• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Aplikasi Cash Bank dan Sales dengan Service Oriented Architecture pada Platform Java

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Rancang Bangun Aplikasi Cash Bank dan Sales dengan Service Oriented Architecture pada Platform Java"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Rancang Bangun Aplikasi Cash Bank dan Sales dengan Service Oriented Architecture pada Platform Java

Riyanarto Sarno1, Dwi Sunaryono2, Gita Ventyana3

1,2,3

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, 60111, Indonesia

Email: 1riyanarto@its-sby.edu, 2dwi@its-sby.edu, 3gita.ventyana@gmail.com

Abstrak

Sales atau penjualan merupakan kegiatan inti dalam sebuah perusahaan. Hasil dari penjualan sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan.

Penentuan harga jual barang yang tidak sesuai dengan keadaan pasar dapat mengakibatkan penjualan yang tidak maksimal. Selain penjualan, penanganan transaksi keuangan juga merupakan sesuatu yang penting bagi sebuah perusahaan. Dari pengolahan data transaksi keuangan dapat diperoleh gambaran kondisi perusahaan yang bermanfaat untuk menentukan langkah dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam tugas akhir ini, dibuat aplikasi Cash Bank dan Sales sebagai bagian dari sebuah sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk membantu dalam penanganan data transaksi dan penjualan tersebut.

Aplikasi cash bank dalam sistem ERP bertugas menangani setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran uang. Sedangkan aplikasi sales bertugas menangani penjualan barang kepada pelanggan, dan mengatur harga barang yang dijual. Dengan adanya kedua aplikasi ini data transaksi dapat diolah dan dikelompokkan berdasarkan jenis transaksi sehingga data dapat dengan lebih mudah dibaca. Dengan aplikasi yang terintegrasi, biaya produksi barang juga dapat dikalkulasi dengan cepat sehingga penentuan harga jual barang dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Kedua aplikasi ini dirancang dengan menggunakan arsitektur berbasis servis (SOA) dan dibangun dengan basis web, sehingga tidak memiliki dependensi terhadap platform. Dengan digunakannya arsitektur SOA, aplikasi yang dibuat nantinya akan dapat dimodifikasi dengan lebih mudah. Pada tahap analisis dan desain digunakan metode analisis dan desain berorientasi servis sesuai dengan arsitektur yang digunakan.

Dari proses analisis hingga implementasi dan uji coba yang sudah dilakukan, didapatkan bahwa kedua aplikasi yang telah dibangun dapat diintegrasikan dengan aplikasi-aplikasi lain yang mewakili berbagai departemen dalam sebuah perusahaan, sehingga terbentuk sebuah sistem ERP

yang dapat mengatur aliran informasi antar departemen dengan mudah.

Kata kunci: SOA, Web Service, Enterprise Resource Planning, Cash Bank, Sales

1. Pendahuluan

Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang terintegrasi yang digunakan untuk mengatur aset- aset milik perusahaan atau organisasi, meliputi material, sumber daya manusia, dan aset-aset lainnya. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis dari organisasi dan mengatur hubungan dengan partner organisasi. Tanpa adanya sistem ERP, sebuah perusahaan berskala besar akan menemukan kesulitan dengan banyaknyaa aplikasi yang digunakan yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif dengan satu sama lain.

Cash bank dan sales merupakan dua dari beberapa hal yang diatur oleh sistem ERP. Cash bank management bertanggung jawab merekam setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran uang yang pernah dilakukan perusahaan, baik itu secara tunai, atau melalui cek dan giro. Sales management bertanggung jawab mencatat setiap pemesanan dan pengembalian barang yang dilakukan pelanggan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan penjualan.

Adanya catatan yang lengkap dan mudah untuk dicari, akan sangat membantu perusahaan dalam mengawasi kegiatan finansialnya dan dapat digunakan untuk memeriksa transaksi-transaksi yang mencurigakan.

Dalam pembuatan aplikasi, SOA biasa digunakan untuk aplikasi bisnis. Hal ini disebabkan oleh pendekatan SOA yang berorientasi servis sesuai dengan proses-proses yang biasa ditemukan di dunia bisnis. SOA memiliki beberapa karakter yang menguntungkan seperti, reuseable dan loose coupling. Dengan demikian, aplikasi yang dibuat nantinya dapat dimodifikasi dengan lebih mudah.

2. Kajian Pustaka

(2)

Berikut ini adalah dasar teori yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini.

2.1 Cash Bank

Cash bank sebagai bagian dari sebuah sistem ERP memiliki tanggung jawab untuk mengawasi transaksi penerimaan dan pengeluaran uang. Cash bank dapat dibagi menjadi lima proses bisnis yaitu:

• Cash management

Menangani transaksi penerimaan dan pengeluaran uang secara tunai.

• Bank management

Menangani transaksi penerimaan dan pengeluaran melalui bank. Selain itu, juga mencatat saldo rekening bank yang dimiliki perusahaan.

• Cheque management

Menangani transaksi penerimaan dan pengeluaran dengan cek, dan pencairan serta pembatalan cek.

• Giro management

Menangani transaksi penerimaan dan pengeluaran dengan giro, dan pencairan serta pembatalan giro.

• Currency management

Mengatur pencatatan mata uang yang digunakan serta nilai tukarnya.

Setiap transaksi yang dicatat oleh aplikasi Cash Bank, akan menghasilkan jurnal yang kemudian akan dicatat oleh domain general ledger untuk membuat laporan keuangan perusahaan.

Gambar 1 Alur proses bisnis sales management

2.2 Sales

Sales dibagi menjadi dua proses bisnis, yaitu sales management dan price management. Sales management memiliki fungsi utama untuk menangani pembuatan sales order dan sales return.

Sedangkan price management bertugas mengatur harga jual produk.

Gambar 1 menunjukkan alur proses bisnis sales management secara umum. Pada gambar dapat dilihat hubungan domain sales dengan domain lain. Setelah sales order dicatat, jika stok barang mencukupi akan dibuat delivery order untuk memberi informasi kepada domain inventory agar mengeluarkan barang dari gudang dan mengirimkannya kepada pemesan. Namun jika stok barang tidak mencukupi, pegawai sales akan membuat production request yang kemudian diterima oleh domain manufacturing. Selanjutnya, domain manufacturing akan memulai proses produksi untuk memenuhi pesanan pelanggan.

2.3 Service Oriented Architecture (SOA) dan Service Oriented Analysis and Design (SOAD) SOA merupakan suatu cara untuk mendefinisikan dan menyediakan infrastruktur TI untuk memungkinkan pertukaran data dan partisipasi dari aplikasi-aplikasi yang berbeda dalam proses bisnis, tanpa menghiraukan sistem operasi atau bahasa pemrograman yang mendukung aplikasi-aplikasi tersebut. Sebuah SOA dapat dianggap sebagai pendekatan dalam pembangunan sistem TI dimana business service adalah prinsip organisasi utama yang digunakan untuk menyelaraskan sistem TI dengan kebutuhan bisnis.

[1]

Untuk mengimplementasikan SOA, seringkali digunakan teknologi web service. Hal ini disebabkan web service menyediakan pendekatan komputasi terdistribusi untuk mengintegrasikan berbagai macam aplikasi yang tersedia di internet.

Spesifikasi web service bersifat independen terhadap bahasa pemrograman, sistem operasi, dan hardware, sehingga hubungan antara service consumer dan provider bersifat loose coupling. [2]

SOAD merupakan metode perancangan yang digunakan dalam proses perancangan sistem berbasis SOA. SOAD tidak berorientasi pada use case (use case-oriented) melainkan pada proses bisnis. Dalam SOAD dikenal hirarki definisi service yang terdiri dari tiga layer yaitu, business layer, service layer dan component layer.

Dalam pembuatan aplikasi ini digunakan service portfolio sebagai penerapan SOAD. Sebuah service portfolio memodelkan sebuah fungsional

(3)

domain tiga tahap yaitu, conceptual view, logical view dan physical view.

3. Analisis dan Desain

Arsitektur perangkat lunak dari aplikasi ini memiliki lima buah layer yaitu, domain model layer, data access layer, application service layer, presentation layer dan web service layer. Domain model layer berisi kelas-kelas POJO yang mewakili entitas-entitas pada database. Data access layer bertugas sebagai penghubung antara aplikasi dengan database. Application service layer berisi metode-metode yang mengatur alur aplikasi secara keseluruhan. Presentation layer merupakan user interface yang menjadi penghubung antara aplikasi dengan pengguna aplikasi. Web service layer berisi web service yang disediakan yang dapat digunakan oleh aplikasi lain. Arsitektur perangkat lunak ini ditunjukkan pada Gambar 2.

Berikut ini adalah penjelasan tiga tahap pemodelan yaitu, conceptual view, logical view dan physical view, yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini.

Gambar 2 Arsitektur perangkat lunak

3.1 Conceptual View

Pada conceptual view ditunjukkan functional domain workflow diagram yang menggambarkan alur proses bisnis dalam fungsional domain secara keseluruhan. Selain itu juga digambarkan sebuah stakeholder diagram yang menunjukkan siapa saja yang terlibat sebagai aktor dalam sistem. Aktor dibagi ke dalam empat macam, yaitu:

1. Responsible, merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan dan penyelesaian kegiatan dari proses bisnis.

2. Accountable, merupakan pihak yang paling memiliki kewenangan pengambilan keputusan dalam kegiatan termasuk memutuskan ya atau tidak terhadap sebuah kegiatan.

3. Consulted, merupakan pihak yang diajak berkonsultasi karena memiliki informasi dan pengalaman yang dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan akhir dan penyelesaian pekerjaan.

4. Informed, merupakan pihak yang harus diinformasikan mengenai keputusan yang telah diambil atau kegiatan yang telah dilaksanakan

Untuk aplikasi cash bank aktor-aktor yang terlibat adalah staf akunting, manager keuangan, analis bisnis dan pengembang aplikasi. Stakeholder diagram aplikasi cash bank dapat dilihat pada Gambar 3. Pada aplikasi sales aktor-aktor yang terlibat adalah sales supervisor, sales manager, analis bisnis, dan pengembang aplikasi. Stakeholder diagram aplikasi sales dapat dilihat pada Gambar 4.

3.2 Logical View

Pada tahap logical view dibuat sebuah pemetaan fungsional domain menjadi beberapa proses bisnis. Setiap proses bisnis kemudian dibagi lagi menjadi beberapa layanan bisnis (business service). Layanan bisnis ini terdiri dari layanan bisnis yang digunakan secara internal dalam fungsional domain yang bersangkutan dan juga layanan bisnis yang digunakan fungsional domain yang lain.

Gambar 3 Stakeholder diagram aplikasi Cash Bank

Gambar 4 Stakeholder diagram aplikasi Sales

Fungsional domain, proses bisnis dan layanan bisnis merupakan bagian dari business layer pada hirarki SOAD. Selanjutnya layanan bisnis dibagi menjadi beberapa software service yang kemudian membentuk service layer. Software service ini terdiri dari web service yang disediakan oleh

analysis Stakeholder Diagram CB

R01 Accounting Staff

A01 Finance Manager

C01 Business Analyst

I01 Application Development Responsible

Accountable

Consulted

Informed

analysis Stakeholder Diagram Sales

A01 Sales Manager R01 Sales And CS

Supervisor C01 Business

Analyst

I01 Application Development Responsible

Accountable

Consulted

Informed

(4)

fungsional domain yang bersangkutan untuk dapat digunakan oleh fungsional domain lain, library service yang juga dapat digunakan oleh fungsional domain lain, dan internal service yang digunakan secara internal dalam fungsional domain yang bersangkutan. Akhirnya, pada component layer didefinisikan komponen apa saja yang dibutuhkan untuk merealisasikan setiap servis pada service layer. Pada Gambar 5 diperlihatkan pemetaan fungsional domain cash bank untuk proses bisnis currency management.

Gambar 5 Pemetaan fungsional domain cash bank untuk proses bisnis currency management

3.3 Physical View

Pada physical view dibuat desain aplikasi yang dibagi ke dalam lima bagian yaitu, web service layer, presentation layer, application service layer, data access layer dan data model layer. Web service layer menunjukkan web service apa saja

yang disediakan fungsional domain, operasi yang dapat dilakukan masing-masing web service, dan juga input yang dibutuhkan serta output yang dihasilkan. Presentation layer menggambarkan rancangan user interface yang akan digunakan dalam aplikasi. Application service layer menggambarkan desain business logic aplikasi, berupa metode-metode dan sequence diagram yang menggambarkan alur penggunaan aplikasi.

Data model layer berisi class diagram dan component diagram yang menunjukkan class serta component apa saja yang digunakan dalam aplikasi.

Data access layer menunjukkan desain layer aplikasi yang bertugas sebagai penghubung antara aplikasi dengan database.

4. Implementasi

Pada tahap implementasi, aplikasi dibagi menjadi lima bagian ssesuai dengan desain pada tahap physical view. Berikut beberapa keterangan mengenai implementasi tiap bagian tersebut.

4.4 Data model layer

Proses pemetaan tabel menjadi class dilakukan dengan menggunakan framework Hibernate. Dalam penggunaan Hibernate, ada tiga file penting yang diperlukan untuk memetakan tabel-tabel dalam database menjadi class-class, yaitu:

 File konfigurasi hibernate, memiliki ekstensi .cfg.xml. File ini berisi informasi mengenai koneksi database, resource mapping, dan properti koneksi lainnya

 Hibernate reverse engineering file, bersama dengan file konfigurasi hibernate, file ini dibutuhkan dalam pemetaan tabel-tabel dalam sebuah database menjadi POJO class.

 Pada Hibernate juga terdapat sebuah helper file yang bernama HibernateUtil.java yang bermanfaat untuk menangani SessionFactory dan mendapatkan objek Session yang akan digunakan untuk mengakses database.

Pemetaan tabel menggunakan Hibernate ini menghasilkan komponen domain model yang berisi kumpulan file POJO dan xml. Masing-masing file POJO merupakan representasi sebuah tabel dalam database. File xml yang dihasilkan bersama dengan file POJO merupakan file pemetaan yang berisi data mengenai bagaimana kolom pada tabel dipetakan ke field pada POJO class.

4.5 Data access layer

Data access layer merupakan layer aplikasi yang bertugas mengakses database. Pada implementasinya, class-class yang menjadi bagian dari data access layer ini berisi operasi-operasi

«Lane» Component Layer«Lane» Service Layer«Lane» Business Layer «Lane» Software Component CB«Lane» Software Service CB«Lane» Business Service CB«Lane» Business Process CB«Lane» Functional Domain CB

6. Cash Bank Management

6.5 Currency Management 6.5 Currency Management

6.5.1 ManagingCurrency

6.5.1.1 CreateCurrency

6.5.1.2 ProvideCurrency

6.5.2 ManagingExchangeRate

6.5.2.1 UpdateExchangeRate

6.5.2.1 ProvideExchangeRate

Component Diagram Cash Bank::Currency

(5)

dasar untuk mengakses data yaitu create, read, update dan delete (CRUD).

4.6 Application service layer

Application service layer berisi class-class yang mengatur business logic aplikasi. Layer ini menjadi penghubung antara data access layer dan presentation layer.

4.7 Presentation layer

Antarmuka aplikasi diimplementasikan dengan menggunakan JSF. JSF adalah framework aplikasi web berbasis Java yang biasa digunakan untuk menyederhanakan pembuatan user interface berbasis Java.

5. Uji Coba dan Evaluasi

Dalam tahap implementasi, penulis melakukan pengembangan aplikasi dengan menggunakan perangkat keras yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

- Prosesor Intel® Core™ 2 Duo CPU E7400 @ 2.80 GHz 2.79 GHz

- RAM 2.00 GB - Sistem operasi 32-bit - Kapasitas harddisk 240 GB

Uji coba aplikasi dilakukan dengan perangkat keras yang sama dan menggunakan browser Mozilla Firefox versi 3.6.18.

6. Kesimpulan

Dari pengerjaan Tugas Akhir ini, mulai dari tahap analisis hingga uji coba, didapatkan kesimpulan:

1. Service Oriented Architecture (SOA) dapat diimplementasikan untuk membangun sebuah sistem Enterprise Resource Planning (ERP).

2. Aplikasi Cash Bank dan Sales yang telah dibangun dapat diintegrasikan dengan aplikasi lain dan membentuk sebuah sistem ERP.

Daftar Pustaka

[1] Newcomer, E., & Lomow, G. (2004).

Understanding SOA with Web Services.

Addison Wesley Professional.

[2] IBM. (2004). Patterns: Service-Oriented Architecture and Web. IBM Corp.

Gambar

Gambar 1 Alur proses bisnis sales management
Gambar 2 Arsitektur perangkat lunak
Gambar 5 Pemetaan fungsional domain cash bank untuk  proses bisnis currency management

Referensi

Dokumen terkait

[r]

menerapkan dari karakter atau ciri- ciri dari setiap gaya dalam merancang sebuah karya desain komunikasi visual, sehingga4. karya yang dihasilkan

Sehingga semakin banyak “angka” yang diperoleh seseorang, maka ia akan semakin populer; (2) “Angka” tidak hanya mampu menunjukan eksistensi para peserta didik, namun

[r]

lain Persebaya Surabaya, Persitara Jakarta Utara, PSIS Semarang, Mitra Kukar, dan Persibo Bojonegoro. Ada juga perwakilan klub yang tidak hadir tapi sudah menyatakan komitmennya

Hasil analisis tersebut diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Anggara (2011) dimana secara parsial variabel PER memiliki pengaruh positif dan tidak

Protein berukuran kecil akan melewati lubang-lubang tersebut dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk keluar dari kolom dibandingkan dengan protein berukuran besar

Pertama, hukum determinan atas politik dalam artinya bahwa kegiatan-kegiatan politik diatur oleh dan harus tunduk oleh pada aturan-aturan hukum. Kedua, politik determinan atas