• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PADA ENERGY EQUITY EPIC (SENGKANG) PTY.LTD. SKRIPSI NIA ANGGRAINI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IMPLEMENTASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PADA ENERGY EQUITY EPIC (SENGKANG) PTY.LTD. SKRIPSI NIA ANGGRAINI"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

i

IMPLEMENTASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PADA ENERGY EQUITY EPIC

(SENGKANG) PTY.LTD.

SKRIPSI NIA ANGGRAINI

105731116116

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(2)

ii

IMPLEMENTASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PADA ENERGY EQUITY EPIC

(SENGKANG) PTY.LTD.

SKRIPSI

Oleh

NIA ANGGRAINI 105731116116

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

”Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan rukun Islam dan pahala yang diberikan kepadanya sama

dengan para Nabi”

(H.R. Dailami dari Anas r.a)

“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik”

(Evelyn Underhill) PERSEMBAHAN Karya Ilmiah ini dipersembahkan untuk:

1. Kedua orangtua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan baik dukungan material, motivasi, serta doa yang tak ada henti-hentinya.

2. Tak lupa pula saya ucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada saudara saya yang selalu memberi dukungan dan semangat.

3. Kepada dosen pembimbing I (Dr. Ansyarif Khalid, SE.M.Si.,Ak.CA) yang tak lupa saya ucapkan banyak terimakasih atas bimbingannya serta motivasi dari ibu Wa Ode Rayyani, SE.M.Si.,Ak.CA yang diberikan kepada saya selaku dosen pembimbing II.

4. Saudara dan sahabat yang selalu mengingatkan dan memberikan semangat selama proses penyelesaian karya ilmiah ini.

5. Orang-orang yang telah banyak menginspirasi.

6. Almamater UNISMUH Makassar.

7. Teman-teman Ak16.D dan Manurung 16 yang banyak membantu.

(4)
(5)

iv

(6)

v

(7)

vi

(8)
(9)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hambanya.

Shalawat serta salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabat, keluarga, dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala dalam penulisan skripsi yang berjudul “Implementasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program sarjana strata satu (S1) pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak Hamka Hanafi, S.Pd, M.Si dan Ibu Asrida Kallo, S.Pd yang senantiasa memberikan harapan, semangat, perhatian, cinta, kasih sayang dan do’a restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu dan proses penyelesaian ini. Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa ada dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi tingginya dan terima kasih banyak sampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

(10)

viii

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.,AK.CA.CSP, Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Dr. Ansyarif Khalid, SE.,M.Si.Ak.CA, selaku pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.

5. Ibu Wa Ode Rayyani, SE.,M.Si.Ak.CA, selaku pembimbing II yang telah berkenan membantu dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah dan banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti proses perkuliahan hingga akhir.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi angkatan 2016 terkhusus kelas Ak.D 16 yang selalu saling membantu dan belajar bersama serta dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Bapak dan Ibu karyawan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. yang telah memberi ruang dan mempermudah penelitian wawancara skripsi.

10. Kedua orang tuaku yang saya cintai karena Allah SWT. Terima kasih atas pengorbanan materi, doa dan dukungan moral yang kalian berikan kepada ananda selama ini.

11. Teman-teman tercinta yang selalu menemani dan memberikan semangat serta mengajarkan makna persaudaraan yang terjalin hingga penyelesaian skripsi ini.

(11)

ix

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya masukan dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap, apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang berkurang berkenan dalam penulisan skripsi ini mohon dimaafkan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat, wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, Agustus 2021

Nia Anggraini

(12)
(13)

x ABSTRAK

NIA ANGGRAINI, 2021. Implementasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, yang dibimbing oleh bapak Ansyarif Khalid dan ibu Wa Ode Rayyani sebagai pembimbing.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi akuntansi pertanggungjawaban sosial pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.

Penelitian ini bersifat analisis deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah karyawan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd, pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian di proses dengan pendekatan tanggung jawab sosial perusahaan atau sering disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd secara umum telah sesuai dengan indikator kunci implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada umumnya. Namun upaya pengefektifan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat tidak sepenuhnya terealisasi dengan baik, sehingga dampak serta manfaat dari program tersebut hanya sebagian masyarakat yang merasakan.

Sedangkan pada perlakuan akuntansi pertanggungjawaban sosial dimana dana CSR itu berasal dari laba tahunan berjalan sebesar 2% sesuai dengan RUPS, serta penetapan anggaran disesuaikan dengan program-program yang akan dilaksanakan.

Kata Kunci : Akuntansi, Tanggung jawab, Sosial.

(14)
(15)

xi ABSTRAC

NIA ANGGRAINI, 2021. Implementation of Social Responsibility Accounting at Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. Thesis. Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar, which was guided by Mr.

Ansyarif Khalid and Mrs. Wa Ode Rayyani as mentors.

This study aims to determine the implementation of social responsibility accounting at Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. This research is descriptive analysis. Informants in this study were employees of Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd, local government and local communities. Data collection techniques using the method of observation, interviews and documentation. The data obtained is then processed with a corporate social responsibility approach or often referred to as CSR (Corporate Social Responsibility).

The results of this study indicate that social responsibility at Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd in general is in accordance with the key indicators of the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) in general. However, efforts to streamline corporate social responsibility to the community have not been fully realized properly, so the impact and benefits of the program are only partially felt by the community. Meanwhile, the social responsibility accounting treatment where CSR funds come from current annual profit of 2% in accordance with the GMS, and the determination of the budget is adjusted to the programs to be implemented.

Keywords : Accounting, Responsibility, Social.

(16)
(17)

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... x ii DAFTAR GAMBAR ... xiii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Corporate Social Responsibility ... 8

B. Perlakuan Akuntansi Terhadap Corporate Social Responsibility ... 9

C. Bentuk-bentuk Program Corporate Social Responsibility ... 11

D. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility ... 14

E. Manfaat Corporate Social Responsibility... 14

F. Implementasi Program Corporate Social Responsibility ... 15

G. Akuntansi Sosial ... 19

(18)

xiii

H. Penelitian Terdahulu ... 21

I. Kerangka Pikir ... 25

III. METODE PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Fokus Penelitian ... 27

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

D. Sumber Data ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data... 28

F. Instrumen Penelitian ... 30

G. Metode Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 32

1. Profil Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd ... 32

2. Visi dan Misi Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd ... 34

3. Struktur Organisasi Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd ... 35

4. Program-program CSR Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd ... 35

B. Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 46

C. Perlakuan Akuntansi terhadap Corporate Social Responsibility pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd ... 52

D. Pembahasan ... 57

1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 58

2. Perlakuan Akuntansi ... 59

BAB V PENUTUP ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

(19)

xiv

DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 65

(20)
(21)

xv

DAFTAR TABEL

Nomo Judul Halaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 20 Tabel 4.1 Perbandingan Antara Pengadaan Listrik dengan Sel Surya dan

Genset BBM ... 41 Tabel 4.2 Jumlah Rumah Tangga yang Memiliki Penerangan ... 42 Tabel 4.3 Perbandingan Indikator Kunci Implementasi CSR

dengan Penerapan CSR di Energy Equity Epic (Sengkang)

Pty.Ltd ... 48

(22)
(23)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pikir... 24 Gambar 4.1 Peta Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd ... 31 Gambar 4.2 Bagan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd ... 33 Gambar 4.3 Komposisi Penyaluran Dana CSR Tahun 2020 ... 55

(24)
(25)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan tujuan utama pelaku bisnis adalah mendapatkan laba/keuntungan yang memadai. Selain itu, perusahaan tidak hanya dilihat dari segi laba tetapi juga dilihat dari bagaimana perlakuan perusahaan terhadap lingkungannya. Dalam hal ini diharapkan perusahaan dapat menyeimbangkan antara mencari laba yang maksimal dan tetap memperhatikan lingkungan sekitarnya. Namun yang menjadi kendala atau dampak dalam suatu pelaku bisnis yaitu kerap kali mengabaikan dampak sosial yang terjadi akibat dari kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut. Hal ini dapat berdampak buruk terhadap citra perusahaan (Catur Wuri Endah Lestari, 2015).

Munculnya fenomena pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas perusahaan. Saat ini, industri pertambangan dituding memiliki kinerja lingkungan yang buruk. Ini terlihat dari berbagai kasus kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan pertambangan seperti PT. Newmont Minahasa Raya, PT. Freeport dan lain-lain. Sehingga harus diakui bahwa di satu sisi, industri berpotensi besar merusak lingkungan. Namun di sisi lain, pembangunan membutuhkan sumber energi yang besar diperoleh dari industri dan juga merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi negara (Miranti, 2008).

Adapun salah satu contoh bentuk atau wujud pembuktian pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Freeport Indonesia. Seperti menyediakan layanan medis bagi

(26)

masyarakat Papua melalui penyediaan rumah sakit modern. Selain itu, perusahaan juga menyediakan bantuan dana pendidikan dan melakukan pengembangan program wirausaha. Namun berbagai program CSR yang telah dilakukan, tetap saja perusahaan tersebut masih belum mengalami nasib baik.

Sebab PT. Freeport Indonesia yang telah beroperasi sejak tahun 1969 sampai saat ini tidak lepas dari konflik berkepanjangan dengan masyarakat lokal, baik berkaitan dengan tanah, pelanggaran adat maupun kesenjangan sosial dan ekonomi yang terjadi (Rahma Yulita, 2018). Seperti halnya masalah sosial dan lingkungan yang tidak diatur dengan baik oleh perusahaan ternyata memberikan dampak yang sangat besar, dan sangat sulit diterima oleh masyarakat setempat bahkan tujuan meraih keuntungan dalam aspek bisnis malah berbalik menjadi kerugian yang berlipat. Oleh karena itu masalah pengelolaan sosial dan lingkungan untuk saat ini tidak bisa menjadi hal marginal atau aspek yang tidak dianggap penting dalam beroperasinya perusahaan.

Sedangkan dampak negatifnya dikutip dari artikel Kompas Makassar (2010) diberitakan bahwa Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd dituntut oleh warga setempat ikut berkontribusi menata irigasi yang semakin merosot di daerah tersebut. Tindakan itu dilakukan setelah rangkaian pertemuan antara warga, pemerintah setempat dan manajemen Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. tentang bagi hasil dari eksploitasi gas sejak tahun lalu mengalami kebuntuan. Sudah dua tahun warga dan Pemerintah Kabupaten Wajo menuntut melakukan bagi hasil. Seharusnya kas daerah Kabupaten Wajo mendapat 12 persen dari total penghasilan dari kegiatan eksploitasi gas tersebut.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. telah menerapkan program-program CSR

(27)

dalam meningkatkan pembangunan keberlanjutan meskipun belum secara maksimal. Adapun yang menjadi faktor penghambat pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. dalam penerapan CSR yaitu kurangnya keterlibatan pemerintah dan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan CSR. Selain itu, kurangnya koordinasi yang dilakukan oleh internal perusahaan terkait pembahasan anggaran CSR (Indah Pratiwi Manggaga, Nur khaerah, A Surianti B, 2019).

Pengungkapan isu tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) terhadap suatu entitas membuat implementasi akuntansi lingkungan dalam perusahaan menjadi hal yang sangat diperlukan dan sangat penting. Pengungkapan informasi mengenai tanggung jawab sosial memberikan perspektif baru terhadap perkembangan akuntansi yang sebelumnya lebih banyak menekankan pada aspek keuangan saja. Melalui penerapan CSR tentunya dapat memberikan jaminan kepada kelangsungan perusahaan.

CSR (Corporate Social Responsibility) menurut Sugeng Santoso (2016) merupakan suatu perilaku atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka terhadap lingkungan sosial perusahaan itu berada. Kalangan perusahaan sudah mulai menyadari tentang pentingnya penjelasan serta pelaporan kepada masyarakat mengenai berbagai upaya dan rencana perusahaan dalam menangani serta melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

Pemerintah menyatakan dalam laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk mengungkap aktivitas sosialnya. Terdapat dalam PSAK No. 01 paragraf 14; “Entitas dapat pula

(28)

menyajikan laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah, khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menyatakan karyawan sebagai kelompok pengguna laporan keuangan yang memegang peranan penting”. Saat mengantisipasi permasalahan akuntansi sosial mengharuskan perusahaan agar dapat mengidentifikasi, menganalisis dan melaporkan aktivitas sosialnya sebagai upaya perusahaan dalam mempertanggungjawabkan kepeduliannya terhadap lingkungan sosial. John Elkington dalam konsepnya menyebutkan bahwa CSR adalah bentuk perhatian perusahaan terhadap tiga dasar utama dalam konsep triple bottom line, yaitu keuntungan (profit), masyarakat (people) dan lingkungan (planet) atau dikenal dengan konsep 3P.

Corporate Social Responsibility merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk memperbaiki masalah-masalah ruang lingkup sosial maupun lingkungan akibat kegiatan bisnisnya. CSR bukan sebagai alat untuk menghindari masalah namun CSR sebagai bagian integral dari rencana bisnis perusahaan karena antara bisnis dan CSR tidak dapat terpisahkan. Oleh sebab itu, CSR sangat berperan penting untuk meningkatkan nilai perusahaan (Meilanny Budiarti S. dan Santoso Tri Raharjo (2014).

Sukoharsono (2010) menyatakan bahwa fokus dari pemikiran akuntansi bukan hanya kepada konsep keuntungan namun juga pertanggungjawaban kepada unsur-unsur sosial dan lingkungan. Akuntansi pertanggungjawaban sosial merupakan proses kinerja sosial tingkat perusahaan yang secara sistematis mengembangkan informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan menjalin komunikasi untuk informasi tersebut kepada kelompok sosial, baik di dalam maupun di luar perusahaan (Belkaoui,

(29)

2000). Akuntansi pertanggungjawaban sosial dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana perusahaan memberikan kontribusi positif maupun negatif terhadap kualitas hidup masyarakat dan lingkungannya.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat sekitar belum dirasakan secara jelas oleh lingkungan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa faktor yang harus menjadi fokus perusahaan dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosialnya.

Beberapa dampak yang membuat masyarakat merasakan kurangnya kontribusi perusahaan terkait implementasi sosial terhadap lingkungan karena belum dapat mengurangi permasalahan-permasalahan yang masyarakat alami seperti kesulitan mengakses air bersih. Hal ini tentu berdampak buruk terhadap masyarakat yang ada di Desa Poleonro, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo yang secara tidak sadar juga memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan hidup masyarakat yang mengalami kesulitan dalam produktivitas pertanian (Utomo, 2014). Pada dasarnya warga yang terdampak di sekitar perusahaan merupakan penduduk yang berprofesi sebagai petani. Kondisi ini tentu membuat masyarakat sekitar mengalami penurunan pendapatan. Oleh sebab itu, keberadaan perusahaan tersebut belum memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. disingkat EEES, merupakan perusahaan PMA dan sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dengan SKKMigas dalam pengusahaan kegiatan eksplorasi dan produk migas di Blok Sengkang Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan.

Mulai sejak tahun 1997 sampai saat ini telah berproduksi dengan mengelola

(30)

gas alam yang ada di Blok Sengkang dan selanjutnya secara domestik ke perusahaan PT. Energi Sengkang. Bergerak di bidang operasi minyak dan gas yang dalam melaksanakan kegiatan memanfaatkan sumber daya alam.

Tentunya akan menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk CSR yang bermanfaat, dimana implementasi pertanggungjawaban sosial memberikan makna terhadap perusahaan untuk tetap mengingat dan menghormati hak-hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan kerja sama serta menjadi salah satu penilaian tentang gambaran pelaksanaan CSR perusahaan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimanakah implementasi tanggung jawab sosial perusahaan dan perlakuan akuntansi terhadap Corporate Social Responsibility pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd di Desa Poleonro, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, peneliti bertujuan untuk mengetahui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan dan perlakuan akuntansi terhadap Corporate Social Responsibility pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. di Desa Poleonro, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo.

(31)

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan agar dapat menjadi bahan informasi yang bersifat akademis bagi peneliti lain yang berminat dalam bidang akuntansi keperilakuan

b. Diharapkan dapat berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam hal akuntansi pertanggungjawaban sosial.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi kampus Unismuh Makassar

Sebagai bahan perbandingan serta referensi untuk penelitian selanjutnya dan sebagai bahan bacaan khususnya bagi mahasiswa dan dosen.

b. Bagi masyarakat

Dengan penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana penerapan tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat atas aktivitasnya.

(32)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Corporate Social Responsibility (CSR)

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan komitmen dari pelaku bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan sehingga memberikan dampak positif yang baik bagi bisnis maupun juga kehidupan sosial (Andreas Lako, 2014).

Dalam CSR, sektor swasta benar-benar melakukan langkah nyata dan berkontribusi di masyarakat sesuai dengan kondisi wilayah setempat, baik itu berupa program kesehatan, pendidikan, lingkungan alam, infrastruktur maupun mitigasi bencana. Kontribusi perusahaan untuk memajukan Indonesia melalui CSR diharapkan bukan lagi sebatas mengangkat citra apalagi sekedar slogan kosong, melainkan sudah menjadi aksi nyata.

Corporate Social Responsibility adalah salah satu bentuk kepedulian perusahaan terhadap sosial dan lingkungan. Bentuk kepedulian dalam melaksanakan CSR dapat memberikan penilaian positif dari para stakeholders.

Adapun upaya perusahaan untuk bertanggung jawab atas kepeduliannya dengan melaporkan kegiatan sosial menjadi bentuk pengungkapan CSR.

Pengungkapan CSR menjadi hal penting untuk diketahui tentang praktik-praktik implementasinya. Apalagi program CSR menjadi sebuah “community investasi”

yang berarti bahwa program CSR adalah profit (keuntungan) dan bisa meningkatkan nilai saham. Jadi stakeholders akan ikut senang kepada perusahaan yang peduli terhadap komunitas dan lingkungan. Dengan menempatkan CSR sebagai investasi, perusahaan akan memperoleh untung

(33)

dan masyarakat sebagai partner bisnisnya juga diuntungkan. CSR adalah program berkesinambungan dan terus menerus. Berkesinambungan inilah yang merupakan dasar dari suatu usaha yang disebut sebagai pencapaian kewajiban sosial perusahaan yang baik. Oleh sebab itu, perusahaan yang bersangkutan dapat membuat divisi yang menangani program CSR agar lebih tepat sasaran dan berkesinambungan.

B. Perlakuan Akuntansi Terhadap Corporate Social Responsibility

Perlakuan aktivitas pada tanggung jawab sosial perusahaan adalah sebagai wujud tanggung jawab dan bentuk komunikasi perusahaan terhadap para stakeholder mengenai kinerja dan kondisi perusahaan (Angling, 2010).

Perlakuan akuntansi terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) setiap perusahaan berbeda-beda. Adapun teori Stakeholder yang menyatakan bahwa kesuksesan dan hidup matinya suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuannya menyeimbangkan berbagai kepentingan dari para stakeholder atau pemangku kepentingan. Jika mampu, perusahaan bakal meraih dukungan yang berkelanjutan dan menikmati pertumbuhan pangsa pasar, penjualan, serta laba. Perspektif teori stakeholder menyatakan bahwa masyarakat dan lingkungan merupakan stakeholder inti perusahaan yang harus diperhatikan.

Menurut Deegan (2006) menyebutkan legitimasi merupakan hal yang penting bagi eksistensi sebuah perusahaan. Sehingga berbagai upaya dilakukan perusahaan untuk memperoleh legitimasi. Organisasi berusaha memastikan bahwa kegiatan yang mereka lakukan diakui (legitimate) oleh pihak luar, yaitu dengan cara perusahaan beroperasi sesuai batasan-batasan dan norma atau nilai yang berlaku. Perusahaan seharusnya sadar bahwa keberlangsungan hidup perusahaan tergantung dari hubungan perusahaan

(34)

dengan lingkungan sosialnya. Jadi perusahaan dapat kehilangan legitimasinya bila hubungan dengan lingkungan sosialnya tidak baik dalam artian tidak sesuai dengan sistem nilai yang ada dalam masyarakat yang berikutnya akan mengancam hidup perusahaan. Menurut Sayekti dan Wondabio (2007) salah satu cara perusahaan untuk membangun, mempertahankan dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi ekonomi dan politis adalah dengan dilakukannya pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR).

Pengungkapan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan seringkali dilakukan secara sukarela. Adapun alasan perusahaan untuk mengungkapkan kinerja sosial secara sukarela (Luhgiatno. 2007) antara lain:

1. International decision making

Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas dari informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan.

Data harus tersedia agar biaya dari pengungkapan tersebut dapat dibandingkan dengan manfaatnya bagi perusahaan. Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis secara sederhana lebih baik.

2. Product differentiation

Manajer dari perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial memiliki inisiatif untuk membedakan diri dari pesaing yang tidak bertanggung jawab sosial kepada masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatn biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam laporan keuangan, sehingga perusahaan yang tidak bertanggung jawab akan terlihat lebih sukses daripada perusahaan yang bertanggung jawab. Hal ini mendorong informasi perusahaan

(35)

yang bertanggung jawab untuk mengungkapkan informasi tersebut sehingga masyarakat dapat membedakan mereka dari perusahaan lain.

3. Enlightened self interest

Perusahaan melakukan pengungkapan untuk menjaga keselarasan sosialnya dengan para dengan para stakeholder yang terdiri dari stakeholder, kreditor, karyawan, pemasok, pelanggan, pemerintah dan masyarakat karena mereka dapat mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.

Saat perusahaan memperlakukan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai investasi perusahaan yang berupa aset tidak berwujud dalam neraca perusahaan maka nantinya akan memberikan manfaat ekonomis dalam jangka Panjang. Berbeda jika Corporate Social Responsibility (CSR) diperlakukan sebagai beban, maka nantinya Corporate Social Responsibility (CSR) ini akan masuk kedalam laporan laba rugi yang akan mengurangi laba perusahaan yang menyebabkan investor tidak tertarik untuk menanamkan saham ke dalam perusahaan tersebut. Akan tetapi dengan laba kecil, perusahaan dapat memperoleh keuntungan karena pengenaan pajak perusahaan oleh pemerintah juga semakin kecil sehingga kewajiban perusahaan untuk membayar pajak menjadi berkurang.

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 47 Tahun 2012 menetapkan peraturan mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan terbatas. Perseroan Terbatas selanjutnya disebut Perseroan merupakan subjek hukum untuk melakukan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Dalam kegiatannya memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan,

(36)

perseroan wajib menganggarkan dana untuk melakukan kegiatan tersebut karena telah diterapkan aturan dan anggaran tersebut bersumber dari biaya/beban perseroan. Perseroan yang tidak melaksanakan kegiatan ini maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan untuk perseroan yang melaksanakannya maka akan diberikan penghargaan oleh instansi yang berwenang. Tanggung jawab sosial dan lingkungan harus dibuat dalam bentuk pelaporan sebagai tanggung jawab terhadap RUPS.

C. Bentuk-bentuk Program Corporate Social Responsibility

Majalah Bisnis & CSR menyelenggarakan kegiatan bertajuk CSR for Indonesia (2010). Dalam kegiatan penghargaan CSR, penyelenggara memfokuskan 6 kategori program, yaitu:

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan pilar kemajuan sebuah bangsa. Kesempatan dan kualitas Pendidikan di Indonesia dinilai banyak pihak masih menjadi masalah. Oleh karena itu, belakangan ini banyak perusahaan melakukan tanggung jawab sosialnya dengan memberikan beasiswa. Hanya saja persoalannya, perusahaan cenderung memberikan beasiswa pada mereka yang telah menunjukkan prestasi akademis di sekolahnya. Padahal, hakikat Pendidikan adalah menciptakan perbaikan kepada semua. Program CSR dalam bidang Pendidikan akan melihat urgensi pendidikan di masyarakat dan pada kelompok masyarakat yang benar-benar memerlukan dan yang lebih penting adalah keberlanjutan program yang akan membawa dampak signifikan terhadap keberlanjutan program yang akan membawa dampak signifikan terhadap kemajuan pendidikan masyarakat.

(37)

2. Kesehatan

Persoalan kesehatan di Indonesia masih bersumber dari kemiskinan sehingga mereka tidak bisa mengakses pelayanan Kesehatan dengan baik.

Di sisi lain, jaminan Kesehatan dari pemerintah kepada rakyat miskin belum maksimal. Jika mencermati beberapa persoalan Kesehatan yang patut menjadi perhatian, seperti kematian ibu melahirkan yang angkanya tidak turun-turun, perusahaan bisa merancang program yang ditujukan pada ibu dan anak. Oleh sebab itu, koordinasi dengan instansi terkait menjadi sangat penting.

3. Ekonomi Kerakyatan

Kegiatan ekonomi yang berbasis pada rakyat dan melibatkan banyak orang telah terbukti memberikan kekuatan pada rakyat untuk bertahan dalam kondisi apapun. Menumbuhkan serta mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah, selain merupakan domain Kementerian Koperasi dan UKM, telah lama menjadi aktivitas CSR khususnya yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di bawah Kementerian BUMN melalui program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

4. Infrastruktur Daerah

Otonomi daerah memberikan kewenangan pada pemerintah daerah untuk mencari sumber pemasukan (bukan pajak) untuk mengatasi persoalan infrastruktur di daerah. Beberapa kabupaten dan kota saat ini membuat peraturan daerah untuk mewadahi dana CSR untuk perbaikan infrastruktur.

Ini terutama terjadi pada daerah-daerah terpencil yang terdapat perusahaan-perusahaan besar melakukan kegiatan operasional. Selama ini antara perusahaan dan pemerintah daerah belum terdapat komunikasi yang

(38)

baik khususnya dalam menetapkan target dan pelaksanaan program yang disepakati. Infrastruktur mestinya menjadi domain pemerintah pusat dan daerah. Ketika perusahaan hadir di suatu daerah, maka seringkali tanggungjawab pada infrastruktur seperti jalan dibebankan pada perusahaan, terlebih jika jalan tersebut menjadi tulang punggung transportasi perusahaan.

Enam bidang tersebut merupakan prioritas penting yang harus mendapat perhatian besar dalam kegiatan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia saat ini.

D. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility

Menurut wahyudi dan Azheri (2008), Corporate Social Responsibility adalah nilai yang melandasi aktivitas perusahaan, sebagai pijakan komprehensif dalam aspek sosial, kesejahteraan dan lingkungan. Ada 3 (tiga) dimensi dari ruang lingkup Corporate Social Responsibility yaitu :

1. Corporate Philanthropy

Yaitu usaha amal yang dilakukan perusahaan yang tidak berhubungan secara langsung dengan kegiatan perusahaan contohnya tanggapan langsung perusahaan atas permintaan dari luar atau pembentukan suatu badan tertentu, seperti yayasan untuk mengelola usaha amal tersebut.

2. Corporate Responsibility

Adalah usaha-usaha sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan guna mengejar profitabilitas sebagai tujuan perusahaan.

3. Corporate Policy

Adalah berkaitan erat dengan hubungan perusahaan dengan pemerintahan yang meliputi posisi perusahaan atas sebagai kebijakan pemerintahan yang

(39)

mempengaruhi baik bagi perusahaan atau masyarakat secara keseluruhan.

E. Manfaat Corporate Social Responsibility

Manfaat eksternal Corporate Social Responsibility terkait dengan keunggulan kompetitif dari sebuah perusahaan sebagai berikut :

1. Meningkatkan reputasi perusahaan sebagai bahan usaha yang melaksanakan dengan baik pertanggungjawaban secara sosial.

2. Menciptakan reputasi dan image perusahaan yang lebih baik. Corporate Social Responsibility membantu perusahaan dan karyawannya dalam membangun keterikatan dengan komunitas secara lebih komprehensif dan terintegrasi.

3. Kinerja perusahaan dapat terwujud dalam dua bentuk. Pertama, dampak positif yang timbul sebagai insentif (rewards) atas tingkah laku positif dari perusahaan. Kontribusi disebut kesempatan (opportunities). Kedua, kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya konsekuensi dari tindakan yang buruk atau dikenal sebagai “jaring pengaman” safety bagi perusahaan, menurut pendapat Mursitama dkk, (2011).

F. Implementasi Corporate Social Responsibility

Penerapan program CSR yang dijalankan oleh individu yang mempunyai kompetensi pemberdayaan masyarakat dengan individu yang tidak memiliki kompetensi akan berbeda. Bagi pengelola CSR yang tidak memiliki kompetensi hanya menjadi pekerjaan CSR sekedar tugas. Artinya, dia melakukan sesuatu berdasarkan apa yang pernah dialami, dilihat dan dilatih. Maka implementasi CSR akan terbatas dan fokus hanya di daerah sekitar. Padahal, sebuah program CSR tidak hanya di lokasi tersebut. Sebaliknya, bila seseorang memiliki kompetensi CSR, akan mudah untuk melakukan modifikasi-modifikasi

(40)

dalam implementasi CSR. Dia bisa mengimplementasikan program CSR di mana-mana dan bentuknya bermacam-macam.

Dalam menjalankan program CSR yang penting adalah roh kepedulian memberdayakan masyarakat. Mengenai bentuknya, silahkan disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi. Ada beberapa perusahaan yang mengatakan program CSR belum dijalankan, karena belum mendapatkan roh untuk memberdayakan. Pemahaman ini kurang pas, seolah-olah pemahamannya tentang CSR itu social cost, padahal CSR itu merupakan sosial investment.

Kalau CSR disadari sebagai sosial investment, apalagi sebagai unit usaha baru tentu akan jalan. Tapi bila program CSR dilihat sebagai sosial cost, sama saja membantu orang untuk menunggu kaya. Membantu tidak mesti harus menunggu menjadi kaya lebih dahulu.

Wilenius (2004) mengurai secara sistematis elemen tanggung jawab yang perlu dikembangkan oleh suatu entitas. Pertama, dengan menentukan corporate value processes, yaitu perusahaan perlu mendefinisikan kembali misi dan nilainya. Kedua, hal corporate business strategy, nilai-nilai yang sudah didefinisikan tersebut juga tercantum dalam strategi perusahaan. Ketiga, semua perspektif utama mengenai tanggung jawab seperti lingkungan, sumber daya alam dan manusia atau strategi produk selanjutnya diatur dan dilaksanakan dibawah kebijakan yang ditetapkan perusahaan (responsibility policy). Kemudian dipilih indikator-indikator untuk memonitor hasil yang tercapai dari kebijakan yang telah dilaksanakan. Keempat, sistem informasi dan manajemen untuk mengevaluasi dan mengontrol aktivitas tanggung jawab sosial dibentuk.

(41)

Kegiatan ini harus dilaporkan sesuai dengan pedoman yang ada, contohnya seperti GRI, melalui laporan tahunan terpisah yang disebut laporan CSR dan laporan keberlanjutan. Sejak tahun 1992 pelaporan berkelanjutan ini telah dikembangkan. Standar internasional untuk pelaporan berkelanjutan tetap dikembangkan oleh Global Reporting Initiative yang terletak di Amsterdam, Belanda pada tahun 2002. Standar GRI lebih memfokuskan pada standar pengungkapan sebagai kinerja ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan pemanfaatan sustainability reporting.

Saat ini standar GRI-G4 menyediakan kerangka kerja yang relevan secara global dan fitur yang ada.

Kartini (2018: 54) membagi 8 indikator kunci dalam implementasi CSR yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam pengukuran tersebut, yakni:

1) Leadership (Kepemimpinan)

a. Program CSR dikatakan berhasil jika mendapat dukungan dari top management perusahaan.

b. Terdapat kesadaran filantropik dari pimpinan yang menjadi dasar pelaksanaan program.

2) Proporsi Bantuan

CSR dirancang bukan semata-mata pada kisaran anggaran saja, melainkan juga pada tingkatan serapan maksimal, artinya apabila areanya luas, maka anggarannya harus lebih besar. Jadi tidak dapat dijadikan tolak ukur, apabila anggaran besar pasti menghasilkan program yang bagus.

(42)

3) Transparansi dan Akuntabilitas

a. Terdapat laporan tahunan (annual report).

b. Mempunyai mekanisme audit sosial dan finansial di mana audit sosial terkait dengan pengujian sejauh mana program-program CSR telah dapat ditujukan secara benar sesuai kebutuhan masyarakat, perusahaan mendapatkan umpan balik dari masyarakat secara benar dengan melakukan interview dengan para penerima manfaat.

4) Cakupan Wilayah (Coverage Area)

Terdapat identifikasi penerima manfaat secara tertib dan rasional berdasarkan skala prioritas yang telah ditentukan.

5) Perencanaan dan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi

a. Dalam perencanaan perlu ada jaminan untuk melibatkan multi stakeholder pada setiap siklus pelaksanaan proyek.

b. Terdapat kesadaran untuk memperhatikan aspek lokalitas, pada saat perencanaan ada kontribusi, pemahaman dan penerimaan terhadap budaya-budaya lokal yang ada.

c. Terdapat blue-print policy yang menjadi dasar pelaksanaan program.

6) Pelibatan Stakeholder (Stakeholder Engagement)

a. Terdapat mekanisme koordinasi regular dengan stakeholders utamanya masyarakat.

b. Terdapat mekanisme yang menjamin partisipasi masyarakat untuk dapat terlibat dalam siklus proyek.

(43)

7) Keberlanjutan (Sustainability)

a. Terjadi alih peran dari korporat ke masyarakat.

b. Tumbuhnya rasa memiliki program dan hasil program pada diri masyarakat, sehingga masyarakat dapat ikut andil dalam menjaga dan memelihara program dengan baik.

c. Adanya pilihan partner program yang bisa menjamin bahwa tanpa keikutsertaan perusahaan, program bisa tetap dijalankan sampai selesai dengan partner tersebut.

8) Hasil Nyata (Outcome)

a. Terdapat dokumentasi hasil yang menunjukkan berkurangnya angka kesakitan dan kematian (dalam bidang Kesehatan) atau berkurangnya angka buta huruf dan meningkatkan kemampuan SDM (dalam bidang Pendidikan) atau parameter lainnya sesuai dengan bidang CSR yang dipilih oleh perusahaan.

b. Terjadinya perubahan pola pikir masyarakat.

c. Memberikan dampak ekonomi masyarakat yang dinamis.

d. Terjadi penguatan komunitas.

G. Akuntansi Sosial

Akuntansi sosial secara umum bertujuan untuk mengukur dan mengungkapkan cost and benefit dan biaya sosial yang ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan tersebut di masyarakat. Biaya sosial ini umumnya dikaitkan dengan ketenagakerjaan, konsumen dan produk atau barang/jasa yang dihasilkan, ke masyarakat dan lingkungan hidup di sekitar perusahaan.

(44)

Pengungkapan biaya sosial dilakukan dalam laporan keuangan atau laporan tahunan. Prinsip dasar Good Corporate Governance (GCG) mengharuskan perusahaan untuk memberikan laporan bukan hanya kepada pemegang saham, calon investor, kreditur dan pemerintahan semata tetapi juga kepada stakeholder lainnya termasuk karyawan dan masyarakat.

Pengungkapan CSR dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan berdasarkan:

1. Tingkat pengungkapan

Semakin banyak tema dan item atau unsur yang diungkapkan oleh suatu perusahaan maka dikatakan bahwa tingkat pengungkapan tanggung jawab sosialnya semakin luas. Dengan kata lain, tingkat/luas pengungkapan berarti banyaknya jumlah item-item yang digunakan oleh perusahaan dibandingkan jumlah keseluruhan item yang selayaknya diungkapkan

2. Tema pengungkapan

Menyebutkan tema-tema yang termasuk dalam akuntansi pertanggungjawaban sosial adalah kemasyarakatan, lingkungan hidup, produk dan konsumen dan ketenagakerjaan.

3. Tipe pengungkapan

Pengungkapan tanggung jawab sosial dilakukan dengan cara kualitatif naratif, kuantitatif non-moneter dan kuantitatif moneter. Bentuk narasi atau pernyataan tanpa dilengkapi angka pendukung disebut dengan pengungkapan dengan tipe kualitatif naratif. Tipe pengungkapan kuantitatif non-moneter dinyatakan dalam bentuk angka namun tidak

(45)

dalam satuan uang/moneter. Sedangkan kuantitatif moneter dinyatakan dalam bentuk angka dan dalam satuan uang/moneter.

4. Lokasi pengungkapan

Lokasi pengungkapan berarti merujuk pada tempat dimana pengungkapan tersebut dilakukan. Jika dilihat dari tempat atau lokasinya dalam laporan tahunan, maka lokasi yang paling banyak digunakan untuk pengungkapan adalah catatan atas laporan keuangan.

Menurut Kotler dan Lee dalam Ismail (2009:35) penerapan CSR dapat menurunkan biaya operasi suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan setelah diterapkannya CSR, perusahaan akan mengurangi biaya yang akan dikeluarkan untuk pemasaran produk dan menggantinya dengan biaya CSR.

Walaupun biaya CSR yang dikeluarkan pada awalnya merupakan biaya pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan sekitar, tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan CSR tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap kegiatan promosi perusahaan dan akhirnya akan meningkatkan penjualan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan akan mengurangi biaya promosi produknya yang akan berpengaruh pada penurunan biaya operasi perusahaan.

H. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini didukung oleh beberapa peneliti terdahulu yang terdiri dari nomor, nama peneliti, judul penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian serta pemaparan secara singkat mengenai hasil penelitiannya.

(46)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian 1 Dinar,

Darwis Said, Tawakkal (2015)

Konsep dan Implementasi

Akuntansi Corporate Social Responsibility Pada PT Semen Bosowa Maros

Kualitatif Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak

perusahaan sudah menerapkan program CSR yang

berkelanjutan namun bagian akuntansi masih menggunakan

akuntansi konvensional yang belum

mengakomodir penyajian informasi penyajian CSR.

2 Indah Pratiwi Manggaga, Nur

Khaerah, A Surianto B (2019)

Corporate Social Responsibility Energy Equity Epic

(Sengkang) Pty.Ltd Dalam Meningkatkan Pembangunan

Berkelanjutan Di Desa Poleonro Kecamatan Gilireng Kabupaten Wajo

Kualitatif Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. sudah melaksanakan bentuk program CSR pada bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, fasilitas umum dan lingkungan.

3 Efraim Sidabutar (2015)

Implementasi Akuntansi

Pertanggungjawaban (Studi Kasus Kegiatan Sosial Pada PTPN XIII

Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas sosial yang dilakukan PT.

(47)

No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian (Persero) Kebun

Sungai Dekan)

Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Kebun Sungai Dekan,

mengalami peningkatan terhadap kepedulian perusahaan pada lingkungan sekitar.

Serta laporan aktivitas sosial perusahaan sudah sesuai dengan pedoman akuntansi.

4 Muthia Pertiwi Nasution (2017)

Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pada

Perusahaan Daerah Air Mineral (PDAM) Kota Gorontalo

Kualitatif Perusahaan sejak awal menyadari bahwa prioritas perusahaan tidak semata-mata hanya untuk memperoleh laba namun juga kesejahteraan masyarakatnya.

5 Catur Wuri Endah Lestari (2015)

Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pada PG.

Ngadirejo Kab. Kediri

Kualitatif Kegiatan sosial pada Pabrik Gula Ngadiredjo kurang optimal serta belum sesuai dengan peraturan Menteri Negara BUMN nomor 05/MBU/2007.

6 Nurul Inayah Sabir (2014)

Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Semen Tonasa Dalam Upaya

Kualitatif Hasil penelitian menunjukkan bahwa program CSR dalam bentuk comdev yang

(48)

No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Pengembangan

Masyarakat Sekitar

dilaksanakan pada PT.

Semen Tonasa telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan sudah sangat

membantu masyrakat sekitar, akan tetapi perlu ditindak lanjuti beberapa program dalam pelaksanaannya masih berjalan tanpa ada pengawasan ekstra dari PT Semen Tonasa serta program yang pelaksanaannya masih ada yang belum tepat sasaran.

7 Hijrah Julianda (2013)

Implementasi Corporate Social Responsibility Pada PT. Maruki

Internasional Indonesia

Kualitatif Dapat disimpulkan bahwa tingkat

keterlibatan masyarakat dalam program CSR cukup beragam,

sedangkan dalam tahap perencanaan hanya melibatkan tokoh masyarakat dan tahap pelaksanaan

melibatkan masyarakat secara umum. Pada penetapan anggaran program CSR

(49)

No Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian disesuaikan dengan program CSR yang akan dilaksanakan.

Selain itu kendala dalam implementasi CSR seperti masih rendahnua partisipasi masyarakat yang disebabkan minimnya sosialisasi dari

perusahaan (kurangnya informasi).

I. Kerangka Pikir

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan serta penelitian terdahulu yang relevan maka dapat disusun kerangka berpikir penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Energy Equity Epic

(Sengkang) Pty.Ltd.

Perlakuan Akuntansi Terhadap CSR Implementasi Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan .

Analisis

Kesimpulan

(50)

Berdasarkan gambar kerangka pemikiran di atas, dapat disimpulkan suatu pernyataan bahwa, sumber utama yang menjadi rujukan dalam proposal ini adalah Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. Artinya, suatu perusahaan perlu melaksanakan kegiatan CSR berupa program-program CSR yang memenuhi persyaratan-persyaratan ramah lingkungan dan hasil dari perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial. Dengan melaksanakan CSR dan membuka kegiatan CSR secara publik dapat menjadi salah satu instrumen untuk komunikasi yang baik dengan khalayak, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

Hal inilah yang menjadi unsur utama dalam menganalisis implementasi CSR mengenai akuntansi pertanggungjawaban sosial. Apakah implementasi tanggung jawab sosial telah sesuai atau belum, begitu juga dengan perlakuan akuntansi terhadap Corporate Social Responsibility yang ada di Desa Poleonro, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, sehingga dapat ditemukan suatu kesimpulan.

(51)

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dalam memecahkan suatu masalah yang relevan (Sugiyono, 2013: 2). Sebagaimana penelitian ini didasarkan pada paradigma kualitatif yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah- masalah sosial dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas (Indriantoro dan Supomo, 2016:16). Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif untuk menggambarkan berbagai aspek yang relevan dari perspektif seseorang, organisasi dan lainnya (Sekaran, 2003:159).

Menurut Moleong (2005) tujuan penelitian kualitatif adalah memahami secara mendalam fenomena sosial sebagai suatu kesatuan. Penelitian kualitatif menggambarkan realitas yang “riil” atau kealamiahan sebuah data. Realitas yang mencerminkan tentang “apa yang sebenarnya terjadi” dan bukan tentang

“apa yang seharusnya terjadi”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan judul dari penelitian ini, dapat dirumuskan fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial dan perlakuan akuntansi terhadap Corporate Social Responsibility pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. Hal ini akan menjadi pondasi dan acuan

(52)

sebagai tanggung jawab sosial perusahaan dalam memberikan dampak positif dan menambah citra perusahaan serta bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam memulai penelitian ini adalah menentukan lokasi penelitian. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd yang berlokasi di Desa Poleonro, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Perusahaan ini merupakan salah satu anak perusahaan yang aktif bergerak di bidang operasi minyak dan gas bumi. Keberadaan di tengah masyarakat sudah begitu familiar sehingga menarik untuk dikaji lebih lanjut. Dan waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih dua bulan yaitu pada bulan september-oktober 2020.

D. Sumber Data

a. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui wawancara langsung antara peneliti dengan masyarakat dan pihak perusahaan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.

b. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dari berbagai informasi tertulis maupun dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang akan diolah peneliti diperoleh dari internal perusahaan yaitu dokumen tentang program dan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat dengan masalah yang dibahas, baik melalui sumber primer maupun sekunder. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

(53)

1. Wawancara Mendalam (Depth Interview)

Wawancara mendalam merupakan proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan, tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara terlibat dalam kehidupan sosial informan (Sutopo 2006: 72). Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan pihak yang berwenang dalam perusahaan guna memperoleh informasi yang terkait dengan objek penelitian. Wawancara dilakukan secara mendalam untuk menemukan masalah secara lebih terbuka. Wawancara terbuka adalah wawancara yang jawabannya berdasarkan informan yang dianggapnya tepat dan sesuai menggunakan bahasa sendiri. Sedangkan wawancara terstruktur adalah wawancara dilakukan dengan menentukan pertanyaan- pertanyaan untuk mencari data yang diperlukan (Sutrisno, 2017). Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara kepada unit-unit yang terkait pada bagian CSR.

2. Observasi Partisipan

Observasi partisipan merupakan suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi (Akbar Iskandar, 2011). Kemudian diarahkan pada kegiatan memperhatikan dan mencatat fenomena yang muncul serta mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Teknik observasi dalam penelitian ini yaitu teknik memperoleh data dengan cara mengamati aktivitas dan kondisi objek penelitian.

(54)

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti penelitian berupa foto proses wawancara, rekaman selama wawancara berlangsung dengan menggunakan kamera, perekam suara dan berupa dokumen lain yang berhubungan dengan implementasi CSR.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, yang menjadi alat pengumpulan data utama. Sebagai human instrument, peneliti bertindak sebagai perencana yang menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menafsirkan data, menganalisis data yang dialami tanpa di buat-buat dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Kemudian alat bantunya berupa pedoman wawancara. Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi selengkap mungkin. Sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan pedoman wawancara yang berisi beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan, selanjutnya wawancara dilakukan sesuai irama wawancara agar lebih mendalam dalam menggali informasi. Hasil wawancara didokumentasikan dalam bentuk catatan dan rekaman suara. Sedangkan teknik observasi melakukan pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau secara langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.

G. Metode Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman (1992) kegiatan analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan

(55)

penarikan kesimpulan/verifikasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup transkrip hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data. Dari hasil analisis data kemudian ditarik kesimpulan. Adapun langkah-langkah menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Reduksi data

Kegiatan mereduksi data merupakan kegiatan merangkum data dari berbagai aspek permasalahan yang diteliti untuk membantu dalam penyederhanaan, pengabsahan, penyempurnaan data, baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan serta transformasi data kasar yang telah diperoleh di lapangan berupa catatan atau bentuk lainnya yang merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi.

2. Penyajian data

Penyajian data diarahkan agar data hasil reduksi tersusun dalam pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami. Data yang telah direduksi kemudian dianalisis berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan.

Setelah data tersusun menurut pertanyaan penelitian kemudian disajikan data-data teori yang mendasarinya.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses merumuskan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat, padat dan mudah dipahami, serta dilakukan dengan cara berulang kali dengan peninjauan kebenaran dari penyimpulan tersebut, khususnya relevansi dan konsistensi terhadap judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada.

(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. merupakan operator Kontrak Kerjasama Blok Sengkang yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk saat ini Blok Sengkang memiliki wilayah kerja seluas 2,925.23 km dengan masa kontrak sampai dengan 24 oktober 2022. Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd mempunyai rencana pengembangan lapangan yang telah disetujui oleh SKK Migas (POD/FPOD sebagai berikut:

 POD Kampung Baru Gas Field disetujui 30 Januari 1995

 FPOD Kampung Baru Gas Field disetujui 16 November 2010

 POD Walanga, Sampi-sampi dan Bonge (WASAMBO) Gas Field

disetujui 14 Juni 2011.

Lapangan Gas Kampung Baru yang berlokasi di Kecamatan Gilireng saat ini diproduksikan sekitar 50 MMSCFD dari tiga sumur produksi yaitu KB#4A, KB#6A, dan KB#8 yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik (PLTGU) PT.

Energi Sengkang berkapasitas 315 MW dan kebutuhan gas kota (city gas).

Pengembangan Lapangan Walanga, Sampi-sampi dan Nonge (WASAMBO) mampu memproduksi gas sebesar 70 MMSCFD yang akan diproses menjadi LNG berkapasitas 0,5 MTPA untuk wilayah Bali, Makassar, Minahasa dan Gorontalo. Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) telah ditandatangani antara Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. dengan Perusahaan Daerah (PERUSDA) Sulawesi Selatan.

(57)

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. mempunyai cadangan gas terbukti sebesar ± 800 BCF dan memiliki sumber daya ± 2 TCF pada Blok Sengkang yang akan terus dieksplorasi untuk kebutuhan energi. Wilayah Blok Sengkang dioperasikan 100% oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.

Gambar 4.1 Peta Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd

(58)

2. Visi dan Misi Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd (EEES) sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), secara efektif bergerak di bidang operasi minyak dan gas.

Visi merupakan suatu pandangan jauh kedepan tentang tujuan yang akan dicapai. Adapun Visi dan Misi Energy Equity Epic (Sengkang) Pty,Ltd. yaitu sebagai berikut:

a. Visi

Adapun Visi dari Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. (EEES) yaitu:

“Menjadikan salah satu KKKS yang berkembang dan mampu berkontribusi dalam pembangunan Indonesia melalui pemenuhan kebutuhan energy gas bumi dan menjalankan kegiatan operasinya dengan aman dan ramah lingkungan.

b. Misi

Adapun Misi dari Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. (EEES) yaitu sebagai berikut:

1. Menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan melalui keberhasilan dalam kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan produksi yang berkelanjutan.

2. Meningkatkan kesadaran akan budaya kesehatan, keselamatan kerja dan lindung lingkungan.

3. Struktur Organisasi Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan

(59)

dan diinginkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain.

Adapun struktur organisasi Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.

dapat dilihat pada bagian di bawah ini:

Gambar 4.2 Bagan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd 4. Program-program CSR Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.

Adapun program-program CSR pada Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. dapat dilihat sebagai berikut:

a. Bidang Pendidikan

Bantuan beasiswa prestasi dan kurang mampu kepada siswa SD, SMP dan SMK, Peningkatan SDM tenaga pengajar melalui pelatihan/workshop, bantuan sarana dan fasilitas Pendidikan berupa pembangunan perpustakaan,

(60)

pembangunan Gedung PAUD, pemasangan listrik di sekolah-sekolah, bantuan perbaikan pagar, computer dan lain-lain.

Dua tahun terakhir Kecamatan Gilireng menjadi tahun emas Pendidikan di daerah yang dikenal Bumi Cakkuridi ini. Segudang prestasi berhasil diraih oleh sejumlah sekolah di daerah penghasil gas tersebut. Baik prestasi tingkat Kabupaten maupun tingkat provinsi. Dua tahun terakhir sangat bertolak belakang dengan tahun 2003 silam. Saat itu, prestasi pendidikan di Kecamatan Gilireng berada di urutan ke 14 se Kabupaten Wajo, atau berada pada posisi terakhir di Kabupaten Wajo. Informasi dari Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Gilireng Anas A Cukke, mengatakan bahwa:

“Belasan tahun yang lalu, ujian nasional di daerah ini, hanya rata-rata 4,0 namun dengan adanya program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. berupa program beasiswa, maka mutu Pendidikan di daerah yang terkenal dengan aksi heroic pendahulunya dalam melawan penjajah Belanda tersebut terus meningkat tiap tahunnya, sehingga pada tahun 2013 lalu, nilai rata-rata ujian nasional se Kecamatan Gilireng 7,67 bahkan menjadi rata-rata 8,31. Selain itu sejumlah prestasi juga dapat diraih dan menjadi juara, baik tingkat Kabupaten maupun tingkat Provinsi”.

Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. memberikan beasiswa dalam bentuk yaitu Beasiswa Prestasi dan Beasiswa Kurang Mampu, Beasiswa Prestasi diberikan kepada siswa-siswa juara kelas dan berhasil menjuarai lomba-lomba Pendidikan di Kecamatan dan Kabupaten. Sementara beasiswa kurang mampu diperuntukkan untuk anak-anak sekolah yang orang tuanya tergolong ekonomi lemah.

(61)

Sampai saat ini Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. tiap tahunnya menyalurkan beasiswa prestasi ke sekitar 420 anak sekolah dari jenjang SD, SMP, dan SMK yang berada di Kecamatan Gilireng dan sekitar 485 anak sekolah untuk beasiswa kurang mampu. Daya motivasi yang ditimbulkan oleh Beasiswa Prestasi berhasil mendongkrak prestasi anak didik. Mereka bersaing dengan belajar lebih giat untuk memperbaiki nilai mata pelajaran dan nampak bersemangat untuk mengikuti lomba-lomba, iklim seperti ini ternyata mampu untuk mendorong daya belajar anak-anak sekolah secara umum sehingga mampu meningkatkan nilai rata-rata. Tidak hanya siswa, namun ternyata orang tua siswa juga bergerak untuk menyemangati anak-anak mereka untuk dapat meraih beasiswa. Pemberian Beasiswa Kurang Mampu yang dilaksanakan selama ini ternyata juga bisa mencegah angka putus sekolah. Anak-anak yang kurang mampu umumnya pada musim panen meliburkan diri untuk membantu orang tua mencari nafkah dengan bekerja sebagai buruh panen demi untuk membiayai sekolah, namun dengan adanya program BKM ini jumlah kasus seperti ini dapat ditekan.

Disamping beasiswa, program CSR Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. juga telah membangun perpustakaan umum Cakkuridie, di ibu kota Kecamatan Gilireng, tidak hanya Gedung tapi meubeler dan buku-buku pun diadakan bahkan hingga pengelolah perpustakaan pun diberikan insentif.

Keberadaan perpustakaan ini ternyata cukup memberikan dampak yang positif dalam minat baca sekaligus menjadi referensi masyarakat khususnya di bidang pertanian, Pendidikan dan pengetahuan umum.

(62)

b. Bidang Kesehatan

Bantuan pengadaan air bersih, pembangunan Gedung Posyandu, bantuan mobil ambulance, bantuan jamban keluarga di beberapa desa. Tidak hanya itu, Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. juga aktif membantu Puskesmas Gilireng, sebagai salah satu fasilitas Kesehatan terdekat dengan daerah operasinya untuk meningkatkan kapasitas layanan kepada masyarakat dengan memberikan bantuan motor sampah untuk meningkatkan sanitasi, AC untuk kamar obat, kipas angin untuk setiap kamar pasien, serta generator set sebagai listrik cadangan bila aliran listrik PLN putus.

Selain itu, merebaknya wabah Covid-19 di pertengahan bulan maret 2020 yang membuat warga harus tinggal dirumah berakibat fatal bagi ekonomi warga. Koordinasi antara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 dan Forum Koordinasi Tanggung Jawab Sosial (FKTP) Kab. Wajo mengarahkan tanggung jawab sosial perusahaan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd.

untuk membantu warga terdampak dengan memberikan bantuan bahan pokok, disamping itu Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd juga aktif mendukung Dinas Kesehatan dengan membantu Alat Pelindung Diri (APD) dan alat diagnostik Covid-19 rapid test.

c. Bidang Ekonomi

Kepedulian dunia usaha terhadap kesejahteraan masyarakat di daerah operasinya sebagai salah satu elemen pembangunan nampaknya menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd. (EEES). Program CSR EEES diarahkan untuk menyentuh lapisan masyarakat golongan ekonomi lemah, sehingga diharapkan dapat berperan dalam turut menekan angka kemiskinan.

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir Energy Equity Epic
Gambar 4.1 Peta Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd
Gambar 4.2 Bagan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd  4.  Program-program CSR Energy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penulis memilih metode deskriptif dalam penelitian ini berdasar pada pertimbangan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atau mengungkap kontribusi

karena adanya penyalahgunaan kredit oleh debitur sebesar 74,23%. Penyalahgunaan kredit ini dise- babkan oleh kedit modal kerja tetapi digunakan untuk keperluan pribadi bukan

Namun terdapat hubungan yang positif berdasarkan nilai pekali Pearson r yang mana telah menunjukkan sekiranya Amalan Kepimpinan Transformasional GPKKO meningkat,

K ementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) melalui Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Kesehatan menggelar kegiatan Pelatihan Kader Relawan Perdesaan Sehat tahun 2014 di Puncak

Dari kurva tersebut terlihat bahwa pola pertumbuhan bakteri pada media pepton bungkil kedelai mirip dengan media pepton kedelai komersial (Scharlau) sedangkan pola

Pembelajaran  adalah  suatu  usaha  yang  sengaja  melibatkan  dan  menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan  kurikulum. 

Hasil penelitian menemukan bahwa variabel pemahaman peraturan perpajakan dan asas keadilan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak,

Dalam perkuliahan ini dibahas pengertian kebudayaan secara umum, hakekat kebudayaan, sejarah perkembangan kebudayaan, wujud kebudayaan, makna dan arti Sunda, pengertian