• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Hutan tanaman pola kemitraan merupakan kolaborasi antara PT. Nityasa Idola dengan masyarakat lokal. Masyarakat desa sudah lama mengklaim bahwa areal konsesi tersebut adalah tanah yang diwariskan nenek moyangnya dahulu, yang diperuntukkan sebagai tempat berladangnya masyarakat dayak. Masyarakat mengklaim berhektar-hektar areal konsesi tersebut. Sehingga PT. Nityasa Idola menggunakan kemitraan sebagai jembatan antara perusahaan dan masyarakat.

Lahan yang dimitrakan adalah lahan yang tidak dipakai berladang masyarakat dan atau bekas digunakan perladangan.

Kegiatan perusahaan yang sudah dilaksanakan diharapkan mendapat partisipasi dari masyarakat. Partisipasi biasanya dilandasi dengan kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Goldsmith dan Blustain (1988) dalam Winarto (2003), bahwa masyarakat tergerak untuk berpartisipasi jika (1) partisipasi dilakukan melalui organisasi yang sudah dikenal atau yang sudah ada di tengah-tengah masyarakat yang bersangkutan. (2) Partisipasi itu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat yang bersangkutan, (3) manfaat yang diperoleh melalui partisipasi itu dapat memenuhi kepentingan masyarakat setempat, dan (4) dalam proses partisipasi itu dijamin adanya kontrol yang dilakukan oleh masyarakat.

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan perusahaan yang sudah dilakukan menimbulkan persepsi dari masyarakat. Persepsi positip diharapkan dapat menjadi gambaran bahwa masyarakat dapat memberikan partisipasi positif dimasa yang akan datang, dan menjadi gambaran bahwa kegiatan ini mendapat penerimaan dan dukungan dari masyarakat. Adanya persepsi negatif dikhawatirkan akan menjadi hambatan bagi pelaksanaan kegiatan ini. Oleh karena itu partisipasi masyarakat diharapkan dapat menunjang keberhasilan hutan tanaman pola kemitraan yang akan datang.

(2)

Persepsi dan partisipasi merupakan 2 hal yang berbeda namun saling berkaitan. Hal ini senada dengan pernyataan Susiatik (1998) bahwa Tingkat peran serta masyarakat berkaitan dengan tingkat persepsi. Masyarakat akan semakin antusias untuk berpartisipasi secara aktif manakala dilandasi oleh adanya tingkat persepsi yang positif dari masyarakat. Oleh karena itu hubungan persepsi erat kaitannya dengan partisipasi. Meskipun demikian ada kemungkinan antara persepsi dan partisipasi tidak berkaitan. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui hubungan antara partisipasi dan persepsi masyarakat dalam pengembangan hutan tanaman industri pola kemitraan.

6.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan (Juli - September) pada tahun 2010, dengan lokasi di areal kerja PT. Nityasa Idola Kecamatan Meranti, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.

6.3 Metode Pengambilan Data 3.3.1 Metode Pemilihan Responden

Pengambilan responden dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling (sengaja) dari populasi di tiga dusun yang berada di wilayah areal konsesi perusahaan. Jumlah responden sebanyak 31 KK, dengan kriteria KK yang memitrakan lahannya kepada perusahaan.

3.3.2 Jenis Data dan Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari responden sedangkan data sekunder merupakan data yang berkaitan dengan penelitian namun diperoleh secara tidak langsung dari responden namun informasi yang diperoleh dari dokumen, arsip dan laporan.

Data-data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah karakteristik responden, data persepsi dan partisipasi. Data-data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi RKU perusahaan, dan data-data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

(3)

Teknik-teknik yang dilakukan dalam pengumpulan data primer dan sekunder yaitu:

1. Teknik wawancara (tanya jawab) secara terstruktur dengan menggunakan kuesioner dan wawancara secara tidak terstruktur dengan bertanya secara langsung tanpa menggunakan kuesioner kepada responden.

2. Studi pustaka yaitu dengan cara mencatat dan mempelajari laporan, dokumen, literatur, karya ilmiah, hasil penelitian dan arsip-arsip yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Pengamatan berperan serta yaitu dengan mengamati kondisi dan kegiatan responden di lapangan.

6.4 Pengolahan Data dan Analisis Data

Pengolahan data dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan menjadi beberapa tahapan yaitu :

1. Persepsi terhadap kegiatan pengembangan hutan tanaman pola kemitraan oleh PT. NI diukur berdasarkan jumlah skor dari 16 pertanyaan dari kuesioner dengan menggunakan skala likert. Masing-masing pertanyaan memiliki skor seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1 Skor pertanyaan pada persepsi

No. Kategori Skor

1 Setuju (S) 3

2 Kurang Setuju (KS) 2

5 Tidak Setuju (TS) 1

Tabel 2 Kategori tingkat persepsi

No. Kategori Skor

1 Baik ≥ 38

2 Sedang 27-37

5 Buruk ≤ 26

2. Partisipasi masyarakat (responden) diukur berdasarkan jumlah skor dari 16 pertanyaan dengan menggunakan skala likert. Kegiatan partisipasi ditinjau dari aspek:

a. Partisipasi dalam aktivitas pembukaan lahan dan kelompok tani hutan tanaman (5 pertanyaan)

b. Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharan dan pelatihan hutan tanaman (5 pertanyaan)

(4)

c. Partisipasi dalam pengamanan, evaluasi kegiatan dan pemanfaatan hasil (6 pertanyaan)

Tingkat partisipasi masyarakat diketahui dengan menjumlahkan ketiga aspek tersebut yang kemudian di skoring untuk menentukan kategori tingkat partisipasi.

Berikut ini adalah skor prtanyaan dan kategori tingkat partisipasi yang ditampilkan dalam Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3 Skor pertanyaan pada partisipasi

No. Kategori Skor

1 Setuju (S) 3

2 Kurang Setuju (KS) 2

5 Tidak Setuju (TS) 1

Tabel 4 Kategori tingkat partisipasi

No. Kategori Skor

1 Tinggi ≥ 38

2 Sedang 27-37

5 Rendah ≤ 26

3.4.1 Pengolahan data dan analisis hubungan partipasi dan persepsi

Metode pengolahan dan analisis yang digunakan adalah pendekatan metode analisis deskriptif kuantitatif. Menurut Neuman (1994) dalam Amanah (2005), tujuan penelitian deskriptif (descriptive research) adalah menjelaskan subyek penelitian seperti profil kelompok, proses, mekanisme atau hubungan, memberikan gambaran verbal dan numerik, menelusuri informasi untuk menjelaskan temuan, atau berbagai hal yang bertentangan dengan kepercayaan.

Penyajian secara deskriptif digunakan untuk menjelaskan tanggapan yang diberikan berdasarkan nilai persentase jumlah responden. Nilai persentase tersebut diperoleh dengan cara membagi jumlah responden berdasarkan tanggapannya dengan jumlah keseluruhan responden. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh partisipasi terhadap persepsi maka dilakukan peninjauan dan pengelompokan responden berdasarkan partisipasi rendah, sedang, dan tinggi, kemudian dilihat persepsi masing-masing responden apakah rendah, sedang, atau tinggi.

Tingkat partisipasi dan persepsi masyarakat terhadap hutan tanaman pola kemitraan dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni kategori Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R). Data kuantitatif yang diperoleh melalui pengolahan data

(5)

yang diperoleh dari lapangan yang hasilnya dituangkan dalam bentuk teks narasi, tabel, dan gambar.

Pengolahan data meliputi pengeditan, pengkodean, penilaian, memasukkan data, pengujian data, serta menganalisis data. Data yang didapatkan dilakukan pengeditan untuk mengecek kelengkapan pengisian kuesioner, setelah itu dilakukan pemberian kode di buku kode untuk mempermudah pengolahan data, sistem penilaian dibuat konsisten yaitu semakin tinggi skor semakin tinggi kategorinya. Setelah dijumlahkan dan selanjutnya akan dikategorikan dengan menggunakan teknik penilaian secara normatif yang dikategorikan berdasarkan interval kelas:

N =Max − Min 𝑘 (sumber: Singarimbun 1995) Keterangan :

N = batas selang

Max = nilai maksimum yang diperoleh dari jumlah skor Min = nilai minimum yang diperoleh dari skor

∑k = jumlah kategori

Data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner di lapangan terlebih dahulu dilakukan pengeditan, selanjutnya dilakukan pemindahan dari daftar pertanyaan ke lembar tabulasi yang sudah disiapkan.

6.5 Definisi Operasional

1. Persepsi, adalah Penilaian dan pandangan masyarakat petani terhadap kegiatan pengembangan hutan tanaman pola kemitraan oleh PT. NI. Untuk menilai tingkat persepsi dilakukan dengan menjumlahkan 16 item pertanyaan yang mempunyai indeks skor jenjang 3 sehingga diperoleh skor terendah (16) dan skor tertinggi (48) dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut :

a. ≥ 38 (baik ) b. 27 – 37 (sedang) c. ≤ 26 (buruk)

(6)

2. Partisipasi, adalah peran serta atau keikutsertaan masyarakat/petani dalam kegiatan pembangunan hutan tanaman pola kemitraan yang dilaksanakan oleh PT. NI, diukur berdasarkan jumlah skor dari pertanyaan tentang :

(a) Partisipasi dalam aktivitas pembukaan lahan dan kelompok tani hutan tanaman (5 pertanyaan)

(b) Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, kegiatan pembibitan, penanaman, pemeliharan dan pelatihan hutan tanaman (5 pertanyaan) (c) Partisipasi dalam pengamanan, evaluasi kegiatan dan pemanfaatan hasil (6

pertanyaan)

Nilai tingkat persepsi secara keseluruhan dilakukan dengan menjumlahkan 16 item pertanyaan yang mempunyai indeks skor jenjang 3 sehingga diperoleh skor terendah (16) dan skor tertinggi (48) dan selanjutnya dikelompokkan dalam kategori sebagai berikut:

a. ≥ 38 (tinggi ) b. 27 – 37 (sedang) c. ≤ 26 (rendah)

3. Umur, adalah usia responden pada saat penilaian dilakukan. Umur diukur dalam satuan tahun yang dihitung dari hari kelahiran dan dibulatkan ke hari ulang tahun terdekat, dengan kategori sebagai berikut :

a. 15 – 49 tahun (Umur Produktif Tinggi)

b. 50 – 65 tahun (Umur Kurang Produktif Sedang) c. > 65 tahun (Umur Tidak Produktif Rendah)

4. Pendidikan, adalah tingkat pendidikan formal yang pernah diikuti responden, diukur dengan kategori sebagai berikut:

a. > 9 tahun / tamat SLTA ( tinggi)

b. 6 - 9 tahun / tamat SD dan atau tamat SLTP ( sedang) c. < 6 tahun / tidak tamat SD ( rendah)

5. Luas lahan yang dimitrakan, adalah luasan lahan yang dimitrakan dengan perusahaan untuk dikelola oleh perusahaan. Dasar pengukuran pendapatan ini adalah berdasarkan sebaran contoh dari masyarakat, diukur dengan kategori sebagai berikut:

(7)

a. >36,7 Ha (tinggi) b. 18,7 – 36,7 Ha (sedang) c. < 18,7 Ha (rendah)

6. Mata pencaharian, adalah jenis matapencaharian masyarakat yang digolongkan kepada dua jenis matapencaharian, yaitu:

a. Usaha tani

b. Usaha tani + Non Usaha tani

7. Ukuran keluarga adalah ukuran jumlah anggota keluarga dalam satu rumah tangga petani. Dasar pengukuran ukuran keluarga ini adalah berdasarkan sebaran contoh dari masyarakat, diukur dengan kategori sebagai berikut:

a. >7 orang (besar) b. 5 - 7 orang (sedang) c. 2 - 4 orang (kecil)

Referensi

Dokumen terkait

4&lt; ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

kanan: “Hal yang paling mempengaruhi pada dinas kelautan dan perikanan adalah ku- rangnya sumber daya. Hal ini menyebabkan kurangnya pengawasan langsung dilapangan. Baik itu

Pada teks tersebut, bisa dilihat dengan gamblang bagaimana proses pergeseran struktur yang mengacu kepada bahasa sasaran. Faktor komunikasi yang efektif terhadap bahasa

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segalaa anugerah-Nya sehinga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN

(1) Wakapolres sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b merupakan unsur pimpinan Polres yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kapolres..

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan