena pembeli belum mengenal barang tersebut. Apabila pada tahap perkenalan sudah ditetapkan harga tinggi maka dapat terjadi

Pusat pelatihan DJ ( Disc Jockey ) dan modern dance adalah sebuah tempat yang digunakan untuk melatih kegiatan memainkan alat DJ dan menarikan modern dance , sehingga dapat

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar optimasi, lembar observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri, pedoman penilaian jawaban siswa terhadap

perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan..  Sebagai contoh, sebuah

Scanned by CamScanner... Scanned

Menurut Miller, Balanter dan Primbam dalam Dan Nimmo (2006) mengatakan bahwa citra adalah segala sesuatu yang telah dipelajari seseorang, yang relevan dengan situasi dan dengan

Pertama , periode diskursus kenabian ( Prophetic Discourse ), di mana al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapat dipercaya dibanding ketika dalam bentuk