265 ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS DAN DAYA SAING
PROGRAM REVITALISASI PASAR TRADISIONAL DI PASAR AGUNG PENINJOAN DESA PEGUYANGAN KANGIN
Made Santana Putra Adiyadnya1 Nyoman Djinar Setiawina2
1,2
Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Udayana Email : gita_cintya@yahoo.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis tingkat efektivitas pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakandi Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin dan 2) untuk menganalisis tingkat daya saing Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin setelah program revitalisasi pasar tradisional. Hasil penelitian yang diperoleh adalah 1) terdapat peningkatan pendapatan setelah pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakandi Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin, pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakandi Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin termasuk dalam kategori sangat efektif dan2) terdapat peningkatan daya saing setelah pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakandi Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin.
Kata Kunci : Pembangunan ekonomi, revitalisasi pasar tradisional, efektivitas ABSTRACT
The purposeof this study is 1) to analyze the effectiveness of the implementation of the program of revitalization of traditional market in the Agung Peninjoan Traditional Market of Peguyangan Kangin village and 2) to analyze the level of competitiveness of the Agung Peninjoan Traditional Market of Peguyangan Kangin village, after the traditional market revitalization nprogram. The research results indicated that 1) there were differences in the level of income after the implementation of the program of revitalization of traditional market in the Agung Peninjoan Traditional Market of Peguyangan Kangin village, the effectiveness of the implementation of the traditional market revitalization program of the Agung Peninjoan Traditional Market of Peguyangan Kangin village that can be categorized to be very effective 2) an increase in competitiveness of the Agung Peninjoan Traditional Market of Peguyangan Kangin village, seen from the internal management of market, product quality and market share.
Keywords: economic development, revitalization of traditional markets, the effectiveness
PENDAHULUAN
Pembangunan ekonomi mengarah pada kebijakan yang diambil pemerintah guna mencapai
kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.Peran pasar sangat berkaitan
dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna menunjang pembangunan perekonomian suatu
daerah sehingga keberadaan pasar harus mendapat perhatian khusus oleh pemerintah daerah
setempat.Pasar dapat dikatakan sebagai pusat pembangunan perekonomian karena mampu
menciptakan kesempatan kerja.
Pasar adalahi tempat dimana calon pembeliidan penjuali melakukan transaksi untuki
memperoleh suatu barangi dan jasa dengan sejumlah pengorbanan.Transaksi dapat terjadi karena
permintaan barang atau jasa oleh konsumen dan penawaran berupa barang atau jasa yang
ditawarkan oleh produsen atau distributor saling bertemu.Peran pasar sangat penting dalam
perekonomian karena mampu menunjang pembangunan negara.Kottler (2005) menjelaskan
bahwa pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli dan potensial atas tawaran pasar
tertentu.Pasar dapat membantu pembangunan dengan menyediakan barang dan jasa bagi
produsen, konsumen maupun pemerintah.Pasar dapat memberikan kontribusi terhadap
pendapatan negara yang berasal dari pajak dan retribusi.Penyerapan tenaga kerja dapat
mengurangi pengangguran yang merupakan keuntungan lainnya yang diperoleh negara dengan
keberadaan pasar.
Peran pasar tradisional dari waktu ke waktu semakin menurun hingga sekarang.
Berkurangnya peran pasar tradisional akan mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan untuk
masyarakat dengan perekonomian menengah ke bawah. Masyarakat Indonesia sebagian besar
tergolong dalam ekonomi menengah kebawah, jadi seharusnya peran pasar tradisional kembali
diaktifkan.Mengaktifkan kembali peran pasar tradisional, diharapkan mampu menggalakkan
pembangunan ekonomi.
Ayuningsasi (2010) menggambarkan pasar tradisional identik dengan kondisi yang kumuh,
267
kelemahan terbesar pasar tradisional.Keberadaan pasar tradisional terancam oleh keberadaan pasar
modern dengan keunggulan yang dimiliki.Eksistensi pasar modern menimbulkan persaingan
antara kedua pasar tersebut.
Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih memilih bertransaksi di pasar modern
menyebabkan peran pasar tradisional dalam kehidupan masyarakat mulai
terpinggirkan.Teknologi yang digunakan juga menjadi faktor pembeda, dimana pasar tradisional
tanpa menggunakan teknologi modern yang bertolak belakang dengan pasar modern.Akibat
persaingan bebas antara pasar modern dan pasar tradisional menurut Susilo (2012) adalah pasar
tradisional yang kalah karena beberapa keunggulan yang ada pada pasar modern seperti bisa
menjual produk dengan harga yang lebih murah, kualitas produk terjamin, kenyamanan
berbelanja, dan banyaknya pilihan cara pembayaran.
Program revitalisasii pasar tradisionali bertujuani untuk meningkatkani daya saing
pasaritradisional itu sendiri sehingga dapat bersaing denganpasar modern.Program revitalisasi
pasar tradisional yang dikelola oleh desa adat diharapkan mampu meningkatkan omset penjualan
pedagang di pasar tradisional untuk meningkatkan pendapatan pedagang.Pasar tradisional
sebagai pusat pembangunan perekonomian, diharapkan mampu bertahan bahkan terus
berkembang menghadapi dunia persaingan untuk merebut konsumen.Pasar tradisional harus
bersaing dengan pasar modern dan usaha ritel dimana keduanya merupakan usaha yang sangat
diminati karena perannya yang sangat strategis.
Pasar tradisional dikelola tanpa inovasi yang berarti mengakibatkan pasar menjadi tidak
nyaman dan kompetitif (Kasali, 2007).Revitalisasi pasar merupakan salah satu bentuk dari
program yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan pengembangan pembangunan Kota
melekat pada pasar tradisional.Kelemahan-kelemahan yang ada di pasar tradisional berusaha
untuk diperbaiki sehingga pengunjung pasar tradisional meningkat.
Tata kelola pasar yang menjadi titik lemah harus diperbaiki untuk menambah jumlah
konsumen di pasar tradisional.Revitalisasii pasar tradisionali yang dilaksanakan di Pasari Agung
Peninjoani Desa Peguyangani Kangin merupakan salah satu pasar tradisional yang merasakan
dampak revitalisasi pasar dari Pemerintah Kota Denpasar.Program revitalisasi Pasar Agung
Peninjoan Desa Peguyangan Kangin imerupakani salahi satu iupayai iyang idilakukani pemerintah
daerah untuk mengubah citra masyarakat mengenai keadaan pasar tradisional.Perbaikan tata
kelola, kualitas barang dan kebersihan menjadi faktor utama yang diperhatikan dalam program
revitalisasi di Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin.
Rumusan Masalahi
Berdasarkan dari ilatar belakangi yang telah diuraikani sebelumnya, maka pokok
permasalahan yang dapati dikemukakan dalam penelitiani ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimanakah tingkat efektivitas programi revitalisasii pasar tradisionaliyang dilaksanakan
di Pasari Agung Peninjoan Desai Peguyangani Kangin?
2) Adakah peningkatan daya saing di Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin
setelah pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka yangi menjadi tujuan dalami penelitian ini
adalahi:
1) Untuk menganalisis tingkat efektivitas programi revitalisasi pasari tradisional yang
269 2) Untuk menganalisis tingkat daya saing Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin
setelah program revitalisasi pasar tradisional.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ayuningsasi
(2010) yang menyatakan bahwa dengan adanya program revitalisasi pasar tradisional dapat
meningkatkan pendapatan pedagang. Penelitian ini mendukung teori yang diungkapkan oleh
Barney dalam Porter (2008) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi keuntungan
kompetitif yang berkelanjutan adalah kualitas barang yang diproduksi, promosi yang meluas,
tenaga kerja yang terampil dan kreativitas serta motivasi yang tinggi.Penelitian ini diharapkan
dapat menambah referensi bagi penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan
pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional.
KAJIAN PUSTAKA
Konsep Pasar Tradisional dan Pembangunan Ekonomi
Pembangunan merupakan suatu proses secara terstruktuk untuki mencapai tujuani yangi
telah ditetapkani dan sesuaii dengan program-program yang telah ditentukan sebelumnya. Tujuan
dari pembangunan ekonomi antara lain meningkatkan taraf hidup dari masyarakat suatu negara,
selain meningkatkan pendapatan per kapita dan menciptakan lapangan kerja, serta menyediakan
pendidikan yang lebih bermutu dan perhatian yang lebih terhadap nilai-nilai budaya dan
kemanusiaan yang ada. Pembangunan perekonomian secara keseluruhan akan memperbaiki
kesejahteraan dari kehidupan masyarakat dan menghasilkan rasa percaya diri masing-masing
individu sebagai suatu bangsa. Kemajuan ekonomi merupakan komponen utama dari suatu
Kegiatan ekonomi masyarakat baik dalam hal produksi, distribusi dan konsumsi sangat
berkaitan dengan kegiatan ipasar.Pasar imerupakan itempat bertemunya ipenjual dani
pembeli.Stanton (2006) mengungkapkan bahwa pasar sebagai orang-orang yang mempunyai
kebutuhan untuk dipuaskan, mempunyai uang untuk dibelanjakan dan kemauan untuk
membelanjakan uang.Pasar sangat penting perannya dalam pembangunan perekonomian.Pasar
merupakan tempat ibertemunya penjuali dan ipembeli yang melakukan itawar-menawar hingga
terjadi transaksi.Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli yang mempunyai syarat
adanya barang yang diperjualbelikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang,
dan tidak ada paksaan dari pihak manapun (Fadly, 2009).
Konsep Revitalisasi
Revitalisasi adalah suatu proses yang harus dilalui oleh pasar tradisional dalam persaingan
era globalisasi.Revitalisasi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memvitalkan kembali
suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah hidup, namun mengalami degradasi oleh
perkembangan jaman, menurut Danisworo (2000).Revitalisasii pasar tradisional yang dilakukan
oleh pemerintah tidak hanya memerhatikan kondisi pasar, volume perdagangan dalam pasar,
ketersediaan lahan yang digunakan untuk perbaikan pasar, dan desain rencana perbaikan pasar,
selain itu perlu membatasi pertumbuhan pasar modern merupakan hal pertama yang harus
diperhatikan.
Revitalisasi dapat dilaksanakan apabila semua pihak yang terkait saling mendukung, baik
pihak pemerintah, pedagang hingga pembeli. Aspek fisik, aspek ekonomi serta aspek sosial
menjadi perhatian yang utama dalam melaksanakan revitalisasi. Kenyamanan dalam aktivitas
ekonomi merupakan target yang ingin dicapai, sehingga diharapkan akan memberi keuntungan
271 adalah mencapai kesejahteraan untuk seluruh masyarakat.Keberadaan pasar tradisional sudah
saatnya dilestarikan untuk menunjang pembangunan perekonomian dari masing-masing daerah.
Konsep Efektivitas Program
Efektivitas dalam penggunaan pendapatan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan
ekonomi masayarakatyang sering digunakan dalam melihat keberhasilan suatu proses
pembangunan. Sugiyono (2004) menjelaskan efektivitas adalah kesesuaian antara output dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Tingkat efektivitas digunakan untuk mengukur kemampuan
pemerintah daerah dalam upaya merealisasikan program yang ditetapkan dan kemudian
dibandingkan dengan target yang telah ditentukan sebelumnya. Tingkat efektivitas program
revitalisasi pasar tradisional menggunakan kriteria efektivitas Litbang Depdagri (1991).
Konsep Daya Saing
Faktor keunggulan komparatif (comparative adventage) dan faktor keunggulan kompetitif
(competitive advantage) merupakan dua faktor utama yang menjadi faktor penentu dalam
meningkatkan daya saing.Porter (2008) menjelaskan mengenai Lima Kekuatan Strategi
Pembentuk Persaingan Industri dimana lima faktor yang menentukan kekuatan persaingan dalam
suatu industry adalah; (1) ancaman dari produk pengganti, (2) ancaman pesaing lainnya, (3)
ancaman yang berasal dari pendatang baru, (4) daya tawar pemasuk, serta (5) daya tawar yang
dimiliki oleh konsumen.
Keunggulan kompetitif merupakan usaha perusahaan untuk membedakannya dari
perusahaan pesaing yang lainnya. Barney dalam Potter (2008) memaparkan mengenai indikator
empiris yang memiliki potensi sumber daya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
keberadaan barang pengganti. Faktor-faktor yang harus dimiliki untuk mencapai keunggulan
komparatif adalah teknologi, produktivitas yang tinggi, tingkat entrepreneurship yang tinggi,
kualitas barang yang diproduksi, promosi meluas yang gencar, tenaga kerja terampil yang
profesional, kreativitas dan motivasi yang tinggi.
Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian
Kesamaan setiap fungsii yang dimilikii oleh pasar modern idan pasar itradisional
memunculkan persainganiyang terjadi antara keduanya yang juga menimbulkan modernisasi dari
pasar tradisional menuju pusat perbelanjaan modern.Program revitalisasi pasar tradisional yang
dikeluarkan oleh pemerintah merupakan suatu bentuk upaya yang memberikan kesempatan
untuk pedagang kecil dan menengah untuk bersaing dengan pasar modern. Pasar tardisional
adalah pasar yang dikelola pemerintah daerah yang bekerja samai dengan pihak swasta idengan
membentuk unit iusaha kecil berupai toko, ikios dan los yangi didalamnya terjadi pembentukan
harga melalui proses tawar menawar. Pasar tradisional sebagai pusat pembangunan
perekonomian sudah saatnya diperhatikan dan dikembangkan untuk menunjang pembangunan
daerah.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat peningkatan pendapatan pedagang setelah
pelaksanaan program irevitalisasi pasar tradisionali yang dilaksanakan di iPasar iAgung Peninjoan
i
Desa Peguyangan iKangin.
METODE PENELITIAN
273 Pasar iAgung Peninjoan iDesa Peguyangani Kangin dipilih dalam penelitian ini karena pasar
tradisional tersebut merupakan salah satu pasar yang mendapat bantuan dari pemerintah daerah
berupa pelaksanaan program irevitalisasii pasar. PasariiAgungiiPeninjoaniiDesa iPeguyangan Kangini
dianggap cocok sebagai contoh pasar yang memperoleh dampak dari adanya program revitalisasi
pasar tradisional sebagai lokasi dalam penelitian ini karena peningkatan omset yang tajam
semenjak program revitalisasi pasar tradisional dilaksanakan.
Identifikasi Variabel Penelitian
Analisis data dan uji hipotesis yang dilakukan penelitian perlu mengiidentifikasi
variabel-variabel yang akan dipergunakan dalam model penelitian ini. variabel-variabel yang dianalisis adalah : 1)
variabel input terdiri atas indikator tingkat ketetapan isasarani program, sosialisasi program dan
i
tujuanidari program revitalisasi; 2) variabel proses yang terdiri dari tingkat kecepataniiresponidari
i
petugasi pasar, tingkat monitoring dan tingkat evaluasi; 3) variabel output dengan indikator
pendapatan pedagang per hari serta 4) daya saing pasar
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalamiipenelitiani ini adalah ikeseluruhani pedagang idiiiPasar Agung iPeninjoani Desa
PeguyanganiiKangin.Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang karakteristiknya hendak
diselidiki (Nata Wirawan, 2001).Sampel yang diambil dalam suatu penelitian harus representatif
terhadap jumlah populasi sehingga kesimpulan yang diambil dapat berlaku bagi populasi
tersebut.
Penentuan sampel dan responden dalam penelitian ini melalui dua metode yaitu : 1)
Ukuran sampel yang diambil dalam penelitian yang dilakukan pada pedagang di Pasar Agung
Peninjoan Desa Peguyangan Kangin menggunakan rumus Slovin, 2) Setelah memperoleh sampel
berdasarkan jenis dagangan yang akan diperoleh melalui teknik proportionate stratified random
sampling(penarikan sampel acak secara proporsional) dan 3) Langkah selanjutnya adalah
Accidental Sampling yaitu pengambilan sampel dengan memilih responden yang kebetulan
ditemui dengan syarat sampel tersebut harus termasuk dalam anggota setiap kelompok yang
berdasarkan atas lokasi dagang dan jenis dagangan.
Jenis dan Sumber Data
Datai kuantitatif yang idigunakani dalam ipenelitiani ini seperti jumlah pedagang (orang) pada
Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin, Penerimaan Pasar (Rp), Jumlah Pedagang
(orang) menurut lokasi usaha di Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin serta omset
pasar (Rp) desa adat di Kota Denpasar. Data kualitatif yang digunakan dalam penelian ini berupa
sosialisasi program, ketepatan sasaran program, monitoring, evaluasi, baik, buruk dan lain-lain.
Metode Pengumpulan Data
Observasi non perilaku, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan langsung kepada objek dari penelitian yang dilakukan, selanjutnya
dengan metode wawancara dan tanya jawab langsung kepada para responden berupa
kuesioner.Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menulis semua jawaban atas
pertanyaan yang telah disiapkan.Wawancara mendalam yang dilakukan kepada pedagang pasar
dan petugas pasar mengenai tingkat daya saing yang diukur melalui pengelolaan internal pasar,
kualitas produk dan pangsa pasar.
Teknik Analisis Data
Berdasarkan wawancara yang sudah tertulis pada kuesioner, maka tahap selanjutnya yang
dilakukan adalah proses tabulasi. Kemudian hasil yang diperoleh dari proses tabulasi, dianalisis
275 yang dilakukan dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang diajukan
dalam rumusan masalah yang meliputi: 1) Uji Beda Dua Rata-rata Sampel Berpasangan yang
digunakan untuk menganalisis pendapatan pedagang yang diakibatkan dari adanya pelaksanaan
revitalisasi pasar tradisional dan 2) Analisis Deskriptif yang digunakan untuk menganalisis
efektivitas program revitalisasi pasar tradisional dan daya saing.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Hasil Penelitian
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 186 responden, yang dikelompokkan
berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status perkawinan dan lama
berdagang adalah sebagai berikut:
Berdasarkan kelompok umur sebagian besar responden di Pasar Agung Peninjoan Desa
Peguyangan Kangin masih berada dalam usia produktif sehingga mampu menjalankan aktivitas
berdagang dengan baik untuk meningkatkan pendapatan responden itu sendiri. Usia lebih dari 60
tahun menjadi jumlah responden terendah yakni sebesar 3 persen, hal ini dikarenakan responden
tersebut bukan bertujuan untuk memperoleh keuntungan melainkan hanya untuk mengisi waktu
senggangnya.
Berdasarkan jenis kelamin,perempuan menjadi mayoritas responden dengan persentase 65
persen. Menambah penghasilan suami untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari menjadi alasan
utama para responden perempuan untuk berdagang, sehingga sebagian besar berdagang bukan
merupakan mata pencaharian utama responden
Pendidikan terakhir respondendidominasi oleh tamat SMP yaitu sebesar 42 persen yang
Besarnya persentase tersebut menunjukkan bahwa responden di pasar tidak buta huruf dan angka
sehingga memiliki capital yang cukup sebagai modal dasar untuk melakukan transaksi dalam
suatu aktivitas berdagang, sehingga dengan adanya sosialisasi mengenai revitalisasi dapat
tersampaikan dengan baik kepada para responden.
Berdasarkan status kawinsebanyak 90 persen responden memiliki status kawin, sedangkan
8 persen memiliki status janda/duda dan sisanya sebesar 2 persen memiliki status belum/tidak
kawin. Persentase tersebut terkait dengan motivasi responden dalam melakukan aktivitas
transaksi untuk memperoleh keuntungan guna memenuhi kebutuhan maupun untuk menambah
atau menunjang penghasilan suami.
Berdasarkan lama dagangsebesar 49 persen responden berdagang lebih dari 3-4 tahun,
sedangkan sisanya sebanyak 50 persen responden berdagang 5-6 tahun. 99 persen dari jumlah
responden tersebut merasakan sendiri perbedaan sebelum dan sesudah program revitalisasi pasar
tradisional.
Pembahasan
Rata-rata penjualan sebelum pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional dan setelah
pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional.Sebelum pelaksanaan program revitalisasi
pasar tradisional rata-rata pendapatan pedagang pasar adalah Rp 487.100 per hari kemudian
setelah pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional rata-rata pendapatan yang diterima
pedagang meningkat sebesar Rp 678.120 per hari.Program revitalisasi pasar tradisional harus
diikuti oleh peningkatan kualitas pelayanan pedagang terhadap konsumen untuk menjaga
kepuasan konsumen.Kualitas pelayanan, kejujuran pedagang dan kualitas produk merupakan
faktor yang menentukan dalam menjaga kepuasan konsumen.Penelitian ini mendukung
277 Tradisional di Kota Makassar yang mengungkapkan bahwa dengan adanya pelaksanaan
revitalisasi pasar tradisional akan meningkatkan pendapatan pedagang, karena dengan adanya
revitalisasi pasar tradisional dapat mengatasi kelemahan utama dari pasar tradisional yaitu
kenyamanan pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi.
Koefisien hasil penghitungan variable input adalah sebesar 81,00 persen yang berarti
tingkat efektivitas variable input dari program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakan di
Pasar Agungi iPeninjoaniiDesa Peguyangani Kangini termasuk dalam kategori sangat efektif, karena
nilai yang dihasilkan lebih tinggi dari pada 79,99 persen. Sebesar 81,00 persen dari jumlah
responden berpendapat bahwa, variabel input dari pelaksanaan program revitalisasi pasar
tradisional yang dilaksanakan di Pasar iAgungi Peninjoan iDesa iPeguyangani Kangin menunjukkan
hasil yang sangat efektif.
Koefisien hasil penghitungan variable proses adalah sebesar 80,75 persen yang berarti
tingkat efektivitas variabel proses dari program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakan
di Pasar AgungiiPeninjoani Desa iPeguyangan iKangini termasuk dalam kategori sangat efektif,
namun perlu ditingkatkan dalam indikator respon petugas pasar karena persentase yang
ditunjukkan masih kurang dari 79,99 persen. Sehingga indikator tersebut seharusnya mendapat
perhatian lebih dari pengelola pasar. Sebesar 80,75 persen dari jumlah responden berpendapat
bahwa, variabel proses dari pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional.
Pendapat responden mengenai efektivitas variabel output adalah sebesar83,23 persen yang
berarti tingkat efektivitas variabel output dari program revitalisasi pasar tradisional yang
dilaksanakan di Pasari Agungi Peninjoan iDesai Peguyangan iKangini termasuk dalam kategori
sangat efektif, karena nilai yang dihasilkan lebih tinggi dari pada 79,99 persen. Dengan demikian
pendapatan sangat efektif. Sebesar 83,23 persen dari jumlah responden berpendapat bahwa,
variabel output dari pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakan di
Pasari Agung iPeninjoani Desa Peguyangan iKangini menunjukkan hasil yang sangat efektif.
Koefisien hasil penghitungan efektivitas pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional
adalah sebesar 81,66 persen yang termasuk dalam kategori sangat efektif. Ini berarti 81,66 persen
dari jumlah responden berpendapat bahwa, program revitalisasi pasar tradisional yang
dilaksanakan di iPasar iAgung Peninjoan iDesai Peguyangan iKangin menunjukkan hasil yang
sangat efektif. Akan tetapi perlu diperhatikan pada variable proses dimana indikator respon
petugas pasar terhadap keluhan pedagang perlu ditingkatkan karena pedagang pasar berpendapat
keluhannya tidak mendapat tanggapan dari petugas pasar.Penelitian ini mendukung penelitian
yang sebelumnya dilakukan oleh Masitoh (2013) yang berjudul “Upaya Menjaga Eksistensi
Pasar Tradisional; Studi Revitalisasi Pasar Piyungan Bantul”, bahwa penilaian efektivitas
program revitalisasi sangat penting dilakukan karena hal tersebut sangat terkait dengan dampak
yang akan dirasakan oleh pedagang. Hal yang diperhatikan dalam penelitian tersebut antara lain
penataan dagangan, kebersihan dan kesehatan pasar serta layanan sosial sehingga akan
berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima oleh pedagang pasar.
Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin disimpulkan ada peningkatan daya saing
dengan memperhatikan faktor pengelolaan internal pasar, kualitas produk dan pangsa
pasar.Pengelolaan internal pasar perlu ditingkatkan karena masih banyak keluhan dari pedagang
selaku responden penelitian terkait dengan persaingan antar pedagang dan keluhan mengenai
fasilitas pasar yang tersedia di lingkungan pasar.Daya saing yang semakin meningkat,
diharapkan Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin memiliki keunggulan kompetitif
279 pasar tradisional diharapkan tidak hilang akibat ancaman yang ditimbulkan oleh menjamurnya
pasar modern.Dengan demikian bukan hanya tempat transaksi tradisional tapi juga mampu
menunjang kelangsungan hidup para pedagang pasar untuk memperoleh penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini mendukung teori dari Barney dalam Porter (2008),
yang memaparkan mengenai faktor-faktor yang harus dimiliki untuk mencapai keunggulan
komparatif adalah teknologi, produktifitas yang tinggi, tingkat entrepreneurship yang tinggi,
kualitas barang yang tinggi, promosi meluas yang gencar, tenaga kerja terampil yang
professional, kreativitas dan motivasi yang tinggi dimana termasuk dalam faktor yang
menentukan daya saing dalam penelitian ini.
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil analisis dengan teknik analisis Uji Beda Dua Rata-rata Sampel Berpasangan dan
Analisis Efektivitas Program Revitalisasi Pasar Tradisionaltelah diuji, dari analisis yang telah
dilakukan sebelumnya terhadap data yang telah dikumpulkan, maka dapat disimpulkan:
Koefisien hasil penghitungan efektivitas pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional di
Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin termasuk dalam kategori sangat efektif.Daya
saing Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kanginsetelah pelaksanan program revitalisasi
pasar tradisional dilihat dari pengelolaan internal pasar, kualitas produk dan pangsa pasar adalah
terdapat peningkatan daya saing setelah pelaksanaan program revitalisasi pasar tradisional di
Pasar Agung Peninjoan Desa Peguyangan Kangin.
Pemerintah harus dapat memberikan program sosialisasi yang lebih baik dan mendalam
kepada penerima ataupun responden dari program revitalisasi pasar tradisional yang
program, sehingga program revitalisasi pasar tradisional dapat berjalan dengan baik. Peningkatan
pelayanan pedagang terhadap konsumen harus ditingkatkan untuk mengatasi persaingan antar
pedagang agar pelanggan tidak beralih ke pedagang lainnya.Kualitas pelayanan, kejujuran
pedagang dan kualitas produk merupakan faktor yang menentukan kepuasan konsumen. Dengan
menjaga kepuasan konsumen maka pendapatan pedagang akan meningkat.
REFERENSI
Ayuningsasi, Anak Agung Ketut. 2010.Analisis Persepsi Pedagang dan Pembeli Sebelum dan Sesudah Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Denpasar.Buletin Studi Ekonomi.Volume 16.Nomor 2.Agustus. 2011.
Danisworo, Mohammad & Widjaja Martokusumo. 2000. Revitalisasi Kawasan Kota Sebuah Catatan dalam Pengembangan dan Pemanfaatan Kawasan Kota.Diakses dari www.urdi.org (urban and reginal development institute, 2000.Diunduh tanggal 22 Maret 2014).
Fadly, Firman. 2009. Pengertian dan Macam-macam Pasar. Diakses dari: http://www.gexcess.com/. Diunduh tanggal 30 maret 2014.
Hasbiah, Sitti. 2004. Model Revitalisasi Pasar Tradisional di Kota Makassar. Majalah Manajemen dan Usahawan Indonesia.Desember 2004.
Kasali, Renald 2007.Manajemen Perilklanan : Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Pusaka Utama Grafiti.
Kottler, Philip. Alih Bahasa: Benyamin Molan. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas Jilid 1. PT. Intan Sejati Klaten. Jakarta.
Litbang Depdagri. 1991. Pengukuran Kemampuan Daerah Tingkat II Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Nyata dan Bertanggungjawab. Jakarta
Masitoh, Eis Al. 2013. Upaya Menjaga Eksistensi Pasar Tradisional : Studi Revitalisasi Pasar Piyungan Bantul. Jurnal. Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sunan Kalijaga.
Nata Wirawan, I Gusti Putu. 2002. Statistik 2 (Statistik Inferensia). Edisi Kedua. Denpasar: Keraras Emas.
281 Stanton, William J, 2006, Prinsip Pemasaran, Jilid I (Edisi Ketujuh), Erlangga, Jakarta.
Sugiyono, 2004.Metodologi Penelitian Bisnis Bandung : CV .Alfabeta