• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II. 1. TINJAUAN UMUM

II. 1. 1. Pengertian Apartemen

• Tempat tinggal, (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat ; rumah flat ; rumah pangsa ; juga diartikan sebagai bangunan bertingkat yang terbagi dalam beberapa tempat tinggal. (tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, 1994 : hal. 28)

• Suatu ruangan atau kumpulan ruang yang digunakan sebagai unit rumah tinggal yang sifatnya dapat digunakan untuk milik pribadi atau disewakan. (Grolier, 1973 : hal. 197)

• Suatu ruang hunian , sekarang merupakan suatu kumpulan ruangan yang digunakan sebagai hunian atau suatu gedung yang terdiri dari sejumlah kumpulan ruang hunian. (Hunt, 1980 : hal. 7)

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa apartemen adalah suatu

bangunan yang terdiri dari unit-unit rumah tinggal untuk memenuhi kebutuhan

hunian.

(2)

II. 1. 2. Jenis-jenis Apertemen

II. 1. 2. 1. Berdasarkan Ketinggian Bangunan. (Samuel 1967 : hal. 39)

• Low Rise Apartment

Bangunan apartemen dengan ketinggian sampai 6 lantai.

• Medium Rise Aparment

Bangunan apartemen dengan ketinggian 6 – 9 lantai.

• High Rise Apartment

Bangunan apartemen bertingkat banyak dengan ketinggian samapi 40 lantai, bahkan lebih.

II. 1. 2. 2. Berdasarkan Bentuk Denah Dan Pelayanan Koridor.

(Horn Beck, 1962 : hal. 2)

Koridor ditengah (Double Loaded)

Koridor di satu sisi (Single Loaded)

Skip Stop Plan (elevator membuka pada lantai tertentu)

(3)

Tower Plan (bentuk tower dengan Core di tengah)

• Extended Tower Plan

• Cross Plan

• Extended Cross Plan

(4)

• Five Wing Plan

• Circular Plan

• Terace Plan

II.1. 2. 3. Berdasarkan Bentuk Massa

• Slab

(5)

• Tower

• Tower and Podium

II.1. 2. 4. Berdasarkan Penyusunan Lantai (Samuel, 1967 : hal. 327)

• Simplex Apartment

Satu unit keluarga dilayani dalam satu lantai

yang terdiri dari beberapa unit. Unit apartemen ini

(6)

perlantai. Maka bukaan lift harus ada melayani setiap lantai.

• Duplex Apartment

Kebutuhan satu unit hunian keluarga dilayani dalam dua lantai. Unit yang memiliki dua lantai biasanya disediakan ruang servis yang letaknya di lantai bawah. Setiap unit dapat dicapai melalui koridor pada tingkat yang bawah, dan jika disediakan lift maka bukaan lift terletak pada lantai ini.

• Triplex Apartment

Kebutuhan satu unit keluarga dilayanu tiga

lantai.dalam tiap lantai bias juga terdapat beberapa

hunian keluarga, tapi pencapaiannya hanya pada satu

(7)

tingkat. Jika disediakan lift maka bukaan pintu lift disediakan pada lantai ini.

II. 1. 2. 5. Berdasarkan Sistem Kepemilikan.(Samuel, 1967 : hal. 39)

• Sistem Sewa (Rental Project)

Apartemen yang disewakan tiap bulan oleh pemiliknya . pemeliharaan gedung menjadi tanggung jawab pemilik apartemen. Sistem sewa terbagi atas :

- system sewa biasa

penghuni membayar sewa secara periodik kepada pemilik sesuai dengan perjanjian.tanpa batas waktu tertentu.

- sewa beli

uang sewa yang dibayarkan oleh penghuni bersifat angsuran pembelian, dan jika angsuran telah terpenuhi dari harga yang telah ditetapkan, maka unit menjadi milik penghuni.

- sewa kontrak

(8)

telah berakhir maka dapat dilakukan perjanjian baru sesuai kesepakatan bersama.

• Sistem Koperasi (Cooperative)

System ini tidak ada keuntungan seperti rental project, setiap penghuni merupakan penilik. Fasilitas seringkali lebih mewah dari rental project, seperti adanya ruang pertemuan, club house, dan sebagainya.

• Sistem Sewa Beli (Condominium)

System dimana kepemilikan apartemen diperoleh dari

angsuran setiap calon penghuni. Setiap penghuni

mempunyai surat hipotik dan fasilitas yang dimiliki

adalah milik bersama. Apartemen ini disewakan

kepada penghuni yang menempatinya, karena dengan

system sewa dinilai lebih praktis. Dimana

pemeliharaan gedung menjadi tanggung jawab

pemilik apartemen, serta kelengkapan furniture dan

peralatan launnya yang akan mempengaruhi

penampilan apartemen.

(9)

II. 1. 2. 6. Berdasarkan Tipe Unit (Samuel, 1967 : hal. 386-409)

II. 1. 2. 7. Berdasarkan Pencapaian Vertikal (Horn Beck, 1962 : hal. 1)

• Elevated Apartment

apartemen yang mempunyai ketinggian lebuh dari 4 lantai dan pencapaiannya yaitu dengan menggunakan elevator atau lift.

• Walk Up Apartment

Apartemen yang mempunyai ketinngian sampai 4 lantai. Pencapainnya yaitu dengan tangga.

II. 2. TINJAUAN KHUSUS

II. 2. 1.Tinjauan Terhadap Topik dan Tema II. 2.1.1. Pengertian Arsitektur Tropis

Pada jaman yunani kuno, kata “tropikos” berarti garis balik.

Pengertian ini berlaku untuk daerah antara kedua garis balik ini, yang Tipe Unit Luasan Standart

1 kamar tidur 50-60 m²

2 kamar tidur 64-77 m²

3 kamar tidur 81-91 m²

4 kamar tidur 100-112 m²

(10)

“tropis” didefinisikan sebagai daerah yang terletak di antara garis isotherm 20°C di sebelah bumi utara dan selatan. (Lippsmeier, 1997 : hal. 1)

Arsitektur tropis muncul sebagai salah satu gaya arsitektur yang mampu beradaptasi dengan baik terhadap kondisi lingkungan yang ada, yaitu lingkungan tropis yang berciri curah hujan tinggi dan kelembapan udara yang padat (75-90 %), sinar matahari yang melimpah, serta temperatur tinggi yang mencapai 23°-33° C. (Prasetya, 2002 : hal. 7)

Indonesia berada pada garis khatulistiwa sampai 15° lintang utara dan selatan. Daerah ini juga meliputi lembah sungai Amazon, Malaysia, dan Indonesia. Kondisi lansekap berupa daerah hutan hujan di sekitar pantai dan sekitar daratan rendah khatulistiwa. Daerah ini memiliki vegetasi yang bervariasi berupa lumut, ganggang,jamur, semak belukar yang tak bias ditembus, dan pohon-pohon tinggi.

Kondisi tanah di daerah ini juga sangat lembab, muka air tanah

tinggi dan merupakan tanah laterit erah dan cokelat perbedaan musim sangat

kecil di mana bulan terpanas, panas dan lembab sampai basah. Sedangkan

bulan terdingin panas sedang dan lembab sampai basah. (Prasetya, 2002 :

hal 3)

(11)

II. 2. 1. 2. Ciri Bangunan Di Daerah Tropis Lembab

Bangunan di daerah tropis mempunyai cirri-ciri khusus yang kita dapat lihat langsung. Siri-cirinya yaitu : (Prasetya 2002 : hal. 5)

1. Atap

Untuk melindungi bangunan dari panas matahari dan hujan, maka digunakan atap. Atap di daerah tropis mempunyai fungsi sebagai penahan panas matahari dan hujan.

Atap adalah unsur bangunan yang pertama kali menerima perubahan cuaca, baik panas maupun dingin. Proteksi atap terhadap bangunan juga bisa dicapai dengan cara membuat teritisan yang cukup panjang dan bentuk yang miring. Bentik seperti ini selain untuk mangurangi radiasi matahari juga untuk menghindari kebocoran air hujan pada atap.

2. Bukaan Pada Dinding

Dinding pada daerah tropis harus mampu meredam panas dengan finishing warna yang cerah, misalnya putih, krem, abu-abu, dan lain-lain. Bukaan dinding juga harus mampu menangkal panas dari luar yang akan masuk ke dalam bangunan tetapi masih memungkinkan aliran udara masuk ke dalam ruangan. Contoh seperti jalusi.

Hal yang paling terlihat khas dari fasa bangunan tropis adalah

(12)

3. Material Bangunan

Kecocokan bahan bangunan untuk suatu Negara tropis tidak hanya ditentukan oleh iklim, tapi juga oleh kemudahan pengolahannya, baik secara manual maupun dengan mesin. Pengaruh iklin harus dipertimbangkan dalam pemilihan bahan, warna, sifat, dan density (kerapatan).

II. 2. 1. 3. Faktor –faktor Yang Mempengaruhi Iklim

Untuk memulai perencanaan, perlu diteliti persyaratan dan faktor iklim setiap bangunan berdasarkan informasi kondisi iklim sebagai berikut :

1. radiasi matahari 2. temperature 3. kelembaban udara 4. peripitasi/curah hujan 5. arah dan gaya angin 6. awan

7. dan faktor lain seperti : gempa bumi, lokasi, pelaksanaan,

biaya bangunan.

(13)

II. 2. 2. Tinjauan Tapak

Data-data tapak :

Luas lahan : 15000 m² (150 x 100 m²)

KDB : 60 %

KLB : 2,5 = 37500 m²

GSB : 15 m

Letak lahan : berada di tusuk sate antara Jl. Rawa belong dengan Jl.

lokasi

(14)

Batas selatan: Kampus Anggrek Universitas Bina Nusantara

Batas Timur : Jl. K. H. Syahdan, Kampus Syahdan Universitas Bina Nusantara, perumahan penduduk, kos-kosan, took-toko.

Batas barat : Perumahan padat penduduk.

Kondisi di sekitar tapak adalah :

disekitar site merupakan pemukiman padat penduduk dan pertokoan.

Di sana juga ada instansi pendidikan yaitu Universitas Bina Nusantara.

lalulintas di sekitar site sangat padat pada jam-jam tertentu. Terutama pagi dan sore hari. Karena letaknya juga di pertigaan jalan maka sering timbul kemacetan di bagian pertigaan jalan itu.

• iklim di lingkungan sekitar tapak sangat panas pada siang hari dan kondisi udara yang buruk karena asap kendaraan bermotor dan kurangnya penghijauan.

• karena banyaknya pemukiman penduduk,maka banyak orang yang melakukan kegiatan dengan berjalan kaki tetapi keadaan di sekitar site sangat minim pedestrian.

• tingkat kebisingan di sekitar tapak cukup tinggi. Karena letak site

yang berada di pertigaan jalan dan banyaknya kendaraan bermotor

yang berlalu-lintas di sekitar tapak.

(15)

II. 3. TINJAUAN TERHADAP STUDI BANDING

Sebagai data pembanding maka dilakukan beberapa survey dan kasus yang dianggap berhubungan dengan proses perancangan. Bangunan yang dipilih adalah bangunan yang memiliki kesamaan fungsi dan topik tema yang dipilih yaitu apartemen dengan menerapkan arsitektur tropis di dalam bangunannya, sebagai pembanding. Bangunan yang dipilih disini adalah :

• Apartemen Gloria (lempiran 1)

• Apartemen Taman Semanan Indah (lampiran 2)

• Kos-kosan di sekitar Universitas Bina Nusantara (lampiran 3)

• Survey terhadap mahasiswa Binus (lampiran 4)

Referensi

Dokumen terkait

El-Zawahry dan Hamada (1994) menggunakan tiga senyawa yaitu asam askorbat, pyridoxine dan thiamin dengan konsentrasi masing-masing 50 dan 100 ppm selama 5 jam

Bentuk tugas akhir siswa berbasis digital yang sesuai untuk Kompetensi Keahlian Busana Butik dapat berupa catatan siswa pada blog, siswa diarahkan membuat channel youtube

Pohon keputusan dapat digunakan untuk menentukan hasil tes Holland Codes, yang merupakan sebuah tes untuk mengetahui minat dan bakat seseorang. Dari hasil tes

Adapun ruang lingkup pada perencanaan tambahan breakwater rubble mound ini meliputi perencanaan kemiringan breakwater, perhitungan lebar breakwater, perhitungan

Seni halus merujuk kepada penghasilan seni yang berasaskan konsep keindahan ataupun estetika, dan merangkumi bentuk-bentuk seni seperti catan, lukisan, arca, cetakan, seni bina,

Hasil k egiatan penyelidikan egiatan penyelidikan epidemiologi epidemiologi dan fokus dan fokus malaria adalah malaria adalah informasi mengenai permasalahan yang

Berbagai masalah baru yang muncul yang tidak dapat penyelesaiannya dalam al-Quran dan a.l-Sunnatr, maka para pakar hukum Islam harus berijtihad untuk memecahkan dan

Edukasi Program ini disesuaikan dengan dua sektor komunitas yang ada yaitu komunitas gizi balita sehat dan komunitas gizi ibu menyusui. Rumusan Permasalahan dalam kegiatan