• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang berorientasi pada masyarakat menengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang berorientasi pada masyarakat menengah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak awal 1970-an, gerakan Islam telah memasuki bidang ekonomi dengan adanya ekonomi Islam sebagai jalan pintas atau alternatif terhadap kebuntuan ekonomi yang terjadi dalam perekonomian sistem kapitalis dan sosialis. Tahun 1992 adalah tonggak berdirinya perkembangan ekonomi Islam di Indonesia secara riil dengan adanya Bank Muamalat Indonesia. Dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia, membuka peluang bagi Lembaga Keuangan Syariah (LKS) baik bank maupun non bank. Salah satunya adalah Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang berorientasi pada masyarakat menengah ke bawah untuk pengembangan usaha, penyimpanan dan penyaluran dana (Sudarsono, 2008).

Yuliadi (2016), Perkembangan ekonomi Islam menunjukkan kecenderungan terus meningkat seiring dengan perkembangan minat dan animo masyarakat berinteraksi dengan lembaga-lembaga keuangan syariah seperti bank Islam, asuransi Islam, pegadaian Islam, pasar modal syariah dan koperasi syariah. Fenomena ini juga ditunjang dengan berkembangnya dunia pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program studi dan konsentrasi ekonomi dan perbankan Islam baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS).

(2)

Koperasi Syariah adalah koperasi yang telah mengoperasikan usaha dalam bidang pembiayaan dan simpan pinjam dengan menerapkan prinsip- prinsip syariah. Pada jaman dahulu koperasi syariah identik dengan baitul mal tamwil (BMT), dalam perkembangannya koperasi syariah tumbuh dengan

variasi nama yang tidak seragam, contohnya berjenis Kopersi Serba Usaha Syariah (KSUS), Keuangan Mikro Syariah dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) (DPN, 2016).

KJKS adalah suatu koperasi yang telah beroperasi dalam bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan yang sesuai dengan sistem bagi hasil (syariah). KJKS adalah badan hukum yang belaku bagi Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) berupa BMT. Tercetusnya BMT telah diperkuat oleh Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 16/Per/M.KUKM/XI/2015 tentang pelaksanaan kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh Koperasi.

Usaha dalam mengembangkan BMT tidak hanya berlandaskan terhadap Peraturan Menteri dan aspek-aspek legal tapi harus ada hubungan dengan pasar atau konsumen dalam lembaga perbankan. Adanya BMT secara umum mempunyai fungsi strategis sebagai lembaga intermediasi dan memberi jasa terhadap pembayaran, sehingga dalam hal ini anggota dapat mempengaruhi calon anggota untuk menentukan keputusan mereka dalam menentukan untuk menjadi anggota.

Pada Lembaga Keuangan Syariah anggota memiliki peran yang penting.

Anggota diibaratkan sebagi nafas dalam perkembangan suatu lembaga syariah.

(3)

Maka dari itu lembaga keuangan harus dapat menarik anggota sebanyaknya agar uang dari anggota dapat terkumpul dan dapat diputar kembali dan nantinya akan disalurkan kembali kepada nasabah yang sedang membutuhkan bantuan (Yupitri dan Sari, 2012).

Baitul Maal wa Tamwil (BMT) adalah gabungan dari dua kata yaitu baitul maal dan baitul tamwil yang bergerak di bidang usaha yang produktif dan kualitas kegiatan ekonomi kecil menengah dapat meningkat, selain itu bisa untuk menabung dan dapat menjunjung perekonomian lainnya. Baitul Maal bisa dijadikan sebagai titipan BAZ/LAZ dan zakat, infaq dan shodaqoh, dan menjalankan amanah dari penitip, serta bisa juga dijadikan buat lahan untuk berinvestasi. Sedangkan baitul tamwil ialah dimana masyarakat (anggota BMT) dapat menghimpun dana dan mempercayakan dananya disimpan di BMT dan disalurkan kepada masyarakat (anggota BMT) yang telah diberi pinjaman oleh BMT (Soemitra, 2009). BMT mempunyai dua produk yaitu berupa pendanaan dan penyaluran dana (pembiayaan), dan telah berkembang pada pelayanan jasa. Pendanaan ialah suatu kegiatan yang dipakai oleh Bank yang tujuannya untuk mendapatkan dana dari pihak pemilik, internal bank, dan dari masyarakat yang disebut dana pihak ketiga.

Dimana produk ke dua adalah pembiayaan yang merupakan kegiatan dari suatu bank untuk menyalurkan dana masyarakat yang telah dikumpulin dari sektor-sektor yang diperbolehkan. Dan tujuan dari pelayanan jasa adalah untuk mempermudah masyarakat (anggota BMT) untuk melakukan transaksi uang sesuai yang mereka inginkan.

(4)

Jumapolo adalah salah satu kecamatan yang terletak di wilayah Kabupaten Karanganyar bagian selatan, Kota Surakarta. Industri dan pertanian menjadi mata pencaharian bagi masyarakat yang ada di kecamatan Jumapolo.

Meskipun demikian, kehidupan masyarakat masih belum tertunjang, karena kurangnya pendidikan dan permodalan yang berada di kecamatan Jumapolo sehingga tidak cukup membantu untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas usaha masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan ini, beberapa penduduk mempunyai inisiatif untuk mendirikan lembaga keuangan dan koperasi, dan berdirilah BMT Dinar Barokah.

BMT Dinar Barokah adalah Baitul Maal wa Tamwil yang terletak di Jumapolo, Karanganyar. BMT Dinar Barokah dibentuk pada bulan desember tahun 1996. Dan mulai operasional tanggal 2 Januari 1997 dan berbadan hukum dari Dinas Koperasi No: 051/BH/KWK/11.028/XI/1998, tertanggal 25 November 1998, dengan nama Koperasi Serba Usaha (KSU) “ AL BAROKAH ” juga mendapatkan surat keputusan dari Yayasan Baitul Mal dan Baitul Tamwil Muhammadiyah Pusat No: 24/SK/YBMM/PWK/IX/1999 dan No: 25/SK/YBMM/BMT/IX/1999. Pada Bulan Januari tahun 2003, bergabung dengan Managemen DINAR GROUP, sehingga mengalami pergantian nama menjadi KSPS Dinar Barokah. Dalam upaya untuk mendapatkan Legalitas Koperasi Syariah maka diadakan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART) yang diajukan kepada Dinas Perindustrian Penanaman Modal dan Koperasi Kabupaten Karanganyar sehingga mendapatkan Badan Hukum Koperasi Simpan Pinjam Syariah KSPS BMT

(5)

Dinar Barokah dengan Badan Hukum No: 051.a/BH/PAD/28.51/III/2005.

Tanggal 10 Maret 2005, karena dalam Perkembangan Legalitas yang ada dalam Koperasi Syariah adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang disingkat KJKS, maka dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah nomor 9 tahun 1995 tentang pelaksanaan usaha simpan pinjam oleh koperasi serta kementrian koperasi dan UKM No: 91/Kep/M.KUKM/IX/2004. Maka tahun 2011 melakukan perubahan anggaran dasar lagi, sehingga mendapat badan hukum koperasi yang baru sehingga menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT Dinar Barokah, dengan badan hukum No:

051a/BH/PAD/518.2/IV/2011 Tanggal 10 Mei 2011. Dalam upaya selalu menumbuh kembangkan lembaga dan pelayanan anggota yang lebih luas, maka pada bulan September 2015 melakukan perubahan perijinan dari tingkat kabupaten menjadi area tingkat provinsi Jawa Tengah. Telah mendapatkan pengesahan perubahan anggaran dasar dari tingkat provinsi BH.No41/PAD/XIV/IX/2015. Tanggal 3 September 2015, dengan nama Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Dinar Barokah. BMT Dinar Barokah memiliki tujuan utama untuk mengoptimalisasikan sumber daya masyarakat dan bidang usaha dan permodalan, serta meningkatkan kesjahteraan taraf hidup masyarakat melalui skin kredit usaha yang murah, mudah, dan terjangkau (KSPPS BMT Dinar Barokah, 2018). Konsep ini sesuai dengan Al-Qur’an surah At Taubah ayat 103, yang berbunyi:

(6)

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Maksud dari ayat tersebut adalah himbauan kepada masyarakat muslim untuk bergotong royong dan saling membantu sesama lewat harta dengan berzakat. Dalam ekonomi islam dijelaskan bahwa zakat mampu mendistribsikan pendapatan atau dengan kata lain dapat meratakan kesejahteraan umat beragama. Melalui BMT atau koperasi syariah ini diharapkan dapat menanggulangi kesenjangan ekonomi dan sosial masyarakat yang ada di era Globalisasi ini.

Tabel 1. 1

Perkembangan Anggota BMT DINAR BAROKAH

No Tahun Jumlah anggota

1 2014 9268

2 2015 9568

3 2016 9889

4 2017 10242

5 2018 10692

Sumber: BMT DINAR BAROKAH, 2018

Berdasarkan data tabel 1.1 yang didapat dari kantor BMT Dinar Barokah pusat menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun pertumbuhan anggota BMT Dinar Barokah cenderung meningkat. Jika kita lihat dari tahun 2014 ke tahun 2015 jumlah anggota meningkat sebanyak 300 orang. Selanjutnya di tahun 2015 ke tahun 2016 anggota BMT Dinar Barokah meningkat sebanyak 321 orang. Di tahun 2016 ke tahun 2017 jumlah anggota meningkat sebanyak 353

(7)

orang. Dan di tahun 2017 ke 2018 anggota meningkat sebanyak 450 orang.

Kalo kita lihat dari tabel di atas peningkatan yang paling banyak terjadi di tahun 2018.

Perkembangan anggota yang terjadi di BMT Dinar Barokah bisa dibilang sangat baik karena mengalami peningkatan di setiap tahunnya, maka terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk menjadi anggota BMT Dinar Barokah. Seiring dengan berkembangnya zaman yang mempunyai banyak lembaga keuangan syariah, semakin banyak pula persaingan dengan bermacam-macam strategi untuk menarik masyarakat agar menjadi anggota BMT. Maka akan banyak anggota yang nantinya bisa mempertahankan dan mengembangkan suatu lembaga keuangan syariah khususnya BMT.

Untuk merumuskan strategi pemasaran yang tepat dan bisa berpengaruh di setiap tahapan prosesnya dalam pengambilan keputusan yang berlangsung, proses pengambilan keputusan yaitu suatu aktivitas yang penting dalam perilaku konsumen. Adapun yang dimaksud dalam pengambilan keputusan ialah proses integrasi yang dipakai untuk mengkombinasikan pengetahuan dalam mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Peter and Olsen, 2014). Setelah adanya pengenalan kebutuhan oleh konsumen, diikuti dengan pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli dan evaluasi setelah membeli. Proses tersebut yang disebut dengan pengambilan keputusan oleh seseorang untuk membeli sesuatu (Suryani, 2007). Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara

(8)

lain: faktor kebudayaan, kelas sosial, keluarga, status, kelompok/komunitas, usia, pekerjaan, gaya hidup dan lain-lain.

Selain faktor-faktor tersebut, promosi juga harus dilakukan oleh sutau perusahaan atau lembaga agar konsumen bisa tertarik menggunakan produk- produknya. Dengan cara perusahaan menonjolkan produk dan jasa yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Monang dan Inggrita pada tahun 2013 yang berjudul “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah menabung di Bank BCA Kota Medan”.

Menyatakan bahwa variabel promosi berpengaruh positif terhadap keputusan menabung pada Bank BCA Kota Medan.

Seorang calon nasabah yang akan menabung tentu akan memilih bank dimana dirinya akan mendapatkan keuntungan dan kemudahan. Untuk itu salah satu cara yang dapat dilakukan oleh Bank Syariah adalah dengan membenahi pelayanannya demi menarik perhatian nasabah. Bentuk pelayanan berupa kecepatan, tepat, sopan dan ramah akan membuat nasabah nyaman serta membentuk kepercayaan terhadap bank tersebut bahkan dapat merekomendasikan kepada calon-calon nasabah lainnya. Hal serupa juga ditemui pada penelitian yang dilakukan oleh Maski (2010) yang menyatakan bahwa variabel pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di bank syariah studi kasus pada bank syariah di Malang.

Seorang calon nasabah harus mengetahui dan memahami suatu produk yang telah ditawarkan oleh suatu bank. Sehingga calon nasabah dapat

(9)

mengambil keputusan dengan mudah untuk menabung di bank tersebut. Hal serupa juga ditemui pada penelitian Ghozali pada tahun 2010 yang berjudul

“Analisis Keputusan Nasabah Menabung: Pendekatan Komponen dan Model Logistik Studi Pada Bank Syariah di Malang” menyatakan bahwa variabel pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung pada Bank Syariah di Malang.

Financial bagi masyarakat bukan berarti sekedar bisa menabung. Ini merupakan proses untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan dalam diri untuk mengelola keuangan lebih baik. Masyarakat harus bisa bertanggung jawab atas keputusan yang telah mereka buat. Permasalahan- permasalahn keuangan yang sering timbul pada masyarakat adalah mereka belum memiliki pendapatan yang besar, Selain itu, sikap boros dari masyarakat merupakan permasalahan yang sering dihadapi. Dilihat dari masih rendahnya literasi keuagan di Indonesia, hal ini yang menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi Bank Syariah untuk dapat menarik minat menabung nasabah karena pengetahuan tentang keuangan merupakan dasar untuk melakukan suatu keputusan keuangan.

Meningkatnya jumlah Bank Syariah di Indonesia dan aktivitas perbankan dengan tingkat literasi keuangan yang masih rendah maka perlu adanya peningkatan pengetahuan bagi nasabah. Penelitian yang di lakukan Huriyatul Akmal dan Yogi Eka Saputra (2016) mengadakan penelitian literasi keuangan dengan judul “Analisis Tingkat Literasi Keuangan Perbankan”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Hasil dari

(10)

pengolahan data penelitian mengenai tingkat literasi keuangan Analisis Tingkat Literasi mahasiswa FEBI IAIN Imam Bonjol Padang berperngaruh positif dan signifikan.

Konsumen harus bisa menilai keunggulan dan keistimewaan produk dan jasa yang disediakan oleh suatu perusahaan atau lembaga lain termasuk BMT.

Sehingga dapat memberikan manfaat yang baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki oleh konsumen yaitu produk. Hal serupa dapat kita jumpai pada penelitian Kustiningsih pada tahun 2014 mengenenai “Variabel-variabel yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan Faedah Bank BRI Syariah Cabang Samarinda”

menyatakan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan faedah pada bank BRI Syariah cabang Samarinda.

Berdasarkan latar belakang yang ada di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji lebih lanjut seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan untuk menjadi anggota BMT Dinar Barokah. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi, pelayanan, pengetahuan, literasi keuangan dan kualitas produk terhadap keputusan nasabah untuk menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menabung Di KSPPS BMT Dinar Barokah”

(11)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian inidapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variabel promosi terhadap keputusan nasabah untuk menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah?

2. Bagaimana pengaruh variabel pelayanan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah?

3. Bagaimana pengaruh variabel pengetahuan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah?

4. Bagaimana pengaruh variabel literasi keuangan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah?

5. Bagaimana pengaruh variabel kualitas produk terhadap keputusan nasabah untuk menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis variabel promosi berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah.

2. Menganalisis variabel pelayanan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah.

3. Menganalisis variabel pengetahuan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah.

4. Menganalisis variabel literasi keuangan berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah.

(12)

5. Menganalisis variabel kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan nasabah menabung di KSPPS BMT Dinar Barokah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga Keuangan Syariah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk meningkatkan kualitas kinerja dan kuantitas kinerja untuk masa sekarang dan masa yang akan datang. Serta diharapkan dapat membantu perbaikan atas kekurangan yang masih ada dan menjaga yang sudah baik.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dibidang lembaga keuangan khususnya BMT.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wawasan pengetahuan khususnya tentang lembaga keuangan BMT yang di uji langung dengan bebagai uji data.

Referensi

Dokumen terkait

Rofi’uddin dan Zuhdi (2001) menyebutkan, menulis dapat dipandang sebagai rangkaian ak- tivitas yang bersifat fleksibel. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan

Pentingnya penelitian yang dilakukan di rumah sakit ini untuk mengetahui tolak ukur kepuasan pasien dilihat dari sisi operasional yaitu pelayanan obat yang

Τα ονόματα των θεών έφτασαν πολύ αργότερα στην Ελλάδα από την Αίγυπτο κι έτσι τα έμαθαν οι Πελασγοί, με εξαίρεση αυτό του Διονύσου,

Kesimpulan penelitian ini adalah: Sistem pengendalian intern penerimaan pajak daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) di

Game online memang selalu dikaitkan dengan hal-hal negatif, dalam kasusnya sendiri sudah ada banyak artikel dan juga berita mengenai dampak game online seperti

Sesuai dengan wasiat beliau, Dadan Sunandar selaku anak kedua dari Abah Asep melanjutkan peran Abah Asep dalam perkembangan padepokan Giri Harja, sehingga padepokan Giri

Struktur rumah tradisional yang terdiri dari kayu meiliki kemampuan untuk meredam getaran dan guncangan secara efektif, fleksibel dan juga stabil.Kolom rumah memiliki ikatan

Manakala hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan antara pengetahuan Program SLAAS pelajar dengan tingkah laku ESD ibu bapa atau penjaga adalah ditolak.. Bagaimanapun, tidak