• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA Indonesian Civil Service Commission

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA Indonesian Civil Service Commission"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

w

KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

Nomor Sifat Lampiran Perihal

Indonesian Civil Service Commission

R-JMO{KASN/11/2020 Jakarta,

\1

November 2020

Yth.,

: Segera

: Rekomendasl ataa Pelanggaran Netnlltu ASH

ataa I Made Deddy Sandrawan, S.Sos, M.SI NIP.19760627 2003121 009

Bupatl Badung

(sebagat'Pejabat Pembina Kepegawalan) di

Badung,Bali

1. Sesuai dengan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, KASN berfungsi mengawasl pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN,

serta

penerapan sistem merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN pada lnstansi Pemerintah. SeJanjutnya Pasal 31 ayat (1) huruf a, KASN bertugas menjaga netralitas pegawai ASN. Pasal 32 ayat (1) tuuf d dan huruf e, KASN berwenang unbJk memeriksa dokumen, meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan dari instansi pemerintah untuk pemerlcsaan laporan terkait pelanggaran norma dasar, serta kode etik dan kode periaku pegawai ASN. Pasal 32 ayat (2), dalam melakukan pengawasan sebagainana dimaksud pada ayat (1) huruf b, KASN berwenang untuk memubJskan adanya pelanggaran kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN.

2.

Berdasarkan

SUrat

Ketua Sadan

Pengawas

Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Badung Nomor : 260/BAWASLU-PROVBA-01/PM.05.02/IX/2020, pada tanggal 12 September 2020 dengan perihal Penerusan Pelanggaran Hukum lainnya dan Kajian Dugaan Pelanggaran, Nomor 004/TM/PB/Kab/17.01/IX/2020, pada tanggal 10 September 2020, diperoleh informasi bahwa AparabJr Sipil Negara dengan Nama I Made Deddy Sandrawan, 8.Soa, M.SI, dengan NIP. 19760627 200312 1 009 denga, jabatan sebagai Kepala Sub Bldang Pemerlksaan Badan Pendapalan

Daarah

(Bapenda) Kabupatan Badung terbukti telah melakukan pelanggaran Ne1ralitas ASN dengan mengikuti keglatan pendaftaran pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Badung yang dilakukan oleh petahana dan mengunggah dukungan kepada petahana serta salah sabJ partai politik, sebagaimana yang telah dibuktikan didalam Aduan dari Bawaslu Kabupaten Badung.

Kav. 52 -53, Pancoran -Jakarta 12no, Tlp/Fax (021) 7972098

1

(2)

••

3. Peraturan Perundang-Undangan teitait Netralitas ASN dan Nilai Casar, Koda

Etik dan Kade Perifaku ASN dan Dlsipfin PNS, antara fain:

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

1) Pasal 2 huruf f, menyebutkan bahwa Penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada asas netrafitas yang berarti bahwa setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan slapapun.

2) Pasal 3 huruf b, menyebutkan bahwa ASN sebagai profesi ber1andaskan prinsip kode etik dan kode perilaku.

3) Pasal 4 huruf d, menyebutkan bahwa Nilai Dasar meliputi menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4) Passi 5 ayat (2), menyebutkan bahwa kode etfk dan kode perilaku berlsi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN :

Huruf e, melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan dan etika pemerintahan.

Huruf h, menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.

Huruf k, memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;

Huruf I, melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

5) Pasal 9 ayat (2), menyebutkan bahwa pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

6) Pasal 23 huruf d, menyebutkan bahwa Pegawai ASN wajib menaati ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

7) Pasal 86, menyebutkan bahwa:

Ayat (1) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS;

Ayat (2) lnstansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin;

Ayat (3) PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Kode Perilaku PNS

1) Pasal 1 menyebutkan bahwa:

(3)

)

Angka 2 Kode Etik Pegawai Negeri Sipil adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan Pegawai Negeri Sipil di dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hldup sehari-hari;

Angka 4 Pelanggaran adalah segala bentuk ucapan, tulisan atau perbuatan Pegawai Negeri Sipil yang bertentangan dengan butir-butir

Jiwa

korps dan kode etik.

2) Pasal 6 menyebutkan bahwa Nilal-nllai Casar yang harus dijunjung tinggi oleh Pegawai Negeri Sipll meliputi:

Huruf d mengutamakan kepentlngan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;

Huruf e ketaatan terhadap hukum dan Peraturan Perundang-Undangan;

Huruf h profesionalisme, netralitas, dan bermoral tinggi.

3) Pasal 7 menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan tugas kedinasan dan kehldupan sehari-har1 setlap Pegawal Negert Slpil wajlb berslkap dan berpedoman pada etika dalam bemegara, dalam penyelenggaraan Pemerintahan, dalam berorganisasi, dalam bermasyarakat, serta terhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini.

4) Pasal 9 huruf a menyebutkan bahwa Etika dalam beroganisasi meliputi melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku. 5) Pasal 11 huruf c menyebutkan bahwa Etika terhadap diri sendiri meliputi

menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan.

6) Passi 15 ayat (1), (2), dan (3), menyebutkan bahwa:

Ayat (1) Pegawal Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Etik dikenakan sanksi moral.

Ayat (2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat secara tertulis dan dinyatakan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.

Ayat (3) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa:

a. pemyataan secara tertutup; atau b. pemyataan secara terbuka.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS

1) Pasal 1 ay~t 3, menyebutkan bahwa Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tuhsan, atau perbuatan PNS yang tidak menaati kewa'iban d~n/atau melangga_r lara~gan ketentuan disiplin PNS, baik yang dilak~kan dr dalam maupun dr luar Jam kerja.

2) Pasal 3, menyebutkan bahwa Setiap PNS wajib·

a) Angka 4, men~ti segala ketentuan Peratura:n Perundang-Undan an·

b) Angka 6, menJunjung tinggi kehormatan negara Pemerintahg d'a

martabat PNS; ' , n

c) Ang~-7, mengutamakan kepentingan negara daripada kep ti sendm, seseorang, dan/atau golongan. en ngan

(4)

)

3) Pasal 9 menyebutkan bahwa Hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3} dijatuhkan bagi pelanggaran temadap

kewajiban: .

a) Angka 4 menaati segala peraturan perundang-undangan

sebagamana

dimaksud dalam Pasal 3 angka 4, apabila pelanggaran berdampak negatif bagi lnstansi yang bersangkutan; .

b) Angka 6, menjunjung tinggl. kehonnatan negara, pemennlah, d~n martabat PNS sebagaimana d1maksud dalam Pasal 3 angka 6, apablla pelanggaran berdampak negatif bagl instansi yang bersangkutan;

c) Angka 7 mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri ~orang, dan/atau golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

3

angka 7, apabila pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan.

d. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Kepala Sadan Kepegawaian Negara, Ketua Komisi Aparatur Sipll Negara, dan Ketua Sadan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2020, Nomor 800-2836 Tahun 2020, Nomor 167/KEP/2020, Nomor 6/SKB/KASN/9/2020, dan Nomor 0314, tanggal 1

o

September 2020 tentang Pedoman Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Penyelengaraan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020, dalam lampirannya dinyatakan bahwa menjadi peserta kampanye dengan memakai abibut partai/ abibut PNS/

tanpa abibut dan mngarahkan PNS atau orang lain.

4. Sehubungan dengan Surat Ketua Bawaslu Kabupaten Sadung dan Ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) merekomendasikan kepada Bupatf Badung sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian untuk:

a. Memberikan Sanksl Dlslplln Sedang kepada ASN atas nama I Mada Dddy Sandrawan, S.SoS, M.Si. NIP.19760627 200312 1 009. Dengan Jabatan Kepala Sub Bldang Pemertksaan Badan Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kabuaten Badung yang mengacu pada pp 53 tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

b. Memperhatikan dan melaksanakan dengan sebaik-baiknya Surat Keputusan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Sirokrasi Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Kepegawaian Negara Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara, dan Ketua Sadan Pengawas Pemiliha~ Umum Nomor 05 Tahun 2020, Nomor 800-2836 Tahun 2020, Nomor 167/KEP/2020, Nomor 6/SKB/KASN/9/2020, dan Nomor 0314, tanggal 10 September 2020 tentang Pedoman Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Penyelengaraan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020.

c. Melakukan pengawasan d~n menghimbau segenap ASN di lingkungan kerja Sa~~ara untuk tetap menJaga netralitas dalam berbagai kegiatan/aktivitas politik . atau mengarah pada keberpihakan atau konff ik (benturan Kkepentingan dalam melaksanakan tugas dalam pelaksanaan Pemiliha~

epala Daerah Tahun 2020.

(5)

.

'

/

d. Memberikan tindakan tegas terhadap ASN yang melakukan pelanggaran

kode

etik dan kode perilaku, serta netralitas ASN yang proses pelaksanaannya mengaa.i kepada ketentuan Peraturan Perundang- Undangan.

5. Demikian rekomendasi lni disampaikan dan kami mengharapkan agar dapat segera dilaksanakan dan dilaporkan pelaksanaan tindaklanjut nya kepada KASN dalam waktu paling Jarnbat 14 (empat belas) hari sejak diterimanya rekomendasi ini. Berdasarkan Passi 33 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang tidak ditindakJanjuti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (3), KASN merekomendasikan kepada Presiden llltuk menjatuhkan sanksi temadap Pejabat Pembina Kepegawaian dan Pejabat yang Berwenang yang me&anggar prinsip Slstem Merit dan ketentuan Peraturan Perundang-U~-

6. Data pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku/ Netralitas ASN atas nama I

.,._ o.Jdr

Sawtawn, S.Sos, II.SI, NIP.--•lfJ11Df27 200312 1 009 akan d ~ kepada Sadan Kepegawaian Negara, sehingga pelayanan kepegawaian dalam Slstem Aplfkasl Pelayanan Kepegawalan (SAPK), akan tertunda sampai dengan dilaksanakannya rekomendasl KASN.

7. lnformasi lebih lanjut terkait dengan pelaksanaan rekomendasi dapat segera dilaporkan melalui email ndkekpn@kasn.go.id.

Atas perhatian Saudara Bupati Badung, kami mengucapkan terima kasih.

Tembusan Yth.:

1. Menter; Dalam Negeri;

2 Mente,i Penda . yagunaan Aparatur Negara dan Refomiasi Birokrasi·

; · KeKetua Sadan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia· '

· pala Sadan Kepegawaian Negara· '

5. Gubemur Bali '

~-~epa,la BaKantor Regional X Badan Kepegawaian Negara Bali

· epa a dan Kepegawaian dan Pe b

Kabupaten Badung ngem angan Sumber Daya Manusia 8. Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Pro . . .

@

Ketua Sadan Pengawas Pemilihan Umum Kabvtns, Bah, dan upaten Badung.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah menerima persetujuan dari petugas KASN, maka petugas di Institusi bisa melanjutkan ke tahapan selanjutnya yaitu Proses Seleksi. Di bagian Proses Seleksi,

Subbidang Kepangkatan dan Pengembangan Karier Aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5) huruf a mempunyal tugas melaksanakan

menyediakan lingkungan fisik yang aman (misal: terpapar kekerasan, lokasi program yang tidak aman, perbuatan tidur yang tidak aman, melepas anak kepada orang dewasa yang

Apakah kamu mendapatkan keuntungan yang setara dari hasil usaha kalian atau kamu hanya mendapat upah dari menjalankan perintah. Apakah kamu familiar dengan

Tabel 3.24 Hasil Data Kuisioner Kredibilitas komponen Koorientasi 2……..85 Tabel 3.25 Kredibilitas Responden ……… 87 Tabel 3.26 Pernyataan Kuisioner untuk Sikap

Jika kita melihat pada standarisasi penegakan hukum dalam Pilkada adalah pentingnya untuk memastikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Tersebut dapat dilakukan

[r]

Kurikulum 2013 telah menerapkan model pembelajaran pada pelajaran IPS yang dipandang sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan. Pada kurikulum tersebut dikembangkan