• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 30 MANADO

Cyndhanita O. Janis*, Prof. dr. Jootje M.L Umboh, MS*, dr Nancy S.H Malonda, MPH*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK

Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat. PHBS Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan agar tahu, mau dan mampu mempraktikan, perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bersifat deskritif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 responden. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kusioner. Responden yang memilki pengetahuan baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 79 responden (52,7%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 71 responden (47,3%). Responden yang memilki sikap baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 123 responden (82%) dan yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 27 responden (18%). Responden yang memilki tindakan baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 91 responden (60,7%) dan yang memiliki tindakan kurang baik sebanyak 59 responden (39,3%). Adanya kesinambungan dari pengetahuan, sikap dan tindakan untuk membentuk suatu perilaku yang baik.

Kata kunci : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pengetahuan, Sikap, Tindakan.

ABSTRACT

The School-aged children are the critical age group, for a reason that at the age, a child was susceptible toward health problem. Beside it is susceptible, toward health problem, the school-aged children also were ini sensivity condition toward stimulus so that being easy to be guided, supervised and formed through a good habits, included a habit of clean and healthy living behavior. PHBS is an effort to empower students, teacher and people arounded in order to know, will and able to practice a habit of clean and healthy living behavior as well as have an active role to implement a healthy school. This study is a descriptive research. Amount of sample in this study are 150 respondents. The collection of data through interview by using questionnaire.

Respondent with good knowledge of PHBS amounted of 79 respondent (52,7%) and respondent with unwell knowledge amounted of 71 (47,3%). Respondent with good attitude on PHBS amounted of 123 respondent (82%) and respondent with not good attitude amounted of 27 respondent (18%). Respondent with good action on PHBS amounted of 91 respondent (60,7%) and respondent with not good action amounted of 59 respondent (39,3d%). There should be a sustainability of knowledge, attitude, and action to from a good behavior.

Keywords : The clean and healthy living behavior (PHBS), Knowledge, Attitude, Action

(2)

PENDAHULUAN

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang di lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat merupakan pengertian lain dari PHBS ( Proverawati dan Rahmawati , 2012). Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada usia tersebut seorang anak rentan terhadap masalah kesehatan. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat. Pada umumnya, anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa yang di terima dan diketahuinya dari orang lain ( Nadia,2012). Berdasarkan analisis kecenderungan secara rerata nasional, terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku cuci tangan secara benar pada tahun 2013 yaitu 47,0% dibandingkan tahun 2007 yaitu 23,2%. Demikian pula dengan perilaku BAB benar terjadi peningkatan dari 71,1% pada tahun 2007

menjadi 82,6% pada tahun 2013.

Peningkatan tertinggi proporsi penduduk

berperilaku cuci tangan benar terjadi di

Bangka Belitung dengan besar kenaikan

35,0% (20,6% pada tahun 2007 menjadi

55,6% pada 2013). Peningkatan terbesar

proporsi penduduk berperilaku BAB

benar terjadi di Sumatera Barat sebesar

14,8%. Untuk perilaku benar dalam

menyikat gigi berkaitan dengan faktor

gender, ekonomi, dan daerah tempat

tinggal, ditemukan sebagian besar

penduduk Indonesia menyikat gigi pada

saat mandi pagi maupun mandi sore,

(76,6%). Menyikat gigi dengan benar

adalah setelah makan pagi dan sebelum

tidur malam, untuk Indonesia ditemukan

hanya 2,3 %. (Riset Kesehatan Dasar,

2013). Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Yenta (2012) tentang gambaran

PHBS pada anak-anak Panti Asuhan

Harapan Kita Desa Huntu Utara

Kecamatan Bulango Selatan Kabupaten

Bone Bolango memberikan hasil bahwa

tingkat pengetahuan dan sikap dari anak-

anak panti tergolong baik dengan

prosentasi 93,8 % dan 87,5 % dan

tindakan tergolong kurang baik dengan

prosentasi 62,5 %. Sedangkan Wowor

(2013) dalam penelitiannya tentang PHBS

Sekolah Pada Sekolah Dasar GMIM

Lemoh, tingkat pengetahuan, sikap dan

tindakan tergolong sangat baik, yaitu

dengan prosentasi pengetahuan 96,1%,

sikap 90,8% dan tindakan 78,6 %.

(3)

Sekolah Dasar Negeri 30 Manado merupakan sekolah yang berbasis lingkungan, sehingga mendapat penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata yang di berikan oleh Walikota Manado dalam rangka hut Manado yang ke 390 tahun. Hal ini menjadi suatu kebanggaan bagi siswa Sekolah Dasar Negeri 30 Manado untuk tetap melestarikan lingkungan lingkungan yang bersih dan hijau.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 30 Manado.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah suatu penelitian yang bersifat deskritif. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 30 Manado Kecamatan Paal II Kelurahan Perkamil Kota Manado pada bulan juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV-VI Sekolah Dasar Negeri 30 Manado yang berjumlah 150 orang. Besar sampel diambil dari seluruh total populasi ( Anonimous, 2014).

Instrument penelitian terdiri dari alat tulis menulis, kalkulator dan Komputer.

Pengumpulan data menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pembagian kusioner dan wawancara kepada responden.

Data sekunder diperoleh dari profil sekolah berupa identitas sekolah da jumlah sekolah. Analisis data dilakukan secara deskritif untuk menentukan kategori pada pengetahuan, sikap dan tindakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Pengetahuan Responden Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri 30 Manado

Tabel 1. Distribusi tingkat pengetahuan responden tentang PHBS

Pengetahuan n %

Baik 79 52,7

Kurang Baik 71 47,3

Jumlah 150 100

Berdasarkan tabel 1, tingkat pengetahuan

responden tentang perilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) menunjukan 79

responden (52,7%) memiliki pengetahuan

baik dan 71 responden (47,3%) memiliki

pengetahuan kurang baik. Jika di

bandingkan dengan penelitian yang di

lakukan oleh Busising (2010) terhadap

tingkat pengetahuan siswa kelas IV, V,

dan VI terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat menunjukan bahwa 80 % responden

berpengetahuan sangat baik dan 20 %

berpengetahuan tidak baik. Promosi

PHBS perlu dimulai sejak usia dini agar

menjadi tambahan pengetahuan dan

(4)

selanjutnya diharapkan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari- hari, serta menjadi bagian dari norma hidup mereka. Promosi PHBS bisa disampaikan melalui berbagai media massa, baik media cetak maupun media elektronik (Pramono, 2012).

B. Gambaran Sikap Responden Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PBHS) Disekolah Di Sekolah Dasar Negeri 30 Manado.

Tabel 2. Distribusi tingkat sikap responden tentang PHBS

Sikap n %

Baik 123 82

Kurang baik 27 18

Jumlah 150 100

Berdasarkan tabel 2, tingkat sikap responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menunjukan 123 responden (82%) memiliki sikap baik dan 27 responden (18%) memiliki sikap yang kurang baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wowor (2013) terhadap sikap siswa kelas I – VI tentang perilaku hidup bersih dan sehat menunjukan bahwa 90,8% siswa bersikap sangat baik terhadap PHBS sekolah.

C. Gambaran Tindakan Responden Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Sekolah Di SDN 30 Manado.

Tabel 3. Distribusi tingkat tindakan responden tentang PHBS

Tindakan n %

Baik 91 60,7

Kurang Baik 59 39,3

Jumlah 150 100

Berdasarkan tabel 3, tingkat tindakan responden tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menunjukan 91 responden (60,7%) memiliki tindakan yang baik dan 59 responden (39,3%) memiliki tindakan yang kurang baik.

Apabila di bandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yante (2012) tentang tindakan anak-anak panti asuhan harapan kita desa huntu tentang perilaku hidup bersih dan sehat cenderung kurang, terbukti 62,5 % anak-anak panti asuhan memiliki tindakan yang kurang. Perilaku seseorang atau masayarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan sikap kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu ketersedian fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya suatu perilaku atau tindakan (Gomo, 2013).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan pada siswa SD Negeri 30

Manado mengenai gambaran perilaku

(5)

hidup bersih dan sehat (PHBS) pada siswa SD Negeri 30 Manado, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Responden yang memilki pengetahuan baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 79 responden (52,7%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 71 responden (47,3%).

2. Responden yang memilki sikap baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 123 responden (82%) dan yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 27 responden (18%).

3. Responden yang memilki tindakan baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 91 responden (60,7%) dan yang memiliki tindakan kurang baik sebanyak 59 responden (39,3%).

SARAN

1. Diharapakan pihak sekolah dapat terus meningkatkan dan mengembangkan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesehatan anak didiknya.

2. Diharapkan para siswa dapat menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, agar dapat mengetahui berat badan dan tinggi badan masing-masing

3. Pendidikan kesehatan pada siswa tentang PHBS sekolah perlu ditingkatkan.

4. Mengganti sarana prasarana yang sudah rusak khususnya di ruang UKS sehingga bisa digunakan oleh siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2014. Profil Sekolah Dasar Negeri 30 Manado. Sulut Busising R. 2010. Gambaran Perilaku

Siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Motoboi Kecil Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Skripsi FKM UNSRAT : Manado Departemen Kesehatan RI. 2013. Hasil

riset kesehatan dasar Indonesia 2013.

Gomo M J, 2013. Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Sekolah Pada Siswa Kelas Akselerasi Di SMPN 8 Manado.

Fak Kedokteran UNRAT : Manado. Jurnal e-Biomedik (eBM) Vol.1/No.1/Maret 2013.

Hal 503-505.

Nadia. 2012. Hubungan pelaksanaan

program usaha kesehatan sekolah

terhadap perilaku hidup bersih

dan sehat pada siswa sdn 13

seberang padangutara tahun

(6)

2012 . Universitas Andalas : Padang

Proverawati A dan Rahmawati E, 2012.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Yogyakarta : NuhaMedika Pramono S M, 2011. Peningkatan

Pengetahuan Anak-Anak Tentang PHBS Dan Penyakit Menular Melalui Teknik Kie Berupa Permainan Elektronik. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol.14/No.4/Oktober 2011 hal 311-319

Wowor, S. 2013. Gambaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Sekolah Pada Anak Sekolah Dasar GMIM Lemoh. Universitas Sam Ratulangi : Manado. Jurnal

Media Kesehatan

Vol.1/No.7/Agustus 2013

Yante L, 2012. Gambaran Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Anak-Anak Panti Asuhan Harapan Kita Desa Huntu Utara Kecamatan Bualango Selatan Kabupaten

Bone Bolango. Unversitas Negeri

Gorontalo : Gorontalo. Jurnal

Public Health Journal

Vol.1/No.1/2012

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah duraikan, maka dapat dirumuskan masalah penelitiannya yaitu “Sejauhmana pengaruh komunikasi program public relations yang

Terdapat pengaruh nyata dan interaksi ekstrak daun lidah buaya dan sirih dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans sehingga menyebabkan perbedaaan besar

Setiap usaha pasti akan memiliki resiko yang harus ditanggung oleh pelaksana usaha, termasuk juga industri permen susu. Resiko yang dihadapi dalam industri permen susu ini

[r]

Metode pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan yuridis sosiologis (sosial legal research) untuk mengkaji dan membahas

interaktif pengajaran yaitu: ”(1) untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya

Rosyid, Strategi Pembelajaran Demokratis, (Semarang: Unnes Press, 2006), hlm.. pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna. 36 Siswa yang belajar dengan

Survei larva merupakan kegiatan pemeriksaan tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan larva Aedes untuk mengetahui ada tidaknya larva. Pemeriksaan