• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BEAD BERBASIS MONTESSORI PADA MATERI POKOK PERKALIAN DALAM SUB TEMA 2 UNTUK SISWA KELAS II SD SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BEAD BERBASIS MONTESSORI PADA MATERI POKOK PERKALIAN DALAM SUB TEMA 2 UNTUK SISWA KELAS II SD SKRIPSI"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BEAD BERBASIS MONTESSORI PADA MATERI POKOK PERKALIAN DALAM SUB TEMA 2 UNTUK SISWA KELAS II SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Angelina Dini Mentari NIM : 171134075. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021. i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BEAD BERBASIS MONTESSORI PADA MATERI POKOK PERKALIAN DALAM SUB TEMA 2 UNTUK SISWA KELAS II SD. Oleh :. Angelina Dini Mentari NIM : 171134075. Telah disetujui oleh :. Pembimbing. Drs. Puji Purnomo, M.Si.. Tanggal 15 Juni 2021. ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BEAD BERBASIS MONTESSORI PADA MATERI POKOK PERKALIAN DALAM SUB TEMA 2 UNTUK SISWA KELAS II SD Dipersiapkan dan ditulis oleh: Angelina Dini Mentari NIM : 171134075. Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal 12 Juli 2021 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat. Susunan Panitia Penguji Nama Lengkap. Tanda Tangan. Ketua. : Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd.. ………………... Sekretaris. : Apri Damai Sagita K, S.S., M.Pd.. ………………... Anggota. : Drs. Puji Purnomo, M.Si.. ………………... Anggota. : Drs. Albertus Hartana, S.J. M.Pd. ……………....... Anggota. : Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd. ………………... Yogyakarta, 12 Juli 2021 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya Bapak Antonius Kuwat dan Ibu Fransiska Kurniasih. Kepada kakek nenek saya Chrisantus Samsudini dan Marcella Ciptati. Kepada saudara-saudara saya Paulina Titis Rahmawati, Elysabeth Putri Pamungkas, dan Ignatius Danang Yonas yang dengan setia telah memberikan doa, dukungan, semangat, perhatian, cinta dan kasih sayang serta kepercayaan yang memampukan saya menyelesaikan skripsi ini.. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Books turn muggles into wizards” (Harry Potter). v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 12 Juli 2021 Penulis. Angelina Dini Mentari. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta : Nama. : Angelina Dini Mentari. Nomor Induk Mahasiswa. : 171134075. Demi pengembangan ilmu pengetahuan penulis memberikan wewenang kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah penulis yang berjudul: PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BEAD BERBASIS MONTESSORI PADA MATERI POKOK PERKALIAN DALAM SUB TEMA 2 UNTUK SISWA KELAS II SD beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian penulis memberikan hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di media internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin maupun memberikan royalty kepada penulis, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian persyaratan ini penulis buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 12 Juli 2021 Yang menyatakan. Angelina Dini Mentari. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BEAD BERBASIS MONTESSORI PADA MATERI POKOK PERKALIAN DALAM SUB TEMA 2 UNTUK SISWA KELAS II SD Angelina Dini Mentari 171134075 Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya media pembelajaran di sekolah untuk pelajaran matematika. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu mempermudah memahami konsep materi serta meningkatkan keaktifan dan konsentrasi dalam proses pembelajaran matematika di kelas berdasarkan hasil wawancara dan observasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran bead pada materi pokok perkalian untuk siswa kelas II SD. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (R&D). Penelitian ini melibatkan 4 validator produk sebagai expert judgment, dan 8 anak untuk uji coba produk secara terbatas. Subjek dari penelitian ini adalah delapan siswa kelas II SD. Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran bead dan album media pembelajaran bead yang dikembangkan oleh peneliti. Data yang didapat pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kaulitatif dengan menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner, sedangkan data kuantitatif menggunakan tes. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) prosedur penelitian dan pengembangan media pembelajaran bead pada materi pokok perkalian untuk siswa kelas II SD dikembangkan berdasarkan langkah-langkah ADDIE, yaitu Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluate. (2) Kualitas media pembelajaran bead beserta albumnya berdasarkan hasil validasi oleh satu dosen dan tiga guru dengan skala 1-4 secara keseluruhan adalah “sangat baik” dengan skor 3,87 pada media pembelajaran bead dan 3,81 pada album media pembelajaran bead. Selain itu pada hasil uji coba lapangan dengan delapan siswa kelas II pada hasil pretest dan posttest yang menunjukan persentase peningkatan sebesar 68,75%. Dengan demikian media pembelajaran bead dapat diujicobakan pada skala yang lebih luas. Kata kunci: Media pembelajaran, Montessori, Matematika, Bead, dan Perkalian. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT DEVELOPMENT OF BEAD LEARNING BASES ON MONTESSORI ON THE SUBJECT MATTER OF MULTIPLICATION OF SUB THEME 2 FOR THE SECOND GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Angelina Dini Mentari 171134075 Sanata Dharma University This research was motivated by the lack of learning media in schools for math lessons. Students need learning media that can help make it easier to understand material concepts and increase activeness and concentration in the learning process of mathematics in the classroom based on interviews and observations. This research aims to develop bead learning media on the subject matter of multiplication for second graders in elementary school. The method used in this research is research and development (R&D). This study involved 4 product validators as expert judgment and 8 children for limited product trials. The subjects of the study were eight second-grade elementary school students. The object of this study is the learning media bead and bead learning media album developed by researchers. The data obtained in this study was collected using qualitative and quantitative data. The data is causative using interviews, observations, and questionnaires, while quantitative data uses tests. The results of this research are as follows. (1) research procedures and development of learning media bead on the subject matter of multiplication for second grade of elementary school students developed based on ADDIE steps analyze, design, development, implementation, and evaluate. (2) The quality of bead learning media and its albums based on validation results by one lecturer and three teachers with a scale of 1-4 overall is "very good" with a score of 3.87 on the learning media bead and 3.81 on the learning media album bead. In addition, the result of field trials with eight grade II students on the results of the pretest and posttest showed a percentage increase of 68.75%. Thus the bead learning media can be tested on a wider scale.. Keywords: Learning media, Montessori, Mathematics, Bead, and Multiplication. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat, kasih, penyertaan serta karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul. PENGEMBANGAN. MEDIA. PEMBELAJARAN. BEAD. BERBASIS. MONTESSORI PADA MATERI POKOK PERKALIAN SUB TEMA 2 UNTUK SISWA KELAS II SD. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi S1 dan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari kelancaran penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, nasihat, doa dan motivasi dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Kintan Limiasih,S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan mengerjakan skripsi ini dari awal hingga selesai. 2. Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan perhatian, semangat, meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran, ketelitian, memberikan masukan dan kritikan-kritikan sehingga penulis dapat semakin berkembang dan termotivasi dalam penyusunan skripsi dan awal hingga akhir penulisan skripsi ini. 3. Maria Agustina Amelia, S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan semangat dan masukan-masukan yang berguna bagi penulis selama menjalani proses studi hingga selesainya penyusunan skripsi.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Drs. Albertus Hartana, S.J. M.Pd selaku dosen penguji kedua yang telah menguji serta memberikan masukan demi penyelesaian skripsi ini. 5. Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd, selaku dosen penguji ketiga yang telah menguji serta memberikan masukan demi penyelesaian skripsi ini. 6. Segenap staf, dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik, membimbing, memotivasi dan memberikan pelayanan terbaik selama penulis menempuh studi hingga selesainya penyusunan skripsi. 7. Kedua orang tua penulis Bapak Antonius Kuwat dan Ibu Fransiska Kurniasih yang dengan penuh kasih memberikan doa, semangat, cinta, perhatian dan dengan segala pengorbanannya menghantar penulis hingga jenjang pendidikan S1 8. Kedua kakek nenek penulis Chrisantus Samsudini dan Marsela Ciptati yang dengan penuh kasih memberikan doa, semangat, cinta, dan perhatian kepada penulis 9. Anggota keluarga Paulina Titis Rahmawati, Elysabeth Putri Pamungkas, dan Ignatius Danang Yonas yang selalu memberikan doa, perhatian, dukungan dan menjadi penyemangat bagi penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini. 10. Sekolah Dasar Kanisius Sumber yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian. 11. Sahabat-sahabat terkasih Clara Galuh Pramesti, Agnes Berlian Dewi Kurniasari, Yosephin Titen Nilasari, Gema Sekar Murti, Gunadi Arga Sukiyan, Teo Mahatmana Ksatria Mukti, Gabriel Varanath Misaros yang telah memberi doa, motivasi, semanagat dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. 12. Seluruh teman-teman Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan 2017 yang telah senantiasa saling mengingatkan, memotivasi, mendukung, memberi semangat, dan menemani penulis dari awal hingga selesainya skripsi ini.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang selama ini dengan tulus hati telah memberikan bantuan serta dukungan hingga selesainya skripsi ini. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Yogyakarta, 12 Juli 2021 Penulis,. Angelina Dini Mentari. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. iii PERSEMBAHAN ....................................................................................................................iv MOTTO ..................................................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................................vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................................................. viii ABSTRACT ...............................................................................................................................ix KATA PENGANTAR ............................................................................................................... x DAFTAR ISI.......................................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ xvii DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xviii DAFTAR RUMUS ................................................................................................................. xx DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................xxi BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 7 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 7 E. Definisi Operasional ....................................................................................................... 8 F. Spesifikasi Produk .......................................................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................. 12. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. A. Kajian Pustaka .............................................................................................................. 12 1. Kajian Teori ...................................................................................................... 12 a. Teori Perkembangan Anak ......................................................................... 12 1) Teori Perkembangan Anak Menurut Montessori ................................ 12 2) Teori Perkembangan Anak Menurut Piaget ........................................ 13 3) Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ..................................................... 15 b. Pembelajaran Berbasis Montessori ............................................................ 17 1) Pengertian Pembelajaran Montessori........................................... 17 2) Sejarah Montessori ...................................................................... 18 3) Prinsip Dasar Metode Montessori................................................ 19 c. Media Pembelajaran ................................................................................... 21 1) Pengertian Media Pembelajaran................................................... 21 2) Manfaat Media Pembelajaran ...................................................... 22 d. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori .................................... 23 1) Ciri Media Pembelajaran Montessori .......................................... 23 2) Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori . 24 3) Media Pembelajaran Bead ........................................................... 25 e. Materi Pokok Perkalian Matematika .......................................................... 25 1) Pengertian Matematika................................................................... 25 2) Tujuan Pembelajaran Matematika SD ........................................... 26 3) Karakteristik Pembelajaran Matematika ........................................ 27 4) Operasi Perkalian ........................................................................... 27 2. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 28 B. Kerangka berpikir ......................................................................................................... 31 C. Pertanyaan Penelitian .................................................................................................... 33 BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................................ 34 A. Jenis Penelitian..................................................................................................................... 34 B. Setting Penelitian.................................................................................................................. 36 1. Lokasi Penelitian ............................................................................................... 36 2. Subjek Penelitian .............................................................................................. 37 3. Objek Penelitian ................................................................................................ 37 4. Waktu Penelitian ............................................................................................... 37 xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan .............................................................................. 38 1. Tahap Analyze (Analisis) .................................................................................. 38 2. Tahap Design (Perancangan) ............................................................................ 39 3. Tahap Development (Pengembangan) .............................................................. 39 4. Tahap Implement (Implementasi) ..................................................................... 40 5. Tahap Evaluate (Evaluasi) ................................................................................ 40 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................... 41 1. Wawancara ........................................................................................................ 41 2. Observasi........................................................................................................... 42 3. Kuesioner .......................................................................................................... 43 4. Tes ..................................................................................................................... 43 E. Instrumen Penelitian Data .................................................................................................... 44 1. Pedoman Wawancara ........................................................................................ 44 2. Lembar Observasi ............................................................................................. 47 3. Lembar Kuesioner Validasi Produk .................................................................. 49 4. Soal Tes ............................................................................................................. 51 F. Teknis Analisis Data ............................................................................................................. 52 1. Analisis Data Kualitatif..................................................................................... 52 2. Analisis Data Kuantitatif................................................................................... 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... 58 A. Hasil Penelitian ............................................................................................................. 58 1. Prosedur Pengembangan Produk ....................................................................... 58 a. Tahap Analyze (Analisis) ...................................................................... 58 1) Analisis Kebutuhan ................................................................. 58 2) Hasil Observasi ....................................................................... 59 3) Hasil Wawancara..................................................................... 60 b.Tahap Design (Perancangan) ................................................................ 63 1) Desain Media Pembelajaran Bead ........................................... 64 2) Desain Album Media Pembelajaran Bead .............................. 66 a) Cover album media pembelajaran bead ...................... 66 xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. b) Isi album media pembelajaran bead ............................ 67 c) Profil penulis ............................................................... 68 d) Daftar pustaka .............................................................. 68 c. Tahap Development (Pengembangan) .................................................. 68 1) Media Pembelajaran Bead ........................................... 68 2) Album Media Pembelajaran Bead ............................... 70 3) Validasi Produk ........................................................... 71 a) Data Validasi Dosen Ahli Montessori ............... 72 b) Data Validasi Guru Kelas SD Kanisius Sumber 75 c) Data Validasi Guru Kelas SD Negeri Krajan 01 77 d) Data Validasi Guru Kelas II SD Santa Maria .... 78 d.Tahap Implement (Implementasi) ......................................................... 79 1) Uji Coba Lapangan Terbatas ....................................... 79 e. Tahap Evaluation (Evaluasi)................................................................. 80 1) Pretest .......................................................................... 80 2) Posttest ........................................................................ 81 3) Data Hasil Tes ............................................................. 82 2. Kualitas Produk Media Pembelajaran .................................................................... 84 a. Media Pembelajaran Bead .................................................................... 84 b.Album Media Pembelajaran Bead ........................................................ 88 B. Pembahasan................................................................................................................... 91 1. Prosedur Pengembangan Produk ...................................................................... 91 2. Kualitas Produk ................................................................................................. 94 BAB V PENUTUP................................................................................................................. 101 A. Kesimpulan ................................................................................................................. 101 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................................................... 102 C. Saran ........................................................................................................................... 102 DAFTAR REFERENSI ........................................................................................................ 103 LAMPIRAN........................................................................................................................... 105 CURRICULUM VITAE....................................................................................................... 140. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Media Pembelajaran Bead Montessori ................................................................... 9 Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................................................. 36. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Guru Kelas II .......................................................................... 45 Tabel 3.2 Instrumen Wawancara Guru Kelas II ....................................................................... 46 Tabel 3.3 Kisi-kisi Observasi Analisis Kebutuhan ................................................................... 48 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk Media Pembelajaran Bead ............................. 49 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk Album Media Pembelajaran Bead ................. 51 Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ............................................................................ 52 Tabel 3.6 Konversi Skor Skala Empat Menurut Mardapi......................................................... 54 Tabel 3.7 Konversi Skor Skala Empat Menurut Mardapi yang Dimodifikasi .......................... 54 Tabel 3.8 Keterangan, Rumus Rerata Ideal dan Rumus Simpangan Baku Ideal ...................... 54 Tabel 3.9 Hasil Penghitungan Rerata Ideal dan Simpangan Baku Ideal .................................. 55 Tabel 3.10 Hasil Pengolahan Skor ............................................................................................ 55 Tabel 3.11 Hasil Pengolahan Skor ............................................................................................ 56 Tabel 4.1 Hasil Validasi Media Pembelajaran Bead Oleh Ahli dan Guru................................ 71 Tabel 4.2 Hasil Validasi Album Media Pembelajaran Bead Oleh Ahli dan Guru ................... 72 Tabel 4.3 Komentar Media oleh Dosen Ahli Montessori dan Revisi Produk .......................... 74 Tabel 4.4 Komentar Album oleh Dosen Ahli Montessori dan Revisi Produk.......................... 75 Tabel 4.5 Komentar Media Guru SD Kanisius Sumber ........................................................... 76 Tabel 4.6 Komentar Album Guru SD Kanisius Sumber........................................................... 76 Tabel 4.7 Komentar Media Guru SD Negeri Krajan 01 ........................................................... 77 Tabel 4.8 Komentar Album Guru SD Negeri Krajan 01 .......................................................... 77 xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.9 Komentar Media Guru SD Santa Maria ................................................................... 78 Tabel 4.10 Komentar Album Guru SD Santa Maria................................................................. 78 Tabel 4.11 Hasil Pretest dan Posttest Siswa............................................................................ 83 Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Ciri-Ciri Media Pembelajaran Bead ......................................... 86 Tabel 4.13 Hasil Rekapitulasi Ciri-Ciri Album Media Pembelajaran Bead ............................ 89. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR RUMUS Rumus 3.1 Nilai Akhir Kuesioner Validasi Produk.................................................................. 57 Rumus 3.2 Nilai Pretest dan Posttest ........................................................................................ 57 Rumus 3.3 Nilai Persentase Kenaikan Siswa .......................................................................... 57 Rumus 4.1 Nilai Persentase Kenaikan Siswa ........................................................................... 83. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Ijin ............................................................................................................. 106 Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian .......................................................................................... 106 Lampiran 1.2 Surat Ijin Observasi .......................................................................................... 107 Lampiran 1.3 Surat Ijin Wawancara ....................................................................................... 107 Lampiran 2 Analisis Kebutuhan ............................................................................................. 109 Lampiran 2.1 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas II .......................................................... 109 Lampiran 2.2 Hasil Observasi Pembelajaran di Kelas II ........................................................ 111 Lampiran 3 Instrumen Validasi Produk .................................................................................. 112 Lampiran 3.1 Surat Ijin Validasi Produk ................................................................................ 112 Lampiran 3.2 Lembar Hasil Validasi Produk Oleh Dosen Ahli ............................................. 113 Lampiran 3.3 Lembar Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas II SD ................................... 120 Lampiran 4 Uji Coba Lapangan Terbatas ............................................................................... 128 Lampiran 4.1 Hasil Pretest ...................................................................................................... 128 Lampiran 4.2 Hasil Posttest .................................................................................................... 132 Lampiran 4.3 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest ............................................................ 136 Lampiran 5 RPP ...................................................................................................................... 137 Lampiran 5.1 RPP Pembelajaran ............................................................................................ 137 Lampiran 6 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ........................................................ 145 Lampiran 7 Dokumentasi ........................................................................................................ 146. xxi.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk yang diharapkan. A. Latar Belakang Masalah Kecakapan dasar yang sangat penting sebagai pengembangan kecakapan akademis adalah membaca, menulis dan menghitung. Salah satu mata pelajaran yang mempelajari salah satu aspek dari kecakapan dasar tersebut adalah matematika. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, baik sebagai alat. bantu. dalam. penerapan-penerapan. bidang. ilmu. lain. maupun. dalam. pengembangan matematika itu sendiri (Siagian, 2016: 60). Menurut Susanto (2013: 185) matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, serta memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari. Beth dan Piaget (Runtukahu, 2014: 28) menyatakan bahwa matematika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan berbagai struktur abstrak dan hubungan antar-struktur tersebut sehingga terorganisir dengan lebih baik. Brownell (Yurniwati, 2019: 8) menyatakan matematika berkenaan dengan ide, prinsip, dan proses sehingga keterkaitan antara aspek-aspek tersebut harus dibangun dengan penekanan bukan pada hafalan melainkan pada penalaran. Dalam sekolah dasar, matematika memiliki beberapa tujuan seperti yang disampaikan oleh Depdiknas (Susanto, 2013: 190) antara lain (a) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, serta mengaplikasikan konsep dan logaritma, (b) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi 1.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, dan (c) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Selain itu tim MKPBD (Syukri, Rahman, Minggi, 2016: 107-108) menyatakan bahwa fungsi mata pelajaran matematika yaitu sebagai alat, pola pikir, dan ilmu pengetahuan sehingga pembelajaran matematika di sekolah dapat digunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran yang lain atau dalam kehidupan sehari-hari, membentuk pola pikir siswa dalam memahami suatu pengertian, dan dapat menunjukan bahwa matematika itu selalu mencari kebenaran. Menurut Soesilowati (2011: 25) belajar matematika maupun belajar bidang studi apa pun lainnya, lebih mudah, cepat dan menyenangkan jika disesuaikan dengan gaya pembelajaran seseorang. Gaya pembelajaran adalah cara yang dirasa paling meyenangkan dan mudah dalam menyerap suatu informasi. Adapun lima cara pemelajaran yaitu (a) belajar berdasarkan indra penglihatan (visual), (b) belajar berdasarkan indra pendengaran (auditori), (c) belajar berdasarkan gerakan/perabaan (kinestesis), (d) belajar berdasarkan indra penciuman (olfaktori) dan (e) belajar berdasarkan indra perasa (gaustatori). Heruman (Suharmanto, 2014: 3) menyatakan bahwa pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep matematika yaitu penanaman konsep dasar dengan hal yang dapat menjembatani atau menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep matematika yang abstrak maka dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar, media diharapkan dapat digunakan untuk membantu kemampuan pola pikir siswa, pemahaman konsep dan pembinaan keterampilan. Pembelajaran yang disertai dengan penggunaan media pembelajaran atau alat peraga tentunya akan membantu guru dalam menyampaikan materi dengan. 2.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mudah dan menarik. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Sukiman (2019: 29) Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara efektif. Tahapan berpikir anak SD masih belum formal, dan masih bersifat konkret. Artinya tingkat berpikir mereka sering kali sesuai dengan apa yang sedang mereka lihat atau sedang mereka raba. Mereka masih kesulitan untuk memikirkan sesuatu yang tidak ada di hadapannya, yaitu dengan imajinasi mereka. Di pihak lain, salah satu karakteristik matematika adalah abstrak, yaitu lawan dari konkret. Oleh sebab itu perlu adanya proses yang menjembatani antara pola pikir abstrak yang merupakan salah satu karakteristik matematika dengan pola pikir konkret yang dimiliki siswa. salah satunya dengan memperkenalkan konsep matematika secara konkret dengan menggunakan media pembelajaran, misalnya dengan menggunakan lidi, kelereng, dan sebagainya (Nanang & Ricki, 2019: 4). Pada tanggal 2 November 2020 peneliti melakukan wawancara terhadap seorang guru kelas II di SD Kanisius Sumber tentang proses pembelajaran matematika dan media pembelajaran matematika khususnya pada materi pokok perkalian. Peneliti memilih SD Kanisius Sumber karena sekolah tersebut terletak di daerah lereng gunung Merapi yang merupakan salah satu tempat yang cukup terpencil dan jauh dari kota serta sekolah tersebut tidak memiliki media pembelajaran yang memadai untuk proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil wawancara menurut guru kelas II tersebut anak-anak masih kesulitan dalam mempelajari matematika, matematika masih menjadi momok bagi peserta didik. Kesulitan yang dialami guru adalah menanamkan konsep awal pada peserta didik, beberapa anak masih kesulitan dengan memahami konsep awal pada materi pokok perkalian tersebut. Dalam proses. 3.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengajar guru menjelaskan materi dengan metode ceramah dan penggunaan lidi untuk menerangkan materi perkalian kepada peserta didik. Di kelas II SD Kanisius Sumber tersebut tidak memiliki media pembelajaran matematika jadi hanya menggunakan bahan seadanya seperti lidi dan kerikil, dan hal tersebut kurang menarik bagi peserta didik. Peneliti juga melakukan observasi terhadap pembelajaran matematika namun pada saat pandemi pembelajaran dilakukan secara daring menggunakan Zoom Meeting, Guru menggunakan media power point dalam menyampaikan materi dan juga penjelasan, anak-anak mendengarkan dengan baik, namun karena kendala sinyal jadi sering terputus-putus dan pembelajaran dilakukan hanya sebentar kemudian dilanjutkan melalui whatsapp group, guru memberikan materi dalam power point dan rekaman suara. Matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dimengerti. Dalam materi operasi hitung dasar siswa kelas bawah, perkalian adalah salah satu materi yang dirasa sulit bagi siswa. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh guru kelas II SD Kanisius Sumber bahwa siswa masih kesulitan dalam memahami konsep perkalian dan sering terbalik-balik. Peneliti juga menemukan hal yang sama ketika melakukan bimbingan belajar dan PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan) peneliti masih sering menemui siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal perkalian, siswa cenderung lama sekali dalam menjawab soal perkalian. Berdasarkan Kecenderungan untuk tidak menyukai matematika tumbuh sebagai. akibat dari serangkaian pengalaman. yang kurang menyenangkan,. pengalaman-pengalaman tersebut seperti ketidakmampuan menyelesaikan soal atau perasaan malu ketika tidak dapat menyelesaikan soal di papan tulis. Maka dari itu anak perlu diperkenalkan sedini mungkin bahwa matematika itu menarik dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.. 4.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Permasalahan. tersebut. mendorong. peneliti. mengembangkan. media. pembelajaran yaitu media pembelajaran bead karena guru membutuhkan sebuah media. yang. dapat. mempermudah. guru. dalam. mengajarkan. materi. serta. mempermudah siswa dalam memahami materi matematika khususnya dalam operasi hitung perkalian. Peneliti memilih media pembelajaran bead karena mudah dalam pembuatannya dan sederhana namun tetap menarik untuk siswa karena warna serta bentuknya. Dalam tahap pembelajaran konkret, untuk menjelaskan bilangan satu dan banyaknya, sebagai orang tua atau pengajar menggunakan benda nyata yang dapat dilihat, disentuh, dan dipegang adalah pembelajaran yang bersifat multisensoris dan berpengaruh sangat kuat terhadap otak dan pikiran (Soesilawati, 2011: 29). Media Montessori merupakan alat atau material yang digunakan oleh Maria Montessori untuk pembelajaran di sekolah. Maria Montessori merupakan seorang pendidik, ilmuwan dan dokter yang berasal dari Italia. Menurut Maria Montessori (Montessori. 2002: 170-176) merumuskan empat karakteristik media yang baik sesuai dengan tingkat perkembangan anak. karakteristik tersebut adalah (a) menarik, media harus dibuat menarik agar anak-anak tertarik ingin menyentuh, meraba, memegang, merasakan dan menggunakannya untuk belajar. (b) bergradasi, media harus memiliki gradasi rangsangan yang rasional terkait dengan warna, bentuk, dan usia anak. (c) auto-correction, media harus memiliki pengendali kesalahan agar anak dapat mengetahui sendiri apakah aktivitas yang dilakukan itu benar atau salah. dan (d) auto education, media harus diciptakan agar memungkinkan anak semakin mandiri dalam belajar dan mengembangkan diri dan meminimalisir campur tangan orang dewasa. Metode Montessori sudah banyak diterapkan pada pendidikan karena efeknya yang sangat baik dalam perkembangan motorik, wawasan juga self development (Savitri, 2019: 23). Media Montessori sangat cocok diberikan khususnya pada siswa kelas. 5.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. bawah kerana sangat kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran hendaknya lebih bervariasi dalam penggunaan metode, strategi maupun media yang diperlukan untuk mengoptimalkan potensi siswa (Amri, 2013: 2). Asyhar (dalam Prastowo, 2015: 298) mengungkapkan bahwa media yang baik adalah media yang memiliki ciri atau bentuk dari konsep materi ajar yang digunakan untuk memperagakan materi tersebut sehingga materi pembelajaran lebih mudah dipahami oleh siswa. Peneliti menggunakan media berbasis Montessori karena menekankan kepada anak untuk memahami konsep suatu materi secara mandiri terlebih pada masa pandemi covid-19 ini yang mengharuskan peserta didik untuk belajar dari rumah. Metode pembelajaran Montessori menggunakan benda-benda yang ada dikehidupan sehari-hari anak. Selain itu media Montessori merupakan media yang konkret bagi peserta didik sehingga sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak. Berdasarkan paparan di atas, menunjukan kesenjangan antara kurangnya penggunaan media, peneliti akan mengembangkan media pembelajaran berbasis Montessori pada materi perkalian. Media pembelajaran berbasis Montessori yang akan peneliti kembangkan adalah media pembelajaran bead. Media pembelajaran bead adalah media Montessori matematika berupa manik-manik dengan warna yang beragam yang dihubungkan dengan kawat, manik-manik tersebut disusun dari satuan (1-10), puluhan, ratusan dan ribuan. Dengan sesuatu yang konkret maka akan menarik perhatian siswa terlebih siswa kelas dua yang senang dengan sesuatu yang dapat dimainkan sekaligus dipelajari. Media pembelajaran bead dapat digunakan untuk menanamkan konsep operasi hitung mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, namun peneliti memfokuskan pada materi perkalian saja. Media pembelajaran tersebut perlu dirancang dan dipersiapkan dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sehingga dapat memberikan manfaat. 6.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dan hasil yang maksimal untuk peserta didik. Dengan media pembelajaran ini memungkinkan untuk membantu guru dalam mengajarkan konsep perkalian dan menarik antusias peserta didik dalam mempelajari materi perkalian. Bahan-bahan yang digunakan juga cukup sederhana sering dijumpai di lingkungan sekitar. Sehingga media pembelajaran bead ini sangat cocok bagi guru untuk dijadikan referensi dan inspirasi serta memberikan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dan pengembangan (Research and Development) mengenai media pembelajaran matematika berbasis Montessori dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Bead Berbasis Montessori pada Materi Pokok Perkalian Dalam Sub Tema 2 Untuk Kelas II SD”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran bead yang akan digunakan untuk melatih pemahaman konsep perkalian siswa kelas II SD? 2. Bagaimana kualitas media pembelajaran bead yang akan digunakan untuk melatih pemahaman konsep perkalian siswa kelas II SD? C. Tujuan Penelitian 1. Menjelaskan pengembangkan media pembelajaran bead yang akan digunakan untuk melatih pemahaman konsep perkalian siswa kelas II SD. 2. Mendeskripsikan kualitas media pembelajaran bead yang akan digunakan untuk melatih pemahaman konsep perkalian kelas II SD. D. Manfaat Penelitian Penelitian. ini. memiliki. beberapa. manfaat. teoritis. dan. praktis.. Peneliti. mendeskripsikan manfaat tersebut sebagai berikut.. 7.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan tentang media pembelajaran bead berbasis metode Montessori pada materi perkalian kelas II SD. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Peneliti. mendapatkan. pengalaman. melakukan. penelitian. dalam. mengembangkan media pembelajaran bead. b. Bagi Siswa Memberikan pengalaman bagi siswa dalam proses pembelajaran matematika pada materi perkalian menggunakan media pembelajaran bead. c. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam kegiatan mengajar pada pembelajaran matematika materi perkalian menggunakan media pembelajaran bead. E. Definisi Operasional 1. Pengembangan adalah proses untuk menjadikan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggung jawabkan. 2. Media pembelajaran bead adalah salah satu contoh media Montessori yang terbuat dari manik-manik dengan warna yang berbeda-beda dan kawat sebagai penghubung, manik-manik tersebut biasanya disusun secara satuan, puluhan, ratusan hingga ribuan. 3. Album Montessori adalah buku panduan untuk mempelajari materi tentang metode Montessori dan prosedur dalam menggunakan media Montessori. 4. Perkalian adalah penjumlahan yang dilakukan secara berulang. 8.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. F. Spesifikasi Produk Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran bead. Media pembelajaran bead digunakan pada mata pelajaran matematika dalam materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan juga pembagian. Produk media pembelajaran bead ini dibuat berdasarkan karakteristik media Montessori yaitu auto education, auto correction, menarik, bergradasi dan satu karakteristik tambahan yaitu kontekstual. Kelengkapan media pembelajaran tersebut meliputi manik-manik dengan jumlah dan warna yang berbeda-beda, kartu soal, kotak penyimpanan dan album sebagai buku panduan.. Gambar 1.1 Media Pembelajaran Bead Montessori Spesifikasi produk yang ingin dikembangkan peneliti dalam penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut: 1. Media Pembelajaran Bead Media pembelajaran bead dibuat dengan kawat dan bead atau manik-manik. Manik-manik tersebut disusun dari yang berjumlah satu hingga sepuluh, Manikmanik angka 1 berwarna putih dengan bentuk piramida, manik-manik angka 2 berwarna kuning pekat dengan bentuk bunga, manik-manik angka 3 berwarna hijau dengan bentuk kubus, manik-manik angka 4 berwarna oranye dengan bentuk oval atau elips, manik-manik angka 5 berwarna kuning dengan bentuk prisma segilima, manik-manik angka 6 berwarna coklat dengan bentuk lampion, manik9.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. manik angka 7 berwarna biru dengan bentuk bintang atau segi lima, manik-manik angka 8 berwarna merah muda atau pink dengan bentuk hati, manik-manik angka 9 berwarna ungu dengan bentuk bulat, dan terakhir manik-manik angka 10 berwarna merah dengan bentuk lampion juga. Panjang ukuran kawat sesuai dengan jumlah manik-manik. 2. Kotak Penyimpanan Kotak penyimpanan adalah tempat untuk menyimpan manik-manik dan kartu soal. Kotak tersebut berbentuk persegi panjang dan terbuat dari kayu Jati Belanda yang berwarna putih dan ringan untuk dibawa oleh anak. Kotak ini memiliki panjang 40 cm lebar 20 cm serta tinggi 5 cm. Bagian dalam kotak penyimpanan dibuat sekatsekat sehingga membentuk kotak-kotak kecil sebagai wadah dan untuk membedakan masing-masing jumlah bead serta kartu soal. Seluruh kotak kecil dalam kotak penyimpanan memiliki ukuran panjang 10 cm dan lebar 6 cm untuk manik-manik angka 1-10. Sedangkan untuk kartu soal memiliki ukuran panjang 20 cm dan lebar 10 cm. 3. Kartu Soal Kartu soal digunakan sebagai pengendali kesalahan dan latihan soal untuk siswa ketika melakukan aktivitas belajar operasi hitung menggunakan media pembelajaran bead secara mandiri. Kartu soal dicetak dengan kertas ivory 260 gsm. Ukuran kartu soal yang dicetak panjangnya 10 cm dan lebar 6 cm. Kartu soal dilengkapi dengan kunci jawaban yang tertulis dibagian belakang kartu soal. Setiap jenis operasi hitung soal memiliki warna yang berbeda, untuk soal penjumlahan kartu soal berwarna hijau, untuk soal pengurangan kartu soal berwarna biru, untuk soal perkalian kartu soal berwarna merah, dan untuk soal pembagian kartu soal berwarna kuning.. 10.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4. Album Album merupakan buku panduan penggunaan media pembelajaran bead. Album digunakan untuk membantu guru dan siswa ketika akan melakukan aktivitas belajar menggunakan media pembelajaran bead. Karena album sama dengan halnya buku panduan maka album media pembelajaran bead ini dibuat berdasarkan karakteristik buku panduan menurut Daryanto (2013: 9-11) yaitu self instruction, self contained, dan user friendly. Album media pembelajaran bead ini peneliti tambahkan materi-materi tentang Montessori. Album ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, isi dan penutup. Album dibuat menggunakan kertas HVS 80 gram. Secara keseluruhan album ini terdiri dari 12 komponen yaitu : 1) Cover 2) Kata Pengantar 3) Daftar Isi 4) Sejarah Matematika 5) Sejarah Montessori 6) Prinsip Dasar Metode Montessori 7) Tahap Perkembangan Anak Menurut Montessori 8) Tiga Periode Pengenalan 9) Media Pembelajaran Bead 10) Langkah-langkah Kegiatan Operasi Hitung (Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Pembagian) 11) Daftar Referensi 12) Profil Penulis. 11.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kajian Teori a. Teori Perkembangan Anak 1) Teori Perkembangan Anak Menurut Montessori Perkembangan adalah suatu proses pertumbuhan yang mengalami perubahan secara bertahap dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya. Montessori menggolongkan masa perkembangan anak menjadi tiga kelompok, yaitu usia 0-6 tahun, 6-12 tahun dan 12-18 tahun. Usia 0-6 tahun disebut sebagai usia emas. Anak dengan mudah mampu menyerap seluruh informasi yang ada di sekitarnya atau masa-masa absorbent mind. Keseluruhan daya cipta anak pada umur 0-6 tahun bersumber dari pikiran bawah sadar. Kepekaan yang sangat luar biasa dan tajam atas benda-benda di sekelilingnya membangkitkan minat dan antusiasme sedemikian hebat. Sehingga, keberhasilan perkembangan tahap pertama ini sangat menentukan perkembangan tahap-tahap selanjutnya. Kemampuan krisis oral sensorik, krisis anal maskular dan krisis genital lokomotor harus dikuasai anak dalam usia 0-6 tahun, sehingga anak mampu berkembang pada tahap berikutnya (Montessori, 2008: 12-13). Dalam masa ini pikiran anak begitu mudah menyerap informasi dan meniru apa yang dilihat, karena itu orang tua harus berhati-hati dalam berucap dan bersikap. Masa usia 6-12 tahun, Anak memiliki stabilitas mental dan fisik yang baik mulai stabil dan tenang. Sistem pemikiran anak sudah berkembang 12.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan baik, siswa sudah siap duduk di bangku pendidikan formal. Dalam masa ini anak lebih bersemangat saat bekerja dalam tim. Mereka mulai lancar bersosialisasi dan dapat menempatkan diri dalam kerja kelompok, anak juga sudah memiliki intellectual independence dan mulai bisa berpikir untuk dirinya sendiri. Logika, imajinasi, dan kemampuan memberi pendapat anak semakin berkembang (Kusumo, 2016: 4). Anak sudah mampu memahami lingkungan sekitar. Tahap ini lebih dikenal dengan masa operasional konkret dimana anak belum mampu memahami hal-hal yang berbentuk abstrak (Montessori, 2008: 13-18). Anak akan mengalami perkembangan total pada usia 12-18 tahun, perubahanperubahan. fisik. tubuh. akan. mencapai. kedewasaan. sepenuhnya. (Montessori, 2008: 32). Masa perkembangan pesat pada semua aspek kehidupan. Dalam masa ini anak mulai mencari jati dirinya dan posisi dalam kehidupan sehari-hari, anak berubah secara fisik dan mental dan juga anak menjadi matang secara emosional (Kusumo, 2016: 5). 2) Teori Perkembangan Anak Menurut Piaget Piaget mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif anak menjadi empat tahap yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasi, tahap operasi konkret dan tahap operasi formal. Tahap sensorimotor lebih ditandai dengan pemikiran anak berdasarkan tindakan inderawinya. Tahap praoperasi ditandai dengan mulai digunakannya simbol-simbol untuk menghadirkan suatu benda atau sebuah pemikiran, khususnya dalam penggunaan bahasa. Tahap operasi konkret ditandai dengan penggunaan aturan logis yang jelas. Tahap operasi formal ditandai dengan pemikiran abstrak, hipotesis, deduktif, serta induktif (Suparno, 2001: 25). Tahap-. 13.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tahap perkembangan tersebut tidak bisa ditukar atau dibalik, namun usia perkembangan pada seorang bisa berubah-ubah, seorang dapat mulai memasuki tahap operasi formal pada usia 11 tahun, namun ada juga yang baru memasuki tahap tersebut pada usia 15 tahun, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan pemikiran masing-masing. a) Tahap Sensorimotor (umur 0-2 tahun) Tahap awal perkembangan kognitif terjadi pada waktu bayi lahir sampai sekitar umur 2 tahun. Pada tahap ini, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya (Suparno, 2001: 26). Pada tahap sensorimotor, anak belum bisa berbicara menggunakan bahasa, anak juga belum mempunyai bahasa simbol untuk mengungkapkan suatu benda yang ada di sekitarnya. Tahap perkembangan awal sensorimotor sangat penting, tahap ini akan menjadi dasar perkembangan persepsi dan inteligensi anak pada tahap-tahap berikutnya (Suparno, 2001: 27). b) Tahap Praoperasi (umur 2-7 tahun) Tahap praoperasi adalah jembatan antara tahap sensorimotor dengan tahap operasi konkret. Tahap pemikiran praoperasi ditandai dengan adanya fungsi semiotik, yaitu penggunaan simbol atau tanda untuk menyatakan atau menjelaskan suatu objek yang saat itu tidak berada bersama subjek (Suparno, 2001: 49). Dengan adanya penggunaan simbol tersebut, seorang anak dapat mengungkapkan dan membicarakan macam-macam benda dalam waktu bersamaan. Dengan penggunaan bahasa, seorang anak dapat mengungkapkan suatu hal yang tidak sedang dilihat.. 14.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c) Tahap Operasi Konkret (umur 7-11 tahun) Tahap operasi konkret ditandai dengan perkembangan sistem pemikiran anak yang sudah berdasarkan logika tertentu dengan sifat reversibilitas dan kekekalan. Pemikiran anak dalam banyak hal sudah lebih teratur dan terarah karena sudah dapat berpikir seriasi, klasifikasi dengan lebih baik (Suparno, 2001: 86). Tahap operasi konkret tetap ditandai dengan adanya sistem operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata atau konkret. Anak masih menerapkan logika berpikir pada benda-benda yang konkret, belum bersifat abstrak apalagi hipotesis. d) Tahap Operasi Formal (umur 11 tahun keatas) Tahap. operasi. formal. merupakan. tahap. terakhir. dalam. perkembangan kognitif menurut Piaget. Pada tahap ini seorang remaja sudah dapat berpikir logis, logika remaja mulai berkembang dan digunakan. Cara berpikir abstrak mulai dimengerti. 3) Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Karakteristik siswa penting untuk diketahui oleh seorang pendidik sebagai acuan dalam merumuskan strategi pengajaran yang tepat. Masa usia siswa sekolah dasar pada umumnya berlangsung mulai dari usia enam tahun hingga dua belas tahun. Pada usia ini anak mengalami perkembangan, di antaranya perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan sosial (Surya, dkk, 2018:31-32). Pada usia ini juga anak mampu mereaksi rangsangan intelektual. Periode siswa sekolah dasar ini ditandai dengan tiga kemampuan baru yaitu kemampuan. 15.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengklasifikasikan, menyusun, menggabungkan atau menghitung angkaangka dengan perhitungan seperti menjumlahkan, mengurangi, membagi dan mengalikan (Yusuf, 2011: 178). Fase atau usia sekolah dasar (7-12 tahun) ditandai dengan gerak atau aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, baik halus maupun kasar (Yusuf & Sugandhi, 2013: 59). Berdasarkan rentang usianya, peserta didik di. sekolah dasar dibagi menjadi dua yaitu kelas bawah dan kelas atas, kelas bawah terdiri dari kelas 1 sampai kelas 3, sedangkan kelas atas terdiri dari kelas empat sampai kelas enam. Beberapa sifat siswa kelas bawah menurut Djamarah (2008: 124-125) antara lain: a) adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dan prestasi sekolah, b) adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan, c) ada kecenderungan memuji diri sendiri, d) suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, dan e) jika tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting. Karakter siswa kelas bawah berbeda dengan karakter siswa kelas atas, hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran anak. Pada siswa kelas bawah belum dapat mengembangkan keterampilan kognitifnya secara penuh, sedangkan siswa kelas atas sudah dapat berpikir dan berkreasi secara luas. Beberapa sifat siswa kelas atas menurut Djumarah (2008: 125) antara lain: a) adanya minat terhadap kehidupan praktis. sehari-hari. yang. konkret,. hal. ini. menimbulkan. adanya. kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis, b) sangat realistik, ingin tahu dan ingin belajar, c) menjelang akhir masa. 16.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, d) anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya, dan e) anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Dalam usia perkembangan kognitif siswa sekolah dasar yang berada pada masa operasional konkret tersebut, anak masih terikat dengan objek konkret yang ditangkap oleh panca indera. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak siswa membutuhkan alat bantu berupa media pembelajaran yang dapat membantu memperjelas apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang diajarkan (Heruman, 2008: 1-2). Menurut Suparno (2001: 69), siswa yang berada pada tahap pemikiran operasional konkret sudah memiliki kecakapan berpikir logis, tetapi hanya melalui benda-benda konkret sehingga semua komponen pembelajaran perlu disesuaikan dengan kemampuan tersebut. b. Pembelajaran Berbasis Montessori 1) Pengertian Pembelajaran Montessori Savitri, (2019: 33) Mengemukakan bahwa pembelajaran Montessori menekankan pada proses, bukan hasil akhir, serta mengutamakan pembentukan individu yang mandiri. Dengan banyak mengulang dan berlatih, pembelajaran ini percaya bahwa setiap individu akan mencapai hasil yang terbaik pada akhirnya. Semakin banyak mencoba, semakin banyak pula tempaan yang didapat melalui. pengalamannya. Tujuan. Montessori adalah membantu anak untuk menolong dirinya sendiri, dalam perkembangannya, anak-anak dibantu. untuk menjadi pribadi yang 17.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mandiri, percaya diri, dan menghargai perbedaan (Savitri, 2019: 23). Dalam Montessori proses pembelajaran banyak dilakukan dengan menggunakan media-media konkret untuk mengajarkan konsep atau materi kepada anak-anak. Penggunaan media pembelajaran ini membuat anak merasa bahwa mereka bermain sesuatu namun tetap mendapatkan konsep materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh guru. Dalam proses mengajarkan media kepada anak guru atau direktris menggunakan 3 langkah periode pengenalan yaitu periode asosiasi yaitu mengasosiasikan antara nama dengan benda atau benda dengan langkahlangkah. Periode kedua yaitu rekognisi yaitu mengenali benda atau langkah-langkah sesuai namanya. Periode ketiga yaitu operasi anak diminta mengucapkan sendiri nama atau menjalankan sendiri langkahlangkah sebuah operasi. Pembelajaran Montessori sudah banyak diterapkan dalam pendidikan karena efeknya yang sangat baik dalam perkembangan motorik, wawasan, juga self development. 2) Sejarah Montessori Maria Montessori lahir pada 31 Agustus 1870, di provinsi Ancona, Italia. Dia adalah anak tunggal dari Alessandro Montessori, seorang manager di perusahaan monopoli tembakau milik negara. Ibunya Renilde Stoppani, seorang wanita berpendidikan dari keluarga terpandang. Semua bermula ketika ia bekerja di klinik psikiater Universitas Roma yang menangani anak-anak dengan keterbelakangan mental. Hal tersebut sangat membantunya dalam menuangkan gagasan-gagasan pendidikan. Setelah sukses menerapkan gagasannya dan berhasil mendidik anak-anak. 18.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. keterbelakangan mental tersebut menjadi anak-anak biasa, pada januari 1907 Maria Montessori mendirikan sebuah tempat yang disiapkan bagi anak-anak balita dengan keterbelakangan mental yang terlantar. Tempat tersebut bernama Casa dei Bambini atau Children’s House, sekolah Montessori pertama di San Lorenzo, Roma. Maria Montessori meyakini bahwa pendidikan dimulai sejak bayi. Tahun-tahun awal kehidupan anak adalah masa-masa pembentukan fisik maupun mental yang paling penting. Masa emas ini harus digunakan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Metode Montessori bersandar pada prinsip bahwa pendidikan anak harus muncul bertepatan dengan tahap-tahap perkembangan anak itu sendiri. Dia meyakini bahwa anakanak mengalami kemajuan melalui serangkaian tahap perkembangan. Masing-masing tahap memerlukan jenis pembelajaran yang dirancang secara tepat dan spesifik. Montessori mengidentifikasi tiga periode perkembangan utama, a) dari lahir sampai usia enam tahun, disebut tahapan “pikiran yang menyerap” (Absorbent Mind), b) dari usia enam sampai dua belas tahun, c) usia dua belas sampai delapan belas tahun. 3) Prinsip Dasar Pembelajaran Montessori Pembelajaran Montessori menggunakan konsep belajar sambil bermain untuk anak-anak. Menurut Lillard (Nugrahanta, dkk 2016) menyebutkan delapan prinsip yang digunakan dalam metode Montessori, yaitu a) pentingnya keleluasaan anak dalam beraktivitas, b) kemerdekaan anak dalam memilih sendiri apa yang mau dipelajari, c) pentingnya minat, d) pentingnya motivasi intrinsik dengan menghapus hadiah dan hukuman, e) pentingnya kolaborasi dengan teman sebaya, f) pentingnya konteks dalam. 19.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pembelajaran, g) pentingnya gaya interaksi autoritatif dari orang dewasa, dan h) pentingnya keteraturan dan kerapian lingkungan belajar. Dalam metode Montessori terdapat juga enam prinsip yang diungkapkan oleh Savitri, (2019: 34-40). Keenam prinsip tersebut yaitu a) Montessori memandang bahwa setiap anak unik. Setiap anak memiliki sejarahnya masing-masing. Tidak pernah ada yang sama 100%. Anak-anak sudah berbeda mulai dari proses kehamilan, kelahiran, perjalanan tumbuh kembangnya dan juga perbedaan pola asuh serta penanganan sesuai dengan visi misi keluarga, budaya dan kondisi-kondisi tertentu. b) Montessori membentuk pribadi yang mandiri, percaya diri, dan menghargai perbedaan. Dalam hal kemandirian seorang individu, menurut Montessori sebelum seorang dapat membantu orang lain, dia harus mampu menolong dirinya sendiri terlebih dahulu. Maka dari itu penting dilakukan sejak usia dini latihan untuk mandiri dalam hal apa pun supaya mampu menolong dan mampu memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. Kemudian menerima dan merespon kegagalan anak dengan positif merupakan salah satu contoh membuat anak lebih percaya diri dalam menghadapi masalah. Jika kepercayaan diri sudah ada, rasa berharga pun akan tumbuh, hal ini menjadi modal anak dalam kehidupan sosialnya, individu yang dihargai akan menjadi individu yang menghargai. c) Montessori adalah metode yang menjadikan anak sebagai pusatnya. Kepentingan anak sangat diutamakan dalam Montessori. Anaklah pusat pembelajaran karena yang terlihat paling aktif belajar dan berkegiatan dalam kelas adalah mereka, bukan orang dewasa yang sibuk mengajar di depan kelas. d) Metode Montessori melibatkan semua indra, gerakan tubuh melalui penggunaan. 20.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. self-corrected didactic materials. Hampir semua kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran Montessori memerlukan gerakan tubuh, penggunaan seluruh indra, dan difasilitasi. dengan alat. peraga. yang sudah. terstandardisasi. e) Montessori mendorong kebebasan yang bertanggung jawab. Montessori sangat mendukung keleluasaan anak untuk bergerak di sekolah dan menentang segala bentuk kekangan gerak, maka dari itu di dalam kelas Montessori anak-anak akan tampak bebas bergerak untuk mengerjakan segala aktivitas belajarnya. Kemudian yang terakhir f) Montessori menerapkan kelas lintas usia (vertical grouping). Montessori menerapkan sistem pencampuran usia dalam aktivitas pembelajaran di dalam kelasnya. Rentang usia yang disatukan dalam sebuah kelas dibuat lebih luas dengan perbedaan usia anak sekitar 2-3 tahun. c. Media Pembelajaran 1) Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti ‘tengah”, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2010: 3). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat peserta didik sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara efektif (Sukiman, 2012: 29). Suryani, dkk (2018: 5) mendefinisikan media pembelajaran adalah segala bentuk dan sarana penyampaian informasi. 21.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. yang digunakan untuk tujuan pembelajaran dalam menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perhatian, dan kemauan siswa. Berdasarkan pendapat beberapa tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang digunakan untuk menangkap dan memproses informasi serta penyalur pesan sehingga tujuan pembelajaran berjalan secara efektif. 2) Manfaat Media Pembelajaran Menurut Suryani, dkk (2018: 14-15) manfaat dari media pembelajaran bagi guru dan siswa adalah sebagai berikut. a) Manfaat media pembelajaran bagi guru adalah: 1) Membantu menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk belajar 2) Memiliki pedoman, arah dan urutan pengajaran yang sistematis 3) Membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian materi pelajaran 4) Membantu menyajikan materi lebih konkret, terutama materi pelajaran yang abstrak, seperti matematika, fisika dan lain-lain. 5) Memiliki variasi metode dan media yang digunakan agar pembelajaran tidak membosankan 6) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan 7) Membantu efisiensi waktu dengan menyajikan inti informasi secara sistematik dan mudah disampaikan 8) Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar b) Manfaat media pembelajaran bagi siswa adalah: 1) Merangsang rasa ingin tahu untuk b elajar. 22.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2) Memotivasi siswa untuk belajar baik di kelas maupun mandiri 3) Memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang disajikan secara sistematis melalui media 4) Memberikan suasana yang menyenangkan dan tidak membosankan sehingga lebih fokus pada pembelajaran 5) Memberikan siswa kesadaran memilih media pembelajaran terbaik untuk belajar melalui variasi media yang disajikan. d. Media Pembelajaran Berbasis Montessori 1) Ciri Media Pembelajaran Montessori Media yang digunakan dalam pembelajaran Montessori merupakan alat yang didesain oleh Maria Montessori sendiri yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Menurut Lillard, 1997 (Nugrahanta, dkk 2016: 103) media-media tersebut didesain secara sederhana, menarik, memungkinkan untuk dieksplorasi, memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara mandiri, dan memperbaiki kesalahan mereka sendiri. Media Montessori mempunyai arti penting untuk melatih dan mengoptimalkan kemampuan kognitif anak. Media yang dibuat Montessori memiliki ciri tersendiri. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut (Nugrahanta,dkk 2016 : 104) : a) Menarik Alat peraga harus dibuat menarik agar secara spontan anak-anak ingin menyentuh, meraba, memegang, merasakan, dan menggunakannya untuk belajar. Tampilan fisik alat peraga harus mengkombinasikan warna yang cerah dan lembut. b) Bergradasi 23.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Alat peraga harus memiliki gradasi rangsangan yang rasional terkait warna, bentuk, dan usia anak sehingga bukan hanya alat peraga sebanyak mungkin melibatkan penggunaan panca indera, tetapi juga alat peraga yang sama bisa digunakan untuk berbagai usia perkembangan anak dengan tingkat abstraksi pembentukan konsepkonsep yang semakin kompleks. c) Auto-correction Alat peraga harus memiliki pengendali kesalahan pada alat peraga itu sendiri agar anak dapat mengetahui sendiri apakah aktivitas yang dilakukannya itu benar atau salah tanpa perlu diberi tahu orang lain yang lebih dewasa atau guru. d) Auto-education Seluruh alat peraga harus diciptakan agar memungkinkan anak semakin mandiri dalam belajar dan mengembangkan diri dan meminimalisir campur tangan orang dewasa. 2) Keunggulan Media Pembelajaran Berbasis Montessori Proses pembelajaran dalam Montessori melibatkan banyak peralatan pendidikan yang dirancang oleh Montessori sendiri. Setiap siswa memiliki kebebasan dalam memilih aktivitas yang akan dipelajarinya dengan tujuan untuk menumbuhkan kemandirian, kebebasan dan keteraturan pada siswa. Setiap alat Montessori memiliki fungsi tertentu dalam merangsang perkembangan anak (Masyrofah, 2017: 108).. Adapun beberapa. keunggulan dalam metode Montessori menurut Masyrofah, (2017: 115) antara lain: a) konsep-konsep pendekatan Montessori dapat diberikan pada anak dari berbagai latar belakang dan kondisi yang beragam,b) berhasil. 24.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menghasilkan konsep dan material atau alat peraga yang sistematis dan operasional sesuai dengan tahapan perkembangan anak, c) memiliki laboratorium sekolah dan sistem penyelengaraan yang terkontrol terhadap seluruh sistem pendidikan Montessori, d) mengeluarkan panduan-panduan tentang. sistem. pembelajaran. di. sekolah. Montessori,. dan. e). menggabungkan anak dari berbagai usia yang berbeda dalam satu kelas, yang akan membentuk sikap menghargai, menghormati, imitasi sikap saling membantu pada anak. 3) Media Pembelajaran Bead Media pembelajaran Bead merupakan salah satu media yang dikembangkan oleh Maria Montessori. Media pembelajaran Bead digunakan untuk membantu siswa dalam belajar matematika yaitu penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Media pembelajaran bead berupa manik-manik bersusun. Susunanya dimulai dengan angka satuan, ratusan dan ribuan. Dalam Montessori media pembelajaran bead dengan angka satuan satu hingga sepuluh mempunyai pola warna terentu angka satu merah, angka dua hijau, angka tiga pink, angka empat kuning, angka lima biru muda, angka enam ungu, angka tujuh putih, angka delapan coklat, angka Sembilan biru, angka sepuluh gold, ada juga bead yang disusun menjadi ratusan berwarna gold (square beads) dan ribuan berwarna gold (cube beads). e. Materi Pokok Perkalian Matematika 1) Pengertian Matematika Kata “matematika” berasal dari bahasa Yunani yaitu mathema yang artinya “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar.” Juga mathematikos yang 25.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. artinya “suka belajar” (Sriyanto, 2007: 12). Brownell (2007: 163) megatakan bahwa matematika merupakan ilmu yang dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas ide, prinsip, dan proses sehingga keterkaitan antara aspek-aspek tersebut harus dibangun dengan penekanan bukan pada memori atau hafalan melainkan pada aspek penalaran. Menurut Johnson dan Rising dalam Ismunamto (2011: 2) matematika merupakan pengetahuan tentang bentuk yang terorganisir. Sifat-sifat atau teori-teori matematika dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan dan tidak didefinisikan serta sudah dibuktikan kebenarannya. 2) Tujuan Pembelajaran Matematika SD Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah memberikan bekal yang cukup bagi siswa untuk menghadapi materi-materi matematika pada tingkat pendidikan lanjutan (Prihandoko, 2006: 5). Menurut Depdiknas menguraikan tujuan pembelajaran matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara berpikir sistematis, logis, kritis, dan konsisten, serta mengembangkan sikap gigih dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah. Wakiman (2001: 4) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar dalam tujuan khusus matematika SD bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan, keterampilan berhitung, menumbuhkan. kemampuan. siswa. yang. dapat. dialihgunakan,. mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal belajar di tingkat lanjut, dan membentuk sikap logis, kritis, kreatif, cermat serta disiplin.. 26.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan uraian di atas tujuan pembelajaran matematika adalah mengembangkan keterampilan berhitung dan menumbuhkan cara berpikir sistematis, logis untuk menyelesaikan masalah dan menghadapi materimateri matematika tingkat lanjut. 3) Karakteristik Pembelajaran Matematika Adapun beberapa karakteristik pembelajaran matematika menurut Amir (2014: 78-79) antara lain: a) pembelajaran matematika menggunakan metode spiral, yaitu pembelajaran matematika yang selalu dikaitkan dengan materi sebelumnya, b) pembelajaran matematika bertahap, artinya pembelajaran matematika dimulai dari hal yang konkret menuju hal yang abstrak atau dari konsep-konsep yang sederhana menuju konsep yang lebih rumit, c) pembelajaran matematika menggunakan metode induktif, yaitu metode yang menerapkan proses berpikir yang berlangsung dari kejadian khusus menuju umum, d) pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi, artinya tidak ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan yang lain, dan e) pembelajaran matematika hendaknya bermakna, yaitu cara pengajaran materi pembelajaran yang mengutamakan pengertian dari pada hafalan. 4) Operasi Perkalian Operasi perkalian merupakan salah satu dari empat operasi dasar dalam aritmatika dasar yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Operasi perkalian diartikan sebagai penjumlahan yang berulang (Subariah, 2006: 31). Menurut Negoro (Djafar, 2008: 10) mengungkapkan bahwa perkalian adalah penjumlahan berulang atau penambahan bilangan yang sama. Sedangkan menurut Soesilowati (2011:. 27.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 35) perkalian merupakan bentuk lain dari penjumlahan berulang. Dalam pembelajaran operasi hitung perkalian di sekolah dasar, untuk memahami konsep perkalian anak harus paham dan terampil melakukan operasi hitung penjumlahan terlebih dahulu. Perkalian a x b diartikan sebagai penjumlahan bilangan b sebanyak a kali. Jadi a x b = b + b + b … + b sebanyak a kali. Untuk anak yang baru belajar perkalian konsep tersebut harus ditekankan, bahwa yang sama adalah hasil perkaliannya saja namun pengertian perkalian atau gambarnya tetap berbeda. Sebagai contoh hasil perkalian 3 x 1 = 1 x 3 = 3 tetapi pengertiannya berbeda. Contoh konkretnya seperti pada anjuran minum obat pengertian perkalian 3 x 1 adalah obat tersebut diminum tiga kali sehari sebanyak satu butir setiap kali minum. Berbeda sekali jika 1 x 3 yang artinya obat itu diminum satu kali sebanyak tiga butir dalam satu kali minum. Jadi untuk memahami konsep perkalian anak harus paham dan terampil dalam melakukan operasi hitung penjumlahan. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa perkalian adalah penjumlahan yang berulang. 2. Hasil Penelitian yang Relevan Terdapat penelitian-penelitian relevan yang dikutip dari beberapa jurnal dan skripsi. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan penerapan media pembelajaran bead Montessori terhadap konsentrasi belajar siswa di SD adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurdeni & Ariyani, (2010), Prabandari (2016), Saputra (2018) dan Nugrahanta, dkk (2016) Prabandari (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Implementasi Media Bead Frame Montessori Pada Materi Perkalian Siswa Kelas III SD Negeri 28.

Referensi

Dokumen terkait

0 Sistem Informasi Penggajian 1 Pemeliharaan File Master 2 Pemeliharaan File Transaksi 3 Cetak Laporan 1.1 File Master Karyawan 1.2 File Master Absensi 2.1 File Transaksi Penggajian

Manfaat dari Penelitian ini adalah Sebagai bahan evaluasi dan masukan terhadap system pencatatan manual yang ada saat ini, serta memberikan efisiensi kerja terhadap

Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa tarif parkir kendaraan roda 2 baik di tepi jalan umum maupun tempat khusus parkir dan tarif parkir kendaraan roda 4

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengembangkan software Jotaped sebagai media untuk meningkatkan pelayanan wisatawan di Propinsi Daerah I stimewa Yogyakarta khususnya

[r]

Saat ini masih banyak siswa yang tidak mempunyai lingkungan pergaulan/sosial yang kondusif sehingga dalam mempelajari mata pelajaran mereka mengalami hambatan.

Tason jokainen suora a jakaa tason muut pisteet täsmälleen kahteen joukkoon, joilla on seuraavat ominaisuudet: i Jos pisteet A ja B, jotka eivät kuulu suoraan a, kuuluvat

Perlakuan konsentrasi kolkisin 0.06% dengan perendaman 24 jam memiliki planlet yang memiliki sistem percabangan berupa alternate, yaitu dengan satu daun pada setiap