• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada penelitian ini digunakan metode event study untuk menguji reaksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada penelitian ini digunakan metode event study untuk menguji reaksi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian ini digunakan metode event study untuk menguji reaksi pasar modal Indoensia terhadap kenaikan harga BBM 17 November 2014. Dengan metode event study dapat menguji peristiwa kenaikan harga BBM memiliki kandungan informasi atau tidak. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah return taknormal saham yang terjadi di pasar modal Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sembilan sektor di Bursa Efek Indonesia, yaitu sektor pertanian; pertambangan; industri dasar dan bahan kimia; aneka industri; barang konsumsi; properti; infrastruktur, utilitas, dan transportasi; keuangan; perdagangan, jasa, dan investasi. pengambilan sampel dari sembilan sektor bertujuan untuk melihat reaksi masing-masing sektor terhadap peristiwa kenaikan harga bbm.

Dalam penelitian ini dua hipotesis diuji untuk melihat reaksi pasar modal terhadap peristiwa kenaikan harga BBM. Hipotesis pertama menduga bahwa peristiwa Kenaikan harga BBM tanggal 17 November 2014 menghasilkan return taknormal pada sektor pertanian; pertambangan; industri dasar dan bahan kimia; aneka industri; barang konsumsi; properti; infrastruktur, utilitas, dan transportasi; keuangan; perdagangan, jasa, dan investasi di Bursa Efek Indonesia.

(2)

Hipotesis kedua menduga bahwa terdapat perbedaan rata-rata return taknormal lima hari sebelum dengan lima hari sesudah kenaikan harga BBM pada saham sektor pertanian; pertambangan; industri dasar dan bahan kimia; aneka industri; barang konsumsi; properti; infrastruktur, utilitas, dan transportasi; keuangan; perdagangan, jasa, dan investasi.

5.1.1 Hasil Pengujian Hipotesis I 1) Sektor Pertanian

Dari hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor pertanian menunjukan bahwa terdapat tiga hari perdagangan yang menghasilkan return taknormal signifikan bagi investor sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 mengandung informasi. Return taknormal terjadi pada t-0, t+2, dan t+3.

Peregerakan return taknormal yang kurang konsiten sebelum peristiwa menunjukan bahwa pasar sektor pertanian mengalami ketidakpastian. Investor menunggu kepastian dari pemerintah mengenai kebijakan kenaikan harga BBM. Nilai return taknormal negatif signifikan terjadi pada t-0, hal ini menujukan bahwa investor bereaksi negatif terhadap kenaikan harga BBM. Investor beranggapan bahwa kenaikan harga BBM akan mengganggu kinerja sektor pertanian. Namun respon negatif tidak berlansgung lama, return taknormal yang signifikan menujukan angka positif pada t+2 dan t+3. Hal ini menunjukan bahwa investor berubah anggapan mengenai keanaikan harga BBM dan yakin dengan pemerintah bahwa kebijakan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi

(3)

sehingga kenaikan harga BBM 17 November 2014 dianggap sebagai kabar baik bagi pasar sektor pertanian.

2) Sektor Pertambangan

Dari hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor pertambangan menunjukan bahwa terdapat satu hari perdagangan yang menghasilkan return taknormal signifikan bagi investor sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 mengandung informasi Dari 11 hari pengamatan didapatkan hasil return taknormal yang terjadi pada t-5. Return taknormal negatif menunjukan bahwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 dianggap sebagai kabar buruk oleh investor.

3) Sektor Industri Dasar dan Bahan Kimia

Dari hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor industri dasar dan bahan kimia menunjukan bahwa terdapat dua hari perdagangan yang menghasilkan return taknormal signifikan bagi investor sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 mengandung informasi. Selama 11 hari perdagangan, return taknormal signfikan terjadi pada t-2 dan t+4.

Pasar bereaksi pada t-2 menunjukan bahwa terjadi kebocoran informasi. Pergerakan return taknormal selama 11 hari perdagangan menunjukan ketidak konsistenan, hal ini menujukan bahwa pasar pada sektor industri dasar dan bahan kimia mengalami kondisi ketidakpastian mengenai kenaikan harga BBM.

(4)

4) Sektor Aneka Industri

Dari hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor aneka industri menunjukan bahwa terdapat tiga hari perdagangan yang menghasilkan return taknormal signifikan bagi investor sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 mengandung informasi. Selama 11 hari perdagangan, return taknormal signfikan terjadi pada t-3, t-1, dan t-0.

Return taknormal positif yang signifikan terjadi pada t-1 hinga t-0. Hal ini menunjukan bahwa terjadi kebocoran informasi. investor bereaksi positif terhadap kenaikan harga BBM. Dua dari tiga return taknormal signifikan yang dihasilkan bernilai positif sehingga kenaikan harga bbm dianggap sebagai kabar baik oleh investor.

5) Sektor Barang Konsumsi

Dari hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor barang konsumsi menunjukan bahwa terdapat satu hari perdagangan yang menghasilkan return taknormal signifikan bagi investor sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 mengandung informasi. Selama 11 hari perdagangan, return taknormal signfikan terjadi pada t-1. Hal ini menujukan bahwa terjadi kebocaran informasi, pasar bereaksi lebih cepat satu hari sebelum pengumuman.

(5)

6) Sektor Properti

Dari hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor properti menunjukan bahwa terdapat tujuh hari perdagangan yang menghasilkan return taknormal signifikan bagi investor sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 mengandung informasi. Selama 11 hari perdagangan, return taknormal signfikan terjadi pada t-5, t-1, t+1, t+2, t+3, t+4, dan t+5.

Return taknormal positif signifikan pada t+1 menunjukan bahwa investor bereaksi positif terhadap kenaikan harga BBM dengan mengalokasikan anngaran subsidi BBM ke sektor produktif untuk mempercepat pembangunan. Return taknormal positif signifikan dilanjutkan hingga t+5, hal ini menunjukan bahwa kenaikan harga BBM dianggap sebagai kabar baik oleh investor.

7) Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Dari hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor properti menunjukan bahwa terdapat satu hari perdagangan yang menghasilkan return taknormal signifikan bagi investor sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 mengandung informasi. Selama 11 hari perdagangan, return taknormal signfikan terjadi pada t+1. Return taknormal positif signifikan terjadi pada t+1, hal ini menujukan bahwa investor bereaksi positif terhadap kenaikan harga BBM sehingga persitiwa tersebut dianggap sebagai kabar baik oleh investor.

(6)

8) Sektor Keuangan

Berdasarkan hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor keuangan menunjukan bahwa sektor keuangan tidak bereaksi terhadap kenaikan harga BBM sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 tidak mengandung informasi. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya return taknormal signifikan selama 11 hari perdagangan.

9) Sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi

Dari hasil pengamatan return taknormal saham pada sektor perdagangan, jasa, dan investasi menunjukan bahwa terdapat dua hari perdagangan yang menghasilkan return taknormal signifikan bagi investor sehingga perisitwa kenaikan harga BBM 17 November 2014 mengandung informasi. Selama 11 hari perdagangan, return taknormal signfikan terjadi pada t-5 dan t-0. Return taknormal negatif signifikan terjadi pada t-0, hal ini menujukan bahwa perisitiwa kenaiakan harga BBM dianggap sebagai kabar buruk oleh investor.

5.1.2 Hasil Pengujian Hipotesis II

1) Berdasarkan hasil pengujian beda rata-rata return taknormal saham pada sektor pertanian; industri dasar dan bahan kimia; aneka industri; barang konsumsi; properti; infrastruktur, utilitas, dan transportasi; keuangan; perdagangan, jasa, dan investasi menunjukan bahwa rata-rata return taknormal sebelum peristiwa tidak berbeda secara signifikan dengan rata-rata

(7)

return taknormal setelah peristiwa. Hal ini menunjukan bahwa harga saham dengan cepat berubah atau mnyesuaikan dengan peristiwa yang terjadi, sehingga tidak terdapat perbedaan rata-rata return taknormal sebelum dan sesudah peristiwa.

2) Berdasarkan hasil uji beda rata-rata return taknormal saham pada sektor pertambangan menunjukan bahwa rata-rata return taknormal sebelum peristiwa berbeda secara signifikan dengan rata-rata return taknormal sesudah peristiwa.

Hal ini dapat diartikan bahwa kenaikan harga BBM mempengaruhi rata-rata return taknormal saham pada sektor pertambangan.

Dari hasil tersebut, dapat diambil beberapa kesimpulan dalam penelelitian ini, yaitu:

1. Peristiwa kenaikan harga BBM pada tangga 17 November 2014 mengakibatkan return taknormal bagi para pemegang saham pada sektor pertanian; pertambangan; industri dasar dan bahan kimia; aneka industri; barang konsumsi; properti; infrastruktur, utilitas, dan transportasi; perdagangan, jasa, dan investasi kecuali sektor keuangan. 2. Hasil analisis uji beda rata-rata return taknormal menujukkan bahwa

secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan pada sektor pertambangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa harga saham lambat dalam menyesuaikan dengan peristiwa yang terjadi sehingga terdapat

(8)

perbedaan yang signifikan antara rata-rata sebelum dan sesudah peristiwa.

5.2 Keterbatasan

Pada penelitian ini dalam menguji kandungan informasi dari suatu peristiwa kenaikan harga BBM pada tanggal 17 November 2014 dengan melihat return taknormal saham pada Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini memiliki keterbatasan, Metode event study yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat menjamin bahwa return taknormal yang dihasilkan di masing-masing sektor terbebas dari pengaruh peristiwa lain selain peristiwa yang diteliti seperti demo penolakan kenaikan harga BBM atau peristiwa lainnya.

5.3 Saran

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, bagi peneliti selanjutnya yang memiliki kaitan dengan reaksi pasar modal terhadap kenaikan harga BBM, peneliti memberikan saran-saran untuk penelitian selanjutnya, antara lain:

1. Tidak hanya fokus pada satu event date, tetapi lebih dari satu event date sejenis seperti kenaikan dan penurunan harga BBM.

2. Penelitian selanjutnya dapat diperluas dengan menambahkan variabel trading volume activity (TVA)

(9)

5.4 Implikasi

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pasar modal indonesia semakin sensitif terhadap berbagai informasi-informasi yang relevan dengan pasar modal sehingga para pelaku pasar modal harus sensitif dan memperhitungkan implikasi dari berbagai informasi yang beredar. Informasi yang langsung berkaitan dengan pasar modal maupun tidak langsung berkaitan.

Referensi

Dokumen terkait

Diskusi yang dilakukan yakni peneliti menjelaskan gambaran umum tentang strategi proyek unjuk tutur ( show and tell ) yang diterapkan dalam penelitian. 2) Peneliti menyampaikan

 Pengertian latihan yang berasal dari kata training adalah penerapan dari suatu perencanaan untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek,

The thesis entitled in: “ THE INFLUENCE OF USING PICTURE CARDS MEDIA APPLICATION ON THE IMPROVEMENT OF STUDENTS' COMPETENCE IN WRITING RECOUNT TEXT AT THE SEVENTH

PPB ditakrifkan sebagai pengalaman pembelajaran guru dan pemimpin sekolah melalui pelibatan secara formal dan tidak pelibatan secara formal dan tidak formal formal dalam

Ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen yang terdiri dari people, physical evidence dan process terhadap keputusan pembelian konsumen sepeda motor

[r]

Keunggulan pada Kirab Pusaka Malam 1 Suro milik Keraton Surakarta mengandung ritual yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga bisa diadaptasi sebagai pusaka milik

Alat kajian adalah satu set soal selidik bagi meninjau persepsi pelajar semester dua yang mengambil kursus DBM2033 terhadap pelaksanaan Bengkel Gempur “ A “ bagi Program