• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk usaha

Apabila seseorang atau sekelompok orang ingin mendirikan perusahaan, ada dua hal yang perlu diputuskan, yaitu dalam bidang dan wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang ingin dihasilkan. Pilihan ditentukan, diantaranya oleh kemampuan manajemen dan besarnya kebutuhan masyarakat akan hasil tersebut.

Apabila didasarkan atas kegiatan utama dijalankan, secara garis besar jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) perusahaan jasa, (b) perusahaan dagang, (c) perusahaan manufaktur

Pada laporan magang ini, penulis akan membahas tentang perusahaan jasa PT. Pelita Air Service. Sebuah langkah maju yang ditempuh oleh Pelita Air Service pada tahun 1970. Status Pelita Air Service yang semula hanya sebagai dinas dinas penerbangan Pertamina, berubah menjadi perusahaan perseroan terbatas (PT). Pada tanggal 24 januari 1970 berdasarkan akta notaris Tan Thong Kie No 21 status Pelita Air Service diubah lagi menjadi perusahaan negara (PN). Kemudian pada tanggal 20 agustus 1970 berdasarkan peraturan pemerintah No 21 tahun

(2)

1970 dialihkan kembali menjadi PT sampai sekarang. Kerjasama dengan perusahaan penerbangan pertamina tetap dikokohkan oleh Pelita Air Service. Dalam persetujuan tersebut, pihak Pelita Air Service akan melayani dinas penerbangan pertamina dalam segala kepentingan seluruh wilayah indonesia.

1.1.2 Bidang Usaha

Bidang usaha utama PT. Pelita Air Service adalah jasa angkutan udara dengan misi melakukan operasi penerbangan yakni melayani operasi penerbangan dalam industri Minyak dan Gas Bumi (migas) di Indonesia dengan pola charter. Disamping itu juga PT. Pelita Air Service alat transportasi udara nasional yang harus ikut mendukung citra tanah air di Internasional.

Menghadapi kegiatan pengembangan perusahaan penerbangan seperti PT. Pelita Air Service ini, maka sangat disadari bahwa tugas yang dijalankan sangat penting. Adapun tugas-tugas tersebut apabila dirinci menurut sifat dan kekhususannya dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Adalah tugas yang paling penting bagi Pelita Air Service, yaitu menyelenggarakan jasa angkutan udara bagi kepentingan industri minyak dan gas bumi yang meliputi:

a. Menunjang kegiatan industri perminyakan secara langsung

(3)

b. Pengangkutan karyawan dan barang Pertamina

c. Pengangkutan barang perlengkapan milik Oil Contructor, Counter Part dan Sub Contractor

2. Tugas Khusus

a. Menyelenggarakan angkutan udara bagi Presiden dan Wakil Presiden

b. Membantu penyelenggaraan untuk operasi Hankamnas/Dephankam

c. Melaksanakan operasi transmigrasi udara

1.1.3 Perkembangan Usaha

Berdirinya PT. Pelita Air Service, tanggal 20 Agustus 1970 yaitu dalam bidang jasa angkutan penerbangan Charter PT. Pelita Air Service memang bukan penerbangan yang besar, seiring berjalannya perkembangan jaman industri global pun mengalami pasang surut dan berdampak pada perekonomian intern perusahaan.

Di awal berdiri semula Pelita Air Service difokuskan pada layanan penyewaan pesawat (air charter). Selama beberapa dekade, Pelita Air melayani jasa penerbangan bagi beberapa perusahaan minyak di Indonesia, baik perusahaan asing maupun domestik.

Budaya dan nilai-nilai PT. Pelita Air Service bersifat dinamis yang dikembangkan selaras dengan visi, misi dan perkembangan usaha. Adapun

(4)

visi PT. Pelita Air Service adalah “Untuk menjadi penyedia Bisnis terbaik pada penerbangan di Asia Pasifik”. Untuk mencapai visi tersebut PT.

Pelita Air Service mempunyai misi “Menyediakan pelayanan pelanggan dengan kualitas tinggi dan tingkat harga yang terjangkau”.

Pada umumnya perusahaan sangat menyadari bahwa peran sumber daya manusia adalah merupakan landasan kerja yang sangat menentukan.

Untuk itu perusahaan mengadakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) yang secara langsung bertanggung jawab atas pengadaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam upaya untuk menopang kegiatan operasional PT. Pelita Air Service.

Kemajuan yang dicapai oleh Pusdiklat pada saat ini mempunyai sejarah yang sangat panjang. PT. Pelita Air Service sejak berdiri dari awal tahun 1970 dimaksud untuk mendidik dan melatih sendiri seluruh pegawai pada bagian:

1. Training Flight Deck Personnel (OT) dari dinas Operasi penerbangan (OZ)

2. Maintenance Training (MT)

3. Bagian Pendidikan dan Pelatihan Umum (IT) dari biro Personalia

Pola pendidikan yang diterapkan PT. Pelita Air Service adalah Training Within Industry (Pendidikan Intern), seperti menyelenggarakan kursus-kursus diantaranya adalah:

(5)

1. Ground Operating dan Flight Operation, diberikan kepada karyawan yang bertugas di bandara

2. Cabin Attendants, diberikan kepada pramugari dan pramugara 3. Administrasi, diberikan kepada karyawan tata usaha

Adapun kursus bagi penerbang tidak dikelola oleh urusan pendidikan, tetapi langsung dari dinas operasi penerbangan dan bentuk khusus latihannya disesuaikan dengan standar internasional. PT. Pelita Air Service berdiri hanya memiliki kurang lebih 799 pegawai dan pada saat ini sudah ada kurang lebih 1000 pegawai.

Dari tahun ke tahun PT. Pelita Air Service memperlihat kemajuannya, tidak seperti maskapai penerbangan lain yang mengandalkan pesawat Boeing/Airbus, Pelita Air menggunakan pesawat Fokker dan BAe (British Aerospace). Maskapai ini memiliki beberapa pesawat Fokker 28, Fokker 100, RJ-85, dan beberapa helikopter jenis Bell- 412, Bell-430, S-76, Super Puma, Puma dan BO-105 untuk layanan komuter. Hingga kini Pelita Air masih dicharter oleh Sekretariat Negara untuk mengurus aktivitas operasional pesawat kepresidenan RI, sebuah Avro RJ-85.

Adapun armada Pelita Air saat ini :

a. 2 Fokker F100 b. 3 Fokker F28-4000

(6)

c. 1 Avro RJ-85

d. 6 De Havilland Dash 7 (1 dicharter oleh PT Pupuk Kaltim) e. 6 CASA-IPTN NC-212-200

Helikopter/Rotary Wing yang digunakan saat ini :

1. 1 Aerospatiale SA330J Puma

2. 1 Aerospatiale AS332L Super Puma 3. 2 Bell 412

4. 3 Bell 430

5. 3 MBB-IPTN NBO-105 6. 3 Sikorsky S-76

Beberapa jalur penerbangan domestik telah dilayani dengan pesawat Pelita Air. Misalnya : Pekanbaru – Palembang – Jakarta – Yogyakarta –Surabaya – Makassar – Biak – Sorong – Lubuk Linggau

Seperti penerbangan charter pada umumnya, rute penerbangan charter Pelita tidak tetap, tetapi beberapa rute charter pesawat yang sudah lama dijalani Pelita Air dan kliennya adalah :

a. Medan – Dumai – Palembang – Jakarta/Halim – Yogyakarta – Surabaya – Makassar – Sorong (dicharter oleh PT Pertamina, dengan pesawat Fokker F100)

(7)

b. Jakarta/Halim – Pekanbaru – Dumai – Jakarta/Halim (dicharter oleh PT Chevron Pasific Indonesia dengan pesawat Fokker F100) c. Balikpapan – Bontang – Balikpapan (dicharter oleh PT Pupuk

Kaltim dengan pesawat Dash-7)

1.2 Tujuan Unit Kerja dan Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1 Tujuan Unit Kerja

Setiap perusahaan mengadakan kegiatan pasti telah menetapkan suatu tujuan yang telah direncanakan dengan matang. Dengan adanya penetapan tujuan yang jelas dan tegas, maka dapat mengarahkan perusahaan yang baik sehingga dapat diharapkan dengan berjalannya rencana tersebut, maka perusahaan akan memperoleh hasilnya yaitu keuntungan laba dan dapat memperoleh pelanggan yang diharapkan.

PT. Pelita Air Service memegang peranan yang sangat penting dalam era globalisasi dunia dewasa ini. Dengan semakin mudahnya bagi kita untuk bepergian di dalam negeri, pada saat ini produk dan jasa penerbangan yang dikonsumsi masyarakat bukan hanya pemuas kebutuhan saja tetapi merupakan mode bagi pemakainya, di Pelita Air Service sebagai salah satu dari industri penerbangan berusaha memenuhi kebutuhan terhadap penerbangan ini.

Adapun tujuan diadakan unit kerja Cash Management adalah untuk mengontrol pengeluaran dan pemasukan secara menyeluruh, melaksanakan efisiensi anggaran, serta membuat proyeksi kas untuk

(8)

diinvestasikan yang bertujuan agar kas tersebut tidak mengalami kekurangan atau kelebihan.

1.2.2 Ruang Lingkup Unit Kerja

Ruang lingkup pekerjaan di unit kerja Cash Management tentang pencatatan data perjalanan dinas melalui sistem SAP antara lain sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugas dan mengkoordinasi pengelolaan keuangan b. Menginput data ke komputer mengenai keberangkatan perjalanan

dinas kapten pesawat, crew, teknisi dan karyawan melalui sistem SAP Travel lalu di print menggunakan mesin printer

1.3 Hubungan Kerja Dengan Unit Lain

Hubungan kerja unit Cash Management dengan unit kerja lainnya di PT. Pelita Air Service terjalin sangat baik dan efektif kalau dilihat dari bidang usaha yang susunan kerjanya semua sangat mendukung. Dalam suatu instansi, lembaga atau organisasi terdapat saling keterkaitan antara satu unit yang lainnya sehingga tercipta suatu hubungan kerja yang solid.

Adapun penulis akan membahas sepintas mengenai hubungan kerja unit Cash Management dengan unit lainnya, seperti:

a. Bagian Financial Accounting

Melakukan hubungan kerja dengan bagian Cash Management untuk merencanakan program kerja, rencana kegiatan dan anggaran

(9)

finance division serta mengelola dan mengendalikan keuangan perusahaan.

b. Bagian Revenue Accounting

Melakukan hubungan kerja dengan bagian Cash Management untuk mengukur setiap operasi penerimaan kas dan membuat Jurnal serta mengeluarkan invoice.

c. Bagian Cost Accounting

Untuk memverifikasi data, serta membuat jurnal biaya - biaya.

d. Bagian Cashier

Hubungan kerja dengan bagian Cash Management yaitu bagian Cashier bertanggung jawab dalam menerima dan mengeluarkan kas yang telah disetujui oleh bagian Cash Management.

e. Bagian Human Resources Management

Melakukan hubungan kerja untuk merencanakan perekrutan, pengangkatan pegawai, dan mengurusi pegawai sampai di PHK.

Unit-unit tersebut diatas sangat berhubungan dalam hal pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh bagian Cash Management antara lain apabila ada pegawai yang mengajukan permohonan biaya pengganti kesehatan atau permohonan biaya perjalanan dinas kepada bagian Human Resources Management dan apabila disetujui maka dilanjutkan ke bagian Finance kemudian diketahui oleh bagian Cash Management dilanjutkan ke Bagian Cashier.

(10)

Pada dasarnya semua bagian memiliki tujuan yang sama, yaitu memberi kontribusi yang paling optimal untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Namun yang berbeda adalah sarana dan prosesnya.

1.4 Tujuan Magang dan Penulisan Laporan 1.4.1 Tujuan Magang

Adapun tujuan penulis melakukan magang adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan pengalaman kepada penulis agar dapat menyesuaikan diri dengan dunia kerja.

2. Melatih penulis dalam hal bersosialisasi, beradaptasi, bertanggung jawab, disiplin diri, bekerja sama di dalam lingkungan kerja nantinya.

3. Mengasah ilmu dan keterampilan penulis pada saat mengikuti kegiatan perkuliahan.

4. Untuk memberikan peluang lebih awal bagi penulis untuk memperoleh tempat bekerja setelah penulis menyelesaikan studinya.

1.4.2 Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan penulisan laporan yang dilakukan:

1. Memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) pada jenjang pendidikan Diploma program studi Akuntansi D-III.

2. Melatih penulis untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan dengan membandingkan teori dan praktek pada dunia kerja yang sesungguhnya.

(11)

3. Menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan keterampilan berkomunikasi melalui tulisan.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Risiko bahwa prosedur yang dilaksanakan auditor untuk menekan risiko audit ke tingkat rendah yang dapat diterima, tidak akan mendeteksi salah saji yang bisa material, secara

Meskipun sama-sama menggunakan surat kabar (bahasa tulis) sebagai objek penelitian, tetapi penelitian ini akan meneliti bahasa vulgar yang terdapat dalam surat kabar

Zone inhibition diameter is used as the indicator to detect the effectiveness between combination of Isopropyl alcohol and piper betel extract towards

(stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.pada tahap ini peserta didik memiliki keinginan untuk memperhatikan

Pengelolaan sumber daya air sering berfokus pada pemenuhan kebutuhan air yang meningkat tanpa memperhitungkan secara memadai kebutuhan untuk melindungi kualitas dan

Upaya- upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemerintah kabupaten Kudus dan Dinas agar masyarakat desa Terban ter- libat aktif dalam pengembangan Benda Cagar Budaya (BCB)

Lagu ciptaan Buy Akur yang berjudul “Keong Racun”, membuat peneliti tertarik untuk melakukan suatu studi pemaknaan terhadap lirik lagu “Keong Racun” karena beberapa hal,

Hasil analisis didapatkan karir adalah faktor yang paling mempenga- ruhi kinerja perawat sebesar 30 kali lebih tinggi dibandingkan dengan karir yang kurang baik