• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAH KOTA SUKABUMI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAH KOTA SUKABUMI."

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAHAN KOTA SUKABUMI

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

OLEH :

RISHA WIDI PURNAWATI 0807086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

B A N D U N G

2 0 1 4

(2)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN

KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAHAN KOTA

SUKABUMI

Oleh

Risha Widi Purnawati

0807086

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Risha Widi Purnawati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

RISHA WIDI PURNAWATI

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAHAN KOTA

SUKABUMI

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si. Adman, S.Pd., M.Pd.

NIP. 195704151985031005 NIP. 97404122001121002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

(4)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DPPKAD) PEMERINTAHAN KOTA

SUKABUMI

Oleh :

RISHA WIDI PURNAWATI

080490

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu ujian guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran ini, telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal

seperti tertera dibawah ini,

Bandung, 25 Juni 2014

Penguji 1 : Dr. H. Suwatno, M.Si. NIP. 196201271988031001

...

.

Penguji 2 : Drs. Hendri Winata, M.Si. NIP. 196206171988031003

...

.

Penguji 3 : Drs. Budi Santoso. M.Si. NIP. 196008261987031001

...

.

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

(5)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Stres Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Hubungan Stres Kerja dengan Produktivitas Kerja PegawaiError! Bookmark not defined.

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

(6)

3.3.2 Operasional Variabel Produktivitas Kerja ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampling ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3. 6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3. 6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.9 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.1. Hasil penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pembahasan Stres Kerja (Variabel X) ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Produktivitas Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja PegawaiError! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Kinerja Pegawai (DPPKAD) ... 4

Tabel 1.2 Hasil Riset Ketepatan Waktu Penyerahan Laporan ... 5

Tabel 1.3 Hasil Riset Penggunaan Waktu Jam Istirahat ... 6

Tabel 2.1 Kajian Terdahulu ... 30

Tabel 3.1 Operasional Variabel Stres Kerja ... 46

Tabel 3.2 Operasional Variabel Produktivitas Kerja ... 48

Tabel 3.3 Data Jumlah Pegawai DPPKAD kota Sukabumi ... 51

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Keseluruhan Sampel ... 55

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X ... 58

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 59

Tabel 3.7 Jumlah Item Angket Uji Coba ... 59

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y... 62

Tabel 3.9 Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... 65

Tabel 3.10 Model Tabel Uji Barlett ... 67

Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... 72

Tabel 4.1 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Gejala Fisiologis... 80

Tabel 4.2 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Gejala Psikologis ... 81

Tabel 4.3 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Gejala Perilaku ... 82

Tabel 4.4 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Kualitas Hasil Kerja ... 83

Tabel 4.5 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Peningkatan Hasil Kerja ... 84

Tabel 4.6 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Disiplin Kerja ... 85

Tabel 4.7 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Motivasi... 86

Tabel 4.8 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Kerjasama ... 87

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data ... 90

Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas Data ... 91

Tabel 4.11 Tabel Penolong Pasangan Variabel X dan Y ... 95

(8)

Tabel 4.13 Rekapitulasi Variabel penelitian Produktivitas kerja DPPKAD

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C ... 33

Gambar 2.2 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku Organisasi ... 35

Gambar 2.3 Model Stres Kerja ... 36

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran ... 40

(10)

ABSTRAK

Pengaruh Stres Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai

pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi

Oleh:

Risha Widi Purnawati 0807086

Tim Pembimbing:

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Adman, S.Pd. M.Pd.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya produktivitas kerja pegawai pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi yang ditandai dengan tidak tercapainya hasil kerja pegawai pada waktu yang ditentukan.

Penelitian ini dilakukan pada karyawan Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja, tingkat produktivitas kerja serta seberapa besar pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).

Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket (kuisioner), observasi dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Anggota populasi berjumlah 102 orang, diambil sampel dengan menggunakan random sampling sederhana (simple random sampling) yaitu sebesar 51 orang responden.

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa stres kerja terdiri dari dimensi gejala fisiologis, gejala psikologis dan gejala perilaku. Sedangkan produktivitas kerja terdiri dari dimensi kualitas hasil kerja, peningkatan hasil kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, dan kerjasama. Berdasarkan hasil penelitian di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), didapatkan informasi bahwa stres kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai.

(11)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF JOB STRESS ON EMPLOYEE’S PRODUCTIVITY IN REVENUE DEPARTMENT, FINANCE AND ASSET MANAGEMENT

AREAS

SUKABUMI CITY GOVERNMENT

by:

Risha Widi Purnawati 0805460

This Thesis is guided by:

Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si dan Adman, S.Pd. M.Pd.

The problems examined in this study is the low productivity of employees working on revenue department employee, finance and asset management areas Sukabumi city goverment is characterized bt the failure of an employee’s work at the specified time.

This study is uses explanatory survey, engineering data collection by interview, a questionnaire, and observation and literature study. Questionnaire instrument used was a modified Likert scale models. Data analysis technique used was simple linear regression analysis. Members of a population of 102 people, with samples taken using simple random sampling are equal to 51 respondents.

Based on these data we can conclude that the stress of work compose of symptom dimensions physiological, psychological symptoms, behavioral symptom. While the labor productivity of the dimensions of quality of the work, increased work, labor discipline, motivation, and cooperation. Based on the results of this research in DPPKAD Sukabumi City Government, obtained information that the stress of work affects the employee productivity.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber Daya Manusia merupakan aset yang sangat berharga dalam suatu

kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era

sekarang ini menuntut Sumber Daya Manusia yang berkompeten yang

memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi serta memiliki

semangat kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja atau pencapaian tujuan

perusahaan.

Sumber Daya Manusia yang disebut disini salah satunya adalah Pegawai

Negeri Sipil (PNS). PNS sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur

negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan

tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap

disiplin yang tinggi, kinerja yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh

dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik,

profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu

menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk mewujudkan ini semua perlu adanya dorongan bagi pegawai agar

selalu bekerja lebih giat dan disiplin dalam menjalankan tugasnya, suatu

organisasi harus menyusun strategi sehingga pegawai akan senantiasa

(13)

Pengelolaan sumber daya manusia merupakan salah satu unsur penting dalam

suatu organisasi, apabila produktivitas kerja pegawai tinggi maka produktivitas

organisasi pun akan tinggi. Begitu juga sebaliknya, apabila produktivitas kerja

pegawai rendah maka produktivitas organisasi akan rendah.

Seiring dengan tuntutan dalam diri pegawai untuk terus mengembangkan

diri agar memiliki produktivitas kerja yang tinggi, timbul berbagai macam

permasalahan yang mereka hadapi. Permasalahan yang biasa timbul di antaranya

berkaitan dengan disiplin kerja, motivasi kerja, komunikasi dan interaksi sosial

yang cenderung tidak harmonis, serta stres kerja yang dialami setiap karyawan

di tempat kerja, adanya perasaan kurang aman, cemas bahkan sampai

terganggunya kesehatan fisik maupun mental dalam menghadapi

tuntutan-tuntutan perusahaan.

Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam menjalankan

roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi

negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung

tinggi martabat dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara

namun kenyataan di lapangan berbicara lain dimana masih banyak ditemukan

Pegawai Negeri Sipil yang tidak menyadari akan tugas dan fungsinya tersebut

sehingga seringkali timbul ketimpangan-ketimpangan dalam menjalankan

tugasnya dan tidak jarang pula menimbulkan kekecewaan yang berlebihan pada

masyarakat

Masalah stres merupakan salah satu masalah yang serius menimpa setiap

(14)

emosional yang dialami seseorang yang sedang menghadapi tuntutan yang

sangat besar, hambatan-hambatan dan adanya kesempatan yang sangat penting

yang dapat mempengaruhi emosi, pikiran dan kondisi fisik seseorang.

Stres dapat terjadi dalam berbagai kondisi dan situasi. Stres merupakan

penyakit yang menjadi sumber pemborosan waktu yang paling besar. Stres bagi

seorang pegawai dapat merupakan tantangan, rangsangan, namun bisa pula

berarti kekhawatiran, konflik, ketegangan dan ketakutan tergantung bagaimana

kita memandangnya. Stres yang terlalu banyak akan membuat kesehatan

seseorang menurun dan cenderung tidak produktif, tetapi sebaliknya stres dalam

jumlah kecil akan bermanfaat karena dapat membantu memusatkan perhatian

dan kinerja pegawai.

Menurut Stephen Robbins (1996:222) bahwa:

“Stres adalah suatu kondisi dinamis dimana seorang individu dihadapkan pada

peluang, tuntutan atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh

individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting”.

Stephen P. Robbins (1996:224) menyebutkan beberapa indikator untuk

mengukur stres kerja, diantaranya adalah:

1) Gejala Fisiologis, terkait dengan aspek kesehatan dan medis dilihat dari perubahan metabolisme, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan laju detak jantung dan pernapasan, menimbulkan sakit kepala dan menyebabkan serangan jantung.

2) Gejala psikologis dilat dari ketidakpuasan, ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan dan suka menunda-nunda pekerjaan.

(15)

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Eli, pegawai bagian Kasi Tata

Administrasi Perbendaharaan DPPKAD Kota Sukabumi, terungkap fenomena

yang menyebabkan stres kerja pegawai, yaitu :

- Kesulitan dalam penagihan pajak. Salah satunya perusahaan yang kurang inisiatif membayar pajak adalah perusahaan yang bergerak di bidang restoran dan hotel.

- Surat Tanda Bukti Setoran (TBS) sebagian belum di cap dan nama bendahara (orang) tidak dicantumkan. Sehingga ketika merekap laporan, Bagian Perbendaharan akan kesulitan dalam mencari rincian keterangan setoran. Hal ini jelas akan menimbulkan keterlambatan pengentrian data.

- Banyaknya pegawai yang belum memahami program SIPKD (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah). Akibatnya pegawai yang akan menyusun laporan atau menginput data masih dikerjakan secara manual, hal ini akan memperlambat pegawai dalam proses pembukuan. Dengan tidak menguasai program SIPKD banyak tugas pegawai bagian DPPKAD yang tidak memenuhi standar target yang ditentukan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti adapun masalah dalam

penelitian ini adalah belum optimalnya produktivitas kerja pegawai di DPPKAD

Kota Sukabumi. Berikut data nilai rata-rata kinerja pegawai pada bagian

DPPKAD Pemerintah Kota Sukabumi pada tahun 2011-2013 :

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata Kinerja Pegawai Pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah Kota Sukabumi 2011- 2013

No Kinerja karyawan akan tugas pekerjaan Rata-rata

2011 2012 2013

1 Keterampilan melakukan tugas pekerjaan 78 77 75

2 Kesesuaian kualitas dan jumlah hasil kerja dengan

standar/target yang telah ditetapkan perusahaan 73 72 74

3 Pengetahuan tentang peraturan-peraturan 81 80 79

4

Sikap terhadap dan pergaulan dengan: a. Atasan

(16)

bergantung pada orang lain

6 Kehadiran 74 72 73

Total 594 602 596

Nilai rata-rata 74,25 75,25 74,5

Sumber : DPPKAD Pemerintah Kota Sukabumi

Berdasarkan perolehan nilai rata-rata di atas menunjukan bahwa terjadi

ketidakstabilan kinerja dari tahun 2011 – 2013 bahwa nila rata-rata kinerja

karyawan dari tahun tersebut masih rendah yakni berada dibawah angka 80 yang

artinya kinerjanya masih memiliki predikat cukup baik belum mencapai minimal

rata-rata 80 yaitu yang sama dengan predikat baik.

Selain itu juga yang menyebabkan produktivitas menurun yaitu sering

terjadinya kemunduran waktu dalam penyerahan tugas laporan pekerjaan yang

harus diselesaikan setiap bulannya. Penyerahan laporan bulanan yang seharusnya

diserahkan pada tanggal 10 setiap bulannya, tetapi DPPKAD sering menyerahkan

laporan bulanan melebihi tanggal yang ditetapkan. Berikut tabel ketepatan waktu

penyerahan laporan.

Tabel 1.2 Ketepatan Waktu Penyerahan Laporan

Bulan Tgl Penyerahan Laporan

(17)

Salah satu faktor yang menyebakan terlambatnya penyerahan laporan

setiap bulannya selain banyaknya pegawai yang tidak hadir kerja adalah

banyaknya pegawai yang melanggar ketentuan jam kerja. Hal itu menyebabkan

karyawan kurangnya inisiatif dalam bekerja, efektivitas dan efisiensi penggunaan

waktu pada saat bekerja kurang optimal sehingga pekerjaan tidak dapat

diselesaikan tepat waktu yang telah ditetapkan. Berikut tabel presentase ketepatan

jam kerja (penggunaan waktu istirahat) pada DPPKAD Pemerintah Kota

Sukabumi.

Tabel 1.3 Penggunaan Waktu Jam Istirahat

Bulan

Waktu yang disediakan perusahaan untuk istirahat karyawan adalah 60

menit, sementara banyak karyawan yang memanfaatkan waktu istirahat melebihi

(18)

Beranjak permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan yaitu

mengapa produktivitas kerja seorang pegawai tidak optimal? Dan faktor-faktor

apa saja yang menyebabkan produktivitas kerja pegawai bisa seperti itu?

Pentingnya permasalahan produktivitas kerja pegawai yang terjadi di

bagian DPPKAD Pemerintahan Kota Sukabumi untuk dikaji yaitu adanya stres

kerja yang tidak dapat dikendalikan oleh setiap individu. Selain itu peran penting

organisasi/lembaga harus benar-benar memperhatikan kondisi dan keadaan

pegawainya dalam bekerja. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus

dihadapi oleh organisasi/lembaga, untuk selalu senantiasa memperhatikan kondisi

fisik ataupun mental para pegawainya dalam bekerja agar terhindar dari

kemungkinan timbulnya pelanggaran-pelanggaran maupun disiplin dalam bekerja,

sehingga kualitas kerja pegawai dapat terjaga demi tercapainya tujuan organisasi

dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

Menyoroti fenomena di atas kondisi ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi.

pegawai DPPKAD Pemerintahan Kota Sukabumi perlu memberikan penanganan

guna meminimalisir penurunan produktivitas kerja yang diakibatkan oleh stres

kerja yang dialami. Untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai banyak

aspek yang perlu diperhatikan salah satunya yaitu saling berkomunikasi dengan

baik antar sesama pegawai atau atasan karena tugas di bagian DPKKAD saling

berkaitan satu sama lain. Maka untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan

adanya dorongan atau kepekaan atasan untuk mengidentifikasi keadaan pegawai

kemudian memberikan penanganan yang sesuai dan melakukan usaha untuk

(19)

Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, maka penulis merasa tertarik

untuk melakukan penelitian untuk menyusun proposal skripsi dengan judul

“Pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja pegawai pada Bagian

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Pemerintah kota Sukabumi”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Setiap instansi pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Salah satu tujuan

yang ingin dicapai adalah tercapainya atau bahkan meningkatnya produktivitas

kerja yang tinggi. Konsep produktivitas pada umumnya mengkaitkan antara

keluaran (output) dengan masukan (input). Sedangkan menurut Laeham dan

Wexley (1982:2) menyatakan bahwa produktivitas dapat dinilai dari apa yang

dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya.

Untuk menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi, sebuah instansi tidak

dapat hanya sekedar melakukan berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas

kerja pegawai tanpa melihat keadaan dan kondisi pegawainya sendiri baik secara

psikologis maupun fisik. Produktivitas kerja pegawai sendiri sesungguhnya yang

benar-benar dapat meningkatkannya adalah diri karyawan sendiri, namun karena

terjadi hambatan-hambatan dalam diri yang menyebabkan tekanan dan tak dapat

diatasi sendiri sehingga pada akhirnya menurunkan produktivitas kerjanya. Pada

saat seperti inilah dibutuhkan kepekaan pihak instansi untuk mengidentifikasi

keadaan pegawai kemudian memberikan penangan yang sesuai dan melakukan

(20)

Berdasarkan identiifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka

penulis merumuskan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat stres kerja pegawai di bagian Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota

Sukabumi?

2. Bagaimana gambaran tingkat produktivitas pegawai di bagian Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota

Sukabumi?

3. Adakah pengaruh stres kerja terhadap tingkat produktivitas kerja pegawai

di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

Pemerintah Kota Sukabumi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis dimaksudkan untuk memperoleh

pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh stres kerja

terhadap produktivitas kerja pegawai di Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi. Analisis

tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap produktivitas

kerja pegawai di Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi

Sesuai dengan judul yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang

(21)

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja pegawai bagian Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota

Sukabumi.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat produktivitas pegawai bagian Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota

Sukabumi.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja

pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Pemerintah Kota Sukabumi.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini yaitu berupa

manfaat teoritis dan praktis

1. Secara Teoritis

Diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan Ilmu

Manajemen Sumber Daya Manusia serta memperluas wawasan yang

berkaitan dengan pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja

pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Pemerintah Kota Sukabumi.

2. Secara Praktis

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang

(22)

a. Bagi perusahaan, dapat dijadikan masukan mengenai stres kerja

pegawai dengan produktivitas kerja pegawai sebagai pedoman dalam

mengelola sumber daya manusia dalam perusahaan

b. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman,

sehingga dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk

mencoba menganalisi fakta, data, gejala dan peristiwa yang terjadi

(23)
(24)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah mengenai “Pengaruh stres kerja terhadap

produktivitas kerja pegawai pada Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi”. Adapun

yang menjadi variabel bebas (independent variabel) atau variabel X yaitu Stres

kerja yang terdiri dari tiga buah indikator, yaitu gejala fisiologis, gejala

psikologis, gejala perilaku. Objek yang akan dijadikan responden adalah seluruh

karyawan bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.

Objek yang merupakan variabel terikat (dependent variabel) atau variabel

Y adalah Produktivitas Kerja yang terdiri dari lima buah indikator, yaitu kualitas

hasil kerja, peningkatan hasil kerja, disiplin kerja, motivasi kerja, kerjasama.

Objek yang akan dijadikan responden adalah seluruh karyawan bagian Dinas

Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota

Sukabumi.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:203), “Metode penelitian adalah cara

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2005:1), “Metode penelitian diartikan sebagai cara

(25)

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan

menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada

perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan

untuk mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis.

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilakasanakan

melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode

survey explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dlakukan terhadap

sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan

secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan

hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan

keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan

umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang

Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan

menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan

juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan

variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk

(26)

3.3 Operasional Variabel

Menurut M. Nazir (2003:126) operasional variabel adlah suatu definisi

yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau

menspesifikasikan kegiatan atau mengukur variabel tersebut. Dan menurut

Somantri dan Muhidin (2006:27) variabel adalah karakteristik yang akan di

observasi dari satuan pengamatan. Sedangkan menurut Sugiyono (2005:19)

variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu untuk ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel adalah karakteristik atau sifat yang

memiliki variasi nilai. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terkandung

yaitu : a) Stres kerja sebagai variabel independen; b) produktivitas kerja sebagai

variabel dependen.

3.3.1 Operasional Variabel Stres Kerja

Stephen. P. Robbins dalam (1996:224) mengemukakan bahwa:

Stres adalah kondisi dinamik yang didalamnya individu menghadapi peluang,

kendala, atau tuntutan yang berkaitan dengan apa yang sangat diinginkannya dan

yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting.

Untuk mengukur stres kerja dalam masalah ini dapat diukur melalui

indikator-indikator dibawah ini (Stephen. P. Robbins (1996:224):

1. Gejala Fisiologis

Gejala fisiologis merupakan gejala awal yang bisa diamati, terutama pada

penelitian medis dan ilmu kesehatan. Stress cenderung berakibat pada perubahan

metabolisme tubuh, meningkatnya detak jantung dan pernafasan, peningkatan

tekanan darah, timbulnya sakit kepala, serta yang lebih berat lagi terjadinya

(27)

2. Gejala Psikologis

Dari segi psikologis, stress dapat menyebabkan ketidakpuasan. Hal itu merupakan

efek psikologis yang paling sederhana dan paling jelas. Namun bisa saja muncul

keadaan psikologis lainnya, misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah,

kebosanan, suka menunda-nunda. Terbukti bahwa jika seseorang diberikan sebuah

pekerjaan dengan peran ganda atau berkonflik, ketidakjelasan tugas, wewenang,

dan tanggung jawab pemikul pekerjaan, maka stres dan ketidakpuasan akan

meningkat.

3. Gejala Perilaku

Gejala stress yang dikaitkan dengan perilaku mencakup dalam produktivitas,

absensi, dan tingkat keluarnya karyawan, juga perubahan dalam kebiasaan makan,

merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat, gelisah, dan gangguan tidur.

Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel tersebut maka dari

itu acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tabel berikut:

Tabel 3. 1

Operasional Variabel Penelitian X (Stres Kerja)

Variabel X Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, faktor organisasi dan faktor individu. Salah satu

faktor yang

mempengaruhi stres kerja karyawan adalah faktor organisasi, dimana dalam faktor organisasi tersebut terdapat faktor tuntutan tugas yang sangat mempengruhi stres kerja karyawan di

Gejala

Fisiologis

1. Tingkat laju detak jantung dan pernafasan 2. Tingkat tekanan darah

pada diri karyawan 3. Tingkat sakit kepala

(28)

tempat kerjanya. 6. Tingkat percaya diri

karyawan

3. Tingkat gangguan tidur yang dialami oleh

Sumber : Stephen. P. Robbins (1996:224)

3.3.2 Operasional Variabel Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja tinggi yang dimiliki oleh setiap karyawan merupakan

keinginan setiap perusahaan. Namun pada dasarnya, tidak semua karyawan

memiliki produktivitas tinggi karena beberapa faktor stres yang mempengaruhi.

Indikator untuk mengukur Produktivitas kerja meliputi: a) Kualitas hasil

kerja; b) Peningkatan hasil kerja; c) Disiplin kerja; d) Motivasi kerja; e)

Kerjasama. Di bawah ini merupakan penjelasan dari indikator produktivitas kerja,

(29)

1) Kualitas hasil kerja, suatu hasil yang dapat diukur dengan efektifitas dan

efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia atau

sumber daya lainnya dalam pencapaian tujuan atau sasaran perusahaan

dengan baik dan berdaya guna.

2) Peningkatan hasil kerja, progress hasil kerja dengan mengukur tingkat

efektivitas kerja, tingkat pelampauan standar –standar yang telah ditetapkan

dan tingkat pelaksanaan perencanaan kerja, dan tingkat efisiensi kerja.

3) Disiplin kerja, tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas, tingkat

ketekunan dalam melaksanakan tugas, frekuensi kehadiran.

4) Motivasi kerja, proses pengaruh atau pendorong seseorang untuk mencapai

tujuan kerja, baik berupa motivasi dari dalam diri, melalui pengharhaan, atau

tingkat penghasilan.

5) Kerjasama, dikaitkan dengan tingkat keeratan dan keharmonisan antar pekerja

maupun atasan dalam mencapai tujuan bersama.

Agar lebih mempermudah dalam memahami variabel tersebut maka dari

itu acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tabel berikut:

Tabel 3. 2

Operasional Variabel Penelitian Y (Produktivitas Kerja)

Variabel Y Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

1. Tingkat kualitas kerja yang dihasilkan 2. Tingkat kejelasan

(30)

melaksanakan

1. Tingkat efektivitas

kerja (tingkat

pelampauan standar-standar pekerjaan yang telah ditetapkan

dan tingkat

pelaksanaan)

2. Tingkat efisiensi

kerja (tingkat

1. Tingkat ketepatan

waktu dalam

menyelesaikan tugas 2. Tingkat ketekunan

dalam melaksanakan

1. Tingkat motivasi dari dalam diri

2. Tingkat Penghargaan (Reward)

Kerjasama 1. Tingkat keeratan kerjasama antar

Sumber : (Laeham dan Wexley: 1982:2)

3.4 Jenis dan Sumber Data

Suharsimi Arikunto (1998:114), mendefinisikan “Sumber data adalah

subjek dari mana data dapat diperoleh”

Sumber data penelitian dapat diperoleh baik secara langsung maupun tidak

langsung. Sumber data penelitian ini akan berguna sebagai informasi pelengkap

atau informasi tambahan yang diperoleh dari pihak-pihak yang berwenang.

(31)

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara langsung

dari objek penelitian, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini

adalah seluruh pegawai di bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang subjeknya tidak berhubungan

langsung dengan objek penelitian, yang menjadi sumber data sekunder dalam

penelitian ini adalah data yang berasal dari luar responden penelitian yang sifatnya

mendukung, seperti dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang ada di Bagian

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Pemerintah kota Sukabumi.

3.5 Populasi dan Sampel

3. 5.1 Populasi

Kata populasi (population/universe) dalam statistik merujuk pada

sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam

suatu penelitian (pengamatan). Menurut Sugiyono (2005:57) bahwa “Populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap semua

(32)

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pegawai

Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Pemerintah kota Sukabumi sebanyak 102 orang pegawai. Dengan rincian sebagai

berikut :

Tabel 3. 3

Data Jumlah Pegawai Bagian Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi tahun 2013.

Jabatan Pegawai Jumlah Pegawai

Sekretariat 25

Bidang Penagihan dan analisis piutang 23 Bidang Pendataan dan penetapan 8

Bidang anggaran 10

Bidang Perbendaharaan dan belanja pegawai 16

Bidang akuntasi 9

Bidang pengelolaan Aset Daerah 11

Jumlah 102

Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)

Pemerintah kota Sukabumi.

3. 5.2 Sampel

Ada kalanya dalam suatu objek penelitian atau populasi terlampau luas.

Oleh karena itu dalam mengadakan penelitian seorang peneliti harus

mempertimbangkan khususnya yang berkaitan dengan kemampuan tenaga, biaya,

dan waktu yang jelas tentang metode yang digunakan sebagai bahan pertimbangan

yang berkaitan dengan hal tersebut. Menurut Sugiyono (2007: 91) “Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ada beberapa

faktor yang menyebabkan sampel ini digunakan diantaranya ialah keterbatasan

(33)

2

kumpulan dari unit sampling. Ia merupakan subset dari populasi”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sampel adalah

sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Agar memudahkan proses penelitian, maka ukuran sampel dihitung

berdasarkan formulasi yang dikemukakan Sugiyono yang dikutip oleh Riduwan

(2006:65), sebagai berikut:

Keterangan:

Ukuran Sampel

Ukuran Populasi

d = Presisi yang ditetapkan = 10 %

Dengan menggunakan formulasi dihitung besarnya unit sampel dari populasi

sebesar 102 sebagai berikut:

Ukuran sample tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran

minimal. Untuk menjaga akurasi dan presisi dalam penarikan sample maka

(34)

sample tersebut dinaikan menjadi 56. Hal tersebut juga sebagai jaminan bagi

sample apabila ukuran sample minimum tidak terpenuhi. Guna mendapatkan

jumlah sample yang representatif, selanjutnya sample tersebut dalam

penyebarannya dibagikan secara proporsional berdasarkan unit-unit analisis yang

ada.

3. 5.3 Teknik Penarikan Sampling

Dalam menentukan sampel yang digunakan dalam penelitian, terdapat

berbagai teknik sampling. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan

sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Probability

Sampling khususnya Simple Random Sampling yang merupakan pengambilan

anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi itu. Berdasarkan teknik pengambilan sampel, maka

peneliti mengambil jumlah sampel 51 orang pegawai di Bagian Dinas Pendapatan,

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemerintah kota Sukabumi.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung alokasi sampel adalah

sebagai berikut:

xn N Ni

ni Riduwan (2003:29)

Dimana :

ni = jumlah sampel menurut kelompok

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut kelompok

(35)

Dengan formula diatas maka alokasi sampel dihitung untuk tiap kelompok

pegawai tiap bagian sesuai dengan tabel diatas, diketahui :

1. Bagian Sekretariat yang terdiri dari 25 orang

13

2. Bagian Penagihan dan analisis piutang yang terdiri dari 23 orang

12

3. Bagian Pendataan dan penetapan yang terdiri dari 8 orang

4

4. Bagian Anggaran yang terdiri dari 10 orang

5

5. Bagian Perbendaharaan dan belanja pegawaiyang terdiri dari 16 orang

8

6. Bagian akuntansi yang terdiri dari 9 orang

4

7. Bagian pengelolaan Aset Daerah yang terdiri dari 11 orang

(36)

Tabel 3. 4

Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan terdiri dari :

Pegawai Bagian Jumlah Pegawai

Populasi Sampel

Sekretariat 25 13

Penagihan dan analisis piutang 23 12

Pendataan dan penetapan 8 4

Anggaran 10 5

Perbendaharaan dan belanja pegawai 16 8

Akuntansi 9 4

Pengelolaam Aset daerah 11 5

Jumlah 102 51

Dengan demikian dalam penelitian ini penulis menggunakan sampel

berjumlah 51 orang. Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama

untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi

wakil tiap bidang dipilih secara acak dengan cara pengundian di tiap divisinya.

3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji

kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias.

Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan pengujian

reliabilitas. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Instrumen yang reliabel berarti

instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama. Intrumen pengumpulan data yang layak

adalah yang telah memenuhi syarat valid dan reliabel. Adapun uji kelayakan

instrumen tersebut yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas seperti yang akan

(37)

3. 6.1 Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (2010:211), “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument”.

Sedangkan menurut Uep dan Sambas (2011:115-116), “Suatu instrumen

pengukuran dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat

apa yang hendak diukur”. Formula yang digunakan adalah koefisien korelasi

Product Moment dari Karl Pearson, yaitu:

  

Y2 = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

Y

= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

Y

2

= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

X

Y

= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh tiap responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan untuk mengukur validitas instrumen menurut

Ating Somantri dan Sambas (2006:49-50) adalah sebagai berikut:

(38)

(2) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket.

(3) Memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

(4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh untuk setiap respondennya sehingga mempermudah perhitungan

atau pengolahan data selanjutnya.

(5) Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden.

(6) Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir

angket.

(7) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N-2) dan

tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

(8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

(9) Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai r

tabel. Kriterianya yaitu jika:

 rhitung > rtabel = valid, sebaliknya

 rhitung < rtabel = tidak valid

Jika instrumen valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada

kuosioner penelitian. Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan

bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung

kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n=20 dengan taraf nyata

(39)

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka item tersebut dinyatakan

tidak valid. Berikut rekapitulasi perhitungannya:

Tabel 3. 5

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X (Stres Kerja)

No Angket

Nilai t hitung

Nilai t

tabel Keterangan

1 2,701 2,101 Valid

2 2,469 2,101 Valid

3 2,413 2,101 Valid

4 2,753 2,101 Valid

5 2,402 2,101 Valid

6 2,667 2,101 Valid

7 2,918 2,101 Valid

8 4,890 2,101 Valid

9 2,756 2,101 Valid

10 4,057 2,101 Valid

11 3,619 2,101 Valid

12 2.561 2,101 Valid

13 2,268 2,101 Valid

14 2,918 2,101 Valid

15 2,950 2,101 Valid

16 2,134 2,101 Valid

17 2,124 2,101 Valid

Sumber:Hasil pengolahan data uji validitas X, 2013

Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa seluruh butir pernyataan valid,

maka butir pernyataan yang digunakan untuk mengumpulkan data stres kerja

(40)

Tabel 3. 6

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas Kerja Pegawai)

No Angket

Nilai t hitung

Nilai t

tabel Keterangan

1 3,379 2,101 Valid

2 4,504 2,101 Valid

3 2,109 2,101 Valid

4 2,322 2,101 Valid

5 2,266 2,101 Valid

6 2,107 2,101 Valid

7 2,995 2,101 Valid

8 2,720 2,101 Valid

9 2,720 2,101 Valid

10 3,733 2,101 Valid

11 3,462 2,101 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data Validitas Variabel Y, 2013

Berdasarkan hasil uji validitas terhadap 11 butir pernyataan angket variabel

produktivitas kerja pegawai menunjukkan seluruh pernyataan angket valid. Maka,

butir pernyataan yang digunakan untuk mengumpulkan data produktivitas kerja

pegawai berjumlah 11 butir.

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji

coba tampak pada tabel berikut :

Tabel 3. 7

Jumlah Item Angket Hasil Uji coba

No. Variabel Jumlah Item Angket

1 Stres Kerja 17

2 Produktivitas Kerja Pegawai 11

Jumlah 28

(41)

Seluruh pernyataan angket variabel X dan Y valid, sehingga jumlah item

angket tidak berubah dan tidak ada item yang dihilangkan ataupun ditambahkan

3. 6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:221), “ Reliabilitas menunjukkan pada

satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Tujuan uji

reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui konsistensi instrumen sebagai alat

ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas,

2011:117). Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach (Ating Somantri dan

Sambas, 2006:48), yaitu:

�11 = �−1 1− ��

2

2 (Saefuddin Azwar dalam Ating Somantri dan Sambas,

2006:48)

dimana:

�2 =

2− � 2

� �

Keterangan:

�11 = reliabilitas instrumen

� = banyaknya bulir soal

��2 = jumlah varians bulir

��2 = varians total

N = Jumlah responden

(42)

ΣX2

= jumlah hasil kuadrat skor pada item ke i atau hasil kuadrat jumlah

skor yang diperoleh tiap responden

(ΣX) 2

= kuadrat jumlah seluruh skor pada item ke i atau kuadrat jumlah skor

yang diperoleh tiap responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka menguji reliabilitas instrument

menurut Ating Somantri dan Sambas (2006:48-49) adalah sebagai berikut:

a. Memberikan skor terhadap instrumen yang telah diisi oleh responden.

b. Untuk mempermudah pengolahan data, buat tabel pembantu untuk

menempatkan skor-skor item yang diperoleh.

c. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

d. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

e. Menghitung varians masing-masing item.

f. Menghitung varians total.

g. Menghitung koefisen Alfa

h. Membandingkan nilai koefisien Alfa dengan nilai koefisien korelasi

product moment yang terdapat dalam tabel.

i. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. Jika r hitung > r tabel, maka reliabel

2. Jika r hitung < r tabel, maka tidak reliable

Setelah diperoleh nilai �11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan

N=20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Jika rhitung >

rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung < rtabel maka

item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana

(43)

Tabel 3. 8

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

No. Variabel Nilai Koefisien

Alpha

Nilai r

tabel Keterangan

1 Stres Kerja (X) 0,834 0,444 Reliabel 2

Produktivitas Kerja

Pegawai (Y) 0,710 0,444 Reliabel Sumber: Hasil pengolahan data, 2013

Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y menunjukan bahwa desua

variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung > rtabel . Setelah memperhatikan

kedua pengujian instrumen di ata , penulis menyimpulkan bahwa instrumen

dinyatakan valid dan relliabel. Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya

tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan

oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasnya.

3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan yang sangat penting dalam sebuah

penelitian. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang relevan

dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis sehingga masalah yang

timbul dapat dipecahkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dimaksud adalah

cara-cara yang ditempuh dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang

terdiri dari :

1. Wawancara (interview) yaitu teknik pengumpulan data dari responden

(44)

alat berupa pedoman wawancara, yang dilakukan secara tatap muka (personal,

face to face interview) maupun melalui telepon (telephone interview). Alat

pengumpulan datanya yaitu daftar pertanyaan yang telah disusun untuk

ditanyakan kepada responden.

2. Studi dokumentasi dilakukan dengan meneliti bahan dokumentasi yang ada dan

mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.

3. Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis

melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat

pengumpulan datanya yaitu dengan kuesioner, yaitu alat pengumpulan data

berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan

kepada responden.

Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket yaitu

berupa kuesioner. Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penulisan

angket adalah sebagai berikut:

a. Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan

ditanyakan pada responden berdasarkan pada teori.

b. Menetapkan bentuk angket.

c. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan

indikator setiap variabel.

d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban yang akan

dipilih oleh responden dengan berpedoman pada kisi-kisi butir angket yang

telah dibuat.

e. Menetapkan kriteria penilaian untuk setiap alternatif jawaban serta bobot

penilaiannya. Menetapkan cara penilaian, kedua instrumen yang dipergunakan

dalam penelitian dengan memakai rating scale yang nilainya berkisar dari 1

(45)

tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi dapat digunakan untuk

mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya seperti status sosial,

kelembagaan, pengetahuan dan kemampuan”.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka tahapan yang harus

dilakukan sebelumnya adalah melakukan pengujian persyaratan analisis data yaitu

uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.

3.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji

statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk

mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian

normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/

perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel

kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid, 2004). Langkah kerja uji normalitas dengan metode

Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). 5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.

(46)

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :

H0 : X mengikuti distribusi normal H1 : X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data.

Tabel 3. 9

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung.

membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal

 D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi

(47)

3.8.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji

homogenitas adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki

varians yang homogen. Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada

penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Barlett. Pengujian homogenitas

data dengan uji Barlett adalah untuk melihat apakah variansi-variansi k buah

kelompok peubah bebas yang bayaknya data per kelompok bisa berbeda dan

diambil secara acak dari data populasi masing-masing yang berdisitibudi normal,

berbeda atau tidak (Ruseffendi, (1998:297).

Dengan bantuan Microsoft Excel (Muhidin dan Abdurahman, 2007:85),

dengan rumus: , dimana:

= Varians tiap kelompok data

dbi = n - 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(dbi)

S2gab = Varians gabungan = S2gab =

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

dengan uji Barlett adalah :

1. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

(48)

Tabel 3. 10

Model Tabel Uji Barlett

Indikator db = n-1 Si2 Log

2 i

S db.Log Si2 db. Si2 1

2 3 4 N

Sumber : Sambas dan Maman (2009:85)

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai 2

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α =0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

 Nilai2hitung< nilai2tabel , H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen).

 Nilai2hitung≥ nilai2tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak homogen)

3.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi. Sebelum menguji linearitas regresi, harus diketahui rumus persamaan

regresi sederhana yaitu :

(Sugiyono , 2007 : 244)

Keterangan :

= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = Konstanta.

Y  a b 

(49)

B = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan

atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Dengan ketentuan :

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

(50)

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai

data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes–JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE = k n

JKE

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

(51)

Fhitung = E TC RJK RJK

13. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5%

menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15. Membuat kesimpulan.

 Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tid

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis

terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga

karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan

bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan

penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi,

atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan

data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a) mendeskripsikan

data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik

populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel

(statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah

atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

(52)

2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrumen pengumpulan data.

3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan

yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel

yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap

opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola

pembobotan untuk koding tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 10

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju/Sangat tinggi/Sangat sering/Selalu 5 1

2. Setuju/Sering/Tinggi 4 2

3. Kurang Setuju/Kadang-kadang/Cukup tinggi 3 3

4. Tidak Setuju/Hampir tidak pernah/Rendah 2 4

5. Sangat Tidak Setuju/Tidak pernah/Sangat rendah 1 5

Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)

4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi

secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi

(53)

Tabel 3. 11

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor Item Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

1.

2.

N

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam

teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.9.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Sambas A.Muhidin dan Maman A (2007:53) menyatakan bahwa :

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah

no.1 dan rumusan masalah no.2 maka teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran stres kerja pegawai, untuk

mengetahui gambaran produktivitas kerja pegawai DPPKAD Pemerintah Kota

Sukabumi. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain

penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, distribusi frekuensi,

(54)

3.9.2 Teknik Analisis Data Inferensial

Statistik inferensial meliputi statistik parametris yang digunakan untuk

data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data

nominal dan ordinal. Dalam penelitian ini menggunakan analisis parametris

karena data yang digunakan adalah data interval. Analisis data ini dilakukan untuk

menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah no. 3 yaitu

untuk mengetahui berapa besar pengaruh stres kerja terhadap produktivitas kerja

pegawai DPPKAD Pemerintah Kota Sukabumi.

Adapun untuk menguji hipotesis yang datanya berbentuk interval, maka

digunakan analisis regresi yang dilakukan untuk melakukan prediksi, bagaimana

perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikkan atau

diturunkan nilainya (dimanipulasi).

Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistika tertentu

(misalnya uji t, uji F, dan lain sebagainya). Hasil dari perhitungan inilah yang

menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel bagi populasi. Dengan

demikian, statistik inferensial berfungsi untuk menggeneralisasikan hasil

penelitian sampel bagi populasi. Sesuai dengan fungsi tersebut maka statistik

inferensial cocok untuk penelitian sampel (Suharsimi Arikunto dalam Sambas Ali

Muhidin 2011:160). Untuk kepentingan generalisasi dan menjawab permasalahan

sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang

Gambar

Tabel 1.2 Ketepatan Waktu Penyerahan Laporan
Tabel 1.3  Penggunaan Waktu Jam Istirahat
Tabel 3. 1 Operasional Variabel Penelitian X (Stres Kerja)
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian Y (Produktivitas Kerja)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengawasan Inspektorat Kota Baubau Terhadap Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Baubau, Didalam melakukan aktifitasnya sebagai pengawas fungsional terhadap

Dari uraian tersebut, penulis sebagai calon pendidik sangat tertarik untuk meneliti dengan mengambil judul “MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MENYEKOLAHKAN PUTRA DAN

Sebagai bahan coran umumnya diambil paduan bukan besi yang mempunyai titik cair rendah seperti paduan aluminium, paduan magnesium, atau paduan tembaga, tetapi

Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan oleh produsen terhadap bahan baku atau pembelian ( selain tenaga kerja ) sebelum menjual produk atau jasa yang baru

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala tuntutanNya dan hikmat yang telah diberikan kepada penulis dari awal hingga akhir proses

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Mampouw (2011) dengan judul Pedagogical content knowledge Guru pada pembelajaran tentang Luas Gabungan di Sekolah Dasar

Rasio kepatuhan Wajib Pajak Badan dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) pada tahun 2009 adalah perbandingan antara jumlah seluruh

Hal ini terlihat jelas dari analisis tingkat aktivitas guru untuk siklus I dengan kategori baik yaitu (75,51) dan meningkat pada siklus II baik sekali yaitu (91,66). Data