• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI MORAL DAN NILAI BUDAYA CINA DALAM FILM ANIMASI KUNGFU PANDA 3 KARYA JONATHAN AIBEL DAN GLENN BERGER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS NILAI MORAL DAN NILAI BUDAYA CINA DALAM FILM ANIMASI KUNGFU PANDA 3 KARYA JONATHAN AIBEL DAN GLENN BERGER"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI MORAL DAN NILAI BUDAYA CINA DALAM FILM ANIMASI KUNGFU PANDA 3 KARYA JONATHAN AIBEL DAN GLENN BERGER

《功夫熊猫 3》电影道德价值与文化价值分析

《Gōngfū xióngmāo 3》 diànyǐng dàodé jiàzhí yǔ wénhuà jiàzhí fēnxī

SKRIPSI

ALYA MEISYITA NASUTION 150710048

PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2019

(2)
(3)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahun saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,

Alya Meisyita Nasution 150710048

(4)

ANALISIS NILAI MORAL DAN NILAI BUDAYA CHINA DALAM FILM ANIMASI KUNGFU PANDA 3

KARYA JONATHAN AIBEL DAN GLENN BERGER

《功夫熊猫 3》电影道德价值与文化价值分析

Gōngfū xióngmāo 3》 diànyǐng dàodé jiàzhí yǔ wénhuà jiàzhí fēnxī

ALYA MEISYITA NASUTION 150710048

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai moral dan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam film Kung Fu Panda 3. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah film Kung Fu Panda

3 karya Jonathan Aibel dan Genn Berger.

Cara pengumpulan data dilakukan dengan teknik menonton dan catat. Hasil penelitian menunjukkan sebagai nilai moral terbagi menjadi tiga, yaitu; hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan Tuhannya dan terdapat 3 nilai budaya yaitu nilai budaya dalam hubungan manusia dengan masyarakat, nilai budaya dalam hubungan dengan diri sendiri, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan orang lain atau sesamanya.

Kata Kunci : Film, Nilai Moral, Nilai Budaya

(5)

ANALYSIS OF MORAL VALUES AND CHINA CULTURAL VALUES IN KUNGFU PANDA 3 ANIMATION FILM

JONATHAN AIBEL AND GLENN BERGER'S WORKS

《功夫熊猫 3》电影道德价值与文化价值分析

Gōngfū xióngmāo 3》 diànyǐng dàodé jiàzhí yǔ wénhuà jiàzhí fēnxī

ALYA MEISYITA NASUTION 150710048

ABSTRACT

This study aims to describe the moral values and cultural values contained in the Kung Fu Panda 3 film. This research is a qualitative descriptive study. The subject of this research is the film Kung Fu Panda 3 by Jonathan Aibel and Genn Berger.

Data collection is done by watching and recording techniques. The results showed as a moral value divided into three, namely; human relations with yourself, human relations with humans, and human relations with God and there are 3 cultural values, namely cultural values in human relations with society, cultural values in relationships with yourself, cultural values in human relationships with others or others.

Keywords: Film, Moral Value, Cultural Value

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah... 6

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Konsep... 8

2.1.1 Film... 8

2.1.2 Nilai Moral ... 10

2.1.3 Nilai Budaya ... 12

2.2 Landasan Teori ... 13

2.2.1 Teori Sosiologi Sastra... 13

2.2.1.1 Unsur Intrinsik ... 14

2.2.1.2 Teori Nilai Budaya...16

2.3 Tinjauan Pustaka ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

3.1 Data dan Sumber Data ... 18

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 19

3.3 Teknik Analisis Data ... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 22

4.1 Analisis Nilai Moral Dalam film animasi Kung Fu Panda 3 karya Jonathan Aibel dan Glenn Berger ... 24 4.2 Analisis Nilai Budaya Cina Dalam film animasi Kung Fu Panda 3 karya

(7)

Jonathan Aibel dan Glenn Berger ... 68

BAB V PENUTUP ... 88

5.1 Simpulan ... 88

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

(8)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kung Fu Panda 3 adalah film animasi karya Jonathan Aibel dan Glenn

Berger, disutradarai oleh Jennifer Yuh dan Alessandro Carloni. Film ini dirilis pada tanggal 18 maret 2016 (Indonesia), juga beberapa kali masuk nominasi dan memenangkan penghargaan dalam Top Box Office Films: ASAP Award (14 mei 2017). Film animasi Kung Fu Panda 3 menceritakan sang tokoh utama yang bernama Po, yang merupakan seorang kesatria naga harus berubah menjadi seorang master naga. Master Shifu mengumumkan pengunduran dirinya dan menyuruh Po untuk meneruskannya. Po tidak mengerti cara mengajar dan mulai mempertanyakan dirinya sendiri, apakah dia memang benar dia seorang kesatria naga atau tidak. Po menganggap dirinya tidaklah pantas untuk menjadi seorang master naga, namun Master Shifu memberikan kerpercayaan pada Po bahwa dia sanggup menjadi master naga. Pada film Kung Fu Panda 3 ini Po akhirnya dipertemukan oleh ayah kandungnya yang bernama Li Shan. Mr.Ping selaku ayah angkat Po, cemburu dengan kehadiran Li Shan yang dekat dengan Po. Po mengenalkan Li pada Master Shifu dan juga lima kesatria.

Dalam perjalanan mencari jati dirinya, Po diajak oleh ayahnya kembali ke desa dimana dia dilahirkan. Di sana dia bertemu dengan karakter panda yang baru.

Po merasa senang dengan kehidupannya yang berada di desa panda sampai melupakan tugas sesungguhnya untuk mempelajari kekuatan Chi. Di dalam film

(9)

ini Po akan dipertemukan juga dengan karakter antagonis yang bernama Kai. Kai adalah seorang jendral panglima perang dan juga teman Oogway. Kai menguasai penggunaan Chi dan dia menyerap seluruh Chi dari kesatria terdahulu dan termasuk Oogway. Dia berencana mencari Po dan akan menyerap Chi milik Po juga. Po mengajarkan para panda di desa bela diri, tanpa Po sadari dia telah menjadi seorang guru. Po berencana untuk membuat pasukannya sendiri demi melawan Kai dan untuk melindungi desa panda. Jonathan Robert Aibel lahir pada 6 Agustus 1969 di Demarest, New Jersey dan Glenn Todd Berger lahir pada 26 Agustus 1969 di Smithtown, New York. Mereka penulis skenario dan produser dari Amerika, yang terkenal karena menulis The Kung Fu Panda movie, The

SpongeBob Movie: Out Of Water, dan Trolls.

Karya sastra adalah hasil aktivitas manusia yang merupakan salah satu cabang kebudayaan yakni kesenian yang merupakan suatu gejala sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat mencakup hubungan manusia dengan lingkungan dan masyarakat, hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya dan manusia dengan Tuhan yang di tulis pada suatu kurun waktu tertentu langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu (lihat Hartoko 1989:23, Suharianto 1982:11). Sastra adalah bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang mempergunakan bahasa atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya, serta menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri (lihat Semi 1988:8, Panuti Sudjiman 1986:68, Damono1979:1). Sastra memiliki sebuah karya yaitu karya sastra. Salah satu bagian dari karya sastra adalah film.

(10)

Film adalah salah satu media sastra untuk berkomunikasi, bersifat audiovisual, dengan perspektif praktik sastra membangun bagian-bagian tertentu yang berpengaruh pada film. Sastra dan film pada dasarnya memiliki banyak unsur yang sama. Walaupun keduanya adalah media yang berbeda, keduanya mengkomunikasikan bermacam hal dengan cara yang sama(Effendy, 1986:134, Boggs 1992: 24). Film memiliki banyak fungsi diantaranya yaitu selain memberikan hiburan bagi para penontonnya, film juga media komunikasi untuk menyampaikan sebuah pesan dari pengarangnya, dan menjadi sarana untuk media edukasi yang efektif dan efisien. Melalui film diharapkan masyarakat dapat memahami pesan yang berusaha disampaikan sang pengarang dan menafsirkannya untuk diteladani dalam kehidupan. Penyampaian pesan dalam film dapat dilakukan dengan menampilkan nilai baik dan nilai buruk.

Salah satu cara yang digunakan oleh pengarang adalah menghadirkan karakter baik dan buruk. Kajian film dengan sastra dan bahasa mempunyai hubungan yaitu sama-sama menyampaikan suatu pesan atau memberikan petunjuk kepada para penonton untuk dapat bekerja sama dan berkomunikasi satu sama lain. Salah satu pesan yang disampaikan pengarang karya sastra adalah tentang moralitas dan nilai-nilai lainnya yang berkaitan dengan baik dan buruk. Kemudian diharapkan penonton yang menonton film tersebut mengambil nilai positifnya.

Pengertian moral secara umum adalah suatu hukum tingkah laku yang diterapkan kepada setiap individu untuk dapat bersosialisasi dengan benar agar terjalin rasa hormat dan menghormati. Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia (akhlak).

(11)

Moral adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan aturan yang mengatur hukum sosial, sopan santun, kebiasaan, adat istiadat dan aturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat tetapi tidak ada hubungan kemampuan untuk menentukan siapa yang benar dengan perilaku baik dan buruk (lihat Chaplin 2006, Hurlock 1990, Wantah 2005). Lebih lanjut Wu Cheng nian (2004) mengatakan, nilai moral merupakan hubungan pribadi dengan hubungan orang lain berdasarkan norma-norma sosial yang dipatuhi oleh masyarakat. Pada nilai norma, terdapat pembagiannya sebagai berikut yaitu moral kesadaran dan moral aktivitas. Kesadaran moral merupakan moral yang terdapat dari manusia sendiri sedangkan moral aktivitas adalah moral yang terdapat pada kehidupan sosial manusia. Kesadaran moral mencakup pada moral ide, moral perasaan serta moral keyakinan. Sedangkan aktivitas moral mencakup pada tingkah laku manusia dengan prespektif hubungan dan aturan yang berlaku pada masyarakat tertentu.

Dalam film Kung Fu Panda 3 terdapat beberapa nilai moral, berikut adalah contoh dari nilai moral yang terdapat didalam film tersebut. Pada menit 01:12:42-01:12:49 nilai moral yang terlihat adalah nilai moral manusia dengan manusia lainnya; yaitu kerja sama. Ayah Po mengajak para penduduk desa panda untuk membantu Po yang terjebak di dunia arwah. Mereka berkumpul membentuk setengah lingkaran dan menyatukan kekuatan yang mereka punya untuk membantu Po keluar dari dunia arwah. Po terbantu dengan adanya bantuan dari seluruh keluarganya dan berhasil keluar.

Selain nilai moral, nilai budaya juga berkaitan dengan film tersebut. Nilai budaya keseluruhan tindakan manusia sebagai konsepsi umum yang terorganisasi,

(12)

yang mempengaruhi perilaku, yakni kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pola pikir, dan tingkah laku suatu masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup (lihat Koentjarangningrat 2015:144, Warsito 2012:99). Menurut Wang Lun (2006) pengertian budaya yang cakupannya cukup luas dalam segi prespektif humanistik.

Pada prespektif humanistik budaya adalah merupakan cakupan dari unsur-unsur kehidupan manusia yang berada diwilayahnya seperti pakaian, barang-barang budaya, makanan, tempat tinggal, transportasi. Akan tetapi, jika dipandang dari segi pemahaman umum timur dan barat: budaya adalah semua aktivitas spritual dan produk dari aktivitas manusia relatif terhadap ekonomi politik.

Di dalam film Kung Fu Panda 3 terdapat beberapa nilai budaya yang terkandung, contohnya:Pada menit 19:19-19:27 Po mengajak ayahnya berkeliling untuk melihat barang-barang yang ada di dalam aula para pahlawan. Di menit ini terlihat jelas ornamen-ornamen Cina, seperti tiang dengan ukiran naga dan berwarna hijau seperti batu giok.Po menunjukkan beberapa barang di dalam aula para pahlawan dan ada barang yang memiliki ukiran naga yang menghiasinya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam dan berniat untuk melakukan suatu penelitian memfokuskan tentang nilai moral dan nilai budaya Cina.

(13)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana nilai moral yang terkandung pada film animasi KungFu

Panda 3?

2. Bagaimana nilai budaya yang terkandung pada film animasi KungFu

Panda 3?

1.3 BATASAN MASALAH

Agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan sistematis, penulis merasa perlu untuk memberikan batasan masalah. Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah pada kajian nilai moral dan nilai budaya Cina.

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1. Mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam animasi Kung Fu

Panda 3.

2. Mendeskripsikan nilai budaya yang terdapat dalam animasi Kung Fu Panda 3.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan analisis nilai moral dan nilai budaya Cina, memberikan gambaran tentang nilai moral dan nilai

(14)

budaya Cina. Menambah pengetahuan untuk mahasiswa Bahasa Mandarin untuk penelitian sejenisnya.

Secara praktis, adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai refrensi untuk penelitian sejenisnya. Dapat memberikan wawasan tentang nilai moral dan nilai budaya Cina dalam film Kung

Fu Panda 3 bagi pembaca.

(15)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 KONSEP

Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspek-aspek yang menyangkut masalah yang akan diteliti sehingga ruang lingkup materi yang akan dikaji menjadi linear (terarah).Adapun konsep dalam penelitian ini adalah:

2.1.1 Film

Film adalah salah satu hasil budaya dan alat ekspresi kesenian yang menggabungkan unsur yaitu naratif dan sinematik yang dimulai atau dihasilkan dalam ide nyata, kemudian didalamnya harus mengandung unsur hiburan dan makna yang menggabungkan antara jalan cerita, gambar bergerak dan suara (lihat Effendi 1986, Himawan Pratista 2008, Michael Rabiger 2009, Palapah dan Syamsudin 1986).

Film memiliki beberapa jenis penyampaian pesan dan penyampaian makna, tergantung seperti apa cara penyampaian yang akan dibuat oleh pengarang. Pratista (2008:21) membagi film menjadi tiga jenis yakni: film dokumenter, film fiksi, dan film eksperimental. Pembagian ini didasarkan atas cara penyampaiannya, yaitu naratif (cerita) dan non-naratif (non cerita). Film fiksi memiliki narasi yang jelas sementara film dokumenter dan eksperimental tidak memiliki narasi yang jelas. Berikut adalah penjelasan deskripsinya:

(16)

a. Film Dokumenter

Film dokumenter berhubungan dengan orang-orang, tokoh dan peristiwa yang nyata. Film dokumenter tidak memiliki adegan yang ditulis, melainkan seluruh cerita yang terdapat pada film dokumenter adalah kisah yang sesungguhnya terjadi. Film dokumenter juga tidak memiliki karakter antagonis dan protagonis.

b. Film Fiksi

Film fiksi terikat dengan plot. Film fiksi biasanya memiliki adegan yang sudah dirancang dan biasanya memiliki karakter antagonis dan protagonis.

Bertolak belakang dengan film dokumenter.

c. Film Eksperimental

Film eksperimental merupakan film yang tidak memiliki plot namun masih tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh insting subyektif seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Film eksperimental umumnya berbentuk abstrak dan tidak mudah dipahami.

Hal ini disebabkan karena pengarang menggunakan simbol-simbol personal yang diciptakan sendiri.

Selain tiga jenis yang disebutkan di atas, film juga mempunyai genre.

Diantaranya adalah aksi, petualangan, animasi, komedi, romance, horor, drama, keluarga, fantasi, sci-fi(science-fiction), thriller, misteri, biografi, musikal dan lain-lain. Dalam film Kung Fu Panda 3, film ini bergenre animasi, keluarga, petualangan dan komedi. Animasi itu sendiri merupakan serangkaian gambar gerak cepat yang countine atau terus-menerus yang memiliki hubungan satu

(17)

dengan lainnya. Animasi yang awalnya hanya berupa rangkaian dari potongan- potongan gambar yang digerakkan sehingga terlihat hidup (lihat Adinda & Adjie, 2011).

Film memiliki dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, alur, tokoh, latar, sudut pandang, amanat. Unsur ekstrinsik meliputi psikologi, sosiologi, ideologi dan lain-lain. Untuk menemukan unsur ekstrinsik dalam yang berkaitan dengan analisis nilai moral dan nilai budaya dalam film Kung Fu Panda 3, unsur-unsur intrinsik perlu dibahas untuk mempermudah menemukan nilai moral dan nilai budaya. Dalam hal ini untuk analisis unsur intrinsik dibatasi dalam ruang lingkup tema, tokoh dan penokohan, latar/setting dan alur.

2.1.2 Nilai Moral

Moral sebagai sesuatu yang berhubungan dengan norma-norma perilaku yang baik/benar dan salah menurut keyakinan-keyakinan etis pribadi atau kaidah- kaidah sosial, ajaran mengenai baik perbuatan dan kelakuan (lihat Sudarsono 1993:159). Nilai-nilai moral perlu diabadikan dan ditanamkan pada setiap jiwa manusia sehingga menjadi selaras. Moral yang berlaku dalam masyarakat merupakan tuntutan bagi setiap individu dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Individu yang dianggap dapat memenuhi tuntutan masyarakat adalah individu yang tidak hanya memikirkan kepuasan kebutuhan pribadinya, tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakatnya. Moral ini kemudian

(18)

menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya (lihat Bertens, 1994: 3-8).

Nurgiyantoro (2007 : 323-325) menyatakan bahwa jenis dan wujud pesan moral yang terdapat dalam karya sastra akan bergantung pada keyakinan, keinginan, dan minat pengarang yang bersangkutan. Jenis nilai moral dapat mencakup masalah:

1. Hubungan manusia dengan diri sendiri ; harga diri, rasa percaya diri, takut, maut, rindu, dendam, keterombang-ambingan, dan lain-lain yang bersifat melibatkan ke dalam diri dan kejiwaan seorang individu.

2. Hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkungan sosial;

persahabatan, kesetiaan, pengkhianatan, kekeluargaan : orang tua-anak, anak, orang tua, sesama, maupun tanah air, dan yang melibatkan interaksi antar manusia.

3. Hubungan manusia dengan Tuhannya.

Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan, pandangan pengarang tentang nilai-nilai kebenaran yang ingin disampaikan kepada pembaca. Moral dalam cerita, biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, disuguhkan oleh pengarang dan diperoleh pembaca lewat karyanya itu selalu dalam pengertian yang baik. (lihat Nurgiyantoro 1998:321- 322).

(19)

2.1.3 Nilai Budaya

Clyde Kluckhohn dalam Pelly (1994), ia mendefinisikan nilai budaya sebagai konsep umum yang terorganisasi, nilai ini juga dapat mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal-hal yang dinginkan dan tidak diinginkan yang mungkin terikat dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia. Summatmadja (2000) mengatakan bahwa pada perkembangan, pengembangan, penerapan budaya dalam hidup, berkembang pula nilai – nilai yang melekat pada masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Nilai tersebut dikonsepsikan sebagai nilai budaya.

Menurut Wang Lun (2006) pengertian budaya yang cakupannya cukup luas dalam segi prespektif humanistik. Pada prespektif humanistik budaya adalah merupakan cakupan dari unsur-unsur kehidupan manusia yang berada diwilayahnya seperti pakaian, barang-barang budaya, makanan, tempat tinggal, transportasi. Akan tetapi, jika dipandang dari segi pemahaman umum timur dan barat: budaya adalah semua aktivitas spritual dan produk dari aktivitas manusia relatif terhadap ekonomi politik.

(20)

2.2 LANDASAN TEORI

Sebuah penelitian perlu ada landasan teori yang mendasari karena landasan teori merupakan kerangka dasar sebuah penelitian. Landasan teori dipergunakan untuk menjadi alat pemecahan masalah pada penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori sosiologi sastra, unsur intrinsik dan teori nilai budaya.

2.2.1 Sosiologi Sastra

Menurut Ratna (2003:1) sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal dari kata sosio (Yunani) (socius bersama-sama, bersatu, kawan, teman) dan logi (logos berarti sabda,perkataan, perumpaan).

Perkembangan berikutnya mengalami perubahan makna, soio/socius berarti masyarakat, logi/logos berarti ilmu. Jadi, sosiologi berarti ilmu mengenai asal- usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antarmanusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional dan empiris. Sastra dari akar kata sas (Sansekerta) berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk dan instruksi. Akhiran tha berarti alat, sarana.

Sosiologi sastra merupakan salah satu pendekatan dalam kajian sastra yang memahami dan menilai karya sastra dengan mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. Sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif. sosiologi sastra adalah penelitian tentang: (a) studi ilmiah manusia dan masyarakat secara objektif, (b) studi lembaga-lembaga sosial dan masyarakat dan sebaliknya, (c) studi proses sosial yaitu bagaimana masyarakat bekerja,

(21)

bagaimana masyarakat mungkin dan bagaimana mereka melangsungkan hidupnya (lihat Endraswara 2008:77-87).

2.2.1.1 Unsur Intrinsik

Film memiliki unsur-unsur intrinsik. Yang dimaksud unsur - unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri, yaitu tema, alur, latar, penokohan dan sudut pandang.

1. Tema

Tema adalah inti pokok dalam suatu cerita yang dibuat oleh pengarang.

Biasanya dalam menyampaikan tema, pengarang tidak berhenti pada pokok persoalannya saja. Akan tetapi, disertakan pula pemecahannya atau jalan keluar menghadapi persoalan tersebut. Hal ini tentu sangat bergantung pada pandangan pengarang, itulah yang disebut amanat atau pesan (Suroto, 1989:89).

2. Alur (plot)

Alur dalam karya fiksi pada umumnya adalah rangkaian peristiwa yang tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Tahapan peristiwa yang menjalin suatu cerita bisa berbentuk dalam rangkaian peristiwa yang berbagai macam (lihat Aminuddin 2000:83 ). Sumardjo dan Saini (2011:43)membagi alur terdiri dari alur maju,alur mundur dan alur gabungan.

(22)

3. Latar (setting)

Latar atau setting adalah penggambaran situasi tempat dan waktu serta suasana terjadinya peristiwa. Latar berfungsi sebagai pendukung alur dan memberikan informasi tentang situasi bagaimana adanya keadaan batin para tokoh. Leo Hamalian dan Frederick R. Karel dalam Aminuddin (2000:68), menjelaskan bahwa latar (setting) dalam karya fiksi bukan hanya berupa tempat, waktu, peristiwa, suasana serta benda-benda dalam lingkungan tertentu, melainkan juga dapat berupa suasana yang berhubungan dengan sikap, jalan pikiran, prasangka maupun gaya hidup suatu masyarakat dalam menanggapi suatu masalah tertentu.

4. Tokoh (penokohan)

Tokoh merupakan bagian intrinsik film yang ikut membangun terwujudnya sebuah fiksi. Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang berbeda-beda. Seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita disebut dengan tokoh inti atau tokoh utama. Sedangkan tokoh yang memiliki peranan tidak penting karena pemunculannya hanya melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh tambahan atau tokoh pembantu. Seorang pengarang sering kali memberikan penjelasan kepada pembaca secara langsung tentang macam apa tokoh yang ditampilkannya itu (lihat Aminuddin, 2000: 79). Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan karakter adalah tabiat,watak, sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain (lihat Poerwadarminta, 1984: 445).

(23)

Penggambaran tokoh harus terlihat seperti kehidupan sehari-hari sehingga, penonton dapat menerimanya dan lebih mudah menyerap pesan yang diberikan pengarang.

2.2.1.2 Teori Nilai Budaya

Koentjaraningrat (2015:144) menjelaskan bahwa keseluruhan tindakan manusia merupakan suatu kebudayaan karena segala aspek kehidupan manusia, yakni kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pola pikir, dan tingkah laku, dilalui dengan adanya proses belajar di dalamnya. Dalam karya sastra, nilai budaya dapat ditemukan melalui tingkah laku tokoh, karakter-karakter tokoh, dan benda-benda maupun material pendukung dalam film.

Djamaris (1996: 3) mengungkapkan bahwa nilai budaya dikelompokkan ke dalam lima pola hubungan, yaitu; (1) nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, (2) nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam, (3) nilai budaya dalam hubungan manusia dengan masyarakat, (4) nilai budaya dalam hubungan manusia dengan orang lain atau sesamanya, (5) nilai budaya dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

(24)

2.3 TINJAUAN PUSTAKA

Ningsih (2017) dalam skripsinya “Nilai moral dan nilai budaya dalam film So I Married An Antifan《所以、我和黑粉结婚了》Karya Jin Di Rong (金 帝荣) (Kajian sosiologi sastra)”. Dalam skrispsi ini dikaji tentang nilai moral dan budaya yang terdapat dalam film So I Married An Antifan. Dalam skripsi ini mendapatkan pemahaman lebih dalam menganalisis nilai moral dan nilai budaya dalam film.

Emi (2017) dalam jurnal “Nilai moral dan nilai budaya dalam novel

Kelopak Cinta Kelabu karya Suhairi Rachmad dan implikasinya dalam

pembelajaran apresiasi sastra di SMP”. Dalam jurnal ini membahas tentang nilai moral dan budaya. Pengarang mendapatkan pemahaman lebih dalam menganalisis.

Wahyuni (2018) dalam skripsinya “Analisis Nilai moral pada film Kungfu Panda 2”. Dalam skripsi ini mengkaji tentang analisis nilai moral dan nilai budaya. Penulis mendapatkan refrensi yang sangat akurat untuk menganalisis film

Kung Fu Panda 3, terutama dalam menganalisis nilai moral.

Hasanah (2017) dalam jurnal “NILAI MORAL DALAM SĀQ Al- BAMBŪ KARYA SAʻŪD AL-SANʻŪSĪ”. Dalam jurnal ini penulis mendapatkan pemahaman lebih tentang moral dalam karya sastra yang disampaikan di dalam jurnal.

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, karena penelitian ini menggunakan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa dalam suatu konteks khusus dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Data penelitian yang didapatkan oleh peneliti nantinya akan dianalis dan dijabarkan secara rinci untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

3.1 Data dan Sumber Data

Data adalah sekumpulan informasi yang diperoleh oleh penulis, sedangkan sumber data adalah asal dari data tersebut. Data terbagi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan berdasarkan interaksi langsung antara pengumpul data dan sumber data. Sumber data primer pada penelitian ini adalah dialog yang berisi kata-kata dan kalimat yang menunjukkan nilai moral dan nilai budaya yang terdapat pada film Kung Fu

Panda 3. Adapun rincian dalam film Kung Fu Panda 3 adalah sebagai berikut:

Judul : Kung Fu Panda 3

Genre : Keluarga – Animasi 3D – Petualangan - Komedi

(26)

Sutradara : Jennifer Yuh Nelson – Alessandro Carloni Produser : Melissa Cobb

Penulis Skenario : Jonathan Aibel – Glenn Berger Studio Produksi : DreamWorks Animation

Distributor : 20th Century Fox Negara : Amerika Serikat

Bahasa : Inggris Durasi : 95menit

Tahun Rilis : 29 Januari 2016 (Amerika Serikat dan Kanada)

18 Maret 2016 (Indonesia)

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi kepustakaan (library seacrching), yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data berupa teks tertulis bersumber dari buku-buku yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti. Teknik studi pustaka adalah penelitian atau penyelidikan terhadap semua buku, karangan, dan tulisan mengenai suatu

(27)

bidang ilmu,topik, gejala kejadian (Moeliono, 1990:13). Adapun langkah- langkahyang akan dilakukan oleh peneliti padateknik pengumpulan data adalah:

1. Mencari dan mengunduh film Kung Fu Panda 3 karya Jonatan Aibel dan Glenn Berger.

2. Menonton film tersebut dari awal sampai akhir cerita dengan cermat dan berulang-ulang

3. Melakukan teknik catat terhadap dialog tersebut

4. Mengelompokkan data yang berunsur nilai moral dan nilai budaya 5. Mengumpulkan teori- teori yang berkenaan dengan kajian nilai moral

dan nilai budaya

6. Mencari dan mengun duh buku, skripsi, dan jurnal yang berhubungan dengan nilai moral dan nilai budaya

7. Membacabuku, skripsi dan jurnal yangtelahsesuai denganteori kajian penelitian, lalu mengumpulkan poin-poin penting

3.3 Teknik Analisis Data

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang data di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Untuk menyajikan data agar mudah dipahami, maka langkah-langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis Interactive model dari Miles dan Huberman (2007), yang membagi langkah-langkah dalam kegiatan analisis data dengan beberapa bagian yaitu pengumpulan data (data collection), reduksi data (data reduction),penyajian

(28)

data (data display), dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (conclutions). Lebih rincinya sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Pada analisis model pertama dilakukan pengumpulan data hasil wawancara, hasil observasi, dan berbagai dokumen berdasarkan kategorisasi yang sesuai dengan masalah penelitian yang kemudian dikembangkan penajaman data melaluipencarian data selanjutnya.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan Huberman, 2007: 16).

3. Penyajian Data

Sajian data adalah suatu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Penyajian data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta memberikan kemungkinan adanya penarikan simpulan serta memberikan tindakan (Miles dan Huberman, 2007: 84).

4. Penarikan Kesimpulan

(29)

Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh (Miles dan Huberman, 2007: 18). Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1 poster film Kung Fu Panda3

Kung Fu Panda 3 merupakan film animasi karya Jonathan Aibel dan

Glenn Berger. Kung Fu Panda 3 adalah sekuel Kung Fu Panda 2 yang dimana Po akhirnya bertemu dengan ayah kandungnya yang telah lama berpisah. Di film

(30)

yang ketiga ini, Po akan berhadapan dengan karakter antagonis yang bernama Kai.

Kai adalah teman lama Oogway yang memiliki dendam dan ingin mengakhiri warisan Oogway.

Kung Fu Panda 3 mengandung unsur-unsur nilai moral yang di tampilkan

dalam bentuk tindakan dan ucapan dari para tokoh. Nilai moral yang terkandung dalam film Kung Fu Panda 3 terhubung dengan kehidupan sehari-hari. Setiap tokoh pada film memiliki nilai moral tersendiri. Nilai moral terbagi menjadi dua jenis yaitu; nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri dan nilai moral manusia dengan manusia lainnya dalam lingkungan sosial. Hasil dari analisis nilai moral pada film Kung Fu Panda 3 yaitu;

1. Nilai moral manusia dengan diri sendiri yang meliputi; pantang menyerah, rindu, dendam, tidak percaya diri, dan putus asa.

2. Nilai moral manusia dengan manusia lainnya dalam lingkungan sosial yang meliputi; persahabatan, kerja sama, pengkhianatan, bohong, jujur, kekeluargaan: orang tua-anak, rela berkorban, bertanggung jawab, dan sesama.

Dalam film Kung Fu Panda 3 juga terdapat nilai budaya. Nilai budaya merupakan nilai yang berhubungan dengan adat istiadat yang diwariskan turun menurun. Nilai budaya dikelompokkan ke dalam lima pola hubungan, yaitu; nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan masyarakat,

(31)

nilai budaya dalam hubungan manusia dengan orang lain atau sesamanya, nilai budaya dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Hasil dari analisis nilai budaya pada film Kung Fu Panda 3 yaitu;

1. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

2. Nilai budaya dalam hubungan manusia dengan masyarakat yang terbagi menjadi dua; homogeny (sejenis) dan heterogen (beragam jenis).

Peneliti membahas tentang nilai moral dan nilai budaya pada film Kung

Fu Panda 3. Pembahasaannya adalah sebagai berikut:

4.1 Analisis Nilai Moral Dalam film animasi Kung Fu Panda 3 karya Jonathan Aibel dan Glenn Berger

Nilai moral adalah pesan baik yang ingin disampaikan pengarang pada pembaca. Menurut Nurgiyantoro (2007 : 323-325) nilai moral terbagi menjadi tiga, yaitu; hubungan manusia dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan Tuhannya. Peneliti akan membahasa nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan manusia lainnya. Hubungan manusia dengan diri sendiri terdiri atas; pantang menyerah, rindu, dendam, tidak percaya diri, kejujuran. Sementara itu hubungan manusia dengan manusia lainnya terdiri atas; kerja sama, orang tua-anak, pengkhianatan, bohong, rela berkorban, bertanggung jawab.Di dalam film Kung

Fu Panda 3 terdapat nilai moral yang ditunjukkan oleh beberapa tokoh dan paling

banyak melibatkan tokoh utama.

(32)

1. Hubungan manusia dengan diri sendiri

Nilai moral yang terkandung dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri berhubungan dengan masalah-masalah seperti eksistensi diri, harga diri, rasa percaya diri, takut, maut, rindu, dendam, kesepian, keterombang-ambingan antara beberapa pilihan dan lain-lain yang lebih bersifat melibat ke dalam diri dan kejiwaan seorang individu(Nurgiyantoro, 2010: 324).

1.1 Rindu

Rindu merupakan perasaan ketika ingin berjumpa, melihat mendengar seseorang. Biasanya rindu dapat diekspresikan dengan saling berpelukan atau mengeluarkan kata-kata menyampaikan kerinduannya terhadap seseorang. Dalam film Kung Fu Panda 3 terdapat nilai moral rindunya seorang ayah dan anak yang tidak pernah berjumpa cukup lama.

Gambar 2 Kung Fu Panda 3 Li Shan yang akhirnya bertemu dengan Po

李山 : 我也希望你能找到你爸爸。儿子?

Lǐ shān : Wǒ yě xīwàng nǐ néng zhǎodào nǐ bàba. Érzi?

(33)

Li Shan : Dan kuharap kau bertemu dengan ayahmu. Nak?

阿宝 : 哈?

Ā bǎo : Hā?

Po : Huh?

李山 :我的天啊 真是你。别傻站着呀! 快给你老爸一个

拥抱!

Lǐ shān : Wǒ de tiān a zhēnshi nǐ. Bié shǎ zhànzhe ya! kuài gěi nǐ lǎo bàyīgè yǒngbào!

Li Shan : Astaga, ternyata kau!Jangan bengong saja! Peluklah ayahmu ini!

阿宝 :不敢相信你还活着!

Ā bǎo : Bù gǎn xiāngxìn nǐ hái huózhe!

Po : Aku tak percaya kau masih hidup!

大家 :- 耶 - 耶

Dàjiā :- Yé - yé Orang banyak : -yeah –yeah

李山 :我以为我永远地失去你了, 小莲花。

Lǐ shān : Wǒ yǐwéi wǒ yǒngyuǎn dì shīqù nǐle xiǎo liánhuā.

Li Shan : Kukira aku kehilanganmu selamanya, Little Lotus.

(Kung Fu Panda 3,2016:19:20-19:34)

Kata-kata yang menunjukan nilai moral rindu adalah “Astaga, ternyata kau! Jangan bengong saja! Peluklah ayahmu ini!”.Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Po sang tokoh utama pada film Kung Fu Panda 3 gambar 2 adalah rindu. Po telah berpisah dengan ayahnya semenjak dia kecil. Li Shan yang merupakan ayahnya Po tiba-tiba hadir di desa dan memecahkan rekor memakan bakpao terbanyak, disaat itulah Po melihat sosok Li Shan. Awalnya mereka saling tidak mengenali satu-sama lain, sampai akhirnya tersadar kalau mereka mempunyai ikatan darah yaitu antara ayah dan anak. Dan setelah menyadarinya mereka pun menyampaikan rasa rindunya dengan sebuah pelukan.

(34)

Gambar 3 Kung Fu panda 3 Li Shan yang menceritakan tentang sosok ibu Po

阿宝 :这是我妈妈么?

Ā bǎo : Zhè shì wǒ māmā me?

Po : Apakah dia ibuku?

李山 :我在你百日的时候完成了这幅画像。你妈妈根本没法

让你安 静下来。你差点把这张纸给吃了。真的。

Lǐ shān : Wǒ zài nǐ bǎi rì de shíhòu wánchéngle zhè fú huàxiàng. Nǐ māmāgēnběn méi fǎ ràng nǐ ānjìng xiàlái. Nǐ chàdiǎn bǎ zhè zhāng zhǐgěi chīle. Zhēn de.

Li Shan : Kuselesaikan lukisannya saat kau berusia 100 hari.Ibumu sulitmenenangkanmu. Kau hampir memakan kertasnya.

Itu benar.

阿宝 :她什么样?

Ā bǎo : Tā shénme yàng?

Po : Bagaimana rupa ibu?

李山 : 她简直完美。聪明,美丽,食量巨大。她是我一生

的挚爱。然后就在我觉得人生达到最美满的时候。

你降临了,我的小莲花。那时我真的拥有了世界的 全部。直到那一天。。当我。。又失去了一切。

Lǐ shān : Tā jiǎnzhí wánměi. Cōngmíng, měilì, shíliàng jùdà. Tā shì wǒyīshēng de zhì'ài. Ránhòu jiù zài wǒ juédé rénshēng dádàozuìměimǎn de shíhòu. Nǐ jiànglínliǎo, wǒ de xiǎo liánhuā. Zhídào nàyītiān.. Dāng wǒ.. Yòu shī qùle yīqiè.

Li Shan : Ibumu memiliki segalanya. Pintar, cantik, memiliki nafsu makanluar biasa. Dialah cinta dalam hidupku. Lalu, saat aku mengira tak bisa seberuntung ini. Datanglah dirimu, Little lotus-ku. Ayah memiliki segalanya. Samapai suatu saat.. saat ayah.. kehilangan segalnya.

(Kung Fu Panda 3,2016 :52:20-53:35)

(35)

Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Li Shan pada film

Kung Fu Panda 3 gambar 3 adalah rindu. Li Shan menunjukkan sebuah lukisan

yang menunjukkan Po dengan panda lainnya. Li Shan mengatakan kalau panda yang ada di dalam foto tersebut adalah ibunya Po. Li Shan menceritakan bagaimana rupa ibu Po ketika Po menanyakannya. Li Shan menceritakannya sambil menatap lukisan yang dia pegang. Kata-kata yang menunjukan nilai moral rindu adalah “Bagaimana rupa ibu?”. Disini Po ingin mengetahui bagaimana rupa ibunya yang dia tidak pernah ingat karena mereka berjumpa sewaktu Po masih kecil,Po rindu dan ingin mengetahui bagaimana rupa ibunya.

1.2 Dendam

Dendam merupakan rasa marah yang tidak terlampiaskan, tersimpan dalam hatidan ingin membalas perbuatan seseorang. Di dalam film Kung Fu

Panda 3 terdapat nilai moral dendam yang ditunjukkan oleh karakter antagonis

yang bernama Kai.

Gambar 4 Kung Fu panda 3 Kai yang sedang marah dan melampiaskannya pada Oogway

天煞 : 乌龟大师。

(36)

Tiān shā : Wūguī dàshī.

Kai : Master Wugui.

乌龟大师 :你我之争早在五百年前就结束了。

Wūguī dàshī : Nǐ wǒ zhī zhēng zǎo zài wǔbǎi nián qián jiù jiéshùle.

Master Oogway : Pertarungan kita berakhir 500 tahun lalu.

天煞 :可我已经准备好再比一场了。

Tiān shā : Kě wǒ yǐjīng zhǔnbèi hǎo zài bǐ yī chǎngle Kai : Sekarang aku siap bertarung ulang.

乌龟大师 : 你准备得可真够久的 哈哈哈。

Wūguī dàshī : Nǐ zhǔnbèi dé kě zhēn gòu jiǔ de hāhāhā.

Master Oogway : Kau begitu lama hahaha.

天煞 : 呀啊!

Tiān shā : Yaa!

Kai : Yaa!

乌龟大师 :你变强了。

Wūguī dàshī : Nǐ biàn qiángle.

Master Oogway : Kau semakin kuat.

天煞 :五百年灵界的修炼 不是白练的。我已经夺走了灵界

每个大师 的气。

Tiān shā : Wǔ bǎiniánlíng jiè de xiūliàn bùshì bái liàn de.Wǒ yǐjīng duózǒule líng jiè měi gè dàshī de qì.

Kai : 500 tahun di dunia roh, kau akan semakin kuat. Aku telah menyerap Chi dari semua guru disini.

乌龟大师 : 不。

Wūguī dàshī : Bù.

Master Oogway : Tidak.

天煞 : 是的。很快你的力量也是我的了!

Tiān shā : Shì de. Hěn kuài nǐ de lìliàng yěshì wǒ dele!

Kai : Ya. Dan segera akan kuserap kekuatanmu juga!

乌龟大师 : 你何时才能领悟 索取越多 收获越少。

Wūguī dàshī :Nǐ hé shí cáinéng lǐngwù suǒqǔ yuè duō shōuhuò yuè shǎo.

Master Oogway : Kapan kau menyadari, semakin banyak yang kau ambil, semakin sedikit yang kau dapat.

天煞 : 有了你的气 我终于又可以重回凡界!这一次 你阻止

不我了!

Tiān shā : Yǒule nǐ de qì wǒ zhōngyú yòu kěyǐ chóng huí fán jiè!

Zhè yīcìnǐ zǔzhǐ bùliǎo wǒle!

Kai : Dengan Chi-mu, akhirnya aku bisa kembali ke dunia fana!Dan kali ini, kau tak akan ada disana untukmenghentikanku!

(Kung Fu Panda 3, 2016:01:59-03:30)

(37)

Kata-kata yang menunjukan nilai moral dendam adalah “Sekarang aku siap bertarung ulang” dan “Dengan Chi-mu, akhirnya aku bisa kembali ke dunia fana! Dan kali ini, kau tak akan ada disana untuk menghentikanku.”Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Kai sang tokoh antagonis pada film Kung

Fu Panda 3gambar 4 adalah dendam.Kai merupakan teman lama dari Oogway,

dia terperangkap di dunia roh karna Oogway yang membawanya. Dia menghabiskan waktunya cukup lama di dunia roh sambil menyerap satu persatu Chi dari guru yang berada di dunia roh. Kai juga menyerap Chi milik Oogway agar dia kembali ke dunia fana untuk membalaskan dendamnya dan juga agar Oogway tidak bisa menghentikan tindakannya untuk membalas dendam.

Gambar 5 Kung Fu panda 3 Kai mendatangi lembah dan bertemu dengan Shifu dan lima kesatria

天煞 : 好极了, 你们就这点本事!

Tiān shā : Hǎo jíle, nǐmen jiù zhè diǎn běnshì!

Kai : Astaga, sangat norak!

师傅 :你胆敢踏上这片土地。

Shīfù : Nǐ dǎngǎn tà shàng zhè piàn tǔdì.

(38)

Shifu : Berani sekali kau berada ditempat ini!

天煞 : 看看你们这群可怜的傻瓜吧。只知道在乌龟的脚下

卑躬屈膝。

Tiān shā : Kàn kàn nǐmen zhè qún kělián de shǎguā ba.Zhǐ zhīdào zài wūguī de jiǎoxià bēigōngqūxī.

Kai :Lihatlah para murid bodohmu itu.Menyembah dikaki sang Oogway Agung.

虎妞 :你根本不配提及他的名字!

Hǔ niū : Nǐ gēnběn bùpèi tí jí tā de míngzì!

Tigres : Kau tak pantas menyebut namanya!

天煞 : 我不配吗 小猫咪?我曾与他并肩作战 ,我待他如同

手足。而他却背叛了我!好吧 那我就毁了他所创造 的一切!

Tiān shā : Wǒ bùpèi ma xiǎo māomī?Wǒ céng yǔ tā bìngjiān zuòzhàn, wǒ dài tā rútóng shǒuzú.Ér tā què bèipànle wǒ!

Hǎo ba nà wǒ jiù huǐle tāsuǒ chuàngzào de yīqiè!

Kai : Apa aku tak pantas, kucing kecil? Aku bertempur disisinya,aku menyayanginya seperti saudara sendiri. Dan diamengkhianatiku! Sekarang akan aku hancurkan segala yangdia ciptakan!

师傅 :上!

Shīfù : Shàng!

Shifu : Serang!

虎妞 :小猫咪让你感觉如何?

Hǔ niū : Xiǎo māomī ràng nǐ gǎnjué rúhé?

Tigres : Bagaimana rasanya dihajar kucing kecil?

师傅 :我不会让你毁了龟仙人的记忆。

Shīfù : Wǒ bù huì ràng nǐ huǐle guī xiānrén de jìyì.

Shifu :Takkan kubiarkan kau menghancurkan kenangan Oogway.

天煞 : 为什么不呢 ?他可是毁掉了我的!

Tiān shā : Wèishéme bù ne? Tā kěshì huǐ diàole wǒ de!

Kai : Mengapa tidak? Dia menghancurkan kenanganku!

猴子 : 螳螂,是我啊,你的好哥们。对不起 娇虎。抱歉,

抱歉,抱歉。抱歉。

Hóuzi : Tángláng, shì wǒ a, nǐ de hǎo gēmen.Duìbùqǐ jiāo hǔ.

Bàoqiàn, bàoqiàn, bàoqiàn. Bàoqiàn.

Monkey : Mantis, ini aku, sahabatmu. Maaf Tigres. Maaf, maaf, maaf. Maaf.

虎妞 :师父。

Hǔ niū : Shīfu.

Tigres : Shifu.

天煞 :把他们都给我带来。

Tiān shā : Bǎ tāmen dōu gěi wǒ dài lái.

Kai : Bawa mereka padaku.

(39)

师父 : 不行 !你必须去找阿宝!

Shīfu : Bùxíng! Nǐ bìxū qù zhǎo ā bǎo!

Shifu : Tidak! Kau harus memperingati Po!

虎妞 :师父 求你。

Hǔ niū : Shīfu qiú nǐ.

Tigres : Guru, kumohon.

天煞 :让我给你见识 什么才叫真正的气功,吧 兄弟。

Tiān shā : Ràng wǒ gěi nǐ jiànshì shénme cái jiào zhēnzhèng de qìgōng, ba xiōngdì.

Kai : Akan kutunjukkan kekuatan sejati Chi, saudaraku.

(Kung Fu Panda 3, 2016: 56:05-57:38)

Kata-kata yang menunjukan nilai moral dendam adalah “Apa aku tak pantas, kucing kecil? Aku bertempur disinya,aku menyayanginya seperti saudara sendiri. Dan dia mengkhianatiku! Sekarang akan aku hancurkan segala yangdia ciptakan!”Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Kai sang tokoh antagonis pada film Kung Fu Panda 3 gambar 5 adalah dendam. Kai berhasil kembali ke dunia fana menggunakan Chi dari Master Oogway, dia mendatangi lembah kedamaian tempat kenangan Master Oogway berada. Saat dia berhasil sampai di lembah kedamaian, Shifu dan lima kestatria berusaha menghentikan tindakan Kai. Kai berencana ingin menghancurkan apa yang telah dibangun oleh Oogway, kekuatan Kai yang terlalu besar membuat Shifu dan juga lima kesatria kalah. Mau tidak mau Shifu menatap patung Oogway yang hancur dirusak oleh Kai dan dilempar jatuh dari tempatnya.

1.3 Tidak percaya diri

Tidak percaya diri merupakan sifat ketika seseorang merasa tidak mampu dalam melakukan sesuatu. Di dalam film Kung Fu Panda 3 nilai moral tidak percaya diri ditunjukkan oleh karakter utama yaitu Po.

(40)

Gambar 6 Kung Fu Panda 3 Po terkejut saat Shifu mengatakan dia akan mengajar

师父 : 今天将是我的最后一堂课。

Shīfu : Jīntiān jiāng shì wǒ de zuìhòu yītáng kè.

Shifu : Hari ini akan jadi kelas terakhirku.

阿宝 : 你的最后...?等等 !我都不知道你病了!虽然你看

上去是有点...

Ā bǎo : Nǐ de zuìhòu...? Děng děng! Wǒ dū bù zhīdào nǐ bìngle!

Suīrán nǐ kàn shàngqù shì yǒudiǎn...

Po : Kelas terakhir? Tunggu! Aku tak tahu guru sakit! Walau guru terlihat sedikit...

师父 : 我没病。

Shīfu : Wǒ méi bìng.

Shifu : Aku tidak sakit.

阿宝 :健康, 有点健康, 应该说很健康。

Ā bǎo : Jiànkāng, yǒudiǎn jiànkāng, yīnggāi shuō hěn jiànkāng.

Po : Sehat, sedikit sehat, sangat sehat malahan.

师父 : 之所以是最后一课...是因为接下来 负责你们训练

的将会是神龙大侠。

Shīfu : Zhī suǒyǐ shì zuìhòu yī kè...Shì yīnwèi jiē xiàlái fùzé nǐmenxùnliàn de jiāng huì shì shénlóng dà xiá.

Shifu : Kelas terakhirku, karena mulai sekarang... Kalian akan dilatih oleh Kesatria Naga.

阿宝 : 什么?我来教 ?为什么不是娇虎?她总是喜欢吆喝

别人做这个做那个。

Ā bǎo : Shénme? Wǒ lái jiào? Wèishéme bùshì jiāo hǔ?Tā zǒng shì xǐhuān yāohè biérén zuò zhège zuò nàgè.

Po : Apa? Aku? Jadi guru? Mengapa bukan Tigres? Dia tahu yang harus dilakukan.

(41)

虎妞 :闭嘴 阿宝。

Hǔ niū : Bì zuǐ ā bǎo.

Tigres : Tenanglah Po.

阿宝 : 看到了吧。

Ā bǎo : Kàn dàole ba.

Po : Lihatlah maksudku.

师父 : 娇虎不是神龙大侠 ,你才是。

Shīfu : Jiāo hǔ bùshì shénlóng dà xiá, nǐ cái shì.

Shifu : Tigres bukanlah kesatria naga, tapi dirimu.

阿宝 : 别闹了, 他们可是盖世五侠 。我能教他们什么呀?

Ā bǎo : Bié nàole, tāmen kěshì gàishì wǔ xiá. Wǒ néng jiào tāmenshénme ya?

Po : Ayolah, mereka lima kesatria. Apa yang bisa kuajari kemereka?

师父 : 学海无涯 。就连师傅也是。

Shīfu : Xué hǎi wú yá. Jiù lián shīfù yěshì.

Shifu : Selalu ada hal lain yang bisa diajarkan. Bahkan untuk seorang guru.

(Kung Fu Panda 3,2016 :06:50-07:34)

Kata-kata yang menunjukan nilai moral tidak percaya diri adalah ”Apa?

Aku? Jadi guru? Mengapa bukan Tigres? Dia tahu yang harus dilakukan”.Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Posang tokoh utamapada film

Kung Fu Panda 3 gambar 6 adalah tidak percaya diri. Shifu mengundurkan diri

untuk melatih kesatria naga dan lima kesatria. Po terkejut dan mengira Shifu sakit, Shifu membantahnya. Dia mengatakan yang akan menggantikannya adalah sang kesatria naga yang merupakan Po. Po kembali terkejut dan menolaknya, dia mengusulkan Tigres yang tidak disetujui oleh Shifu. Dia merasa tidak percaya diri karena lima kesatria sudah hebat dan untuk apa lagi dia mengajarkan mereka, Shifu mencoba memberikan pengertian pada Po yang pada akhirnya dia meninggalkan Po dengan lima kesatria di dalam ruangan latihan.Dari sikap yang ditunjukan Po disini menunjukan bahwa Po tidak percaya diri dengan kekuatan

(42)

yang dimilikinya, dan dengan tidak kepercayaan dirinya membuat dia tidak mau mengambil tanggung jawab yang telah diberikan Shifu. Padahal Shifu sudah yakin bahwa yang bisa menggantikannya hanyalah Po.

Gambar 7 Kung Fu Panda 3 Shifu menasehati Po

阿宝 : 这是什么神功?

Ā bǎo : Zhè shì shénme shéngōng?

Po : Apa itu tadi?

师父 : 这就是气功。

Shīfu : Zhè jiùshì qìgōng.

Shifu : Itu adalah Chi.

阿宝 : 哇噢 !气是啥?

Ā bǎo : Wa ō! Qì shì shà?

Po : Whoa! Apa itu Chi?

师父 : 世间万物流转的能量就是气。

Shīfu : Shìjiān wàn wùliú zhuàn de néngliàng jiùshì qì.

Shifu : Energi yang mengalir di semua mahluk hidup.

阿宝 :所以你的意思是 如果我当了他们的老师,我就可以

练成这种神功了吗?

Ā bǎo : Suǒyǐ nǐ de yìsi shì rúguǒ wǒ dāngle tāmen de lǎoshī, wǒ jiù kěyǐ liàn chéng zhè zhǒng shéngōngle ma?

Po : Maksud guru jika aku bisa mengajar, aku mampu melakukan hal keren seperti itu?

(43)

师父 :不,我是说如果你当了他们的老师后,我就可以练 这 种神功了。

Shīfu : Bù, wǒ shì shuō rúguǒ nǐ dāngle tāmen de lǎoshī hòu, wǒ jiù kěyǐ liàn chéng zhè zhǒng shéngōngle.

Shifu : Tidak, jika kau bisa mengajar, aku bisa melakukan halkeren itu.

阿宝 : 噢。

Ā bǎo : Ō.

Po : Oh.

师父 :气的运用需要自我修炼。乌龟曾在一个山洞里打坐 整

三十年只为弄清一个问题... 我是谁?我是谁?如果你 能安静五分钟让我说完就好了。

Shīfu : Qì de yùnyòng xūyào zìwǒ xiūliàn. Wūguī céng zài yīgè shāndòng lǐ dǎzuò zhěngzhěng sānshí nián zhǐ wèi nòng qīng yīgè wèntí... Wǒ shì shéi? Wǒ shì shéi? Rúguǒ nǐ néng ānjìng wǔ fēnzhōng ràng wǒ shuō wán jiù hǎole.

Shifu : Pengendalian Chi memerlukan pengendalian diri. Oogway bermeditasi dalam gua selama 30 tahun menanyakan satu pertanyaan... Siapa aku? Siapa aku? Aku beruntung jika punya waktu 5 menit lagi sebelum kau mengganggunya.

阿宝 :所以我现在要找个山洞呆上三十年吗?

Ā bǎo : Suǒyǐ wǒ xiànzài yào zhǎo gè shāndòng dāi shàng sānshí nián ma?

Po : Jadi aku harus bermeditasi selama 30 tahun di gua?

师父 : 总归要的 当你完成授课的时候。

Shīfu : Zǒngguī yào de dāng nǐ wánchéng shòukè de shíhòu.

Shifu : Sebenarnya, setelah kau mampu menjadi guru.

阿宝 : 授课?我根本不可能做到像你这样。

Ā bǎo : Shòukè? Wǒ gēnběn bù kěnéng zuò dào xiàng nǐ zhèyàng.

Po : Jadi guru? Tak mungkin aku bisa menjadi sepertimu.

师父 : 我没让你变成我这样。我是让你变成你自己。

Shīfu : Wǒ méi ràng nǐ biàn chéng wǒ zhèyàng. Wǒ shì ràng nǐ biàn chéng nǐ zìjǐ.

Shifu : Aku tak berusaha mengubahmu menjadi sepertiku. Aku berusaha mengubahmu menjadi dirimu.

阿宝 : 让我变成我自己 ?等会儿 这没道理... 加把劲 师

傅,说得再玄乎一点 你就是下一个乌龟了。

Ā bǎo : Ràng wǒ biàn chéng wǒ zìjǐ? Děng huì er, zhè méi dàolǐ...

Jiā bǎ jìn shīfù, shuō dé zài xuánhū yīdiǎn nǐ jiùshì xià yīgè wūguīle.

Po : Merubahku menjadi diriku? Tunggu dulu, itu tak masuk akal. Sedikit lagi Shifu, berusahalah berbicara

membingungkan maka kau bisa jadi seperti Oogway.

(Kung Fu Panda 3, 2016 : 12:11-13:16)

(44)

Kata-kata yang menunjukan nilai moral tidak percaya diri adalah “ Jadi guru? Tak mungkin aku bisa menjadi sepertimu”. Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Posang tokoh utamapada film Kung Fu Panda 3 gambar 7 adalah tidak percaya diri. Saat Po selesai mengajar kelima kesatria dia bertemu dengan Shifu. Shifu mengetahui bagaimana gagalnya Po dalam mengajar. Shifu memberikan Po nasihat dan juga menunjukkan cara menggunakan Chi. Shifu mengatakan kalau Oogway bermeditasi selama 30 tahun di gua untuk mengendalikan Chi. Po yang mengetahuinya langsung mengeluh, tapi Shifu mengatakan kalau dia bisa menjadi guru maka mengendalikan Chi-pun bisa. Po merasa dia tidak akan bisa sehebat Shifu dalam mengajar, Shifu mengatakan kalau dia tidak harus berusaha menjadi dirinya. Tapi berusahalah menjadi dirinya sendiri, Po yang tak mengerti kembali mengeluh. Dari sini bisa dilihat bahwa ketidakpercayaan Po terhadap kekuatannya sendiri. Dan sikapnya yang mudah mengeluh karena merasa tidak bisa melakukan apa yang diajarkan Shifunya yang membuat Po menjadi lama untuk berkembang dan belajar. Padahal Shifunya yakin bahwa ketika Po bisa berusaha dengan keras, Po bisa menggantikan gurunya.

1.4 Putus asa

Putus asa merupakan sifat yang menganggap diri sendiri telah gagal dalam mencapai sesuatu dan tidak ingin mencobanya kembali. Dalam film Kung Fu

Panda 3 terdapat nilai moral putus asa, yang ditunjukkan oleh Po.

(45)

Gambar 8 Kung Fu panda 3 Nilai Moral Putus Asa

阿宝 :哦 ,你跟师父的腔调一模一样 气功, 气功, 气功,

这个气 那个气 气 气 气 气 气。我不是气功大师 , 好吗?我也不知道我是不是什么神龙大侠。我甚至不知 道我是不是只熊猫。我连我自己是谁都不知道。你是对 的我没办法阻止他和他的大军。

Ā bǎo : Ó, nǐ gēn shīfu de qiāngdiào yīmúyīyàngQìgōng, qìgōng, qìgōng zhège qì nàgè qì qì qì qì qì qì.Wǒ bùshì qìgōng dàshī, hǎo ma?Wǒ yě bù zhīdào wǒ shì bùshì shénme shénlóng dà xiá.Wǒ shènzhì bù zhīdào wǒ shì bùshì zhǐ xióngmāo.Wǒ lián wǒ zìjǐ shì shéi dōu bù zhīdào.Nǐ shì duì de.Wǒ méi bànfǎ zǔzhǐ tā hé tā de dàjūn.

Po : Oh, Kau seperti Shifu dengan Chi, Chi, Chi, Chi ini.

Chiitu. Chi Chi Chi Chi. Aku bukanlah guru Chi, paham?

Mungkin aku juga bukan kesatria naga. Aku juga mungkin bukan panda. Aku tak tau siapa diriku. Kau benar. Tak mungkin aku bisa menghentikannya beserta pasukannya.

(Kung Fu Panda 3, 2016: 01:08:30-01:08:50)

Kata-kata yang menunjukan nilai moral putus asa adalah“Oh, Kau seperti Shifu dengan Chi, Chi, Chi, Chi ini. Chi itu. Chi Chi Chi Chi. Aku bukanlah guru Chi, paham? Mungkin aku juga bukan kesatria naga. Aku juga mungkin bukan panda. Aku tak tau siapa diriku. Kau benar. Tak mungkin aku bisa menghentikannya beserta pasukannya”.Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Posang tokoh utamapada film Kung Fu Panda 3 gambar 8

(46)

adalah tidak percaya diri. Po akhirnya menyampaikan keluh kesahnya pada Tigres yang menghampirinya saat dirinya sedang bersiap untuk melawan Kai. Dia berlatih sangat keras dengan batang pohon yang dia pukul dengan rupa seperti Kai. Tigres mengatakan Kai hanya bisa dikalahkan oleh master Chi. Po yang mendengarnya marah dan mengatakan kalau Tigres mirip dengan Shifu, dia merasa sangat putus asa karna tidak tau apa yang harus dia lakukan untuk melawan balik Kai. Bahkan Po meragukan jati dirinya. Dari sini bisa dilihat bahwa Po mudah sekali untuk mengeluh dan mudah untuk putus asa. Po tidak bisa melihat bahwa Po mempunyai kekuatan yang besar yang ada di dalam dirinya, jika dia lebih berusaha lagi untuk berlatih.

Gambar 9 Kung Fu Panda 3 Po kalah saat bertarung dengan Kai

李山和平先生 :儿子!

Lǐ shān hé píng xiānshēng : Érzi!

Lishan dan Tuan Ping : Nak!

虎妞 :阿宝!

Hǔ niū : Ā bǎo!

Tigres : Po!

阿宝 :看来我错了,真抱歉,快跑。跑啊!

(47)

Ā bǎo : Kàn lái wǒ cuòle, zhēn bàoqiàn, kuài pǎo. Pǎo a!

Po : Aku salah, maafkan aku, lari. Lari!

天煞 :乌龟这难道就是命中注定要阻止我的人吗?我

将把他和其余所有人的气收入囊中。

Tiān shā : Wūguī zhè nándào jiùshì mìngzhòng zhùdìng yàozǔzhǐ wǒ de rén ma? Wǒ jiāng bǎ tā hé qíyú suǒyǒu rén de qì shōurù náng zhōng.

Kai : Jadi Oogway inikah orang terpilih untukmengalahkanku? Akan kuserap Chi-nya dan juga seluruh kaumnya.

(Kung Fu Panda 3, 2016: 01:21:40-01:22:1)

Kata-kata yang menunjukan nilai moral putus asa adalah ” Aku salah, maafkan aku, lari. Lari!”. Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Posang tokoh utamapada film Kung Fu Panda 3 gambar 9 adalah putus asa.Kai berhasil memasuki area desa panda, Po berusaha melawannya dan berencana untuk mengirim Kai kembali ke dunia Roh. Tapi ternyata jurus andalannya tak bisa membuat Kai kembali ke dunia roh. Kai menendang Po sampai dia terlempar jauh. Po yang akhirnya menyadari kekuatan Kai, menyuruh kedua orang tuanya, Tigres dan warga desa untuk lari. Po terlihat takut dan juga panik. Dari kepanikan dan takutnya si Po, membuat dia langsung putus asa dan tidak menggunakan kemampuannya lebih baik, karena Po langsung putus asa ketika Po melawan Kai dan Po kalah. Padahal jika Po melawan dengan lebih berusaha lagi, Po bisa mengalahkan Kai.

2. Hubungan manusia dengan manusia lainnya dalam lingkungan sosial

Masalah-masalah yang berupa hubungan antar manusia itu antara lain dapat berwujud persahabatan yang kokoh ataupun yang rapuh, kesetiaan, penghianatan, kekeluargaan, hubungan suami istri, orang tua anak, cinta kasih terhadap

(48)

suami/istri, anak, orang tua, sesama, maupun tanah air, hubungan buruh-majikan, atasan-bawahan, dan lain-lain yang melibatkan interaksi antarmanusia (Nurgiyantoro, 2010: 325).

2.1 Persahabatan

Persahabatan adalah hubungan dimana dua orang atau lebih yang melibatkan kerja sama, saling mengingatkan dan saling mendukung.

Gambar 10 Kung Fu panda 3 Tigres memberikan peringatan pada Po tentang Kai

虎妞 :这样没有用。

Hǔ niū : Zhèyàng méiyǒu yòng.

Tigres : Ini tak akan berhasil.

阿宝 :会有用的。

Ā bǎo : Huì yǒuyòng de.

Po : Ini harus berhasil

虎妞 :你现在头脑不清醒。

Hǔ niū : Nǐ xiànzài tóunǎo bù qīngxǐng.

Tigres : Kau tak berpikir jernih.

阿宝 :我很清醒。

Ā bǎo : Wǒ hěn qīngxǐng.

Po : Aku berpikir jernih.

虎妞 :不是。

(49)

Hǔ niū : Bùshì.

Tigres : Tidak.

阿宝 :是的!

Ā bǎo : Shì de!

Po : Ya!

虎妞 :不。

Hǔ niū : Bù.

Tigres : Tidak.

阿宝 :是的,我很好。

Ā bǎo : Shì de, wǒ hěn hǎo.

Po : Iya, aku berpikir jernih.

虎妞 :我见过天煞,我知道他的本事如何。

Hǔ niū : Wǒ jiànguò tiān shā, wǒ zhīdào tā de běnshì rúhé.

Tigres : Aku pernah menghadapi Kai, aku melihat apa yang bisa dia lakukan.

阿宝 :但他还没领略过我的本领。

Ā bǎo : Dàn tā hái méi lǐnglüèguò wǒ de běnlǐng.

Po : Tapi dia belum melihat apa yang bisa kulakukan.

虎妞 :无须铁指扣?

Hǔ niū : Wúxū tiě zhǐ kòu?

Tigres : Jurus jari Wuxi?

阿宝 :这是我的绝招。我只需要找到天煞,捏住他

的手指,然后走你,他就能滚回灵界。

Ā bǎo : Zhè shì wǒ de juézhāo.Wǒ zhǐ xūyào zhǎodào tiān shā, niē zhù tā de shǒuzhǐ, ránhòu zǒu nǐ, tā jiù néng gǔn huí líng jiè.

Po : Ini jurus terbaikku. Aku harus mendekati Kai, memegang jarinya, lalu skadoosh, dia kembali kedunia roh.

虎妞 :他有一支翡翠军团。他们见过的一切他都能够

感知。所以你根本无法抓住他的把柄。你没 法近他身。

Hǔ niū : Tā yǒuyī zhī fěicuì jūntuán. Tāmen jiànguò de yīqiè tā dōu nénggòu gǎnzhī. Suǒyǐ nǐ gēnběn wúfǎ zhuā zhù tā de bǎbǐng. Nǐ méi fǎ jìn tā shēn.

Tigres : Dia punya pasukan kesatria Giok. Segala yang mereka lihat dia juga melihatnya, kau tak bisa menyelinap dibelakangnya.

阿宝 :这招会管用的。

Ā bǎo : Zhè zhāo huì guǎnyòng de.

Po : Ini harus berhasil.

虎妞 :只有真正的气功大师才能够阻止他。

Hǔ niū : Zhǐyǒu zhēnzhèng de qìgōng dàshī cái nénggòu zǔzhǐ tā.

(50)

Tigres : Dia hanya bisa dihentikan oleh guru Chi.

(Kung Fu Panda 3, 2016: 01:07:44-01:08:29)

Kata-kata yang menunjukan nilai moral persahabatan adalah ”Kau tak berpikir jernih.”Pada kejadian ini nilai moral yang ditunjukkan oleh Tigres pada film Kung Fu Panda 3 gambar 10 adalah persahabatan. Po berlatih untuk melawan Kai, di saat itu Tigres datang. Tigres menghentikan latihan Po dan berusaha untuk membantu Po berpikir jernih. Ada perkelahian kecil antara Tigres dan Po. Tigres memperingati Po tentang kekuatan yang dimiliki Kai dan apa yang Kai bisa lakukan. Dari sikap kepedulian Tigres ini menunjukan bahwa adanya persahabatan antara Tigres dan Po. Tigres mau membantu berlatih Po dengan membuat Po berpikir lebih jernih tentang kekuatan musuhnya yaitu Kai.

2.2 Kerja sama

Kerja sama merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama merupakan interaksi yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena manusia adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan. Kerjasama bisa terjadi ketika individu-individu yang bersangkutan mempunyai kepentingan dan kesadaran yang sama untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama.

(51)

Gambar 11 Kung Fu Panda 3 Po mengutarakan rencana yang dia buat

阿宝 :注意听了,因为我不可能重复讲十多遍。村

子的唯一入口在这。包子小分队守在这里饼 干小分队守在这里。那么当我发令后这两个 队就...好吧,面条小分队要...好吧,总而言 之应该记住的重点是...这就是那个位置...好 吧,我早猜到会是这样。你们记住一件事就 好。分散那群翡翠之尸的注意力,直到我与天 煞的距离近到能使用无须铁指扣,明白了吗?

Ā bǎo : Zhùyì tīngle, yīnwèi wǒ bù kěnéng chóngfù jiǎngshí duō biàn.Cūnzi de wéiyī rùkǒu zài zhè.

Bāozi xiǎo fēnduì shǒu zài zhèlǐ bǐnggān xiǎo fēnduì shǒu zài zhèlǐ.Nàme dāng wǒ fālìng hòu zhè liǎnggè duì jiù...Hǎo ba, miàntiáo xiǎo fēnduì yào...Hǎo ba, zǒng'éryánzhī yīnggāi jì zhù de zhòngdiǎnshì...Zhè jiùshì nàgè wèizhì...Hǎo ba, wǒ zǎo cāi dào huì shì zhèyàng. Nǐmen jì zhù yī jiàn shì jiù hǎo.Fēnsàn nà qún fěicuì zhī shī de zhùyì lì,zhídào wǒ yǔ tiān shā de jùlí jìn dào néng shǐyòng wúxū tiě zhǐ kòu, míngbáile ma?

Po : Baik, mohon perhatiannya, karna aku tidak akanmengulang 10 kali lagi.Satu-satunya jalan masukke desa ada disini. Pasukan bakpao ambil posisidisini, sementara pasukan kue ambil posisi disini. Dengan aba-aba dariku, kedua pasukan akan... Baiklah, pasukan mie akan... Baiklah, hal yang terpenting adalah... Ingatlah bahwa ini titik

Gambar

Gambar 1 poster film Kung Fu Panda3
Gambar 2 Kung Fu Panda 3 Li Shan yang akhirnya bertemu dengan Po
Gambar 3 Kung Fu panda 3 Li Shan yang menceritakan tentang sosok ibu Po
Gambar 4 Kung Fu panda 3 Kai yang sedang marah dan melampiaskannya pada Oogway
+7

Referensi

Dokumen terkait