• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERLAKUAN DIAMMONIUM PHOSPHATE (DAP) TERHADAP KETAHANAN API KOMPOSIT PLASTIK DAUR ULANG-SERAT ALAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERLAKUAN DIAMMONIUM PHOSPHATE (DAP) TERHADAP KETAHANAN API KOMPOSIT PLASTIK DAUR ULANG-SERAT ALAM."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI

(SNMI8) 2013

ISBN: 978-602-98109-2-9

R

RI

IS

SE

ET

T

M

MU

U

LT

L

TI

ID

DI

IS

SI

IP

PL

LI

IN

N

U

UN

NT

TU

UK

K

M

ME

EN

NU

UN

NJ

JA

AN

NG

G

P

PE

EN

NG

GE

EM

MB

BA

AN

NG

GA

A

N

N

IN

I

ND

DU

US

ST

TR

RI

I

NA

N

AS

SI

IO

ON

NA

AL

L

Auditorium Gedung M Lantai 8

Universitas Tarumanagara

Jakarta, 14 November 2013

Diterbitkan oleh:

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Tarumanagara

Jl. Let. Jend. S. Parman No. 1 Jakarta 11440

(3)

Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

| v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ii

Sambutan Dekan Fakultas Teknik iii

Ucapan Terima Kasih iv

Daftar Isi v

Susunan Panitia x

Susunan Acara xi

1. Technopreneur and Social-Entrepreneurship: “…based on product…”, Raldi

Artono Koestoer 1

2. Supply Chain Management: Tantangan dan Strategi, Nyoman Pujawan 7

Bidang Teknik Mesin

1. Metode Pemilihan Pompa Sebagai Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, Anak Agung Adhi Suryawan, Made Suarda, I Nengah Suweden 1 2. Pengaruh Fraksi Volume Serat terhadap Kekuatan Tekan Komposit Fiberglass,

AAIA Sri Komaladewi, I Made Astika, I G K Dwijana 7 3. Pengaruh Variasi Diameter dan Sudut Kemiringan Pipa Inlet Terhadap Unjuk

Kerja Pompa Hidram, Sehat Abdi Saragih 14

4. Analisa Kerusakan pada Rotating Element Pompa Injeksi Air David Brown

DB34-D DI PT CPI Minas, Abrar Ridwan, Ridwan Chandra 21

5. Pengaruh Temperatur Pembakaran pada Komposit Lempung/Silika RHA terhadap Sifat Mekanik (Aplikasi pada Bata Merah), Ade Indra, Nurzal, Hendri Nofrianto 34 6. Rancang Bangun Mesin Pemisah Dan Pencacah Sampah Organik (Daun-daunan)

dan Anorganik (Plastik, Kresek) untuk Menghasilkan Serpihan Sampah Organik Lebih Kecil sebagai Bahan Kompos, I Gede Putu Agus Suryawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati, I Gst. A. K. Diafari D. Hartawan 42 7. Peningkatan Nilai Kalor Biobriket Campuran Sekam Padi dan Dominansi Kulit

Kacang Mete dengan Metode Pirolisa, Arijanto 49

8. Perilaku Stress Tanki Toroidal Penampang Oval dengan Beban Internal Pressure,

Asnawi Lubis, Shirley Savetlana, and Ahmad Su’udi 60

9. Kekerasan Baja AISI 4118 setelah Proses Pack Karburising dengan Media Karburasi Arang Tulang Bebek dan Arang Pelepah Kelapa, Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Dewa Made Krisnha Muku, AAIA Sri Komala Dewi 67 10. Quantum States At Juergen Model for Nuclear Reactor Control Rod Blade Based

On Thx Duo2 Nano-Material, Moh. Hardiyanto 73

11. Pengerasan Induksi pada Material AISI 4340 sebagai Material Bahan Baku Industri HANKAM Nasional, Muhammad Dzulfikar, Rifky Ismail, Dian Indra

Prasetyo, dan Jamari 83

12. Studi Pengaruh Kemiringan Kolektor Surya Tipe Satu Laluan Udara Panas Terhadap Proses Pengeringan Kerupuk Ubi, Eddy Elfiano, Muhd. Noor Izani 90 13. Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa Sawit (Elacis Guinesis) sebagai Energi

Biomassa yang Terbarukan, Eko Yohanes, Sibut 96

14. Pengaruh Variasi Volume Serat Resam terhadap Kekuatan Tarik dan Impact Komposit pada Matriks Polyester sebagai Bahan Pembuatan Dashboard Mobil,

Herwandi, Sugianto, Somawardi, Muhammad Subhan 102

15. Pemanfaatan Arang Kayu Bakar sebagai Media Karburasi pada Proses Pack

(4)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013 Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

| vi 16. Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar dengan Media Radiator pada Mesin Bensin

Bertipe Injeksi Terhadap Unjuk Kerja Mesin, I Gusti Ngurah Putu Tenaya, I Gusti Ketut Sukadana, dan I Gusti Ngurah Bagus Surya Pratama 115 17. Strain-Hardening Baja Karbon AISI 1065 Akibat Beban Gelinding-Gesek, I Made

Astika, Tjokorda Gde Tirta Nindhia, I Made Widiyarta, I Gusti Komang

Dwijana dan I Ketut Adhi Sukma Gusmana 124

18. Pengaruh Temperatur Tuang Paduan Perunggu Terhadap Sifat Kekerasannya Pada Proses Pembuatan Genta Dengan Metoda Pasir Cetak (Sand Casting), I Made

Gatot Karohika, I Nym Gde Antara 133

19. Ketahanan Aus Baja Carbon AISI 1065 dengan Pengerasan Permukaan Kontak (Quench-Hardening) terhadap Beban Gelinding-Luncur, I Made Widiyarta, Tjok Gde Tirta Nindia, I Putu Lokantara, I Made Gatot Karohika dan I Ketut Windu

Segara 141

20. Pengembangan Kurva P-h dalam Pemodelan Elemen Hingga Vickers Indentasi

untuk Memprediksi Kekerasan Vickers (HV), I Nyoman Budiarsa 149

21. Studi Profil Temperatur Reaktor Fluidized Bed Pada Gasifikasi Sewage Sludge, I Nyoman Suprapta Winaya, I Nyoman Adi Subagia, Rukmi Sari Hartati 158 22. Pengaruh Pemasangan Ring Berpenampang Segiempat dengan Posisi Miring

pada Permukaan Silinder terhadap Koefisien Drag, Si Putu Gede Gunawan Tista,

Ketut Astawa, Ainul Ghurri 166

23. Pengaruh Perlakuan Diammonium Phosphate (DAP) Terhadap Ketahanan Api Komposit Plastik Daur Ulang-Serat Alam, I Putu Lokantara, NPG Suardana 173 24. Analisa Pengaruh Viskositas Pelumas terhadap Permukaan Penampang Material

pada Proses Ekstrusi Pengerjaan Dingin, Jhonni Rahman 180

25. Simulasi Numerik Aero-Akustik Aliran Udara Yang Melalui Silinder Pada Bilangan Reynolds 90000 Menggunakan Model Turbulensi Les Dan Model

Akustik FWH, M. Luthfi, Sugianto 186

26. Pengaruh Konsentrasi Kalium Hidroksida (KOH) pada Elektrolit terhadap Performa Alkaline Fuel Cell, Made Sucipta, I Made Suardamana, I Ketut Gede

Sugita, Made Suarda 195

27. Makrostruktur dan Permukaan Patah dalam Uji Tarik terhadap Perlakuan Panas

pada Baja Karbon Rendah, Nofriady H. dan Ismet Eka P. 203

28. Model Penentuan Koefisien Serap (Absorbsi) dan Kekuatan Tarik Material Komposit Epoxy dengan Pengisi Serat Rockwool sebagai Knalpot Rendah Bising

Secara Eksperimen, Nurdiana, Zulkifli , Mutya Vonnisa 208

29. Pengaruh Waktu Tahan dan Laju Pemanasan terhadap Besar Butir Austenit dan Kekerasan pada Proses Heat Treatment Baja HSLA, Richard A.M. Napitupulu,

Otto H. S, Charles Manurung, Humisar Sibarani 218

30. Analisa Kualitas Permukaan Baja AISI 4340 terhadap Variasi Arus pada Electrical Discharge Machining (EDM), Sobron Lubis, Sofyan Djamil, Ivan Dion 224 31. Rancangan Launcher Roket Air, Suherlan, Dzulfi S Prihartanto, Gede Eka

Lesmana, Yohannes Dewanto 234

32. Analisa Kerja Roket Air Satu Tingkat, Ahmad Hidayat Furqon, Mochammad

Ilham Attharik, Pirnardi, dan I Gede Eka Lesmana 240

33. Analisis Penggunaan Differensial Proteksi pada Motor-Motor Listrik, PLTU

Buatan China, Suryo Busono 247

(5)

Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-24 | 173

PENGARUH PERLAKUAN DIAMMONIUM PHOSPHATE

(DAP)

TERHADAP KETAHANAN API KOMPOSIT PLASTIK DAUR

ULANG-SERAT ALAM

I Putu Lokantara, NPG Suardana

Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran Bali e-mail: lokantara_santri@yahoo.com

Abstrak

Produk si bahan plastik sintetik di Indonesia seperti untuk k emasan mak anan, k emasan minuman, tas plastik , k antong platik , dan sebagainya sangat tidak terk ontrol. Masyarak at juga mempunyai perilak u yang tidak disiplin untuk memilah -milah sampah rumah tangganya masing-masing sehingga sampah organik dan non organik bercampur menjadi satu. Bahayanya bila sampah plastik tersebut sampai terbuang k e lingk ungan, mak a pencemaran lingk ungan ak an terjadi, k arena plastik sulit untuk terdegradasi dan bahk an tidak pernah terdegradasi. Sampah plastik sintetik yang terbuat dari polimer thermosetting mempunyai dampak lebih buruk terhadap lingk ungan ak ibat dari limbah plastik , emisi CO2 dan

terk adang gas beracun k etik a bahan tersebut dibak ar. Sedangk an sampah plastik yang terbuat dari bahan polimer thermoplastic yang non -degradable juga tidak ramah lingk ungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi frak si berat serat yang diberi perlak uan awal natrium hidrok sida (NaOH)) dan diik uti dengan perlakuan diammonium phosphate (DAP) terhadap k etahanan api k omposit polimer termoplastik daur ulang polyethylene terephthalate (PET) dengan penguat serat sabut k elapa. Perlak uan awal serat sabut k elapa direndam dalam larutan NaOH dengan tujuan menghilangk an lapisan lilin pada permuk aan sabut. Matrik yang digunak an adalah polypropylene daur ulang yang dipotong k ecil-k ecil. Penguat dari sabut k elapa dipotong dengan uk uran 10 mm disusun secara acak dengan frak si berat 35%. Sebelum dicampur dengan matrik , serat sabut k elapa diberi perlak uan tambahan yaitu direndam dalam larutan DAP dengan prosentase berat 1%, 2%, 5% Proses pembuatan k omposit dilak uk an dengan tek nik hot press. Hasil cetak an k emudian dibuat specimen uji tahan api dengan menggunak an standar ASTM D-635. Hasil penelitian didapatk an bahwa k omposit dengan k omposisi frak si berat 35% dan yang mendapat perlak uan DAP 5% memilik i k etahanan api tertinggi dibandingkan yang lainnya.

Kata kunci: Serat sabut k elapa, polypropylene daur ulang, diammonium phosphate k omposit, k etahanan api.

PENDAHULUAN

Produksi bahan plastik sintetik di Indonesia seperti untuk kemasan makanan, kemasan minuman, tas plastik, kantong platik, dan sebagainya sangat tidak terkontrol. Selama ini pemerintah dan pemerhati lingkungan hidup hanya memberikan himbauan untuk mengurangi pemakaian plastik sintetik untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Ditambah perilaku masyarakat kita yang tidak disiplin untuk memilah-milah sampah sejak dari rumah tangganya masing-masing sehingga sampah organik dan non organik bercampur menjadi satu. Bila dipilah-pilah terlebih dahulu maka tidak akan ada sampah plastik yang terbuang ke lingkungan, karena sampah tersebut langsung bisa didaur ulang oleh produsen plastik atau dimanfatkan lagi untuk keperluan lainnya. Bahayanya bila sampah plastik tersebut sampai terbuang ke lingkungan, maka pencemaran lingkungan akan terjadi, karena plastik sulit untuk terdegradasi dan bahkan tidak pernah terdegradasi.

Sampah plastik sintetik yang terbuat dari polimer thermosetting mempunyai dampak lebih buruk terhadap lingkungan akibat dari limbah plastik, emisi CO2 dan

(6)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013

Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-24 | 174 Gambar 1. Limbah plastic yang mengotori

lingkungan

Gambar 2. Limbah Plastik yang dibakar

Serat alam di Indonesia jumlahnya sangat berlimpah sehingga terkadang menjadi bahan buangan. Serat alam ini bersifat ramah lingkungan dan terbarukan. Salah satu serat alam yang berlimpah ketersediannya adalah sabut kelapa. sabut kelapa saat ini banyak digunakan untuk membuat barang kerajinan seperti keset lantai. Sebagian lagi tidak dimanfaatkan secara baik dan terbuang percuma, padahal masih mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Komposit polimer sintetik yang dibuat dengan penguat serat alam bisa disebut bio-composites yang tidak full degradable. Bio-composites sedang dikembangkan pada beberapa bidang untuk menggantikan komposit sintetik untuk mengurangi dampak lingkungan.

Studi tentang bio-composites telah banyak dilakukan yang hanya terfokus pada sifat mekaniknya, akan tetapi perlu juga dipelajari ketahanan terhadap api atau kebakaran, ketahanan terhadap kelembaban dan ketahanan aus dari material tersebut dalam perancangan suatu komponen atau struktur. Penggunaan material komposit pada otomotif, perkapalan, pesawat terbang, interior bangunan, panel isolasi dan sebagainya meningkat sangat tajam sehingga perlu mendapat perhatian terhadap hal-hal tersebut di atas

(Mortaigne et al. 1999 dan Mouritz and Gibson, 2006).

Pada penelitian ini dipilih salah satu jenis polimer yaitu PET (polyethylene terephthalate) yang berasal dari bahan botol bekas air mineral dan serat sabut kelapa sebagai penguatnya. Dengan penggunaan komposit ini nantinya dapat mengurangi pencemaran lingkungan oleh plastik, mengurangi berat material yang berdampak pada penurunan berat suatu konstruksi, tampilan dari material artistik dan alami. Permasalahannya adalah bahan serat alam sangat sangat mudah terbakar dan mudah menyerap air, sedangkan plastiknya mudah tergores dan juga mudah terbakar. Untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dari yang dimiliki oleh komponen pembentuk komposit tersebut maka pada studi ini akan dilakukan perlakuan kimia pada serat alamnya dan pelapisan pada kompositnya. Permasalahannya adalah berapa persentase larutan kimia DAP yang efektif dapat meningkatkan sifat tahan api, dan bagaimana proses pelapisannya sehingga material komposit tersebut tahan terhadap kebakaran dalam arti apinya tidak mudah merambat kemana-mana, akan tetapi tidak terlalu menurunkan sifat mekaniknya.

METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian a. Bahan

· Sabut kelapa yang sudah kering.

· Bahan untuk matrik adalah PET plastik bekas gelas ”aqua” · Bahan plastic PVC untuk pelapisan.

(7)

Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-24 | 175

· Pelapis (coating) untuk memberikan lapisan pada cetakan agar material benda kerja tidak lengket dengan cetakan.

b. Alat-alat

· Mesin blender untuk mencairkan polimer dan mencampurkan dengan serat.

· Mesin Press panas untuk mencetak spesimen.

· Cetakan spesimen uji yang terbuat dari aluminium dengan ukuran lubang dalam adalah 180 mm x 150 mm.

· Mesin pemotong spesimen untuk membuat sesuai standar ASTM.

· Alat uji ketahanan api.

· Gunting untuk memotong serat, sarung tangan.

· Kontainer (ember) untuk merendam dan membilas serat.

· Saringan untuk menyaring potongan serat sewaktu membilas.

Gambar 3. Mesin Blending Panas

Gambar 4. Alat uji ketahanan api

Langkah-Langkah Penelitian

· Sabut kelapa dipotong-potong berukuran ±10 mm.

· Rendam dengan NaOH 5% selama 2 jam, kemudian dibilas sampai bersih dengan air PDAM yang mengalir dan dikeringkan 70oC selama 24 Jam.

· Rendam sabut kelapa tersebut dalam larutan kimia masing-masing 1%, 2% dan 5% DAP selama 1 jam dengan suhu 160oC. kemudian langsung dikeringkan di dalam oven dengan temperatur 70oC selama 24 jam.

· Penguat dari sabut kelapa dipotong dengan ukuran 10 mm disusun secara acak dengan fraksi berat 25%, 35%, 45%.

(8)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013

Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-24 | 176

· Lapisi cetakan dengan Gliserin agar resin tidak melekat pada cetakan, ratakan dengan tisu untuk menipiskan lapisan Gliserin.

· Cetak material dengan mesin press panas sampai ketebalan komposit 3 mm untuk seluruh spesimen uji.

· Keluarkan material dari cetakan.

· Potong spesimen uji sesuai dengan standar ASTM D635 untuk uji ketahanan api (flammability

· Pengamatan bentuk fisik komposit, komposit yang berhasil dicetak, diamati apakah ada

void atau tidak dengan cara menerawang lembaran komposit. Void tidak boleh mengumpul pada suatu tempat dan diameter void tidak boleh lebih dari 1 %. Komposit dinyatakan homogen jika tidak terdapat cacat dan void yang mengumpul dan komposit tidak melengkung.

· Cetakan komposit yang masuk dalam kriteria bagus kemudian dipersiapkan untuk bahan specimen uji.

Persiapan pengujian

· Spesimen uji yang telah dipotong sesuai standar ASTM D-635 dikeringkan dalam oven pada temperatur 50º C selama 2 jam.

Gambar 5. Dimensi Spesimen Uji Tahan api (ASTM D 635)

· Lanjutkan dengan pengkodean.

· Pengujian ketahanan api pada linear burning test.

· Laju pembakaran linear (V), dari tanda 25 mm untuk setiap spesimen dimana bagian depan api mencapai 100 mm tanda dengan menggunakan persamaan:

Laju Pembakaran Linier (V)

V = 



dimana:

V : Laju Pembakaran Linier (mm/min)

L : Panjang Terbakar (mm)

t : Waktu Terbakar (min)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Uji Tahan Api

(9)

Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-24 | 177 Tabel 1. Perhitungan Laju Pembakaran Linear

Komposit Serat Sabut Kelapa Tanpa Perlakuan DAP

Kode Spesimen

Panjang Terbakar Waktu Terbakar Laju

Pembakaran Linear

(mm) (min) (mm/min)

I1 75,00 3,933 19,065

I2 75,00 3,136 23,909

I3 75,00 3,640 20,604

Rata-rata 3,954 21,192

Komposit Serat Sabut Kelapa Dengan Perlakuan 1% DAP Kode

Spesimen

Panjang Terbakar Waktu Terbakar Laju Pembakaran Linear

(mm) (min) (mm/min)

II1 75,00 6,605 11,353

II2 75,00 6,915 10,845

II3 75,00 6,229 12,038

Rata-rata 6,583 11,412

Komposit Serat Sabut Kelapa Dengan Perlakuan 2% DAP Kode

Spesimen

Panjang Terbakar Waktu Terbakar Laju Pembakaran Linear

(mm) (min) (mm/min)

III1 75,00 7,091 10,575

III2 75,00 6,532 11,481

III3 75,00 6,789 11,046

Rata-rata 6,804 11,034

Komposit Serat Sabut Kelapa Dengan Perlakuan 5% DAP

Kode Spesimen

Panjang Terbakar Waktu Terbakar Laju

Pembakaran Linear

(mm) (min) (mm/min)

IV1 10,00 2,670 3,744

IV2 09,00 0,481 1,868

IV3 03,00 0,482 0,621

Rata-rata 1,211 2,077

Gambar 6. Grafik pengaruh variasi perlakuan serat dengan DAP terhadap laju pembakaran

linear 0 2 4 6 8 10 12

1% 2% 5%

L a ju P e m b a k a ra n l in ie r (m m / m in ) Prosentase DAP

(10)

Seminar Nasional Mesin Dan Industri (SNMI8) 2013

Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-24 | 178

Panjang api 60 mm dan tinggi api 60 mm Panjang api 30 mm dan tinggi api 50 mm

Panjang api 20 mm dan tinggi api 40 mm Panjang api 8 mm dan tinggi api 10 mm Gambar 7. Pengujian tahan api pada komposit serat sabut kelapa

a. Tanpa perlakuan, b. Perlakuan 1% DAP, c. Perlakuan 2% DAP, d. Perlakuan 5% DAP

Grafik pada gambar 6, terlihat bahwa laju pembakaran linier cenderung mengecil seiring bertambahnya prosentase DAP.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari penelitian awal pencetakan komposit menunjukkan bahwa komposit dengan fraksi berat 35% yang menghasilkan komposit dengan kualitas terbaik. Prosentase perendaman serat dengan menggunakan DAP menununjukkan bahwa prosentase DAP 5% menghasilkan kecepatan rambat api yang paling rendah, sehingga nantinya kalau diaplikasikan sebagai interior ruangan akan sangat bermanfaat untuk memperlambat efek kebakaran.

Saran

Penelitian selain menggunakan pengujian selain uji tahan api perlu dilakukan agar diperoleh data yang lengkap, seperti pengujian kelembaban, pengujian tarik, pengujian impact, pengujian kekerasan, pengujian keausan.

DAFTAR PUSTAKA

1. ASTM AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIALS, Copyright © 2004, West Conshohocken, PA. All rights reserved

2. Brahmakumar, M., Pavithran, C., and Pillai, R.M.,”Coconut fiber reinforced

polyethylene composites such as effect of natural waxy surface layer of the fiber on

fiber or matrix interfacial bonding and strength of composites”, Elsevier, Composite Science and Technology, 65 (2005) pp. 563-569

a

d c

(11)

Riset Multidisiplin Untuk Menunjang Pengembangan Industri Nasional Jakarta, 14 November 2013

TM-24 | 179 3. Chow, C.P.L., X.S.Xing, R.K.Y. Li. (2006),” Moisture Absorption Studies of Sisal

Fibre Reinforced Polypropylen Composites”, Composites Science and Technology 67 (2007) pp. 306-313.

4. Mouritz AP and Gibson AG. Fire Properties of Polymer Composite Materials. Published by Springer, P.O. Box 17, 3300 AA Dordrecht, The Netherlands 2006. 5. N.P.G. Suardana, I.P. Lokantara, Jae Kyoo Lim,” Influence Of Water Absorption On

Mechanical Properties Of Coconut Coir Fiber/Poly-Lactic Acid Biocomposites, Materials Physics and Mechanics 12 (2011) 113-125

6. Ngakan Putu Gede Suardana, Min Seuck Ku, Jae Kyoo Lim, Effects of diammonium phosphate on the flammability and mechanical properties of bio-composites.

Materials and Design 32 (2011) 1990–1999.

7. Munikeche Gowda T., ACB. Naidu, Rajput Chhaya, Some mechanical of untreated jute fabric-reinforced polyester composites, Elsevier, Composite applied science and manufacturing, Part A 30 277-284 (1999).

8. Oksman,K., Skrifvars, M., Selin, J-F., Natural fibers as reinforcement in Polylactic

acid (PLA) composites”, Composites science and technology 63, Scincedirect.com, (2003) 1317-1324.

9. Ray SS, Okamoto M. Biodegradable Polylactide and Its Nanocomposites: Opening a New Dimension for Plastics and Composites. Macromol Rapid Commun 2003; 24: 815–840.

10.Suardana, NPG dan Dwidiani, “Sifat Mekanik Komposit Polyester-Tapis Kelapa akibat Waktu Perlakuan Kimia Serat, Proceding Seminar Nasional Teknik Mesin 3, Univ. Kristen Petra Surabaya.

Gambar

Gambar 1. Limbah plastic yang mengotori
Gambar 3. Mesin Blending Panas
Gambar 6. Grafik pengaruh variasi perlakuan serat dengan DAP terhadap laju pembakaran linear
Gambar 7. Pengujian tahan api pada komposit serat sabut kelapa a. Tanpa perlakuan,  b

Referensi

Dokumen terkait

Apabila Saudara tidak hadir sesuai jadwal tersebut di atas, maka Pokja Pengadaan berkesimpulan Saudara menerima hasil evaluasi/kesimpulan akhir terhadap penawaran yang saudara

untuk Pelaporan Indikator Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum

Dalam melakukan penelitian atau seminar desain, ada hal mendasar yang harus dilakukan, yaitu menyusun kerangkan berfikir penelitian....

Basically, it covers simplicial homology theory, the fundamental group, covering spaces, the higher homotopy groups and introductory singular homology theory.. The text follows

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa variabel bebas stres kerja, promosi jabatan, hubungan karyawan, dan kepuasan gaji

Realisasi Belanja Dana Perimbangan menurut LRA face harus sama dengan Realisasi Belanja Dana Perimbangan (Akun 61) pada LRA Belanja menurut Jenis Belanja dikurangi

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan 2016.. Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, petunjuk

Pada pemrograman mikrokontroler program yang disimpan dalam PEROM atau EPROM adalah bahasa mesin, yaitu suatu kode-kode instruksi yang memerintahkan mikrokontroler