• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

42

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini, penulis menggunkan penelitian kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang biasanya dijelaskan dengan angka-angka (Ardial, 2014:357). Desain penelitian dilaksanakan dengan metode survey. Penelitian survey menggunakan alat kuesioner dalam mengukur komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien khususnya fase-fase komunikasi terapeutik di rumah sakit Arjawinangun Cirebon, pada pasien penyakit dalam di ruangan diponegoro. Proses survey dimulai dengan mengumpulkan data pada responden tentang bagaimana aktivitas dan fase-fase komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien tersebut.

Komunikasi interpersonal atau fase-fase komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien di rumah sakit Arjawinangun Cirebon diukur , yaitu: 1) Sering, 2) Kadang- kadang, 3) Tidak. Pengumulan data primer dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner.

3.1.2 Metode/Pendekatan

Metode/pendekatan yang digunakan adalah metode/pendekatan deskriptif.

Metode penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. (Darmawan 2013:134). Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Ciri-ciri pokok metode penelitian kuantitatif deskriptif adalah (Hadari N, 1991:63):

 Memusatkan penelitian pada saat penelitian dilakukan (sekarang) atau masalah- masalah yang bersifat aktual.

 Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional yang adequant, dengan kata lain tidak terbatas sampai dengan pengumpulan data dan penyusunan data saja, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu.

(2)

3.2 Lokasi dan Waktu

3.2.1 Lokasi

Lokasi pada penelitian ini adalah Rumah Sakit Umum Arjawinangun Cirebon pada penderita penyakit dalam khususnya di ruangan Diponegoro. Karena rekomendasi dari para perawat untuk meneliti diruang tersebut.

3.2.2 Waktu

Pengumpulan data direncanakan bulan November sampai dengan bulan Desember 2015. Pemilihan pada perawat dan pasien di RSUD ARJAWINANGUN sebagai lokasi dan obyek penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa, perawat dan pasien adalah bagian dari praktek komunikasi terapeutik. Dimana komunikasi terapeutik dilakukan untuk proses kesembuhan pasien. Jadi peneliti terfokus pada perawat dan pasien Rumah Sakit Arjawinangun saja, khususnya pada penderita penyakit dalam di Ruangan Diponegoro.

3.3 Sejarah RSUD Arjawinangun Cirebon

RSUD Arjawinangun tidak dibangun secara langsung menjadi sebuah rumah sakit, tetapi berawl dari Puskesmas Arjawinangun dengan tempat perawatan sejak tahun 1970. Pada tanggal 20 Juni 1979 berdasarkan SK Bupati NO 032.2/VI/1979 ditetapkan menjadi. RSUD Arjawinangun kelas D dengan 45 Tempat Tidur (TT). Dan berdasarkan SK Menkes RI tanggal 23 Oktober 1994 No.1183/Menkes/SK/94 ditetapkan sebagai RSU Pemerintah Kelas D.

Kemudian berdasarkan SK Menkes RI No 110/Menkes/SK/I/95 ditetapkan sebagai RSUD Kelas C dan pada tahun 1996 ditindaklanjuti dengan Perda Kabupaten Cirebon No.4 Tahun 1996 tentang Pembentukan RSUD Kelas C.

Pada tahun 2001 status RSUD Arjawinangun berubah menjadi Badan berdasarkan Perda Kabupaten Cirebon tanggal 30 November 2001 No.64 tahun 2001 sehingga terjadi perubahan nomenklatur rumah sakit menjadi RSUD Arjawinangun.

Sejalan dengan diterbitkannya PP no 41 tahun 2007 tentang SOTK Pemerintah Daerah yang harus dilaksanakan, maka Pemerintah Kabupaten Cirebon menerbitkan Perda No 5 tahun 2009 tanggal 25 Juni 2009 tentang SOTK baru Pemerintah Kabupaten Cirebon dan perangkatnya, termasuk SOTK untuk RS Arjawinangun. Dan berdasarkan Perda no 5 tahun 2009 tersebut nomenklatur RS Arjawinangun berubah menjadi RSUD Arjawinangun.

(3)

3.4 Visi RSUD Arjawinangun Cirebon

Rumah Sakit yang Modern, Terpercaya dan Menyenagkan Modern: masa kini, terbaru, atau mutakhir. Modern juga bisa berarti sikap atau cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. Terpercaya: yakin, benar atau memastikan akan kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan dapat memenuhi harapannya dsb) kepada diri sendiri ataupun pelanggan.

Menyenangkan ; menjadikan senang, membuat bersuka hati, membangkitkan rasa senang hati, memuaskan, menarik (hati), merasa senang (puas), akan menyukai.

3.5 Misi RSUD Arjawinangun Cirebon

1. memberikan pelayanan kesehatan individu yang berkualitas yang terstandar dan santun.

2. Mengembangkan kompetensi SDM secara berkesinambungan diseluruh unit layanan.

3. Membangun gedung rumah sakit yang atraktif dan fungsional.

4. Melengkapi peralatan medis yang canggih dan memadai.

5. Mengembangkan sistem yang mendukung operasionalisasi RS yang mengutamakan kepentingan pelanggan.

3.6 populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Suharsimi Arikunto mengatakan “populasi yaitu keseluruhan subyek penelitian”

(2010:173). Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas. Jika data diambil dari populasi, maka akan memerlukan dana dan waktu yang cukup banyak sehingga dalam penelitian hal itu terlalu mahal.

Alternatif agar data yang diperoleh mampu mewakili data yang ada pada populasi, maka dalam penelitian sering dilakukan pemilihan responden atau sumber data yang tidak begitu banyak dari populasi, tetapi cukup mewakili (Darmawan 2013:138).

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang ada di ruangan Diponogoro rumah sakit Arjawinangun Cirebon.

(4)

3.6.2 Sampel

Sampel menurut Arikunto adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

(Arikunto, 2010:174). Sedangkan sampel menurut Nurul Zuriah adalah dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mawakili). (Zuriah, 2006:93) Dari 30 orang, peneliti mengambil 30 responden saja. Ke 30 responden tersebut adalah:

DATA TENTATIF SAMPLE PENELITIAN

No Nama Usia Jenis Kelamin Alamat

1 Abdurrahman 19 Laki-laki Palimanan

2 Bagja 42 Laki-laki Kalideres

3 Bagus 20 Laki-laki Cirebon

4 Darsini 60 Perempuan Plumbon

5 Dewi 25 Perempuan Cirebon

6 Hambali 70 Laki-laki Indramayu

7 Hesti 19 Perempuan Cirebon

8 Iklimatul jannah 20 Perempuan Dukupuntang

9 Masdila 42 Laki-laki Kalianyar

10 Maryam 42 Perempuan Arjawinangun

11 Nardia 80 Laki-laki Arjawinangun

12 Nana 30 Perempuan Cirebon

13 Nunung 18 Perempuan Cirebon

14 Nurhayati 25 Perempuan Plumbon

15 Nurhafidz 14 Laki-laki Btn Permai

16 Nurbaeti 23 Perempuan Cirebon

17 Oki 18 Laki-laki Cirebon

18 Pendi 40 Laki-laki Cirebon

(5)

19 Ratna 20 Perempuan Cirebon

20 Santoso 19 Laki-laki Btn Permai

21 Syarif 17 Laki-laki Gintung lor

22 Sukardi 18 Laki-laki Kempek

23 Tazmun 50 Laki-laki Tengah tani

24 Tazkiya 17 Perempuan Cirebon

25 Tuti 47 Perempuan Sindang jawa

26 Turina 70 Perempuan Kenanga

27 Uung 18 Laki-laki Cirebon

28 Vivi 23 Perempuan Cirebon

29 Wawan 35 Laki- laki Cirebon

30 Winda 18 Perempuan Cirebon

3.6.3 Teknik Penarikan Sampel Sampling

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010:118). Sampling adalah proses pemilihan sejumlah individu (objek penelitian) untuk suatu penelitian sedemikian rupa sehingga individu-individu (objek penelitian) tersebut merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada mana objek itu dipilihTeknik sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dan purposive sampling.

Teknik random sampling adalah teknik yang memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel (Sumanto, 2014:201).

Teknik purposive sampling dengan teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian (Ardial, 2014:347). Adapun criteria sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di rumah sakit Arjawinangun Cirebon di ruangan Diponogoro saja.

Dalam hal ini jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit Arjawinangun di ruang Diponogoro berjumlah 30 pasien. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien yang masih dirawaat di rumah sakit Arjawinangun Cirebon di ruang Diponogoro berjumlah 30 pasien.

(6)

3.7 Data dan Instrumen

Untuk keperluan pengumpulan data, digunakan instrument penelitian dalam bentuk kuesioner. Observasi langsung ke lapangan guna memperoleh gambaran wilayah, situasi dan kondisi lokasi penelitian, serta responden yang menjadi pasien yang dirawat di rumah sakit Arjawinangun Cirebon ruang Diponogoro.

3.8 Definisi Operasional

Untuk mempermudah tahapan istilah-istilah dalam penelitian, berikut ini didefinisikan beberapa peubah yang digunakan, adalah sebagai berikut:

3.8.1 Karakteristik Responden

Adalah variabel identitas individu atau ciri-ciri yang melekat pada pribadi responden yang diamati dalam penelitian. Untuk menerjemahkan data pada seluruh variabel selanjutnya digunakan analisis distribusi frekuensi. Variabel karakteristik ini diukur dengan menggunakan indikator berikut :

a) Umur adalah usia responden pada saat penelitian dilakukan, yang dihitung dari sejak lahir sampai penelitian ini dilakukan. Diukur dengan menggunakan skala rasio, kemudian dikategorikan dalam; umur remaja, muda, dan dewasa.

b) Jenis Kelamin adalah identitas responden, dikategorikan jenis laki-laki dan perempuan.

c) Alamat, adalah temat tinggal responden

d) Etnis, adalah budaya “bahasa” yang dimiliki responden, dikategorikan dengan budaya Jawa dan Sunda.

3.9 Sumber Data 3.9.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Ardial, 2014:359). Dalam hal ini yakni pasien rumah sakit Arjawinangun Cirebon diruangan Diponogoro.

(7)

3.9.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang berasal dari data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, grafik, diagram, dan sebagainya sehingga menjadi lebih informatif bagi pihak lain (Ardial, 2014:360). Dalam hal ini pula berarti data yang bisa berasal dari buku-buku dan literatur yang ada kaitannya dengan pembahasan skripsi

3.10 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dari penelitian “Komunikasi Interpersonal antara perawat dan pasien ini adalah melalui kuesioner. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.10.1 Angket

Yaitu memberikan pertanyaan tertulis kepada responden (pasien) untuk dijawab. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien fase-fase komunikasi terapeutik antara perawat dan pasien diRumah Sakit Arjawinangun Cirebon di ruangan Diponogoro.

3.10.2 Wawancara

Yaitu suatu proses tanya jawab secara lisan dengan mengadakan hubungan langsung dengan informan untuk meminta penjelasan yang berhubungan dengan obyek penelitian. Wawancara ini dilakukan terhadap pasien dan perawat Rumah Sakit Arjawinangun Cirebon ruangan Diponogoro untuk memperoleh data tentang komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien khususnya tentang fase-fase komunikasi terapeutiknya.

3.10.3 Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang komunikasi antara perawat dan pasien khususnya fase-fase komunikasi terapetiknya.

3.11 Tehnik Analisa Data

Dalam melakukan teknis analisis data, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yang berasal dari data lapangan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Anas Sudijono untuk memperoleh frekuensi relatife dari data lapangan dalam bentuk angka persenan menggunakan rumus (Anas Sudijono, 2001:42):

(8)

% 100 n X

Pf

Keterangan :

P = Angka prosentase

f = Frekuensi yang sedang dicari prosentasinya n = Jumlah frekuensi/banyaknya individu 100% = Bilangan tetap

Referensi

Dokumen terkait

Kini menjadi hal yang mungkin untuk mengisolasi suatu region spesifik dari suatu genome, yaitu total informasi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme; dan untuk

Dengan pendapatnya tersebut, menurut Kees Berten (1976), Plato berhasil mendamaikan pendapatnya Heraklitus dengan pendapatnya Permenides, menurut Heraklitus segala

Melalui perhitungan kedekatan nilai rating pada setiap pelanggan, algoritma collaborative filtering dapat menyediakan rekomendasi daftar produk cake sehingga pelanggan dapat

Majelis ini terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan bertemu setiap tahun dibawah seorang Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil.. Pertemuan pertama

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan ketepatan waktu pelaksanaan penyelidikan epidemiologi Tingkat

Banyak cara yang dapat dilakukan dalam melakukan perencanaan dan pengendalian produksi diantaranya adalah melakukan penjadwalan pekerjaan (job) yang akan diproduksi dengan tujuan

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya, Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Berdasarkan hasil rapat seleksi kelulusan dan surat keputusan (SK) Rektor IAIN Antasari, diputuskan dan ditetapkan bahwa nama-nama yang tercantum pada pengumuman ini dinyatakan