• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI TOKOPEDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI TOKOPEDIA"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI

TOKOPEDIA

(Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Widyan Tyas Adhimarta NIM: 172114093

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI

TOKOPEDIA

(Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Widyan Tyas Adhimarta NIM: 172114093

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu”

Matius 7:7

“Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang berarti “ Tidak ada rintangan, yang tidak dapat diatasi” Semboyan Kopaska

Kupersembahkan untuk:

Allah Bapa, Tuhan Yesus, dan Allah Roh Kudus Bapakku Yohanes Suraja dan Mamaku Colecta Retno Susetyo Rini Kakakku Pius Grastian Setia Nugraha Kakak Iparku Elisabeth Yulia Serta keluarga besar Martojiono dan Hadisuprapto Terima kasih atas segala dukungan dan cintanya

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP

PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI

TOKOPEDIA

(Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma)

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 17 Mei 2021 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima

Yogyakarta, 31 Mei 2021 Yang membuat pernyataan

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PULIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Widyan Tyas Adhimarta

NIM : 172114093

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma tugas akhir saya yang berjudul:

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI TOKOPEDIA

(Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Mei 2021 Yang menyatakan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Penulis mendapat bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, serta bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc. Phd selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Tiberius Handoko Eko Prabowo, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.IP., M.Sc., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi arahan kepada penulis dalam pemilihan mata kuliah.

4. Aurelia Melinda Nisita Wardhani, SE., M.Sc selaku Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Semua staff USD yang bersedia membantu segala kebutuhan penulis. 6. Bapakku Yohanes Suraja atas segala bimbingan dan nasehat yang diberikan. 7. Mamaku Colecta Retno Susetyo Rini untuk segala doa yang tak pernah putus

(9)

viii

8. Kakakku Pius Grastian Setia Nugraha dan Ipar Elisabeth Yulia atas segala cintanya.

9. Keluarga besar Simbah Martojiyono dan Simbah Hadisuprapto yang telah memberikan doa.

10. Sahabat Garing Bareng Anto, Julio, Anton, Ivander, Brayn, Wisnu, Fenli, Okri, dan Fandy.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Mei 2021

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….…………..i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………..ii

HALAMAN PENGESAHAN…..……….iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………....iv

HALAMANPERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……….…v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……….vi

HALAMANKATA PENGANTAR ... vii

HALAMANDAFTAR ISI ... ix

HALAMANDAFTAR TABEL ... xi

HALAMANDAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN……….……….xii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Persepsi ... 11

B. E-commerce ... 14

C. Marketplace ... 15

D. Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model).16 E. Konstruk yang terdapat dalam TAM... 18

F. Persepsi Privasi (Perceived Privacy) ... 20

G. Persepsi Keamanan (Perceived Security) ... 21

H. Persepsi Kepercayaan (Perceived Trust) ... 22

I. Penelitian Terdahulu ... 23

(11)

x

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Desain Penelitian ... 39

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 39

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 39

D. Data Penelitian ... 40

E. Teknik Pengumpulan Data ... 40

F. Populasi dan Sampel ... 41

G. Variabel Penelitian... 42

H. Model Penelitian ... 49

I. Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 57

A. Profil Perusahaan Tokopedia ... 57

B. Layanan Tokopedia ... 57

C. Produk Tokopedia ... 58

D. Daftar Populasi Penelitian ... 59

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Deskripsi Data ... 60 B. Analisis Data ... 70 C. Pembahasan ... 83 BAB VI PENUTUP ... 96 A. Kesimpulan ... 96 B. Keterbatasan Penelitian……….97 C. Saran……….97 DAFTAR PUSTAKA ... 99 LAMPIRAN ... 104

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Indikator Item Kuesioner………..46

Tabel 2. Parameter Uji Validitas dalam Model PLS………... .55

Tabel 3. Daftar Jumlah Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2017, 2018, dan 2019…………...………..59

Tabel 4. Data Responden Hasil Penyebaran Kuesioner………..60

Tabel 5. Demografi Responden………...61

Tabel 6. Deskripsi Data Persepsi Privasi (Perceived Privacy)………62

Tabel 7. Deskripsi Data Persepsi Keamanan (Perceived Security)……….63

Tabel 8. Deskripsi Data Persepsi Kepercayaan (Perceived Trust)………..64

Tabel 9. Deskripsi Data Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)…………..65

Tabel 10. Deskripsi Data Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)………...66

Tabel 11. Deskripsi Data Sikap (Attitude)……….67

Tabel 12. Deskripsi Data Minat Perilaku Penggunaan (Behavioral Intention to Use)………68

Tabel 13. Deskripsi Data Penggunaan Sesungguhnya (Actual Usage)………….69

Tabel 14. Nilai Outer Loading pada Konstruk Penelitian……….71

Tabel 15. Nilai Outer Loading pada Konstruk Penelitian Setelah Pengujian Ulang Pertama………..72

Tabel 16. Nilai AVE (Average Variance Extracted)……….73

Tabel 17. Validtas Diskriminan Berdasarkan Nilai Cross Loading………..75

Tabel 18. Nilai Akar AVE……….77

Tabel 19. Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability………..78

Tabel 20. Hasil Uji R-Square….………....79

(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar I. Daftar Marketplace yang Terdaftar di IdEA………...…..3 Gambar II. Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model)…...17 Gambar III. Model Penelitian………50

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian………105

Lampiran 2. Tabulasi Data Kuesioner.………116

Lampiran 3. Olah Data SmartPLS 3.0……….123

(15)

xiv

ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI TOKOPEDIA

(Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma)

Widyan Tyas Adhimarta NIM: 172114093 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap penerimaan dan penggunaan aplikasi Tokopedia. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma sebagai pengguna aplikasi Tokopedia. Objek dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa yang terdiri dari persepsi privasi, persepsi keamanan, persepsi kepercayaan, persepsi kegunaan, dan persepsi kemudahan penggunaan yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan aplikasi Tokopedia.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner melalui google form. Teknik analisis data menggunakan software SmartPLS versi 3.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 10 hipotesis yang ada, terdapat 9 hipotesis diterima dan 1 hipotesis ditolak. Persepsi privasi dan persepsi keamanan terbukti berpengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan. Persepsi kepercayaan terbukti berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan penggunaan. Persepsi kemudahan penggunaan terbukti berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan dan sikap. Persepsi kegunaan terbukti berpengaruh positif terhadap sikap. Persepsi kegunaan terbukti tidak berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan. Sikap terbukti berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan. Minat perilaku penggunaan terbukti berpengaruh positif terhadap penggunaan sesungguhnya.

Kata kunci: Model penerimaan teknologi, persepsi privasi, persepsi keamanan, persepsi kepercayaan, aplikasi Tokopedia.

(16)

xv

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF STUDENT PERCEPTION TO ACCEPTANCE AND USE OF TOKOPEDIA APPLICATION

(Case Study of Accounting Student in Sanata Dharma University)

Widyan Tyas Adhimarta NIM: 172114093 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

The purpose of this study was to determine the perceptions of students on the acceptance and use of Tokopedia application. The subjects in this study were Accounting Students at Sanata Dharma Universityas as users of the Tokopedia application. Object of this research were the perceptions of accounting students which consist of perceived privacy, perceived security, perceived trust, perceived usefulness, and perceived ease of use which influence acceptance and use of Tokopedia application.

Type of research is descriptive quantitative. Data collection technique using survey method, using online questionnaire via google form. Data analysis software used is SmartPLS version 3.0.

The results of this study indicated that of the 10 existing hypotheses, 9 accepted hypotheses and 1 rejected hypothesis. Perceived privacy and perceived security are showing positive influence to perceived trust. Perceived trust is showed positive influence to perceived usefulness and perceived ease of use. Perceived ease of use is showed positive influence to perceived usefulness and attitude. Perceived usefulness is showed positive influence to attitude. Perceived usefulness is not showed positive influence to behavioral intention to use. Attitude is showed positive influence to behavioral intention to use. Behavioral intention to use is showed positive influence to actual usage.

Keywords: Technology acceptance model, perceived privacy, perceived security, perceived trust, Tokopedia application.

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang, teknologi yang menggunakan internet tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Teknologi tersebut digunakan antara lain untuk mencari informasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan melakukan transaksi jual-beli barang atau jasa secara online. Internet bermanfaat memudahkan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat.

Hasil survei pada tahun 2020 dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pengguna internet semakin bertambah dari waktu ke waktu. Hingga kuartal II (April-Juni) tahun 2020 terdapat 196,7 juta pengguna internet dari seluruh penduduk Indonesia sebesar 266,9 juta dan sebanyak 95,4% menggunakan internet melalui smartphone, laptop 19,7%, dan komputer PC 9,5% (APJII, 2020). Pengguna internet tidak mengenal batasan usia sehingga digunakan oleh semua orang. Jadi mayoritas pengguna internet mengakses melalui smartphone. Hal tersebut dipilih oleh para pengguna internet karena smartphone memiliki nilai kepraktisan yang tinggi dibandingkan menggunakan laptop atau komputer. Praktis karena smartphone dapat dibawa kemana saja dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Salah satu manfaat internet dapat digunakan untuk mempermudah transaksi jual-beli atau yang biasa disebut dengan e-commerce. Menurut Laudon dan Jane (2014) e-commerce adalah penggunaan internet dan web untuk bertransaksi bisnis antara penjual dengan pembeli. E-commerce memiliki banyak

(18)

keuntungan, yaitu jangkauan global, informasi yang selalu update, dapat diakses 24 jam, serta memiliki jangkauan pemasaran yang luas (Laudon dan Jane, 2014). Peluang e-commerce pada tahun 2020 sangat tinggi terutama di era pandemi covid-19 saat ini, terdapat beberapa informasi yang menunjukkan bahwa transaksi belanja online masyarakat Indonesia meningkat menjadi 400% (www.bpkn.go.id, 2020). Layanan yang ditawarkan e-commerce berupa penjualan tiket online, pengiriman logistik, penjualan barang atau jasa, investasi reksadana atau emas, pembayaran listrik, pembayaran PDAM dan pembelian pulsa elektronik. Oleh sebab itu, seiring banyaknya layanan yang ditawarkan, masyarakat tertarik untuk menggunakan e-commerce.

Fokus penelitian ini adalah bertujuan untuk menganalisis persepsi mahasiswa terhadap penerimaan dan penggunaan aplikasi Tokopedia. Hasil survei sampai Oktober 2020 dari asosiasi e-commerce Indonesia, jumlah penyelenggara e-commerce yang sudah terdaftar di idEA sebanyak 296 perusahaan. Ada beraneka macam jenis e-commerce yang terdaftar, antara lain seperti e-banking, classified ads, dailydeals, e-infrastructure, e-logistic, marketplace, online retail, e-payment, dan e-travel (www.idEA.or.id, 2020). Tokopedia adalah salah satu aplikasi layanan marketplace yang sudah terdaftar di idEA di bidang e-commerce. Aplikasi ini terdaftar dalam marketplace sesuai dengan idEA seperti yang terlampir pada gambar di bawah ini.

(19)

Gambar I. Daftar Marketplace yang Terdaftar di IdEA Sumber: www.idEA.or.id (2020)

Tokopedia diluncurkan tanggal 17 Agustus 2009 oleh William Tanuwijaya (saat ini menjabat sebagai CEO PT. Tokopedia) bersama sahabatnya Leontinus Alpha Edison (saat ini menjabat sebagai CTO PT. Tokopedia). Tokopedia merupakan marketplace yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan layanan dagang dan layanan jasa secara online. Selain itu, banyak masyarakat menginginkan penghasilan tambahan dengan menggunakan aplikasi Tokopedia sebagai sarana untuk tempat berjualan online. Hingga saat ini, Tokopedia juga menyediakan layanan offline berbasis online (mitra Tokopedia). Mitra Tokopedia sendiri khusus dibuat untuk menambah pendapatan warung-warung (toko) dengan berjualan produk-produk digital. Berdasarkan hasil riset dari iPrice Insights, pada kuartal III (Juli-September) tahun 2019 Tokopedia

(20)

menempati posisi pertama sebagai marketplace paling unggul (www.iprice.co.id).

Namun riset dari iPrice Insights tahun 2020, pada kuartal II (April-Juni)

tahun 2020, posisi Tokopedia turun ke peringkat kedua setelah Shopee (www.iprice.co.id, 2020). Ada keresahan yang saat ini dihadapi oleh pengguna Tokopedia yaitu tentang kebocoran data pengguna. Menurut informasi dari CNBC Indonesia pada 7 Mei 2020, terdapat 91 juta data pengguna Tokopedia bocor, para korban menggugat Tokopedia sebesar 100 miliar. Sehubungan dengan kejadian tersebut pihak Tokopedia mengklaim bahwa data milik pengguna tetap aman dan terlindungi karena sudah dienkripsi. Selain itu, Tokopedia juga telah menerapkan sistem kode OTP (One-Time Password) yang hanya bisa diakses oleh pengguna (CNBC.Indonesia.com, 2020). Di sini Tokopedia berusaha untuk membentuk komitmen meningkatkan keamanan dan privasi data akun penggunanya, agar kepercayaan para konsumen tetap terjaga sehingga citra perusahaan semakin membaik.

Dari beberapa permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti persepsi mahasiswa terhadap penerimaan dan penggunaan aplikasi Tokopedia oleh mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Penerimaan dan penggunaan tersebut diukur dengan menggunakan TAM, yang dikenalkan pertama kali oleh Davis tahun 1989. Menurut Davis (1989) model ini menjelaskan tingkat penerimaan dan penggunaan suatu teknologi. Penelitian ini juga menambahkan variabel eksternal di luar TAM yaitu perceived privacy dari Wu et al (2012), perceived security dari Afiah (2018), perceived trust dari

(21)

Sullivan (2018), serta perceived trust dari Hansen et al (2017). Penelitian ini diharapkan berkontribusi untuk mengetahui tingkat penerimaan dan penggunaan aplikasi Tokopedia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah persepsi privasi (perceived privacy) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

2. Apakah persepsi keamanan (perceived security) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

3. Apakah persepsi kepercayaan (perceived trust) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

4. Apakah persepsi kepercayaan (perceived trust) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia. 5. Apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)

mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

(22)

6. Apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap sikap (attitude) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

7. Apakah persepsi kegunaan (perceived usefulness) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap sikap (attitude) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

8. Apakah persepsi kegunaan (perceived usefulness) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia. 9. Apakah sikap (attitude) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap

minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

10. Apakah minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap penggunaan sesungguhnya (actual usage) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Mengetahui apakah persepsi privasi (perceived privacy) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

2. Mengetahui apakah persepsi keamanan (perceived security) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

(23)

3. Mengetahui apakah persepsi kepercayaan (perceived trust) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

4. Mengetahui apakah persepsi kepercayaan (perceived trust) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

5. Mengetahui apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

6. Mengetahui apakah persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap sikap (attitude) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

7. Mengetahui apakah persepsi kegunaan (perceived usefulness) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap sikap (attitude) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

8. Mengetahui apakah persepsi kegunaan (perceived usefulness) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

(24)

9. Mengetahui apakah sikap (attitude) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

10. Mengetahui apakah minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) mahasiswa akuntansi berpengaruh positif terhadap penggunaan sesungguhnya (actual usage) dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang menggunakan e-commerce. Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya mahasiswa dalam mengetahui informasi terkait penerimaan dan penggunaan aplikasi Tokopedia. Mahasiswa juga semakin tahu layanan yang terdapat dalam aplikasi Tokopedia. Ke depannya diharapkan mahasiswa sudah semakin sadar untuk menggunakan e-commerce agar dapat memudahkan pembelian online dimana saja tanpa harus mendatangi pasar atau pusat perbelanjaan secara langsung.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini memberikan informasi bahwa aplikasi Tokopedia terjaga privasinya dan aman sehingga mempengaruhi penerimaan dan penggunaanya. Serta dapat dijadikan sumber referensi bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan penelitian untuk e-commerce lainnya.

(25)

3. Bagi Peneliti

Dilakukannya penelitian ini menambah pengetahuan penulis tentang persepsi mahasiswa terhadap penerimaan dan penggunaan aplikasi Tokopedia. Selain itu, penulis juga berkontribusi dalam memberikan informasi terkait layanan dan fitur aplikasi Tokopedia kepada masyarakat.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan hal yang penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Adapun sistematika dalam penulisan karya tulis ilmiah ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Bab ini berisi landasan teori, penelitian terdahulu, dan rumusan hipotesis penelitian.

BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini menjelaskan jenis penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, model penelitian, dan teknik analisis data.

(26)

BAB IV Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan Tokopedia selaku penyedia marketplace di bidang e-commerce dan daftar populasi penelitian.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan analisis data yang diperoleh selama penelitian berlangsung beserta pembahasan hasil penelitian.

BAB VI Penutup

Bab ini menjelaskan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.

(27)

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi

Menurut Solso et al (2008) persepsi adalah interpretasi hal-hal yang kita

indra. Hal-hal tersebut dirasakan seseorang terhadap lingkungan, kemudian dinilai berdasarkan pengalaman akan pengetahuan lingkungan atau orang sekitar. Menurut Hasmine (2013) terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Faktor Internal

Faktor internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu. Ini mencakup beberapa hal antara lain: 1. Fisiologis

Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Kapasitas indera untuk mempersepsikan pada tiap orang berbeda-beda sehingga interpretasi terhadap lingkungan dapat berbeda.

2. Perhatian

Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan mental yang ada pada suatu objek. Energi tiap orang berbeda-beda sehingga perhatian seseorang terhadap objek juga berbeda dan hal ini akan mempengaruhi persepsi terhadap suatu objek.

(28)

3. Minat

Persepsi terhadap suatu objek bervariasi tergantung pada seberapa banyak energi atau perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.

4. Kebutuhan yang searah

Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari objek-objek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan dirinya.

5. Pengalaman dan ingatan

Pengalaman dapat dikatakan tergantung pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.

6. Suasana hati

Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada waktu yang dapat mempengaruhi bagaimana seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan karakteristik dari lingkungan dan objek-objek yang terlibat di dalamnya. Karakteristik tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap lingkungan sekitarnya dan

(29)

mempengaruhi untuk seseoarang merasakannya atau menerimanya. Sementara itu, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi persepsi antara lain:

1. Ukuran dan penempatan dari objek atau stimulus

Faktor ini menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu objek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu objek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi. 2. Warna dari objek-objek

Objek-objek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit.

3. Keunikan dan kekontrasan stimulus

Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain kemudian akan banyak menarik perhatian.

4. Intensitas dan kekuatan dari stimulus

Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu objek yang bisa mempengaruhi persepsi. 5. Motion atau gerakan

Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap objek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan objek yang diam.

(30)

B. E-commerce

Pengertian e-commerce menurut Laudon dan Jane (2014) adalah penggunaan internet dan web untuk bertransaksi bisnis antara penjual dengan pembeli. E-commerce saat ini memberikan perubahan dalam hal proses perdagangan. Jika pada awalnya proses jual beli konvensional mengharuskan pembeli dan penjual bertemu di pasar atau suatu tempat secara langsung maka dengan e-commerce hal tersebut tidak diperlukan lagi. Pembeli melakukan transaksi di tempat yang berbeda tanpa harus bertemu lebih dahulu karena dilakukan dengan menggunakan internet. Selain itu, e-commerce juga memiliki manfaat bagi penjualnya.

Menurut Dewi (2011) manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan konsumen memperlihatkan bahwa e-commerce dapat memberikan manfaat berikut. Pertama, mendapatkan konsumen baru. Digunakannya e-commerce memungkinkan perusahaan mendapatkan konsumen baru baik itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri. Kedua, meningkatkan mutu layanan. E-commerce memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan melakukan interaksi yang lebih personal sehingga dapat memberikan informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Ketiga, melayani konsumen tanpa batas waktu. Konsumen dapat melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan tanpa harus terikat dengan waktu tutup atau pun buka.

(31)

C. Marketplace

Marketplace adalah salah satu penyedia media online berbasis internet, tempat melakukan kegiatan bisnis dan transaksi antara pembeli dan penjual (Ida, 2014). Pembeli dapat mencari penjual sebanyak mungkin dengan kriteria yang diinginkan, sehingga memperoleh kebutuhan barang sesuai harga pasar. Menurut Pahlevi (2017) secara garis besar marketplace dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis antara lain:

1. Marketplace vertikal. Jenis marketplace vertikal merupakan marketplace yang menjual produk dari berbagai sumber namun produk yang mereka jual hanya terdiri satu jenis. Misalkan Sebuah marketplace yang hanya menjual produk mobil dari yang bekas hingga mobil baru.

2. Marketplace horizontal. Jenis marketplace horizontal merupakan marketplace yang menjual berbagai jenis produk namun semua jenis barang yang dijual tersebut memiliki keterkaitan satu sama lainnya. Misalnya, sebuah marketplace yang menjual produk komputer dan akseseorisnya. Di dalam marketplace tersebut tidak hanya menjual berbagai merek komputer tapi marketplace tersebut juga menjual aksesoris pendukung, sparepart komputer dan lain-lain.

3. Marketplace global. Jenis marketplace global merupakan marketplace yang berbagai produk bahkan antar barang yang dijual dapat tidak berkaitan sama sekali. Contoh marketplace global di Indoensia seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan Elevania.

(32)

D. Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model)

Ada model penelitian terkait penggunaan teknologi yang digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan teknologi yaitu model penerimaan teknologi (Technology Acceptance Model-TAM). Model ini pertama kali dikembangkan dari TRA (Theory of Reasoned Action) oleh Ajzen dan Fishbein (1975). Model penerimaan teknologi merupakan suatu model penerimaan teknologi yang akan digunakan oleh pemakai atau pengguna. Model ini dikembangkan oleh Davis (1989) berdasarkan model TRA. Menurut Davis (1989) TAM dapat diterapkan karena adanya keputusan dari seseorang untuk menerima dan menggunakan suatu teknologi disertai dengan tindakan sadar yang dapat dijelaskan serta diprediksi oleh minat perilakunya. TAM menambahkan dua konstruk utama ke dalam TRA. Dua konstruk utama ini adalah persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

Menurut Jogiyanto (2007) persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) mempengaruhi penerimaan suatu teknologi. Penerimaan ini dilihat dari adanya konstruk sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) dan minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) tercermin pada penggunaan sistem senyatanya (actual system use). Selain itu, ada variabel eksternal (external variabel) yang mempengaruhi persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Hal tersebut ditambahkan ke

(33)

TAM untuk memberikan prediksi penggunaan sistem yang lebih konsisten dan meyakinkan. Model dari TAM dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar II. Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model) Sumber: Davis (1989)

Jogiyanto (2007) mengemukakan beberapa kelebihan TAM sebagai berikut: 1) TAM merupakan model perilaku yang bermanfaat untuk menjawab kegagalan sistem informasi teknologi yang diterapkan karena pengguna tidak memiliki minat untuk menggunakannya; 2) TAM dibangun dengan dasar teori yang kuat; 3) TAM telah diuji oleh banyak penelitian dan hasilnya sebagian besar mendukung dan menyimpulkan TAM merupakan model yang baik; 4) TAM merupakan model parsimoni yaitu model sederhana yang valid.

Selain itu, Jogiyanto (2007) mengemukakan beberapa kelemahan TAM sebagai berikut: 1) TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum saja tentang minat dan perilaku pengguna dalam menerima sistem teknologi informasi; 2) TAM tidak memiliki kontrol perilaku; 3) Perilaku yang diukur TAM seharusnya penggunaan teknologi sesungguhnya; 4) Penelitian TAM umumnya hanya menggunakan sebuah sistem teknologi informasi; 5)

Behavioral Intention to Use Perceived Usefulness Attitude Toward Using External Variabel Perceived Ease of Use Actual System Use

(34)

TAM umumnya kurang dalam menjelaskan sepenuhnya hubungan antar variabel di dalam model; dan 6) TAM tidak mempertimbangkan perbedaan kultur.

E. Konstruk yang terdapat dalam TAM

1. Persepsi Kegunaan (Perceived Usefulness)

Menurut Davis (1989) persepsi kegunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Pada TAM, kegunaan yang dirasakan adalah salah satu kunci untuk mengukur pengaruh sikap dan minat terhadap penggunaan teknologi. Jika seseorang merasa percaya bahwa teknologi berguna maka dia akan mengunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa teknologi kurang berguna maka pengguna tidak menggunakannya (Jogiyanto, 2007).

2. Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)

Menurut Davis (1989) persepsi kemudahan penggunaan adalah persepsi keyakinan akan kemudahan penggunaan, yaitu tingkat dimana pengguna yakin bahwa teknologi atau sistem dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah. Kemudahan penggunaan yang dirasakan memiliki pengaruh pada kegunaan dan sikap terhadap penggunaan. Pengguna teknologi akan menentukan sikap dalam menggunakan teknologi.

Perceived ease of use didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang bahwa penggunaan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Jika kepercayaan pengguna terhadap teknologi mudah digunakan, maka pengguna akan menggunakannya. Sebaliknya apabila kepercayaan pengguna terhadap

(35)

teknologi tidak mudah digunakan, maka pengguna tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007).

3. Sikap terhadap penggunaan (Attitude Toward Using)

Sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) didefinisikan oleh Davis (1989) sebagai sesuatu yang menunjukkan tendensi yang secara fisik diekspresikan dengan mengevaluasi penggunaan teknologi berdasar seberapa tingkat kebaikan dan ketidakbaikan. Sikap tampak dari sikap positif maupun negatif. Sikap penggunaan ini bisa berbentuk penerimaan maupun penolakan sebagai dampak apabila pengguna menggunakan teknologi dalam kehidupannya (Jogiyanto, 2007).

4. Minat perilaku penggunaan (Behavioral intention to Use)

Minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) merupakan keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku (Davis, 1989). Perilaku mencerminkan penggunaan suatu teknologi. Minat perilaku ini merupakan prediksi yang baik untuk penggunaan teknologi ketika pengguna mempunyai minat untuk tetap menggunakannya (Jogiyanto, 2007).

5. Penggunaan Sistem Sesungguhnya (Actual System Use)

Penggunaan sistem sesungguhnya (actual system usage) dikatakan sebagai suatu perilaku yang dilakukan oleh seseorang (Davis, 1989). Berdasarkan konteks penggunaan teknologi, perilaku (behavior) tersebut merupakan penggunaan sesungguhnya (actual usage) dari teknologi

(Jogiyanto, 2007). Penggunaan sesungguhnya merupakan tahap lebih lanjut dari minat perilaku penggunaan.

(36)

F. Persepsi Privasi (Perceived Privacy)

Informasi telah mengenalkan suatu etika baru, bahwa setiap pihak yang mempunyai informasi memiliki naluri untuk menjaga informasi tersebut agar tidak disalahgunakan oleh orang lain. Keperluan menjaga kerahasiaan data dan informasi pribadi menjadi prioritas untuk meletakkan kepercayaan. Helmy (2011) mengungkapkan bahwa perlindungan atas data dan informasi sesorang menyangkut soal hak asasi manusia. Persoalan perlindungan terhadap privasi atau hak privasi muncul karena keprihatinan akan pelanggaran privasi yang dialami oleh orang dan atau badan hukum. Perlindungan privasi merupakan hak setiap warga negara, harus dihormati dan diberikan perlindungan. Sebuah informasi harus aman atau hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja sesuai dengan sifat dan tujuan dari informasi tersebut. Privasi akan terjaga jika teknologi aman digunakan atau keamanannya terjamin. Persepsi privasi didefinisikan sebagai kemampuan konsumen untuk mengendalikan penyebaran informasi selama transaksi atau perilaku konsumsi konsumen tersebut dari orang lain di sekitarnya (Eid, 2011). Dalam hal privasi pada e-commerce, kadangkala layanan e-commerce semakin mengandalkan data konsumen, menggunakannya untuk meningkatkan hasil pemasaran mereka (McAfee dan Brynjolfsson, 2012). Namun, upaya tersebut meningkatkan kerentanan konsumen terhadap penggunaan yang tidak diinginkan. Pada konteks perusahaan B2C e-commerce, banyak konsumen tidak mau membeli secara online karena masalah seputar privasi data mereka. Perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa informasi dan data mereka akan dilindungi dan

(37)

tidak digunakan untuk tujuan lain, maka hal itu dapat mengurangi kekhawatiran konsumen tentang perlindungan privasi mereka (Huseynov dan Yildirim, 2014).

G. Persepsi keamanan (Perceived Security)

Menurut Eristya et al (2020) keamanan sistem informasi merupakan hal utama guna mengamankan kerahasiaan data atau informasi dari organisasi yang menerapkan suatu sistem. Data atau informasi adalah aset berharga yang harus diperhatikan lebih. Oleh karena itu maka perlindungan terhadap data atau informasi (keamanan informasi) merupakan hal yang mutlak harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh perusahaan.

Persepsi keamanan diartikan sebagai persepsi konsumen atas keamanan dalam melakukan transaksi e-commerce (Eid, 2011). Jika konsumen berasumsi bahwa situs web penjual online menawarkan keamanan, seperti kebijakan keamanan, jaminan belanja yang aman, dan mekanisme perlindungan lainnya, maka konsumen akan menyimpulkan bahwa penjual memberikan jaminan keamanan selama transaksi online (Chellappa dan Pavlou, 2002). Dari fakta tersebut diketahui bahwa jaminan keamanan memainkan peran penting dalam membangun keamanan dengan mengurangi kekhawatiran konsumen tentang penyalahgunaan data dan transaksi pribadi. Dengan demikian, ketika perusahaan telah memberikan jaminan keamanan maka konsumen tidak merasa khawatir. Sebaliknya jika perusahaan belum memberikan jaminan keamanan maka konsumen merasa khawatir.

(38)

H. Persepsi Kepercayaan (Perceived Trust)

Kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya (Mowen dan Minor, 2010). Jadi dapat dikatakan bahwa kepercayaan merupakan sebuah harapan yang dipegang oleh individu atau sebuah kelompok agar dapat diwujudkan. Menurut Donni (2017) kepercayaan dibangun atas sejumlah karakteristik. Berbagai karakteristik yang berkenaan dengan kepercayaan adalah sebagai berikut:

1. Menjaga Hubungan

Konsumen yang percaya akan senantiasa menjaga hubungan yang baik antara dirinya dengan perusahaan karena dia menyadari bahwa hubungan yang baik akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi dirinya. 2. Menerima Pengaruh

Konsumen yang memiliki kepercayaan yang tinggi akan mudah dipengaruhi sehingga biaya perusahaan/pemasaran untuk program pemasaran menjadi semakin murah.

3. Mengurangi Pengawasan

Konsumen yang percaya biasanya jarang mengkritik sehingga dia mengurangi fungsi pengawasannya terhadap perusahaan.

4. Memberi Informasi yang Positif

Konsumen yang percaya akan selalu memberikan informasi yang positif dan membangun bagi perusahaan.

(39)

5. Menerima Risiko

Konsumen yang percaya akan menerima resiko apapun ketika dia memutuskan untuk menggunakan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 6. Kenyamanan

Konsumen yang percaya akan melakukan pembelian secara berulang-ulang karena dia percaya bahwa perusahaan memberikannya kenyamanan untuk mengkonsumsi produk dalam jangka pendek maupun panjang.

7. Kepuasan

Konsumen yang percaya akan mudah untuk diberikan kepuasan dibanding konsumen yang tidak percaya.

Persepsi kepercayaan didefinisikan sebagai penilaian atas hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan orang percaya dalam lingkungan yang tidak pasti (Pavlou, 2003). Dengan kata lain kepercayaan merupakan sebuah bentuk penilaian positif dari pihak tertentu terhadap pihak lain dalam bertransaksi. Hal ini harus memenuhi semua kewajiban sesuai dengan yang diharapkan.

I. Penelitian Terdahulu

1. Wu et al (2012) meneliti terkait dengan dampak privasi dan kepercayaan pada penggunaan e-commerce. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa privacy policy berpengaruh negatif dan signifikan terhadap privacy concern, privacy policy berpengaruh positif dan signifikan terhadap trust, privacy concern berpengaruh negatif dan signifikan terhadap trust, privacy concerns berpengaruh negatif dan signifikan terhadap provide personal information,

(40)

dan trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap provide personal information.

2. Daniel dan Christina (2019) meneliti terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-commerce untuk belanja online di Ghana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap purchase intention, perceived usefulness berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap actual use, perceived ease of use berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap purchase intention, perceived ease of use berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap actual use, perceived ease of use berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap perceived usefulness, perceived risk berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap purchase intention, perceived risk berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap actual use, perceived cost berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap purchase intention, perceived cost berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap actual use, purchase intention berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap actual use. 3. Afiah (2018) meneliti terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

kepercayaan pengguna internet untuk bertransaksi online melalui situs e-commerce (Lazada.co.id). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keamanan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet untuk bertransaksi secara online, reputasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet untuk bertransaksi secara online, dan pengalaman menggunakan internet

(41)

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet untuk bertransaksi secara online.

4. Sullivan et al (2018) meneliti terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian kembali melalui e-commerce. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap online trust, perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap repurchase intention, online trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap website perceive usefulness, online trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase intention, website perceive usefulness berpengaruh negatif dan signifikan terhadap repurchase intention, website reputation berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived quality, website reputation berpengaruh positif dan signifikan terhadap online trust, website reputation berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived value, perceived competitive price berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perceived quality, perceived competitive price berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived value, product quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived value, perceived value berpengaruh positif dan signifikan terhadap online trust, dan perceived value berpengaruh positif dan signifikan terhadap repurchase intention.

5. Hansen et al (2017) meneliti terkait faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sosial media untuk transaksi secara online. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use, perceived risk berpengaruh negatif dan

(42)

signifikan terhadap risk-taking prospensity, trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap risk-taking prospensity, perceived risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived ease of use, trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived ease of use, perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap attitude, perceived risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use, trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use, dan risk-taking prospenity berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use.

6. Sianadewi dkk (2017) meneliti terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk membeli pada e-commerce (JakartaNotebook.com). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived social presence memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perceived usefulness, pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan, perceived ease of use memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap attitude towards online shopping, perceived usefulness terhadap attitude towards online shopping menunjukkan berpengaruh positif dan signifikan, pengaruh antara attitude towards online shopping terhadap minat beli, hasilnya menunjukkan bahwa attitude towards online shopping berpengaruh secara positif terhadap minat beli.

7. Haryanto dan Bismo (2015) meneliti terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat untuk menggunakan e-commerce (shopping-Zalora).

(43)

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap consumer attitude, perceived usefulness berpengaruh positif dan signifikan terhadap consumer attitude, perceived risk berpengaruh positif dan signifikan terhadap consumer attitude, serta consumer attitude memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use.

8. Adrian (2018) meneliti terkait dengan perbandingan technology acceptance model (TAM) antara Lazada dengan Tokopedia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived ease of use memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perceived usefulness pada Lazada dan Tokopedia, perceived usefulness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward using pada Tokopedia, perceived usefulness tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward using pada Lazada, perceived ease of use memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward using pada Tokopedia, perceived ease of use memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward using pada Lazada, perceived usefulness pada Lazada dan Tokopedia, perceived usefulness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use pada Tokopedia, perceived usefulness tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use pada Lazada, attitude toward using memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use pada Tokopedia, attitude toward using tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use pada

(44)

Lazada, behavioral intention to use memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap actual use pada Tokopedia, dan behavioral intention to use tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap actual use pada Lazada.

9. Aulia dan Osa (2019) meneliti terkait adopsi e-commerce (Airbnb)

menggunakan technology acceptance model (TAM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap perceived usefulness, perceived ease of use berpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use, dan perceived usefulness berpengaruh psotif dan signifikan terhadap behavioral intention to use.

J. Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh positif persepsi privasi (perceived privacy) terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust)

Persepsi privasi (perceived privacy) merupakan penilaian atas adanya perlindungan data dan informasi seseorang yang menyangkut soal hak asasi manusia (Helmy, 2011). Sementara itu persepsi kepercayaan (perceived trust) merupakan pengetahuan dan kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya (Mowen dan Minor, 2010). Penelitian terdahulu dari Wu et al (2012) menyatakan bahwa kebijakan privasi (privacy policy) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan (trust) terkait penggunaan e-commerce. Seseorang merasa privasinya terjaga dengan adanya kebijakan privasi pada e-commerce, maka dia dapat mempertahankan kepercayaan terhadap e-commerce tersebut.

(45)

Ketika Tokopedia mengalami kasus kebocoran data, Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) telah menerima beberapa pengaduan sehubungan dengan penguasaan data pribadi pemilik akun Tokopedia tanpa persetujuan pemilik akun. Data pribadi tersebut berupa user id e-mail, tanggal lahir, jenis kelamin, dan nomor telepon. Namun, pihak Tokopedia berupaya menjaga kerahasiaan data pribadi pengguna melalui enkripsi (CNBC.Indonesia.com, 2020). Adanya jaminan privasi ini membuat konsumen percaya dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia. Jika konsumen merasa Tokopedia menjaga privasinya maka dia dapat mempertahankan kepercayaan terhadap aplikasi Tokopedia.

H1: Persepsi privasi (perceived privacy) berpengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust).

2. Pengaruh positif persepsi keamanan (perceived security) terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust)

Persepsi keamanan (perceived security) merupakan persepsi konsumen

atas keamanan dalam melakukan transaksi e-commerce (Eid, 2011). Sementara itu persepsi kepercayaan (perceived trust) merupakan penilaian hubungan antara dua pihak terkait yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan pada lingkungan yang tidak pasti (Pavlou, 2003). Penelitian terdahulu dari Afiah (2018) menyatakan bahwa keamanan (security) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepercayaan (trust) pengguna internet untuk bertransaksi secara online melalui e-commerce. Seseorang merasa terjamin keamanan data pribadi dan

(46)

transaksinya maka dia dapat mempertahankan kepercayaan terhadap e-commerce tersebut.

Pihak Tokopedia telah menginvestigasi kasus kebocoran data konsumen. Selain itu, Tokopedia juga meningkatkan keamanan data pribadi konsumennya dengan mengenkripsi agar tidak dicuri (Tekno.Kompas.com, 2020). Adanya jaminan keamanan ini membuat konsumen percaya dalam menerima dan menggunakan aplikasi Tokopedia. Jika pihak Tokopedia sudah memberikan jaminan keamanan data pribadi kepada konsumen, maka dia percaya untuk melakukan transaksi melalui aplikasi Tokopedia.

H2: Persepsi keamanan (perceived security) berpengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust).

3. Pengaruh positif persepsi kepercayaan (perceived trust) terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness)

Persepsi kepercayaan (perceived trust) merupakan sebuah penilaian

dari manfaat yang didapatkan (Pavlou, 2003). Sementara itu persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan kepercayaan pengguna terhadap suatu sistem yang dirasa memiliki kegunaan sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya (Davis, 1989). Penelitian terdahulu dari Sullivan et al (2018) menyatakan bahwa kepercayaan (trust) berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness) pada penggunaan commerce. Seseorang merasa percaya akan kegunaan e-commerce maka dia akan merasakan kegunaan e-e-commerce.

(47)

Tahun 2020 pada kuartal III (Juli-September) Tokopedia masih menempati posisi kedua (iPrice.co.id, 2020). Kebocoran data mungkin saja berpengaruh pada kepercayaan pengguna aplikasi Tokopedia. Namun, marketplace tersebut masih banyak digunakan untuk transaksi online karena menawarkan berbagai macam produk seperti menjual barang kebutuhan (pakaian, olahraga, otomotif, makanan, minuman, dan lain sebagainya), investasi, top up pulsa, serta pembayaran tagihan rumah tangga (Tekno.Kompas.com, 2020). Jika konsumen percaya menggunakan aplikasi Tokopedia untuk transaksi online maka dia akan merasakan kegunaannya. H3: Persepsi kepercayaan (perceived trust) berpengaruh positif terhadap

persepsi kegunaan (perceived usefulness).

4. Pengaruh positif persepsi kepercayaan (perceived trust) terhadap persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)

Persepsi kepercayaan (perceived trust) merupakan sebuah bentuk penilaian terhadap suatu teknologi (Pavlou, 2003). Sementara itu persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) merupakan tanggapan dari pengguna bahwa teknologi atau sistem dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah (Davis, 1989). Penelitian terdahulu dari Hansen et al (2017) menyatakan bahwa kepercayaan (trust) berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) ketika melakukan transaksi secara online melalui social commerce. Seseorang merasa percaya untuk melakukan transaksi online melalui social

(48)

commerce karena mudah untuk digunakan maka dia akan merasakan kemudahan penggunaannya.

Aplikasi Tokopedia memiliki fitur yang memudahkan para pengguna untuk melakukan transaksi online. Fitur-fitur tersebut seperti kemudahan pendaftaran pengguna baru, kemudahan berinteraksi antara penjual dan pembeli, dan kemudahan sistem pembayaran (Tokopedia.com, 2020). Ini menunjukkan bahwa Tokopedia masih menjadi marketplace yang dapat diandalkan. Jika konsumen percaya bahwa aplikasi Tokopedia memberikan layanan yang mudah digunakan maka dia akan merasakan kemudahan penggunaannya.

H4: Persepsi kepercayaan (perceived trust) berpengaruh positif terhadap persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

5. Pengaruh positif persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of

use) terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness)

Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) merupakan persepsi dari seseorang akan kemudahan penggunaan sistem (Davis, 1989). Sedangkan, persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan salah satu kunci untuk mengukur sejauh mana seseorang menggunakan teknologi tertentu kemudian merasakan kegunaannya untuk meningkatkan produktivitasnya (Davis 1989). Penelitian terdahulu dari Daniel dan Christina (2019) menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh yang positif dan signifikan terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness) dari penggunaan e-commerce.

(49)

Seseorang merasa mudah menggunakan e-commerce maka dia akan memiliki kesempatan untuk merasakan kegunaannya.

Tokopedia memiliki berbagai macam layanan, contohnya Mitra Tokopedia. Layanan tersebut mudah digunakan bagi penjual maupun pembeli. Disisi penjual, Mitra Tokopedia mempermudah pegiat usaha tradisional seperti pemilik warung, toko kelontong, dan usaha sejenis lainnya untuk mengembangkan usaha melalui pemanfaatan teknologi. Mereka kebanyakan berhasil menjual lebih banyak produk seperti pulsa, pembayaran listrik, pembayaran PDAM, pembayaran BPJS dan voucher game. Disisi pembeli, mereka dapat menemukan penawaran produk yang sangat beragam pada saat akan melakukan transaksi melalui Mitra Tokopedia (Tempo.com, 2020). Jika konsumen merasa mudah menggunakan aplikasi Tokopedia maka dia akan memiliki kesempatan untuk merasakan kegunaannya.

H5: Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness).

6. Pengaruh positif persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of

use) terhadap sikap (attitude)

Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) merupakan persepsi dari seseorang akan kemudahan penggunaan suatu sistem (Davis, 1989). Sedangkan, sikap (attitude) merupakan bentuk penerimaan maupun penolakan sebagai dampak apabila pengguna menggunakan sistem dalam kehidupannya (Davis, 1989). Penelitian terdahulu dari Sianadewi et al

(50)

(2017) menyatakan bahwa persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap sikap (attitude) terkait penggunaan e-commerce. Seseorang merasa mudah menggunakan e-commerce maka dia akan menunjukkan sikap yang positif terhadap e-commerce.

Tokopedia merupakan salah satu marketplace di bidang e-commerce yang mudah digunakan. Apabila konsumen masih kesulitan untuk menggunakannya, pihak Tokopedia memberikan layanan Tokopedia Care. Layanan tersebut membantu meringankan berbagai macam keluhan dari konsumen (Tokopedia.com, 2020). Jika konsumen mudah menggunakan aplikasi Tokopedia maka dia akan menunjukkan sikap yang positif. H6: Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh

positif terhadap sikap (attitude).

7. Pengaruh positif persepsi kegunaan (perceived usefulness) terhadap sikap (attitude)

Persepsi kegunaan (perceived usefulness) merupakan bentuk persepsi

untuk menilai sejauh mana kegunaan yang diterima seseorang ketika menggunakan suatu teknologi (Davis, 1989). Sementara itu, sikap (attitude) didefinisikan sebagai penerimaan maupun penolakan akibat pengguna menggunakan sistem dalam kehidupannya (Davis, 1989). Penelitian terdahulu dari Sianadewi et al (2017) menyatakan bahwa persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap (attitude) terkait penggunaan e-commerce. Seseorang merasa mendapat

(51)

kegunaan e-commerce maka dia akan menunjukkan sikap yang positif terhadap e-commerce.

Tokopedia menyediakan berbagai macam produk seperti jual-beli barang online, pembayaran listrik, wifi, dan PDAM, investasi reksadana Tokopedia, dan lain-lain (Tokopedia.com, 2020). Dapat dikatakan produk dari aplikasi Tokopedia saat ini lengkap. Jika konsumen merasakan kegunaan dari aplikasi Tokopedia maka dia akan menunjukkan sikap yang positif.

H7: Persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap sikap (attitude).

8. Pengaruh positif persepsi kegunaan (perceived usefulness) terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use)

Persepsi kegunaan (perceived usefulness) didefinisikan sebagai bentuk kepercayaan dari seseorang yang menilai teknologi dapat meningkatkan kinerja pekerjaannya (Jogiyanto, 2007). Sementara itu, minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) merupakan minat yang muncul dari seseorang untuk melakukan suatu perilaku pada saat akan menggunakan teknologi (Davis, 1989). Penelitian terdahulu dari Aulia dan Osa (2019) menyatakan bahwa persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) terkait penggunaan e-commerce. Seseorang merasakan langsung dari kegunaan e-commerce maka dia akan memiliki minat untuk menggunakannya.

(52)

Tokopedia memberikan banyak penawaran menarik yang dapat dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Penawaran menarik tersebut dapat berupa kemudahan bertransaksi, pemberian cashback, diskon voucher belanja, serta adanya flash sale setiap hari (Tokopedia.com, 2020). Hal tersebut pastinya dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan aplikasi Tokopedia. Jika orang merasakan kegunaan dari aplikasi Tokopedia maka dia memiliki minat untuk menggunakannya.

H8: Persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use).

9. Pengaruh positif sikap (attitude) terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use)

Sikap (attitude) merupakan bentuk penerimaan maupun penolakan sebagai dampak ketika pengguna menggunakan sistem. Sementara itu minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) merupakan minat seseorang untuk menggunakan suatu sistem (Jogiyanto, 2007). Penelitian terdahulu dari Haryanto dan Bismo (2015) menyatakan bahwa sikap (attitude) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) terkait penggunaan e-commerce. Seseorang menunjukkan sikap positif terkait penggunaan e-commerce maka dia memiliki minat untuk menggunakannya.

Sikap yang dilakukan oleh pengguna Tokopedia ketika tahu data pribadinya bocor, sebagian besar menanggapi dengan rasa khawatir. Namun, pihak Tokopedia meyakinkan bahwa data pengguna tetap aman

(53)

karena passwordnya telah di enkripsi (Finance.Detik.com, 2020). Seiring berjalannya waktu, para konsumen kembali menunjukkan sikap positif untuk melakukan transaksi online melalui Tokopedia (Pressrelease.Kontan.co.id, 2020). Jika konsumen menunjukkan sikap positif terhadap aplikasi Tokopedia maka dia memiliki minat untuk menggunakannya.

H9: Sikap (attitude) berpengaruh positif terhadap minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use).

10. Pengaruh positif minat perilaku penggunaan (behavioral intention to

use) terhadap penggunaan sesungguhnya (actual usage)

Minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) merupakan minat seseorang pada saat menggunakan suatu sistem (Jogiyanto, 2007). Sementara itu penggunaan sesungguhnya (actual usage) merupakan suatu perilaku (behavior) yang dilakukan oleh seseorang (Davis, 1989). Penelitian terdahulu dari Adrian (2018) menyatakan bahwa minat perilaku penggunaan (behavioral intention to use) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sesungguhnya (actual usage) terkait penggunaan e-commerce. Seseorang sudah memiliki minat menggunakan e-commerce maka dia terus menggunakannya.

Demi menghadapi pandemi dan sederet tantangannya, Tokopedia terus membantu masyarakat beradaptasi melalui sejumlah inisiatif hasil kolaborasi dengan para mitra strategis. Melalui berbagai inisiatif yang dihadirkan, pihak Tokopedia melihat antusiasme yang semakin luar biasa

Gambar

Gambar I. Daftar Marketplace yang Terdaftar di IdEA  Sumber: www.idEA.or.id (2020)
Gambar II. Model Penerimaan Teknologi (Technology Acceptance Model)  Sumber: Davis (1989)
Tabel 1. Indikator Item Kuesioner
Tabel 1. Indikator Item Kuesioner (Lanjutan)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Induksi dosis tunggal aloksan dapat menyebabkan keadaan diabetes dapat bersifat reversibel [34] .Pada data terlihat sedikit terjadi penurunan kadar glukosa darah pada

Di sni peneliti melihat artikel tersebut sudah memenuhi keenam unsur itu sehingga pembaca ikut terbawa oleh berita tersebut dengan membaca artikel ini masyarakat bisa

Puji dan Syukur kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Faktor

Faktor-faktor yang menyebabkan miskonsepsi pada aspek bangun datar segitiga yaitu: 1 Jika mengalami kesulitan siswa enggan bertanya langsung dengan guru, siswa lebih suka

Dari hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Penelitian yang telah dilakukan untuk empat buah arester

Dan dari analisa datanya juga hampir sama pada penelitian ini hasil analisisnya yaitu : terdapat pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan terhadap karakter

Apabila sumberdaya arkeologi laut dikaitkan dengan kenyataannya mengenai wilayah Indonesia yang dua pertiga bagiannya merupakan lautan serta mengingat alat transportasi pertamakali

Pelaksanaan Pendidikan Karakter Aspek Tanggung Jawab Anak pada Keluarga Petani di Dukuh Purworejo Desa Mojokerto Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun 2013 adalah