• Tidak ada hasil yang ditemukan

menjanjikan dan melibatkan media massa, baik itu media lini atas (above the line)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "menjanjikan dan melibatkan media massa, baik itu media lini atas (above the line)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Dunia periklanan telah menjadi salah satu industri terbesar yang sangat menjanjikan dan melibatkan media massa, baik itu media lini atas (above the line) maupun media lini bawah (below the line). Persaingan di dunia iklan mengharuskan para produsen dan pembuat iklan untuk menampilkan iklan-iklan yang efektif demi meningkatkan brand awareness konsumen atas produknya. Dewasa ini, para pembuat iklan juga semakin kreatif dalam menciptakan sebuah iklan. Mereka berusaha untuk membuat sebuah iklan yang bersifat out of box dari iklan-iklan sejenisnya.

Sebuah iklan yang baik adalah iklan yang secara efektif dan efisien dapat langsung mengkomunikasikan pesan yang dimaksud sehingga komunikan pun mengerti maksud dari iklan tersebut, dan dapat terus mengingat iklan tersebut. Pesan yang biasanya berupa ajakan untuk membeli dan/atau mengkonsumsi suatu produk tertentu itu pun pada gilirannya akan cenderung menimbulkan minat beli dari komunikan berdasarkan apa yang di ingat oleh komunikan, yang telah dipicu oleh penyampaian pesan lewat suatu iklan yang menarik. Dengan demikian, iklan adalah salah satu sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan tingkat penjualan suatu produk.

Pada masa sekarang ini persaingan para produsen kartu telepon selular sangat kompetitif, hal ini dapat kita lihat dari iklan yang mereka tawarkan di media massa khususnya media elektronik yaitu televisi. Para produsen kartu selular ini sangat terang-terangan dalam bersaing, mereka berlomba-lomba membuat iklan yang berbeda dan lain dari yang lain, bahkan mereka juga bersaing dalam tarif telepon yang ditawarkan, sehingga media pun menyebutkan para produsen kartu telepon sedang perang tarif.

(2)

Di dalam iklannya kali ini, XL (PT. Excelcomindo Pratama) menawarkan sesuatu yang berbeda dari iklan yang lain dan iklan sebelumnya, provider XL melakukan terobosan dengan mulai memasukkan hewan di dalam iklan kartu telepon selularnya, dan dalam hal ini peneliti melihat terjadi peningkatan dalam penggunaan kartu telepon selular XL di karenakan iklan tersebut.

Iklan yang menjadi objek penelitian ini adalah iklan kartu telepon selular yang diproduksi oleh provider XL (PT. Excelcomindo Pratama) versi “Kawin sama Monyet”. Peneliti berpendapat bahwa iklan tersebut efektif, memiliki konsep yang original, kreatif, membidik sasaran konsumen yang tepat dan dilaksanakan dengan cukup sempurna. Iklan kartu GSM yang berdurasi sekitar 30 detik ini cukup sering kita saksikan di televisi.

Iklan ini sendiri mengambil setting di sebuah jalan raya, dimana dua orang pemuda sedang berjalan dan berbincang-bincang mengenai tarif kartu GSM yang murah. Menurut pemuda yang bertubuh gemuk, tidak ada tarif kartu GSM yang paling murah, semuanya sama dan mahal jika menghubungi operator yang berbeda.

Kemudian dia berkata kepada temannya, pemuda yang bertubuh langsing, bahwa ia bertaruh, jika ada tarif kartu GSM yang murah, maka ia akan bersedia kawin dengan monyet.

Sesaat setelah itu, ketika mereka melewati sebuah jembatan fly-over, mereka berdua melihat papan iklan yang menampilkan tarif kartu XL yang hanya Rp. 0.1 per detik ke semua operator. Pemuda yang gemuk tentu saja terbelalak dan teringat kembali dengan ikrar taruhan yang diucapkannya, sehingga kemudian ia digambarkan hidup satu rumah dan/atau kawin dengan seekor monyet, sebagai akibat dari kata- katanya itu.

(3)

Iklan ini kemudian diakhiri dengan munculnya model XL yang menampilkan kembali tarif Rp. 0.1 per detik ke semua operator.

Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah wacana dan bahan pembanding bagi para pengguna kartu telepon selular dalam menentukan pilihannya dan juga sebagai wacana penambah dalam hal periklanan.

Berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan oleh Peneliti, iklan ini cukup mendapat perhatian di masyarakat. Peneliti melihat iklan ini telah menjadi fenomena tersendiri di masyarakat, dengan seringnya digunakan istilah “Kawin sama Monyet”

dalam percakapan sehari-hari di masyarakat.

Peneliti memilih siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Medan sebagai subjek penelitian karena berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Peneliti, cukup banyak siswa yang memakai produk XL sebagai kartu GSM telepon selular mereka, dan cukup populernya ungkapan yang digunakan dalam iklan ini.

Menurut pengamatan Peneliti, cukup banyak siswa yang menggunakan ungkapan di iklan ini dalam berinteraksi antar sesamanya. Ungkapan “Kawin sama Monyet” cukup sering digunakan dan telah menjadi bahasa gaul (slank) di kalangan anak remaja.

Selanjutnya Peneliti melihat pengaruh iklan tersebut terhadap tindakan membeli kartu GSM XL tersebut.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana Pengaruh Iklan XL ‘Kawin Sama Monyet’ terhadap Tindakan Membeli Kartu GSM XL oleh Siswa-Siswi SMA Negeri 10 Medan?”

(4)

C. Pembatasan Masalah

Agar ruang lingkup masalah yang akan diteliti tidak terlalu luas, lebih spesifik dan menghindarkan salah pengertian, maka Peneliti membuat pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan hanya pada siswa/i SMA Negeri 10 Medan..

2. Penelitian dilakukan hanya pada siswa/i yang menonton tayangan iklan XL versi

“Kawin Sama Monyet”.

3. Penelitian dilakukan terbatas hanya pada pengaruh iklan XL versi “Kawin Sama Monyet” terhadap tindakan membeli kartu GSM XL dari siswa/i tersebut..

4. Pra penelitian dan Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2008 sampai dengan bulan Desember 2008.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui besarnya minat beli dan menggunakan kartu telepon selular XL.

b. Untuk mengetahui pengaruh iklan XL versi “Kawin Sama Monyet” terhadap tindakan membeli kartu GSM XL oleh siswa/i, khususnya siswa/i SMA Negeri 10 Medan.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan referensi bagi studi dan penelitian, khususnya bagi studi ilmu komunikasi tentang periklanan.

(5)

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama ini serta menjadi wadah dalam memperkaya cakrawala pengetahuan tentang periklanan.

c. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi/masukan yang positif kepada pihak – pihak yang berkepentingan.

E. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok fikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti. (Nawawi, 2001: 39)

Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.2

Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan untuk dipergunakan adalah Periklanan, Positioning, dan Teori AIDDA.

1. Periklanan

Secara sederhana iklan didefenisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali, 1992:9).

(6)

Dalam literatur pemasaran, Iklan atau advertising didefinisikan sebagai kegiatan berpromosi barang atau jasa lewat media massa (Wibowo, 2003:5).

Menurut Jefkins (1997:15), Iklan sebagai cara menjual melalui penyebaran informasi.

Institut Periklanan Inggris mendefinisikan periklanan sebagai pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya (Jefkins, 1997:5).

Sedangkan periklanan menurut Masyarakat Periklanan Indonesia merupakan keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan (Kasali, 1992:11).

Iklan menuurut AMA (American Marketing Association) adalah setiap bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan ide-ide, gagasan, dan layanan yang bersifat non personal atas tanggapan sponsor tertentu (Liliweri, 1997:20).

Menurut Kleeper(Liliweri, 1997:17), iklan atau advertising berasal dari bahasa Latin “Advere” yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain.

Menurut Wright(Liliweri, 1997:20), iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat pentingsebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.

Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari iklan adalah untuk memberitahukan (to inform), membujuk (to persuade), dan mengingatkan (to remind). Salah satu keuntungan utama iklan dari media lain adalah

(7)

kemampuannya untuk mengkomunikasikan pesan-pesannya kepada sejumlah besar orang pada suatu waktu.

2. Positioning

Positioning menurut Rhenald Kasali adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja dalam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Upaya ini di anggap perlu karena situasi masyarakat yang sudah over-communicated.

Dengan demikian maka positioning yang dimaksudkan disini merupakan suatu cara mendekatkan suatu produk yang dihasilkan dengan konsumen yang dituju.

Menurut David A. Aacker strategi ini dapat diterapkan melalui (Alo, 1997: 14):

• Penonjolan karakteristik produk.

• Penonjolan harga dan mutu.

• Penonjolan penggunaan.

• Positioning menurut pemakaiannya.

• Positioning menurut kelas produk.

• Positioning dengan menggunakan simbol budaya.

• Positioning langsung terhadap pesaing.

Positioning atau juga disebut penempatan, merupakan model baru dalam dunia periklanan, dalam buku “Mengatur Posisi” Al Rise dan Jack Trout mengemukakan bahwa penempatan berarti menempatkan suatu produk ke dalam pikiran konsumen.

Penempatan ini melibatkan proses perubahan yang menyangkut perubahan nama,

(8)

harga jual,pengepakan, dan sebagainya. Namun tidak merubah produk itu sendiri, perubahan ini hanya terjadi pada kulitnya saja.

3. Teori AIDDA

Teori AIDDA disebut A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure. Teori AIDDA ini di dalam (Effendy, 2003:304) merupakan akronim dari :

A : Attention (Perhatian) I : Interest (Minat)

D : Desire (Hasrat/Keinginan) D : Decision (Keputusan) A : Action (Tindakan)

Konsep AIDDA menjelaskan suatu proses psikologis yang terjadi pada diri khalayak (komunikan) dalam menerima pesan komunikasi.

Tahapan di atas mengandung pengertian bahwa setiap proses komunikasi (baik komunikasi tatap muka maupun komunikasi massa) hendaknya dimulai dengan membangkitkan perhatian. Dalam hal ini, sebuah pesan komunikasi harus dapat menimbulkan daya tarik tersendiri sehingga dapat memancing perhatian komunikannya.

Dalam membangkitkan perhatian yang berperan penting adalah komunikatornya. Dalam hal ini komunikaort harus mampu menimbulkan suatu daya tarik pada dirinya (source attractiveness) yang selanjutnya dapat memancing perhatian komunikan terhadap pesan komunikasi yang disampaikannya. Namun yang harus diperhatikan juga bahwa dalam membangkitkan perhatian khalayak harus dihindari munculnya suatu himbauan yang negatif.

(9)

Dalam hal ini, komunikatornya adalah provider kartu telepon selular GSM XL, dan yang menjadi komunikan adalah masyarakat yang menjadi pemirsa televise dan juga pengguna kartu telepon selular. Sebuah iklan harus mampu menarik perhatian pemirsanya, dalam hal ini iklan kartu telepon selular GSM XL “Kawin Sama Monyet” harus membangkitkan perhatian pemirsa televise sehingga akan muncul minat dalam diri khalayak untuk mengetahui lebih jauh tentang iklan tersebut.

Selanjutnya minat akan melahirkan rasa ingin/hasrat untuk melakukan seperti yang disampaikan oleh iklan tersebut, dan pada akhirnya akan menuju pada tindakan membeli (buying action) yang dilakukan komunikan (masyarakat) terhadap produk dari komunikator (kartu telepon selular GSM XL).

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil yang akan dicapai. Kerangka konsep juga merupakan bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesa penelitian (Nawawi, 2001: 40).

Kerangka konsep memuat variabel-variabel yang akan diteliti beserta indikatornya untuk memperjelas hasil penelitian yang akan dicapai. Adapun variabel- variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas/Independent Variable (X)

(10)

Merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lain (Rakhmat, 2001: 12). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan kartu GSM XL versi “Kawin Sama Monyet”, yang indikatornya meliputi :

a. Frekuensi Penayangan Iklan b. Model Iklan

c. Slogan

d. Penonjolan karakteristik produk e. Penonjolan harga dan mutu f. Penonjolan penggunaan

2. Variabel terikat / Dependent Variable (Y)

Merupakan variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2001: 12). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah “Tindakan Membeli Kartu GSM XL”, yang meliputi :

a. Attention (Perhatian) b. Interest (Minat)

c. Desire (Hasrat/Keinginan) d. Decision (Keputusan) e. Action (Tindakan)

G. Model Teoritis

Berdasarkan kerangka konsep yang ada, maka akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut :

(11)

Gambar 2 Model Teoritis

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

Iklan GSM XL versi + Tindakan Membeli

“Kawin Sama Monyet” Kartu GSM XL

Variabel Antara (Z) Karakteristik

Responden

x = Variabel Bebas y = Variabel Terikat z = Variabel Antara

+ = Kuat/Lemah Hubungan

H. Operasional Variabel

Operasional variabel digunakan untuk lebih memudahkan kesamaan dan kesesuaian penelitian berdasarkan kerangka konsep di atas, yakni:

Tabel 2

(12)

Operasional Variabel

Variabel Teoritis Variabel Operasional Variabel Bebas

Iklan XL versi “Kawin Sama Monyet”

• Frekuensi Penayangan Iklan

• Model Iklan

• Slogan

• Penonjolan karakteristik produk

• Penonjolan harga dan mutu

• Penonjolan penggunaannya Variabel Terikat

Tindakan Membeli Kartu GSM XL

• Attention (Perhatian)

• Interest (Minat)

• Desire (Keinginan/Hasrat)

• Decision (Keputusan)

• Action (Tindakan) Variabel Antara

Karakteristik Responden

• Usia

• Pendidikan

• Pendapatan (per bulan)

I. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel (Singarimbun, 1995: 46). Dengan kata lain, definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dalam penelitian ini variabel-variabel dapat didefinisikan sebagai berikut :

(13)

1. Iklan Kartu GSM XL versi “Kawin Sama Monyet”, yang terdiri dari :

a. Waktu penayangan iklan, yaitu iklan kartu selular GSM XL versi Kawin sama Monyet yang ditayangkan secara berulang-ulang agar dapat diingat oleh khalayak.

b. Model iklan, yaitu orang-orang yang digunakan sebagai model dalam iklan kartu seluler GSM XL versi Kawin sama Monyet.

c. Slogan, yaitu frase pendek yang memberikan deskripsi atau informasi dari suatu merek.

d. Penonjolan karakteristik suatu produk, yaitu menampilkan karakter produk yang menjadi ciri khas produk. Seorang pengiklan harus memilih salah satu di antara sekian unsur produk yang dapat ditonjolkan. Penonjolan ini meliputi karakteristik fisik, seperti warna, kemasan, ukuran, dan bentuk; dan juga karakteristik semu, yaitu karakter yang tidak dapat diukur, seperti hal-hal yang berkaitan dengan selera, rasa, simbol-simbol maupun keuntungan konsumen.

e. Penonjolan harga dan mutu, yaitu apakah harga produk itu terjangkau dan bagaimana kualitas produk, apakah sudah sesuai dengan informasi yang diberikan oleh iklan kartu selular GSM XL.

f. Penonjolan penggunaan, yaitu apa kegunaan atau manfaat dari produk tersebut untuk dikonsumsi.

2. Tindakan Membeli kartu GSM XL versi “Kawin sama Monyet”

a. Attention (Perhatian), yaitu perhatian khalayak dan/atau individu yang ditimbulkan dari metode penayangan iklan televisi kartu seluler GSM XL versi Kawin sama Monyet yang dibuat semenarik mungkin.

(14)

b. Interest (Minat), yaitu alasan penggerak dalam diri individu untuk menggunakan produk kartu seluler GSM XL tersebut.

c. Desire (Hasrat/keinginan), yaitu timbulnya keinginan untuk mencoba kartu seluler GSM XL sebagai pemenuhan kebutuhan.

d. Decision (Keputusan), yaitu keadaan dimana individu mengambil keputusan tertentu untuk melakukan pertimbangan terlebih dahulu apakah ia akan menggunakan produk kartu seluler GSM XL ataukah tidak.

e. Action (Tindakan), yaitu tindakan untuk membeli dari individu yang menyebabkan ia berubah menjadi konsumen dari produk kartu seluler GSM XL, setelah sebelumnya menyaksikan iklan (versi Kawin sama Monyet) dan mengadakan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

J. Hipotesis

Hipotesis adalah generalisasi atau rumusan kesimpulan yang bersifat tentatif (sementara), yang hanya akan berlaku setelah terbukti kebenarannya (Nawawi, 2001:

161).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha : Terdapat hubungan antara menonton tayangan iklan XL versi “Kawin Sama Monyet” terhadap tindakan membeli kartu GSM XL di kalangan siswa/i SMA Negeri 10 Medan.

Ho : Tidak terdapat hubungan antara menonton tayangan iklan XL versi “Kawin Sama Monyet” terhadap tindakan membeli kartu GSM XL di kalangan siswa/i SMA Negeri 10 Medan.

(15)

K. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

Metode ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel suatu faktor yang berkaitan dengan variasi terhadap faktor lainnya. Selain itu metode korelasional ini digunakan untuk mengukur hubungan di antara berbagai variabel, meramalkan variabel tidak bebas dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, meratakan jalan untuk dapat membuat sebuah rancangan eksperimental.

Adapun pengumpulan data dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan atau melakukan observasi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Medan.

L. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Medan, Jalan Tilak No. 108 Medan.

M. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi, 2001: 141).

Populasi yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa/I SMA Negeri 10 Medan, yang berjumlah + 700 orang.

2. Sampel

(16)

Sampel merupakan pengambilan sejumlah bagian dari populasi yang dianggap mewakili dari seluruh populasi (Nawawi, 2001: 141). Oleh karena jumlah populasinya besar (lebih dari 100 orang), maka dapat diambil 10-25% dari populasi tersebut sebagai sampel.

Menurut Arikunto (2002: 112) jika populasi kurang dari 100, lebih baik di ambil semua, namun jika populasi diatas 100 orang maka dapat diambil antara 10-15

% atau 20-25%. Berdasarkan data populasi yang ada sebanyak 693 orang, maka diambil sampel sebesar 10,11%, yaitu 70 orang.

Untuk menentukan 70 orang yang menjadi responden (sampel) dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penarikan sample Purposive Sampling yaitu penarikan sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel

yang digunakan disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampelnya adalah siswa-siswi SMA Negeri 10 Medan (kelas 1, 2, 3) yang pernah menyaksikan iklan XL versi kawin sama monyet (minimal 1 kali).

Langkah selanjutnya adalah mengarahkan teknik penarikan sampel diarahkan kepada Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dijumpai, atau siapa saja yang secara kebetulan bertemu deengan peneliti yang dapat dipergunakan sebagai sampel, sepanjang orang/responden tersebut sesuai sebagai sumber data penelitian.

N. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Kepustakaan (Library Study), yaitu dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui buku-buku yang dianggap relevan dengan penelitian.

(17)

2. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu pengumpulan data secara langsung di lokasi penelitian, yang dilakukan melalui kuisioner, yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan secara tertulis untuk dijawab oleh para responden.

O. Teknik Analisa Data 1. Analisa Tabel Tunggal

Dilakukan dengan membagi variabel penelitian ke dalam kategori yang ditentukan atas dasar jumlah frekuensi dan persentase.

2. Analisa Tabel Silang

Digunakan untuk menganalisa dan mengetahui apakah variabel yang satu mempunyai hubungan dengan variabel yang lain. Dengan analisa seperti ini maka dapat diketahui apakah hubungan tersebut bersifat positif atau negatif. Selanjutnya berguna untuk memperoleh nilai yang jelas dari variabel yang dimaksud, maka terlebih dahulu ditabulasikan ke dalam bentuk tabel-tabel atau penentuan skor.

3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis merupakan suatu cara untuk mengathui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan Korelasi Rank Spearman, karena dengan menggunakan korelasi ini, tingkat pengukurannya adalah ordinal, yaitu menyangkut klasifikasi atau kategorisasi sejumlah variabel ke dalam beberapa sub nominal.

(18)

r

s

∑ ∑ ∑ ∑

+

= 2 2

2 2 2

. y x

di y

x

Keterangan :

r

s = Koefisien Korelasi Spearman

di = Perbedaan antara pasangan jenjang/ranking x = Jumlah variabel x yang beranking sama y = Jumlah variabel y yang beranking sama

Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi, maka digunakan skala Gildford.

< 0,20 = Hubungan rendah sekali.

0,20 – 0,40 = Hubungan rendah tetapi pasti.

0,41 – 0,70 = Hubungan yang cukup berarti.

0,71 – 0,90 = Hubungan yang tinggi/kuat.

> 0,91 = Hubungan sangat tinggi.

Untuk mengukur tingkat signifikasi korelasi, digunakan rumus t.

t = r

s 2 1

2 rs n

Keterangan :

t = Koefisien korelasi variabel x dan y n = Sampel

Gambar

Gambar 2  Model Teoritis

Referensi

Dokumen terkait

0o#ponen PROM.. +ekurangan dan per'aikan #ang diperlukan kemudian haru dilakukan e'agai 'agian dari kegiatan pro#ek.8aktu u%i o'a akan 'erada dalam tahun pertama

Dalam mempersiapkan lahan areal kebun diperlukan pemetaan wilayah dengan menggunakan Global Positioning System (GPS). GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang

Skripsi berjudul “PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA KELAS V MI MATHOLIUL HUDA TROSO

imbas melambatnya pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan masih terjadi pada tahun 2013; (2) perubahan basis perhitungan menjadi berdasarkan realisasi penerimaan PPh nonmigas

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan … 147 Berdasarkan nilai net flow yang dihasilkan oleh perhitungan promethee, urutan lokasi cabang usaha, yaitu rangking

Salah satu faktor penurunan jumlah mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Matematika Unindra beberapa tahun terakhir, salah satunya adalah kepuasan mahasiswa

HUBUNGAN ANTARA OVERWEIGHT, DURASI DEMAM, DAN HEPATOMEGALI DENGAN DENGUE SHOCK SYNDROME DI KUPANG, NUSA..

Dapat diwakilkan dengan membawa surat kuasa dari Direktur Utama/Pimpinan Perusahaan atau Kepala Cabang dan Kartu Pengenal.. Ketidakhadiran Calon Penyedia dalam proses