• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Lokasi Penelitian

Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka beberapa informasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :

1. Kawasan objek wisata Pantai Bolihutuo Kabupaten Boalemo.

Kabupaten Boalemo secara geografis terletak antara 0024’04’’ – 010 02’ 30” Lintang Utara dan 1210 08’ 04” – 1230 32’ 09” Bujur Timur, memiliki iklim curah hujan tipe E dan berada pada ketinggian 0 – 1.000 meter dari permukaan laut (DPL). Luas Kabupaten Boalemo adalah 2.510,4 km2 atau 20,55% dari luas Provinsi Gorontalo, terdiri dari 7 kecamatan yaitu kec.Wonosari, Paguyaman, Paguyaman Pantai, Dulupi, Tilamuta, Botumoito, dan Mananggu dan 67 Desa dengan ibukotanya terletak di Tilamuta.

Secara administrasi batas wilayah Kabupaten Boalemo saat ini adalah :  Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo.  Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Boliohuto Kabupaten Gorontalo.  Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Paguat Kabupaten Boalemo.

Pantai Bolihutuo adalah satu objek wisata andalan Kabupaten Boalemo, kata Bolihutuo di ambil dari nama desa itu sendiri yakni Desa Bolihutuo. Pada awalnya objek wisata seluas 1.800 meter2, namun untuk akses yang sekarang di kembangkan

(2)

oleh pemerintah Daerah Kabupaten Boalemo yakni 1.200 meter2. Tahun 2000 di canangkan oleh pemerintah daerah yakni Bupati Boalemo Bapak Iwan Bokings. Pada tahun 2001 bulan Oktober itu di resmikan sebagai objek wisata yang ada di provinsi Gorontalo.

Pada awalnya objek wisata Pantai Bolihutuo ini di kelola oleh Pemerintah Desa pada tahun 2006, namun terkendala dengan biaya operasional yang tinggi sehingga pemerintah desa hanya mengelola selama 1 tahun. Pada tahun 2008 objek wisata di ambil oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Boalemo selama 2 tahun, dan sekarang di kembangkan oleh Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Boalemo.

2. Topografi

Kondisi Topografi Pantai relatif datar, dan berkontur dengan ketinggian sekitar 2 m dari permukaan laut.

3. Jenis tanah

Jenis tanah pada kawasan ini sebagian besar berwarna merah dan kehitam – hitaman sebagian besar berlempung dan berpasir.

4. Iklim

Keadaan iklim di Pantai Bolihutuo relatif normal. Curah hujan umumnya tersebar merata sepanjang tahun dengan periode antara bulan Desember – Maret. Masa kering atau kemarau antara bulan Juni – September. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober – November.

(3)

Suhu rata – rata pada siang hari berkisar antar 31, 1 0C samapi 33,50C, sedangkan suhu Udara pada malam hari berkisar antar 22,50C sampai 24, 40C. dan kelembaban Udara relatif berkisar antara 73% bulan September sampai dengan 85% bulan April dan Desember.

5. Pencapaian objek wisata Pantai Bolihutuo

Lokasi kawasan wisata Pantai Bolihutuo dapat di tempuh melalui jalan darat dengan menggunakan kenderaan roda empat. Waktu yang di butuhkan dari KotaTilamutadalah kurang lebih 30 minit.

6. Kondisi Lingkungan

Pencemaran udara di objek wisata disebabkan oleh polusi dari kenderaan yang melintasi kawasan, pencemaran sampah di sekitar Pantai, sumber air di objek wisata melalui sumur yang kualitas airnya keruh diakibatkan karena sumur berdekatan dengan laut dan pembuangan Limbah melalui penyerapan tahan dengan kondisi baik. 4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik dan Daya tarik Pantai Bolihutuo

Pantai Bolihutuo memiliki pasir putih, bentuk Pantai yang melengkung, ditumbuhi beberapa pohon pinus disekitar Pantai dimana karakteristik ini menjadi daya tarik objek wisata, oleh sebab itu karakteristik alam ini benar – benar dilindungi agar supaya tidak rusak .

(4)

1. Potensi Alam

Objek wisata Pantai Bolihutuo memiliki potensi alam sebagai berikut : a. Kondisi Ombak dan Perairan

Ombak Pantai Bolihutuoa tidak terlalu keras dengan kondisi perairan yang cukup bersih merupakan tempat yang baik untuk berenang.

b. Vegetasi Tumbuhan

Pada kawasan wisata Pantai Bolihutuo terdapat pohon pinus, dan beberapa jenis pohon yang menjadikan area pantai ini menjadi teduh dan wisatawan terinspirasi membuat kegiatan outbound.

2. Kondisi Fasilitas

Fasilitas yang menjadi salah satu daya tarik di objek wisata Pantai Bolihutuo, akan tetapi fasilitas yang ada di Pantai Bolihutuo saat ini sangat minim. Di Pantai ini terdapat, 26 Shelter yang di bangun seadaanya, 21 Toilet serta ruang bilas yang jarang digunakan karena belum adanya saluran air bersih/air PAM. Disamping itu terdapat 4 Cottage yang jarang di fungsikan karena keadaan yang sudah rusak serta loket karcis pada pintu masuk, dan belum adanya tempat parikir di objek wisata ini yang menyebabkan kenderaan wisatawan bisa mengganggu aktifitas wisatawan lainnya khususnya anak – anak. Adapun fasilitas penunjang bagi anak – anak yaitu arena permainan anak dengan kondisi yang rusak.

(5)

3. Aktifitas Pengunjung

Kegiatan yang dapat di lakukan di objek wisata Pantai Bolihutuo yang menjadi daya tarik adalah sebagai berikut :

1. Fotografi 2. outbound. 3. Penelitian 4. Studi

5. Kegiatan pementasan seni.

4.2.2 Upaya pengelola dalam hal pemeliharaan fasilitas

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pihak pengelola Objek wisata Pantai Bolihutuo dalam rangka meningkatkan daya tarik. Pemerintah Kabupaten Boalemo melalui Dinas Pariwisata pada tahun 2013 akan membuat satu kawasan Watter Boom dengan ketinggian 40 m, akan di lakukan perbaikan dan pembenahan fasilitas – fasilitas yang sudah rusak, dan fasilitas di objek akan di tambah seperti fasilitas banana boat, permainan air.

Upaya pengelola dalam hal pemeliharaan fasilitas yaitu fasilitas yang sudah rusak akan dibenahi, dan pengelola akan membuat fasilitas yang lebih memadai dan dapat menghasilkan kenyamanan dari pengunjung untuk meningkatkan kunjungan wisatwan.

Target pemerintah setelah ada perbaikan untuk fasilitas yang rusak, pemerintah akan menjual dan mempromosikan objek wisata agar kunjungan

(6)

wisatawan meningkat setelah ada perbaikan, bukan hanya wisatawan lokal yang berkunjung akan tetapi wisatawan mancanegara akan berkunjung ke objek wisata Pantai Bolihutuo, sehingga kunjungan wisatwan meningkat.

Kendala pengelola dalam upaya mengembangkan objek wisata Pantai Bolihutuo.

1. Kekurangan personil yang menjaga kawasan objek wisata, karena kawasan ini luas wilayahnya sangat besar dan fasilitas seperti shelter yg jumlahnya 24 buah, cottage 4 buah, kamar ganti 9 buah, dan toilet 21 buah.

2. Penataan kawasan yang belum ada, karena kawasan ini sebagian milik penduduk, milik swasta dan Hak Guna Usaha, seperti tambak udang, sehingga 1 titik kawasan di buat 2 pintu, masuk dan keluar karena masih ada kawasan terbuka yang masih di miliki penduduk atau pengusaha.

3. Sarana prasarana yang belum memadai, di tahun-tahun yang lalu pemerintah daerah dengan anggaran yang ada tidak cukup untuk membuat yang lebih lengkap.

4. Tidak ada kepedulian masyarakat terhadap objek wisata karena masyarakat belum merespon adanya kawasan objek wisata ini, dan masih ada perusakan terhadap fasilitas-fasilitas.

(7)

Dalam melakukan penelitian di objek wisata Pantai Bolihutuo penulis menyebarkan kuisioner upaya meningkatkan daya tarik Pantai Bolihutuo dalam rangka menarik kunjungan wisatawan kepada 25 orang wisatawan yang terdiri dari wisatawan Laki – laki berjumlah 16 orang dan wisatawan Perempuan 9 orang dari kuisioner dapat dilihat bahwa wisatawan laki – laki yang banyak berkunjung ke Pantai Bolihutuo di banding Perempuan, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Bolihutuo rata –rata wisatawan lokal, wisatawan banyak menghabiskan waktu 4 – 5 jam di objek wisata. Wisatawan kadang – kadang berkunjung ke objek wisata Pantai Bolihutuo, karena menurut wisatawan fasilitas di objek wisata banyak yang sudah tidak dapat digunakan dan perlu perbaikan agar dapat meningkatkan daya tarik Pantai Bolihutuo.

Penyediaan fasilitas yang ada di objek wisata Pantai Bolihutuo belum memenuhuhi kebutuhan wisatawan dan belum efektif, oleh karena itu fasilitas di objek wisata perlu di kelola dengan lebih optimal sehingga dapat menarik wisatawan.

(8)

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitin dan wawancara yang di lakukan, penulis menemukan kajian pembahasan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan daya tarik diantaranya tahap meningkatkan daya tarik dan pemeliharaan, maka pembahasan ini dapat dibagi sebagai berikut :

4.3.1 Meningkatkan daya tarik

Meningkatkan daya tarik di objek wisata Pantai Bolihutuo dengan memperbaiki fasilitas yang sudah rusak, perlu peremajaan di setiap fasilitas yang ada di objek wisata, adanya fasilitas yang baru dan penataan kembali fasilitas agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

Pantai Bolihutuo pada dasarnya memiliki Daya tarik wisata alam dan dapat di kembangkan menjadi objek wisata unggulan Kabupaten Boalemo karena di samping letaknya yang strategis Pantai Bolihutuo yang popular saat ini di Kabupaten Boalemo. Namun kenyataan yang ada sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan bahwa kunjungan wisatawan tidak mengalami peningkatan bahkan hanya terjadi penurunan angka kunjungan wisatawan, seperti pada tahun 2012 dimana kunjungan wisatawan menurun.

Sumber data : Dari pihak pengelola dengan melakukan wawancara.

Daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. (Yoeti 2001)

(9)

4.3.2 Pemeliharaan Fasilitas

Fasilitas objek wisata merupakan salah satu komponen yang seharusnya di sediakan dan dioptimalkan pada sebuah objek wisata. Fasilitas ini berguna untuk pemenuhan kebutuhan dan penunjang pelayanan bagi wisatawan. Kegiatan ini akan menjadi pendorong dan meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan.

Sesuai hasil penelitian, beberapa fasilitas di Pantai Bolihutuo berpotensi meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan, seperti cottage, arena bermain dan gedung pertemuan, tapi pihak pengelola tidak memberdayakan fasilitas ini dengan optimal sehingga wisatawan jenuh dan tidak ingin kembali ke Pantai Bolihutuo. Pihak pengelola hanya menambahkan dan tidak memperbaiki jika ada fasilitas yang sudah tidak dapat di fungsikan atau rusak tanpa memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan.

Sehingga menurut peneliti pihak pengelola harus dengan cermat mengetahui fasilitas apa yang menjadi kebutuhan wisatawan dan melakukan perawatan pada fasilitas tersebut. Dalam hal ini pihak pengelola harus melakukan beberapa hal dibawa ini :

 untuk memelihara dan menjaga fasilitas serta memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang di perlukan untuk mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan prencanaan yang ada.

(10)

 kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dengan menggunakan perbaikan supaya tercipta suatu keadaan operasional produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang telah di rencanakan.

(Assauri (2008)

Hal di atas tersebut dapat di ciptakan kontinuitas kunjungan pada Pantai Bolihutuo, maka pihak pengelola perlu melakukan hal tersebut dengan cara terus menerus dan berusaha mengikuti trend, teknologi, informasi dan kebutuhan wisatawan. Khususnya kebutuhan akan fasilitas yang baik yang menjadi salah satu Daya tarik wisata.

Jumlah kunjungan wisatwan yang mengalami penurunan ini mengidentifikasikan suatu permasalahan, dan yang menyebabkan masalah tersebut adalah peran fasilitas kurang efektif. Sesuai data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner dan wawancara dapat di simpulkan bahwa wisatawan kurang mendapatkan kenyamanan dan kepuasan dalam mengunakan fasilitas yang di sediakan, semakin menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke objek wisata Pantai Bolihutuo selain karena kurang efektifnya fasilitas juga karena biasanya jumlah wisatawan yang berkunjung akan meningkat hanya pada waktu-waktu tertentu seperti pada hari libur atau pun karena ada pertunjukan atau atraksi yang diselenggarakan, hal ini menggambarkan bahwa peran penyediaan fasilitas sangat menentukan tingkat kunjungan wisatawan pada suatu objek wisata.

(11)

Dalam meningkatkan kunjungan wisatawan pada suatu ODTW harus ada upaya memuaskan kebutuhan wisatawan, fasilitas harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan wisatawan. Fasilitas disini mencakup sarana dan prasarana di ODTW, yang dapat di bagi dalam 3 unsur pokok yaitu :

1. Sarana pokok kepariwisataan yakni Biro Perjalanan Umum dan Agen Perjalanan, trasportasi wisata darat, laut dan udara, restoran, objek wisata dan atraksi wisata.

2. Sarana pelengkap kepariwisataan yakni fasilitas rekreasi dan olah raga, prasarana umum seperti jalan raya, telekomunikasi dan lain-lain.

3. Sarana penunjang kepariwisataan yakni night club, casino dan entertainment, souvenir shop, mailing service dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Model pembelajaran POEW merupakan model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran, memberikan kesempatan terhadap siswa untuk

Semangat dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Tjhai (2002) yang menunjukkan bahwa variabel kapabilitas personal sistem informasi berpengaruh positif

Komponen produksi pada tanaman jarak pagar diataranya adalah jumlah bunga betina, rasio bunga betina dan jantan, jumlah buah yang jadi, jumlah biji per buah dan bobot kering

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Secara serempak faktor kemandirian, modal, emosional dan pendidikan berpengaruh

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Sedangkan, pada bagian belakang kartu matching cards menggunakan warna kontras dari biru tua yaitu merah marun dengan warna emas yang melambangkan pekerjaan

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi tersebut, maka selanjutnya dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa kegiatan kemahasiswaan memiliki kontribusi atau