• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Balikpapan, Januari Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan. HULWANI, S.H.,M.H Kolonel Chk NRP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Balikpapan, Januari Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan. HULWANI, S.H.,M.H Kolonel Chk NRP"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

(2)

Lakip Pengadilan Militer I-03 Padang Tahun 2015

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 telah dapat diselesaikan.

Dalam rangka memenuhi kewajiban dan sesuai dengan amanah yang tertuang dalam Intruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah, telah melaksanakan Penyusunan LAKIP Tahun 2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015. Hal ini untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di lingkungan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan sesuai dengan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI No : 676-1/SEK /KU.01/12/2013 tanggal 20 Desember 2013.

Tim Penyusun LAKIP menyadari bahwa dalam menyusun LAKIP tahun 2015 ini masih terdapat kekurangan, untuk itu dibutuhkan masukan dari para pembaca LAKIP demi tercapainya sistem akuntabilitas yang kredibel di masa yang akan datang.

Akhirnya dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 sebagai bentuk pertanggungjawaban dalam mewujudkan reformasi birokrasi sesuai dengan VISI Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yaitu : “ TERWUJUDNYA PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN YANG AGUNG”.

Balikpapan, Januari 2016 Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

HULWANI, S.H.,M.H

Kolonel Chk NRP 1910005200364

(3)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tugas dan Fungsi ... 2

C. Sistematika Penyajian ... 10

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana dan Strategis 2015-2019 ... 11

1. Visi dan Misi ... 11

2. Tujuan dan Sasaran Strategis ... 12

3. Program dan Kegiatan ... 13

B. Indikator Kinerja Utama ... 14

C. Rencana Kinerja Tahunan ... 15

D. Penetapan Kinerja ... 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja ... 19

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ... 22

C. Akuntabilitas Keuangan ... 31

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 34 LAMPIRAN

(4)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya.

Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan.

Selama ini sebagaimana diketahui bahwa kewenangan organisasi, administrasi dan finansial Peradilan Militer berada dibawah Departemen Militer, sedangkan kewenangan teknis yudisial berada di bawah Mahkamah Agung.

Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut, khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.

(5)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2010 tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap.

Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2010 tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Militer.

Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Militer I-07 Balikpapan merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas- asas umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.

Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-prinsip partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan, akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme.

(6)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Kemudian prinsip akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Militer I-07 Balikpapan merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 005/SEK/01/2010 tanggal 13 Januari 2010 dan sesuai Surat Menteri Pendayaguna Aparatur Negara Nomor:

B/3302/M.PAN/12/2008 tertanggal 10 Desember 2008 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011 serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor : 5 Tahun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama masing- masing.

B. Tugas dan Fungsi.

Berdasarkan Keppres Nomor : 56 tahun 2004 pengalihan organisasi, administrasi dan finansial pengadilan dalam lingkungan P eradilan M iliter dialihkan dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia ke Mahkamah Agung RI, pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa organisasi, administrasi dan finansial pengadilan dalam lingkungan peradilan militer dialihkan dari Markas Besar Tentara Nasional Indonesia ke Mahkamah Agung RI terhitung sejak tanggal 30 Juni 2004.

Sedangkan pasal 10, Keppres No. 56 Tahun 2004 menyebutkan bahwa pada saat berlakunya Keputusan Presiden ini, semua peraturan pelaksanaan mengenai organisasi, administrasi dan finansial Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer yang tidak bertentangan dengan keputusan presiden ini dinyatakan masih tetap berlaku, sampai dengan diubah dan/atau diadakan peraturan yang baru berdasarkan keputusan presiden ini.

Mendasari ketentuan tersebut di atas maka Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam menjalankan tugas dan kewenangannya sebelum terbitnya struktur organisasi dan prosedur baru sebagai realisasi dari perubahan

(7)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

sebagaimana tercantum dalam Keppres No. 56 tahun 2004, maka Pengadilan Militer I-07 Balikpapan masih menggunakan acuan Organisasi dan Prosedur berdasarkan Kep Pangab No. Kep/01/1984, akan tetapi dengan tuntutan, beban tugas dan fungsi peradilan satu atap dalam reformasi peradilan, Pengadilan Militer I-07 Balikpapan mengadopsi/menyelaraskan ketentuan Kep. Pangab No.

Kep/01/1984 dengan Organisasi Pengadilan Tinggi di jajaran Mahkamah Agung RI.

Namun pada tanggal 7 Oktober 2015 dikeluarkan PERMA No 7 tahun 2015 oleh Ketua Mahkamah Agung RI mengenai pemisahan antara Panitera dan Sekretaris.

1. Unsur Pimpinan.

a. Kepala Pengadilan Militer, disingkat Kadilmil.

b. Wakil Kepala Pengadilan Militer disingkat Waka Dilmil.

2. Panitera membawahi:

- Panmud Hukum - Panmud Pidana

- Pejabat Fungsional (Panitera Pengganti) 3. Sekretaris membawahi:.

- Sub Bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan

- Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana - Sub Bagian Umum dan Keuangan

4. Unsur Pelaksana.

a. Majelis Hakim.

b. Kelompok Hakim Militer disingkat Pokkimmil.

Pembagian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut : 1. Kadilmil I-07 Balikpapan.

Kadilmil dijabat oleh seorang Pamen Sarjana Hukum berpangkat Kolonel, yang berkedudukan pula sebagai Hakim Militer yang disingkat Kimmil, dengan tugas kewajiban sebagai berikut :

a. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Dirjen Badilmiltun MARI, dan Kadilmiltama mengenai hal-hal yang menyangkut bidang tugasnya.

(8)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

b. Mengkoordinasikan, mengawasi dan memberikan pengarahan atas penyelenggaraan fungsi-fungsi Dilmil.

c. Menentukan kebijaksanaan dan mengambil keputusan dalam rangka memimpin Dilmil guna menjamin terselenggaranya fungsi utama Dilmil.

d. Merencanakan, mempersiapkan dan mengatur penyelenggaraan penyidangan perkara yang dilimpahkan kepada Dilmil.

e. Mengatur pembagian pekerjaan antara Kadilmil, Waka Dilmil dan para Kimmil sehingga dapat menjamin daya guna dan keseimbangan yang baik dalam menyelenggarakan fungsi Dilmil.

f. Mengawasi pelaksanaan permohonan banding, kasasi, grasi dan peninjauan kembali sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

g. Melakukan pengawasan dan pengamatan pelaksanaan putusan Dilmil, sebagai yang dimaksud dalam pasal 262 Undang-Undang No.

31 Tahun 1997.

h. Kadilmil bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan atas pelaksanaan tugas pembinaan Dilmil kepada Dirjen Badilmiltun MARI.

2. Wakil Kepala.

Wakadilmil dijabat oleh seorang Pamen Sarjana Hukum berpangkat Letnan Kolonel, dan mewakili Kadilmil apabila Kadilmil berhalangan, melaksanakan tugas-tugas ke dalam.

3. Panitera.

Panitera dipimpin oleh seorang Pama berpangkat Kapten dengan tugas kewajiban sebagai berikut :

a. pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis;

b. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara pidana;

c. pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan transparansi perkara;

(9)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

d. pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;

e. pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan;

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Militer.

Panitera membawahi 2 (dua) bagian yang masing-masing dipimpin oleh seorang Pama berpangkat Letda sampai dengan Lettu sebagai Panitera Muda dan Fungsional sebagai Panitera Pengganti, dan berkedudukan pula sebagai Panitera, sebagai berikut :

a. Panitera Muda Pidana, disingkat Panmud Pidana mempunyai tugas :

-

pelaksanaan pemeriksaan kelengkapan berkas perkara;

-

pelaksanaan registrasi perkara;

-

pelaksanaan penyusunan rencana sidang, penetapan sidang dan penetapan hakim;

-

pelaksanaan distribusi perkara yang telah diregister untuk diteruskan kepada Ketua Majelis Hakim;

-

pelaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan, perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan;

-

pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi;

-

pelaksanaan pengiriman salinan putusan kepada oditur militer dan terdakwa;

-

pelaksanaan pengiriman permohonan banding dengan dilampiri bendel A dan bendel B;

-

pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum tetap;

-

pelaksanaan penyerahan berkas perkara yang sudah

mempunyai kekuatan hukum tetap ke Panitera Muda Hukum;

(10)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

-

pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan;

-

pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

b. Panitera Muda Hukum, disingkat Panmud Hukum mempunyai tugas :

-

pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan penyajian data perkara;

-

pelaksanaan penyajian statistik perkara;

-

pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara;

-

pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara;

-

pelaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas perkara;

-

pelaksanaan penyiapan, pengelolaan dan penyajian bahan- bahan yang berkaitan dengan transparansi - 93 - perkara;

-

pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat;

-

pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Panitera.

Panitera bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya dalam persidangan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan kepada Hakim Ketua dan atas pelaksanaan tugas lainnya kepada Kadilmil.

4. Sekretaris.

Sekretaris dipimpin oleh seorang Pama berpangkat Kapten atau PNS min. Gol III/ C dengan tugas kewajiban sebagai berikut :

a. penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaan program dan anggaran;

b. pelaksanaan urusan kepegawaian;

c. pelaksanaan urusan keuangan;

d. penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana;

e. pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistik;

(11)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

f. pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan;

g. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan di lingkungan Kesekretariatan Pengadilan Militer Tipe A.

Sekretaris membawahi 3 (tiga) Sub Bagian yang masing- masing dijabat oleh PNS minimal Gol III/ B sebagai Kepala Sub Bagian, disingkat Kasubbag, sebagai berikut :

1. Sub Bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan

2. Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana 3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Sekretaris bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas kewajibannya kepada Kadilmil, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibidang kesekretariatan.

5. Majelis Hakim.

a. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan hanya terdiri dari dua Majelis Hakim yang masing-masing Majelis Hakim terdiri dari seorang Hakim Ketua dibantu 2 (dua) orang Hakim Anggota yang terdiri dari pokkimmil serta dibantu oleh Panitera, dengan tugas kewajiban memeriksa dan memutus setiap perkara pidana yang diajukan kepadanya, menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

b. Susunan Majelis Hakim dalam setiap persidangan ditetapkan oleh Kadilmil.

c. Dalam melaksanakan kekuasaan kehakiman, Majelis Hakim menganut asas peradilan bebas.

d. Majelis Hakim bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman menurut peraturan perundang-undangan.

6. Pok Kimmil.

a. Pok Kimmil merupakan wadah dari Hakim Militer pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan untuk melaksanakan tugas

(12)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

kewajibannya baik sebagai Hakim pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan maupun dalam memberikan saran dan pertimbangan tentang penyelenggaraan fungsi teknis kepada Kadilmil.

b. Kelompok Hakim Militer pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan terdiri dari para Kimmil.

c. Kimmil adalah seorang Pama Sarjana Hukum berpangkat Kapten dan Pamen berpangkat Mayor dan Kolonel dengan tugas kewajiban sebagai berikut :

1) Bertindak sebagai Hakim Ketua atau Hakim Anggota dalam persidangan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan atas penunjukan Kadilmil.

2) Sebagai Hakim Ketua :

a) Menjadi Ketua sidang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana yang diserahkan kepadanya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b) Memberikan pertimbangan mengenai permohonan upaya hukum yang diajukan terhadap perkara yang diperiksa dan diputus oleh Majelis Hakim yang dipimpinnya.

d. Kimmil bertanggung jawab atas pelaksanaan kekuasaan kehakiman sesuai dengan perundang-undangan.

(13)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 B. Sistematika Penyajian.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, menguraikan tentang Latar Belakang, Tugas dan Fungsi, Serta Sistematika Penyajian.

BAB II : PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA, menguraikan tentang Rencana dan Strategis 2015-2019, Indikator Kinerja Utama, Rencana Kinerja Tahunan 2016, dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA, menguraikan tentang Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja), Analisis Akuntabilitas Kinerja dan Akuntabilitas Keuangan.

BAB IV : PENUTUP, menguraikan tentang Kesimpulan dan Saran-Saran.

(14)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Rencana Strategis Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015-2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan- tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Militer I-07 Balikpapan diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.

1. Visi dan Misi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

a. Visi.

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan. Visi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI sebagai puncak kekuasaan kehakiman di negara Indonesia yaitu “ Terwujudnya Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Yang Agung “ b. Misi.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.

(15)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Misi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan adalah sebagai berikut : 1) Mewujudkan pelaksanaan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang benar Profesional dan berwibawa.

2) Mewujudkan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang mandiri, independent, bermatabat dan berwibawa.

3) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Militer pencari keadilan.

4) Mewujudkan pelaksanaan pengadilan yang efektif dan efesien.

2. Tujuan dan Sasaran Strategis.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi yang akan dicapai atau dihasilkan. Tujuan yang ditetapkan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan adalah :

a. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

b. Setiap pencari keadilan dapat menjakau badan peradilan.

c. Publik percaya bahwa Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dapat memenuhi butir 1 dan 2 diatas.

Sasaran strategis adalah hasil yang akan dicapai organisasi dalam waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran Strategis yang ditetapkan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan adalah :

a. Meningkatnya penyelesaian perkara.

b. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

c. Peningkatan implementasi SIADMIL sebagai sarana otomatisasi pola Bindalmin.

d. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).

e. Meningkatnya kualitas pengawasan.

f. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia.

(16)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 3. Program dan Kegiatan

6 (enam) sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Militer I-07 Balikpapan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas pencari keadilan terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer adalah :

1) Penelitian berkas perkara yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.

2) Register, pembuatan Tapkim, Tapsid dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis Hakim yang tepat waktu.

3) Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1) Pelaksanaan pembinaan teknis yudisial dan non yudisial.

2) Tindak lanjut pengaduan yang masuk.

3) Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.

(17)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadilan Militer I-07 Balikpapan bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana.

Matriks Renstra 2015 - 2019

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Nomor : SKEP/25. a/I/2016 tanggal 6 Januari 2016, dapat dilihat sebagai berikut :

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan c. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 6 bulan d. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan 2. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diregister dan siap di distribusikan ke Majelis

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara c. Persentase perpanjangan penahanan tepat

waktu

d. Persentase pelepasan penahanan tepat waktu

3. Peningkatan implementasi SIAD-DILMIL sebagai sarana otomatisasi pola Bindalmin

a. Persentase perkara yang di upload dengan jumlah perkara yang ada

b. Persentase waktu yang ditentukan dengan kegiatan upload ke jaringan website

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling b. Persentase (amar) putusan perkara (yang

menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line setelah berkekuatan hukum tetap

(18)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 5. Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

6. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia

a. Persentase personel yang mengikuti bimbingan teknis administrasi

b. Persentase personel berkemampuan TI

C. RENCANA KINERJA PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN TAHUN 2016

Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, sebagai berikut :

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 100 %

b. Persentase perkara yang

diselesaikan 100 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

0 % d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0%

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diregister dan siap di

distribusikan ke Majelis 100 % b. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara 100 %

d. Persentase perpanjangan

penahanan tepat waktu 100 % e. Persentase pelepasan

penahanan tepat waktu 100 %

(19)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 3. Peningkatan implementasi

SIADMIL sebagai sarana otomatisasi pola Bindalmin

a. Persentase perkara yang di upload dengan jumlah perkara yang ada

100 % b. Persentase waktu yang

ditentukan dengan kegiatan upload ke jaringan website

100 % 4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

90 % b. Persentase (amar) putusan

perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line setelah berkekuatan hukum tetap

85 %

5. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti 100 % b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100 % 6. Meningkatnya kualitas

Sumber Daya Manusia

a. Persentase personel yang mengikuti bimbingan teknis administrasi

100 % b. Persentase personel

berkemampuan TI

80 %

D. Penetapan Kinerja Tahun 2016.

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

(20)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Militer I-07 Balikpapan, sebagai berikut :

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 100 %

b. Persentase perkara yang

diselesaikan 86 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan

0 % d. Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan

0 % 2. Peningkatan efektifitas

pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diregister dan siap di

distribusikan ke Majelis 100 % b. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara 100 %

d. Persentase perpanjangan

penahanan tepat waktu 100 % e. Persentase pelepasan

penahanan tepat waktu 100 % 3. Peningkatan implementasi

SIPP sebagai sarana otomatisasi pola Bindalmin

a. Persentase perkara yang di upload dengan jumlah perkara yang ada

100 % b. Persentase waktu yang

ditentukan dengan kegiatan upload ke jaringan website

100 % 4. Peningkatan aksesibilitas

masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

20 % b. Persentase (amar) putusan

perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line setelah berkekuatan hukum tetap

80 %

(21)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 5. Meningkatnya kualitas

pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti 100 % b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

100 % 6. Meningkatnya kualitas

Sumber Daya Manusia

a. Persentase personel yang mengikuti bimbingan teknis administrasi

75 % b. Persentase personel

berkemampuan TI

15 %

(22)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tahun 2015, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Rincian tingkat capaian kinerja. Masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel di bawah ini :

NO SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 100 % 100 % 100 %

b. Persentase perkara yang

diselesaikan 100 % 86 % 86 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal

6 bulan 0 % 0 % 0 %

(23)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 d. Persentase

perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6

bulan 0 % 0 % 0 %

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase

berkas yang diregister dan

siap di

distribusikan ke

Majelis 100 % 100 % 100 %

b. Ratio Majelis Hakim terhadap

perkara 100 % 100 % 100 %

c. Persentase perpanjangan penahanan tepat

waktu 100 % 100 % 100 %

d. Persentase pelepasan

penahanan tepat

waktu 100 % 100 % 100 %

3. Peningkatan implementasi SIAD-DILMIL sebagai sarana otomatisasi pola Bindalmin

a. Persentase

perkara yang di upload dengan jumlah perkara

yang ada 100 % 100 % 100 %

b. Persentase

waktu yang ditentukan

dengan kegiatan

upload ke

jaringan website 100 % 100 % 100 % 4. Peningkatan

aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice)

a. Persentase perkara yang dapat

diselesaikan dengan cara

sidang keliling 10 % 6 % 6 %

(24)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 b. Persentase

(amar) putusan perkara (yang menarik

perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line setelah berkekuatan

hukum tetap 80 % 80 % 80 %

5. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti 0 % 0 % 0 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang

ditindaklanjuti 100 % 100 % 100 % 6. Meningkatnya

kualitas

Sumber Daya Manusia

a. Persentase personel yang mengikuti

bimbingan teknis

administrasi 100 % 75 % 75 %

b. Persentase personel

berkemampuan

IT 80 % 15 % 15 %

(25)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran kinerja Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2015, Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :

1. Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara Pengadilan Militer I-07 Balikpapan pada tahun 2015 sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR

KINERJA

TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya

penyelesaian perkara

a. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 100 % 100 % 100 %

b. Persentase perkara yang

diselesaikan 100 % 84 % 84 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal

6 bulan 90% 90 % 90%

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6

bulan 0 % 0 % 0 %

a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus diselesaikan.

(26)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Persentase sisa perkara Kejahatan dan Pelanggaran yang masing-masing ditargetkan selesai 100 % pada tahun 2015, ternyata dapat tercapai 8 4 %. Hal ini berarti bahwa sisa perkara pada tahun 2014 yaitu Kejahatan sejumlah 4 perkara dapat diselesaikan sejumlah 4 perkara di tahun 2015.

b. Persentase perkara yang diselesaikan.

Persentase perkara Kejahatan yang diselesaikan pada tahun 2014 ditargetkan 93,5 % dari total keseluruhan perkara yang masuk dan realisasinya tercapai 100 %.

Persentase perkara Kejahatan yang diselesaikan tahun 2015 adalah sebesar 86 %, yaitu perbandingan perkara yang diminutasi sebesar 91 perkara dengan perkara yang diregister sebesar 98 perkara.

Hal ini dikarenakan pada tahun 2015 banyak perkara Desersi dan Narkoba serta wilayah hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan meliputi 2 (Dua) Provinsi, sehingga sulit untuk menghadirkan Terdakwa dan para Saksi ke persidangan serta terbatasnya jumlah personel Hakim dan Panitera dalam menyelesaikan perkara (hanya dua Majelis Hakim) sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan pada tahun 2015. Hal tersebut menyebabkan adanya sisa perkara yang harus diselesaikan ditahun berikutnya.

(27)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Berikut tabel mengenai keadaan perkara pidana tahun 2015 :

No Bulan Kejahatan

Sisa Awal Masuk Putus Dilimpahkan Sisa akhir

1. Januari 4 20 6 - 18

2. Pebruari 18 10 13 - 15

3. Maret 15 10 5 - 20

4. April 20 5 6 - 19

5. Mei 19 9 6 - 21

6. Juni 21 4 3 - 22

7. Juli 22 11 6 - 27

8. Agustus 27 13 1 -

-

39

9. September 39 4 8 - 35

10. Oktober 35 0 12 - 23

11. Nopember 23 4 8 - 19

12. Desember 19 8 10 - 16

Jumlah 98 84

c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan.

Perkara yang diselesaikan di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 0 perkara atau 0 %.

Sebagai bahan perbandingan persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut :

Perkara

Tahun 2013

Capaian %

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Sisa Perkara Pidana 0 % 0,37 % 0 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan.

Perkara yang diselesaikan di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan sebanyak 0 perkara Persentasenya adalah 0 %.

Sebagai bahan perbandingan persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan, sebagai berikut :

Perkara

Tahun 2013

Capaian %

2014 Capaian %

2015 Capaian %

Sisa Perkara Pidana 0 % 0,37 % 0%

(28)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara.

Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara dapat dilihat dari Indikator Kinerja di bawah ini :

a. Persentase berkas yang diregister dan siap di distribusikan ke Majelis.

Perkara yang diregister tahun 2015 kemudian sudah dibuatkan Tapkim dan Tapsid dapat dilihat dari jumlah perkara yang masuk tahun 2015 kemudian didistribusikan ke Majelis Hakim. Perkara yang masuk tahun 2015 sebanyak 98 perkara dan yang sudah didistribusikan ke Majelis sebanyak 98 perkara hal ini berarti efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan sudah berjalan baik.

b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara.

Ratio Majelis Hakim terhadap perkara dapat dilihat dari jumlah Majelis Hakim di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang berjumlah 2(dua) Majelis kemudian dibandingkan dengan jumlah perkara yang dapat didistribusikan untuk disidangkan dalam tahun 2015. Perkara yang masuk ke Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tahun 2015 berjumlah 98 perkara dan yang dapat didistribusikan ke Majelis Hakim sebanyak 98 perkara. Persentase yang dicapai 100% dari yang ditargetkan 100 % dari jumlah perkara yang masuk dan dapat didistribusikan ke Majelis Hakim.

d. Persentase perpanjangan penahanan tepat waktu.

Dilihat dari penahanan dan perpanjangan penahanan yang ditetapkan oleh Hakim Ketua dan Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan. Penahanan dan perpanjangan penahanan pada tahun 2015 oleh Hakim Ketua dan perpanjangan penahanan oleh Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang dilaksanakan tepat waktu. Jadi target yang sudah dicapai 100 %.

(29)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

e. Persentase pelepasan penahanan tepat waktu

Pelepasan penahanan selama tahun 2015 dilihat dari jumlah perkara yang Terdakwanya dibebaskan tepat waktu. Persentase yang dicapai adalah 100 %.

3. Peningkatan Implementasi SIAD-DILMIL Sebagai Sarana Otomatisasi Pola Bindalmin

a. Persentase perkara yang di upload dengan jumlah perkara yang ada.

Pada tahun 2015 perkara yang ada di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan sebanyak 98 perkara dan sisa perkara tahun 2014 sebanyak 4 perkara, sehingga perkara yang ada berjumlah 102 perkara. Jumlah perkara tahun 2015 yang telah diunggah (upload) ke SIAD-DILMIL adalah sebanyak 102 perkara atau sebanyak 100 % dari target semula sebesar 100 % dari jumlah putusan yang akan di upload.

b. Persentase waktu yang ditentukan dengan kegiatan upload ke jaringan website

Waktu yang ditentukan dengan kegiatan upload ke jaringan website adalah sejak perkara diterima dan diregistrasi oleh kepaniteraan kemudian diupload ke SIAD-DILMIL. Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dalam mengupload perkara yang sudah diregistrasi ke SIAD-DILMIL memerlukan waktu selama 1 (satu) hari.

Perkara yang ada di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan selama tahun 2015 telah diupload tepat waktu sebanyak 107 perkara. Dari yang ditargetkan 100 % dapat terealisasi 100 %.

4. Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (acces to justice).

a. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling

Pelaksanaan sidang keliling merupakan salah satu kegiatan yang dimaksudkan untuk mempercepat penyelesaian perkara di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

(30)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Sidang keliling dilaksanakan guna menyelesaikan perkara yang lokasi kesatuan Terdakwa atau tempat tinggal para saksi dinilai terlalu jauh sehingga menyulitkan Terdakwa dan Saksi untuk menghadiri persidangan. Dalam penilaian kinerja pencapaian sasaran, pelaksanaan sidang keliling menunjukkan kinerja yang semakin baik jika pelaksanaan sidang keliling sudah dilaksanakan sesuai rencana.

Selama tahun 2015, Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melaksanakan 1 (satu) kali sidang keliling yaitu ke Provinsi Kalimantan Utara 10 perkara. Perkara yang diputus pada pelaksanaan sidang keliling tersebut di atas sebanyak 6 perkara. Dari jumlah perkara yang diputus dikalikan 100 kemudian dibagi dengan perkara yang ada di tahun 2015. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling tahun 2015 adalah 6 %.

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line setelah berkekuatan hukum tetap.

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara online setelah berkekuatan hukum tetap adalah perbandingan antara putusan perkara yang telah diputus oleh Pengadilan Militer I-07 Balikpapan dengan proses upload (unggah) yang dilakukan pada website Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

Selama tahun 2015, Pengadilan Militer I-07 Balikpapan terdapat perkara yang menarik perhatian masyarakat seperti perkara Perencanaan Pembunuhan dan Perselingkuhan. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line setelah berkekuatan hukum tetap yang ditargetkan 100 % realisasinya mampu terwujud 100 %, karena semua putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) dapat diakses ke website Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

(31)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 5. Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan meliputi 2 (dua) indikator kinerja yang diwujudkan melalui pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan.

Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran ini pada tahun 2015 sebagai berikut :

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

Ukuran capaian indikator kinerja persentase pengaduan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti mengenai aparatur peradilan dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Pada tahun 2015 tidak ada pengaduan masyarakat yang masuk ke Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

Dapat disimpulkan bahwa persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti tahun 2015 yang ditargetkan 100 % realisasinya mampu terwujud 0 %, karena tidak ada pengaduan yang masuk sehingga tidak memungkinkan untuk diselesaikan.

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti

Ukuran capaian indikator kinerja persentase temuan yang ditindaklanjuti adalah perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti dari hasil pemeriksaan eksternal dengan jumlah temuan yang dilaporkan.

Persentase temuan yang ditindaklanjuti pada tahun 2015 ditargetkan sebesar 100%, dan realisasinya 0 % karena pada tahun 2015 di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan tidak ada pemeriksaan eksternal seperti pemeriksaan dari BPK maupun KPK.

6. Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Manusia

a. Persentase personel yang mengikuti bimbingan teknis administrasi.

(32)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Personel yang mengikuti bimbingan teknis administrasi adalah perbandingan Sumber Daya Manusia yang diusulkan mengikuti bimbingan teknis administrasi dengan jumlah yang mengikuti bimbingan teknis administrasi. Indikator kinerja persentase pegawai yang diusulkan mengikuti bimbingan teknis administrasi tahun 2015 yang ditargetkan 80 % ternyata dapat tercapai 80%, dengan data sebagai berikut : Pada tahun 2015 personel Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang diusulkan mengikuti bimbingan teknis administrasi berjumlah 9 orang peserta, yang terdiri dari : Hakim 4 orang, Panitera 2 orang, Militer 1 orang dan PNS 2 orang. Realisasinya, seluruh peserta yang diusulkan dapat mengikuti bimbingan teknis administrasi tersebut, sehingga persentase personel Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang diusulkan mengikuti bimbingan teknis administrasi adalah 80 %.

b. Persentase personel berkemampuan TI.

Ukuran capaian indikator kinerja persentase personel berkemampuan TI adalah perbandingan sumber daya manusia dengan jumlah personel yang berkemampuan TI. Dari jumlah personel Pengadilan Militer I-07 Balikpapan sebanyak 19 (Sembilan belas) orang yang ditargetkan memiliki kemampuan TI sebanyak 3 (tiga) orang. Persentase personel berkemampuan TI hanya mencapai 16 %, hal ini dikarenakan untuk mencetak personel berkemampuan IT diperlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit, sedangkan anggaran untuk melatih kemampuan personel tidak tercantum pada DIPA tahun 2015.

(33)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 C. AKUNTABILITAS KEUANGAN.

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan untuk TA. 2015 mendapat alokasi anggaran melalui DIPA nomor:

1. DIPA No : DIPA-005.01.2.663246/2015 tanggal 14 Desember 2014 sebesar Rp. 3.670.498.000,-

telah di Rirevisi : Revisi DIPA-005.01.2.663246/2015 Revisi ke 01 tanggal 05 Februari 2015 sebesar Rp. 3.670.498.000,-

dan telah terealisir sebagai berikut :

a. Belanja Pegawai (matrik terlampir)

- Pagu : Rp. 1.521.128.000,-

- Realisasi : Rp. 1.292.800.861,-

- Sisa : Rp. 228.327.139,-

- Prosentase : 84,99 %

b. Belanja Barang Oprasional (matrik terlampir)

- Pagu : Rp. 509.970.000,-

- Realisasi : Rp. 490.428.954,-

- Sisa : Rp. 19.541.046,-

- Prosentase : 96,17 %

c. Belanja Barang Non Oprasional (matrik terlampir)

- Pagu : Rp. 99.400.000,-

- Realisasi : Rp. 99.151.000,-

- Sisa : Rp. 249.000,-

- Prosentase : 99,75 %

(34)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015 d. Belanja Modal (matrik terlampir)

- Pagu : Rp. 1.540.000.000,-

- Realisasi : Rp. 1.531.624.148,-

- Sisa : Rp. 8.375.852,-

- Prosentase : 99,46 %

Penyusunan Laporan Keuangan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan untuk Tahun 2015 dilakukan berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintah, Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan kinerja Akuntansi Pemerintah, Keputusan Presiden Ri Nomor 42 Tahun 2002 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171 Tahun 2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.

Laporan Keuangan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun Anggaran 2015 terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan dengan menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN).

(35)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.

Pencapaian kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator sasaran, karena masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program.

Selama tahun 2015 pelaksanaan tugas pada Pengadilan Militer I-07 Balikpapan sudah terlaksana dengan baik dan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek yang telah dilaksanakan berkaitan dengan pengelolaan administrasi perkara, administrasi umum, dan dalam hal pembinaan dan pengawasan. Namun demikian masih terdapat beberapa kendala yang berhubungan dengan masih kurangnya sumber daya manusia dan sarana prasarana.

Apabila dilihat dari permasalahan penyusunan Lakip, maka dibandingkan antara matrik pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian sasaran dengan tabel keuangan terlihat kurang sinerginya perencanaan dan penganggaran dengan penjabaran kegiatan program yang tertuang dalam renstra, sehingga terdapat kesulitan dalam pemetaan program dan kegiatan dengan pengalokasian keuangan.

Permasalahan lain juga muncul dikarenakan wilayah hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang meliputi 2 (dua) Propinsi yaitu Kaltim dan Kaltara sangatlah jauh tempat dan kedudukannya yang menyebabkan seringnya para Saksi dan Terdakwa terlambat untuk hadir di persidangan.

B. SARAN.

Mengingat situasi keuangan Pemerintah yang masih memprihatinkan sehingga dana yang dialokasikan untuk Kegiatan Pokok belum berimbang dengan hasil yang diharapkan sehingga hasil yang maksimal belum terwujud.

Masih adanya kekurangan Pagu Anggaran kegiatan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang sesuai dengan tupoksi yang ada di Pengadilan Militer I-07 Balikpapan. Untuk pemecahan masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara alokasi dana untuk kegiatan pokok harus sesuai dengan RKA-KL yang diajukan sehingga hasil yang diharapkan dapat terwujud.

(36)

Lakip Pengadilan Militer I-07 Balikpapan Tahun 2015

Sedangkan di dalam perkara masih terdapat proses percepatan perkara yang kurang maksimal yang dikarenakan jauhnya wilayah hukum untuk itu diperlukan penambahan dana untuk melaksanakan sidang keliling sehingga proses percepatan dapat tercapai dengan sempurna.

Untuk mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan tugas dan menunjang peningkatan kinerja di wilayah hukum Pengadilan Militer I-07 Balikpapan maka diperlukan penambahan sumber daya manusia yang ahli dan sesuai dengan formasi yang dibutuhkan.

Balikpapan, Januari 2016

Kepala Pengadilan Militer I-07 Balikpapan

Hulwani, S.H, M.H Kolonel Chk NRP. 1910005200364

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Militer I-04 Palembang diselaraskan dengan arah kebijakan

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yangm jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Bangil diselaraskan dengan arah kebijakan

Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Bengkulu Kelas IA diselaraskan dengan arah kebijakan

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Muaradua diselaraskan dengan arah kebijakan

Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Bangkinang diselaraskan dengan arah kebijakan dan

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Cibinong Kelas IA diselaraskan dengan arah

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Agama Martapura diselaraskan dengan arah kebijakan dan program

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Bandung Kelas 1A Khusus diselaraskan