Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru Lahir di Rumah Bersalin Sehati
SKRIPSI
Disusun Oleh
Reihana 161101132
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah- Nya serta petunjuk-Nya yang tiada henti kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru Lahir di Rumah Bersalin sehati”.
penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Penulis telah banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Setiawan, S.Kp. MNS., Ph.D selaku dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku wakil dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp. KMB selaku wakil dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat. selaku wakil dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan waktu untuk membimbing, memberi masukan dan kritikan yang sangat berharga dalam penulisan skripsi.
v
5. Ibu Fatwa Imelda, S.Kep, Ns, M.biomed sebagai Dosen Penguji I Skripsi yang telah memberikan masukkan, motivasi dan dorongan kepeda penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Ellyta Aizar, S.Kp, M.Biomed sebagai Dosen Penguji II skripsi yang telah memberikan masukan, motivasi dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Febrina Oktavinola Kaban, SST, M.Keb sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi, arahan dan bimbingan selama penulisan menjalani pendidikan di Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara.
8. Ibu Farida linda sari Siregar, S.Kp, Ns, M.Kep selaku Validator kuisioner penelitian pada skripsi ini.
9. Seluruh Staf Dosen dan Pegawai Administrasi pada Program Dtudi S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
10. Terimakasih paling istimewa kepada kedua orangtua penulis Ayahanda Abdul Jafar Said dan Ibunda Sri Kami Yanti, saudara dan saudari penulis Umair Jafar, Syafiqah, Yasmin, dan M.Yasir serta seluruh keluarga besar penulisa yang selalu memberikan doa, nasehat, bimbingan, dan dukungan baik moril maupun materil, yang menjadi sumber motivasi penulis untuk tetap semangat dalam perkuliahan dan penulisan skripsi ini.
11. Terimakasih kepada sahabatku Devi Anisa Puteri Tarigan. Ukhty gemay (Siti, Masytah dan Widya), APALA (ayu, nadia, saadah, fathia dan ismi), sahabat TERCYDUK ku (indah, intan, maulina, putri dan yanti) serta
teman-teman satu dosen pembimbing (Artha, Widuri, Elisabet, Kartini, Nova dan Jeni) yang banyak memberikan dukungan, semangat dalam proses penulisan skripsi ini.
12. Teman-teman Skill Lab Kelompok 3, teman-teman seperjuangan S1 stambuk 2016 Fakultas Keperawatan USU dan kepeada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terimakasih karena senantiasa memberikan semangat, masukkan, berbagai pengetahuan dan mendukung penulis.
Semoga Allah SWT membalas seluruh dukungan dan doa kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Maka dari itu, peneliti menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal peneliti ini. Akhir kata, peneliti mengucapkan terima kasih.
Medan, 09 Februari 2021
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN……….. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... iii
KATA PENGANTAR……….…. vi
DAFTAR ISI……….…... vii
DAFTAR LAMPIRAN……….... xi
DAFTAR TABEL……… xii
DAFTAR SKEMA………... xiii
ABSTRAK………... xiv
BAB I PENDAHULUAN………. 1
1.1 latar Belakang………. 1
1.2 Rumusan Masalah………... 3
1.3 Tujuan Penelitian……….………... 4
1.3.1 Tujuan Umum………... 4
1.3.2 Tujuan Khusus…..….………... 4
1.4 Manfaat Penelitian……….…………. 4
1.4.1 Bagi Ibu postpartum………... 4
1.4.2 Bagi Pendidikan Keperawatan………...…… 4
1.4.3 Bagi Pelayanan Keperawatan……… 4
1.4.4 Bagi Penelitian Keperawatan... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..………. 6
2.1 Air Susu Ibu (ASI)………..………. 6
2.1.1 Pengertian Kolostrum………...…... 7
2.1.2 Komposisi Kolostrum……….………….... 7
2.1.3 Manfaat Kolostrum……….………. 7
2.2 Konsep Pengetahuan…………..………... 8
2.2.1 Pengertian Pengetahuan………..………... 8
2.2.2 Tingkat Pengetahuan………..……….…. 8
2.2.3 Faktor yang mempengerahui Pengetahuan……..….…... 9
BAB III KERANGKA PENELITIAN………... 12
3.1 Kerangka Konsep……….………... 12
3.2 Definisi Operasional……….……….. 13
BAB VI METEDOLOGI PENELITIAN………….…………. 14
4.1 Desain Penelitian………. 14
4.2 Populasi dan Sampel………...…… 14
4.2.2 Populasi... 15
4.2.3 Sampel... 16
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian………...… 16
4.3.1 Lokasi Penelitian……… 16
4.3.2 Waktu Penelitian……… 16
4.4 Pertimbangan Etik……… 16
4.5 Instrumen Penelitian……… 17
4.6 validitas dan Reabilitas……… 17
4.6.1 Validitas………. 18
ix
4.6.2 Reabilitas……… 18
4.7 Pengumpulan Data……….………….. 19
4.8 Analisa Data………. 20
4.8.1 Analisa Univariat……….... 20
4.8.2 Analisa Bivariat………... 21
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN………. 22
5.1 Hasil Penelitian………... 22
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….... 22
5.1.2 Karakteristik Responden di Rumah Bersalin Sehati.... 22
5.1.3 Pengetahuan tentang Kolostrum………. 24
5.1.4 Pemberian kolostrum pada bayi baru lahir... 24
5.1.5 Pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir... 25
5.2 Pembahasan... 26
5.2.1 Pengetahuan Ibu postpartum... 26
5.2.2 Pemberian kolostrum... 27
5.2.3 Hubungan Ibu postpartum dengan Pemberian Kolostrum pada bayi baru lahir... 28
BAB VI KESIMPULAN, KELEMAHAN DAN SARAN... 30
6.1 Kesimpulan... 30
6.2 Kelemahan... 30
6.3 Saran... 31
6.2.1 Bagi Ibu postpartum... 31
6.2.2 Pendidikan Keperawatan... 31
6.2.3 Pelayanan Keperawatan... 31
6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya... 31
DAFTAR PUSTAKA... 33
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal Tentative Penelitian
Lampiran 2 Inform Consent Lampiran 3 Instrumen Penelitian
Lampiran 4 Lembar Pengantar Validitas Lampiran 5 Lembar Persetujuan Validitas Lampiran 6 Hasil Perhitungan Validitas
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 8 Lembar Izin Penelitian dari Fakultas Keperawatan USU Lampiran 9 Lembar Persetujuan Penelitian dari Rumah Bersalin Sehati Lampiran 10 Master Data dan Hasil Uji Reabilitas
Lampiran 11 Master Data Penelitian Lampiran 12 Distribusi Frekuensi Lampiran 13 Hasil Uji Data Penelitian Lampiran 14 Lembar Bukti Bimbingan Lampiran 15 Taksaksi Dana Penelitian Lampiran 16 Riwayat Hidup
Lampiran 17 Hasil Turnitin
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Definisi Operasional...13 Tabel 5.1.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Karakteristik Responden...23
Tabel 5.1.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Karakterisrik Pengetahuan Responden...24
Distribusi Frekuensi dan Presentase item Pengetahuan Responden...24 Tabel 5.1.4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Pemberian kolostrum pada bayi baru lahir...25
Tabel 5.1.5 Tabulasi Silang dan Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir...25
xiii
DAFTAR SKEMA
Skema 3.1 Kerangka Penelitian...12
Judul : Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru Lahir di Rumah bersalin Sehati
Nama : Reihana NIM : 161101132 Fakultas : Keperawatan Tahun ajaran : 2020/2021
ABSTRAK
Pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum sangatlah penting, kolostrum merupakan gizi terbaik bagi bayi terutama bayi baru lahir karena komposisi zat- zat gizi didalamnya mampu menjamin pertumbuhan tubuh bayi secara optimal.
Keberhasilan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir dipengaruhi oleh pengetahuan ibu postpartum sehingga akan berdampak pada tindakan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Desain penelitian ini casual correlation research. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum yang ada di Rumah Bersalin Sehati. Jumlah sampel sebanyak 37 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan data demografi, kuesioner pengetahuan ibu postpartum dan kuesioner pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu postpartum berada pada kategori pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 responden (75,7%), dan pemberian kolostrum sebagian besar diberikan pada bayi baru lahir sebanyak 29 responden (78,4%). Hasil uji spearmen correlation diperoleh nilai ρ = 0,000 < α = 0,05 yang mebuktikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum. Adanya hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Oleh karena itu ibu postartum sebaiknya memberikan kolostrum langsung setelah bayi lahir.
Kata Kunci : Pengetahuan ibu postpartum pemberian kolostrum, bayi baru lahir
xv
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
ASI (Air Susu Ibu) merupakan nutrisi alami bagi bayi karena di dalam nya mengandung zat-zat gizi ideal secara optimal mampu membantu pertumbuhan tubuh bayi. ASI (Air Susu Ibu) ialah suatu emulsi lemak pada larutan protein, laktosa dan garam organik yang diproduksi oleh kedua kelenjar payudara ibu yang menjadi makanan pokok bagi bayi (Soetjiningsih, 2010). Komposisi gizi didalam ASI paling baik yang keluar pada tiga hari pertama setelah bayi lahir disebut kolostrum (Widjaja, 2012). Kolostrum merupakan ASI yang dihasilkan oleh kelenjar payudara bewarna sedikit kekuningan daripada ASI biasa, permukaanya agak kasar karena mengandung butiran lemak. Kandungan dalam kolostrum lebih banyak dibandingkan ASI biasa.
Menurut American Pregnancy Assosiation (APA) 2018, kolostrum mampu membentuk lapisan pada perut dan usus bayi untuk mencegah seragan kuman/patogen. Membantu mencegah sakit kuning pada bayi dengan mengeluarkan zat-zat sisa yang berbahaya bagi tubuh bayi, memberikan zat gizi yang cukup untuk perkembangan dan pertumbuhan otak, mata, dan jantung bayi.
Menurut Profil Kesehatan Indonesia (2010) angka kematian Ibu dan bayi di Indonesia menjadi yang tertinggi dengan jumlah 450 per 1.000 kelahiran hidup.
Berdasarkan kesepakatan global untuk tahun 2015, diharapkan nanti nya angka kematian bayi menurun dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1.000 kelahiran
2
hidup (Depkes RI, 2011). Bersadarkan laporan profil kab/kota kesehatan dari 259.320 bayi lahir terdapat 1.970 bayi meninggal sebelum usia 1 tahun, diperhitungkan angka kematian bayi di Sumatera Utara hanya 7,6/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Menurut data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2014, angka kematian bayi di Indonesia sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup, dan penyebabnya sebagian besar ialah karena faktor nutrisi yaitu kekurangan gizi sebesar 53%. Angka kematian bayi yang tinggi dapat dicegah dengan pemberian ASI dini yaitu langsung setelah bayi lahir dan mengikuti program ASI eksklusif (Departeman Kesehatan Indonesia, 2010).
Penyebab dari beberapa ibu banyak yang tidak memberikan kolostrum pada bayi baru lahir yaitu : umur, paritas dan pengetahuan (Kodrat, 2010). Proverawati, A (2010) juga mengatakan bahwa ibu postpartum tidak mengetahui kandungan didalam kolostrum sehingga banyak ibu postpartum pada saat setelah persalinan tidak memberikan kolostrum pada bayi baru lahir disebabkan pengetahuan tentang kolostrum kurang atau tidak ada. Ibu postpartum terkadang mengalami pembengkakan payudara setelah melahirkan dengan hampir 90%, pada hari kedua hingga hari keempat. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengeluaran ASI dan menjadi alasan kuat bagi ibu postpartum untuk berhenti menyusui dan memberikan makanan tambahan seperti susu formula (Nasution S S, et al, 2014).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sari P E, tahun 2017 di Ruangan camar 1 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru yaitu didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan Ibu postpartum tentang kolostrum terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir ( Sari P E, 2017). Penelitian juga
dilakukan oleh Mery Krista Simamora di klinik bersalin Martini Kecamatan Medan Tembung 2009, sebanyak 8 orang responden (26,7%) berpengetahuan baik, 12 orang responden (40%) berpengetahuan cukup dan 10 orang responden (33,3%) berpengetahuan buruk. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum di Rumah Bersalin Sehati.
1.2 Rumusan Masalah
Periode postpartum merupakan masa dimulai saat bayi dan plasenta dilahirkan atau selama enam minggu setelah persalinan, pada periode ini kolosrtrum keluar.
Kolostrum menjadi cairan yang pertama kali disekresi oleh kedua kelenjar payudara yang banyak mengandung zat kekebalan tubuh yaitu immunoglobulin (A,D,E,G dan M), maka dari itu kolostrum sangat penting diberikan pada bayi baru lahir, tapi kenyataannya beberapa dari ibu postpartum banyak yang tidak memberikan kolostrum pada bayi baru lahir disebabkan karena memiliki pengetahuan yang kurang. Pengetahuan merupakan tolak ukur dari tahu tentang suatu objek tertentu, dimana pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan tentang kolostrum. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.
4
1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.
2. Tujuan Khusus
a. Mengindetifikasi pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum.
b. Mengidentifikasi tentang diberikan atau tidak diberikan kolostrum dan waktu pemberian pada bayi baru lahir.
c. Menganalisis kekuatan hubungan pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum dengan pemberian kolosrum pada bayi baru lahir.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Ibu Postpartum
Menambah pengetahuan ibu postpartum (responden) tentang kolostrum sehingga ibu dapat memberikan kolostrum pada bayi baru lahir.
2. Pendidikan Keperawatan
Hasil dari penelitian ini bisa digunakan menjadi bahan referensi bagi mahasiswa keperawatan untuk mengkaji terkait hubungan pengetahuan ibu postparum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.
3. Pelayanan Keperawatan
Sebagai informasi penting untuk tenaga keperawatan terutama dibagian maternitas yang berperan dalam pemberian pelayanan kepada ibu postpartum.
Sehingga peleyanan meningkat menjadi lebih baik.
4. Penelitian Keperwatan
Sebagai salah satu sumber referensi dan informasi bagi peneliti
selanjutnya tentang pengetahuan hubungan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir dan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menghubungkan terhadap variabel lain.
6 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI)
Air Susu Ibu (ASI) ialah suatu cairan yang diproduksi dari kedua kelenjar payudara yang merupakan suatu emulsi lemak didalam larutan protein, yang menjadi makanan ideal bagi bayi (Soetjiningsih, 2010). ASI (Air Susu Ibu) merupakan nutrisi alami dan makanan yang sangat cocok bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal (Medifoth, 2013).
Pemberian ASI yang cukup sejak bayi dilahirkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang sesuai sehingga bayi akan terhindar dari rasa sakit dan kematian.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa setiap bayi yang baru lahir mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan, tetapi beberapa ibu tidak memberikan ASI eksklusif disebabkan ASI tidak keluar bahkan sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan bayi (Nasution S S, et al, 2015).
Kolostrum merupakan ASI yang pertama kali keluar. Kolostrum diberikan sejak bayi dilahirkan pada saat periode pospartum. Periode postpartum ialah masa setelah persalinan (nifas) yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir setelah alat-alat kandungan kembali sesuai pada saat sebelum hamil (saifuddin AB,2002).
Agar ibu postpartum berhasil memberikan kolostrum pada bayi baru lahir diperlukan adanya pengetahuan pada ibu postpartum tentang kolostrum.
2.1.1 Pengertian Kolostrum
Kolostrum merupakan suatu cairan yang pertama kali diproduksi oleh payudara tiga hari pertama setelah bayi lahir, yang diberikan sesegera mungkin atau satu jam pertama setelah bayi lahir (Hapsari, 2006). Roesli (2008) juga mengatakan bahwa kolostrum ialah suatu cairan yang bewarna kekuningan bertekstur cair, lebih menyerupai darah daripada air susu biasa.
Mahmuda dan Dewi (2011) juga menyebutkan bahwa kolostrum ialah bagian dari ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir, bewarna agak kekuningan lebih kuning daripada ASI biasa, permukaan sedikit kasar karena mengandung butiran lemak.
2.1.2 Komposisi kolostrum
Menurut Riksani (2012) kolostrum memiliki komposisi atau kandungan yang paling banyak ditemukan yaitu imunoglobulin (A, D, E, G dan M), berfungsi sebagai faktor kekebalan tubuh, seperti IgA yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, IgM yang dapat memusnahkan bakteri, sementara IgD dan IgE sangat antiviral. Presentase protein, lemak, vitamin, mineral, faktor pertumbuhan dan hormon dalam kolostrum lebih tinggi dibandingkan ASI (Air Susu Ibu) (Sacerote et al., 2013).
2.1.3 Manfaat Kolostrum
Kolostrum sangat penting untuk pertahanan tubuh bayi baru lahir, adapun manfaat dari kolostrum menurut Roesli (2004) yaitu :
8
1) Kolostrum mampu mengeluarkan mekonium dari usus bayi yang merupakan kotoran yang bewarna hitam kehijauan sehingga mukosa usus lebih bersih dan siap menerima ASI.
2) Kolostrum mampu melindungi bayi berbagai penyakit terutama diare karena mengandung zat kekebalan tubuh yaitu IgA 10-17 kali lebih banyak dibandingkan ASI.
3) Kolostrum mampu melawan Zat asing yang masuk ditubuh bayi.
4) Kolostrum mampu menghindari bayi dari penyakit jaundice (kuning) karena kolostrum dapat mengeluarkan kelebihan bilirubin dalam tubuh bayi.
5) Kolostrum berperan aktif dalam pergerakan peristaltik usus (gerakan mendorong makanan).
6) Kolostrum mampu mencegah perkembangan bakteri dan kuman-kuman patogen.
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian pengetahuan
Pengetahuan ialah tolak ukur dari tahu terhadap suatu objek yang merupakan hasil pengindraan seseorang mencakup lima panca indra (telinga, mata, hidung, dan sebagainya) yang dimiliki (Notoatmodjo, 2010).
2.1.2 Tingkatan pengetahuan
Pengetahuan memiliki enam Tingkatan(T), menurut (Notoatmodjo, 2012) yaitu :
a. T-1 Tahu
Kata “tahu” dapat diartikan sebagai mengingat sesuatu yang telah diketahui atau mengingat memori yang telah ada sebelumnya.
b. T-2 Memahami
Kata “memahami” atau “paham” dapat diartikan bahwa seseorang memiliki penguasaan dalam menjelaskan dengan benar tentang objek yang sudah dipahami.
c. T-3 Aplikasi
Aplikasi dapat diartikan apabila seseorang telah memahami tentang suatu objek dan dapat menerapkannya.
d. T-4 Analisa
Analisis ialah suatu kemampuan untuk menjabarkan atau menguraikan suatu objek yang telah diketahui.
e. T-5 Sintesis
Sintesis dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menghubungkan atau mengombinasikan kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. T-6 Evaluasi
Evaluasi ialah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian atau pandangan terhadap suatu objek.
2.1.3 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Pengetahuan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang, namun ada banyak yang mempengaruhi pengetahuan itu sendiri.
10
Notoatmodjo (2012) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu :
a. Pendidikan
Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam pengaruhnya terhadap pengetahuan, dimana diharapkan seseorang dengan penidikan yang tinggi mempunyai pengetahuan yang luas, namun perlu ditekankan bahwasannya seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mempunyai pengetahuan yang rendah pula. Pengetahuan tidak harus diperoleh dari pendidikan formal, namun bisa juga diperoleh dari pendidikan nonformal.Pekerjaan
b. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan segala bentuk kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara rutin setiap hari. Kebanyakan orang yang menghabiskan waktunya diluar rumah cendrung bisa mendapatkan akses informasi lebih baik dibandingkan dengan orang yang menghabiskan waktunya dirumah sehingga berdampak bagi pengtahuan yang didapat.
c. Informasi
Informasi yang didapat oleh seseorang akan mempengaruhi pengetahuannya, seseorang dengan pengetahuan yang kurang kalau memperoleh informasi yang bagus akan meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.
d. Pengalaman
Pengalaman yang didapat seseorang mampu menjadi sumber pengetahuan untuk memperoleh kebenaran terkait informasi yang didapat, karena seseorang akan belajar dari pengalaman tersebut.
12 BAB III
KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan konsep dan teori terkait pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan kerangka konsep penelitian yaitu variabel bebas (variabel
independen) dan variabel terkait (variabel dependen). dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum sedangkan yang menjadi variabel terkait adalah pemberian kolostrum.
Skema 1.1 : Kerangka Penelitian Hubungan Pengetahuan ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru Lahir
Pengetahuan Ibu Postpartum tentang kolostrum
Indikator : Baik Cukup kurang
Pemberian Kolostrum Indikator :
Diberikan Tidak diberikan
3.2 Definisi operasional
Tabel 1.1 : Tabel Defenisi Operasional Hubungan Pengetahuan Ibu postpatum dengan pemberian kolostrum pada Bayi baru Lahir
No Variabel Definisi Alat ukur Hasil pengukuran
Skala 1. Pengetahu
an ibu postpartu m tentang kolostrum
Ialah
pengetahuan yang dimiliki ibu
postpartum tentang kolostrum yaitu :
- pengertian kolostrum - komposisi kolostrum - manfaat kolostrum
- waktu
pemberian kolostrum
Kuesioner - Baik (jika responden menjawab benar dengan skor 7-8)
- Cukup (jika responden menjawab benar dengan skor 4-6)
- Kurang (jika responden menjawab benar dengan skor 1-3)
Ordinal
2. Pemberian Kolostrum
Memberikan suatu cairan yang pertama kali disekresi oleh
payudara ibu yang
dihasilkan tiga hari pertama pasca persalinan yang diberikan kepada bayi baru lahir.
Kuesioner - Diberikan (diberikan langsung setelah bayi lahir)
- Tidak diberikan (diberikan setalah 1 jam bayi lahir)
Ordinal
14 BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan desain Casual Corellation Research yaitu suatu penelitian yang menggunakan sudut pandang retrospektif bertujuan untuk mempelajari dinamika korelasi antara dua variabel atau lebih dengan satu variabel tergantung tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol) (Susila & Suyanto, 2015).
4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum yang terdaftar di Rumah Bersalin Sehati. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum yang ada di Rumah Bersalin Sehati yaitu sebanyak 220 orang. Data ini diambil dari buku catatan di Rumah Bersalin Sehati yang merupakan data per tahun yaitu tahun 2020 (januari 2020- juli 2020).
4.2.2 Sampel
Menurut Notoatmodjo (2010), menyatakan bahwa sampel ialah bagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap dapat mewakili populasi.
Jika populasi kurang dari 10.000 subyek maka rumus yang digunakan dalam menentukan sampel pada penelitian ini ialah rumus slovin, Sehingga diperoleh
rumus : 𝑛 =(1+ 𝑁 × 𝑑𝑁 2)
𝑛 = (1+ 220 × 0,15220 2)
𝑛 = (1+4,95)220
𝑛 = 5,95220
𝑛 = 36,9
n = 37
Bedasarkan perhitungan menggunakan rumus diatas sampel yang didapat sebanyak 37 responden.
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : besarnya populasi yang akan diteliti (220 oang)
d : tingkat kepercayaan/ketetapan (15%)
16
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin Sehati. Alasan dipilihnya lokasi tersebut dikarenakan tidak boleh melakukan penelitian di RS sebab pandemic COVID-19.
4.3.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan September 2019 sampai November 2020 dengan pembagian, September 2019 sampai Januari 2020 melakukan penyusunan Proposal, Febuari 2020 sampai Desember 2020 melakukan Penelitian dan hasil.
4.4 Pertimbangan Etik Penelitian
Peneliti akan lebih dahulu menyampaikan surat permohonan ke institusi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara unutuk memperoleh izin persetujuan penelitian sebelum penelitian dilaksanakan. Setelah peneliti mendapatkan surat izin persetujuan untuk penelitian, maka peneliti akan memulai penelitian sesuai dengan pertimbangan etik dengan langkah sebagai berikut, yaitu : peneliti akan memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada responden dan menyerahkan Informed Consent (Lembar Persetujuan) kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti juga akan menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan. Responden yang bersedia menjadi subjek atau partisipan dalam penelitian ini akan dimintai untuk menandatangani Informed Consent
(Lembar Persetujuan) dan bagi responden yang tidak bersedia (menolak) menjadi subjek atau pertisipan dalam penelitian ini maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.
Selanjutnya, untuk menjaga kerahsiaan dari reponden peneliti akan mencantumkan nama responden namun cukup dengan inisial saja sehingga kerahasiaan responden tetap terjaga.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner yang terdiri dari beberapa butir pertanyaan dan diberikan secara langsung kepada responden penelitian.
a. Kuisioner Data Demografi
Kuisioner data demografi digunakan untuk mengamati data ibu postpartum di rumah bersalin sehati yang meliputi nama, umur, pendidikan terakhir dan pekerjaan.
b. Kuisioner Pengetahuan Ibu postpartum tentang kolostrum
Kuisioner pengetahuan ibu postpartum diambil dari penelitian sebelumnya, yaitu Mery K.S (2009), dan telah dimodifikasi oleh peneliti sesuai kebutuhan penelitian yang berisi 8 butir pertanyaan tentang bagaimana pengetahuan ibu postpartum terkait kolostrum. Pengetahuan tentang kolostrum yang terdapat pada kuisioner berisi pertanyaan terkait pengertian kolostrum (soal nomor 1 dan 2), komposisi kolostum (soal nomor 3 dan 4), manfaat kolostrum (soal
18
nomor 5 dan 6), dan waktu pemberian kolostrum (soal nomor 7 dan 8). Setiap pertanyaan diberi nilai dan nilai penuh pada kuisioner ini adalah 10.
c. Kuisioner pemberian kolostrum pada Bayi Baru Lahir
Kuisioner pemberian kolostrum pada bayi baru lahir terdiri dari 1 pertanyaan meliputi apakah ibu langsung memberikan kolostrum setelah melahirkan.
4.6 Validitas dan Reabilitas
a. Validitas
Uji Validitas yaitu uji yang mampu mengukur beberapa butir pertanyaan dengan prinsip mengukur apa yang diukkur dalam penelitian dan berkaitan dengan keabsahan suatu kuisioner. Uji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan oleh salah satu staf pengajar (dosen) Keperawatan Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yaitu Ibu Farida Hanum Nasution, S.Kp, Ns, M.Kep dan diperoleh nilai Content Validity Index (CVI) 0,8. Instrument dinyatakan valid jika nilai Content Validity Index (CVI) > 0,70.
b. Reabilitas
Uji reabilitas memiliki tujuan untuk mengetahui besar derajat alat ukur untuk mengukur secara konsisten objek yang akan diukur. Alat ukur yang dikategorikan sebagai alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama apabila digunakan beberapa kali pada sampel yang berbeda. Peneliti memodifikasi kuesioner dengan pedoman pada tinjauan
pustaka. Uji reabilitas dilakukan di Rumah Bersalin Sehati sebanyak 30 orang dengan nilai cronbach alpha 0,938. Uji reabilitas untuk instrument menggunakan Cronbach’s Alpha dengan taraf signifikan 5% kuisioner dinyatakan riabel bila nilai Cronbach’s Alpha > 0,70.
Realibilitas suatu instrumen dapat dilihat dari besarnya nilai Alpha Cronbach’s. Adapun nilai standart pada Alpha Cronbach adalah jika α < 0,90 – 1,00 maka dikatakan realibilitas sempurna, jika α < 0,70 – 0,90 maka realibilitas tinggi, jika α 0,50 - 0,70 maka realibilitas moderat dan jika α <
0,50 maka dikatakan realibilitas rendah dan berarti salah satu atau beberapa butir pertanyaan dalam kueioner tersebut tidak realibel.
4.7 Rencana Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di Rumah Bersalin Sehati. Pengumpulan data akan dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperwatan dan Bidan rumah Bersalin Sehati. Setelah penelitian mendapat izin maka peneliti akan melakukan pendekatan kepada calon responden dan memberikan informed consent untuk mendapatkan persetujuan sebagai responden penelitian. Dalam hal ini peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian dan cara pengisian kuisioner. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara membagikan kuisioner dan memberikan waktu 15 menit untuk responden menjawab semua item pertanyaan dalam kuesioner. Setelah responden menjawab semua item pertanyaan yang ada dalam kuisioner maka peneliti memeriksa kelengkapannya.
Selanjutnya data yang terkumpul akan dilakukan analisa data.
20
4.8 Analisa Data
Analisa data dilakukan setelah data dari kuisioner dikumpulkan melalui beberapa tahap yang dimulai dengan editing untuk memeriksa data yang telah dikumpulkan, sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti mengecek terlebih dahulu kelengkapannya seperti nama dan identitas responden, dan mengecek kembali data atau instrumen pengumpulan data, termasuk kelengkapan lembar instrumen. Kedua coding yaitu kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Ketiga Entry yaitu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan dari kuisioner dan lembar cheklist ke perangkat komputer. Keempat cleanning yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Analisa data pada penelitian ini adalah :
1. Analisa Univariant
Menurut Notoatmodjo (2010), Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Sugiyono (2012) juga mengatakan bahwa tujuannya yaitu untuk menjelaskan atau membandingkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti dari angka, jumlah dari masing-masing kelompok tanpa ingin mengetahui pengaruh atau hubungan dari karakteristik tersebut. Karakteristik (responden) meliputi: nama, umur, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.
2. Analisa Bivariant
Menurut Notoatmodjo (2010) analisis bivariant yaitu analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi
satu sama lain. Analisis bivariat yang dalam penelitian ini adalah Spearman Correlation yang merupakan jenis statistika non parametik yang digunakan untuk menganalisa hipotesa hubungan antar variabel dan untuk melihat kuat lemahnya hubungan dan arah hubungan, telah tersusun sesuai peringkat (rank data). Spearman Correlation digunakan pada variabel semi kuantitatif (jenis data ordinal), oleh karena itu analisa bivariat yang digunakan oleh peneliti adalah analisa Spearman Correlation yang digunakan untuk melihat hubungan pengetahuan ibu postpartum terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.
Hipotesis yang didapat dari hasil analisa Spearman Corelatian adalah dengan membandingkan nilai r hitungan dengan r tabel. H0 diterima jikan r hitung ≤ r tabel dan H0 ditolak jika r hitung ≥ r tabel. Kekuatan korelasi ditunjukkan dari nilai r hitung, dengan nilai 0,000-0,199 maka kekuatan korelasi sangat lemah, jika nilai 0,200-0,399 maka kekuatan korelasi lemah, jika nilai 0,400-0,599 maka kekuatan korelasi sedang, jika nilai 0,600-0,799 maka kekuatan korelasi kuat, sedangkan jika nilai 0,800-1,000 maka kekuatan korelasi sangat kuat (Hidayat. A, 2009).
22 BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian
Pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum, data pemberian kolostrum serta Penyajian data pada penelitian ini meliputi data karakteristik responden, dan data data hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir.
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Peneltian
Penelitian ini dilakukan di Rumah bersalin yang diresmikan sejak 2008 dan terletak di Jalan Seto Gang Karyasama No.17, Tegalsari II, Kec.
Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara 20226.
Rumah Bersalin Sehati memiliki beberapa pokok pelayanan yaitu:
Womb Schooling (Sekolah Ibu Hamil), Exercise (senam hamil dan Yoga prenatal), Baby Massage, Baby Spa, Treatment sesudah lahiran : totok wajah, head massage, pijat laktasi, relaxing massage. Treatment sesudah lahiran ditujukan pada ibu postpartum agar setelah lahiran ibu merasa lebih segar dan pijat laktasi dilakukan untuk memperlancar ASI ibu.
5.1.2 Karakteristik responden di Rumah Bersalin Sehati
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap ibu postpartum di Rumah Bersalin Sehati memperlihatkan gambaran hasil penelitian karakteristik responden yang dapat dilihat dari frekuensi usia, pendidikan terakhir, dan pekerjaan.
Tabel 1: Distribusi Frekuensi dan presentase Karakteristik Ibu postpartum di Rumah Bersalin sehati (n=37)
Karakteristik F Presentase (%)
Umur
<20 tahun 1 2,7
20 – 35 tahun 34 91,9
>35 tahun 2 5,4
Pendidikan Terakhir
Tidak sekolah 0 0
Tamat SD 2 5,4
Tamat SMP 2 5,4
Tamat SMA 26 70,3
Tamat Diploma 1 2,7
Tamat Sarjana 6 16,2
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 29 78,4
PNS 0 0
Pegawai Swasta 3 8,1
Wiraswasta 3 8,1
Dan lain-lain 2 5,4
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari jumlah total responden yaitu sebanyak 37 orang (100%), diketahui bahwa responden yang berusia <20 tahun sebanyak 1 orang (2,7%), usia 20-35 tahun sebanyak 34 orang (91,9%), dan usia >35 tahun sebanyak 2 orang (5,4%). Mayoritas reponden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir yaitu SMA sebanyak 26 orang (70,3%) sedangkan responden yang memiliki tigkat pendidikan terakhir SD sebanyak 2 orang (5,4%), SMP sebanyak 2 orang (5,4%), Diploma sebanyak 1 orang (2,7%), dan tamat sarjana sebanyak 6 orang (16,2%). Selain itu mayoritas responden yang memiliki pekerjaan IRT sebanyak 29 orang (78,4%), pegawai swasta sebanyak 3 orang (8,1%), wiraswasta sebanyak 3 oran (8,1%) dan lain-lain sebanyak 2 orang (5,4%).
24
5.1.3 Pengetahuan ibu postpartum
Hasil penelitian terkait pengetahuan Ibu postpartum ditunjukkan pada tabel 2 yaitu bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 28 orang (75,7%) sedangkan responden dengan pengetahuan baik sebanyak 4 orang (10,8%) dan responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (13,5%).
Tabel 2. Distribusi Frekuensi dan Presentase Pengetahuan Ibu postpartum di Rumah Bersalin Sehati (n=37)
Pengetahuan F %
Baik 4 10,8
Cukup 28 75,7
Kurang 5 13,5
Total 37 100
Tabel 3. Distribusi Frekuensi dan Presentase item Pengetahuan Ibu postpartum di Rumah Bersalin Sehati (n=37)
Item kolostrum Benar % Salah %
Pengertian kolostrum 63 (170,3%) 11 (29,7%) Komposisi kolostrum 15 (40,5%) 59 (159,5%) Manfaat kolostrum 46 (124,3%) 28 (75,7%) Waktu pemberian kolostrum 60 (162,1%) 14 (37,9%)
5.1.4 Pemberian kolostrum pada bayi baru lahir
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden yang memberikan kolostrum pada bayi baru lahir sebanyak 29 respoden (78,4%) dan tidak memberikan kolostrum pada bayi baru lahir sebanyak 8 responden (21,6%).
Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Presentase Pemberian kolostrum pada Bayi Baru Lahir di Rumah Bersalin Sehati (n=37) Pemberian kolostrum pada Bayi Baru
Lahir F %
Diberikan 29 78,4
Tidak diberikan 8 21,6
Total 37 100
5.1.5 Hubungan Pengetahuan ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru Lahir.
H
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Rumah Bersalin Sehati dengan menggunakan uji korelasi Spearman diperoleh nilai ρ
= 0,000, angka ini lebih kecil dari nilai α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Rumah Bersalin Sehati.
Nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,643 yang menunjukkan bahwa tingkat korelasi antara pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Rumah Bersalin Sehati adalah korelasi kuat.
Sedangkan hubungan positif yang terdapat pada koefisien korelasi menunjukkan bahwa hubungan bersifat searah, artinya semakin miningkat
Pengetahuan Ibu postpartum
Pemberian kolostrum R Ρ Diberikan
f (%)
Tidak diberikan
f (%)
Baik 4 (10,8%) 0 (0%) 0,643 0,000 Cukup 25(67,6%) 3 (8,1%)
Kurang 0 (0%) 5 (13,5%)
26
pengetahuan ibu postpartum maka pemberian kolostrum juga akan semakin meningkat.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa dari 4 orang responden (10,8%) yang memiliki pengetahuan baik semuanya memberikan kolostrum pada bayi baru lahir. Kemudian, reponden dengan pengetahuan cukup sebanyak 28 orang responden (75,7%) dan mayoritas yang memberikan kolostrum pada bayi baru lahir sebanyak 25 orang (67,6%).
Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 5 orang (13,5%), semuanya tidak memberikan kolostrum pada bayi baru lahir.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Pengetahuan Ibu postpartum
Pengetahuan Ibu postpartum yaitu segala sesuatu pengetahuan yang dimiliki oleh ibu postpartum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden di Rumah Bersalin Sehati memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 28 responden (75,7%) Menurut peneliti dari data yang ada cukup nya pengetahuan ibu postpartum dikarenakan mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir yaitu SMA.
Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh vitrilina (2020) pada ibu nifas di Desa Sidorejo Kecamatan Serapit Kabupaten Langkat yang didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang tentang kolostrum sebanyak 15 responden (50%). Tingkat pengatahuan yang rendah menjadi permasalahan.
Hasil penelitian ini juga berbanding terbalik dengan penelitian yang
dilakukan oleh lina (2017) yang menyatakan bahwa pemberian kolostrum dapat terjadi salah satunya karena faktor pengetahuan yang didapat berpengetahuan baik sebanyak 26 responden (76,5%).
Ibu postpartum yang berpengetahuan kurang yang tidak memberikan kolostrum dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang kolostrum, sehingga ibu tidak memberikan kolostrum pada bayi nya, ada beberapa responden yang mengatakan bahwa ASI yang pertama kali keluar bewarna kuning itu merupakan ASI basi (Hamzah, 2020).
5.2.2 Pemberian kolostrum
Pemberian kolostrum adalah salah satu cara yang dilakukan ibu postpartum memberikan cairan yang pertama kali keluar kepada bayi baru lahir untuk memenuhi gizi pada bayi baru lahir
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 37 ibu postpartum (100%) sebanyak 29 orang (78,4%) ibu postpartum yang memberikan kolostrum pada bayi baru lahir dan sebanyak 8 orang (21,6%) ibu postpartum tidak memberikan kolostrum pada bayi baru lahir. Peneliti berpendapat bahwa ibu postpartum yang memberikan kolostrum sebagian besar berpendidikan terakhir SMA sebanyak 27 orang (73%). Hal ini didukung dengan pengetahuan ibu postpartum yang cukup tentang kolostrum.
Hasil penelitian ini sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa Mardiana, Suhartatik pada tahun 2015 di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Makasar dan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan kolostrum pada bayi baru lahir yaitu sebanyak 84
28
responden (94,4%). Namun berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan khosidah A (2018) menyatakan bahwa sebagian besar responden di Puskesmas Baturaden Kabupaten Banyumas tidak memberikan kolostrum sebanyak 16 responden (53,3%).
Bayi baru lahir sangat membutuhkan makanan berupa cairan setelah dilahirkan karena pada masa-masa tersebut kebutuhan bayi baru lahir akan gizi yang sempurna sangat diperlukan dengan diberikan nya kolostrum yang mengandung gizi lebih banyak dibandingkan ASI (Air Susu Ibu).
5.2.3 Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru Lahir
Hasil penelitian hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir dengan menggunakan uji spearmen yaitu r = 0,643 ρ = 0,000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan diantara keduanya. Pengetahuan menjadi dasar penting dalam pembentukan tindakan seseorang. Tindakan yang didasari pengetahuan akan jauh lebih baik dan bertahan lama dibandingkan dengan tindakan yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2012).
Berdasarkan hasil penelitian dari 4 orang (10,8%) berpengetahuan baik tentang kolostrum semuanya memberikan kolostrum pada bayi baru lahir. Hasil penelitian terdahulu yakni penelitian yang dilakukan oleh Kustini (2018) tentang hubungan pengetahuan ibu postpartum tentang manfaat kolostrum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir bahwa dari 20 orang responden (100%) yang memiliki pengetahuan baik tentang
kolostrum sebagain besar memberikan kolostrum pada bayi baru lahir yaitu sebanyak 19 orang (95%). Ibu postpartum yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang kolostrum berarti memiliki pemahaman tentang pengertian kolostrum, komposisi kolostrum, manfaat kolostrum dan waktu pemberian kolostrum sehingga hal ini yang juga akan mempengaruhi ibu postpartum dalam memberikan kolostrum pada bayi baru lahir.
Pemberian kolostrum yang dilakukan oleh ibu postpartum pada bayi baru lahir berkaitan dengan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan akan menjadi dasar penting untuk membentuk tindakan seseorang sehingga semakin baik pengetahuan ibu postpartum semakin baik pula pemberian kolostrum yang diberikan pada bayi baru lahir.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan dari 28 ibu postpartum (75,7%) yang mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kolostrum sebagian besar memberikan kolostrum pada bayi baru lahir yaitu sebanyak 25 orang (67,6%) ibu postpartum. Hasil penelitian yang didapatkan juga tidak berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Khosidah (2018) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Puskesmas Baturaden Kabupaten Banyumas yang menunjukkan bahwa ibu postpartum yang mempunyai pengetahuan yang cukup yang memberikan kolostrum pada bayi baru lahir sebanyak 5 orang.
30
BAB VI
KESIMPULAN, KELEMAHAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah dipaparkan, kesimpulan yang didapat sudah sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu :
6.1.1 Ibu pospartum di Rumah Bersalin Sehati sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup terkait kolostrum sebanyak 28 responden (75,7%), baik sebanyak 4 responden (10,8%) dan kurang sebanyak 5 responden (13,5%).
6.1.2 Ibu postpartum di Rumah Bersalin Sehati yang memberikan kolostrum lebih banyak sebanyak 29 responden (78,4%) dan yang tidak memberikan kolostrum sebanyak 8 responden (21,6%).
6.1.3 Adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada Bayi Baru lahir di Rumah Bersalin Sehati, yaitu semakin meningkat pengetahuan ibu postpartum maka pemberian kolostrum juga semakin meningkat.
6.2 Kelemahan
6.2.1 Kelemahan penelitian ini berada pada hasil data pengetahuan yang kurang tepat dikarenakan hasil pengetahuan cukup lebih dominan daripada pengetahuan baik ataupun pengetahuan kurang.
6.2.2 Belum adanya melakukan pengontrolan terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemberian kolostrum seperti petugas kesehatan, sumber informasi, sosial budaya dan lainnya.
6.3 Saran
6.3.1 Bagi Ibu Postpartum
Diharapkan ibu dapat mencari informasi dari media tentang pentingnya pemberian kolostrum pada bayi baru lahir sehingga pengetahuan ibu tentang kolostrum bertambah.
6.3.2 Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi dan informasi tambahan serta masukan bagi pendidikan keperawatan mengenai pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir khusunya di keperawatan maternitas yang berhubungan dengan kesehatan bayi baru lahir.
6.3.3 Pelayanan Keperawatan
Sebagai tenaga kesehatan khususnya perawat lebih aktif memberikan informasi terkait hubungan pengetahuan ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir sehingga pelayanan keperawatan mampu memberikan pelayanan terbaik pada ibu postpartum.
6.3.4 Peneliti Selanjutnya
Sebagai salah satu sumber informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti terkait hubungan pengetahuan ibu
32
postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir dan bisa menanbahkan variabel lain.
32 DAFTAR PUSTAKA
American Pregnancy Assosiation. 2018. Colostrum The Superfood for Your Newborn. https://americanpregnancy.org/breastfeeding/colostrum-the- superfood-for-ypur-newborn/.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. iwww.depkes.go.id.
Depkes RI, 2011. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Hamzah, S.R. 2020. Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum dengan Pemberian Kolostrum di Ruang PNC RSUD Salewangang Kabupaten Maros. Gema Wiralodra, Vol 11, No 1, Hal124-132, April 2020
Hapsari. 2006. Telaah berbagai faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Pertama Kolostrum.
Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Kodrat. 2010. Dahsyatnya ASI dan Laktasi. Cet I. Yogyakarta: Media Baca.
Khosidah A. 2018. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Puskesmas Baturaden Kabupaten Banyumas
Kustini .2018. Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum tentang Manfaat Kolostrum dengan Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir.
http://jurnal.strada.ac.id/jqwh
Kusuma LY. 2017. Hubungan tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kolostrum dengan Motivasi Pemberian Kolostrum di RSUD Prambanan Sleman Yogyakarta Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. Jendral Achmad Yani:
Yogyakarta.
Medifoth, Janet. 2013. Kebidanan Oxford. Jakarta: EGC.
Mahmuda, D. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pentingnya Kolostrum Bagi Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.
34
Mustafa M, Suhartatik. 2015. HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKD IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR.
Nasution S S, Erniyati, & Ellyta A. 2018. The effectiveness of DC Motor Vibrilatory Stimulus (DMV) among Postpartum Women on Giving Breast Milk.
Nasution S S, Badaruddin, Dasatjipta G, Lubis Z. 2014. The maternal and Infant Health Status Behavior Based on Cultural Aspects in Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara.
Nasution S, Badaruddin, Dasatjipta G, Lubis Z. 2015. The effectiveness of the intervention of “SehatUmaknaSehatAnakna” towards improving the behaviour, knowledge and attitude of pregnant mother towards maternal and neonatal care in Mandailing Natal Sumatera Utara. International Journal of Nursing and Midwifery.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan teori & aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Proverawati, A. 2010. ASI dan menyusui. Yogyakarta:Nuha Medika.
Roesli, U. 2004. Mengenal ASI Eksklusif. PT Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara. Jakarta.
Roesli, U., 2008. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda.
Riksani, R . 2012. Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta: Dunia Sehat
Saifudin AB. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal. Jakarta:YBP_SP.
Sacerdote et al., 2013. Colostrum of milk.
Sari P E. 2017. Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum tentang kolostrum terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di ruangan camar 1 RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2016.
Simamora M K.2009. Perilaku Ibu Nifas 0-5 hari dalam Pemberian Kolostrum pada Bayi di Klinik Bersalin Martini Kecamatan Medan Tembung. Skripsi.
Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara: Medan.
Soetjiningsih. 2010. ASI : Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: EGC.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susila & Suyanto. (2015). Metodologi Penelitian Retrospective / Ex Post Facto (Case Control & Causal Correlation) Kedokteran & Kesehatan (1st ed.).
Klaten: BOSSSCRIPT.
Vitrilina H., Stefani A S., Marlen S S., dan Ronalen Br S. 2020. Hubungan Tingkat Ibu Nifas Tentang Kolostrum dengan Motivasi Pemberian Kolostrum di Desa Sidorejo Kecamatan Serapit Kabupaten Langkat.
http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JPK2R
Widjaja, K. 2012. Kesehatan Anak : Mengatasi Diare, dan Keracunan pada Balita.
Jakarta : Kawan Pustaka.
36
Lampiran 1
JADWAL TENTATIVE PENELITIAN
No Kegiatan 2019 2020 2021
S e p
Okt N o v
Des Jan Mei Juli Agust Sep Okt Nov Des Feb
1. Mengajukan judul dan Acc judul proposal penelitian 2. Penyelesaian
dan revisi Bab I lanjut Bab II 3. Revisi Bab I dan
Bab II
4. Revisi Bab I dan Bab II, lanjut Bab III 5. Penyelesaian
Bab III dan revisi
6. Reivisi Bab III 7. Lanjut Bab IV 8. Revisi Bab IV 9. Sidang Proposal 10. Perbaikan
Proposal 11. Uji validitas
instrument 12. Pengumpulan
data
13. Uji Reabilitas Instrumen 14. Uji Etik
Penelitian 15. Analisa data 16. Penyusunan Bab
V dan Bab VI 17. Sidang hasil
skripsi
Lampiran 2
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
Nama Peneliti : Reihana
NIM : 161101132
Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru lahir
Peneliti adalah mahasiswa program studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan S1 Keperawatan yang sedang saya jalani maka saya melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru lahir” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan pengetahuan Ibu postpartum dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir sehingga dapat menjadi informasi tambahan dan sumber referensi bagi peneliti selanjutnya.
Saudara akan diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian dan pertisipasi ini sepenuhnya bersifat sukarela, tidak ada unsur pemaksaan dan tidak dipungut biaya apapapun. Jika Saudara bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini maka peneliti akan memberikan kuesioner berisi beberapa butir pertanyaan yang dapat dijawab. Hasil dan data yang peneliti kumpulkan akan dijamin kerahasiaannya dari publik dan hasil penelitian ini akan diberikan kepada institusi tempat peneliti belajar dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas Saudara.
38
Apabila terdapat beberapa hal yang kurang Saudara mengerti mengenai penelitian ini maka Saudara dapat menanyakan langsung kepada peneliti. Jika Saudara telah memahami penjelasan mengenai penelitian ini dan bersedia untuk ikut berpatisipasi, Saudara diharapkan untuk bersedia mengisi lembar persetujuan (Inform Concent) yang telah saya sediakan.
Terimakasih atas partisipasi Saudara dalam penelitian ini.
Peneliti
Reihana
Inform Consent
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama (Inisial) :
Umur :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan serta memahami penelitian yang dilakukan dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu postpartum dengan Pemberian kolostrum pada Bayi Baru lahir” peneliti tersebut adalah:
Nama : Reihana
NIM : 161101132
Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk berperan serta menjadi reponden dalam penelitian ini dan bersedia mengisi kuesioner sesuai dengan data yang diperlukan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari pihak manapun.
Medan, 2020
( )
40
Lampiran 3
Instrumen Penelitian
No Responden
A. Kuesioner Data Demografi
Isilah dengan benar dan jujur biodata berikut ini dan berikan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan.
A. Data Responden
Nama (Inisial) :
Usia : tahun
Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah Tamat SMA Tamat SD Tamat Diploma Tamat SMP Tamat Sarjana
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga PNS
Pegawai Swasta Wiraswasta
dan lain-lain
B. Kuisioner pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum
Petunjuk pengisian : jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (X) pada jawaban yang menurut anda benar.
1. Menurut ibu, cairan pelindung yang kaya akan zat anti infeksi dan berprotein tinggi yang keluar dari hari pertama sampai hari ketiga disebut?
a. Vitamin b. Kolostrum c. Mineral
2. Menurut ibu, apakah itu kolostrum?
a. Air susu ibu yang kotor b. Air susu ibu yang basi
c. Air susu ibu yang bermanfaat
3. Menurut ibu, apa saja kandungan gizi dari kolostrum?
a. Protein, lemak, zat besi b. Protein, lemak, mineral c. Protein, lemak, karbohidrat
4. Kolostrum dan ASI sama-sama memiliki kandungan protein, apa yang membedakannya?
a. Kandungan protein didalam kolostrum lebih tinggi dibandingkan ASI
b. Kandungan protein didalam ASI lebih tinggi dibandingkan kolostrum
42
c. Kandungan protein kolostrum dan ASI sama-sama tinggi 5. Menurut ibu, apakah manfaat kolostrum?
a. Membantu mengeluarkan kotoran bayi yang bewarna hitam b. Memberikan zat kekebalan yang tidak dibutuhkan bayi baru lahir c. Membantu mengeluarkan cairan ditubuh bayi
6. Menurut ibu, apakah manfaat immunoglobulin A?
a. Dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit b. Melindungi bayi dari kedinginan
c. Memberikan kehangatan bagi bayi
7. Menurut ibu, kapan waktu terbaik pemberian kolostrum?
a. Satu jam pertama setelah bayi lahir b. Tiga jam pertama setelah bayi lahir c. Lima jam pertama setalah bayi lahir 8. Kolostrum biasanya diproduksi pada saat?
a. Hari pertama sampai hari ketiga setelah melahirkan b. Hari pertama sampai hari kelima setelah melahirkan c. Hari pertama sampai hari ketujuh setelah melahirkan
C. pertanyaan tentang tindakan pemberian kolostrum
1. Apakah ibu langsung memberikan kolostrum setelah melahirkan ?
Ya
Tidak
44
Lampiran 4
Lampiran 5
46
Lampiran 6
HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM
Validitas isi dilakukan oleh satu orang validity expert yang ahli dalam bidang keperawatan maternitas. Perhitungan untuk validitas penelitian:
Koefisien Validitas Isi-Akens
𝑉 = ∑ 𝑆/𝑛(𝐶 − 1)
Keterangan:
S = R-Lo
Lo = Angka penilaian validitas terendah C = Angka penilaian validitas tertinggi
R = Angka yang diberikan oleh penilai n = Jumlah penilai ahli
Item Skor (R) S = R-Lo Valitidas Indeks 𝑉 = ∑ 𝑆 / 𝑛 (𝐶 − 1) P1 3 S = 3-1 = 2 V = 2 / 1 (4 – 1) = 0,6 P2 3 S = 3-1 = 2 V = 2 / 1 (4 – 1) = 0,6
P3 4 S = 4-1 = 3 V = 3 / 1 (4 – 1) = 1
P4 3 S = 3-1 = 2 V = 2 / 1 (4 – 1) = 0,6
P5 4 S = 4-1 = 3 V = 3 / 1 (4 – 1) = 1
P6 4 S = 4-1 = 3 V = 3 / 1 (4 – 1) = 1
P7 4 S = 4-1 = 3 V = 3 / 1 (4 – 1) = 1
P8 3 S = 3-1 = 2 V = 2 / 1 (4 – 1) = 0,6 Total V = Total Skor / Jumlah Soal
6,4 / 8 = 0,8
Kesimpulan nilai CVI kuesioner penelitian pengetahuan ibu postpartum adalah 0,8.
48
HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR
Validitas isi dilakukan oleh satu orang validity expert yang ahli dalam bidang keperawatan maternitas. Perhitungan untuk validitas penelitian:
Koefisien Validitas Isi-Akens
𝑉 = ∑ 𝑆/𝑛(𝐶 − 1) Keterangan:
S = R-Lo
Lo = Angka penilaian validitas terendah C = Angka penilaian validitas tertinggi R = Angka yang diberikan oleh penilai n = Jumlah penilai ahli
Item Skor (R) S = R-Lo Valitidas Indeks
𝑉 = ∑ 𝑆 / 𝑛 (𝐶 − 1) K1 4 S = 4-1 = 3 V = 3 / 1 (4 – 1) = 1
Total V = Total Skor / Jumlah Soal
1 / 1 = 1
Kesimpulan nilai CVI kuesioner penelitian pemberian kolostrum pada bayi baru lahir adalah 1.
Lampiran 7
50
Lampiran 8
Lampiran 9
52
Lampiran 10
MASTER DATA REALIBILITAS DAN HASIL UJI REALIBILITAS
Pengetahuan Ibu postpartum (X)
Pemberian kolostrum pada
Bayi Baru Lahir Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total_P
1 0 1 0 0 1 1 1 1 5 2
2 1 1 0 0 1 1 1 1 6 2
3 1 1 0 1 1 1 1 1 7 2
4 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2
6 1 1 0 0 1 1 1 1 6 2
7 0 1 0 0 0 0 1 1 3 2
8 0 1 0 0 1 1 1 1 5 2
9 0 1 0 0 1 0 1 1 6 2
10 1 1 1 0 1 1 1 1 7 1
11 1 1 0 0 1 0 1 1 5 2
12 0 1 0 0 1 0 1 1 4 2
13 1 1 1 0 1 1 1 1 7 2
14 1 1 0 0 1 1 1 1 6 2
15 0 1 1 0 1 1 1 1 6 1
16 0 0 0 0 1 0 1 1 3 2
17 1 1 0 0 1 1 0 1 5 2
18 1 1 0 0 1 0 1 1 5 2
19 1 1 1 0 1 1 1 1 7 2
20 0 1 0 1 1 1 1 1 6 2
21 1 1 0 0 1 1 1 1 6 2
22 1 1 1 0 1 1 1 1 7 2
23 0 1 0 0 1 1 1 1 5 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 8 2
25 0 1 0 0 1 0 1 1 5 2
26 0 1 0 0 1 0 0 1 3 1
27 0 1 1 0 1 1 1 1 6 2
28 1 1 0 0 0 0 1 1 4 2
29 1 1 0 0 0 1 1 1 5 2
30 1 1 1 0 0 1 1 1 6 2
Keterangan :
1. Diberikan (memberikan kolostrum pada bayi baru lahir)
2. Tidak diberikan (tidak memberikan kolostrum pada bayi baru lahir)
54
HASIL UJI REABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.938 1.000 8
Lampiran 11
MASTER DATA PENELITIAN
Pengetahuan Ibu postpartum (X)
Pemberian kolostrum pada
Bayi Baru Lahir Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 Total_P
1 1 1 0 1 1 1 1 1 7 2
2 1 1 1 0 1 0 0 1 5 2
3 1 1 0 0 0 1 0 1 4 2
4 1 1 1 1 0 0 1 1 6 2
5 0 1 0 0 1 1 0 0 3 1
6 0 1 0 0 0 0 1 1 3 1
7 1 1 0 1 0 1 1 0 5 2
8 1 1 0 1 0 1 0 0 4 2
9 1 1 0 1 0 1 1 1 6 2
10 1 1 0 0 0 1 1 1 5 2
11 1 1 0 0 0 1 0 1 4 2
12 1 1 0 1 0 1 1 0 5 2
13 1 1 0 0 1 0 1 1 5 2
14 1 1 0 0 1 1 1 1 6 2
15 1 1 0 1 1 1 1 1 7 2
16 1 1 0 0 1 1 1 1 6 2
17 1 1 0 0 0 1 0 1 4 2
18 0 1 0 0 1 1 1 1 5 2
19 1 1 0 0 1 1 1 1 6 2
20 1 1 0 0 0 1 1 1 5 2
21 1 1 1 0 0 0 0 0 3 1
22 1 1 0 1 1 1 1 1 7 2
23 0 1 0 0 1 0 1 0 3 1
24 1 1 1 1 0 0 1 1 6 2
25 0 1 0 1 1 1 1 1 6 2
26 1 1 0 1 1 1 1 1 7 2
27 1 1 0 0 0 1 1 1 5 2
28 1 1 0 0 1 1 1 1 6 2