• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTECH JOURNAL Vol. 1 No 2 Oktober 2018 p-issn (Print), e-issn (Online) Available Online at :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINTECH JOURNAL Vol. 1 No 2 Oktober 2018 p-issn (Print), e-issn (Online) Available Online at :"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

24 | SINTECH journal

SINTECH JOURNAL Vol. 1 No 2 – Oktober 2018 p-ISSN 2598-7305 (Print), e-ISSN 2598-9642 (Online) Available Online at : http://jurnal.stiki-indonesia.ac.id/index.php/sintechjournal

PEMANFAATAN INSTANT MESSAGING UNTUK APLIKASI PEMBELAJARAN

MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN METODE TSAQIFA

Faraz Muhammad Aulia1, Made Sudarma2, I Made Arsa Suyadnya3 1,2,3 Universitas Udayana, Denpasar-Bali

e-mail : farazaulia@student.unud.ac.id1, msudarma@unud.ac.id2, arsa.suyadnya@unud.ac.id3 Received : November, 2018 Accepted : November, 2018 Published : April, 2019

Abstract

Indonesia is predominantly Muslim country. However, around 54% of Muslims cannot read the Qur'an. Many teenagers and adults argue that this is due to lack of time, shame to learn, not having a teacher and so on. Based on these problems, many methods are formulated to help the community in learning. The Tsaqifa method is one method that is claimed to make people able to read the Qur'an in just 7.5 hours. However, along with technological advances, this method began to be considered conventional. Therefore, there needs to be a new alternative so that learning methods can keep up with technological advances. Utilization of instant messaging can be used as an alternatives to implement existing learning methods especially Tsaqifa method that is expected can help communities learn independently, quickly, easily and interactively. In this study, the application of the Tsaqifa method was carried out by developing an application of chatbot in learning the Al-Qur'an reading media that utilizes the LINE Messaging API. Applications that have been built are tested with 2 methods that is Blackbox Testing and System Usability Scale (SUS). In testing using Blackbox Testing, the overall functionality of the application has been declared successfully run and based on the results of the System Usability Scale (SUS) test, obtained an average score of 73.3 out of 20 respondents which means the application can be accepted by the public (acceptable).

Keywords: educational application, chatbot, al-qur’an, tsaqifa method, line messenger

Abstrak

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Namun, sekitar 54% umat Muslim belum bisa membaca Al-Qur’an. Banyak remaja dan orang dewasa yang beralasan hal tersebut dikarenakan tidak memiliki waktu, malu untuk belajar, tidak memiliki guru dan sebagainya. Berdasarkan permasalahan tersebut, banyak metode-metode dirumuskan untuk membantu masyarakat dalam belajar membaca Al-Qur’an. Metode Tsaqifa adalah salah satu metode yang diklaim dapat membantu masyarakat untuk bisa membaca Al-Qur’an hanya dalam waktu 7,5 jam. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, metode ini mulai dianggap konvensional. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif baru agar metode-metode pembelajaran tersebut bisa mengikuti kemajuan teknologi. Pemanfaatan instant messaging saat ini dapat digunakan sebagai media alternatif untuk menerapkan metode pembelajaran yang ada khususnya metode Tsaqifa sehingga diharapkan dapat membantu masyarakat belajar secara mandiri, cepat, mudah dan interaktif. Pada penelitian ini, penerapan metode Tsaqifa dilakukan dengan mengembangkan sebuah aplikasi chatbot media pembelajaran membaca Al-Qur’an yang memanfaatkan LINE Messaging API. Aplikasi yang dibangun telah dilakukan pengujian menggunakan 2 metode yaitu Blackbox Testing dan System Usability Scale (SUS). Pada pengujian Blackbox Testing, keseluruhan fungsionalitas aplikasi telah dinyatakan berhasil dijalankan dan berdasarkan hasil pengujian System Usability Scale (SUS), didapatkan skor rata-rata 73,3 dari 20 orang responden yang berarti aplikasi dapat diterima oleh pengguna (acceptable).

(7)

SINTECH journal | 25

1. PENDAHULUAN

Al-Qur’an merupakan kitab suci bagi umat Islam yang dapat membaca kebahagiaan serta merupakan pedoman hidup dari Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya untuk membimbing seluruh umat Islam ke jalan yang benar. Sebagai seorang muslim, membaca Al-Qur’an sudah termasuk bagian dari ibadah. Untuk membaca Al-Qur’an, tidak bisa disamakan dengan cara membaca buku-buku berbahasa Arab pada umumnya karena Al-Qur’an memiliki aturan dan kaidah khusus. Sebagai masyarakat Islam non-Arab ini merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam mempelajari cara membaca Al-Qur’an [1].

Menurut hasil riset yang dilakukan Institut Ilmu Al-Qur’an, tercatat bahwa pada tahun 2016 sekitar 54% umat Islam di Indonesia masih belum bisa membaca Al-Qur’an. Ironisnya tidak sedikit pula orang dewasa yang terdapat di dalamnya padahal sebagai orang tua, membaca dan mengajarkan keturunannya agar dapat membaca Al-Qur’an adalah suatu kewajiban seperti yang diperintahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari yaitu “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”.

Di Indonesia, metode Iqra’ adalah metode yang sangat populer dan banyak digunakan. Namun, metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diselesaikan sehingga untuk masyarakat yang memiliki tingkat kesibukan tinggi hampir sangat mustahil untuk menyelesaikan Iqra’ mulai dari jilid 1 sampai 6. Berdasarkan masalah tersebut, terciptalah metode pembelajaran yang baru salah satunya adalah metode Tsaqifa yang dikembangkan oleh Umar Taqwim yang merupakan hasil pengembangan dari metode pembelajaran yang telah ada sebelumnya, sehingga lebih mudah dipahami dan dipelajari terutama bagi mereka yang mempunyai banyak kesibukan. Dalam prakteknya metode ini hanya memerlukan waktu 7,5 jam [2].

Beberapa penelitian juga telah mencoba untuk mengembangkan metode tersebut dengan memanfaatkan teknologi informasi sehingga menghasilkan suatu alternatif pembelajaran baru agar dapat mempermudah masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an seperti

penelitian sebelumnya tentang “Aplikasi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Metode Tsaqifa”. Penelitian tersebut mencoba untuk memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang yaitu smartphone Android untuk menciptakan alternatif baru dalam metode pembelajaran Al-Qur’an. Dari hasil penelitiannya dijelaskan 97% dari 7 responden guru dan 91,25% dari siswa menyatakan aplikasi ini dapat membantu siswa dalam mempelajari cara membaca Al-Qur’an [3]. Namun dari penelitian tersebut masih dianggap kurang maksimal karena aplikasi hanya dapat dijalankan pada smartphone Android, pengguna harus mendownload aplikasi terlebih dahulu dan aplikasi kurang interaktif.

Berdasarkan kekurangan dari penelitian di atas, penelitian ini mencoba untuk mengembangkan alternatif baru dengan memanfaatkan teknologi terkini yang sedang populer salah satunya adalah teknologi chatbot yang merupakan suatu robot virtual yang dapat merespon obrolan ringan dari manusia. Pemanfaatan chatbot telah dilakukan dalam penelitian berjudul “Pemanfaatan Instant Messaging untuk Aplikasi Layanan Akademik” [4]. Penelitian tersebut mencoba untuk mengembangkan aplikasi yang dapat memberikan informasi akademik dengan memanfaatkan teknologi terbaru yaitu chatbot dari layanan Instant Messaging Google Talk. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan suatu robot virtual interaktif yang dapat merespon informasi seputar akademik dari permintaan mahasiswa. Selain itu, ada juga penelitian serupa yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Matematika dengan Bot API Media Sosial Telegram di Akademi Farmasi Surabaya” [5]. Penelitian tersebut membuat sebuah aplikasi media pembelajaran interaktif matematika dengan memanfaatkan layanan Instant Messaging yang lebih baru yaitu Telegram. Dalam penelitian tersebut juga dijelaskan dengan pemanfaatan Telegram dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa. Di Indonesia, untuk saat ini chatbot lebih banyak dimanfaatkan di bidang pertukaran informasi, berita dan hiburan sedangkan untuk bidang e-learning atau edukasi masih terbilang sedikit. Oleh karena itu, penelitian ini akan memanfaatkannya dalam bidang edukasi untuk mengembangkan sebuah aplikasi chatbot media pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan memanfaatkan LINE Messaging API

(8)

26 | SINTECH journal

untuk menciptakan aplikasi yang lebih interaktif. Aplikasi chatbot yang dibangun berjalan di atas aplikasi Line Messenger sehingga tidak perlu melakukan instalasi aplikasi tambahan, multiplatform, dan tidak banyak menghabiskan tempat penyimpanan. Adanya aplikasi ini, diharapakan dapat menjadi alternatif media pembelajaran bagi masyarakat sehingga dapat mendukung upaya dalam mengurangi tingkat buta huruf Al-Qur’an di Indonesia

.

2. METODE PENELITIAN 2.1 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode System Development Life Cycle atau bisa disingkat SDLC. Metode SDLC adalah proses untuk memahami bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis dengan merancang suatu sistem, membangun sistem tersebut dan menyampaikan kepada pengguna. Metode SDLC memiliki 4 tahapan yaitu planning, analysis, design dan implementation [6].

2.1.1 Planning

Tahap yang pertama kali dilakukan adalah planning atau perencanaan, dalam prakteknya perencanaan merupakan proses untuk memahami mengapa sistem atau aplikasi harus dibangun dan untuk mengetahui apa saja kebutuhan yang dibutuhkan dalam pembangunannya.

2.1.2 Analysis

Tahapan analisis dilakukan untuk menemukan jawaban dari beberapa pertanyaan seperti siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dilakukan oleh sistem dan dimana sistem akan digunakan. Selain itu, dilakukan juga investigasi terhadap sistem yang sudah ada sebelumnya untuk mencari peluang perbaikan dan pengembangan konsep yang baru.

2.1.3 Design

Pada tahap ini dilakukan perancangan antarmuka aplikasi meliputi desain tampilan dari chatbot. Dalam perancangannya, chatbot ini dilengkapi dengan 8 materi pokok dan quiz agar dapat digunakan oleh pengguna untuk mengevaluasi hasil pembelajarannya.

2.1.4 Implementation

Tahap terakhir adalah melakukan implementasi hasil perancangan ke dalam coding aplikasi dan melakukan pengujian terhadap aplikasi.

2.2 Gambaran Umum Sistem

Chatbot untuk pembelajaran membaca Al-Qur’an ini akan dibangun menggunakan bahasa

pemrograman python dengan Flask framework di bagian server serta dengan memanfaatkan LINE Messaging API agar dapat terintegrasi dengan LINE Messenger untuk sisi client. Media penyimpanan data pada aplikasi chabot ini akan menggunakan Firebase.

Gambar 1 mengilustrasikan cara kerja sistem yaitu pengguna dapat menggunakan LINE Messenger untuk berinteraksi dengan chatbot server dimana proses interaksi dilakukan melalui internet dan dibantu dengan LINE Messaging API.

Gambar 1. Gambaran umum sistem

2.3 Perancangan Sistem

Dalam proses perancangan aplikasi, dibuatlah use case diagram, activity diagram dan struktur database untuk mempermudah saat proses desain dan implementasi.

Gambar 2 merupakan use case diagram dari aplikasi yang akan dibangun. Use case diagram ini menggambarkan case atau fitur-fitur apa saja yang dapat digunakan oleh pengguna di dalam aplikasi chatbot [6].

Gambar 2. Use case diagram aplikasi chatbot Dalam menggambarkan kegiatan (workflow) dari aplikasi yang akan dibangun, maka pada penelitian ini dibuat beberapa activity diagram. Dalam banyak hal, activity diagram dapat dipandang sebagai diagram aliran data yang canggih yang digunakan dalam hubungan dengan analisis terstruktur. Namun, tidak seperti aliran data diagram, activity Diagram termasuk notasi yang membahas pemodelan parallel, kegiatan bersamaan dan proses. Perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor [6]. Pada Gambar 3 dapat dilihat activity lihat penjelasan

(9)

SINTECH journal | 27 metode Tsaqifa dimana aktornya adalah

pengguna. Activity ini menggambarkan proses ketika pengguna ingin melihat informasi atau penjelasan tentang metode Tsaqifa yang akan diajarkan. Skenarionya, pengguna membuka aplikasi LINE dan memulai chatting dengan bot kemudian memilih menu metode Tsaqifa ataupun mengirimkan perintah penjelasan metode Tsaqifa yang kemudian akan dikirim oleh aplikasi LINE ke chatbot server. Ketika perintah atau menu yang dimasukkan cocok dan dimengerti oleh bot maka bot akan mengambil data yang dibutuhkan dari database dan mengirimkannya kembali ke aplikasi LINE dalam bentuk teks, suara maupun gambar.

Gambar 3. Activity diagram lihat penjelasan metode

Tsaqifa

Gambar 4 merupakan activity saat memulai pembelajaran dimana aktornya adalah pengguna. Activity ini menggambarkan proses ketika pengguna ingin memulai untuk belajar. Skenarionya, pengguna membuka aplikasi LINE dan memulai chatting dengan bot kemudian memilih menu belajar ataupun mengirimkan perintah penjelasan mulai belajar yang kemudian akan dikirim oleh aplikasi LINE ke chatbot server. Post condition yang diinginkan adalah ketika perintah atau menu yang dimasukkan cocok dan dimengerti oleh bot maka bot akan mengambil data yang dibutuhkan dari database dan mengirimkannya kembali ke aplikasi LINE dalam bentuk teks, suara maupun gambar.

Dalam activity diagram belajar nantinya bot akan membalas pesan dari pengguna dengan pesan berupa daftar menu dan meminta pengguna untuk memilih lagi materi mana yang ingin dipelajari. Setelah pengguna memilih materi, bot akan mengambil dan mengirimkannya kembali ke pengguna. Setelah materi diterima, pengguna dapat membaca teks, memainkan pesan suara serta melihat gambar jika tersedia. Bot juga memberikan menu selanjutnya untuk mengarahkan

pengguna ke materi selanjutnya.

Gambar 4. Activity diagram memulai pembelajaran Gambar 5 adalah activity bermain kuis dimana aktornya adalah pengguna. Activity ini menggambarkan proses ketika pengguna memulai bermain kuis. Skenarionya, pengguna membuka aplikasi LINE dan memulai chatting dengan bot kemudian memilih menu mulai kuis ataupun mengirimkan perintah penjelasan metode Tsaqifa yang kemudian akan dikirim oleh aplikasi LINE ke chatbot server. Post condition yang diinginkan adalah ketika perintah atau menu yang dimasukkan cocok dan dimengerti oleh bot maka bot akan mengambil data pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan di dalam database dan mengirimkannya kembali ke aplikasi LINE dalam bentuk teks, suara maupun gambar. Untuk menjawab pengguna hanya perlu menekan tombol opsi yang diberikan.

(10)

28 | SINTECH journal

Gambar 5. Activity diagram memulai quiz Gambar 6 adalah saat pengguna memilih menu untuk melihat info aplikasi, maka aplikasi LINE akan mengirimkan request kepada chatbot server yang nanti akan direspon sesuai dengan permintaan pengguna. Chatbot akan mengambil data dari database yang disimpan di Firebase kemudian akan dikirim kembali ke aplikasi LINE dan ditampilkan dalam bentuk teks, suara maupun gambar.

Jika perintah yang dikirimkan pengguna tidak dimengerti oleh chatbot server maka bot akan membalas dengan pesan bahwa perintah tidak dimengerti.

Gambar 6. Activity diagram lihat info aplikasi Untuk perancangan database karena database yang digunakan adalah Firebase bertipe NoSQL maka struktur database akan berbentuk sebuah file bertipe JSON. Struktur database dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Struktur database

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Tsaqifa yang dapat digunakan oleh pengguna untuk belajar secara mandiri, mudah dan cepat.

Secara umum alur untuk menggunakan aplikasi chatbot adalah sebagai berikut:

1. Pengguna membuka aplikasi LINE Messenger dengan minimal versi 7.14.0. 2. Pengguna menambahkan chatbot sebagai

dengan user id @vsa1800e.

3. Memulai percakapan di chatroom dengan chatbot.

4. Selanjutnya chatbot akan menampilkan menu fitur-fitur apa saja yang bisa digunakan oleh pengguna.

3.2 Pembahasan

Aplikasi chatbot ini memiliki beberapa tampilan menu yang dapat digunakan. Berikut adalah penjelasan dari aplikasi chatbot yang berhasil dibangun.

3.2.1 Tampilan Utama

Tampilan utama adalah tampilan yang akan dilihat oleh pengguna ketika pertama kali menambahkan chatbot sebagai teman. Chatbot akan memberikan pesan sambutan dan menampilkan menu yang bisa dipilih oleh pengguna. Gambar 8 menunjukkan tampilan utama.

(11)

SINTECH journal | 29 Gambar 8. Tampilan utama

3.2.2 Tampilan Belajar

Tampilan belajar merupakan tampilan yang akan ditampilkan ketika pengguna memilih menu belajar membaca Al-Qur’an. Pada tampilan ini terdapat menu materi pembelajaran yang bisa dipilih oleh pengguna. Dapat dilihat melalui Gambar 9 dimana tampilan belajar menampilkan 8 menu materi pembelajaran yang tersedia.

Gambar 9. Tampilan menu belajar

3.2.3 Tampilan Materi Pembelajaran

Dari 8 materi pembelajaran salah satu contoh tampilan materi dapat dilihat pada Gambar 10. Pada tampilan tersebut terdapat pesan berbentuk imagemap, text dan button agar

membuat aplikasi lebih interaktif dan mudah digunakan oleh pengguna.

Gambar 10. Tampilan materi pembelajaran Pada beberapa materi terdapat juga pesan yang berjenis audio seperti pada materi latihan membaca surah pendek di bab 8. Selain pesan berjenis teks, pengguna juga akan diberikan materi berjenis audio yang bertujuan untuk membantu pengguna memahami cara pengucapan huruf yang benar. Contoh pesan bertipe audio dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11. Tampilan materi pembelajaran dengan

audio

3.2.4 Tampilan Menu Quiz

Ketika memilih menu quiz, pengguna akan diberikan kurang lebih 20 pertanyaan yang

(12)

30 | SINTECH journal

sesuai dengan ke-8 materi pembelajaran. Quiz ini bertujuan agar pengguna dapat mengevaluasi hasil pembelajaran yang dilakukan. Pengguna akan diberikan sebanyak 4 opsi tiap pertanyaannya dan hanya perlu menekan salah satu tombol untuk menjawab pertanyaan seperti terlihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Tampilan menu quiz

3.2.5 Tampilan Menu Info Aplikasi

Pengguna dapat melihat sedikit informasi tentang aplikasi serta dapat memberikan feedback agar aplikasi dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Tampilan menu info aplikasi dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Tampilan info aplikasi

3.3 Pengujian Sistem

Aplikasi yang telah dibangun akan dilakukan pengujian menggunakan 2 metode pengujian yaitu pengujian Black-Box Testing dan pengujian System Usability Scale (SUS).

3.3.1 Pengujian Black-Box

Pengujian black box memainkan peranan penting dalam pengujian suatu perangkat lunak karena dapat membantu Validasi fungsional aplikasi secara keseluruhan. Pengujian ini juga dilakukan berdasarkan kebutuhan pengguna, jadi jika ada kebutuhan yang kurang maka akan dengan mudah diidentifikasi [7]. Hasil pengujian sistem dengan metode Black Box dapat dilihat melalui tabel 1.

Tabel 1: Hasil pengujian black-box Nama

pengujian yang diujiBagian pengujianTindakan Hasil

Tampilan menu utama Tampilan menu utama Memulai chat dengan bot Sukses Fungsi menu belajar Tombol menu belajar Klik tombol menu belajar Sukses Fungsi menu materi belajar Tombol materi belajar Klik tombol materi belajar Sukses Fungsi

menu quiz Tombol menu quiz Klik tombol menu quiz Sukses Fungsi tombol opsi jawaban Tombol opsi jawaban Klik tombol opsi jawaban Sukses Fungsi menu info aplikasi Tombol menu info aplikasi Klik tombol menu info aplikasi Sukses

3.3.2 Pengujian System Usability Scale

Pengujian selanjutnya menggunakan metode system usability scale yaitu metode yang bertujuan untuk mengukur kegunaan yang dirasakan oleh pengguna. Skor SUS memiliki skala nilai 1-100 [8]. Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan kuisioner kepada 20 orang pengguna berisi 10 poin pertanyaan. Berikut daftar pertanyaan SUS:

(13)

SINTECH journal | 31 1. Saya rasa akan sering menggunakan sistem

ini.

2. Saya merasa sistem terlalu kompleks padahal dapat dibuat sederhana.

3. Saya rasa sistem mudah untuk digunakan. 4. Saya rasa saya membutuhkan bantuan dari

orang teknis untuk dapat menggunakan sistem ini.

5. Saya menemukan bahwa terdapat berbagai macam fungsi yang terintegrasi dengan baik dalam sistem.

6. Saya rasa banyak hal yang tidak konsisten terdapat pada sistem.

7. Saya rasa mayoritas pengguna akan belajar menggunakan sistem ini secara cepat. 8. Saya menemukan bahwa sistem sangat

tidak praktis.

9. Saya sangat percaya dalam menggunakan sistem ini.

10. Saya harus belajar banyak hal terlebih dahulu sebelum saya menggunakan sistem ini.

Dari masing-masing pertanyaan terdapat 5 opsi respon yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:

1. Sangat tidak setuju (skala nilai 0) 2. Tidak setuju (skala nilai 1) 3. Netral (skala nilai 2) 4. Setuju (skala nilai 3) 5. Sangat setuju (skala nilai 4)

Hasil survey System Usability Scale dari 20 orang responden dapat dilihat melalui tabel 2.

Tabel 2: Data responden system usability scale (SUS)

Responden 1 2 3 4 Pertanyaan 5 6 7 8 9 10 1 1 1 5 1 5 1 5 1 5 1 2 5 3 5 1 5 1 5 1 5 1 3 4 3 5 3 4 2 4 2 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 5 5 2 5 3 4 1 4 1 4 2 6 5 2 4 2 4 2 4 1 5 2 7 4 2 5 1 3 1 4 5 4 4 8 4 2 5 1 4 1 5 2 4 2 9 5 1 5 3 3 2 4 1 3 5 10 5 3 5 4 5 3 4 1 4 5 11 3 3 4 2 3 2 3 2 3 2 12 5 3 5 1 4 1 4 1 4 2 13 3 2 4 1 4 2 4 2 4 1 14 3 4 4 3 2 5 3 4 2 2 15 5 1 5 1 5 1 5 1 5 3 16 4 4 4 3 3 3 5 1 4 4 17 3 2 4 4 4 1 4 1 4 2 18 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 19 4 1 5 2 3 2 4 4 4 2 20 5 4 5 3 4 1 3 3 4 2

Selanjutnya tiap-tiap data responden yang

telah didapatkan dikonversi sesuai aturan System Usability Scale. Nilai respon yang terdapat pada pertanyaan ganjil akan dikurangi 1 dan untuk pernyataan genap adalah 5 dikurangi dengan nilai respon yang diberikan. Setelah itu semua jumlah nilai akan dikalikan 2,5 untuk mendapatkan nilai rata-rata SUS. Data yang telah dikonversikan dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3: Data responden System Usability Scale (SUS) yang telah dikonversikan

Responden 1 2 3 Pertanyaan4 5 6 7 8 9 10JumlahHasilx 2,5

1 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 90 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 38 95 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 29 72.5 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 24 60 5 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 33 82.5 6 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 33 82.5 7 3 3 4 4 2 4 3 0 3 1 27 67.5 8 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 34 85 9 4 4 4 2 2 3 3 4 2 0 28 70 10 4 2 4 1 4 2 3 4 3 0 27 67.5 11 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 25 62.5 12 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 34 85 13 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 31 77.5 14 2 1 3 2 1 0 2 1 1 3 16 40 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 95 16 3 1 3 2 2 2 4 4 3 1 25 62.5 17 2 3 3 1 3 4 3 4 3 3 29 72.5 18 3 1 3 2 2 2 2 3 2 2 22 55 19 3 4 4 3 2 3 3 1 3 3 29 72.5 20 4 1 4 2 3 4 2 2 3 3 28 70 rata-rata SUS 73,3

Dari hasil konversi data pengujian System Usability Scale (SUS), diperoleh skor rata-rata interpretasi System Usability Scale (SUS) sebesar 73,3 yang berarti skor pengujian berada diatas rata-rata sehingga dinyatakan dapat diterima (acceptable) dan berjalan dengan baik di LINE Messenger.

4. KESIMPULAN

Simpulan yang didapatkan dari hasil pengujian dan pembahasan sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi chatbot yang telah dibangun dirancang dengan memanfaatkan LINE Messaging API yang memiliki fitur pesan berjenis imagemap, button, text, image, audio dan rich menu sehingga aplikasi pembelajaran menjadi lebih interaktif dan mudah untuk digunakan oleh pengguna. 2. Berdasarkan pengujian menggunakan

(14)

32 | SINTECH journal

fungsionalitas aplikasi telah dinyatakan berhasil dijalankan sesuai dengan fungsi dan tujuannya masing-masing.

3. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode system usability scale (SUS) pada aplikasi chatbot, responden memberikan skor rata-rata sebesar 73,3 yang berarti hasil pengujian memiliki nilai diatas rata-rata. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa chatbot dapat dinyatakan dapat diterima (acceptable) dan berjalan dengan baik pada LINE Messenger.

4. Chatbot dapat digunakan dengan menambahkan bot sebagai teman di LINE dengan user id @vsa1800e dan juga bot dapat di share sebagai kontak di LINE.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Z. Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. [2] U. Taqwim, Metode Tsaqifa, Belajar

Al-Qur’an dengan Mudah, Praktis dan Cepat. Surakarta: Al Qawam.

[3] D. Nasikha, “Aplikasi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan Metode Tsaqifa”. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. 2014.

[4] E. Zuliarso and H. Frebruariyanti. “Pemanfaatan Instant Messaging untuk Aplikasi Layanan Akademik”. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 18, No.2, Juli 2013.

[5] F. Ramadhan and S. C. Wibawa. “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Matematika dengan Bot API Media Sosial Telegram di Akademi Farmasi Surabaya”. IT-EDU. Vol-2. Surabaya. 2018

[6] A. Dennis, B. H. Wixom and R. M. Roth. System Analysis & Design. Wiley. 2013 [7] S. Nidhra and J. Dondeti. “Black Box and

White Box Testing Techniques - A Literature Review”. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA) Vol.2, No.2, June 2012.

[8] J. Brooke. “SUS - A Quick and Dirty Usability Scale”. Digital Equipment Corporation. 1996.

Gambar

Gambar 1. Gambaran umum sistem
Gambar 4. Activity diagram memulai pembelajaran Gambar 5 adalah activity bermain kuis dimana  aktornya  adalah  pengguna
Gambar 6. Activity diagram lihat info aplikasi Untuk perancangan database karena database yang  digunakan  adalah  Firebase  bertipe  NoSQL  maka  struktur  database  akan  berbentuk  sebuah  file  bertipe  JSON
Gambar 8. Tampilan utama
+3

Referensi

Dokumen terkait

Satu-satunya obat yang disetujui Badan obat dan makanan (FDA) Amerika Serikat untuk pengobatan pneumonia virus pada orang dewasa adalah inhibitor neuraminidase

そんけいご adalah kata yang digunakan untuk menghormati lawan bicara atau orang yang dibicarakan yang berkaitan dengan kegiatan atau keadaan lawan bicara dan orang dibicarakan..

Penelitian yang dilakukan oleh Mahadi Saputra, Universitas Pamulang (Jurnal Pemasaran Kompetitif ISSN No.print 2598-0823 Vol. 2 No.1 Oktober 2018) mengenai “Pengaruh

Wanita dengan pernikahan yang tidak diinginkan, maka tidak memiliki bijaksana atau kurang memiliki prinsip dalam menjalankan rumah tangganya sehingga menyumbang

maka dapat disimpulkan dari hasil yang diperoleh penelitian terdapat hubungan antara durasi penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada anak usia pra sekolah di

Pada tabel 3 menunjukan bahwa hasil penilitian bivariat menunjukan selisih rata-rata nyeri dismenorea sebelum dan sesudah diberikan coklat hitam jus wortel yaitu 2.8 dengan

Penelitian yang dilakukan oleh Hasan dan Abdul Azis menunjukkan bahwa ada hubungan antara dispepsia organik dan dispepsia fungsional dengan kecemasan dimana 25%

Pengajaran dari istri yang cakap ini terdiri dari hikmat dan belas kasih. Ini mengatasi keutamaan yang dapat dicapai oleh seorang istri pada umumnya. 49 Banyak istri