BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN
PT. Antam Tbk merupakan produsen dan sekaligus distributor yang melakukan pendistribusian dan penjualan Nikel. Dalam kegiatan pemasaran agar kegiatan penjualan dapat dicapai semaksimal mungkin maka perusahaan akan melakukan berbagai usaha untuk mencapainya. Usaha tersebut bisa berupa produk, harga, distribusi dan promosi (marketing mix). Dalam penelitian ini strategi yang akan di ahas adalah strategi produk dan strategi harga. Produk yang di hasilkan dalam hal ini berupa feronikel dan biji nikel, Penetapan harga dalam hal ini harga jual feronikel dan biji nikel.
Berikut ini disajikan pembahasan mengenai startegi produk dan harga, yaitu sebagai berikut :
5.1.1 Produk
Produk merupakan sekelompok sifat yang berwujud dan tidak berwujud dengan keragaman kualitas guna memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sebagaimana PT. Antam Tbk yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu produk yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan oleh perusahaan pesaing.
Pada tahun 2009, komoditas bijih nikel ditambang di empat lokasi yakni Pomalaa yang berlokasi di Sulawesi Tenggara serta Mornopo, Gee dan Tanjung Buli yang ketiganya berlokasi di Maluku Utara. Kegiatan penambangan bijih nikel menggunakan metode tambang terbuka dengan peralatan backhoe untuk penggalian dan truk untuk transportasi. Antam memanfaatkan buldoser untuk memisahkan bijih nikel kadar tinggi dan kadar rendah. Letak bijih nikel kadar tinggi berada di bawah bijih nikel kadar rendah. Overburden kemudian digunakan sebagai backfill untuk menutup kembali area tambang yang sudah dibuka setelah kegiatan penambangan selesai serta untuk kegiatan reklamasi. Setelah ditambang, bijih nikel kemudian diangkut dengan truk ke tempat penyimpanan (stockpile) untuk kemudian diangkut ke kapal untuk diekspor atau digunakan sebagai umpan bijih untuk memproduksi feronikel. Komoditas bijih nikel kadar tinggi diekspor ke Jepang dan Eropa, sementara bijih nikel kadar rendah diekspor ke China dan Jepang.
Berikut ini akan diperlihtkan volume penjualan Nikel selama 5 tahun terkahir yaitu dari tahun 2004 – 2009 :
Tabel 5.1
Penjualan Nikel PT. Antam Tbk (TNi)
Tahun Penjualan Feronikel Penjualan Biji Nikel Total Penjualan
2005 15.405.885 4.086.081 19.491.966
2006 29.517.657 4.309.134 33.826.791
2007 39.072.480 6.907.367 45.979.847
2008 37.535.860 5.342.964 42.878.824
2009 31.285.762 4.901.699 36.187.461
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa penjualan Nikel yang di lakukan oleh PT. Antam Tbk mengalami peningkatan hingga pada tahun 2007 kemudian pada tahun 2008 penjualannya mengalami penurunan hingga tahun 2009.
Pada tahun 2008 penjualan Nikel turun sebesar 3.101.023 TNi. Penurunan permintaan nikel yang merupakan bahan baku baja nirkarat di sebabkan oleh memburuknya kondisi perekonomian global, sehingga industri utama pengguna baja nirkarat seperti otomotif dan konstruksi terpaksa harus memangkas produksi.
30.000.000 TNi. Terlewatinya proyeksi internal ini disebabkan oleh stabilnya load pabrik FeNi III setelah Antam selesai melakukan optimasi pabrik tersebut.
Besarnya penjualan tersebut di atas, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.2
Kenaikan/Penurunan Volume Penjualan Nikel PT. Antam Tbk Tahun Total Penjualan (TNi) Perubahan (TNi)
2005 19.491.966 -
2006 33.826.791 14.334.825
2007 45.979.847 12.153.056
2008 42.878.824 -3.101.023
2009 36.187.461 -6.691.363
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa:
1) Pada tahun 2006 penjualan meningkat dari 19.491.966 TNi menjadi 33.826.791 TNi dengan perubahan kenaikan sebesar 14.334.825 TNi.
2) Pada tahun 2007 penjualan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 33.826.791 TNi menjadi 45.979.847 TNi dengan perubahan kenaikan sebesar 12.153.056 TNi.
3) Pada tahun 2008 penjualan mengalami penurunan dari 45.979.847 TNi menjadi 42.878.824 TNi dengan perubahan penurunan yang cukup besar yaitu -3.101.023 TNi.
Untuk mengetahui besarnya produksi setiap tahun, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.3
Poduksi Hasil Pertambangan Nikel (Ton Ni)
Tahun Produksi Feronikel Produksi Biji Nikel Total Produksi
2005 16.177.502 4.080.800 20.258.302
2006 31.909.670 4.353.832 36.263.502
2007 40.856.018 7.112.870 47.968.888
2008 38.726.355 6.571.764 45.298.119
2009 27.667.981 5.851.329 33.519.310
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
Berdasarkan tabel di atas nampak bahwa volume produksi dari tahun ke tahun mengalami kanaikan hingga tahun 2007. Pada tahun 2008 jumlah produksi perusahaan mengalami penurunan karena penrunan jumlah permintaan yang di sebabkan oleh krisis perekonomian global.
Besarnya perubahan volume produksi tersebut di atas dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 5.4
Kenaikan/Penurunan Volume Produksi Nikel PT. Antam Tbk Tahun Total Produksi (TNi) Perubahan (TNi)
2005 20.258.302 -
2006 36.263.502 16.005.200
2007 47.968.888 11.705.386
2008 45.298.119 -2.670.769
2009 33.519.310 -11.778.809
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa:
1) Pada tahun 2005 volume produksi mencapai 20.258.302 TNi.
2) Pada tahun 2006 volume produksi mencapai 36.263.502 TNi atau mengalami peningkatan sebesar 16.005.200 TNi di banding dengan volume produksi pada tahun 2005.
3) Pada tahun 2007 volume produksi mengalami peningkatan yaitu sebesar 11.705.386 TNi dari 36.263.502 TNi pada tahun 2006 menjadi 47.968.888 TNi pada tahun 2007.
4) Pada tahun 2008 volume produksi mengalami penurunan sebesar -2.670.769 TNi menjadi 45.298.119 TNi di banding volume produksi pada tahun 2007.
5) Pada tahun 2009 perusahaan hanya mampu memproduksi nikel sebesar 33.519.310 TNi atau produksi juga mengalami penurunan sebesar -11.778.809 TNi di bandingkan dengan besarnya produksi pada tahun 2008.
Untuk mengetahui besarnya selisih vulome produksi dan volume penjualan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5.5
Selisih Volume Produksi dengan Volume Penjualan (TNi) Tahun Volume Produksi Volume Penjualan Selisih
2005 20.258.302 19.491.966 766.336
2006 36.263.502 33.826.791 2.436.711
2007 47.968.888 45.979.847 1.989.041
2008 45.298.119 42.878.824 2.419.295
2009 33.519.310 36.187.461 -2.668.151
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penjualan pada tahun 2005 lebih kecil di bandingkan dengan besarnya volume produksi yaitu sebesar 766.336 TNi. Pada tahun 2006 besarnya volume produksi lebih tinggi di bandingkan dengan volume penjualan yaitu sebesar 2.436.711 TNi. Pada tahun 2007 volume produksi masih lebih besar bila di bandingkan dengan volume penjualan dengan perbandingan sebesar 1.989.041 TNi. Pada tahun 2008 meskipun volume produksi dan volume penjualan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, volume produksi masih tetap lebih besar di banding volume penjualan yaitu sebesar 2.419.295 TNi. Dan pada tahun 2009 volume produksi masih tetap lebih tinggi di bandingakn dengan volume penjualan dengan perbandingan sebesar -2.668.151 TNi.
5.1.2 Harga
Harga merupakan alat ukur untuk menentukan nilai suatu produk atau jasa yang dihasilkan yang dinyatakan dalam satuan mata uang. Harga juga menentukan permintaan atas suatu jenis barang atau jasa yang dihasilkan. Selain itu, harga juga merupakan factor yang menjadi penentu dalam usaha untuk memenangkan persaingan.
Tabel 5.6
Harga Jual Nikel (US$)
Tahun Harga Penjualan Feronikel
Harga Penjualan Biji
Nikel Rata-Rata (US$)
2005 6,45 38,00 22,23
2006 10,12 50,19 30,16
2007 16,16 78,84 47,50
2008 9,91 58,78 34,35
2009 6,61 33,86 20,24
Sumber: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (data diolah)
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa harga nikel terus mengalami peningkatan hingga tahun 2007, kemudian akibat krisis global sejak tahun 2008 harga nikel terus mengalami penurunan hingga tahun 2009. Harga jual tertinggi terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar US$ 16,16 untuk feronikel dan US$ 78,84 untuk biji nikel. Sedangkan pada tahun 2009 harga jual nikel jatuh menjadi US$ 6,61 untuk feronikel dan US$ 33,86 untuk biji nikel.
5.2 PENGUJIAN PENGARUH STRATEGI PEMASARAN PRODUK DAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN NIKEL
5.2.1 Analisis Regresi Linear Brganda
Tabel 5.7
Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda Variabel Dependent Terhadap Variabel Independent
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2102053,640 3808902,605 ,552 ,636 produk 1,079 ,176 1,151 6,142 ,025 harga -97024,096 88271,987 -,206 -1,099 ,038 a. Dependent Variable: volume penjualan
Sumber: Data diolah SPSS 19, 2011
Dari tabel di atas maka dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Y = 2102053,640 + 1,079X1 - 97024,096X2
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a = 2102053,640, merupakan nilai konstanta, jika nilai variable X1 dan X2 adalah nol, maka volume penjualan (Y) sebesar 2102053,640.
b1 = 1,079, artinya apabila kenaikan X2 konstan dan X1 sebesar 1 satuan maka volume penjualan akan mengalami peningkatan sebesar 1,079.
b2 = -97024,096, artinya apabila kenaikan X1 konstan dan X2 sebesar 1 satuan maka volume penjualan akan mengalami penurunan sebesar 97024,096.
berarti bahwa setiap kenaikan yang terjadi pada variabel harga dan produksi akan diikuti oleh kenaikan volume penjualan. Begitupun sebaliknya penurunan yang terjadi pada variabel harga dan produk akan berdampak pada menurunnya volume penjualan.
5.2.2 Analisis Korelasi Tabel 5.8 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .969a .939 .878 2200271.644
a. Predictors: (Constant), harga, produk
Sumber: Data diolah SPSS 19, 2011
Hasil analisis pengaruh produk dan harga terhadap volume penjualan seperti yang dapat dilihat pada table 5.8 diatas menunjukkan bahwa koefisien korelasi(R) = 0,969. Hal ini berarti hubungan antara produk dan harga terhadap volume penjualan bersifat signifikan karena nilai R = 0.969 mendekati 1.
5.2.3 Koefisien Determinasi
5.2.4 Uji Simultan (Uji F)
Sebagaimana telah dikemukakan dalam hipotesis penelitian ini bahwa diduga terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara harga dan produk terhadap volume penjualan nikel pada PT. Antam Tbk. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan uji-F (uji fhiser) untuk mengetahui tingkat signifikansi secara bersama-sama antara variabel independent (produk dan harga) dengan variabel dependent (volume penjualan).
Uji-F dilakukan dengan membendingkan Fhitung dengan Ftabel dalam perhitungan regresi linear berganda yang dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 19 pada computer. Uji-F dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.9
Hasil Perhitungan Uji-f
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4,140E14 2 2,070E14 42,755 ,023b
Residual 9,682E12 2 4,841E12
Total 4,237E14 4
a. Predictors: (Constant), harga, produk b. Dependent Variable: volume hpenjualan
Sumber: Data diolah SPSS 19, 2011
5.2.5 Uji Parsial (Uji-t)
Uji-t digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas (independen) yaitu produk(X1) dan harga (X2) terhadap variabel dependent yaitu volume penjualan (Y). Dengan Uji-t diperoleh informasi mengenai variable mana yang memiliki pengaruh paling dominan. Uji-t dilakukan dengan cara membandingkan thitung dan ttabel pada tingkat signifikansi α = 5%. Sampel yang digunakan sebanyak 5 tahun, sehingga pengujian menggunakan uji-t dengan df = n – 2 atau df = 3 dengan tingkat signifikansi (α) = 5% maka diperoleh ttabel sebesar 2,353. Dengan kriteria pengujian :
- Jika thitung > ttabel, maka variabel X mempunyai keeratan hubungan yang signifikan terhadap variabel Y.
- Jika thitung < ttabel, maka variabel X tidak mempunyai keeratan hubungan yang signifikan dengan variabel Y.
Berdasarkan pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan dari uji t untuk produk yang menghasilkan thitung = 6,142 lebih besar dari nilai ttabel = 2,353. Sedangkan hasil perhitungan untuk harga yang menghasilkan thitung = 1,099 lebih kecil dari nilai t tabel = 2,353. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara produk terhadap volume penjualan, dan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap volume penjualan PT. Antam Tbk .
5.3 PEMBAHASAN
strategi pemasaran harga dalam kategori baik. Dimana penetapan harga nikel di tentukan berdasarkan harga nikel dunia.
Hasil temuan penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat satu sama lain antara variabel independen dan variabel dependen. Hal ini dapat di lihat melalui selisih antara hasil produksi dan volume penjualan.
Pada uji F, dimana diperoleh F hitung = 42,755 lebih besar dari F tabel = 19,00, dengan nilai probability 0,023 < 0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel strategi pemasaran prduk dan harga berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan pada PT. Antam Tbk.