Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Template Standar Powerpoint
Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan
sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Ali Akbar Gayo, SE.,MM
FEB
Manajemen
www.mercubuana.ac.id
Teori Perilaku Konsumen : Ordinal Utility Approach
Template Modul
Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan
Perbedaan Kardinal & Ordinal
KARDINAL ORDINAL
• Dinyatakan dalam angka (1, 2, 3…………..dst )
• Berapa jumlahnya
Mana yang dipilih karena jumlahnya
Besaran (Kuantitatif )
• Dinyatakan dalam “Urutan”
( ke-1, ke-2, ke-3…….dst )
• Mana yang lebih tinggi sama atau lebih rendah
Mana yang dipilih karena tingkatannya
Urutan (Order of Preference )
><
Syarat Untuk Daftar Urutan Preferensi/Ordinal
• Untuk setiap untai komoditi, misalnya A dan B, bila A memberikan kepuasan yang lebih besar dibanding B, maka A harus dipilih dan bukan B ( A is prefered to B ) dan begitu pula sebaliknya. Bila A dan B memberikan kepuasan yang sama maka konsumen dapat memilih A , dan/atau B ( A and B are indiferent).
• Bila harus A dipilih dan bukan B, sedang B harus dipilih dan bukan C, maka A harus dipilih dan bukan C. Jadi dalam menentukan preferensi, berlaku hubungan yang bersifat transitif.
• Bila untai komoditi A terdiri dari unsur-unsur yang sama
dengan B, sedangkan setiap unsurnya untai A lebih besar dari
B ( A is strictly large than B ), maka A harus dipilih dan bukan
B. Tetapi bila hanya beberapa unsur saja yang lebih besar,
sedang unsur yang lain lebih kecil atau sama, maka tidak dapat
dikatakan begitu saja bahwa A harus dipilih dan bukan B.
Contoh
• Ada dua barang konsumsi yaitu : X ( beras ) dan Y (kain)
Preferensi ( pilihan ) konsumen terhadan kedua barang tersebut sesuai dengan tabel sebagai berikut
• Guna yang diperoleh dari barang - X dan barang – Y, dapat dinyatakan dalam suatu fungsi guna, yaitu :
U = X Y
(Tingkat guna yang diperoleh adalah hasil perkalian X dan Y yang
• di konsumsikan)
Urutan Prefensi (Preferensi Ranking)
• U = X Y X = 10 dan Y = 10 atau 100 = X Y X = 20 dan Y = 5 atau
X = 100 dan Y = 1
• Fungsi guna dinyatakan dalam pengertian ordinal Æ konsumen mempunyai beberapa bentuk fungsi guna yang lain.
Misalnya : U = ( X Y ) 2 X = 10 dan Y = 10
X = 20 dan Y = 5 ----Æ U = 10.000 unit guna
X = 100 dan Y = 1 (Menunjukan preference ranking yang lebih tinggi )
• Bentuk grafik berdimensi 3 ( tiga) , disebut dengan bidang guna
( Utility surface )
Definisi Kurva Indeferen
• Definisi : Kurva Indiference adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi ( a set of combination ) dari sejumlah barang tertentu yang menghasilkan tingkat guna total yang sama kepada konsumen, dengan demikian konsumen dalam keadaan indiference .
• Fungsi Guna : U= f(X1,X2,….Xn)
• Kurva indiference : U=f(X1,X2,….X3) = C
C = Constanta, tingkat guna tertentu
(10, 19,26, 30 )
• C : ditulis dalam ordinal (makin besar ÆTingkat guna makin tinggi )
I (10) II (19) III (26)
Jumlah X
Jumlah Y
O
Kurva Indiferen
IV (30)
Sifat Kurva Indiferen
• Mempunyai nilai kemiringan negatif ( Negatively Sloped), dari kiri atas ke kanan bawah pada bidang komoditi dimensi X – Y.
Dalam hal tertentu ( Ekstrim ), kurva dapat berbentuk garis mendatar atau vertikal yang merefleksikan persyaratan ( C ) Æ harus memilih yang lebih besar.
• Melewati semua titik-titik yang ada dalam bidang X-Y, merefleksikan persyaratan (a), dapat membedakan mana yang dipilih dan mana yang indiferen. Setiap komoditi dihubungkan dengan tingkat guna total.
• Tidak mungkin berpotongan antara kurva yang satu dengan yang lainnya, berdasarkan pada persyaratan (b) Æ sifat hubungan transitif.
• Berbentuk cembung kearah titik O sebagai akibat dari batas
kemampuan komoditi X untuk menggantikan komoditi y, makin
menurun dengan makin banyaknya komuditi X (Marginal rate of
substitution of X for Y : MRS
X-Y)
Kurva Indeferen tidak mungkin berpotongan
P
K ( II)
Q I
O Jumlah X
II. Tingkat guna total pada titik P sama dengan pada titik K
I. Tingkat guna total pada titik P sama dengan pada titik Q
K seharusnya indiferen dengan Q
Komoditi K seharusnya lebih dipilih dibanding dengan komoditi Q karena
K terdiri dari X dan Y dalam jumlah yang lebih besar.
Perilaku Konsumen
SETIAP KONSUMEN BERUSAHA MENGALOKASIKAN PENGHASILAN
YANG TERBATAS JUMLAHNYA UNTUK MEMBELI BARANG DAN JASA YANG MEMBERIKAN TINGKAT KEPUASAAN YANG MAKSIMUM
SETIAP KONSUMEN MENGATUR PENGHASILANNYA UNTUK MEMAKSIMUMKAN KEPUASAN
PERILAKU (Permintaan konsumen akan suatu barang )
DIPENGARUHI
* ADANYA PERUBAHAN HARGA BARANG
* PENGHASILAN/PENDAPATAN KONSUMEN
M ≥ x. Px + y.Py
Pergeseran satuan garis anggaran
Studi perbandingan ( comparative Study ),mengenai perubahan jumlah barang yang dibeli konsumen, sebagai akibat perubahan penghasilan atau perubahan harga barang.
O B B1 X
A A1 Y
O A Y
B1 B X
. M Æ
. M Æ
. M1 (OA1)
. M1 (OB1)
Px1 > - Px
Py Py
Jumlah Komoditi X : OB Æ OB1 ( OB1 < OB )
* Jml.y maks : 1 Py
* Jml.X maks : 1 Px
1 Py
1 Px
Perubahan Harga X1 > X Perubahan
Penghasilan
M1 > M
Keseimbangan Konsumen
• LM = Garis Anggaran
• Konsumen tidak dapat mencapai kurva indiferen diluar garis anggaran Æ IV
• Q,P,R Adalah tiga dari sekian banyak gabungan komoditi yang dapat dibeli sesuai garis anggaran.
I II
III IV
Jumlah X M
Jumlah Y
O L
P Q
R
• I
• II
• III
• IV
Peta indiferen konsumen
Kurva Indiferen
Keseimbangan Konsumen
1. Titik Q Æ kekiri Æ kepuasan menurun ( I )
Æ kekanan Æ Kepuasan bertambah ( belum maksÆ II ) 2. Titik P Æ Kepuasan bertambah Æ kurva indiferen III
Æ Kekanan Æ Kepuasan menurun ( dibawah III ) 3. Titik R Æ Kekanan Æ Kepuasan menurun ( dibawah II )
4. Kepuasan maksimum/ Titik keseimbangan konsumen terjadi pada titik P
( Kurva indiferen ( III ) menyinggung garis anggaran LM.
Contoh
• KONSUMEN MEMPUNYAI PENGHASILAN : M
• HANYA ADA DUA BARANG YAITU : BARANG X dan BARANG Y
• HARGA BARANG X Æ Px, HARGA BARANG Y Æ Py
• JUMLAH PEMBELIAN UNTUK BARANG X Æ X.Px DITAMBAH PEMBELIAN BARANG Y Æ Y.Py, TIDAK MELEBIHI PENGHASILAN : M
M ≥ X.Px + Y.Py………. (1) M = X.Px + Y.Py……….. (2) Y = 1 . M – X Px……… (3)
Py Py
1 M = MENUNJUKAN TITIK POTONG GARIS PERSAMAAN DENGAN Py SUMBU VERTIKAL ( Y )
- Px = NILAI KEMIRINGAN GARIS PERSAMAAN
Py MINUS ( PERBANDINGAN HARGA BARANG-BARANG )
Bagian Isi
Y = 1 M – Px . X Py Py A
B X
O Jumlah - X
1 Py - OA = -
OB 1
Px.
. M
. M
= - Px ………..(4) Py
Jumlah - Y
Y