• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 52 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI

DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PROVINSI BANTEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga dan Tata Ruang, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan serta Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten, perlu dilakukan penyesuaian terhadap Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi Banten guna penyesuaian dalam tugas dan fungsinya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi Banten.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

(2)

2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589 );

4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

6. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 41);

7. Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi Banten (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor 12).

(3)

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PROVINSI BANTEN.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Banten Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinisi Banten (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2012 Nomor 12), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinisi Banten (Berita Daerah Provinsi Banten Tahun 2013 Nomor 32), diubah sebagai berikut:

1. Diantara angka 12 dan angka 13 Pasal 2 disisipkan angka baru yakni angka 12a, angka 24 dan angka 25 diubah, diantara angka 25 dan angka 26 disisipkan angka baru yakni angka 25a dan angka 25b, diantara angka 33 dan angka 34 disisipkan angka baru yakni angka 33a dan angka 33b dan diantara angka 39 dan angka 40 disisipkan angka baru yakni angka 39a dan angka 39b, sehingga Pasal 2 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 2

Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk UPT Daerah Provinsi Banten, sebagai berikut :

1. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Serang;

2. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Cikande;

3. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Pandeglang;

4. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Rangkasbitung;

5. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Malingping;

6. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Ciputat;

7. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Serpong;

(4)

8. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Balaraja;

9. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Cikokol;

10. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Ciledug;

11. UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Cilegon;

12. Balai Kesehatan Kerja Masyarakat;

12.a. Balai Laboratorium Kesehatan Daerah;

13. Balai Penyelenggaraan Pendidikan Khusus;

14. Balai Pelayanan Pendidikan Non Formal;

15. Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan;

16. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura;

17. Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura;

18. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura;

19. Balai Pengembangan Peternakan;

20. Balai Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner;

21. Balai Pengujian Mutu Hasil Perikanan;

22. Balai Budidaya Ikan Air Tawar;

23. Balai Budidaya Ikan Pantai;

24. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang;

25. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang - Cilegon;

25a. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang;

25b. Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak;

26. Balai Pembinaan Jasa Konstruksi;

27. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciujung – Cidanau;

28. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Cidurian–

Cisadane;

29. Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciliman–

Cisawarna;

30. Balai Pelayanan Peredaran Hasil Hutan;

31. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Kehutanan dan Perkebunan;

31a. Balai Pengelolaan Taman Hutan Raya Banten;

32. UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang;

33. UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang;

(5)

33b. UPT Pelayanan Perhubungan Darat Lebak-Pandeglang;

34. Balai Pengelola Laboratorium Metrologi;

35. Balai Pengembangan Teknologi dan Standardisasi Industri;

36. Balai Perlindungan Sosial;

37. Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial;

38. Balai Budaya Banten;

39. Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM;

39a. Balai Cadangan Pangan;

39b. UPT Laboratorium Lingkungan;

40. Balai Pembinaan dan Pelatihan Olah Raga.

2. Diantara huruf d dan huruf e Pasal 26 disisipkan satu huruf yakni huruf da, sehingga Pasal 26 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 26

(1) Susunan Organisasi UPT Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Balaraja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, terdiri dari:

a. Kepala Unit;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi PKB dan BBNKB;

d. Seksi Pendapatan lain-lain;

da. Instalasi;

e. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi UPT Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Balaraja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran VIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

3. Diantara BAB XIV dan BAB XV disisipkan 1 (satu) bab, yakni BAB XIVA, sehingga berbunyi sebagai berikut :

BAB XIVA

BALAI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 38a

(1) Balai Laboratorium Kesehatan Daerah adalah UPT pada Dinas Kesehatan.

(6)

(2) Balai Laboratorium Kesehatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Pasal 38b

(1) Balai Laboratorium Kesehatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas Kesehatan dibidang pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan daerah.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Laboratorium Kesehatan Daerah mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengendalian operasional

balai;

b. pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik;

c. pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan pemeriksaan laboratorium kesehatan masyarakat;

d. pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan pemeriksaan laboratorium kimia kesehatan dan lingkungan;

e. pelaksanaan kegiatan operasional pelayanan rujukan pemeriksaan laboratorium klinik, laboratorium kesehatan masyarakat dan laboratorium kimia kesehatan dan lingkungan;

f. Pelaksanaan kegiatan operasional pengendalian mutu;

g. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan masyarakat

h. pelaksanaan kegiatan administrasi ketatausahaan, ketatalaksanaan dan pelaporan.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 38c

(1) Susunan Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38a terdiri dari:

a. Kepala Balai;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pelayanan;

d. Seksi Pengendalian Mutu;

e. kelompok jabatan fungsional.

(7)

(2) Bagan Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XIIA dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

4. Ketentuan Pasal 41 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 41 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 41

(1) Susunan Organisasi Balai Penyelenggaraan Pendidikan Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, terdiri dari:

a. Kepala Balai;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pengembangan Instalasi Pendidikan Layanan Khusus;

d. Seksi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran;

e. Instalasi;

f. kelompok jabatan fungsional.

(2) Instalasi Balai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, terdiri dari:

a. Sekolah Khusus (SKh) Negeri 01 Serang;

b. Sekolah Khusus (SKh) Negeri 02 Serang;

c. Sekolah Khusus (SKh) Negeri 01 Lebak;

d. Sekolah Khusus (SKh) Negeri 02 Lebak;

e. Sekolah Khusus (SKh) Negeri 01 Pandeglang;

f. Sekolah Khusus (SKh) Negeri 01 Kabupaten Tangerang;

g. SMA Cahaya Madani Banten Boarding School.

(3) Bagan Organisasi Balai Penyelenggaraan Pendidikan Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), tercantum dalam Lampiran XIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

5. Pasal 53 ayat (1) huruf c, huruf d diubah dan hurf f dihapus, sehingga Pasal 53 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 53

(1) Susunan Organisasi Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51, terdiri dari:

a. Kepala Balai;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Tanaman Pangan;

d. Seksi Tanaman Hortikultura;

e. kelompok jabatan fungsional;

(8)

f. Dihapus.

(2) Bagan Organisasi Balai Benih Induk Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XVII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

6. Ketentuan BAB XXVI diubah, sehingga BAB XXVI berbunyi sebagai berikut:

BAB XXVI

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH TANGERANG

7. Diantara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 72 disisipkan satu ayat, yakni ayat (1a), sehingga Pasal 72 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 72

(1) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang adalah Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang.

(1a) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang sebagai mana dimaksud pada ayat (1), meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

(2) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang.

Pasal 73

(1) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang, mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang, mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana teknis operasional Balai;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang Jalan dan Jembatan;

c. pelaksanaan pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

(9)

d. pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dalam pemanfaatan aset jalan dan jembatan;

e. pelaksanaan pengurusan kekayaan milik negara, peralatan dan bahan jalan;

f. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi teknis operasional bidang jalan dan jembatan;

g. pelaksanaan evaluasi teknis dibidang jalan dan jembatan;

h. pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas Dinas;

i. pengelolaan ketatausahaan Balai.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 74

(1) Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72, terdiri dari:

a. Kepala Balai;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

d. Seksi Bahan dan Peralatan;

e. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Tangerang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XXIV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

8. Ketentuan BAB XXVII diubah, sehingga BAB XXVII berbunyi sebagai berikut:

BAB XXVII

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH SERANG-CILEGON

9. Diantara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 75 disisipkan satu ayat, yakni ayat (1a), sehingga Pasal 75 berbunyi sebagai berikut :

(10)

Pasal 75

(1) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang- Cilegon adalah UPT pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang.

(1a) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang- Cilegon sebagai mana dimaksud pada ayat (1), meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon.

(2) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang- Cilegon dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang.

Pasal 76

(1) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang- Cilegon, mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang-Cilegon mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana teknis operasional balai;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang Jalan dan Jembatan;

c. pelaksanaan pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

d. pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dalam pemanfaatan asset Jalan dan Jembatan;

e. pelaksanaan pengurusan kekayaan milik negara, peralatan dan bahan jalan;

f. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi teknis operasional bidang jalan dan jembatan;

g. pelaksanaan evaluasi teknis dibidang Jalan dan Jembatan;

h. pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas Dinas;

i. pengelolaan Ketatausahaan Balai.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 77

(1) Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang-Cilegon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, terdiri dari:

a. Kepala Balai;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

(11)

c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

d. Seksi Bahan dan Peralatan;

e. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Serang-Cilegon sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XXV dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

10. Diantara BAB XXVII dan BAB XXVIII disisipkan 2 (dua) bab, yakni BAB XXVIIA dan BAB XXVIIB, sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB XXVIIA

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH PANDEGLANG

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 77a

(1) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang adalah UPT pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang.

(2) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang.

Pasal 77b

(1) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang, mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana teknis operasional balai;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang Jalan dan Jembatan;

c. pelaksanaan pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

d. pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dalam pemanfaatan asset Jalan dan Jembatan;

(12)

e. pelaksanaan pengurusan kekayaan milik negara, peralatan dan bahan jalan;

f. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi teknis operasional bidang jalan dan jembatan;

g. pelaksanaan evaluasi teknis dibidang Jalan dan Jembatan;

h. pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas Dinas;

i. pengelolaan Ketatausahaan Balai.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 77c

(1) Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, terdiri dari:

a. Kepala Balai;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

d. Seksi Bahan dan Peralatan;

e. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Pandeglang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XXVA dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB XXVIIB

BALAI PELAKSANA TEKNIS JALAN DAN JEMBATAN WILAYAH LEBAK Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 77a

(1) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak adalah UPT pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang.

(2) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang.

(13)

Pasal 77b

(1) Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak, mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Dinas dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan masing-masing mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana teknis operasional balai;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang Jalan dan Jembatan;

c. pelaksanaan pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

d. pelaksanaan operasional pelayanan kepada masyarakat dalam pemanfaatan asset Jalan dan Jembatan;

e. pelaksanaan pengurusan kekayaan milik negara, peralatan dan bahan jalan;

f. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi teknis operasional bidang jalan dan jembatan;

g. pelaksanaan evaluasi teknis dibidang Jalan dan Jembatan;

h. pelayanan penunjang penyelenggaraan tugas Dinas;

i. pengelolaan Ketatausahaan Balai.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 77c

(1) Susunan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, terdiri dari:

a. Kepala Balai;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

d. Seksi Bahan dan Peralatan;

e. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi Balai Pelaksana Teknis Jalan dan Jembatan Wilayah Lebak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XXVB dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

(14)

11. Diantara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 96 disisipkan satu ayat, yakni ayat (1a), sehingga Pasal 96 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 96

(1) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang adalah UPT pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

(1a) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang sebagai mana dimaksud pada ayat (1) meliputi Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon.

(2) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

12. Ketentuan Pasal 98 ayat (1) huruf c dan huruf d diubah, sehingga Pasal 98 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 98

(1) Susunan Organisasi UPT Pelayanan Perhubungan Darat Serang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96, terdiri dari:

a. Kepala Unit;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pelayanan Perijinan;

d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

e. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perhubungan Darat Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XXXII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

13. Diantara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 99 disisipkan satu ayat, yakni ayat (1a), sehingga Pasal 99 berbunyi :

Pasal 99

(1) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang adalah UPT pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

(1a) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang sebagai mana dimaksud pada ayat (1) meliputi Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.

(15)

(2) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

14. Ketentuan Pasal 101 ayat (1) huruf c dan huruf d diubah, sehingga Pasal 101 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 101

(1) Susunan Organisasi UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99,terdiri dari:

a. Kepala Unit;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pelayanan Perijinan;

d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

e. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XXXIII dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

15. Diantara BAB XXXV dan BAB XXXVI disisipkan 2 (dua) bab, yakni BAB XXXVA dan BAB XXXVB, sehingga berbunyi sebagai berikut :

BAB XXXVA

UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PERHUBUNGAN DARAT TANGERANG SELATAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 101a

(1) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang Selatan adalah UPT pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

(2) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

(16)

Pasal 101b

(1) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang Selatan mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis operasional Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan pelayanan perijinan dibidang perhubungan darat.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang Selatan, mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional pelayanan perijinan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelayanan perijinan dibidang perhubungan darat;

c. pelaksanaan pendataan, pendaftaran, penerimaan, pembayaran dan penyetoran retribusi jasa perhubungan;

d. pelaksanaan pembukuan dan pelaporan;

e. pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 101c

(3) Susunan Organisasi UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang Selatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101a,terdiri dari:

a. Kepala Unit;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pelayanan Perijinan;

d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

e. kelompok jabatan fungsional.

(4) Bagan Organisasi UPT Pelayanan Perhubungan Darat Tangerang Selatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XXXIIIA dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

(17)

BAB XXXVB

UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN PERHUBUNGAN DARAT LEBAK-PANDEGLANG

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 101d

(1) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Lebak-Pandeglang adalah UPT pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

(2) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Lebak-Pandeglang dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

Pasal 101e

(1) UPT Pelayanan Perhubungan Darat Lebak-Pandeglang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis operasional Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan pelayanan perijinan dibidang perhubungan darat.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), UPT Pelayanan Perhubungan Darat Lebak-Pandeglang, mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana teknis operasional pelayanan perijinan;

b. pelaksanaan kebijakan teknis operasional pelayanan perijinan dibidang perhubungan darat;

c. pelaksanaan pendataan, pendaftaran, penerimaan, pembayaran dan penyetoran retribusi jasa perhubungan;

d. pelaksanaan pembukuan dan pelaporan;

e. pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 101f

(1) Susunan Organisasi UPT Pelayanan Perhubungan Darat Lebak- Pandeglang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101d, terdiri dari:

a. Kepala Unit;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pelayanan Perijinan;

d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian;

e. kelompok jabatan fungsional.

(18)

(2) Bagan Organisasi UPT Pelayanan Perhubungan Darat Lebak- Pandeglang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XXXIIIB dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

16. Diantara BAB XLII dan BAB XLIII disisipkan 2 (dua) bab, yakni BAB XLIIA dan BAB XLIIB, sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB XLIIA

BALAI CADANGAN PANGAN Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 122a

(1) Balai Cadangan Pangan adalah UPT pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.

(2) Balai Cadangan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.

Pasal 122b

(1) Balai Cadangan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Badan dibidang pengembangan dan pengendalian cadangan pangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Cadangan Pangan mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja balai;

b. Pelaksanaan pembinaan administrasi ketatausahaan, ketatalaksanaan, kepegawaian dan pelaporan balai;

c. Pelaksanaan teknis pengadaan dan pengembangan cadangan pangan;

d. Pelaksanaan teknis pendistribusian cadangan pangan;

e. Pelaksanaan koordinasi kelompok jabatan fungsional;

f. Perumusan standar operasional prosedur balai.

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 122c

(1) Susunan Organisasi Balai Cadangan Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122a, terdiri dari:

a. Kepala Balai;

(19)

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Pengadaan Cadangan Pangan;

d. Seksi Distribusi Cadangan Pangan;

e. Instalasi;

f. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi Balai Cadangan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XLA dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

BAB XLIIB

UNIT PELAKSANA TEKNIS LABORATORIUM LINGKUNGAN PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI BANTEN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 122d

(1) Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan adalah UPT pada Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Banten.

(2) Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah.

Pasal 122e

(1) Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis operasional Badan dibidang pelayanan teknis laboratorium, Penelitian dan pengujian kualitas lingkungan dan penyelenggaraan uji profisiensi.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi :

a. pengujian dan analisis serta metode analisis laboratoris untuk seluruh komponen lingkungan;

b. pengembangan teknis dan metode analisis laboratorium lingkungan sesuai dengan sistem mutu laboratorium dan standar yang berlaku;

c. pelaksanaan penelitian dan pengujian mutu lingkungan;

d. pelaksanaan kegiatan antar laboratorium lingkungan;

e. pelaksanaan analisis laboratorium sebagai laboratorium rujukan;

f. pelaksanaan kegiatan ketatausahaan teknis laboratorium.

(20)

Bagian Kedua Susunan Organisasi

Pasal 122f

(1) Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122d, terdiri dari:

a. Kepala Unit;

b. Sub Bagian Tata Usaha;

c. Seksi Mutu;

d. Seksi Teknis;

e. kelompok jabatan fungsional.

(2) Bagan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran XLB dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini.

Pasal II

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Banten.

Ditetapkan di Serang

pada tanggal : 4 Desember 2014 Plt. GUBERNUR BANTEN,

ttd

R A N O K A R N O Diundangkan di Serang

pada tanggal : 4 Desember 2014 Plt. SEKRETARIS DAERAH

PROVINSI BANTEN,

ttd

WIDODO HADI

BERITA DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2014 NOMOR 52 Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BIRO HUKUM,

H. S A M S I R, SH. M.Si

Referensi

Dokumen terkait

Saran dalam penelitian ini perusahaan RL sebaiknya melakukan pembelian mesin karena dengan dilakukannya penambahan 1 set mesin flakes plastik maka kapasitas

Tooth and Mouth Hospital of Unjani and First Degree of Health Service in Cimahi 2016... Desire MN, dr,

Produk cacat dapat diartikan produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk

metode minimum outer convex polygon, analisa regresi binomial untuk karakter tempat aktivitas, sedangkan analisa deskriptif untuk mengevaluasi pola perilaku dan

Dari penelitian yang dilakukan berdasarkan peraturan Pemerintah yang dikeluarkan oleh Kemenristek Dikti yang diuji coba dengan Sistem Pendukung Keputusan

Pada saat itu, manusia pada jaman dahulu itu, manusia pada jaman dahulu membuat wadah air dari daun-daunan yang kering sebagai penahan dan tanah liat sebagai membuat wadah air

Seiring dengan terbitnya Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah di

bahwa dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu Dimas Kesehatan Daerah di bidang Kesehatan Sebagaimana